JAWA BARAT
2019
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua…
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, kita dapat dipertemukan dalam IMATELKI.
Pelatihan Kader Nasional VII merupakan kegiatan yang diharapkan dapat menciptakan
kader-kader IMATELKI yang kreatif dan solutif. Kader-kader yang dapat membawa IMATELKI
berproses dan berkarya sehingga dapat berkontribusi dan bermanfaat bagi kemajuan organisasi dan
profesi TLM maupun bagi masyarakat pada umumnya.
Selanjutnya kami ucapkan selamat datang di wilayah keluarga besar IMATELKI Jawa
Barat khususnya kota Bandung. Selamat datang di Pelatihan Kader Nasional VII IMATELKI.
Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat, pengalaman serta motivasi tinggi untuk mampu
menghasilkan kader-kader terbaik bagi IMATELKI.
IMATELKI adalah keluarga yang bukan hanya menyatukan mahasiswa TLM nusantara
atas dasar profesi, tetapi juga atas dasar hati dan semangat untuk berkontribusi terhadap negeri.
IMATELKI! JAYA! IMATELKI! JAYA!
IMATELKI! JAYA! JAYA! JAYA!
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................................. 2
1.3 Peserta ........................................................................................................................ 2
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Absensi Kegiatan ................................................................................................................ 20
Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Kader Nasional VII IMATELKI .................................. 42
AD/ART IMATELKI .......................................................................................................... 48
Peraturan Organisasi Atribut Organisasi ............................................................................. 62
Peraturan Organisasi Sistem Pengendali Administrasi ...................................................... 69
Peraturan Organisasi Format Susunan Dewan Pengurus ................................................... 99
Peraturan Organisasi Permusyawaratan dalam Organisasi ................................................ 102
Aturan Tambahan Format Kaderisasi IMATELKI ............................................................. 103
Aturan Tambahan Petunjuk Teknis Pembuatan KP ........................................................... 108
Aturan Tambahan Format Kegiatan Seminar IMATELKI ................................................. 109
Aturan Tambahan Badan Khusus IMATELKI .................................................................. 111
Aturan Tambahan Wilayah Kerja serta Tugas Pokok dan Fungsi IMATELKI ................. 112
Aturan Tambahan Syarat Pembentukan DPW Baru ........................................................... 116
Tata Tertib Musyawarah Wilayah IMATELKI ................................................................. 117
1.3 Peserta
1. Dewan Pengurus Pusat IMATELKI
2. Dewan Pengurus Wilayah IMATELKI, yang terdiri atas wilayah:
a. Sumatra Bagian Selatan
b. Lampung
c. Bengkulu
d. DKI Jakarta
e. Jawa Barat
f. Jawa Tengah
g. Jawa Timur
h. D.I Yogyakarta
i. Sulawesi Selatan
j. Sulawesi Tenggara
k. Kalimantan Timur
3. Delegasi Mahasiswa Analis Kesehatan Indonesia, yang terdiri dari:
a. Poltekkes Kemenkes Jakarta III
b. STIKes Mitra Keluarga
c. Poltekkes Kemenkes Bandung
d. STIKes Ahmad Yani Cimahi
e. STIKes Rajawali
f. STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung
g. Universitas Muhammadiyah Purwokerto
h. Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
i. Universitas Airlangga Surabaya
j. Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 2
k. Poltekkes Kemenkes Bengkulu
l. STIKes Mandala Waluya Kendari
m. Poltekkes Kemenkes Kendari
n. STIKes Guna Bangsa
o. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
Acara Pembukaan
Oleh PATELKI
Oleh AIPTLMI
Pemberiaan Doorprize
Pembagian Snack
Ice Breaking
oleh : @kita.sekarang
Pemberiaan Doorprize
Pemberiaan Doorprize
14:20 – 14:50 MC
- Pemberitahuan evaluasi
Gedung Sate
Museum Geologi
Selesai
1. Waktu Pelaksanaan
a. Hari, Tanggal : Jumat, 19 Juli 2019
b. Waktu : 16.20 – 17.20 WIB
c. Tempat : Capital O 253 Topas Galeria Hotel
Jl. Dr. Djunjunan No. 153, Pajajaran, Kec. Cicendo, Kota Bandung
2. Pembicara
a. Sekretaris Umum AIPTLMI : Bapak Aziz Ansori Wahid, S.T., M.T
b. Sekretaris DPW PATELKI Jawa Barat : Ibu Emma Maryatie, S.E
Audiensi merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam Pelatihan Kader
Nasional VII IMATELKI pada Hari Jumat, 19 Juli 2019. Pada kegiatan audiensi ini menghadirkan
pembicara dari AIPTLMI yang diwakili oleh Sekretaris Umum AIPTLMI yaitu Bapak Aziz Ansori
Wahid, S.T., M.T dan Perwakilan PATELKI yang diwakili oleh Sekretaris DPW PATELKI Jawa
Barat yaitu Ibu Emma Maryatie, S.E.
Audiensi ini dihadiri oleh perwakilan dari DPP dan DPW IMATELKI se-Indonesia yaitu
DPW Sumbagsel, DPW Lampung, DPW Bengkulu, DPW DKI Jakarta, DPW Jawa Barat, DPW
Jawa Tengah, DPW Jawa Timur, DPW D.I Yogyakarta, DPW Sulawesi Selatan, DPW Sulawesi
Tenggara, DPW Kalimantan Timur serta delegasi HIMA/HMJ dari Poltekkes Kemenkes Jakarta
III, STIKes Mitra Keluarga, Poltekkes Kemenkes Bandung, STIKes Ahmad Yani Cimahi, STIKes
Rajawali, STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung, Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Maarif
Hasyim Latif Sidoarjo, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, STIKes Mandala Waluya Kendari,
Poltekkes Kemenkes Kendari, STIKes Guna Bangsa, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Bapak Aziz Ansori Wahid, S.T., M.T diberikan kesempatan memberikan informasi
tentang organisasi AIPTLMI, sedangkan Ibu Emma Maryatie, S.E. diberikan kesempatan
memberikan informasi tentang organisasi PATELKI. Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi audiensi
yang membahas mengenai kepastian uji kompetensi bagi mahasiswa Analis Kesehatan, kendala
3. AIPTLMI memiliki dana yang cukup besar. Bagaimana cara IMATELKI untuk
mendapatkan support materi dari AIPTLMI seperti yang sudah disampaikan oleh Ketua
Umum AIPTLMI di acara PKN VI tahun lalu?
Jawab :
Perlu diketahui bahwa iuran tiap institusi sebesar 1 jt/tahun dari 94 Institusi. Terkait
support materi yang sudah disampaikan oleh Ketua Umum AIPTLMI periode sebelumnya
pada acara PKN VI di Palembang, saya tidak bisa memberikan kepastian apa-apa. Hal itu
dikarenakan belum adanya mekanisme tertulis untuk mendapatkan dana.
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 10
Apakah AIPTLMI memiliki regional di daerah-daerah Indonesia?
Jawab :
Regional I = Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat
Regional II = Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau, Kepri, Babel, Lampung
Regional III = Banten, Jakarta, Jawa Barat
Regional IV = D.I. Yogyakarta, Jawa Tengah
Regional V = Jawa Timur, Bali, NTB, NTT
Regional VI = Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah
Regional VII = Sulawesi Selata, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara,
Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku utara, Papua, Papua Barat
Yang terpenting jangan anggap UKOM itu adalah hal yang menakutkan. UKOM sebagai
exit exam adalah untuk melindungi kita ketika bekerja. UKOM merupakan suatu
penilaian institusi yang siap dan berani untuk berjuang.
Jika tidak lulus UKOM. Bagaimana status dan kapan boleh ada pengulangan UKOM?
Jawab :
- UKOM dilaksanakan 3x dalam satu tahun
- Pelaksanaan UKOM terdekat adalah di bulan Agustus dan Oktober
- Batas pengulangan UKOM sampai batas pendidikan selesai yaitu untuk D III selama
5 tahun dan D IV selama 6 tahun.
1. Waktu Pelaksanaan
a. Hari, Tanggal : Jumat, 19 Juli 2019
b. Waktu : 19.20 – 21.00 WIB
c. Tempat : Capital O 253 Topas Galeria Hotel
Jl. Dr. Djunjunan No. 153, Pajajaran, Kec. Cicendo, Kota Bandung
Hasil Audiensi :
1. Diharapkan agar grup dapat aktif meskipun tidak ada pembahasan program kerja untuk
saling sharing.
2. Bagaimana kejelasan tentang Berita Acara, ketika sekretaris bilang sudah tetapi Kepala
Departemen menyampaikan belum ada.
Jawab :
• Pengecekan BA dilakukan bersama-sama yaitu sekretaris dan departemen
Human Capital
Evaluasi :
Dalam pembentukan DPW IMATELKI baru sudah dilakukan pengaktifan kembali DPW
Sulawesi Selatan, dan terdapat wilayah yang akan dibentuk yaitu Sumatra Utara, Sumatra Barat,
dan Kalimantan Barat. Untuk Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kalimantan Barat sudah
Hasil Audiensi :
1. Jika ada mahasiswa yang ingin menjadi pengurus IMATELKI, tetapi tidak lolos.
Bagaimana tanggapan dari DPP ?
Jawab :
Pada setiap kegiatan memerlukan volunteer, maka ikut sertakanlah dalam kegiatan tersebut
sehingga dapat dilihat progress mahasiswa tersebut dan bisa direkomendasikan untuk
kepengurusan selanjutnya.
1. Waktu Pelaksanaan
a. Hari, Tanggal : Sabtu, 20 Juli 2019
b. Waktu : 07.30 – 13.30 WIB
c. Tempat : Capital O 253 Topas Galeria Hotel
Jl. Dr. Djunjunan No. 153, Pajajaran, Kec. Cicendo, Kota Bandung
2. Pembicara
a. Materi Persidangan
oleh : Khilda Assyifa Aulia Z
b. Critical Thinking and People Coordinatin
oleh : Radhika Mala
c. Revitalisasi Pergerakan Mahasiswa Kesehatan Indonesia
oleh : Patih Rajahasta
Pada hari Sabtu, 20 Juli 2019 acara Pelatihan Kader Nasional dilanjutkan dengan
pemberian materi dari beberapa pembicara yaitu Perwakilan DPP IMATELKI, Khilda Assyifa
Aulia Zuhri yang membahas tentang materi persidangan. Menjadi seorang presidium atau
pimpinan sidang harus memiliki sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab, memiliki
pengetahuan yang cukup tentang persidangan serta peka terhadap situasi sehingga cepat
mengambil inisiatif/tindakan dalam situasi krisis. Kak Radhika Mala membahas tentang Critical
Thinking and People Coordinatin. Sebagai generasi millennial, batas teriorial kita bukan hanya di
Indonesia saja tetapi sampai ke luar. Hari ini kita harus mengobarkan dalam hati kita bahwa kita
adalah generasi traveller. Kita adalah penjelajah, penting bagi kita untuk melihat apa yang terjadi
di dunia luar untuk kita bawa kembali dan kemudian kita buat gagasan baru untuk Indonesia.
Kemudian dilanjutkan oleh Kak Patih Rajahasta membahas tentang Revitalisasi Pergerakan
Mahasiswa Kesehatan Indonesia. Mahasiswa berperan sebagai advokasi maupun aksi. Aksi secara
vertikal yaitu mahasiswa harus sering mengkaji hal-hal baru. Karena mahasiswa sekarang kurang
mengkaji hal-hal yang sedang terjadi, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
Selanjutnya aksi secara horizontal yaitu mahasiswa harus inovatif, tidak harus menciptakan sesuatu
tetapi bias meng-create sesuatu untuk diterapkan.
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 17
HASIL KEGIATAN
1. Waktu Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Minggu, 21 Juli 2019
Kegiatan : Kunjungan Wisata di Kota Bandung
Kegiatan Pelatihan Kader Nasional VII di hari ketiga yaitu kunjungan wisata yang ada di
Kota Bandung. Beberapa tempat wisata yang dikunjungi adalah
1. Museum Geologi
2. Gedung Sate
3. Ciwalk Bandung
Untuk bisa merealisasikan hasil kegiatan Pelatihan Kader Nasional VII ini diharapkan agar
seluruh Dewan Pengurus Wilayah IMATELKI bisa lebih produktif dan aktif, mari bersama
kobarkan semangat Juang Karya Mahasiswa supaya IMATELKI bisa kembali ke tujuan utamanya
sebagai sarana edukasi, informasi, dan aspirasi bagi seluruh Mahasiswa Teknologi Laboratorium
Medik di Indonesia.
Semoga semangat Juang Karya kita terus terjaga untuk memberi warna baru dalam
perjalanan pergerakan profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik di-Indonesia, maka dari itu
mari bersama kita jaga solidaritas, kekompakan, dan kekeluargaan kita sebagai satu keluarga
Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik Indonesisa untuk memberi manfaat kepada
semua masyarakat Indonesia.
Mari tunjukan bahwa Teknologi Laboratorium Medik itu Ada, Teknologi Laboratorium Medik itu
Bisa, dan IMATELKI itu Jaya !!!
10. Pemberian Materi dari PATELKI 11. Pemberian Materi dari AIPTLMI
PEMBUKAAN
Bahwa sebagai akademisi yang bergerak dibidang kesehatan yaitu mahasiswa Teknologi
Laboratorium Medik dipandang perlu untuk menjunjung dan menjalin kebersamaan, serta
kekuatan untuk membangun asas tri dharma perguruan tinggi yang lebih baik, dan mampu berdaya
saing serta ikut berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia sehat.
ANGGARAN DASAR
IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK INDONESIA
(IMATELKI)
BAB I
NAMA, WAKTU, KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA ORGANISASI
Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik Indonesia yang
disingkat menjadi IMATELKI atau dapat disebut dengan Indonesian Student Association of
Medical Laboratory Technology (ISAMLT).
Pasal 2
WAKTU DAN TEMPAT PERESMIAN
Organisasi ini diresmikan pada tanggal 15 April 2012 di Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah
BAB II
DASAR, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 4
DASAR
IMATELKI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 5
MAKSUD DAN TUJUAN
1. IMATELKI didirikan dengan maksud sebagai wadah untuk menjalin dan mempererat tali
silaturahim serta komunikasi antar mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik atau Analis
Kesehatan dan Analis Medis seluruh Indonesia.
2. IMATELKI didirikan dengan tujuan :
a. Mendorong terciptanya nilai-nilai kebersamaan yang baik sesama mahasiswa Teknologi
Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan dan Analis Medis Indonesia.
b. Berperan serta dalam pembangunan komunikasi dan informasi antar mahasiswa Teknologi
Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan dan Analis Medis Indonesia.
c. Berperan sebagai organisasi mahasiswa yang menampung serta memberikan masukan
terhadap arah kebijakan organisasi profesi.
d. Melakukan kajian-kajian keilmuan untuk menambah pengetahuan, integritas dan
intelektualitas mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan dan
Analis Medisdalam ruang lingkup nasional maupun internasional.
BAB III
SIFAT
Pasal 6
1. Organisasi ini bersifat dinamis, fleksibel, sosial dan edukatif.
2. Organisasi ini lebih menekankan kepada kepentingan bersama yang bersifat terbuka,
independen, serta menghindari sikap apatis dan anarkis atau mengintimidasi Hak Asasi Manusia
(HAM).
BAB IV
IDENTITAS ORGANISASI
Pasal 7
Organisasi IMATELKI memiliki lambang, mars, dan atribut-atribut organisasi lainnya yang diatur
lebih lanjut dalam peraturan organisasi.
Pasal 8
LAMBANG ORGANISASI
1. Lingkaran Hijau
Melambangkan pikiran cerdas yang sehat, dan berpihak pada kemajuan kesehatan di Indonesia,
serta tak pernah putus untuk selalu berkontribusi aktif.
2. Lingkaran dasar putih
Dimaknai sebagai jiwa yang selalu ingat akan kuasa dan kesucian yang mendasar sebagai
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Mikroskop Monokuler dengan garis hijau
Mengisyaratkan bahwa mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan dan
Analis Medis Indonesia kokoh menjadi generasi Indonesia Sehat dengan ikut andil dalam
pembangunan Indonesia khususnya didunia laboratorium kesehatan dengan semangat juang
karya mahasiswa.
4. Tulisan putih didasari lingkaran hijau
Keselarasan hati dalam berpikir, serta terus menjadi bagian lingkaran hijau yang dimaknai
sebagai kebersamaan.
BAB V
KEUANGAN DAN INVENTARISASI
Pasal 10
KEUANGAN
1. Pemasukan :
a. Penghasilan dari usaha-usaha organisasi yang sah dan halal.
b. Iuran Pengurus yang akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
c. Sumbangan atau bantuan dari donatur yang tidak mengikat baik dari perorangan, kelompok,
maupun suatu badan/lembaga nasional mapun internasional.
d. Dana yang masuk ke organisasi disimpan di satu rekening di salah satu bank dan disimpan
menurut cara yang ditentukan oleh Dewan Pengurus.
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 51
2. Pengeluaran :
a. Pengajuan dana dari lembaga lain ke organisasi ini harus mengajukan proposal dan proposal
tersebut diajukan ke Dewan Pengurus.
b. Kekayaan organisasi adalah milik bersama dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan
organisasi atas persetujuan dari pengurus.
Pasal 11
INVENTARISASI
Inventaris organisasi adalah benda-benda yang diperoleh, dimiliki, dan digunakan untuk
kepentingan organisasi.
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 12
Anggota IMATELKI adalah seluruh mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik atau Analis
Kesehatan dan Analis Medis se-Indonesia.
BAB VII
KEPENGURUSAN
Pasal 13
Pengurus IMATELKI terdiri dari pengurus pusat dan pengurus wilayah yang merupakan
perwakilan mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan dan Analis Medis
se-Indonesia atas nama lembaga kemahasiswaanya.
BAB VIII
MUSYAWARAH ORGANISASI
Pasal 15
Musyawarah organisasi terdiri atas :
1. Musyawarah tingkat wilayah
2. Musyawarah tingkat nasional
Pasal 16
MUSYAWARAH TINGKAT WILAYAH
Musyawarah ini adalah kegiatan resmi yang dilaksanakan oleh Dewan Pengurus Wilayah yang
terdiri dari :
1. Musyawarah Wilayah
2. Rapat Kerja Wilayah
3. Musyawarah Wilayah Luar Biasa
Ketentuan Musyawarah diatas akan diatur lebih lanjut dalam peraturan organisasi.
BAB IX
KADERISASI
Pasal 18
Tahapan kaderisasi diatur dalam pedoman Kaderisasi
BAB X
ARSIP ORGANISASI
Pasal 19
1. Agenda organisasi terhitung sejak diresmikan sampai berakhirnya satu kali periode.
2. Laporan pertanggung jawaban diserahkan pada saat peresmian kepengurusan baru dan
harus disampaikan dalam musyawarah tertinggi sesuai dengan tingkatan organisasinya.
3. Arsip organisasi diserahkan kepada kepengurusan baru pada musyawarah tertinggi
sesuai dengan tingkatan organisasi.
BAB XI
PERUBAHAN DAN TAMBAHAN
Pasal 20
Keputusan untuk mengubah dan menambah peraturan organisasi ini hanya sah jika diambil dalam
Kongres sekurang-kurangnya setengah lebih satu dari jumlah anggota yang hadir.
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 54
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Keanggotaan Organisasi Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik Indonesia terdiri atas
Anggota adalah seluruh mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan dan
Analis Medis yang aktif dan mempunyai kartu tanda mahasiswa (KTM) .
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 2
KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 3
HAK ANGGOTA
Pasal 4
KEWAJIBAN DEWAN PENGURUS
Pasal 5
HAK DEWAN PENGURUS
BAB IV
KEWAJIBAN DAN HAK DEWAN PEMBINA
Pasal 6
KEWAJIBAN DEWAN PEMBINA
BAB V
KEWAJIBAN DAN HAK DEWAN PENASEHAT
Pasal 8
KEWAJIBAN DEWAN PENASEHAT
Pasal 9
HAK DEWAN PENASEHAT
Pasal 10
Sanksi diberikan kepada pengurus yang melanggar AD/ART IMATELKI dengan sanksi sebagai
berikut :
1. Peringatan secara lisan oleh pengurus IMATELKI.
BAB VII
PEMBERHENTIAN PENGURUS
Pasal 11
Pengurus berhenti karena :
1. Meninggal dunia.
2. Atas permintaan sendiri dengan persetujuan dari minimal setengah lebih satu dari jumlah dewan
pengurus atas konfirmasi dewan Pembina.
3. Diberhentikan karena melanggar AD/ART organisasi (tata cara pemberhentian dan hak
membela diri diatur dalam peraturan organisasi).
BAB VIII
STRUKTUR KEPENGURUSAN
Pasal 12
1. Struktur kepengurusan IMATELKI meliputi :
a. Dewan pengurus pusat
b. Dewan pengurus wilayah
BAB IX
WILAYAH KERJA SERTA TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 13
Wilayah kerja serta tugas pokok dan fungsi dewan pengurus IMATELKI akan diatur lebih lanjut
pada peraturan organisasi.
BAB X
HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI SOSIAL/KEMASYARAKATAN,
PROFESI/FUNGSIONAL
Pasal 14
Hubungan kerjasama Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik Indonesia dengan
organisasi kemasyarakatan, dilakukan berdasarkan kesamaan visi dan misi untuk menciptakan
kesejahteraan dan kedaulatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB XI
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 15
Hak bicara dan hak suara musyawarah anggota dan rapat kerja diatur sebagai berikut:
1. Hak bicara pada dasarnya menjadi hak perorangan yang penggunaannya diatur dalam
peraturan organisasi.
2. Hak suara yang dilakukan dalam pengambilan keputusan pada dasarnya dimiliki oleh peserta
yang penggunaannya diatur dalam peraturan organisasi.
Pasal 16
1. Hasil kegiatan IMATELKI dimasukkan dalam kas IMATELKI atas kesepakatan antara Dewan
Pengurus yang bersangkutan dan Panitia Kegiatan.
2. Kas organisasi ditentukan oleh peraturan organisasi IMATELKI. Adapun hal-hal yang
menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk IMATELKI dilakukan
secara transparan dan wajib dipertanggung jawabkan dalam forum yang ditentukan oleh
peraturan organisasi.
3. Iuran pengurus yang disebutkan dalam Anggaran Dasar adalah iuran pengurus secara berkala
dengan jumlah yang telah disepakati bersama.
BAB XIII
PENYEMPURNAAN
Pasal 17
Penyempurnaan AD/ART dilakukan pada sidang kongres nasional
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 18
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam AD/ART diatur dalam peraturan organisasi dan aturan
tambahan dalam kongres nasional disepakati sekurang-kurangnya ½ n + 1 dari peserta sidang
yang hadir.
2. AD/ART ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
BAB I
BENDERA ORGANISASI
Pasal 1
1. Bendera organisasi berwarna hijau (R 0; G 176; B 80) dan berukuran 90 x 60 cm untuk di luar
ruangan dan 150 x 100 cm untuk di dalam ruangan.
2. Mencantumkan nama tingkatan dewan pengurus “Dewan Pengurus Pusat" atau “Dewan
Pengurus Wilayah” bersama nama wilayahnya.
3. Mencantumkan nama organisasi yaitu “Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik
Indonesia” yang tulis dalam satu baris saja.
4. Nama tingkatan dewan pengurus dan nama organisasi ditulis dengan jenis huruf Arial Black
dan rata tengah dibawah logo.
5. Mencantumkan lambang organisasi berukuran 40 x 40 cm sesuai dengan tingkatannya yang
diletakkan ditengah bendera.
Pasal 3
1. Papan nama sekretariat berwarna hijau (R 0; G 176; B 80) dan putih.
2. Papan nama sekretariat berukuran 150 x 50 cm.
3. Mencantumkan nama tingkatan dewan pengurus “Dewan Pengurus Pusat" atau “Dewan
Pengurus Wilayah” bersama nama wilayahnya ditulis dengan jenis huruf Arial dan rata tengah
di samping logo.
4. Mencantumkan nama organisasi yaitu “Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik
Indonesia” yang tulis dalam satu baris saja yang ditulis dengan jenis huruf Arial dan rata tengah
di samping logo.
5. Mencantumkan nama organisasi dalam Bahasa Inggris yaitu “Indonesian Student Association
of Medical Laboratory Technology” yang tulis dalam satu baris saja yang ditulis dengan jenis
huruf KunstlerschreibschDBol dan rata tengah disamping logo.
6. Mencantumkan lambang organisasi sesuai dengan tingkatannya yang diletakkan di bagian
samping kiri papan nama sekretariat.
7. Mencantumkan :
a. alamat lengkap sekretariat,
b. website semua tingkatan dewan pengurus menggunakan website www.IMATELKI.org,
c. email dengan menggunakan format dpw.IMATELKI.namawilayah@gmail.com,
d. nomor telepon dengan format nomor telepon ketua umum dan sekretaris, dan
e. ditulis dengan huruf Arial, dan rata tengah di bagian putih.
Pasal 5
Pasal 6
1. Jaket organisasi berwarna army green (Hex code #4B5320)
a. Depan
Sebelah kanan terdapat nama dewan pengurus dan jabatannya dan sebelah kiri terdapat logo
IMATELKI, keterangan DPP atau DPW.
b. Belakang
Terdapat tulisan IMATELKI yang dicetak tebal dengan huruf kapital dan diikuti
kepanjangan yaitu Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik Indonesia.
BAB V
KARTU PENGURUS
Pasal 7
Kartu pengurus IMATELKI terdiri dari bagian depan dan bagian belakang serta berukuran
8,5 x 5,5 cm.
1. Bagian depan kartu pengurus IMATELKI mencantumkan:
a. Logo IMATELKI
b. Tulisan “KARTU PENGURUS IMATELKI”
c. Foto diri mengenakan jasket IMATELKI ukuran 1,5 x 2 cm
d. Nama
e. Nomor
f. TTL (Tempat, Tanggal Lahir)
g. Asal Institusi
h. Tanda tangan dan nama terang ketua umum DPP IMATELKI
i. Stempel DPP IMATELKI
2. Bagian belakang kartu pengurus IMATELKI mencantumkan:
a. Logo IMATELKI
b. Alamat website IMATELKI
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 67
c. Ketentuan kartu
d. Peta nusantara
e. Tulisan “IKATAN MAHASISWA TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
INDONESIA”
Pasal 8
Format dan Design Kartu Pengurus IMATELKI
Bagian
Depan
Bagian
Belakang
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Ruang Lingkup
1. Semua jenis administrasi tertulis (kecuali proposal) dicetak dengan huruf Times New Roman
menggunakan ukuran huruf 12 dan menggunakan 1,5 spasi.
2. Surat, proposal, dan LPJ kegiatan menggunakan kertas ukuran A4.
3. Margin surat dan LPJ adalah Normal Style (kiri, atas, kanan, dan bawah adalah 2,54 cm).
4. Proposal menggunakan jenis huruf, ukuran huruf, spasi, dan margin disesuaikan kebutuhan
desain dan dibuat semenarik mungkin.
BAB II
BENTUK ADMINISTRASI
Pasal 3
Bentuk Administrasi
Pasal 4
Pengertian Surat
1. Surat yang tertuliskan atau alat untuk menyampaikan sebuah informasi secara tertulis baik
dalam bentuk cetak maupun elektronik.
2. Suatu alat komunikasi untuk menyampaikan informasi secara tertulis dari satu pihak ke pihak
lain.
Pasal 5
Jenis Surat dan Kegunaannya
1. Surat Undangan; digunakan untuk memohon pihak lain menghadiri suatu acara pada waktu
dan tempat tertentu.
2. Surat Peringatan; digunakan untuk memberi peringatan kepada pihak lain karena telah
melakukan pelanggaran.
3. Surat Pengumuman; digunakan untuk memberikan pengumuman kepada banyak orang
dan/atau banyak pihak.
4. Surat Edaran; digunakan untuk memberikan informasi kepada pihak yang terkait.
5. Surat Pengantar; digunakan untuk mengantarkan sesuatu kepada pihak lain baik barang
maupun uang.
6. Surat Keterangan; digunakan untuk memberikan keterangan tentang suatu hal yang diminta
oleh pribadi untuk kepentingan dirinya
7. Surat Rekomendasi; digunakan untuk memberikan rekomendasi kepada suatu pihak.
8. Surat Pernyataan; digunakan untuk memberikan suatu pernyataan kepada pihak tertentu.
9. Surat Permohonan; digunakan untuk mengajukan permohonan kepada pihak tertentu.
10. Surat Pengabulan; digunakan untuk memberikan jawaban atas permohonan pihak lain yang
berisi pengabulan atau persetujuan.
11. Surat Pengunduran Diri; digunakan untuk memberikan pernyataan dan/atau keterangan
berhenti dari jabatannya.
BAB IV
BAGIAN SURAT DAN PENULISANNYA
Pasal 6
Kepala Surat
1. Mencantumkan nama tingkatan dewan pengurus “Dewan Pengurus Pusat" atau “Dewan
Pengurus Wilayah” bersama nama wilayahnya yang menerbitkan surat.
2. Mencantumkan nama organisasi yaitu “Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik
Indonesia” yang tulis dalam satu baris saja.
3. Nama tingkatan dewan pengurus dan nama organisasi ditulis dengan huruf Times New
Roman, berukuran 11, tercetak tebal, dan rata kiri disamping logo.
