Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Peranan Administrasi PAK Dalam


Meningkatkan Pembelajaran PAK

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh


Mata Kuliah Administrasi PAK

Disusun Oleh :

Desmon Ayub Adu


20188607

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG


Agustus, 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan atas berkat dan karunia-Nya yang melimpah, hingga

pada saat ini tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Sebelumnya penulis

menyadari bahwasannya banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini karena

keterbatasan sumber dan keterbatasan pengetahuan dari penyaji/penulis.

Demikian kiranya, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan

ilmu yang cukup untuk pembaca dan topik mata kuliah yang sedang diampuh. Atas

perhatiannya penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Tulang Bawang, 17 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
C. Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB II PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

A. Pengertian Administrasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
B. Administrasi pendidikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1. Peran Adminstrasi dalam pendidikan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
2. Pengertian administrasi pendidikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
3. Tujuan Administrasi Pendidikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
4. Fungsi Administrasi Pendidikan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
C. Administrasi PAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
1. Pendidikan Agama Kristen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
2. Tujuan Pendidikan Agama Kristen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
3. Administrasi PAK. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
D. Pentingnya administrasi PAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
E. Peran Administrasi PAK dalam Meningkatkan Pembelajaran PAK . . 12

BAB III PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan
ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam Bahasa Inggris, yang
berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to
conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau mengarahkan”. Dalam Bahasa Inggris
to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara”, dan “mengarahkan”.1
Jadi, kata “administrtasi” dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai
suatu tujuan. Administrasi adalah kegiatan yang menduduki kedudukan sentral di dalam
pembinaan dan pengembangan pada setiap kegiatan kerja sama kelompok manusia, dalam
bidang pendidikan, perkantoran, perhotelan, dan lain sebagainya harus mengembangkan
dan mencapai tujuan di dalam profesinya.
Perkembangan ilmu administrasi yang pada mulanya bergerak di dalam dunia
industri dan perusahaan, kemudian menjalar ke dalam pemerintahan atau negara, sehingga
kini kita mengenal adanya business administration dan governmental administration atau
public administration.
Sekarang kita mengenal administrasi pendidikan sebagai salah satu cabang ilmu
administrasi pada umumnya. Para ahli pendidikan mulai menyadari bahwa meskipun
prinsip-prinsip administrasi dalam berbagai lapangan memiliki kesamaan, baik dalam
proses maupun tujuannya dalam dunia pendidikan mempunyai kekhususan yang tidak
dapat di samakan begitu saja dengan dunia perusahaan maupun pemerintahan. Jika dalam
perusahaan yang di olah adalah benda-benda mati atau benda-benda mentah , maka dalam
dunia pendidikan yang diolah adalah benda-benda hidup atau anak-anak didik. Demikian
pula jika di tinjau dari tujuannya. Tujuan perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang
besar atau menghasilkan produksi yang sebanyak-banyaknya dengan kualitas tinggi.
Demikian pula dalam dunia pendidikan, hasil produksi dan kualitas tinggi yang mejadi
tujuan; namun hasil produksi dan kualitas tinggi yang diharapkan itu berbeda sifatnya
dengan hasil perusahaan.

1
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2017), 1.

