Anda di halaman 1dari 62

Standar Kompetensi:

 Mengetahui ketentuan-ketentuan berwudlu dan hal-hal yang


membaatlakannya

Kompetensi Dasar:
 Menyebutkan syarat-syarat wudlu
 Menyebutkan rukun-rukun wudlu
 Menyebutkan sunat-sunat wudlu
 Menyebutkan hal-hal yang dapat membatalkan wudlu
 Mempraktikkan tata cara wudlu

RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Wudlu
Wudlu menurut bahasa artinya bersih. Adapun menurut istilah
syara’, wudlu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu dengan
air yang dimulai dengan niat, membasuh wajah, kedua tangan dan
kaki serta menyapu kepala. Wudlu merupakan salah syarat yang
mendukung sahnya shalat. Kewajiban berwudlu didasarkan pada
firman Allah SWT Q.S. al-Maidah ayat 6:

َّ ‫يآأيُّها الَّذِين آمنُوا ِإذا قُ ْمت ُ ْم ِإلى ال‬


‫صال ِة فا ْغ ِسلُ ْوا ُو ُج ْوه ُك ْم‬
‫ق و ْامس ُحوا بِ ُر ُءو ِس ُك ْم وأ ْر ُجل ُك ْم إِلى‬ ِ ‫وأ ْيدِي ُك ْم إِلى ْالمرا ِف‬
)٦:‫ (المائدة‬... ‫ْالك ْعبي ِْن‬
Artinya:

Modul Fiqh DT Kelas 3 1


“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki….. (Q.S. al-Maidah:6) .

B. Syarat Wudlu
Syarat wudlu adalah sesuatu yang mendukung sahnya wudlu,
tapi bukan bagian dari wudlu. Jumlah syarat wudlu ada 9 (sembilan),
yaitu:
1. Islam; orang yang tidak beragama Islam tidak sah melaksanakan
wudu’
2. Tamyiz, yakni dapat membedakan baik buruknya sesuatu
pekerjaan
3. Suci dari haidl dan nifas
4. Tidak ada sesuatu yang menghalangi air sampai kepada anggota
wudlu, misalnya getah, cat dan sebagainya.
5. Anggota wudlu bersih dari sesuatu yang dapat merubah salah satu
sifat air (warna, rasa, and bau), baik najis atau benda lainnya.
6. Mengetahui fardu-fardu wudlu.
7. Tidak menganggap sunat salah satu fardlu wudlu.
8. Air suci dan mensucikan (air mutlak)
9. Sudah masuk waktu shalat bagi orang yang terus-menerus keluar
hadats (daimul hadats).

C. Rukun Wudlu

Modul Fiqh DT Kelas 3 2


Rukun wudlu adalah sesuatu yang mendukung sahnya wudlu
dan merupakan bagian dari wudlu. Rukun wudlu didasarkan pada
firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 6, sebagaimana telah
disampaikan di atas. Adapun yang termasuk rukun wudlu adalah:
1. Niat dalam hati, yaitu menyegaja untuk melaksanakan wudlu.
Lafazh niat adalah:

ْ ‫ض ْوء ِلر ْفعِ ْالحدث اْأل‬


‫صغ ِر ف ْرضا ِللِ تعالى‬ ُ ‫نو ْيتُ ْال ُو‬
Artinya:
“Niat aku berwudlu untuk menghilangkan hadats kecil, fardu
karena Allah Ta’ala.”
2. Membasuh muka, dengan batasan mulai dari tumbuhnya rambut
kepala hingga bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga
kiri.
3. Membasuh kedua tangan sampai sikut.
4. Mengusap sebagian rambut kepala.
5. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki.
6. Tertib atau berurutan. Artinya, mendahulukan mana yang harus
didahulukan, dan mengakhirkan mana yang harus diakhirkan.

D. Sunat-sunat Wudlu
Sunat wudlu adalah sesuatu yang dianjurkan untuk dilakukan
dalam wudlu. Di antara sunat-sunat wudlu adalah:
1. Membaca basmalah pada permulaan wudlu

Modul Fiqh DT Kelas 3 3


2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan, dibarengi
dengan membaca do’a:

‫ِي جعل ْالماء ط ُه ْورا‬


ْ ‫ا ْلح ْمدُ ِللِ الَّذ‬
Artinya:
“Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini suci dan
mensucikan.”
3. Berkumur-kumur, kemudian membaca do’a:

‫ض نبِ ِيِّك ُمح َّم ٍد صلَّى هللاُ عل ْي ِه وسلَّم‬ِ ‫الل ُه َّم أ ْس ِقنِ ْي ِم ْن ح ْو‬
ْ ‫كأْسا ال أ‬
‫ظمأ ُ ب ْعدها أبدا‬
Artinya:
“Ya Allah, curahkan segelas air dari telaga Nabimu Muhammad
SAW yang tidak akan kehausan setelah itu selama-lamanya.”
4. Memasukan air ke dalam hidung (istinsyaq) dan
mengeluarkannya, dilakukan sebelum berniat. Kemudian
membaca do’a:

‫الل ُه َّم ال ت ْح ِر ْم ِنى را ِئحة جنَّ ِتك‬


Artinya:
“Ya Allah, janganlah Engkau haramkan aku mencium harumnya
surga-Mu.”
5. Menyapu seluruh kepala dengan air
6. Mendahulukan anggota wudlu sebelah kanan daripada sebelah
kiri.
7. Menyapu kedua telinga bagian luar dan dalam, dibarengi dengan
membaca doa:

Modul Fiqh DT Kelas 3 4


ُ‫اجع ْلنِ ْي ِمن الَّ ِذيْن ي ْست ِمعُ ْون اْلق ْول فيت َّبِعُ ْون أ ْحسنه‬
ْ ‫اللَّ ُه َّم‬
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang
mendengarkan kata dan mengikuti sesuatu yang terbaik.”
8. Menggosok anggota wudlu yang dibasuh.
9. Menigakalikan membasuh anggota wudlu
10. Menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki
11. Membaca do’a pada setiap membasuh anggota wudlu.
a. Do’a ketika membasuh muka

‫ض ُو ُج ْوه وت ْسودُّ ُو ُج ْوه‬ ْ ِِّ‫اللِّ ُه َّم بي‬


ُّ ‫ض و ْج ِه ْي ي ْوم تبْي‬
Artinya:
“Ya Allah! beri cahaya di wajahku pada hari bercahaya.”
b. Do’a ketika membasuh tangan kanan

ِ ‫اللِّ ُه َّم اع‬


‫ْطنِى ِكتا ِب ْي ِبي ِم ْينِ ْي وحا ِس ْبنِ ْي ِحسابا يَّ ِسيْرا‬
Artinya:
“Ya Allah! berikanlah kepadaku kitabku dari sebelah kanan
dan hitunglah amalanku dengan perhitungan yang mudah.”
c. Do’a ketika membasuh tangan kiri

ْ ‫اللِّ ُه َّم ال ت ُ ْع ِطنِ ْي ِكتا ِب ْي ِبشِما ِل ْي وال ِم ْن َّورا ِء ظ ْه ِر‬


‫ى‬
Artinya:
“Ya Allah! aku berlindung denganMu dari menerima kitab
amalanku dari sebelah kiri atau dari belakang.”

d. Do’a ketika mengusap sebagian rambut kepala

Modul Fiqh DT Kelas 3 5


‫ي ِمن النَّا ِر وأ ِظلَّ ِن ْي ت ْحت‬
ْ ‫ي وبش ِر‬ ْ ‫اللِّ ُه َّم ح ِ ِّر ْم ش ْع ِر‬
‫ع ْر ِشك ي ْوم ال ِظ َّل ِإالَّ ِظلُّك‬
Artinya:
“Ya Allah, haramkan rambutku dan kulitku dari neraka dan
lindungilah aku dari ‘Arsy-Mu pada hari tidak ada
perlindungan kecuali perlindungan-Mu.”
e. Do’a ketika membasuh kedua kaki

‫اط ي ْوم ت ِز ُّل فِ ْي ِه اْأل ْقدا ُم‬


ِ ‫الصر‬
ِّ ِ ‫ي على‬ ْ ‫اللِّ ُه َّم ث ِب‬
َّ ‫ِّت قدم‬
Artinya:
“Ya Allah, mantapkan kedua kakiku di atas titian (shirathal
mustaqim) pada hari dimana banyak kaki-kaki yang
tergelincir.”
12. Membaca doa sesudah wudlu

‫أ ْشهدُ أ ْن آل ِإلـه ِإالَّ هللاُ و ْحدهُ الش ِريْك لهُ وأ ْشهدُ أ َّن ُمح َّمدا‬
‫اجع ْلنِ ْي ِمن‬ْ ‫اجع ْلنِ ْي ِمن الت َّ َّوا ِبيْن و‬
ْ ‫س ْولُهُ اللِّـ ُه َّم‬
ُ ‫ع ْبدُهُ ور‬
‫صا ِل ِحيْن‬ َّ ‫اج ِع ْل ِن ْي ِم ْن ِعبادِك ال‬
ْ ‫ْال ُمتط ِ ِّه ِريْن و‬
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu
baginya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu hamba
dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan orang-
orang yang bersuci dan jadikanlah aku dari golongan orang-
orang saleh.”

E. Hal-hal yang Membbatalkan Wudlu


Ada empat hal yang dapat membatalkan wudlu, sebagai
berikut:

Modul Fiqh DT Kelas 3 6


1. Keluar sesuatu dari salah satu dua pintu (kubul dan dubur) baik
berupa kotoran, air kencing , angin, atau yang lainnya.
2. Hilangnya akal, dikarenakan gila, pingsan, mabuk ataupun tidur,
kecuali apabila tidurnya dengan duduk dan masih dalam keadaan
semula (tidak berubah)
3. Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yang bukan
muhrim dan keduang tidak memakai penghalang.
4. Menyentuh kemaluan atau pintu dubur dengan telapak tangan
bagian dalam, baik milik sendiri maupun milik orang lain, dewasa
maupun anak-anak.