4. Mencantumkan logo organisasi berukuran 3 x 3 cm sesuai dengan tingkatannya yang
diletakkan disebelah kiri kepala surat.
5. Mencantumkan :
a. alamat lengkap sekretariat,
b. website semua tingkatan dewan pengurus menggunakan website www.IMATELKI.org,
c. email dengan menggunakan format dpw.IMATELKI.namawilayah@gmail.com,
d. nomor telepon dengan format nomor telepon ketua umum dan sekretaris, dan
e. ditulis dengan huruf Times New Roman, berukuran 11, tercetak miring, dan rata kiri
disamping logo.
6. Menggunakan garis pembatas ukuran 3 dan ¾ yang digunakan secara berdampingan.
7. Pada Surat Keputusan, kepala surat hanya dipakai di lembar pertama.
Pasal 8
Penomoran Surat
1. Ditulis “Nomor” lalu diikuti titik dua.
2. Penomoran surat menggunakan angka dan huruf.
3. Penomoran berlaku satu periode kepengurusan.
4. Nomor surat ditulis tebal (Bold).
Pasal 9
Format Penomoran Surat
1. Penomoron surat menyurat mengikuti format sebagai berikut
N/02-123/DPW RIAU-III/02/2017
Keterangan :
a. “N” adalah kode tingkatan organisasi, berikut kode surat menurut tingkatannya
1) A : DPP IMATELKI
2) B : DPW IMATELKI D.K.I. Jakarta
3) C : DPW IMATELKI Jawa Tengah
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 73
4) D : DPW IMATELKI Jawa Timur
5) E : DPW IMATELKI Jawa Barat
6) F : DPW IMATELKI D.I. Yogyakarta
7) G : DPW IMATELKI Kalimantan Selatan
8) H : DPW IMATELKI Kalimantan Timur
9) I : DPW IMATELKI Bali
10) J : DPW IMATELKI Kalimantan Tengah
11) K : DPW IMATELKI Sulawesi Selatan
12) L : DPW IMATELKI Sumatera Bagian Selatan
13) M : DPW IMATELKI Maluku
14) N : DPW IMATELKI Riau
15) O : DPW IMATELKI Sulawesi Tenggara
16) P : DPW IMATELKI Bengkulu
17) Q : DPW IMATELKI Papua
18) R : DPW IMATELKI Sulawesi Utara
19) S : DPW IMATELKI Lampung
20) T : DPW IMATELKI Nusa Tenggara Barat
b. “02” adalah kode surat
1) Untuk surat menyurat internal IMATELKI seperti dari DPP ke DPW atau sebaliknya,
serta ketua pengurus ke anggota pengurus menggunakan kode 01.
2) Untuk surat menyurat eksternal menggunakan kode 02.
c. “123” adalah nomor surat yang dibuat selama periode kepengurusan
d. “DPW RIAU-III” adalah nama tingkatan organisasi yang tertulis kapital dan diikuti dengan
angkatan kepengurusan yang tertulis dengan angka romawi.
e. “02” adalah bulan pembuatan/dikeluarkan surat ditulis dengan angka dua digit.
f. “2017” adalah tahun pembuatan/dikeluarkan surat.
A/123/SK/DPP-V/02/2017
Keterangan :
a. “A” adalah kode tingkatan organisasi, berikut kode surat menurut tingkatannya
b. “123” adalah nomor surat yang dibuat selama periode kepengurusan.
c. “SK” adalah kode jenis surat keputusan
d. “DPP-V” adalah nama tingkatan organisasi yang tertulis kapital dan diikuti dengan
angkatan kepengurusan yang tertulis dengan angka romawi.
e. “02” adalah bulan pembuatan/dikeluarkan surat ditulis dengan angka dua digit.
f. “2017” adalah tahun pembuatan/dikeluarkan surat.
3. Penomoran Peraturan Organisasi mengikuti format sebagai berikut
PO-01/IMATELKI/02/2017
Keterangan :
a. “PO” adalah singkatan dari Peraturan Organisasi
b. “01” adalah nomor peraturan yang dibuat selama periode kepengurusan.
c. “IMATELKI” adalah nama organisasi.
d. “02” adalah bulan pembuatan/dikeluarkan surat ditulis dengan angka dua digit.
e. “2017” adalah tahun pembuatan/dikeluarkan surat.
Pasal 10
Lampiran Surat
1. Lampiran ditulis “Lampiran” lalu diikuti titik dua.
2. Lampiran ditulis “lembar” jika lampiran berbentuk kertas lembaran dan jumlahnya ditulis
sesuai jumlah lembaran yang dilampirkan.
3. Lampiran ditulis “bendel” jika berbentuk jilid buku yang dilampirkan.
Pasal 12
Penulisan Tempat, Tanggal
a. Tanggal menggunakan format “Tempat, Tanggal Bulan Tahun”.
b. Tempat ditulis dengan huruf, tanggal dengan angka sebanyak 2 digit, bulan dengan huruf, dan
tahun dengan angka sebanyak 4 digit.
c. Diletakkan sejajar dengan nomor surat atau diletakkan di akhir kepala pengesahan.
Pasal 13
Alamat
1. Semua alamat diawali dengan “Yang terhormat” yang selanjutnya disingkat “Yth” dan diikuti
tanda titik.
2. Didahulukan mencantumkan nama atau jabatan kemudian alamat lengkap/kota atau cukup
ditulis “di tempat”.
Pasal 14
Isi Surat
1. Isi harus sesuai dengan perihal yang ditulis.
2. Ditulis secara jelas maksud dan tujuan.
3. Terdiri dari paragraf pembuka, isi, dan penutup.
Pasal 15
Pengesahan
1. Diawali dengan kepala pengesahan yang ditulis rata tengah.
2. Kepala pengesahan ditulis secara berurutan yang terdiri dari tempat, tanggal, jabatan,
tingkatan organisasi yang menerbitkan surat.
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 76
3. Tanda tangan diletakkan di antara nama jabatan yang berada di atas dan nama terang
digarisbawahi yang diikuti Nomor Pengurus (NP).
4. Jenis penandatangan dapat berupa pelaksana, mengetahui, menyetujui.
5. Ditulis tebal (Bold).
6. Diberi stempel basah di sebelah kiri tanda tangan dan mengenai tanda tangan.
7. Pemberian stempel dan bentuk stempel akan diatur dalam bab berikutnya.
Pasal 16
Format Pengesahan
1. Untuk surat menyurat Sekretaris Jenderal DPP atau Sekretaris DPW hanya memberikan
paraf di sebelah kanan nama jabatan ketuanya. Berikut formatnya
Pasal 17
Tembusan
Pasal 19
Format Kaki Surat
1. Format kaki surat Dewan Pengurus Pusat
BAB V
SURAT MENYURAT
Pasal 20
Surat Masuk
1. Surat masuk adalah surat yang berasal dari orang/lembaga/instansi lain yang ditujukan ke
Dewan Pengurus IMATELKI.
2. Surat masuk sebelum dibukukan diletakkan pada tempat yang telah disediakan.
3. Setiap satu minggu sekali surat masuk dicatat pada buku besar.
4. Setiap tiga bulan sekali surat masuk dibukukan menjadi satu.
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 78
5. Pencatatan berkaitan tentang hal-hal :
a. Nomor
b. Tanggal masuk
c. Tanggal dan Nomor Surat
d. Nama dan alamat pengirim
e. Tujuan
f. Perihal/isi surat singkat
g. Lampiran
h. Keterangan (mencatat siapa penerima surat dan jenis surat, apakah surel atau tercetak)
6. Setelah dilakukan pencatatan surat diparaf oleh Sekretaris Jenderal DPP atau Sekretaris DPW
sebagai disposisi yang kemudian disampaikan pada pihak yang dituju.
