Anda di halaman 1dari 4

Sebelum kita membahas tentang GAKY, terlebih dahulu kita bahas yodium.

Beberapa sifat
yodium menurut Hetzel (1996) antara lain, yodium adalah salah satu zat gizi mikro dengan
bilangan atom 53 dengan bobot atom 126,91. Kelarutan dalam air sangat rendah tetapi molekul
yodium berkombinasi dengan iodida membentuk poliyodida menyebabkan yodium mudah larut
dalam air. Yodium dalam tanah dan laut terdapat sebagai iodida. Yodium alam mempunyai sifat
mudah menguap bila terkena panas. Ion iodida dioksidasi oleh sinar matahari menjadi unsur
yodium elementer yaitu yodium bebas yang mudah menguap di udara bebas, yang selanjutnya air
hujan mengembalikan yodium ke bumi.
Yodium berperan penting dalam sintesa hormon tiroid. Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3)
sangat penting dalam menentukan perkembangan fisik dan mental yang normal pada hewan serta
manusia, dalam pembentukan dan perkembangan otak, serta pengaturan temperatur tubuh.
Defisiensi pada hormon tiroid akan menyebabkan retardasi pertumbuhan dan kematangan pada
hampir semua sistem organ (Jayakrishnan & Jeeja, 2002)
Menurut Depkes RI (2004), yodium adalah mineral yang terdapat di alam baik di tanah maupun
air dan merupakan zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk hormon
tiroksin. Menurut Almatsier (2004), yodium dalam tubuh jumlahnya sangat sedikit (kurang dari
0,00004% berat badan tubuh atau setara 15-23 mg). Sebanyak 75% dari yodium tersebut berada
di kelenjar tiroid, sedangkan sisanya terdapat pada jaringan lain terutama di kelenjar ludah,
payudara, lambung dan ginjal. Sementara dalam darah yodium berbentuk yodium bebas atau
terikat dengan protein (protein-bound iodine/PBI).
Gangguan Akibat Kurang Yodium atau GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena
tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu cukup lama
(Hetzel, 1993). Sementara menurut Depkes RI (2004), GAKY merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang serius mengingat dampaknya mempengaruhi kelangsungan hidup
dan kualitas sumber daya manusia yang mencakup 3 aspek yaitu perkembangan kecerdasan,
perkembangan sosial dan dan perkembangan ekonomi.
Menurut WHO (2001), kekurangan yodium terjadi pada saat konsumsi yodium kurang dari yang
direkomendasikan dan mengakibatkan kelenjar tiroid tidak mampu mensekresi hormon tiroid
dalam jumlah cukup. Jumlah hormon tiroid yang rendah di dalam darah mengakibatkan
kerusakan perkembangan otak dan beberapa efek yang bersifat merusak secara kumulatif.
Keadaan ini sering disebut dengan nama Iodium Deficiency Disorder (IDD).
Menurut WHO (2001), dampak yang ditimbulkan GAKY cukup luas, mulai pada janin sampai
dewasa. Spektrum yang ditimbulkan akibat GAKY menurut WHO, sebagai berikut :
Masa Terjadinya GAKY Kemungkinan Dampak yang Terjadi
Janin Abortus, lahir mati, cacat bawaan, kematian
perinatal,kematian bayi, kretin neurologi
(keterbelakangan mental, bisu, tuli, mata juling,
lumpuh spastik pada kedua tangkai), kretin
myxedematus (keterbelakangan mental, kerdil),
hambatan psikomotor.
Neonatus Gondok neonatus, hipotiroidisme neonatus,
peningkatan kerentanan terhadap radiasi nuklir,
penurunan IQ
Anak dan Remaja Gondok, hypotirid (juvinil hipotiroidisme),
gangguan
remaja fungsi mental, pertumbuhan terhambat,
peningkatan kerentanan terhadap nuklir.
Dewasa Gondok dengan berbagai komplikasi,
ipotiroidisme,
gangguan fungsi mental, iodine induced
hipotiroidisme (IIH), peningkatan kerentanan
terhadap nuklir. Pada tingkat ringan kekurangan
yodium akan berakibat menurunnya
produktifitas, libido, kesuburan dan immunitas.
Fibrocystic dapat menyebabkan kanker kelenjar
mamae
Semua Umur Gondok, hypotiroidisme, fungsi mental yang
terganggu, bertambahnya kerentanan terhadap
radiasi nuklir.

Kekurangan yodium dalam waktu lama akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid. Sintesa hormon
tiroid berkurang akan mengambil cadangan yodium sehingga akan mengurangi produksi tiroksin,
akibatnya kadar tiroksin (T3 dan T4) bebas dalam plasma darah berkurang. Berkurangnya
produksi T3 dan T4 dalam darah memicu sekresi tyroid stimulating hormon (TSH) yang
menyebabkan kelenjar tyroid bekerja lebih giat sehingga secara perlahan kelenjar ini membesar
(hiperplasi) yang sering disebut gondok. Rendahnya kadar hormon tiroid dalam darah juga
menghambat pertumbuhan dan perkembangan manusia. Bila kekurangan yodium terjadi pada
masa kehamilan dapat menyebabkan abortus, lahir mati, cacat bawaan, gangguan perkembangan
otak, melahirkan anak kretin dengan gejala gangguan pertumbuhan badan, cebol, perkembangan
mental terganggu, perut buncit karena tonus abdominal yang kurang, dan lidahnya membesar.
Apabila kekurangan yodium terjadi pada anak dan remaja dapat menyebabkan gondok,
hipotiroidism, gangguan mental dan pertumbuhan terhambat.
Menurut Hetzel (1996), besaran pengaruh GAKY merupakan fenomena gunung es dan kretin
sebagai puncaknya menempati bagian seluas 1-10%. Namun terdapat gangguan dalam jumlah
lebih besar seperti gangguan perkembangan otak 5-30% dan hipotiroidisme 30-70%. Pengaruh
kekurangan yodium terlihat sangat nyata pada perkembangan otak, yaitu selama golden period
yaitu pada saat janin, bayi dan balita.
Kretin merupakan dampak terberat pada anak yang timbul jika asupan yodium kurang dari 25
g/hari dan berlangsung lama (asupan normal 100-199 g/hari). Kretin ditandai dengan
keterbelakangan mental disertai satu atau lebih kelainan saraf seperti gangguan pendengaran,
gangguan sikap tubuh serta gangguan sikap tubuh dalam berdiri atau berjalan. Juga terjadinya
gangguan pertumbuhan.
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa dipengaruhi antara lain oleh sumber daya manusia
yang berkualitas, yaitu memiliki fisik yang tangguh, produktivitas tinggi, mental yang kuat dan
kesehatan yang prima. Masih adanya masalah gizi, seperti gangguan akibat kekurangan yodium
menunjukkan belum tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas (Muhilal, 2002).
Unsur Yodium walaupun dalam jumlah kecil sangat dibutuhkan manusia. Unsur ini esensial
untuk pertumbuhan dan perkembangan serta pemeliharaan tubuh secara normal. Akibat
defisiensi yodium seseorang yang dilahirkan akan menderita kerusakan pada susunan saraf pusat
yang tidak dapat diperbaiki lagi yang akan mengakibatkankan retardasi mental dan atau
gangguan pendengaran perseptif dan atau gangguan neuromotor yang dapat disertai dengan
hambatan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan (Djokomoeljanto, 1986). Ada dugaan
bahwa kekurangan yodium pada tahap perkembangan tertentu akan menyebabkan seseorang
menjadi kretin endemik sekitar 1-10%, kerusakan otak sekitar 5-30%, dan kehilangan energi
akibat hipotiroid sekitar 30-50% dari populasi (Duarsa, 2003).

Muhilal dkk. Laporan Su1rvei Nasional pemetaan Gaky tahun 2003. Depkes RI 2003.

Anda mungkin juga menyukai