F. Mempraktikan Wudlu
Cara mempraktikan wudlu sama dengan yang ada dalam
fardlu wudlu, hanya saja dalam prakteknya ditambah dengan
mengusap dua telinga dan ditambah juga dengan sunat-sunat lainnya.
1. Membaca basmalah
2. Membasuh kedua telapak 3. Berkumur-kumur
tangan

4. Memasukkan air ke dalam 5. Niat wudlu yang dibarengi


hidung dan dengan membasuh muka
mengeluarkannya

Modul Fiqh DT Kelas 3 7


6. Membasuh kedua tangan 7. Mengusap sebagian rambut
sampai sikut

8. Mengusap dua telinga 9. Membasuh kedua kaki


sampai mata kaki

10. Berdo’a setelah wudlu

UJI KOMPETENSI

Modul Fiqh DT Kelas 3 8


A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d yang
merupakan jawab paling benar!
1. Membasuh kedua tangan sampai sikut, termasuk…..
a. sunat wudlu c. makruh wudlu’
b. rukun wudlu d. syarat wudlu
2. Wudlu adalah membasuh anggota badan tertentu memakai….
a. tanah c. air
b. debu d. kerikil
3. Membasuh telapak tangan sampai pergelangan termasuk…..
a. sunat wudlu c. makruh wudlu’
b. rukun wudlu d. batal wudlu
4. Sesuatu yang mendukung sahnya wudlu dan termasuk bagian dari
wudlu, disebut……
a. sunat wudlu c. syarat wudlu’
b. rukun wudlu d. makruh wudlu
5. Air yang dipakai berwudlu diharuskan……
a. air kolam c. air aqua
b. air kran d. air mutlak
6. berkumur-kumur dalam wudlu hukumnya…..
a. sunat c. makruh
b. wajib d. mubah
7. Pada waktu punya wudlu seseorang yang jatung pingsan, maka
wudlunya……
a. batal c. khilaful aula

Modul Fiqh DT Kelas 3 9


b. tidak batal d. makruh
8. Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan dewasa yang bukan
muhrim, termasuk……
a. sunat wudlu c. makruh wudlu’
b. rukun wudlu d. batal wudlu
9. Seseorang yang tertidur sambil duduk dan duduknya tidak
berubah, maka wudlunya…..
a. batal c. khilaful aula
b. tidak batal d. makruh

10. ‫جنَّ ِتك‬ ‫الل ُه َّم ال ت ْح ِر ْم ِنى را ِئحة‬, sunat dibaca ketika……
a. membasuh telapak tangan c. mengusap sebagian rambut
b. memasukan air ke hidung d. berkumur

11. Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Wudlu adalah……
2. Sebutkan rukun-rukun wadlu!
3. Do’a yang dibaca ketika membasuh wajah adalah…..
4. Sebutkan dua hal yang membatalkan wudlu!
5. Lafazh niat wudlu adalah……

Modul Fiqh DT Kelas 3 10


Standar Kompetensi:
 Mengetahui ketentuan-ketentuan tayammum dan hal-hal yang
membatalkannya

Kompetensi Dasar:
 Menyebutkan syarat-syarat tayammum
 Menyebutkan rukun-rukun tayammum
 Menyebutkan hal-hal yang menyebabkan tayammum
 Mempraktikkan tata cara tayammum

RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Tayammum
Tayamum ialah pengganti wudlu untuk menghilangkan hadas
kecil atau hadas besar pada saat dan syarat–syarat tertentu. Kebolehan
tayammum didasarkan pada firman Allah SWT. dalam Q.S. al-
Maidah ayat 6:

‫وإِ ْن ُك ْنت ُ ْم َّم ْرضى أ ْو على سف ٍر أ ْو جآء أحد ِ ِّم ْن ُك ْم ِ ِّمن ْالغا ِئ ِط‬...
‫امس ُح ْوا‬ ْ ‫أ ْو الم ْست ُ ُم النِِّساء فل ْم ت ِجد ُْوا مآء فتي َّم ُم ْوا ص ِعيدا طيِِّبا ف‬
)٦:‫ِب ُو ُج ْو ِه ُك ْم وأ ْيدِي ُك ْم ِم ْنهُ (المائدة‬
Artinya:
“…dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang

Modul Fiqh DT Kelas 3 11


baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.”
(Q.S. al-Maidah:6)

B. Syarat Tayamum
Syarat tayammum adalah sesuatu yang mendukung sahnya
tayammum, tapi bukan bagian dari tayammum. Adapun syarat-syarat
tayammum adalah:
1. Menggunakan tanah berdebu yang suci dan bukan musta’mal
(bekas digunakan)
2. Tanahnya tidak bercampur dengan benda-benda lembut yang lain,
seperti kapur, tepung dan lain-lain.
3. Tayammum dilakukan secara disengaja.
4. Mengerti tata cara tayammum.
5. Menghilangkan najis dari badan (yang menjadi anggota
tayammum atau bukan)
6. Sudah masuk waktu shalat
7. Mengetahui arah kiblat sebelum tayammum.
8. Tayammum dilakukan untuk satu kali fardlu.

C. Rukun Tayamum
Rukun tayammum adalah sesuatu yang mendukung sahnya
tayammum, dan merupakan bagian dari tayammum. Adapun rukun
tayammum adalah:
1. Memindahkan debu ke tempat yang layak untuk bertayammum.

Modul Fiqh DT Kelas 3 12


2. Niat melaksanakan tayammum. Adapun lafazh niat tayammum
adalah:

َّ ‫نو ْيتُ التَّي ُّمم ِال ْستِباح ِة ال‬


‫صالةِ ف ْرضا ِللِ تعالى‬
Artinya:
“Aku niat melakukan tayammum agar dapat mengerjakan shalat,
fardlu karena Allah ta’ala.”
3. Mengusap wajah
4. Mengusap dua tangan sampai sikut.
5. Tertib antara dua usapan.
Berikut gambar pelaksanaan tayammum:

Modul Fiqh DT Kelas 3 13


Penjelasan gambar:
1. Meletakkan kedua telapak tangan pada tanah yang akan dipakai
untuk tayammum (tanah harus ditempat pada dua wadah, kesatu
untuk wajah dan kedua untuk kedua tangan).
2. Mengusap wajah yang dibarengi dengan niat tayammum.
3. Mengusap tangan kanan sampai sikut.
4. Mengusap tangan kiri sampai sikut.

D. Hal-hal yang Menyebabkan Tayammum


Terdapat beberapa hal yang memperbolehkan dilaksanakan-
nya tayammum.
1. Tidak ada air, baik di perjalanan maupun tidak dalam perjalanan.
2. Sakit yang tidak memperbolehkan menggunakan air.
3. Air tidak mencukupi dan dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari.
4. Air sulit dijangkau.
5. Air dibutuhkan oleh makhluk yang dimuliakan syara’, seperti
untuk minum binatang ternak, dan sebagainya.

E. Hal-hal yang Disunatkan dalam Tayammum


Ada beberapa hal yang disunatkan dalam bertayammum, di
antaranya:
1. Membaca Basmallah sebelum memulai tayammum.
2. Mendahulukan tangan yang kanan kemudian yang kiri.

Modul Fiqh DT Kelas 3 14


3. Menipiskan debu yang berada ditelapak tangan sebelum
diusapkan dengan cara meniup sedikit.

F. Hal-hal yang Membatalkan Tayamum


Tayammum menjadi batal dikarenakan beberapa hal, sebagai
berikut:
1. Adanya sesuatu yang dapat membatalkan wudlu, yaitu adanya
yang keluar dari dua pintu (kubul dan dubur), hilang akal,
bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim,
dan meraba kubul dan dubur dengan telapak tangan.
2. Murtad, yaitu keluar dari agama Islam.
3. Menemukan air sebelum melakukan shalat
4. Menduga adanya air, jika melaksanakan tayammum disebabkan
tidak adanya air.

UJI KOMPETENSI

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d yang


merupakan jawab paling benar!
1. Orang sakit yang tidak boleh memakai air, maka baginya
diperbolehkan …..
a. wudlu memakai lap c. bertayammum
b. wudlu dengan cara diusap d. shalat tidak berwudlu

Modul Fiqh DT Kelas 3 15


2. Mengusapkan tanah pada wajah dan kedua tangan dengan
memakai niat, disebut…..
a. tayammum c. keramas
b. mandi wajib d. wudlu
3. Sudah masuk waktu shalat merupakan salah satu ……
a. syarat tayammum c. sunat tayammum
b. rukun tayammum d. makruh tayammum
4. Salah satu yang menyebabkan kita bertayammum adalah…..
a. malas memakai air c. tidak suka air
b. berhalangan memakai air d. harus air pilihan
5. Menemukan sebelum shalat, termasuk…..
a. sunat tayammum c. makruh tayammum
b. rukun tayammum d. batal tayammum
6. Tayammum harus memakai tanah……
a. air c. tanah berkerikil
b. tanah berdebu d. tanah liat
7. Menipiskan debu ketika bertayammum, hukumnya…..
a. sunat c. makruh
b. rukun d. batal
8. Sesuatu yang mendukung sahnya tayammum, tapi bukan bagian
dari tayammum, disebut…..
a. sunat tayammum c. syarat tayammum
b. rukun tayammum d. batal tayammum

Modul Fiqh DT Kelas 3 16


9. Tayammum hukumnya batal jika terjadi hal di bawah ini…..
a. ada sesuatu yang membatalkan wudlu
b. menemukan air setelah selesai shalat
c. turun hujan
d. gerah kepanasan
10. Masa berlaku tayammum adalah……
a. sampai batal tayammum c. satu kali fardu
b. sehari semalam d. dua hari dua malam

B. Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Tayammum adalah…..
2. Niat tayammum adalah…….
3. Niat Tayammum dilakukan pada……
4. Salah satu yang dapat memperbolehkan tayammum adalah…..
5. Dua di antara rukun tayammum adalah…….

Modul Fiqh DT Kelas 3 17


Standar Kompetensi:
 Mengenal tata cara mandi wajib

Kompetensi Dasar:
 Menyebutkan ketentuan tentang mandi wajib.
 Menyebutkan macam-macam mandi wajib.
 Menyebutkan tata cara wajib.

RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Mandi Wajib


Mandi wajib adalah mandi dengan menggunakan air suci dan
bersih (air mutlak) yang mensucikan dengan mengalirkan air tersebut
ke seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mandi
wajib sering disebut juga dengan mandi besar dan mandi junub.
Tujuan mandi wajib adalah untuk mensucikan hadas besar yang harus
dihilangkan. Jika tidak segera disucikan dengan mandi wajib maka
ibadah tidak akan sah dan tidak akan diterima Allah SWT.
Firman Allah SWT.
َّ ‫و ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ُجنُبا ف‬...
)٦:‫(المائدة‬... ‫اط َّه ُروا‬
Artinya:
“…dan jika kamu junub maka mandilah…” (Q.S. al-maidah:6)

Modul Fiqh DT Kelas 3 18


B. Hal-hal yang mewajibkan Mandi
Kewajiban melakukan mandi wajib disebabkan oleh beberapa
hal, sebagai berikut:
1. Keluar mani (sperma), baik disengaja maupun tidak. Rasulullah
SAW bersabda:

ُ ‫ قال ر‬:‫ضي هللاُ ع ْنهُ قال‬


ِ‫س ْو ُل هللا‬ ِ ‫ير‬ ِِّ ‫ع ْن أبِ ْي س ِع ْي ٍد ْال ُخ ْد ِر‬
‫ (رواه البخاري‬.‫اء‬ ِ ‫ ْالما ُء ِمن ْالم‬:‫صلَّى هللاُ عل ْي ِه وسلَّم‬
)‫ومسلم‬
Artinya:
“Telah berkata Abi Sa’id al-Khudry ra., Rasulullah SAW. telah
bersabda, “Mandi wajib itu dikarenakan keluar air mani”. (H.R.
Bukhari dan Muslim).

2. Bersetubuh, baik keluar mani (sperma) atau tidak. Sabda


Rasulullah SAW.

‫س ْو ُل هللاِ صلَّى‬ ُ ‫ قال ر‬:‫ضي هللاُ ع ْنهُ قال‬ ِ ‫ع ْن أ ِب ْي ُهريْرة ر‬


ُ ‫ "إِذا جلس أحدُ ُك ْم بيْن‬:‫هللاُ عل ْي ِه وسلَّم‬
‫شعُبِها اْأل ْربعِ ث ُ َّم‬
‫جهدها فق ْد وجب ْالغُ ْس ُل" وزاد ُم ْس ِلم "و ِإ ْن ل ْم يُ ْن ِز ْل" (رواه‬
)‫البخارى ومسلم‬
Artinya:
“Telah berkata Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW. telah
bersabda, “apabila seseorang duduk antara empat bagiannya
(tubuh perempuan) kemudian ia bersungguh-sungguh maka telah
wajib atasnya mandi. Imam Muslim menambahkan, “walaupun
tidak keluar mani.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Modul Fiqh DT Kelas 3 19


3. Berhenti dari haidl atau nifas. Sabda Rasulullah SAW.

ُ‫س ْو ُل هللاِ صلَّى هللا‬


ُ ‫ قال ر‬:‫ت‬ْ ‫ضي هللاُ ع ْنها قال‬ ِ ‫ع ْن عا ِئشة ر‬
‫ت‬ْ ‫صالة وإِذا أ ْدبر‬ َّ ‫ت ْالحيْضةُ فد ِعي ال‬ِ ‫ "إِذا أ ْقبل‬:‫عل ْي ِه وسلَّم‬
)‫فا ْغت ِس ِل ْي وص ِلِّ ْي (رواه البخارى ومسلم‬
Artinya:
“Telah berkata “Aisyah ra., Rasulullah SAW. telah bersabda,
Jika waktu haid datang maka tinggalkanlah shalat dan jika telah
selesai maka mandilah dan shalatlah”. (HR. Bukhary-Muslim)
4. Melahirkan (wiladah)
5. Meninggal dunia, dan bukan mati syahid.

C. Rukun Mandi
Rukun mandi ada dua, yaitu:
1. Niat pada saat memulai membasuh tubuh.

‫نو ْيتُ ْالغُ ْسل ِلر ْفعِ ْالحدث اْأل ْكب ِر ف ْرضا ِللِ تعالى‬
Artinya:
“Niat aku mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardu
karena Allah Ta’ala.”
2. Membasuh seluruh badan dengan air, yakni meratakan air ke
semua rambut dan kulit.

D. Sunat-sunat Mandi
Modul Fiqh DT Kelas 3 20
Beberapa hal yang disunatkan dalam mandi wajib, sebagai
berikut:
1. Membaca basmalah sebelum mandi.
2. Menghilangkan kotoran dari badan.
3. Tiga kali siraman setiap membasuh anggota badan.
4. Menyela-nyela rambut dengan jari tangan.
5. Mendahuluan bagian anggota badan yang kanan.
6. Menghadap kiblat

E. Mandi-mandi sunat
Di samping mandi wajib, ada pula beberapa mandi yang
disunatkan, yaitu:
1. Mandi ketika akan mengerjakan shalat jum’at.
2. Mandi ketika akan mengerjakan shalat ‘Idul Fitri.
3. Mandi ketika akan mengerjakan shalat ‘Idul Adhha.
4. Mandi ketika akan mengerjakan shalat Istisqa’ (meminta hujan).
5. Mandi ketika akan mengerjakan shalat gerhana.
6. Mandi setelah memandikan jenazah.
7. Mandi bagi orang kafir setelah masuk islam.
8. Mandi bagi orang yang sembuh dari gila.
9. Mandi bagi orang yang sadar dari pingsan.
10. Mandi ketika akan mengerjakan ihram.
11. Mandi ketika akan memasuki Mekkah.
12. Mandi ketika akan wukuf di ‘Arafah.

Modul Fiqh DT Kelas 3 21


13. Mandi ketika akan mabit (bermalam) di Muzdalifah.
14. Mandi ketika akan melempar tiga jumrah.
15. Mandi ketika akan mengerjakan thawaf.
16. Mandi ketika akan mengerjakan sa’i.
17. Mandi ketika akan memasuki Madinah Rasulullah..

UJI KOMPETENSI

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d yang


merupakan jawab paling benar!
1. Yang menyebabkan seseorang harus mandi wajib adalah…..
a. buang air besar c. keluar keringat
b. buang air kecil d. keluar mani (sperma)
2. Mandi ketika akan mengerjakan thawaf hukumnya…..
a. sunat c. makruh
b. mubah d. wajib
3. Meratakan air ke seluruh tubuh termasuk…..
a. sunat mandi c. makruh mandi
b. rukun mandi d. syarat mandi
4. Menghilangkan kotoran dari badan termasuk…..
a. sunat mandi c. makruh mandi
b. rukun mandi d. syarat mandi

5. Mandi ketika akan melaksanakan shalat sunat disebut…..

Modul Fiqh DT Kelas 3 22


a. mandi makruh c. mandi sunat
b. mandi mubah d. mandi wajib
6. Melahirkan (wiladah) mewajibkan wanita melaksanakan…..
a. mandi wajib c. wajib mandi
b. wudlu d. tayammum
7. Yang termasuk sunat-sunat dalam mandi wajib adalah…..
a. niat
b. meratakan air ke seluruh badan
c. memotong sebagian rambut
d. mendahuluan bagian anggota badan yang kanan
8. Memandikan jenazah yang mati syahid hukumnya……
a. sunat c. tidak boleh
b. mubah d. wajib
9. Air yang digunakan untuk mandi wajib adalah…..
a. air kali c. air mutlak
b. air sumur d. air kran

10. Adanya mandi wajib menunjukkan bahwa Islam…..


a. memelihara air c. memelihara anggota badan
b. menyenangi kebersihan d. menyenangi badan

B. Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Mandi wajib adalah…..
2. Tiga kali siraman termasuk…..

Modul Fiqh DT Kelas 3 23


3. Niat mandi wajib adalah……
4. Tiga yang menyebabkan mandi wajib yaitu…..
5. Kewajiban melaksanakan mandi wajib diterangkan oleh Al-Quran
surat……

Modul Fiqh DT Kelas 3 24


Standar Kompetensi:
 Mengetahui ketentuan-ketentuan shalat fardlu
 Mengetahui hal-hal yang membatalkan shalat

Kompetensi Dasar:
 Menyebutkan waktu-waktu shalat fardlu.
 Menyebutkan syarat-syarat shalat.
 Menyebutkan rukun-rukun shalat.
 Menyebutkan sunat-sunat shalat
 Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat
 Mempraktikkan tata cara shalat fardlu

RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Shalat
Menurut bahasa salat dimaknai dengan “doa”, sedangkan
menurut istilah adalah suatu pekerjaan yang terdiri dari ucapan dan
perbuatan yang dimulai dengan takbiratulihram dan diakhiri dengan
salam.
Perintah shalat fardu diturunkan kepada umat Islam pada
malam isra-mi’raj. Hukum melaksanakan shalat fardlu adalah wajib
ai’n atau wajib perorangan, yaitu kewajiban yang tidak dapat
diwakilkan kepada orang lain. Shalat fardlu harus dikerjakan dalam
keadaan apapun. Apabila tidak mampu berdiri, laksanakan sambil
duduk, apabila tidak mampu sambil duduk, laksanakan sambil

Modul Fiqh DT Kelas 3 25


berbaring. Apabila tidak mampu sambil berbaring, laksanakan
sekalipun dengan isyarat.
Firman Allah SWT.