7. Setelah semua dilakukan, berkas surat disimpan oleh Sekretaris Jenderal DPP atau
Sekretaris DPW sebagai arsip.
Pasal 21
Alur Surat Masuk Dewan Pengurus IMATELKI
Pasal 22
Surat Keluar
1. Surat keluar adalah surat yang dibuat oleh Dewan Pengurus IMATELKI.
2. Klasifikasi surat
a. Surat yang dikeluarkan oleh Ketua Umum.
b. Surat yang dikeluarkan oleh Ketua Umum dan Panitia Pelaksana.
3. Surat yang dibuat dalam kertas berkepala surat Dewan Pengurus IMATELKI.
4. Setiap surat yang dibuat rangkap dua yaitu untuk alamat yang dituju dan arsip lembaga.
BAB VI
AMPLOP
Pasal 23
Pengertian Amplop
Amplop adalah sebuah tempat untuk memasukkan surat.
Pasal 24
Kepala amplop
1. Mencantumkan nama tingkatan dewan pengurus “Dewan Pengurus Pusat" atau “Dewan
Pengurus Wilayah” bersama nama wilayahnya yang menerbitkan surat.
2. Mencantumkan nama organisasi yaitu “Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik
Indonesia” yang tulis dalam satu baris saja.
3. Nama tingkatan dewan pengurus dan nama organisasi ditulis dengan huruf Times New
Roman, berukuran 11, tercetak tebal, dan rata kiri disamping logo.
4. Mencantumkan logo organisasi berukuran 3 x 3 cm sesuai dengan tingkatannya yang diletak-
kan disebelah kiri kepala surat.
5. Mencantumkan :
a. alamat lengkap sekretariat,
b. website semua tingkatan dewan pengurus menggunakan website www.IMATELKI.org,
c. email dengan menggunakan format dpw.IMATELKI.namawilayah@gmail.com,
d. nomor telepon dengan format nomor telepon ketua umum dan sekretaris, dan
e. ditulis dengan huruf Times New Roman, berukuran 11, tercetak miring, dan rata kiri
disamping logo.
6. Menggunakan garis pembatas ukuran 3 dan ¾ yang digunakan secara berdampingan.
Pasal 26
Kaki Amplop
1. Mencantumkan nama tingkatan dewan pengurus “Dewan Pengurus Pusat" atau “Dewan
Pengurus Wilayah” bersama nama wilayahnya yang menerbitkan surat.
2. Mencantumkan nama organisasi yaitu “Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium
Medik Indonesia”.
3. Ditulis dengan huruf Times New Roman, berukuran 11, tercetak tebal dan miring, serta
rata tengah.
Pasal 27
Format Kaki Amplop
1. Format kaki surat Dewan Pengurus Pusat
BAB VII
PROPOSAL
Pasal 29
Pengertian Proposal
Proposal kegiatan merupakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Pasal 30
Sistematika Penulisan Proposal
Dalam penulisan proposal kegiatan, poin-poin yang harus ada dalam proposal antara lain
1. Halaman Judul merupakan lembar tersendiri dan harus memuat :
a. Judul proposal yang diajukan dibuat singkat, jelas, dan harus dapat mengambarkan kegiatan
yang akan dilaksanakan.
b. Tingkatan organisasi dan departemen yang melaksanakan kegiatan.
Pasal 31
Ketentuan Pembuatan Proposal
1. Penyusunan proposal kegiatan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum kegiatan
dilaksanakan.
2. Proposal kegiatan dicetak menggunakan kertas A4 putih.
Pasal 32
Format Proposal
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Kegiatan
1) AD/ART Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik Indonesia.
2) Surat Keputusan DPP IMATELKI Nomor [nomor SK] Tanggal [tanggal SK]
Tentang Pembentukan Dewan Pengurus Wilayah [nama wilayah].
3) Surat Keputusan DPP IMATELKI Nomor [nomor SK] Tanggal [tanggal SK]
Tentang Susunan Pengurus DPW IMATELKI [nama wilayah] Periode [tahun].
4) Hasil Rapat Kerja Wilayah [keberapa] DPW IMATELKI [nama wilayah] Tahun
[tahun] di [nama daerah pelaksana rakerwil].
5) Undang-undang yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.
1.3 Tujuan Kegiatan
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB III
PENUTUP
Kata-kata penutup..........................................................................................................
Tempat, tanggal bulan tahun
Ketua Pelaksana Sekretaris Pelaksana
Nama Nama
NP. NP.
Menyetujui,
Paraf Sekjen
Ketua Umum DPP/
DPP/DPW IMATELKI 2017/2018 Sekretaris DPW
Nama
NP.
BAB VIII
BERITA ACARA KEGIATAN
Pasal 33
Pengertian Berita Acara Kegiatan
Berita Acara Kegiatan adalah laporan kegiatan tertulis yang telah dilaksanakan oleh Dewan
Pengurus Wilayah untuk dilaporkan ke Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pembina.
Pasal 35
Ketentuan Pembuatan Berita Acara Kegiatan
1. Penyusunan dan pengiriman berita acara kegiatan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari
setelah kegiatan dilaksanakan.
2. Berita acara kegiatan ditulis pada kertas berkepala surat dan berkaki surat dengan
menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 12 pt dan spasi 1,5 dengan
margin Normal Style (kiri, atas, kanan, dan bawah adalah 2,54 cm).
3. Berita acara kegiatan dicetak menggunakan kertas A4 putih.
4. Berita acara kegiatan dikirim ke alamat email Dewan Pengurus Pusat dengat format “.pdf”
dengan menggunakan alamat email Dewan Pengurus Wilayah.
Pasal 37
Pengertian Laporan Pertanggungjawaban
Laporan Pertanggungjawaban yang kemudian disingkat Lpj adalah laporan semua kegiatan yang
telah dilaksanakan pengurus selama satu periode kepengurusan.
Pasal 38
Sistematika Penulisan Laporan Pertanggungjawaban
Dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban, poin-poin yang harus ada di dalamnya adalah
1. Halaman Judul merupakan lembar tersendiri dan harus memuat :
Nama Nama
NP. NP.
Pasal 40
Ketentuan Stempel
1. Stempel dibubuhkan di sebelah kiri dan mengenai tanda tangan.
2. IMATELKI hanya memiliki 2 stempel, yaitu Stempel Kepengurusan dan Stempel Panitia
Pelaksana.
3. Stempel Kepengurusan hanya bisa dibubuhkan pada Ketua Umum DPP atau DPW
IMATELKI.
4. Stampel Kepengurusan adalah Logo IMATELKI berdiameter 3 cm yang berwarna ungu.
5. Stempel Panitia Pelaksana dibubuhkan pada Ketua Pelaksana Kegiatan IMATELKI.
6. Stampel Panitia Pelaksana berbentuk persegi panjang berukuran 2x5 cm berwarna hijau
dengan ketentuan bentuk dalam pasal selanjutnya.
7. Stempel Panitia Pelaksana adalah satu desain untuk semua kegiatan yang dilaksanakan.
Pasal 41
Format Stempel
BAB XI
SERTIFIKAT
Pasal 42
Pengertian Sertifikat
Sertifikat adalah tanda atau surat keterangan (pernyataan) tertulis atau tercetak dari orang yang
berwenang yang dapat digunakan sebagai bukti pemilikan atau suatu kejadian.
