Anda di halaman 1dari 5

A.

Bupivacaine
1. Definisi
Bupivacaine adalah obat bius separuh badan (anestesi regional) atau hanya untuk
salah satu bagian tubuh, yang digunakan pada saat tindakan medis, persalinan, atau
operasi. Bupivacaine akan menghambat rasa nyeri yang dikirimkan oleh saraf menuju
otak, sehingga seseorang tidak merasakan nyeri.
2. Tentang bupivacaine
a. Merek dagang : regivel spinal, quanocaine, spinal heavy, bupivacaine HCL spinal
heavy, Marcaine levica, vopicaine, levobupivacaine, bunascan spinal, chirocaine,
decaine spinal
b. Kategori : obat resep
c. Manfaat : memberikan efek mati rasa slama oprasi, meredakan nyeri saat
persalinan, dan mengatasi nyeri setelah operasi
d. Di gunakan : dewasa dan anak-anak (diatas satu tahun)
e. Kategori kehamilan dan menyusui : kategori C : studi pada binatang percoaan
memperlihatkan adanya efek samping pada janin, namun belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya bleh digunakan apabila manfaat yang di
dapat melebihi besarnya resiko terhadap janin.
Bupivacaine belum diketahui diserap oleh asi atau tidak. Bila anda sedang
menyusi jangan mnggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
f. Sediaan : suntikan 0,25%; 0,5%; 0,75%dengan dan tanpa epinefrin 1:200.0000
Suntikn untuk spinal 0,75% dengan dekstore 8,25%
g. Pengenceran untuk infus : hanya untuk penggunaan epidural; 20ml larutan 0,25%
dalam 20ml NS (larutan 0,125%) atau 10 ml larutan 0,25% dalam 30 ml NS
(larutan 0,0625) (bebas pengawet).
h. Eliminasi : hati dan paru-paru
3. Farmakologi
Bupivacaine merupakan anestetik lokal dan juga anestetik regional
yang bekerja dengan memblokade inisiasi dan konduksi impuls saraf yang
mengurangi permeabilitas membrane neuronal ke ion Natrium, sehingga
mengakibatkan penghambatan depolarisasi tanpa blockade konduksi. Penghambatan
rangsangan nyeri yang dikirimkan oleh saraf menuju otak inilah yang digunakan
untuk memberikan efek bius ketika diberikan bupivacaine secara injeksi.
4. Farmakokinetik
a. Watu reaksi

Bupivacaine memiliki onset kerja yang cepat 1-17 menit (tergantung rute dan
dosis) dengan durasi 2-9 jam (tergantung rute dan dosis). Bupivacaine ini
memiliki konsentrasi plama puncak 30-45 menit, berdistribusi dengan
melintasi plasenta dan memasuki ASI (dalam jumlah kecil). Bupivacaine terikat
pada protein plasma sekitar 95% dan dimetabolisme di hati melalui konjugasi
dengan asam glukoroat. Selain itu, bupivacaine dieksresikan melalui urin sebagai
metabolit dan 5-6% dieksresikan sebagai obat yang tidak berubah. Waktu paruh
dari bupivacaine adalah 1,5-5,5 jam.

b. Interaksi
Bupivacaine dapat berinteraksi jika diberikan bersamaan dengan anastesi lokal
tipe amida (misalnya lidocaine dan mexiletine) dapat meningkatkan efek toksik
sistemik aditif. Obat anti aritmia yang diberikan bersamaan dengan bupivacaine
dapat meningkatan risiko depresi miokard. Peningkatan efek samping bupivacaine
bila digunakan secara bersamaan dengan hyaluronidase.
Penurunan bersihan ginjal dapat menghasilkan peningkatan konsentrasi
plasma dengan simetidin dan ranitidine. Peningkatan risiko efek samping
bupivacaine apabila digunakan bersamaan dengan obat golongan beta bloker
(penghambat beta) dan Calsium Channel Bloker (penghambat kalsium).
5. Dosis
Dosis bupivacaine yang digunakan untuk mengatasi nyeri akut
a. Blok lumbar pada nyeri persalinan
Konsentrat cairan 0,25%: 15-30 mg
Konsentrat cairan 0,375% 22,5-45 mg
Konsentrat cairan 0,5%: 30-60 mg
Konsentrat cairan 0,1%: 10-15 mg/jam
Konsentrat cairan 0,125% 10-15 mg/jam melalui infus
b. Blok kaudal pada nyeri persalinan
Konsentrat cairan 0,25%: 25-50 mg
Konsentrat cairan 0,375%: 37,5-75 mg
Konsentrat cairan 0,5%: 50-100 mg
c. Atasi nyeri pasca operasi
Konsentrat cairan 0,1%: 4-15 mg/jam
Konsentrat cairan 0,125% 5-15 mg/jam melalui infus epidural
Bunionectomy: 106 mg sebagai dosis tunggal
Haemorrhoidectomy: 266 mg sebagai dosis tunggal
Anestesi bedah digunakan infiltrasi lokal 0,25% hingga 150 mg
d. Blok saraf perifer
Konsentrat cairan 0,25%:12,5 mg
Konsentrat cairan 0,5%: 25 mg; dosis hingga 150 mg juga dapat diberikan
e. Blok retrobulbar dalam operasi mata
Konsentrasi cairan 0,75%: 15-30 mg
f. Blok saraf simpatik
Konsentrasi cairan 0,25%: 50-125 mg
g. Blok epidural lumbar
Konsentrat cairan 0,25%: 25-50 mg
Konsentrat cairan 0,5%: 50-100 mg
h. Blok kaudal
Konsentrat cairan 0,25%: 37,5-75 mg
Konsentrat cairan 0,75%: 75-150 mg
i. Blok tulang belakang
Konsentrat cairan 0,5%: 10-20 mg
6. Reaksi samping utama
a. Kardiovaskuler : hipotensi, aritmia, henti jantung
b. Pulmoner : henti napas
c. SSP : kejang, tinnitus, penglihatan kabur
d. Alergi : urtikaria, edema angioneurotic, gejala anafilaktoid
e. Epidural/kaudal spinal : spinal tinggi, hipotensi retensi utin, kelemahan dan
kelumpuhan ekstreminitas bawah, kehilangan otot sfingter, sakit kepala, nyeri
punggung kelumphan syaraf kranial, perlambatan persalinan.
7. Indikasi
a. Anestesi Intrathekal (sub-arachnoid, spinal) unutk pembedahan
b. Pembedahan di daerah perut selama 45 - 60 menit (termasuk operasi Caesar)
c. Pembedahan dibidang urologi dan naggota gerak bawah selama 2- 3 jam
8. Kontra-indikasi
a. Hipersensitif terhadap anestesi lokal jenis amida
b. Penyakit akut dan aktif pada sistem saraf, seperti meningitis, poliomyelitis,
perdarahan intrakranial, dan demyelinating, peningkatan tekanan intrakranial,
adanya tumuor otak atau di daerah spinal
c. Stenosis spinal dan penyakit aktif (spondilitis) atau trauma (fraktur) baru pada
tulang belakang.
d. TBC tulang belakang
e. Infeksi pada daerah penyuntikan
f. Septikemia
g. Anemia pernisiosa dengan degeerasi kombinasi sub-akut pada medulaspinalis
h. Gangguan pembekuan darah atau sedang mendapat terapi antikoagulan secara
berkesinambungan
i. Hipertensi tidak terkontrol
j. Syok kardiogenik atau hipovolemi
k. Obstetric paracervical block
l. Anestesi Intravena (Bier's Block) dan semua pemberian secara intravena
9. Peringatan
a. Tidak di sarankan untuk blok paraservikal obstetric. Obat dapat menyebabkan
bradikardi atau kematian janin.
b. Gunakan dengan hati-hati untuk anestesi regional IV. Kadar plasma yang tinggi
dapat terjadi setelah pelepasan torniketdan menimbulkan henti jantungrefrakter
dan kematian.
c. Konsentrasi di atas 0,5% berkaitan dengan reaksi toksik dan henti jantung
refrakter. Konsentrasi seperti ini merupakan kontra indikasi untuk analgesia dan
anesthesia obstetric.
d. Sindrom kauda ekuina dengan deficit neurologic yang permanen dapat terjadi
pada pasien yang mendapatkan >15mg larutan bupivacaine 0,75% dengan Teknik
spinal.
e. Akses intravena penting dalam blok regional mayor

Anda mungkin juga menyukai