Anda di halaman 1dari 3

1.

Rocuronium

Struktur Fisik

Rocuronium adalah steroid monokuartener analog vecuronium, namun dirancang untuk


memberikan onset kerja yang cepat.

Metabolisme dan Ekskresi

Rocuronium tidak mengalami metabolisme dan dieliminasi terutama oleh hati dan sedikit
oleh ginjal. Durasi kerjanya tidak terlalu dipengaruhi oleh penyakit ginjal, tapi cukup
memanjang oleh gagal hati berat dan kehamilan. Rocuronium tidak memiliki metabolit aktif,
dan mungkin merupakan pilihan yang lebih baik dari pada vecuronium untuk infus yang
lama (misal pada unit perawatan intensif). Pasien usia lanjut dapat mengalami durasi kerja
yang memanjang karena massa hati yang menurun.

Dosis

Rocuronium kurang potent dibanding pelumpuh otot steroid lain. Dosis untuk intubasi
0,45 – 0,9 mg/kg i.v dan 0,15 mg/kg bolus untuk rumatan. Dosis yang lebih rendah dari 0,4
mg/kg dapat memungkinkan pembalikan 25 menit setelah intubasi. Rocuronium
intramuskuler (1 mg/kg untuk bayi, 2 mg/kg untuk anak-anak) menyebabkan paralisis pita
suara dan diafragma untuk intubasi, namun belum akan terjadi 3 – 6 menit kemudian (injeksi
deltoideus onsetnya lebih cepat dari pada quadricep) dan dapat dibalikkan setelah 1 jam.
Infus rocuronium membutuhkan dosis 5 – 12 μg/kg/menit. Rocuronium durasi kerjanya akan
memanjang pada pasien usia lanjut. Dosis inisial akan meningkat pada penyakit hati lanjut,
kemungkinan akibat volume distribusi yang lebih besar.

Efek Samping dan Pertimbangan Klinis


Rocuronium pada dosis 0,9 – 1,2 mg/kg memiliki onset kerja yang mendekati
suksinilkolin (60 – 90 detik) sehingga cocok sebagai alternatif untuk induksi urutan cepat,
tapi dengan durasi kerja yang jauh lebih panjang. Durasi kerja sedangnya sebanding dengan
vecuronium atau atracurium.
Rocuronium (0,1 mg/kg) adalah obat yang cepat (90 detik) dan efektif (menurun
fasikulasi dan myalgia postoperative) untuk precurarisasi terutama pada pemberian
suksinilkolin. Rocuronium juga memiliki kecenderungan vagolitik.
1. Recuronium
Obat ini bekerja cepat dengan memblokade nikotik kolinoreseptor pada motor end plate, efek
obat ini dapat dilawan oleh asetilkonietrase inhibitor. Kemasan suntik 10 mg/ml
 Farmakokinetik
o Absorbs : IM dan IV
o Pengeluaran obat ini tidak berubah melalui empedu dan ekskresi melalui
ginjal sampai 30 % dari dosis yang diberikan
o Pemeberian pasien dengan gagal ginjal dapat menghasilkan durasi yang
panjang , terutama dengan pemberian berulang
o Efek terhadap kardioveskuler dan pelepasan histamine tidak terjadi pada
pemberian obat ini
o Pada dewasa sehat paro waktu eliminasi rata-rata 73 menit , pasien gangguan
fungsi hepar 30 menit
o Obat ini dikeluarkan melalui ginjal bersama urin sebanyak 40% dalam waktu
12-24 jam , sebagian masuk ke cairan empedu
 Farmakodinamik
o Intubasi 0,6-1,0 mg.kg bb dengan OOA 1-2 menit dan DOA 30-45 menit
o Dosis besar dari recuronium dibutuhkan utnuk menghasilkan onset seperti
Sch , dan dengan durasi menyerupai pancuronium
o Dosis maintenance rata-rata 0,15 mg/kg
o Jika dosis sebesar 0,6 mg/kg IV maka dalam waktu 1 menit akan dicapai
suatu kondisi yang cukup untuk melakukan intubasi ETT
o Relaksasi otot secara menyeluruh yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai macam pembedahan dicapaidalam waktu 2 menit dan efek ini
berlangsung selama 30-40 menit , durasi total sampai pasien melakukan
usaha pernapasan spontan adalah selama 50 menit
o Dosis yang lebih rendah 0,3-0,45 mg/kg, relaksasi yang cukup untuk
melakukan intubasi dicapai dalam waktu 90 detik dan durasi efeknya
berjalan lebih pendek
o Dosis > 1 mg/kg tidak mempercepat relaksasi untuk intubasi , tetapi durasi
efeknya akan lebih panjang
o Obat inhalasi enflurance dan isoflurance akan memperkuat dan
memperpanjang efek dari obat ini , terutama pada pasien usia lanjut ,
gangguan fungsi ginjal dan hepar
o Efek disirkulasi : tekanan darah meningkat 16% denyut nadi meningkat 9%
o Anestesi teknik hypothermia dapat memperpanjang efek obat ini
o Pada obesitas , bila pemberian dosis hanya berdasarkan pada BB dapat
terjadi durasi yang memanjang . Berat badan normal = tinggi badan (cm)
dikurangi 100-110
o Pada sc dosis 0,5 mg/kg dan memberikan hasil yang memuaskan baik pada
ibu maupun bayi. Obat ini menembus sawar plasenta tetapi dosis klinis
jumlah obat yang masuk ke bayi tidak dipengaruhi apgar bayi

 Interaksi dengan obat lain yang meningkatkan efek


o Obat inhalasi halogen
o Obat nondepolarizing yang lain
o Pemberian dosis tinggi dari : pentotal, ketamine,fentanyl, propofol
o Pemberian suxamethonium sebelumnya
o Antibiotic : aminoglycoside, lincosamide,peniiciin, tetracylin, metronidazole
dosis tinggi
o Diuretic , thiamine, MAO inhibitor, kuinidin, protamine,magnesium, alpha
adrenergic blocking agent
 Interkasi dengan obat lain
o Neostigmine , edrophonium , phyridostigmine derivate aminopyridine
o Kortikosteroid jangka panjang sebelumnya, noradrenalin, theopyline,
calcium chloride, kalium chloride

Anda mungkin juga menyukai