1
Untuk mengasilkan produksi kualitas tinggi, maka perlu kerja keras dalam
mengembangkan atau mempersiapkan anak didik sewaktu sekolah terutama dalam proses
administrasinya. Terutama dalam pendidikab agama Kristen, tentu bukanlah hal yang
mudah-mudah saja, tetapi dengan berbagai cara agar tujuan PAK tercapai. Misalkan,
dalam admisitrasinya dan lain-lain.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, ada beberapa masalah yang ditemukan yaitu:
1. Apa itu administrasi pendidikan?
2. Apa itu administrasi PAK?
3. Pentingkah administrasi PAK?
4. Apa peran dan fungsi adminstrasi PAK dalam sebuah sekolah?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetaui apa itu administrasi PAK dalam sekolah.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan seorang guru PAK dalam perannya sebagai pendidik.
3. Untuk memenuhi persyaratan mata kuliah administrasi PAK.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi
Kata “administrasi” berasal Latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ad
mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam Bahasa Inggris, yang berarti “ke” atau
“kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti
“melayani”, “membantu”, atau mengarahkan”. Dalam Bahasa Inggris to administer berarti
pula “mengatur”, “memelihara”, dan “mengarahkan”.2 Artinya, bahwa administrasi
merupakan suatu bantuan agar usaha kita dapat dilakukan dengan lancar dan terarah dalam
mencapai tujuan dengan tepat tanpa pemborosan apapun.
Berdasarkan dari pernyataan di atas, dapat diambil kesimpulan, bahwa yang di
maksud dengan administrsi di sini tidak semuanya sama dengan apa yang sering kita
katakan dan maksudkan dalam arti sehari-hari. Yang sering kita katakan arti administrasi
dalam sehari-hari, segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan catat mencatat,
surat menyurat, penataan, kesekretariatan atau ketata-usahaan (clerical work).
Arti administrasi semacam ini kita anggap pengertian sempit. Karena dalam arti
yang luas, administrasi lebih dari itu, yaitu mencakup semua kegiatan yang perlu
diorganisir yang di mulai dari menentukan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan sampai kepada penilaian.
Jadi, administrasi adalah keseluruhan kegiatan seseorang atau sekelompok orang
yang melibatkan dan mendayagunakan serta memanfaatkan sumber-sumber potensi yang
ada dan sesuai yang ada dan sesuai baik personel maupun secara material guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

B. Administrasi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan di Indonesia, bidang studi administrasi pendidikan di
katakan masih baru. Karena administrasi pendidikan baru di perkenalkan melalui beberapa
IKIP sejak tahun 1960-an, dan dimasukan sebagai mata pelajaran dan ujian SGA/SPG
sejak tahun ajaran 1965/1966. Oleh karena itu, jika para pendidik sendiri banyak yang
belum dapat memahami betapa perlu dan pentingnya administrasi pendidikan itu dalam
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pada umumnya.

2
Ibid, 3.

3
1. Peran Adminstrasi dalam pendidikan
Sebelum kita membahas tentang peran administrasi dalam pendidikan, terlebih
dahulu kita ketahui tentang pendidikan. Pendidikan terdiri dari pendidikan formal,
informal dan non formal. Pendidikan formal di laksanakan melalui suatu lembaga dan
informal di selenggarakan di lingkungan keluarga serta non formal di selenggerakan di
luar keluarga dan lembaga pendidikan formal.
Semua usaha pendidikan di atas, tertuju pada satu tujuan umum, yakni untuk
membantu seorang anak atau individu untuk mencapai taraf kedewasaan. Kedewasaan
adalah mampu berdiri sendiri dalam kehidupan di masyarakat sesuai dengan nilai-nilai
atau norma yang berlaku.
Di dalam buku “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen”, menyatakan bahwa UU No 20 Tahun 2003 Pasal 3
berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta perabadan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkenbangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.3

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, harus diselenggerakan dengan lebih


teratur atau berencana, terarah dan sistematis yang terutama sekali melalui lembaga
pendidikan formal. Hal inilah diperlukan kegiatan-kegiatan pengendalian usaha dalam
pelaksanaannya. Usaha pengendalian itulah yang dimaksud dengan kegiatan administrasi
pendidikan.
Jadi, administrasi sangat berperan penting dalam mengatur, membantu, melayani
dan lain sebagainya dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.

2. Pengertian administrasi pendidikan


Menurut Depdiknas RI, Administrasi pendidikan adalah suatu keseluruhan proses
kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiyaan, dan pelaporan, dengan

3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Jakarta Selatan: T

4
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal, material, dan spiritual demi
tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Administrtasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu,
melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
Jika dihubungkan dengan pendidikan, maka administrasi pendidikan ialah segenap proses
pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material,
yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan.
Jadi, di dalam proses administrasi pendidikan segenap usaha orang-orang yang
terlibat dalam proses pencapaian tujuan pendidikan termasuk seorang guru diintegrasikan,
diorganisasi dan dikoordinasi secara efektif, dan semua materi yang di perlukan dan telah
ada dimanfaatkan secara efesien. Atau secara lebih singkat dapat juga dikatakan:
Administrasi pendidikan adalah pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala
sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah.