Pasal 43
Sistematika Pembuatan Sertifikat
Dalam pembuatan sertifikat, poin-poin yang harus ada di dalamnya adalah
1. Tingkatan organisasi yang mengeluarkan sertifikat.
2. Lambang IMATELKI sesuai tingkatan organisasi.
3. Nomor sertifikat. Penomoran sertifikat mengikuti format sebagai berikut
Q/123/SEMNAS/DPW PAPUA-III/17/02/2017
Keterangan :
a. “Q” adalah kode tingkatan organisasi.
b. “123” adalah nomor sertifikat yang dibuat dalam kegiatan. Setiap nama memiliki nomor
yang berbeda sesuai dengan nomor registrasinya.
c. “SEMNAS” adalah nama kegiatan yang dilaksanakan. Ditulis dengan huruf kapital secara
singkat tanpa spasi antar kata.
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 93
d. “DPW PAPUA-III” adalah nama tingkatan organisasi yang tertulis kapital dan diikuti dengan
angkatan kepengurusan yang tertulis dengan angka romawi
e. “17” adalah tanggal pelaksanaan kegiatan yang ditulis dengan angka dua digit.
f. “02” adalah bulan pelaksanaan kegiatan yang ditulis dengan angka dua digit.
g. “2017” adalah tahun pelaksanaan kegiatan.
h. Nama pemilik sertifikat.
i. Status pemilik sertifikat dalam kegiatan (peserta, panitia, pembicara, atau moderator).
j. Nama kegiatan.
k. Tema kegiatan (bila ada).
l. Nomor SK SKP dan bobot SKP kegiatan tersebut (bila ada)
m. Tempat dan waktu pelaksanaan.
n. Pengesahan sertifikat.
Pasal 44
Ketentuan Pembuatan Sertifikat
1. Sertifikat dibuat dan didistibusikan paling lambat 7 hari setelah pelaksanaan kegiatan.
2. Sertifikat didesain semenarik mungkin dengan margin menyesuaikan.
3. Sertifikat dicetak pada kertas berukuran dan berwarna yang menyesuaikan dengan desain.
4. Sertifikat ditulis dengan menggunakan jenis huruf, ukuran dan spasi yang menyesuaikan
dengan desain.
BAB XII
PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI
Pasal 46
Pengertian Data dan Informasi
Data adalah suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa atau simbol-simbol
lain untuk menjadi bahan melihat kejadian atau konsep tetapi masih perlu pengolahan. Informasi
merupakan hasil pengulahan data.
Pasal 48
Ketentuan Pengelolaan Data dan Informasi
1. Data dicatat dan diarsipkan dalam bentuk hardcopy (tertulis), softcopy (Hardisk, CD RW,
Flash Disk).
2. Semua data pada pasal 41 pengelolaannya menjadi tanggung jawab sekretaris.
3. Data arsip kegiatan pengelolaannya menjadi tanggung jawab panitia kegiatan dan
berkoordinasi dengan sekretaris.
4. Pengelolaan arsip dalam komputer, semua arsip Dewan Pengurus diletakkan didalam satu
folder dan disesuaikan pada departemen atau panitia pelaksana, untuk kegiatan yang
dilaksanakan panitia pelaksana dimasukkan kedalam folder departemen terkait. Contoh :
IMATELKI Jateng 2016-2017 → OSR → Panpel 5000 susu.
Pasal 49
Pengertian Dokumentasi
Dokumentasi adalah sesuatu yang tertulis, tercetak, atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti
atau keterangan.
BAB XIII
PENGELOLAAN FISIK KESEKRETARIATAN
Pasal 51
Ketententuan Pengelolaan Fisik
1. Setiap pengurus mempunyai kewajiban untuk menjaga kebersihan dan kerapian sekretariat.
Setiap pengurus mempunyai kewajiban untuk melaksanakan piket mingguan secara bergilir
sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh sekertaris. Pada saat departemen yang melaksanakan
piket, yang bertanggung jawab adalah kepala departemen tersebut.
2. Setiap pengurus wajib membersihkan, merapikan dan mengembalikan barang-barang ke
tempat yang telah disediakan (terutama pihak yang berkepentingan).
3. Peletakan barang dan penempatan informasi atau surat pada tempat yang telah disediakan.
4. Setiap peminjaman barang harus mendapat izin dari Ketua Umum dan Sekretaris dan dicatat
dibuku peminjaman alat. Pada saat peminjaman dan pengembalian harus disaksikan oleh
sekertaris/pengurus lainnya.
Pasal 52
Aturan Peralihan
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Organisasi ini akan diatur dikemudian
melalui Kebijakan Sekretaris dan atas persetujuan Ketua Umum selama tidak bertentangan
dengan peraturan yang lebih tinggi.
2. Seluruh Dewan Pengurus telah menyesuaikan diri dengan Peraturan Organisasi ini selambat-
lambatnya 2 (dua) bulan setelah disahkan.
Pasal 53
Aturan Penutup
Peraturan Organisasi ini berlaku sejak ditetapkan.
Pasal 1
FORMAT SUSUNAN DEWAN PENGURUS PUSAT
Pasal 2
FORMAT STRUKTUR DEWAN PENGURUS WILAYAH
DEPARTEMEN-DEPARTEMEN
Departemen Kaderisasi (Human Capital)
Kepala Departemen :
Staff : 1.
2.
3.
Departemen Kajian Ilmiah (Research and Technology)
Kepala Departemen :
Staff : 1.
2.
3.
Pasal 3
Jumlah pengurus dan struktur kepengurusan disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing,
dengan jumlah pengurus minimal adalah 25 orang.
1. KONGRES NASIONAL adalah forum tertinggi dalam IMATELKI yang berfungsi untuk
memiih Ketua Umum baru, sekaligus mengesahkan AD/ART dan aturan tambahan serta
sebagai wadah untuk mempertanggungjawabkan kinerja selama 1 periode kepengurusan.
2. MUSYAWARAH WILAYAH adalah forum tertinggi dalam tingkatan organisasi, berfungsi
untuk memiih Ketua baru sesuai dengan tingkatan organisasi, serta sebagai wadah untuk
mempertanggung jawabkan kinerja selama 1 periode kepengurusan (LPJ).
3. KONGRES NASIONAL LUAR BIASA/MUSYAWARAH WILAYAH LUAR BIASA adalah
forum musyawarah yang diambil jika kepengurusan dianggap tidak bisa
menjalankan tugas kepengurusan sebagaimana mestinya yang tertera dalam hukum organisasi
AD/ART, forum ini sah apabila dihadiri ½ lebih 1 dari total Dewan Pengurus. Contoh : KLB,
akan sah apabila dihadiri 5 DPW dari total 8 DPW; MLB, akan sah apabila dihadiri dari 16
pengurus dari total 30 pengurus.
4. RAPAT KERJA NASIONAL/RAPAT KERJA WILAYAH adalah forum yang berfungsi untuk
mempersiapkan agenda program kerja dalam 1 periode kepengurusan, sesuai dengan tingkatan
organisasi yang melaksanakan.
Hal-hal diatas wajib dilakukan oleh setiap tingkatan Dewan Pengurus IMATELKI, Dewan
Pengurus hanya diperbolehkan menambah kegiatan jika diperlukan/sesuai kebutuhan dari
masing-masing tingkatan Dewan Pengurus.
KONGRES
NASIONAL
MUSWIL RAKERNAS
SELEKSI RAKERWIL
MABIM PKN
PKW SOSIALISASI
Sosialisasi
Seleksi IMATELKI
1. Sosialisasi
a. Pengertian
Proses pengenalan IMATELKI baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Maksud dan Tujuan
Memperkenalkan organisasi kepada seluruh mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik
atau Analis Kesehatan dan Analis Medis untuk mencari kader terbaik yang akhirnya
terpilih menjadi pengurus IMATELKI.
c. Pelaksana
Tim Kaderisasi Dewan Pengurus masing-masing wilayah.
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 104
d. Peserta
Seluruh mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan dan Analis
Medis .
e. Materi Pokok
Sejarah IMATELKI, Tingkat Organisasi, Struktur Organisasi, Visi dan Misi, Kegiatan
yang telah dilakukan.
f. Target
Meningkatnya minat serta pemahaman mahasiswa terhadap IMATELKI.
4. Seleksi IMATELKI
Suatu mekanisme untuk menyeleksi calon-calon pengurus IMATELKI
a. Pengertian
Suatu mekanisme untuk merekrut calon-calon yang berminat sebagai pengurus
IMATELKI.
b. Maksud dan Tujuan
Untuk menyeleksi kader-kader penerus IMATELKI.
c. Pelaksana
Tim Kaderisasi yang membentuk tim khusus terdiri dari pengurus inti yang tidak ingin
melanjutkan kepengurusan dan dewan pembina.
d. Peserta
2. FUNGSI KP :
a. Sebagai tanda pengurus.
b. Sebagai database pengurus.
3. Seminar Internasional
Seminar yang dilaksanakan oleh DPP IMATELKI secara pribadi atau kerjasama dengan
institusi lain, dengan ketentuan :
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 109
a. Minimal diisi oleh satu Pembicara yang mempunyai klasifikasi Internasional.
b. Mendapat persetujuan dari Ketua Umum DPP (Dibuktikan dengan Surat Keputusan
pengesahan kepanitiaan Seminar Internasional).
c. Sertifikat wajib diberi penomoran berbeda setiap pesertanya dan ditandatangani oleh Ketua
Umum DPP dan Ketua Panitia (dapat ditambah dengan tanda tangan pihak lain).
d. Minimal dihadiri oleh satu peserta asing.
Catatan : Penyantuman logo IMATELKI pada setiap seminar wajib menghubungi kepengurusan
IMATELKI sesuai dengan klasifikasi.
1. Ketua Umum
Ketua Umum merupakan pimpinan tertinggi dalam organisasi IMATELKI.
Tugas Pokok Ketua Umum :
a) Mengkoordinir keberlangsungan dan jalannya organisasi IMATELKI
b) Melaksanakan, mematuhi dan menjunjung tinggi Anggaran Dasar dan Anggaran
Dalam menjalankan tugasnya, Ketua Umum dibantu oleh Wakil ketua umum
3. Sekretaris Jenderal
Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris jenderal :
a) Bertanggung jawab atas administrasi kesekretariatan (surat menyurat, proposal, LPJ, Berita
Acara).
b) Mencatat dan mendokumentasikan hal – hal yang berhubungan dengan kegiatan
IMATELKI.
c) Membantu menjaga ketertiban administrasi di seluruh DPW IMATELKI se – Indonesia,
serta bertanggung jawab penuh kepada Ketua Umum
4. Bendahara Umum
Tugas Pokok dan Fungsi Bendahara umum :
a) Mengatur administrasi keuangan internal maupun eksternal IMATELKI.
b) Mengkoordinasikan regulasi keuangan.
c) Menjaga ketertiban alur administrasi keuangan IMATELKI, serta bertanggung jawab
penuh kepada Ketua Umum
9. Koordinator Wilayah
Tugas Pokok dan Fungsi Koordinator Wilayah :
a) Mengkoordinasi DPW dan HMJ TLM/Analis Kesehatan/Analis Medis di seluruh
wilayahnya masing – masing.
b) Sebagai gerbang utama lintas koordinasi antar pengurus bersama DPW
IMATELKI se – Indonesia.
c) Mengkoordinir informasi dari DPP ke DPW atau sebaliknya
d) Memantau stabiitas daerah yang menjadi wilayah kerjanya
e) Berkoordinasi dengan ketua organisasi sesuai dengan tingkatannya
f) Sebagai perwakilan DPP pada wilayah kerjanya.
g) Bertanggung jawab penuh kepada Ketua Umum
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 2
PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH WILAYAH
2. Musyawarah Wilayah [keberapa] DPW Imatelki [nama wilayah] dilaksanakan pada: Hari,
tanggal :
Tempat:
Pasal 4
KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 5
HAK PESERTA
1. Pemimpin Sidang Musyawarah Wilayah adalah pimpinan sidang tetap yang terpilih oleh
peserta muswil.
2. Pimpinan Sidang Musyawarah Wilayah berkewajiban memimpin sidang.
3. Pimpinan Sidang berhak memperingatkan atau menghentikan pembicaraan peserta sidang
yang menyimpang dari peraturan yang telah disepakati oleh peserta sidang.
4. Pimpinan sidang berhak menghentikan sidang untuk sementara waktu atau selamanya atas
persetujuan peserta sidang.
5. Pimpinan sidang berhak mengambil keputusan dengan persetujuan peserta sidang dan sesuai
aturan pengambilan keputusan.
Pimpinan sidang berhak mengambil kesimpulan atas pertanyaan dan pendapat peserta
sidang.
6. Pimpinan sidang berhak memberikan sanksi kepada peserta yang melanggar tata tertib
sidang.
Pasal 7
ARTI KETUKAN PALU
1. 1 kali ketukan : Mengesahkan keputusan/ kesepakatan peserta sidang poin per poin.
2. 2 kali ketukan :menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama
(kondisional/sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama sebelumnya),
misalnya istirahat, lobying, sembahyang, makan.
3. 3 kali ketukan : Membuka/menutup sidang atau acara resmi dan mengesahkan
keputusan final/akhir hasil sidang.
Pasal 9
SAHNYA SIDANG MUSYAWARAH WILAYAH
1. Sidang Muswil dianggap sah jika dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 peserta sidang dan telah
melakukan registrasi yang selanjutnya disebut kuorum.
2. Kuorum terpenuhi apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta sidang.
3. Apabila sidang tidak terpenuhi kuorum, sidang ditunda 2x5 menit.
4. Apabila sidang memenuhi kuorum masa tunda, selanjutnya sidang dianggap sah.
Pasal 10
PELANGGARAN DAN LARANGAN SIDANG MUSYAWARAH WILAYAH
1. Apabila Peserta sidang mengemukakan pendapat tanpa mendapat izin dari pemimpin sidang.
Apabila peserta sidang mengeluarkan kata-kata menyinggung SARA (suku, agama, agama,
ras).
2. Apabila peserta sidang meninggalkan sidang tanpa izin dari pemimpin sidang.
3. Apabila peserta melakukan hal yang berbau anarki.
#IMATELKI JAYA #BERKARYA UNTUK NEGERI | 120
4. Hasil dari Musyawarah Wialyah tidak dapat diganggu gugat, oleh sebab itu seluruh peserta
Musyawarah Wilayah tidak diperkenankan memberikan interupsi setelah dibacakan hasil
musyawarah.
Pasal 11
PENUTUP
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan kemudian atas
kesepakatan bersama atau berdasarkan suara terbanyak yang ditetapkan dan disahkan oleh
Pimpinan Sidang.
2. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan