Anda di halaman 1dari 35

Sumatera Barat

• Sumatera Barat beribu kota


Padang
• Terdiri dari 12 kabupaten
dan 7 kota
Sumatera Barat
Maksud dan Tujuan

• Mengetahui sejauh mana


tampilan bangunan sesuai
dengan konteks lokal baik
alam, material, maupun
konteks local budaya
Sumatera Barat.

• Mengungkap relasi sintesis


bentuk dan elemen-elemen
yang diimplementasikan
pada arsitektur bangunan
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
• Penamaan Ragam Bentuk yaitu :
- Gajah Maharam
Yang dimaksud dengan ragam - Gonjong Ampek Sibak Baju (Gonjong Empat
bentuk rumah adat Sibak Baju)
Minangkabau adalah - Gonjong Anam
penamaan berdasarkan kajian - Rumah Gadang Batingkek (Rumah Gadang
Bertingkat)
bentuk bangunan - Surambi Aceh Bagonjong Ciek
Minangkabau, dan nama - Surambi Aceh Bagonjong Duo
bentuk ini telah pula - Rumah Gadang Surambi Papek
disepakati oleh - Surambi Papek Batingkok
tukang/tukang tuo dan - Bagonjong Limo
- Bagonjong Limo Batingkek
penduduk nagari yang
- Bagonjong Ampek Banjuang (Bagonjong Empat
memberikan nama tersebut Beranjung)
untuk membangun atau - Bangunan Beranjung dan Gonjong Enam
mengerjakan rumah gadang - Rumah Gadang Lontiak
agar semua tahu apa - Rumah Gadang Kajang Padati
- Rumah Gadang Tungkuih Nasi
bentuknya.
- Rumah Gadang Bagonjong lebih dari enam
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
• Rumah Gajah Maharam
Model bangunan Gajah Maharam
bergonjong empat yang ada di
Sehiliran Batang Bengkaweh atau
kawasan Lareh Nan Panjang (LNP),
dianggap bentuk asal bangunan
tradisi Minangkabau.

Bangunan ini ada di Pariangan


Padang Panjang, Kab. Tanah Datar
dan kawasan lainnya. Ciri bangunan
ini adalah pengakhiran pada kiri dan
kanan bangunan yang lurus dan
tidak diakhiri dengan anjung
(anjuang).
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
• Rumah Ampek Sibak Baju
Perhatikan dua gonjong yang
ditengah, pengakhirannya dalam
bentuk garis sibak baju,bentuk
dasarnya adalah bangunan Gajah
Maharam

Gonjong Ampek Sibak Baju RA suku


Koto, Dt.Tampang, di Koto Pisang
(koto Kaciak), desa Pariangan, 5
ruang.
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
• Gonjong Anam
Bangunan ini sebenarnya bentuk dasarnya
adalah bangunan Gajah Maharam, yang
telah dimodifikasi, kemudian di tempelkan
ukiran, kesannya seperti bangunan
beranjung, padahal tidak. Salangkonya
memakai papan, bukan anyaman bambu,
dan jendela dibuat lebih banyak agar
cahaya lebih banyak masuk ke bangunan,
jadi bangunan ini lebih maju (modern).
Diperkirakan ini adalah bentuk
transformasi bentuk Gajah Maharan ke
bangunan Beranjung.

Rumah Gadang gonjong anam di Nagari


Koto Anau, Kab.Solok
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
• Rumah Gadang Batingkek
(Rumah Gadang Bertingkat)
Model bangunan bergonjong empat dan
bertingkap, banyak ditemukan di sekitar
Singkarak, Kab.Solok. (lihat peta
Wikimapia) bentuk dasarnya adalah
bangunan Gajah Maharam (Lihat denah.
)Model Model bangunan Gajah Maharam
bertingkap di desa Pasir, Singkarak, Kab.
Solok (sumber foto penulis 1996). Tipe
bangunan termasuk langka dan tidak
banyak lagi bangunan ini ada di Sumatera
Barat.
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
- Surambi Aceh
Bagonjong Ciek

- Surambi Aceh
Bagonjong Duo

- Rumah Gadang Surambi


Papek
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau

- Surambi Papek
Batingkok

- Bagonjong Limo

- Bagonjong Limo
Batingkek
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
- Bagonjong Ampek Banjuang
(Bagonjong Empat Beranjung)