3. Tujuan Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan di sekolah bertujuan menciptakan situasi yang
memungkinkan anak mempunyai pengetahuan dasar yang kuat untuk melanjutkan
pelajaran, mempunyai suatu kecakapan dan ketrampilan khusus untuk dapat hidup sendiri
dan dalam masyarakat, serta mempunyai sikap hidup sebagai manusia pancasila dengan
pengabdian untuk pembangunan masyarakat pancasila Indonesia.
Tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efesisensi dan efektivitas
penyelenggaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan. Sebagai garis
besar, tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan dari pendidikan
tersebut. Tujuan administrasi administrasi pendidikan adalah agar semua upaya dalam
memanfaatkan berbagai sumber daya dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan pendidikan. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, administrasi
pendidikan merupakan sub sistem dari sistem pendidikan nasional. Maka tujuannya yaitu
mendukung tercapainya tujuan pendidikan nasional.

4. Fungsi Administrasi Pendidikan

Dalam proses pelaksanaan administrasi mempunyai tugas-tugas yang harus


dilaksanakan sendiri. Tugas-tugas inilah yang biasanya disebut/diartikan sebagai fungsi-
fungsi administrasi pendidikan. Para ahli administrasi belum sepakat tentang fungsi

5
administrasi jika ditinjau dari klasifikasi terminology yang digunakan. Dan pada makalah
ini akan dibahas beberapa klasifikasi fungsi dari aministrasi pendidikan diantaranya :
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan dalam kegiatan
administrasi dan sekaligus sebagai persiapan sebelum sesuatu usaha dilakukan. Menurut
Siagian, perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang
dari hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan. Proses perencanaan pada umumnya menyangkut peramalan
dan pengambilan keputusan. Melalui peramalan kita memperkirakan apa yang akan terjadi
di masa datang berdasarkan informasi yang diperoleh dari masa lalu dan masa kini.
Perencanaan dapat diartikan sebagai penentuan langkah-langkah yang akan
dilaksanakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena
itu perencanaan melibatkan kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah alternatif.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian menurut Siagian adalah keseluruhan proses pengelompokan
orang-orang, alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Pengorganisasian di sekolah dapat didefenisikan
sebagai keseluruhan proses pengaturan kekuasaan, wewenang pekerjaan, tanggung jawab
dari personil sekolah yang mempunyai tata hubungan satu sama lain/ mekanisme
kerjasama dapat menjamin tercapainya tujuan sekolah.
c. Pengarahan
Pengarahan menurut Nurhadi adalah usaha memberikan bimbingan dan pengarahan
yang diberikan sebelum suatu kegiatan pelaksanaan dilakukan untuk memelihara,menjaga
dan memajukan organisasi melalui orang-orang yang terlibat baik structural maupun
fungsional, agar setiap kegiatan yang dilakukan nantinya tidak terlepas dari usaha
pencapaian tujuan pendidikan.
d. Pengkoordinasian
Koordinasi merupakan kegiatan mengatur dan mengintegrasikan kegiatan para
bawahan, metode, bantuan, ide, saran-saran dalam suatu kegiatan yang lebih besar secara
harmonis, saling menunjang sehingga kegiatan berlangsung lebih efektif dan terarah pada
pencapaian tujuan. Pengkoordinasian disekolah diartikan sebagai usaha untuk mengatur
kegiatan pendidikan berbagai individu atau unit sekolah agar kegiatan berjalan selaras
dengan anggota/unit sekolah guna mencapai tujuan sekolah.

6
e. Pengawasan
Pengawasan menurut Siagian adalah proses pengamatan dari para pelaksanaan
seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.Menurut Nurhadi
pengawasan adalah kegiatan mengukur tingkat efektivitas kegiatan kerja yang sudah
dilaksanakan dan tingkat efesiensi penggunaan komponen pendidikan yang lain dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan. Untuk mengukur tingkat efektifitas dan efesiensi ini
perlu dilakukanevaluasi untuk mengetahui sampai dimana pelaksanaan pendidikan yang
dilakukan mencapai tujuan yang telah direncanakan serta memiliki kekuatan dan
kelemahan program yang dijalankan.
f. Penilaian
Di dalam fungsi penilaian ini terlihat kegiatan-kegiatan monitoring, kontrol, dan
supervisi. Monitoring dilakukan selama berlangsung proses pelaksanaan pekerjaannya
untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan. Dengan demikian penilaian,
monitoring, kontrol dan supervisi berkaitan erat dan mempunyai tujuan yang sama yaitu
untuk lebih memperbaiki pelaksanaan program suatu organisasi atau lembaga.
Penilaian tidak hanya mengenai hasil atau tujuan akhir seperti telah direncanakan
semula. Penilaian semacam ini dalam rangka sistem instruksional disebut evaluasi sumatif.
Penilaian juga dilakukan selama berlangsungnya proses kegiatan penilaian ini disebut
formative evaluation. Sehingga penilaian itu harus dilakukan secara berkesinambungan
yang berkaitan dengan segi kehidupan maupun pelaksanaan suatu kegiatan sebuah
organisasi atau lembaga.
g. Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran
pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan
biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta
pengawasan penggunaan anggaran tersebut.