ْ ‫صالة ِل ِذ ْك ِر‬
)١٤:‫ي (طه‬ َّ ‫وأ ِق ِم ال‬
Artinya:
”Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (Q.S. Thaha:14).
Rasulullah SAW. telah bersabda:

‫أن ال إله إالَّ هللاُ و أ َّن ُمح َّمدا‬ْ ِ‫ شهادة‬،‫اإل ْسال ُم على خ ْم ٍس‬ ِ ‫بُنِي‬
،‫ت‬ِ ‫ وح ِّجِ الب ْي‬،ِ‫الزكاة‬ َّ ‫ وإيْتا ِء‬،ِ‫صالة‬ َّ ‫ و ِإق ِام ال‬،ُ‫س ْولُه‬
ُ ‫ع ْبدُهُ ور‬
)‫شيخان عن ابن عمر‬ ِّ ‫وص ْو ِم رمضان (رواه ال‬
Artinya:
”Islam dibangun atas lima hal, Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan bahwa Muhammad adalah adalah hamba dan utusan-
(Rosul)Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berangkat haji
dan berpuasa di bulan ramadhan.” (H.R. Bukhari Muslim diterima
dari Ibn Umar).

Shalat yang diwajibkan kepada umat Islam sehari semalam


sebanyak lima waktu, yaitu Zhuhur, ’Ashar, Maghrib, ’Isya, dan
Shubuh.
Shalat harus dilaksanakan tepat pada waktunya; jika
dilaksanakan sebelum waktunya atau sesudahnya maka hukumnya
tidak sah, kecuali ada uzur (halangan), seperti dilaksanakan dengan
cara dijamak (digabungkan) pada waktu di perjalanan.

Adapun waktu-waktu shalat adalah:

Modul Fiqh DT Kelas 3 26


1. Waktu shalat Zhuhur; siang hari mulai dari tergelincirnya
matahari sampai terjadinya bayangan benda yang sama panjang
dengan bendanya.
2. Waktu shalat ’Ashar; siang hari mulai dari munculnya bayangan
benda lebih panjang sedikit dari bendanya dan sampai
terbenamnya matahari.
3. Waktu shalat Maghrib; petang hari mulai dari terbenam matahari
sampai terbenamnya cahaya merah.
4. Waktu shalat ’Isya; malam hari mulai dari terbenamnya cahaya
merah sampai terbitnya fajar shadiq.
5. Waktu shalat Shubuh; pagi hari mulai dari terbitnya fajar shadiq
sampai terbitnya matahari.

B. Syarat-syarat Shalat
Syarat shalat adalah sesuatu yang mendukung sahnya shalat,
tapi bukan bagian dari shalat. Syarat shalat terbagi dua bagian, yaitu
syarat wajib dan syarat sah shalat.
1. Syarat Wajib Shalat
Syarat wajib shalat ada 3 (tiga), yaitu:
1) Islam; tidak diwajibkan shalat kepada orang kafir.
2) Baligh; tidak diwajibkan shalat kepada orang yang belum
baligh.
3) Berakal; tidak diwajibkan shalat kepada orang gila, sampai ia
benar-benar sembuh dari gilanya.

Modul Fiqh DT Kelas 3 27


2. Syarat Sah Shalat
Syarat sah shalat ada 7 (tujuh), yaitu:
1) Suci dari hadats (hadats kecil dan besar)
2) Suci dari najis, pada badan, pakaian dan tempat shalat
3) Menutup aurat
4) Menghadap kiblat
5) Telah masuk waktu shalat
6) Mengetahui rukun-rukun shalat
7) Tidak mengi’tikadkan sunat salah satu rukun shalat.

C. Rukun-rukun Shalat
Rukun shalat adalah sesuatu yang mendukung sahnya shalat,
dan merupakan bagian dari shalat. Apabila salah satu di antara rukun
shalat ditinggalkan, maka shalat dihukumi tidak sah. Rukun shalat
ada 13 (tiga belas), yaitu.
1. Niat dengan hati
2. Takbiratul Ihram, yaitu mengucapkan kalimat “‫( ”هللاُ أ ْكب ُر‬Allah
Maha Agung).
3. Berdiri bagi orang yang mampu
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Ruku’ disertai Tuma’ninah
6. I’tidal disertai Tuma’ninah;
7. Dua Sujud disertai Tuma’ninah
8. Duduk antara dua sujud disertai Tuma’ninah

Modul Fiqh DT Kelas 3 28


9. Duduk pada tasyahhud akhir disertai Tuma’ninah
10. Membaca tasyahhid akhir
11. Membaca shalawat atas Nabi SAW pada tasyahhud akhir
12. Salam pertama
13. Tertib rukun shalat

D. Sunat-sunat Shalat
Sunat shalat terbagi kepada dua bagian, yaitu sunat ab’adl dan
sunat haiat.
1. Sunat ab’adl, yaitu sunat yang apabila ditinggalkan dianjurkan
untuk melakukan sujud sahwi (sujud karena lupa). Yang termasuk
sunat ab’adl adalah:
a. Tasyahhud awal
b. Qunut dalam shubuh dan shalat witir pada malam pertengahan
kedua dari bulan Ramadlan
2. Sunat haiat, yaitu sunat yang apabila ditinggalkan tidak
dianjurkan untuk melakukan sujud sahwi. Yang termasuk sunat
haiat adalah:
a. Mengangkat kedua tangan pada waktu takbiratulihram dan
takbir-takbir lainnya;
b. Bersedekap;
c. Membaca doa’ ifitita;
d. Membaca ta’awwud sebelum membaca surat al-Fatihah;
e. Membaca “âmîn” setelah membaca surat al-Fatihah;

Modul Fiqh DT Kelas 3 29


f. Membaca surat-surat pilihan setelah membaca surat al-Fatihah
pada rakaat pertama dan kedua;
g. Mengeraskan bacaan surat al-Fatihah dan surat pilihan pada
raka’at pertama dan kedua shalat Maghrib, ‘Isya dan Shubuh;
h. Membaca takbir setiap pindah gerakan shalat kecuali bangkit
dari ruku’;
i. Membaca kalimah “sami’allâhu liman hamidah” ketika
bangkit dari ruku’.
j. Membaca do’a ketika i’tidal dan duduk antara dua sujud;
k. Membaca tasbih pada ruku’ dan sujud;

E. Hal-hal yang Membatalkan Shalat


Shalat menjadi batal disebabkan oleh beberapa yang
membatalkan shalat. Ada 14 (empat belas) hal yang dapat
membatalkan shalat, yaitu:
1. Berbicara secara sengaja; satu kata yang dapat dipahami atau dua
kata walaupun tidak dapat dipahami.
2. Banyak bergerak dengan sengaja atau lupa di luar gerakan shalat,
seperti tiga gerakan secara berturut-turut, memukul, loncat.
3. Terkena najis yang tidak dimaafkan (ghaer ma’fuw anhu).
4. Mengalami hadats besar dan hadats kecil.
5. Terbuka aurat secara disengaja.
6. Berpaling dari kiblat.
7. Makan dan minum, lupa ataupun disengaja

Modul Fiqh DT Kelas 3 30


8. Tertawa terbahak-bahak
9. Murtad, yaitu keluar dari Islam
10. Menambah rukun fa’ly (perbuatan).
11. Meninggalkan salah satu rukun shalat
12. Mendahului atau mengakhirkan dari imam dengan dua rukun fa’ly
(perbuatan) tanpa adanya ‘udzur.
13. Niat keluar dari shalat.
14. Mengaitkan batal shalat atau keluar dari shalat dengan peristiwa
atau perbuatan lain.
15. Ragu-ragu dalam meneruskan atau membatalkan shalat.

F. Memparktikkan Tata Cara Shalat Fardlu


Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa shalat adalah
ibadah yang dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam. Dalam
melaksanakan shalat, kita harus hafal dan paham setiap bacaan dan
gerakan shalat. Mari kita mempelajari tata cara shalat agar kita
melaksanakan shalat dengan baik dan benar. Perhatian urutan-urutan
pekerjaan dalam shalat.
1. Niat
Niat dilakukan oleh hati, sedangkan mengucapkannya adalah
sunat. Niat shalat berbeda-beda tergantung shalat apa yang
dilaksanakan, seperti Zhuhur, Ashar, Maghrib, ‘Isya atau Shubuh.
dan apakah shalat itu dilakukan secara berjama’ah atau sendiri
(munafrid). Perhatikan contoh niat dalam shalat, di bawah ini:

Modul Fiqh DT Kelas 3 31


c. Niat shalat munfarid (sendiri)

ِ‫ت ُّم ْست ْق ِبل ْال ِق ْبل ِة أداء ِلل‬ ُّ ‫أُص ِلِّ ْي ف ْرض‬
ٍ ‫الظ ْه ِر أ ْربع ركعا‬
‫تعالى‬
Artinya:
“Niat aku shalat fardlu Zhuhur empat rakaat menghadap Kiblat
tunai karena Allah Ta’ala.”
d. Niat shalat menjadi imam

ِ‫ت ُّم ْست ْق ِبل ْال ِق ْبل ِة ِإماما ِلل‬ ُّ ‫أُص ِلِّ ْي ف ْرض‬
ٍ ‫الظ ْه ِر أ ْربع ركعا‬
‫تعالى‬
Artinya:
“Niat aku shalat fardlu Zhuhur empat rakaat menghadap Ka’bah
jadi imam karena Allah Ta’ala.”
e. Niat shalat menjadi makmum

‫ت ُّم ْست ْق ِبل ْال ِق ْبل ِة مأ ْ ُم ْوما‬ ُّ ‫أُص ِلِّ ْي ف ْرض‬


ٍ ‫الظ ْه ِر أ ْربع ركعا‬
‫ِللِ تعالى‬
Artinya:
“Niat aku shalat fardlu Zhuhur empat rakaat menghadap Ka’bah
jadi makmum karena Allah Ta’ala.”
Niat dilaksanakan bersamaan dengan takbiratul ihram.
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram yaitu mengucapkan kalimat “‫( ”هللاُ أ ْكب ُر‬Allah
Maha Agung). Saat takbiratul ihram disunatkan mengangkat kedua
tangan. Perhatikan gambar di bawah ini!

Modul Fiqh DT Kelas 3 32


Gambar:
(1) (2)
Takbiratul Ihram berdiri tegak bersedekap
Setelah takbiratul ihram disunatkan membaca do’a iftitah.
Saat membaca do’a iftitah, posisi tangan dalam keadaan bersedekap.
Do’a iftitah ada beberapa macam, anda tinggal memilih mana yang
akan anda baca. Berikut adalah dua contoh do’a iftitah.

.‫صيْال‬ ِ ‫س ْبحان هللاِ بُ ْكرة َّوأ‬ ُ ‫هللاُ أ ْكب ُر ك ِبيْرا َّو ْالح ْمدُ ِللِ ك ِثيْرا َّو‬
‫ت واْأل ْرض حنِيْفا ُّم ْس ِلما‬ ِ ‫سموا‬ َّ ‫و َّج ْهتُ و ْج ِهي ِللَّذِى فطر ال‬
‫س ِك ْي وم ْحياي‬ ُ ُ‫صالتِ ْي ون‬ َّ ‫ ِإ َّن ال‬.‫َّوما أنا ِمن ْال ُم ْش ِر ِكيْن‬
‫ب ْالعال ِميْن ال ش ِريْك لهُ وبِذ ِلك أ ُ ِم ْرتُ وأنا ِمن‬ ِ ِّ ‫ومماتِ ْي ِللِ ر‬
)‫ (رواه مسلم‬.‫ْال ُم ْس ِل ِميْن‬
Artinya:
“Allah Maha Agung, segala puji bagi Allah yang banyak dan Maha
Suci Allah baik diwaktu padi atau petang. Ya Allah aku hadapkan
jiwa ragaku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan
condong lagi berserah diri, dan tidaklah aku termasuk orang yang
musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku (sembelihan), hidupku
dan matiku hanya karena Allah Tuhan Semesta Alam. Tiada sekutu

Modul Fiqh DT Kelas 3 33


bagi-Nya dan karena itulah aku diperintahkan dan aku termasuk
orang yang berserah diri.” (HR. Muslim dari Ali ibn Abi Thalib)

Atau:
‫ق‬ ِ ‫اللَّ ُه َّم با ِع ْد ب ْينِ ْي وبيْن خطاياي كما باع ْدت بيْن ْالم ْش ِر‬
‫ب اْألبْيض‬ ُ ‫ اللَّ ُه َّم ن ِقِّنِ ْي ِم ْن خطاياي كما يُنقَّى الث َّ ْو‬.‫ب‬ِ ‫واْلم ْغ ِر‬
‫اء والث َّ ْلجِ وا ْلبر ِد‬ِ ‫ اللَّ ُه َّم ا ْغس ِْلنِ ْي ِم ْن خطاياي ِب ْالم‬.‫ِمن الدَّن ِس‬
)‫(رواه البخارى ومسلم‬
Artinya:
“Ya allah jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana
engkau telah menjauhkan antara Timur dan Barat. Ya Allah
bersihkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana dibersihkan baju
yang putih dari kotoran. Ya Allah bersihkanlah aku dari kesalahanku
dengan air, salju dan embun” (HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah membaca do’a iftitah bacalah surat al-Fatihah.


3. Membaca surat al-Fatihah
Saat membaca surat al-Fatihah tangan masih tetap dalam
posisi bersedekap, dan membacanya sunat diawali dengan
ta’awwudz. Surat al-Fatihah adalah sebagai berikut:

)٢( ‫ب ْالعال ِم ْين‬ ِ ِّ ‫) ْالح ْمدُ ِللِ ر‬١( ‫الر ِح ْي ِم‬ َّ ‫الر ْحم ِن‬ َّ ِ‫ِب ْس ِم هللا‬
‫) ِإيَّاك ن ْعبُدُ وإِيَّاك‬٤( ‫) ما ِل ِك ي ْو ِم ال ِدِّ ْي ِن‬٣( ‫الر ِح ْي ِم‬ َّ ‫الر ْحم ِن‬
َّ
‫صراط الَّ ِذ ْين‬ ِ )٦( ‫الصراط ْال ُم ْست ِق ْيم‬ ِّ ِ ‫) اِ ْهدِنا‬٥( ‫ن ْست ِع ْي ُن‬
)٧( ‫ضآ ِلِّ ْين‬
َّ ‫ب عل ْي ِه ْم وال ال‬ ِ ‫ض ْو‬ ُ ‫أ ْنع ْمت عل ْي ِه ْم غي ِْر ْالم ْغ‬
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang, yang menguasai di hari
Pembalasan. Hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya

Modul Fiqh DT Kelas 3 34


kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan
yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan
(pula jalan) mereka yang sesat.”

Setelah membaca surat al-Fatihah bacalah surat pilihan


walaupun hukumnya sunat, misalnya surat an-Nâs dan sebagainya.
Kemudian angkat kedua tangan sambil mengucapkan takbir untuk
melaksanakan ruku’.

4. Ruku’
Ruku adalah posisi membungkuk dengan punggung sejajar
dengan kepala dan kedua tangan memegang lutut. Perhatikan gambar
dibawan ini:

Gambar: Gerakan dan pelaksanaan ruku’


Dalam ruku’ disunatkan membaca tasbih sebanyak tiga kali,
sebagai berikut:

)‫سبْحان ر ِبِّي ْالع ِظي ِْم (رواه مسلم‬


ُ
Artinya:
“Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung.”

Modul Fiqh DT Kelas 3 35


Setelah selesai ruku’ kemudian bangkit untuk melaksanakan
I’tidal.
5. I’tidal
I’tidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak.
Ketika bangkit disunahkan mengangkat kedua tangan seperti ketika
takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat:

)‫س ِمع هللاُ ِلم ْن ح ِمدهُ (رواه البخارى ومسلم‬


Artinya:
“Allah Maha Mendengar terhadap orang yang memuji-Nya”

Gambar: Gerkan dan pelaksanaan I’tidal


Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah
satu do’a i'tidal.

ِ ‫ت و ِم ْل ُء اْأل ْر‬
‫ض و ِم ْل ُء ما‬ َّ ‫ربَّنا ولك ْالح ْمدُ ِم ْل ُء ال‬
ِ ‫سموا‬
)‫ِشئْت ِم ْن ش ْي ٍئ ب ْعد ُ (رواه مسلم‬
Artinya:
“Ya Tuhanku, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi dan
sepenuh apapun yang Engkau kehendaki setelah langit dan bumi.”

Modul Fiqh DT Kelas 3 36


6. Sujud pertama
Setelah selesai i'tidal, lakukanlah sujud yang pertama. Saat
menuju sujud bacalah takbir tanpa harus mengangkat kedua tangan.
Bacaan takbir berakhir hingga kening menempel pada lantai.
Perhatikan pelaksanaan sujud di bawah ini:

Gambar: pelaksanaan sujud


Dalam sujud disunatkan membaca tasbih sebanyak tiga kali.
Berikut bacaan tasbih dalam sujud.

)‫سبْحان ر ِبِّي اْألعْلى (رواه مسلم من رواية حذيفة‬


ُ
Artinya:
“Maha Suci Tuhanku yang Maha Luhur, dan segala puji bagi-Nya.”
(H.R Muslim dari riwayat Hudzaifah).
7. Duduk Antara Dua sujud
Setelah sujud pertama selesai, kemudian bangkit sambil
membaca takbir. Duduk di antara dua sujud dinamakan duduk
iftirasy, yaitu telapak kaki kiri dibuka dan diduduki, telapak kaki
kanan tegak dan jari-jarinya menghadap ke arah kiblat, dan badan
tegak lurus. Perhatikan gambar di bawah ini!

Modul Fiqh DT Kelas 3 37


Gambar: Duduk antara dua sujud
Ketika duduk disunatkan membaca do’a sebagai berikut:

‫ار ُز ْقنِ ْي وا ْه ِد ِن ْي‬


ْ ‫ارف ْعنِ ْي و‬ ْ ‫ب ا ْغ ِف ْر ِل ْي وا ْرح ْمنِى و‬
ْ ‫اجبُ ْرنِ ْي و‬ ِ ِّ ‫ر‬
)‫وعافِنِ ْي (رواه البيهقى وأبو داود‬
Artinya:
“Ya Allah, Ya Tuhanku ampunilah aku, kasihanilah aku, tutupilah
(kekuranganku), angkatlah (derajatku), berikan aku rezeki, tunjukilah
aku, dan selamatkanlah aku.” (HR. Al-Baihaqi dan Abu Dawud)
8. Sujud kedua
Setelah duduk antara dua sujud selesai, turunkan badan untuk
laksanakan sujud kedua. Berbarengan dengan itu bacalah takbir dan
lakukan sujud kedua.
Setelah sujud kedua selesai, bangun dan ucapkan takbir untuk
melaksanakan raka’at selanjutnya (dua, tiga dan empat). Dan
lakukanlah sebagaimana rakaat pertama, yaitu membaca al-Fatihah,
surat pilihan (kecuali rakaat ketiga dan keempat), begitu gerakan-
gerakan selanjutnya.

Modul Fiqh DT Kelas 3 38


Jika shalatnya tiga atau empat rakaat, lakukanlah tasyahhud
awal pada rakaat kedua. Tasyahhud awal hukumnya sunat ab’adl.
Tasyahhud awal duduk pada rakaat kedua dengan membaca kalimat
tasyahhud dan shalawat. Perhatikan bacaan pada tasyahhud awal.
 Bacaan Tasyahhud

‫سال ُم عليْك أيُّها‬ َّ


َّ ‫الطيِِّباتُ ِللِ ال‬ ُ‫صلوات‬َّ ‫الت َّ ِحياتُ ْال ُمبركاتُ ال‬
ِ‫سال ُم عل ْينا وعلى ِعبا ِد هللا‬ َّ ‫ي ور ْحمةُ هللاِ وبركاتُهُ ال‬ ُّ ِ‫النَّب‬
ُ ‫صا ِل ِحيْن أ ْشهدُ أ ْن الَّ ِإله اِالَّ هللاُ وأ ْشهد ُ أ َّن ُمح َّمدا َّر‬
ِ‫س ْو ُل هللا‬ َّ ‫ال‬
)‫(رواه البخارى ومسلم‬
Artinya:
“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah bagi
Allah. Keselamatan bagimu wahai Nabi juga Rahmat Allah dan
keberkahannya. Keselamatan bagi kami dan hamba-hamba Allah
yang shaleh. Aku bersaksi bahwa sebenarnya tiada Tuhan yang wajib
disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu
adalah utusan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 Bacaan Shalawat:

. ‫اللِّ ُه َّم ص ِِّل على ُمح َّم ٍد وعلى آ ِل ُمح َّم ٍد‬
“Ya Allah berikanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan
keluarganya.”
Duduk yang pada tasyahhud awal adalah duduk iftirasy,
seperti duduk di antara dua sujud.

Perhatikan gambar duduk pada tasyahhud awal.

Modul Fiqh DT Kelas 3 39


Gambar: Duduk pada tasyahhud awal
9. Tasyahhud akhir
Tasyahhud akhir adalah duduk terakhir pada rakaat akhir
sambil membaca tasyahhud, shalawat dan do’a lainnya. Bacaan
kalimat tasyahhud yang dibaca pada tasyahhud akhir sama dengan
bacaan tasyahhud awal. Hanya saja shalawat dibaca secara lengkap.
Berikut bacaan shalawat secara lenngkapnya.

‫اللِّ ُه َّم ص ِِّل على ُمح َّم ٍد وعلى آ ِل ُمح َّم ٍد كما صلَّيْت على‬
‫ار ْك على ُمح َّم ٍد وعلى آ ِل ُمح َّم ٍد‬ ِ ‫ِإبْرا ِهيْم وعلى آ ِل ِإبْرا ِهيْم وب‬
‫كما بار ْكت على ِإبْرا ِهيْم وعلى آ ِل ِإبْر ِهيْم فِي اْلعال ِميْن ِإنَّك‬
.‫ح ِميْد م ِجيْد‬
Artinya:
“Ya Allah berikanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan
keluarganya, sebagaimana Engkau berikan Rahmat kepada Ibrahim
dan keluarganya. Berkahilah Nabi Muhammad dan keluarganya,
sebagaimana Engkau berkahi atas Ibrahim dan keluarganya di
seluruh alam. Sesungguhnya Engkau adalah maha Terpuji lagi Maha
Agung.”

Modul Fiqh DT Kelas 3 40


Setelah selesai membaca shalawat, disunatkan membaca do’a.
Di antara do’a yang sunat dibaca pada tasyahhud akhir adalah:

‫ب ْالقب ِْر و ِم ْن‬


ِ ‫ب جهنَّم و ِم ْن عذا‬ ُ ‫اللِّ ُه َّم ِإنِِّ ْي أ‬
ِ ‫ع ْوذُ ِبك ِم ْن عذا‬
‫ت و ِم ْن ش ِ ِّر ِفتْن ِة ا ْلم ِسيْحِ الدَّجا ِل (رواه‬ِ ‫ِفتْن ِة ْالم ْحيا و ْالمما‬
)‫مسم‬
Artinya:
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa
jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah (ujian) hidup dan mati dan
dari fitnah Masih ad-Dajjal.” (HR. Muslim).

10. Salam
Rangkaian terakhir dalam pelaksanaan shalat adalah membaca
salam, yaitu:

ِ‫سال ُم عل ْي ُك ْم ور ْحمةُ هللا‬


َّ ‫ال‬
Artinya:
“Keselamatan dan rahmat Allah semoga dilimpahkan atas kamu.”
Salam dilakukan dua kali, ke kiri dan ke kanan. Akan tetapi,
yang wajib adalah salam ke sebelah kanan. Perhatikan gerakan salam
di bawah ini:

Gambar: gerakan salam

Modul Fiqh DT Kelas 3 41


Ketika salam disunatkan membaca do’a sebagai berikut:
 Salam pertama

‫ِإ ِنِّ ْي أ ْسألُك ف ْوزا ِب ْالجنَّ ٍة‬


Artinya:
“Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keberuntungan atas
surga.”
 Salam kedua

ِ ‫ار و ْالع ْفو ِع ْند ا ْل ِحسا‬


‫ب‬ ِ َّ‫ِإ ِنِّ ْي أ ْسألُك ن َّجاة ِ ِّمن الن‬
Artinya:
“Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keselamatan dari api
neraka dan ampunan ketika perhitugan amal.”

UJI KOMPETENSI

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d yang


merupakan jawab paling benar!
1. Duduk antara dua sujud termasuk……
a. syarat sah shalat c. rukun shalat
b. syarat wajib shalat d. sunat-sunat shalat
2. Salah satu syarat wajib shalat adalah…..
a. baligh c. menutup aurat
b. suci dari najis d. niat shalat
3. Suci dari najis, termasuk……

Modul Fiqh DT Kelas 3 42


a. syarat sah shalat c. rukun shalat
b. syarat wajib shalat d. sunat-sunat shalat
4. Ketika terbit fajar shadiq, maka kita wajib melaksanakan
shalat…..
a. Ashar c. ‘Isya
b. Maghrib d. Subuh
5. Takbiratul ihram dalam shalat adalah……
a. membaca takbir c. membaca tahmid
b. membaca tasbih d. membaca istighfar
6. Yang termasuk rukun shalat adalah……
a. membaca surat al-Fatihah c. membaca tasbih
b. mengangat kedua tangan d. membaca iftitah
7. Mengucapkan kata-kata di dalam shalat selain dari bacaan shalat,
hukumnya…..
a. tidak boleh tapi tidak membatalkan shalat
b. boleh dan tidak membatalkan shalat
c. tidak boleh karena membatalkan shalat
d. makruh tapi tidak membatalkan shalat
8. I’tidal dilakukan setelah……
a. takbiratul ihram c. ruku’
b. membaca al-Fatihah d. sujud

9. Sesuatu yang mendukung sahnya shalat, tapi bukan bukan bagian


dari shalat, disebut…..

Modul Fiqh DT Kelas 3 43


a. rakun shalat c. sunat shalat
b. syarat shalat d. makruh dalam shalat
10. Rukun shalat setelah I’tidal adalah…..
a. sujud c. ruku’
b. tasyahhud d. membaca al-Fatihah

B. Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Shalat adalah…….
2. Bacaan dalam sujud adalah……
3. Rukun qauly terdiri dari…….
4. Di antara dua hal yang membatalkan shalat, yaitu……
5. Bacaan ketika duduk di antara dua sujud adalah…..

Modul Fiqh DT Kelas 3 44


Standar Kompetensi:
 Mengetahui ketentuan shalat berjama’ah

Kompetensi Dasar:
 Menyebutkan ketentuan shalat berjama’ah.
 Menyebutkan syarat-syarat berjama’ah.
 Mempraktikkan tata cara shalat berjama’ah.
 Gemar melakukan shalat berjama’ah

RINGKASAN MATERI

A. Pengertian dan Hukum Shalat Berjama’ah


Shalat berjama’ah adalah shalat yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih secara bersama-sama, seorang menjadi imam dan
yang lainnya menjadi makmum dengan syarat-syarat yang ditentukan.
Shalat berjama’ah minimal atau paling sedikit dilakukan oleh dua
orang, namun semakin banyak orang yang ikut shalat berjama'ah
tersebut jadi jauh lebih baik.
Hukum shalat berjama’ah adalah sunnah muakkad artinya
dikuatkan atau sangat dianjurkan, terutama bagi laki-laki dan
dilakukan di masjid. Allah SWT berfirman:
  
  

Modul Fiqh DT Kelas 3 45


 
)102:‫(النساء‬  
Artinya:
“Dan apabila kamu ada ditengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu
kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka
hendaknya segolongan dari mereka berdiri (shalat) bersamamu”
(Q.S. An Nisa`:102 ).
Rasulullah SAW. bersaba:

‫س ْول هللاِ صلَّى هللاُ عل ْي ِه‬ُ ‫ضي هللاُ ع ْنهُ أ َّن ر‬ ِ ‫ع ْن أ ِب ْي ُهريْرة ر‬
‫ب‬ٍ ‫ِي ِبي ِد ِه لق ْد هم ْمتُ أ ْن آ ُمر ِبحط‬ ْ ‫ِي ن ْفس‬ ْ ‫ والَّذ‬:‫وسلَّم قال‬
‫اس‬ُ َّ‫صالةِ فيُؤْ ذن ِبها ث ُ َّم آ ُمر ر ُجال في ُؤ َّم الن‬ ُ ‫في ْح‬
َّ ‫طب ث ُ َّم آ ُمر ِبال‬
)‫ث ُ َّم أُخا ِلف ِإلى ِرجا ٍل فأ ُ ْخ ِرق عل ْي ِه ْم بُيُ ْوت ُه ْم (متفق عليه‬
Artinya:
”Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rasulullah SAW. telah
bersabda: Demi Tuhan yang jiwaku dalam kekuasaan-Nya, saya
telah bermaksud menyuruh orang-orang untuk mengumpulkan kayu
bakar, lalu menyuruh seorang untuk menyerukan adzan, kemudian
menyuruh pula seorang untuk menjadi imam bagi orang banyak,
sementara itu saya akan mendatangi orang-orang yang tidak ikut
berjama’ah, lalu saya bakar rumah-rumah mereka (Sepakat Ahli
Hadits).

Dalam hadits di atas Rasulullah SAW. mempertegas


pentingnya shalat dilakukan secara berjama’ah dan menjelaskan
sangsi hukum yang akan dikenakan kepada orang-orang yang tidak
melaksanakan shalat secara berjama’ah.

Modul Fiqh DT Kelas 3 46


B. Syarat-syarat Shalat Berjama’ah
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam shalat berjama’ah
adalah:
1. Syarat untuk imam
Syarat utama yang harus dipenuhi oleh imam adalah:
a. Orang yang paling faham dalam urusan agama terutama
dalam masalah shalat.
b. Orang yang paling baik dan fasih bacaannya.
c. Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.
d. Bukan perempuan atau khuntsa (banci), jika makmumnya
laki-laki atau khuntsa (banci).
Adapun syarat-syarat lain yang dianggap lebih baik untuk
dipenuhi oleh imam adalah:
a. Orang yang paling wara’, yaitu orang yang paling baik
akhlaknya, adil, dan bukan orang fasik.
b. Orang yang paling banyak hafalan al-Qurannya.
c. Lebih tua dari jama’ah lainnya.

2. Syarat untuk makmum


a. Niat mengikuti imam (berjama’ah). Contoh:

‫ت ُّم ْست ْقبِل ْال ِق ْبل ِة مأ ْ ُم ْوما ِللِ تعالى‬ ُّ ‫ف ْرض‬


ٍ ‫الظ ْه ِر أ ْربع ركعا‬
Artinya:
“Niat aku shalat fardlu Zhuhur empat raka’at menghadap
Ka’bah jadi makmum karena Allah Ta’ala.”

Modul Fiqh DT Kelas 3 47


b. Tidak meyakini batal shalat imam.
c. Mendengar atau melihat imam dan atau melihat gerakan shaf
terdekat.
d. Tidak mendahului atau mengakhirkan diri dari imam dengan
dua rukun fa’ly, kecuali jika ada uzur.
e. Tidak terlalu depan dari imam.
f. Tidak ada penghalang antara imam dan makmum.
g. Tidak terlalu jauh dari imam, jika keduanya tidak dalam satu
bangunan.
h. Tidak ada perbedaan antara imam dan makmum dalam
gerakan shalat.
Jika syarat-syarat di atas tidak dipenuhi maka berjama’ahnya
tidak sah, bahkan shalatnya pun tidak sah.

C. Mempraktikkan Tata Cara Shalat Berjama’ah


1. Posisi Imam dan Makmum dalam Shalat Berjama’ah
Aturan-aturan aturan-aturan shaf (barisan) dalam shalat
berjama’ah, adalah:
a. Jika terdiri dari dua pria atau dua wanita saja, maka yang satu
menjadi imam dan yang satu menjadi makmum berada di sebelah
kanan imam agak ke belakang sedikit.
b. Jika makmum terdiri dari dua orang atau lebih maka posisi
makmum adalah membuat barisan sendiri di belakang imam. Jika
makmum yang kedua adalah masbuk, maka masbuh menepuk

Modul Fiqh DT Kelas 3 48


pundak mamum pertama untuk melangkah mundur membuat
barisan tanpa membatalkan shalat.
c. Jika terdiri dari makmum pria dan makmum wanita, maka
makmum laki-laki berada dibelakang imam, dan wanita di
belakang makmum laki-laki.
d. Jika ada anak-anak, maka anak lelaki berada di belakang
makmum laki-laki dewasa dan disusul dengan makmum anak-
anak perempuan dan kemudian yang terakhir adalah makmum
perempuan dewasa.
e. Makmum khuntsa (banci) tetap tidak diakui dan kalau ingin shalat
berjama'ah mengikuti jenis kelamin awal (bisa laki-laki, bisa juga
perempuan) beserta perangkat shalat yang dikenakan.

2. Pelaksanaan Shalat Berjama’ah


Rangkaian-rangkaian kegiatan dalam shalat berjama’ah,
sebagai berikut:
a. Lakukan adzan dan iqamat sebelum shalat berjama’ah
dilaksanakan.
b. Imam maju menempati posisinya.
c. Imam menyuruh makmum merapikan shafnya.
d. Imam memulai shalat dengan membaca kalimat takbiratul ihram,
kemudian imam menyusul di belakangnya.
e. Makmum mendengarkan bacaan imam dan mengikuti gerakan-
gerakan imam.

Modul Fiqh DT Kelas 3 49


f. Jika imam lupa, maka makmum harus memberitahu imam,
dengan cara:
 Mengucapkan kalimah tasbih bagi makmum laki-laki.
 Bertepuk bagi makmum perempuan
g. Jika imam batal, maka salah seorang makmum maju ke depan
untuk menggantikan imam.
h. Jika datang terlambat, maka makmum akan menjadi masbuq yang
boleh mengikuti imam sama seperti makmum lainnya, namun
setelah imam salam, masbuq menambah jumlah rakaat yang
tertinggal. Jika ia mendapatkan ruku' bersama imam walaupun
sebentar maka ia mendapatkan satu raka'at. Jika masbuq adalah
makmum pertama, maka ia menepuk pundak imam untuk
mengajak sholat berjama'ah.
i. Setelah selesai melaksanakan shalat berjama’ah, imam
menghadap ke sebelah utara untuk memimpin dzikir dan do’a
secara berajama’ah.

C. Gemar Melakukan Shalat Berjama’ah


Shalat berjama'ah memiliki nilai 27 derajat lebih baik
daripada shalat sendiri. Oleh sebab itu kita diharapkan lebih
mengutamakan shalat berjama’ah daripada shalat sendirian saja.
Gemar melaksanakan shalat berjama’ah berarti gemar mencari pahala
yang besar.

Modul Fiqh DT Kelas 3 50


Rasulullah SAW. bersabda:

‫س ْول هللاِ صلَّى‬ُ ‫ضي هللاُ ع ْن ُهما أ َّن ر‬ ُ ‫ع ْن ع ْب ِد هللاِ ب ِْن‬


ِ ‫عمر ر‬
ِّ‫ صالة ُ ْالجماع ِة أ ْفض ُل ِم ْن صالةِ ْالف ِذ‬:‫هللاُ عل ْي ِه وسلَّم قال‬
)‫ِبسبْعٍ َّو ِع ْش ِريْن درجة (متفق عليه‬
Artinya:
Dari Abdullah ibn Umar ra., sesungguhnya Rasulullah SAW. telah
bersabda, “Shalat berjama’ah lebih utama daripada shalat sendiri,
dengan nilai 27 derajat.” (Sepakat Ahli Hadits).
Di samping pahala yang besar, di dalam shalat berjama’ah
terdapat beberapa hikmah yang besar, di antaranya:
1. Memakmurkan masjid
2. Menambah syiar Islam
3. Mempererat tali persahabatan dan persaudaraan antar sesama
muslim
4. Menumbuhkan persamaan derajat antar sesama muslim karena
tidak ada perbedaan disisi Allah kecuali karena ketaqwaannya.
5. Menumbuhkan sikap saling pengertian, peduli dan saling tolong
menolong antara sesama muslim.
Untuk mendapatkan pahala dan hikmah yang besar dari
ibadah shalat, maka kita harus gemar melaksanakan shalat
berjama’ah.

Modul Fiqh DT Kelas 3 51


UJI KOMPETENSI

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d yang


merupakan jawab paling benar!
1. Hukum shalat berjama’ah…..
a. wajib c. sunat muakkad
b. sunat biasa d. mubah
2. Sesuai hadits Nabi SAW bahwa pahala shalat berjama’ah
adalah…..
a. 27 derajat c. 25 derajat
b. 26 derajat d. 24 derajat
3. Orang yang berada di belakang imam dalam shalat berjama’ah
disebut…..
a. masbuq c. munfarid
b. makmum d. maklum
4. Orang yang memimpin shalat berjama’ah, disebut……
a. masbuq c. munfarid
b. makmum d. imam
5. Syarat utama bagi imam adalah……
a. orang yang paling mengerti dalam hal agama terutama masalah
shalat
b. orang yang paling tua dan terhormat
c. penduduk asli
d. orang yang paling bagus pakaiannya

Modul Fiqh DT Kelas 3 52


6. Dalam shalat berjam’ah shaf perempuan terletak……
a. sejajar dengan shaf laki-laki c. di pinggir shaf laki-laki
b. di depan shaf laki-laki d. di belakang shaf laki-laki
7. Orang yang shalat sendiri, tidak berjama’ah disebut…..
a. masbuq c. munfarid
b. makmum d. maklum
8. Tempat yang paling utama melaksanakan shalat berajama’ah
adalah……
a. masjid c. aula
b. rumah d. lapangan
9. Memperingatkan imam yang lupa bagi makmum laki-laki
dilakukan dengan…..
a. membaca takbir c. memabca tasbih
b. bertepuk d. membasa istighfar
10. Makmum yang datang terlambat disebut…..
a. masbuq c. munfarid
b. makmum d. maklum

B. Kerjakan soal-soal di bawah ini!


1. Shalat berjama’ah adalah……
2. Tulis dua di antara hikmah shalat berjama’ah!
3. Tulis contoh niat shalat berajama’ah!
4. Makmum masbuq adalah…..
5. Syarat utama bagi seorang imam adalah……

Modul Fiqh DT Kelas 3 53


Standar Kompetensi:
 Mengetahui bacaan dzikir dan do’a setelah shalat fardlu

Kompetensi Dasar:
 Melafalkan dzikir setelah shalat fardlu
 Melafalkan do’a setelah shalat fardlu
 Membiasakan dzikir dan do’a setelah shalat fardlu

RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Dzikir dan Do’a


Dzikir menurut bahasa artinya ingat, sebutan dan pujian.
Sedangkan menurut istilah adalah mengingat Allah SWT dengan
mengucapkan lafal-lafal tertentu. Do’a adalah memohon sesuatu
kepada Allah SWT. Berdo’a setelah shalat fardlu termasuk salah satu
do’a yang dikabulkan oleh Allah SWT. Berdo’a merupakan ibadah
yang diperintahkan Allah SWT.
Firman Allah SWT.

)٦٠:‫عو ِني أ ْست ِجبْ ل ُك ْم (المؤمن‬


ُ ‫وقال ربُّ ُك ُم ا ْد‬
Artinya:
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al-Mu’min:60)

Modul Fiqh DT Kelas 3 54


Setelah selesai melaksanakan shalat, disunatkan
melaksanakan dzikir dan do’a sebagaimana telah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW. melakukan dzikir setelah shalat akan menambah
pahala shalat orang yang melakukan dzikir tersebut.

