Anda di halaman 1dari 3

Dalam kegiatan angka lempeng total, prosedur kerjanya adalah sebagai berikut:

Disiapkan tiga buah tabung yang berisi 9 ml aquadest steril untuk pengenceran, tandai masing-
masing tabung dengan 10¯¹ 10¯² dan 10¯³. Siapkan dan tandai juga 4 buah cawan petri dengan
10¯¹ sampai dengan 10¯⁴.

Dipipet 1,0 ml atau ditimbang 1,0 gram sampel secara aseptis dan masukkan kedalam tabung
pengenceran 10¯¹. Campur hingga rata.

Dilakukan pengenceran bertingkat hingga kadar 10¯² dan 10¯³ (pipet 1,0 ml larutan 10¯¹
kedalam tabung 10¯² dan seterusnya). Kocok hingga rata.

Dipindahkan secara aseptis 1 ml larutan sampel asli dan setiap pengencerannya kedalam cawan
petri.

Dituang dengan 9 ml medium PCA steril ( suhu ±40° C ). Putar cawan agar sampel dan media
tercampur rata ( metode tuang ). Metode sebaran dilakukan dengan menuang 0,1 ml sampel
asli dan setiap pengencerannnya keatas 9 ml media agar yang telah steril dan diratakan dengan
spreader secara aseptis.

Diinkubasi cawan petri pada suhu 37° C selama 24 jam .

Dihitung jumlah koloni yang terbentuk, hasil yang baik adalah cawan petri yang mengandung
30-300 koloni.

Dihitung konsentrasi bakteri dalam sampel asli.

Pada praktikum angka lempeng total ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah mensterilisasi
meja kerja, dimana tempat inokkulasi bakteri harus bersih dan bebas angin dan dipastikan diatas meja
praktikum hanya terdapat alat-alat yang hanya diperlukan saat praktikum. Kemudian, disiapkan tiga
buah tabung yang masing-masing berisi 9 ml aquadest steril untuk pengenceran, masing-masing tabung
ditandai dengan label 10¯¹, 10¯² dan 10¯³. Kemudian, disiapkan 3 cawan petri bersih dan diberi tanda
dengan label sama seperti diatas (10¯¹, 10¯² dan 10¯³). Melakukan pengenceran bertingkat pada sampel
sirup paracetamol dengan kadar 120 mg/5 ml dengan cara:

a) Dilakukan pemipetan sebanyak 1,0 ml sampel sirup secara aseptis dan dimasukkan kedalam
tabung pengenceran 10¯¹ dan difoteks selama kurang lebih 1 menit atau sampai homogen.
b) Dipipet larutan pada tabung pengenceran 10¯¹ sebanyak 1,0 ml dan dipindahkan kedalam
dimasukkan kedalam tabung pengenceran 10¯2 dan diforteks kembali hingga homogen.
c) Dipipet larutan pada tabung pengenceran 10¯2 sebanyak 1,0 ml dan dipindahkan kedalam
dimasukkan kedalam tabung pengenceran 10¯3 dan diforteks kembali hingga homogen.

Setelah melakukan pengenceran bertingkat, diambil PCA (Plate Count Agar) yang telah diencerkan
dengan hot plate dan dituang kedalam cawan petri, dibiarkan hingga memadat dan kemudian
dipindahkan secara aseptis 1 ml larutan sampel asli dan setiap pengencerannya kedalam cawan petri.
Pada praktikum ini, metode yang dilakukan adalah sebaran dimana penyebaaran dilakukan dengan
bantuan spreader untuk meratakan sampel yang telah dituang kedalam PCA. Cawan petri yang telah
berisi media dan sampel ditutup dan dilapisi dengan plastic warp agar cawan tertutup sempurna.
Kemudian cawan diinkubasi pada suhu 37° C selama 24 jam. Lalu diamati dan dihitung jumlah koloni
yang terbentuk, hasil yang baik adalah cawan petri yang mengandung 30-300 koloni. Dan dihitung
konsentrasi bakteri dalam sampel asli.
5. Sampel yang diharuskan memenuhi ketentuan angka lempeng total dan akurat yang mensyaratkan
hal tersebut dari metode hitung cawan menggunakan suatu standar disebut standar plate counts (SPC).
Standar tersebut adalah cawan yang dipilih dan dihitung yang mengandung Ʃ koloni antara 30-300.
Kisaran 30-300 koloni dijadikan titik tumpu dalam menentukan semu faktor yang dipengaruhi titik akhir.

 Jika koloni <30


 Kesalahan statistik pada kontaminan
 Sangat sensitif pada kontaminan
 Membutuhkan kerja aseptis yang lebih teliti
 Jika kolono >300
 Sifat antar antagonism spesies
 Perubahan nutris yang menimbulkan keterbatasan nutrisi
 Kemungkinan dua koloni yang bergantung menjadi lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai