Anda di halaman 1dari 3

VIII

JIDOKA

Jidoka adalah istilah dalam bahasa jepang yang artinya adalah otomatisasi dan otonomisasi.

 Otomatisasi adalah mengubah proses manual (yang dikerjakan manusia) menjadi proses
mesin. Yang diotomatisasi adalah operasionalnya saja, tanpa adanya umpan balik yang
dapat mendeteksi kesalahan, dan tidak ada sistem penghenti proses bila terjadi kesalahan.
 Otonomisasi adalah mengubah proses manual menjadi proses mesin dengan menambah
pengendalian beberapa jenis sistem otomatisasi dalam proses mesin, juga melibatkan
pengendalian mutu yang dapat menghentikan proses bila terjadi cacat di proses produksi.

Prinsip dari jidoka adalah otomatisasi perlatan yang bekerja secara harmonis dengan operatornya
(machine-human auotonomation) . dengan adanya prinsip Jidoka ini sistem Toyota mengajak
seluruh operator untuk senantiasa memiliki kepekaan dan rasa tanggung jawab terhadap kualitas
part. Jidoka memiliki tujuan untuk :

1. Menjamin kualitas produksi untuk mencapai hasil 100% baik.


2. Menghemat atau menyederhanakan man power.
3. Mencegah terjadinya down time akibat adanya kelainan pada proses operasional
produksi.

House of toyota produkction system


Jidoka sebagai salah satu pilar TPS (Toyota Production System) , didukung oleh dua kegiatan
utama yaitu : build in quality in process dan penyerderhanaan man power. BOP tujuannya adalah
agar suatu lini produksi hanya menerima barang berkualitas dari proses sebelumnya, hanya
membuat barang yang berkualitas dan hanya mengirim barang ke proses berikutnya.

Penyederhanaan man power dalam proses produksi adalah dengan cara memisahkan kerja orang
dengan kerja mesin.

Contoh sederhana adalah dalam produksi massal (jumlah banyak), seorang operator
melakukan proses hand-drilling benda kerja seharian. Dalam kasus ini, proses drilling dilakukan
operator dan mesin. Yang benar adalah operator meletakan benda kerja kemudian switch-on
(jalankan operasi), mesin akan meng-clamp dan dapat menjalankan proses drilling sendiri.
Sementara operator tidak harus menunggu dan dapat menjalankan tugas lain. Mesin yang
berproses tadi harus dibuat bebas pengawasan, bahkan bila mungkin setelah selesai proses, benda
kerja secara otomatis keluar dari mesin. Dengan cara berpikir seperti tsb, maka akan terjadi
penghematan man power / pekerja.

Untuk dapat meng-implementasikan jidoka dengan baik dan dapat tercapainya tujuan build in
quality in process serta penghematan man power terdapat beberapa sarana atau alat yang
digunakan, yaitu :

1. Lini produksi harus berhenti kalau ada kelainan (Abnormality). Abnormality


didefinisikan sebagai ketidak sesuaian standar. Sebagai contoh hasil produksi cacat,
supply part dari proses sebelumnya kurang, mesin atau fasilitas produksi rusak, operator
tidak bisa bekerja sesuai siklus kerjan ya.
2. Penggunaan pokayoke. Pokayoke diartikan sebagai alat anti/pencegah kesalahan. Kata
poka yoke berasal dari kata bakayoke. Maksudnya kalaupun yang mengoperasikan / yang
berproduksi adalah orang bodoh, maka alat itu dapat mengidentifikasi/mencegah
kesalahan yang terjadi.
3. Fix stop position. Merupakan konsep yang dipakai pada jalur produksi yang
menggunakan konveyor. Setiap operator diberi area tertentu (fix) pada saat produksi.
Apanila terjadi problem d areanya, operator diharuskan memberhentikan lini produksi.
Fix stop juga dapat sebagai visual kontrol ketika operator bekerja dibawah cycle time
yang distandarkan.
4. Impelemntasi andon (kontrol visual). Andon adalah suatu istilah dalam manufacture yang
berhubungan dengan sistem untuk memberitahukan keadaan lini produksi kepada yang
terkait seperti manajemn, departemen quality, departement pemeliharaan dan departemen
engineering. Bentuk kmunikasi jidoka dapat berupa lampu, audio, text secara elektrik dan
bentuk display lainnya. Pemberhentian proses produksi agar masalah dapat diperbaiki.
Andon tersebut mengindentifikasi di mana masalah terjadi, juga memberikan deskripsi
jenis masalahnya. Andon modern dapat menampilkan teks, grafik dan suara. Suara
tersebut dapat berupa musik atau nada sesuai dengan jenis masalahnya.
5. Papan kontrol produksi. Merupakan sarana penyampaian dengan cepat, yang bertujuan
membandingkan hasil yang pernah dicapai dengan rencana, sehingga bila terjadi
kesalahan dapat segera ditanggulangi
6. Standar kerja yang baik. Standar kerja sering disebut sebagai instruction sheet, instruksi
kerja, standar urutan kerja, standar operasi prosedur. Adalah dokumen yang menjadi
acuan operator kerja.
7. Implementasi kanban. Kanban disamping sebagai alat instruksi kerja dan alat instruksi
untuk penganngkutan material, juga dapat digunakan sebagai alat visual untuk melihat
terjadinya abnormality. Cara melihat abnormality pada lini produksi yang
mengimplementasikan kanban adalah ketika adanya kanban yang tidak berputas.

Anda mungkin juga menyukai