B. Dzikir Setelah Shalat Fardlu


Dzikir yang dibaca stelah shalat fardlu hendaknya dzikir-
dzikir yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Di antara dzikir-
dzikir yang dibaca setelah selesai shalat fardlu adalah:
1. Membaca istighfar 3 kali yang dilanjutkan dengan membaca:

‫ تبار ْكت ياذا ْالجال ِل‬،‫سال ُم‬ َّ ‫اللِّ ُه َّم أ ْنت ال‬
َّ ‫ و ِم ْنك ال‬،‫سال ُم‬
‫واْ ِإل ْكر ِام‬
Artinya:
"Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu
keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik
Keagungan dan Kemuliaan." (H.R Muslim 1/414)

2. Kemudian membaca:

‫ لهُ ْال ُم ْلكُ ولهُ ْالح ْمدُ و ُهو‬،ُ‫ال ِإلـه ِإالَّ هللاُ و ْحدهُ ال ش ِريْك له‬
‫ وال ُم ْع ِطي‬،‫ اللَّ ُه َّم ال ما ِنع ِلما أعْط ْيت‬،‫على ُك ِِّل ش ْيءٍ ق ِدي ُْر‬
ُّ‫ وال ي ْنف ُع ذا ْالج ِدِّ ِم ْنك ا ْلجد‬،‫ِلما من ْعت‬
Artinya:
"Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya
kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak
Modul Fiqh DT Kelas 3 55
ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang
memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan
kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya).
Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan." (H.R Bukhari 1/255
dan Muslim 1/414).

3. Kemudian membaca

ُ ‫ و‬،‫اللَّ ُه َّم أ ِعنِِّ ْي على ِذ ْك ِرك‬


‫ و ُح ْس ِن ِعبادتِك‬،‫ش ْك ِرك‬
Artinya:
“Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur
kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu. “ (HR.
Abu Dawud no. 1522, an-Nasa-i III/53, Ahmad V/ 245 dan al-
Hakim (1/273 dan III/273)

4. Membaca ayat kursi

‫ي ْالقيُّو ُم ال تأ ْ ُخذُهُ ِسنة َّوال ن ْوم لهُ ما ِفي‬ ُّ ‫هللاُ آل ِإله ِإال ُهو ْالح‬
‫ض م ْن ذا الَّذِي ي ْشف ُع ِع ْندهُ ِإالَّ ِبإ ِ ْذنِ ِه‬ ِ ‫ت وما فِى اْأل ْر‬ ِ ‫سموا‬ َّ ‫ال‬
‫طون بِش ْيءٍ ِ ِّم ْن ِع ْل ِم ِه‬ ُ ‫ي ْعل ُم ما بيْن أ ْيدِي ِه ْم وما خ ْلف ُه ْم وال يُ ِح ْي‬
ُ‫ألرض وال يئ ُ ْودُه‬ ْ ْ‫ت وا‬ ِ ‫سموا‬ َّ ‫إِالَّ بِما شآء و ِسع ُك ْر ِسيُّهُ ال‬
.‫ي ْالع ِظي ُم‬ ُّ ‫ظ ُهما و ُهو ْالع ِل‬
ُ ‫ِح ْف‬
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia
Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-
Nya);tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang
di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi
Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui
apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Modul Fiqh DT Kelas 3 56
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya dan Allah Mahatinggi lagi
Mahabesar.”
(H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir, no. 7532, Al-
Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu, no. 11410)

5. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir masing-masing 33 x, dan


ditutup dengan membaca:

‫ لهُ ْال ُم ْلكُ ولهُ ْالح ْمدُ يُ ْح ِي ْي‬،ُ‫ال ِإلـه ِإالَّ هللاُ و ْحدهُ ال ش ِريْك له‬
‫ويُ ِم ْيتُ و ُهو على ُك ِِّل ش ْيءٍ ق ِدي ُْر‬
Artinya:
“Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang
Mahaesa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan
pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (H.R. Muslim
1/418)

6. Membaca tahlil (ُ ‫)آل ِإله ِإالَّ هللا‬


Demikianlah di antara dzikir-dzikir yang sering dibaca oleh
Rasulullah SAW, setelah melaksanakan shalat

C. Membaca Do’a Setelah Shalat


Pada dasarnya setiap do’a boleh dibaca setelah shalat fardlu
hanya saja diusahakan mengedepankan terlebih dahulu do’a yang
diterima dari Rasulullah SAW, di samping do’a-do’a lainnya. Banyak
sekali do’a yang sering dipanjatkan Rasulullah SAW, baik setelah
selesai shalat maupun pada waktu-waktu tertentu. Namun yang akan
disampaikan hanya sebagian terkecil saja, di antaranya:

Modul Fiqh DT Kelas 3 57


1. Do’a memohon perlindungan dari sifat penakut, fitnah dunia dan
fitnah kubur

‫ع ْوذُ ِبك أ ْن أُردَّ ِإلى أ ْرذ ِل‬


ُ ‫ع ْوذ ُ ِبك ِمن ْال ُجب ِْن وأ‬ ُ ‫اللِّ ُه َّم ِإنِِّ ْي أ‬
‫ب ْالقب ِْر‬
ِ ‫ع ْوذ ُ ِبك ِم ْن عذا‬ ُ ‫ْالعُ ُم ِر وأ‬
ُ ‫ع ْوذُ ِبك ِم ْن فِتْن ِة الدُّ ْنيا وأ‬
)‫(رواه البخاري‬
Artinya:
“Ya Allah, sesungghnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat
penakut, dan aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikannya
kepada usia yang paling hina (kekanak-kanakan), dan aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan dari siksa kubur.”
(HR. Bukhari)

2. Doa memohon ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal
yang diterima.

‫ وعمال ُمتقبَّال‬،‫ و ِر ْزقا ط ِيِّبا‬،‫اللِّ ُه َّم ِإنِِّ ْي أ ْسألُك ِع ْلما نافِعا‬


)‫(رواه ابن ماجه‬
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” (HR.
Ibnu Majah).

3. Do’a untuk kebaikan dunia dan akhirat

ِ ْ‫ربَّنآ آتِنا فِى الدُّ ْنيا حسنة َّوفِى ا‬


ِ َّ‫آلخرةِ حسنة َّوقِنا عذاب الن‬
‫ار‬

Artinya:
“Ya Tuhanku, berikan kepada kami kebaikan di dunia dan di
akhirat dan jagalah kami dari siksa neraka.”

Modul Fiqh DT Kelas 3 58


Demikian, sebagian kecil di antara do’a-do’a yang biasa
dibaca Rasulullah SAW setelah selesai shalat.
Dalam berdo’a perlu diperhatikan adab atau etika berdo’a. Di
antara adab atau etika dalam berdo’a adalah:
1. Berdo’a dibarengi dengan hati yang khusyu’.
2. Menghadap kiblat.
3. Mengangkat kedua tangan setentang kedua bahu.
4. Memulai do’a dengan membaca basmalah, istighfar, hamdalah,
dan shalawat kepada Rasulullah SAW.
5. Dengan suara yang tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu pelan.
6. Memiliki wudlu
7. Tidak terburu-buru
8. Tidak berdoa dalam hal keburukan dan memutuskan silaturahmi.

UJI KOMPETENSI

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d yang


merupakan jawab paling benar!
1. Memohon sesuatu kepada Allah SWT disebut…..
a. dzikir c. do’a
b. tasbih d. tahmid
2. Sebaiknya yang kita pinta di dalam do’a adalah…..
a. kekayaan c. kebaikan dan keburukan
b. kedudukan d. kebaikan

Modul Fiqh DT Kelas 3 59


3. Berdo’a sebaiknya menghadap ke……
a. kiblat c. timur
b. barat d. selatan

4. ِ‫ ا ْلح ْمدُ ِلل‬disebut juga dengan bacaan……


a. takbir c. tahlil
b. tasbih d. tahmid
5. Pengertian dzikir menurut bahasa adalah…..
a. permintaan c. tahlil
b. ingat d. tahmid
6. Salah do’a yang mustajab adalah……
a. siang hari c. sore hari
b. setelah shalat d. pagi hari
7. Membaca takbir dalam dzikir biasanya dilakukan setelah……
a. tahmid c. istighfar
b. tasbih d. tahlil
8. Dalam berdo’ kita dilarang meminta…..
a. keburukan c. ilmu
b. kekayaan d. rezeki
9. Mengangat kedua tangan dalam berdo’a termasuk……
a. syarat do’a c. wajib do’a
b. rukun do’a d. adab do’a
10. Disunatkan menutup do’a dengan bacaan…..
a. tahmid c. istighfar
b. tasbih d. tahlil

Modul Fiqh DT Kelas 3 60


B. Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Berdo’a menurut istilah adalah…….
2. Tulis tiga di antara adab-adab dalam berdo’a!
3. Lanjutkan bacaan dzikir di bawah ini!

............. ‫ تبار ْكت‬،‫سال ُم‬ َّ ‫اللِّ ُه َّم أ ْنت ال‬


َّ ‫ و ِم ْنك ال‬،‫سال ُم‬
4. Tulis do’a memohon keselamatan dunia dan akhirat!
5. Lanjutkan bacaan di bawah ini!

ُ ‫ و‬،‫اللَّ ُه َّم أ ِعنِِّ ْي على ِذ ْك ِرك‬


............... ‫ش ْك ِرك‬

Modul Fiqh DT Kelas 3 61


DAFTAR PUSTAKA

Rifa’i, Moh. 1978. Ilmu Fiqih Islam Lengkap. Semarang: PT. Karya
Toha Putra.
Hasanudin, Oan. 2007. Mukjizat Berwudlu. Jakarta: Qultummedia.
Al-Jaziri, Abdurrahman. 1996. Fiqh Empat Madzhab. Darul Ulum Press:
Jakarta
Amar, Abu. 1983. Fat-Hul Qarib Jilid 1. Kudus: Menara Kudus.
Rasjid, Sulaiman. 2006. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam. 2001. Pendidikan
Agama Islam. Bandung: Penerbit Lubuk Agung.
Mansur. 2004. Diktat Fiqh Semester I dan II. Tasikmalaya: Institut
Agama Islam Cipasung.
Purwanto, Edi dan Safuroh, Siti. 2004. Pendidikan Agama Islam SMP
Kelas I. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
Wahyudin, Udin. 1996. Pendidikan Agama Islam untuk SLTP Kelas 1.
Bandung: Bina Siswa.
Zainuddin, A dan Jamhari, Muhammad. 1999. Al-Islam 1 Aqidah dan
Ibadah. Bandung: Pustaka Setia.

Modul Fiqh DT Kelas 3 62

Anda mungkin juga menyukai