C. Administrasi PAK
Untuk mengetahui tentang administrasi Pendidikan Agama Kristen terlebih
dahulu kita mengetahui tentang apa itu Pendidikan Agama Kristen sehingga dengan mudah
kita memahami tentang administrasi PAK.

7
1. Pendidikan Agama Kristen
Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu usaha menusia untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan, yang didapat dari lembaga formal maupun non formal. Sedangkan
makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha menusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan.4
Istilah pendidikan (Ing.: education) berarti ‘perbuatan membimbing, mengasuh,
dan memperlengkapi’ seseorang atau sekelompok orang. Pendidikan dapat di artikan
sebagai upaya atau usaha yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang secara sadar
tujuan guna membimbing dan memberi perlengkapan bagi individu maupun kelompok
sehingga bertumbuh atau berkembang menjadi pribadi-pribadi mandiri bertanggung jawab,
atau dewasa.5
Kata Kristen adalah sebuatan pertama kali yang di sebutan pertama kali di
tujukan kepada sekelompok pengikut Kristus di Antiokhia (Kis. 11:26). Kristen dalam
bahasa Yunani adalah khristianos yang berasal dari kata kristos yang berarti murid atau
pengikut Kristus.6
Jadi, pendidikan agama Kristen adalah suatu usaha pendidikan yang berlandas
kepada Kristus. Oleh karena itu, ia merupakan usaha yang sadar, sistematis, dan
berkesinambungan, apa pun bentuknya. Ini tak berarti bahwa pendidikan hanya terbatas
pada pendidikan formal baik di sekolah maupun di dalam gereja, melainkan juga dalam
cara dan sikap kita ketika menjalani kehidupan dalam konteks bermasyarakat.7
Pendidikan apa pun apalagi Pendidikan Agama Kristen, tidak pernah hanya
mempunyai konsekuensi pribadi. Demikian pula spiritualitas Kristen tidak dapat bersifat
pribadi saja. Alasanya, karena kekristenan dan spiritual Kristen pada dasarnya mengalir
dari hakekat panggilan Kristen yaitu untuk mengasihi Allah dengan cara/melalui kasih
kepada sesama.
Dengan demikian Pendidikan Agama Kristen atau PAK adalah mengajarkan
pengetahuan atau pandangan-pandangan, keyakinan, dogma atau teologia yang dimiliki

4
Tholib Kasan, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta Timur: Studia press, 2009), 7.
5
Binsen S. Sidjabat, Pendidikan Kristen Konteks Sekolah, (Bandung: Kalam Hidup, 2018), 3.
6
Jonar Situmorang, Kamus Alkitab dan Theologi, (Yogyakarta: ANDI, 2016), 242.
7
Daniel Nuhamara, Pembimbing PAK,(Bandung: Jurnal Info Media, 2009), 25-26.

8
seseorang tentang Kristus Yesus.8 Oleh karena itu Pendidikan Agama Kristen yang
diberikan harus merupakan kebenaran mutlak, yang sesuai dengan koridor firman Tuhan
yang bersifat prinsip dan mendasar dalam Pendidikan Agama Kristen itu sendiri.
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam
mempersiapkan seseorang untuk menghadapi masa yang akan datang. Itu sebabnya, mutu
dari pengajar (para pendidik) harus senantiasa ditingkatkan.

2. Tujuan Pendidikan Agama Kristen


Dari zaman ke zaman, setiap orang dalam kehidupannya selalu ingin memiliki
kepribadian yang baik, sopan, bertatakrama, dihargai, dan ingin bahagia dan ingin meraih
kesuksesan hidup. Ada yang berusaha memlalui pergaulan hidup sehari-hari, ada yang
melalui pendidikan formal dan non formal.
Dilihat dari definisi PAK yaitu, pendidikan sebagai usaha yang sadar, sistematis
dan berkesinambungan untuk mewariskan, membangkitkan atau memperoleh baik
pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai, keterampilan-keterampilan atau kepekaan-kepekaan
maupun dari hasil usaha tersebut.9 Ada banyak tujuan Pendidikan Agama Kristen, seperti
digereja, keluarga, masyarakat, sekolah dan lain-lain. Tetapi, disini penulis hanya
membahas tentang tujuan PAK di sekolah.
Jhon M. Nainggolan dalam bukunya yang berjudul “Guru Agama Kristen
Sebagai Panggilan dan Profesi”, mempaparkan bahwa ada empat tujuan PAK yaitu:
a. Learning to know
PAK harus diarahkan kepada peningkatan pengetahuan akan Allah dan segala firman-Nya,
sesama, diri sendiri maupun lingkungannya. Peserta didik haruslah diarahkan kepada
pemahaman atas keutuhan ciptaan, bahwa sejak mula Allah telah menciptakan menusia,
makhluk-makhluk dan alam yang memiliki ketergantungan dan semuanya itu harus di
jaga.
b. Learning to do
PAK harus diarahkan agar peserta didik memiliki keterampilan dalam mempraktikan
imannya di tengah kemajemukan masyarakatnya, bukan menjadi batu sandungan
melainkan menjadi berkat bagi sesama dan lingkungannya.

8
Jhon M. Nainggolan, Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi, (Bandung: Bina
Media Informasi, 2010), 82.
9
Ibid, 88.

9
c. Learning to be
PAK diarahkan agar oeserta didik memiliki jati diri dan mampu menyatakan
keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari, dan menyadari bahwa dirinya sangat
berharga di mata Tuhan. Peserta didik mampu memahami bahwa ia hidup bukan hanya
untuk dirinya sendiri melainkan bagi sesama dan lingkungannya.
d. Learning to live together
PAK haruslah diarahkan agar peserta didik menyadari betul bahwa hidup tidak mungkin
sendirian. Keberhasilan tidak mungkin diraih sendirian, kesejahteraan harus dilakukaan
bersama-sama. Inti iman Kristen adalah bahwa ia dapat hidup dan menjadi berkat bagi
sesama dan lingkungannya.10
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa: Tujuan PAK adalah untuk
peningkatan pengetahuan akan Allah dan segala firman-Nya, mempaktekan akan imannya,
memiliki jati diri serta mempunyai kesadaran bahwa ia adalah ciptaan untuk bersosial
dengan sekitarnya.
Jadi, tujuan PAK yang sebenarnya ialah membawa peserta didik untuk mengalami
perjumpaan dengan Kristus, mengasihi Allah dengan sungguh-sungguh, hidup dalam
ketaatan serta mampu mempraktikan imannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Administrasi PAK
Dalam KBBI “adminstrasi” adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan
tujuan serta penetapan cara-cara penyelenggaraan pemerintahan.11 Administrasi
pendidikan adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik
personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan
pendidikan.
Jika di hubungkan dengan PAK, maka administrasi PAK adalah segenap proses
pengerahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personel, spiritual maupun material,
yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan agama Kristen.
Administratornya adalah pendidik Pendidikan Agama Kristen atau Guru Pendidikan
Agama Kristen.
Sederhannya adalah segala hal yang membantu, berurusan, melayani, mengatur,
mengarahkan semua kegiatan di dalam mencapai tujuan pendidikan agama Kristen.

10
Ibid, 90-91.
11
Tim Pandom Media, Kamus Bahasa Indonesia Edisi Terbaru, (Jakarta Barat: Pandom Media
Nusantara, 2014), 9.

10
D. Pentingnya administrasi PAK
Administrasi Pendidikan adalah sebuah proses kerja sama untuk mencapai tujuan
pendidikan dengan melihat hubungan antar komponen pendidikan sehingga dapat
memperbaiki sistem pendidikan dengan menggunakan perangkat yang mendukung
kegiatan pembelajaran. Administrasi Pendidikan Agama Kristen adalah proses atau upaya
pencapaian tujuan PAK dengan memperhatikan berbagai komponen-kompnen yang terkait
sehingga dapat melakukan perbaikan sistem pendidikan dengan memanfaatkan berbagai
perangkat pendukung aktivitas belajar dan mengajar.
Lebih singkatnya, administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses dan
kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada kaitannya
dengan tugas-tugas Pendidikan Agama Kristen. Administrasi PAK akan berhasil atau
mencapai tujuannya, bila administrator Pendidikan Agama Kristen menjalankan tugasnya
dengan baik dan benar. Jadi administrasi PAK sangat penting untuk mencapai tujuan PAK.

E. Peran Administrasi PAK dalam Meningkatkan Pembelajaran PAK

Pengertian peranan itu secara umum ialah pengaruh besar terhadap tindakan yang.
ingin dilakukan oleh seorang individu dalam rangka mengarahkan, membimbing, dan
menentukan seseorang pada suatu pilihan yang mendasari tujuan yang ingin dicapai.

Administrasi PAK adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala


sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan pencapaian
tujuan pendidikan agama Kristen. Administratornya adalah pendidik Pendidikan Agama
Kristen atau Guru Pendidikan Agama Kristen. Meningkatkan dalam KBBI adalah
menaikan (derajat, taraf, dsb); mempertinggi, memperhebat (produksi dsb). Jadi
meningkatkan berarti menaikan, memperhebat dan lain sebagainya.12
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi di oleh bangsa Indonesia
adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya
pendidikan dasar dan menengah.13

Dalam administrasi PAK, guru PAK merupakan administrator dalam pembelajaran


PAK. Guru PAK memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan atau
12
Ibid, 885.

13
Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: Refika Aditama, 2012),
15.

11
meningkatkan pembelajaran. Oleh sebab itu, seorang guru pendidikan agama Kristen
haruslah menjadi guru yang profesional dalam menjalankan profesinya yaitu sebagai
pendidik Kristen guna mencapai tujuan pendidikan agama Kristen.

Sebagai guru Kristen, apabila ingin mengembangkan pemahaman tentang tugasnya


ia haruslah berakar pada iman Kristen. Iman Kristen meliputi semua segi kehidupan secara
utuh, jadi tidak hanya berbicara mengenai hal-hal surgawi, tetapi juga menyentuh
panggilan hidup di dunia, termasuk dalam hal ini panggilan pendidikan dan pengajaran
(keguruan).

Berkaitan dengan kualitas guru sebagai bagian dari guru profesional maka dapat
dikatakan bahwa kualitas hidup guru sangat memegang peranan penting dalam proses
belajar-mengajar. Guru yang berkualitas adalah guru yang terus mengembangkan prinsip
atau teorinya mengenai profesi keguruan. Hal ini dapat berkembang dengan berbagai cara,
seperti belajar mandiri, mengadakan refleksi dari pengalaman kerja dan menimba
informasi melalui rekan-rekan seprofesinya. Pengajaran yang perlu dikembangkan guru
haruslah komprohensif, tepat, relevan, dan terbuka terhadap informasi baru. Kesuksesan
tugas guru sangat terletak pada kemauan guru secara pribadi untuk berkembang. Oleh
karena itu, guru harus bertumbuh dalam aspek kepribadian, mengembangkan pemahaman
tentang belajar dan harus yakin akan potensi belajar itu sendiri untuk mengembangkan
dirinya.

Jhon M. Nainggolan dalam bukunya “Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan
Profesi”, menyatakan bahwa: kriteria guru profesional haruslah memiliki beberapa prinsip
yaitu14:

a. Keterandalan layanan
Suatu layanan dinyatakan dapat diandalkan apabila si pemberi layanan
menguasai betul apa yang dikerjakan dan juga si penerima layanan dapat
mempercayai bahwa manfaat atau kebaikan didahulukan dalam proses
pemberian layanan tersebut.
b. Layanan diakui dan dihargai oleh masyarakat dan pemeritah
Selanjutnya untuk membentuk guru profesional, lembaga pendidikan guru terus
berupaya memperkaya kualitas pendidikan, dan penjabatan guru. Jadi
pendidikan yang tepat terus diusahakan agar calon guru memiliki penguasaan
bahan yang dapat diandalkan, memiliki penguasaan teori dan keterampilan
keguruan serta memiliki kemampuan untuk memperagakan unjuk kerja sebagai
calon guru.

14
Jhon M. Nainggolan, Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi, 122-123.

12
c. Guru profesional adalah pribadi yang mampu melihat dirinya sebagai
orang-orang terlatih
Guru profesional selalu mengutamakan kepentingan orang lain dan taat kepada
etika kerja, serta selalu siap menempatkan diri dalam memenuhi kebutuhan
peserta didiknya terlebih dahulu. Di samping itu, dalam tugasnya sebagai
pengajar, guru profesional memperlihakan dirinya sebagai pengawas
sekelompok manusia yang bergerak di bawah peraturan dan tata tertib resmi
dan dilingkupi harapan-harapan masyarakat.
Berkaitan dengan guru profesional, dalam hal ini guru Kristen, maka hal yang
harus dipahami adalah tentang kedudukan dan peranan dirinya sebagai guru Kristen.
Dalam kaitan dengan guru Kristen, ada dua hal penting yang patut menjadi perhatian
utama yaitu mengenai kedudukan guru sebagai pendidik Kristen dan mengenai tugas
sebagai pendidik dan pengajar. Hal yang sangat penting untuk dikembangkan oleh
seorang guru Kristen adalah pengenalan jati dirinya sendiri sebagai orang Kristen sebab
orang Kristen adalah orang yang percaya dan menyambut sepenuhnya kedudukan dan
peranan Yesus sebagai Tuhan, Juruselamat, dan Raja atas kehidupannya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Administrasi pendidikan adalah suatu proses kseleruhan kegiatan bersama dalam
dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan ,pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan, pembiyaan dan penialain dengan
menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal, material
maupun sepritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efesien dan efektif.
2. Administrasi PAK adalah segenap proses pengerahan dan pengintegrasian segala
sesuatu, baik personel, spiritual maupun material, yang bersangkut paut dengan
pencapaian tujuan pendidikan agama Kristen. Sederhannya adalah segala hal yang
membantu, berurusan, melayani, mengatur, mengarahkan semua kegiatan di dalam
mencapai tujuan pendidikan agama Kristen.
3. Dalam administrasi PAK, guru PAK merupakan administrator dalam pembelajaran
PAK. Guru PAK memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan atau
meningkatkan pembelajaran. Oleh sebab itu, seorang guru pendidikan agama
Kristen haruslah menjadi guru yang profesional dalam menjalankan profesinya
yaitu sebagai pendidik Kristen guna mencapai tujuan pendidikan agama Kristen.
Ada tiga prinsip seorang guru profesional, yaitu:
a. Keterandalan layanan
b. Layanan diakui dan dihargai oleh masyarakat dan pemeritah
c. Guru profesional adalah pribadi yang mampu melihat dirinya sebagai orang-
orang terlatih

Demikianlah makalah ini dibuat. Semoga bermanfaat!.

B. Saran
Sebagai tenaga kependidikan khususnya guru agama Kristen, wawasan tentang
administrasi pendidikan agama Kristen amat penting, karena pemahaman tentang latar
kerja guru. Wawasan itu dapat membantunya mengambil keputusan-keputusan yang
tepat dalam melaksanakan tugasnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2012.

Purwanto, M. Ngalim., Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2017.

_____________, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta Selatan :

Kasan, Tholib. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta Timur: Studia press, 2009.

Sidjabat, Binsen S., Pendidikan Kristen Konteks Sekolah. Bandung: Kalam Hidup, 2018.

Fathurrohman, Pupuh dan Suryana, Aa. Guru Profesional. Bandung: Refika Aditama,
2012.

Situmorang, Jonar. Kamus Alkitab dan Theologi. Yogyakarta: ANDI, 2016.

Tim Pandom Media. Kamus Bahasa Indonesia Edisi Terbaru. Jakarta Barat: Pandom
Media Nusantara, 2014.

Nainggolan, Jhon M. Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi. Bandung: Bina
Media Informasi, 2010.

Nuhamara, Daniel. Pembimbing PAK. Bandung: Jurnal Info Media, 2009.

15

Anda mungkin juga menyukai