- Bangunan Beranjung dan


Gonjong Enam

- Rumah Gadang Lontiak


Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
- Rumah Gadang Kajang Padati

- Rumah Gadang Tungkuih Nasi

- Rumah Gadang Bagonjong


lebih dari enam
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
- Arsitektur Masjid Minangkabau
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
- Arsitektur Masjid Minangkabau
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
- Arsitektur Masjid Minangkabau
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
- Rangkiang
Ragam Bentuk Rumah Adat Minangkabau
- Tata nama banguna rumah gadang
Masjid Raya Sumatera Barat
Arsitek Rizal Muslimin
Land Area : 40.343 sqm
GFA (Building Area) : 4.430 sqm
Capacity : 5000-6000 persons
Client : City Government of Padang
Location : Padang, West Sumatera
Type : Religious, Competition
Competition : 2016
Design : Urbane

High max : 47 m
Tower High max : 85 m
Masjid Raya Sumatera Barat
Konstruksi :
- Batu pertama 21 Desember 2007
- Struktur tahap 1 2008-2010
- Lantai dan Interior 2010-2013
- Tahun 2013 off karna anggaran
- Interior Kubah tahun 2014
- Ramp dan jalur evakuasi 2015
- Fasade dan lantai 2016
- Pekarangan 2016
- Mirhab tahun 2017

Publikasi terbatas 2012

Target Pembangunan Desember


2018

Total perkiraan anggaran 500 M


Masjid Raya Sumatera Barat
First Winner of National Architecture
Design Competition
Terinspirasi dari tiga simbol: Sumber mata air (the
springs: unsur alam), Bulan sabit, dan Rumah
Gadang. Memperlihatkan integrasi Islam, konteks
Padang dan tradisinya. Adat Basandi Syara’, Syara
Basandi Kotabullah. Adat Minangkabau diperkuat
ajaran islam seperti kokoh rumah karena sandinya.
Masjid Raya Sumatera Barat menampilkan
arsitektur modern yang tak identik dengan kubah.
Atap bangunan menggambarkan bentuk
bentangan kain yang digunakan untuk
mengusung batu Hajar Aswad. Ketika empat
kabilah suku Quraisy di Mekkah berselisih
pendapat mengenai siapa yang berhak
menindahkan batu Hajar Aswad. Ketempat semula
setelah renovasi Kakbah, Nabi Muhammad SAW.
memutuskan meletakkan batu Hajar Aswad diatas
selembar kain sehingga dapat diusung Bersama
oleh perwakilan dari setiap kabilah dengan
memegang masing-masing sudut kain.
Masjid Raya Sumatera Barat
Fungsi lain :
- Bangunan Tahan Gempa
- Sebagai shelter pelindung
bencana tsunami
- Sebagai RTH skala Kota
- Sebagai tempat
berkumpul
- Sebagai tempat kegiatan
acara keagamaan
- Sebagai tempat wisata
- Sebagai Icon Kota dan
Provinsi
Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat
Masalah Regionalitas Arsitektur
• Bangunan Mesjid Raya Sumbar di jalan khatib Sulaiman yang mengambil
unsur atap sebagai badan bangunan mesjid merupakan usaha untuk
mendamaikan unsur adat dengan agama. Sebab bangunan asli tradisi
mesjid bukanlah seperti ini. Dapat dilihat dari gambar di bawah
Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat

Syamsul Bachri Khatip usai tablig akbar di Masjid Raya


Sumbar mengatakan, desain ornamen tersebut adalah
rukun iman. Segi enam itu menjadi dasar bagi segi tiga
yang mengitari sebagai lambang tungku tigo
sajarangan, tali tigo sapilin (ulama, ninik mamak,
cadiak pandai).

Dia melanjutkan, rukun iman (segi enam) tersebut


menjadi dasar dan ruh mewarnai adat budaya Minang.
Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid Raya Sumatera Barat
Bukan masjid tua apalagi bersejarah. Tapi karena arsitekturnya
memadukan konsep modern dan tradisional membuat Masjid
Raya Sumatera Barat ini potensial menjaring wisatawan.
Buktinya sejumlah wisatawan yang berwisata di Ranah Minang,
tak lupa menyambanginya

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai