Anda di halaman 1dari 27

TINJAUAN AL-QUR’AN DAN HADIST MENGENAI SISTEM

ENDOKRIN (PADA KELENJAR HIPOFISIS HORMON


PROLAKTIN DAN OKSITOSIN PEMBENTUKAN ASI)
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA AJAR KEPERAWATAN KMB

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

KELAS : II A TRANSFER

Samsiah
Desy sagita
Endang suparto
Rachmat imansyah
Tolong revisi hahaha

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM S1 TRANSFER
2017-2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini sesuai waktu yang
telah ditentukan. Shalawat serta salam tetap tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad
Saw, beserta sahabat dan para pengikutnya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah
diberikan oleh berbagai pihak, baik moril maupun materil dalam proses pembuatan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Pepatah mengatakan,
Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, saran ataupun kritik yang membangun,
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga apa yang disajikan dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, Mei 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem Endokrin .................................................................................................... 3
B. Fungsi Sistem Endokrin .......................................................................................................... 3
C. Jenis-Jenis Kelenjar Endokrin ................................................................................................ 3
D. Proses Pembentukan ASI ...................................................................................................... 10
E. Kandungan Nutrisi dalam ASI ............................................................................................. 12
F. Tinjauan Alqur’an dan Hadist mengenai pemberian ASI ................................................. 16
G. Dibolehkannya Mencari Ibu Susuan Untuk Memberikan ASI Kepada Bayi ................. 19
H. Persusuan Menjadikan Mahrom ........................................................................................... 20
I. ASI Menumbuhkan Tulang dan Daging ............................................................................. 21
J. Rukhshoh Bagi Ibu Yang Menyusui Untuk Meninggalkan Puasa .................................. 21
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 23
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap kelenjar endokrin mensekresikan atau lebih subtansi khusus yang
disebut hormone. Hormone dibentuk pada suatu kelenjar akan tetapi menajalankan
fungsinya di tempat lain. Umumnya, hormone dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan
masuk ke system peredaran darah. Pada ibu yang melahirkan hormone prolaktin dan
oksitoksin berpengaruh besar terhadap adanya ASI. Ketika bayi menghisap payudara,
hormone oksitoksin membuat ASI mengalir dari alveoli, melalui saluran (ducts/milk
canals) menuju reservoir (sacs) yang berlokasi di belakang areola, lalu ke dalam
mulut bayi. Hormone prolaktin banyak terdapat pada ibu yang sedang menyusui,
karena hormone prolaktin yang berfungsi merangsang kelenjar susu untuk
memproduksi ASI.
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu pasca
melahirkan, dan berguna sebagai makanan bayi. ASI merupakan cairan alamiah yang
mudah di dapat dan fleksibel, dapat diminum atau papersiapan khusus dengan
temperatur yang sesuai dengan bayinya serta bebas dari kontaminasi bakteri sehingga
mengurangi resiko gangguan intestinal. Keseimbangan zat-zat gizi yang terkandung
dalam ASI sangat lengkap dan sempurna, yakni kaya akan sari-sari makanan yang
mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Selain itu,
pemberian ASI pada bayi dapat melindunginya dalam melawan kemungkinan
serangan penyakit.
Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu
menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara
penuh tanpa makanan tambahan. Hasil penelitian yang dilakukan di Biro Konsultasi
Anak di Rumah Sakit UGM Yogyakarta tahun 1976 menunjukkan bahwa anak yang
disusui sampai dengan satu tahun 50,6%. Sedangkan data dari survei Demografi
Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 1991 bahwaibu, yang memberikan ASI pada bayi
0-3 bulan yaitu 47% diperkotaandan 55% dipedesaan (Depkes 1992) dari laporan
SKDI tahun 1994 menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI EKSLUSIF
kepada bayinya mencapai 47%.

1
Berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah :233 yang artiinya :
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi
yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan
pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan
menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan
karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban
demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.” (Al-Baqarah :
233]. Berdasarkan ayat tersebut Allah SWT memberikan banyak manfaat dari ASI
untuk bayi sehingga Allah SWT menyuruh umatnya untuk menyusui selama dua
tahun penuh.

B. Tujuan
1. Untuk mngetahui pengertian sistem endokrin
2. Untuk mengetahui fungsi sistem endokrin
3. Untuk mengetahui jenis-jenis kelenjar endokrin
4. Untuk mengatahui kandungan dalam ASI
5. Untuk mengetahui tinjauan Al Qur’an dan hadist tentang ASI

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Sistem Endokrin


Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai
saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan
hormon. Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh
hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan
integrasi serta koordinasi tubuh.

B. Fungsi Sistem Endokrin


Sistem endokrin memiliki beberapa fungsi, yaitu :
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang.
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respon korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

C. Jenis-Jenis Kelenjar Endokrin


1. HIPOTALAMUS
Hipotalamus terletak di batang otak (enchepalon). Hormon-hormon hipotalamus
terdiri dari :
a. ACRH : Adreno Cortico Releasing Hormon
ACIH : Adreno Cortico Inhibiting Hormon
b. TRH : Tyroid Releasing Hormon
TIH : Tyroid Inhibiting Hormon
c. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon
GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon
d. PTRH : Paratyroid Releasing Hormon
PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon
e. PRH : Prolaktin Releasing Hormon
PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon

3
f. GRH : Growth Releasing Hormon
GIH : Growth Inhibiting Hormon
g. MRH : Melanosit Releasing hormon
MIH : Melanosit Inhibiting Hormon.
Hipotalamus sebagai bagian sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-
hormon hipofise.

2. KELENJAR HIPOFISIS
Hipofisis atau disebut juga glandula pituitaria terletak di sella Tursika,
lekukan os spenoidalis basis cranii, berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm.
Terbagi menjadi lobus anterior dan posterior.
a. Lobus Anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada
gambar .

Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan
gangguannya
Hormon yang dihasilkan Fungsi dan gangguannya
Hormon Somatotropin (STH), Hormon merangsang sintesis protein dan metabolisme
pertumbuhan (Growth Hormone / GH) lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang

4
(terutama tulang pipa) dan otot. kekurangan
hormon ini pada anak-anak-anak
menyebabkan pertumbuhannya terhambat
/kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat
dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan
tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki,
rahang, ataupun tulang hidung yang disebut
akromegali.
Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
Hormone (TSH) kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang
sekresi tiroksin
Adrenocorticotropic hormone (ACTH) Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid
(hormon yang dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat)
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone Membantu kelahiran dan memelihara sekresi
(LTH) susu oleh kelenjar susu
Hormon gonadotropin pada wanita : Merangsang pematangan folikel dalam
1. Follicle Stimulating Hormone (FSH) ovarium dan menghasilkan estrogen
2. Luteinizing Hormone (LH) · Mempengaruhi pematangan folikel dalam
ovarium dan menghasilkan progestron
Hormon gonadotropin pada pria Merangsang terjadinya prematogenesis
1. FSH (proses pematangan sprema)
2. Interstitial Cell Stimulating Hormone Merangsang sel-sel interstitial testis ntuk
(ICSH) memproduksi testosteron dan androgen

b. Lobus Posterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya
dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini.

5
Hipofise dikenal sebagai master of gland karena kemampuan hipofise dalam
mempengaruhi atau mengontrol aktivitas kelenjar endokrin lain.
3. KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan tepat di bawah kartilago krikoid,
antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang sama juga
terletak trakea, esofagus, pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat
pada trakea dan melingkarinya dua pertiga sampai tiga perempat lingkaran. Keempat
kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid.
Pada orang dewasa berat tiroid kira-kira 18 gram. Terdapat dua lobus kanan
dan kiri yang dibatasi oleh isthmus. Masing-masing lobus memiliki ketebalan 2 cm
lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm. Terdapat folikel dan para folikuler. Mendapat
sirkulasi dari arteri tiroidea superior dan inferior dan dipersarafi oleh saraf adrenergik
dan kolinergik.
Pembuluh darah besar yang terdapat dekat kelenjar tiroid adalah arteri karotis
komunis dan arteri jugularis interna. Sedangkan saraf yang ada adalah nervus vagus
yang terletak bersama di dalam sarung tertutup di laterodorsal tiroid. Nervus rekurens
terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) atau
Tetra Iodotironin. Bentuk aktif hormon ini adalah triyodotironin (T3) yang sebagian
besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer dan sebagian kecil langsung dibentuk
oleh kelenjar tiroid. Yodida inorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan
bahan baku hormon tiroid. Yodida inorganik mengalami oksidasi menjadi bentuk

6
organik dan selanjutnya menjadi bagian dari tirosin yang terdapat dalam tiroglobulin
sebagai monoyodotirosin (MIT).
Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid yaitu
Thyroid Stimulating Hormon (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar
hipofisis. Kelenjar ini secara langsung dipengaruhi dan diatur aktifitasnya oleh kadar
hormon tiroid dalam sirkulasi yang bertindak sebagai umpan balik negatif terhadap
lobus anterior hipofisis dan terhadap sekresi hormon pelepas tirotropin (Thytotropine
Releasing Hormon (TRH) dari hipotalamus.
Kelenjar tiroid juga mengeluarkan kalsitonin dari sel parafolikuler. Kalsitonin
adalah polipeptida yang menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat
reabsorbsi kalsium dan tulang.
Fungsi hormon tiroid :
a. Mengatur laju metabolisme tubuh
b. Pertumbuhan testis,saraf ,dan tulang
c. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
d. Menambah kekuatan kontraksi otot dan irama jantung
e. Merangsang pembentukan sel darah merah
f. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernafasan,sebagai kompensasi tubuh
terhadap kebutuhan Oksigen akibat metabolisme
g. Antagonis insulin.
4. KELENJAR PARATIROID
Kelenjar paratiroid tumbuh di dalam endoderm menempel pada bagian
anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid yang berjumlah 4 buah terdiri dari
chief cells dan oxyphill cells. Kelenjar paratiroid berwarna kekuningan dan
berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm dengan berat keseluruhan sampai 100 mg.
Kelenjar paratiroid mensintesa dan mengeluarkan hormon paratiroid
(Parathyroid Hormon,PTH). Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium dalam
plasma. Sintesis PTH dihambat apabila kadar kalsium rendah.PTH bekerja pada tiga
sasaran utama dalam pengendalian homeostasis kalsium,yaitu di ginjal, tulang dan
usus. Di dalam ginjal PTH meningkatkan reabsorbsi kalsium. Di tulang PTH
merangsang aktifitas osteoplastik sedangkan di usus PTH meningkatkan absorbsi
kalsium.

7
5. KELENJAR PANKREAS
Kelenjar pankreas terletak di retroperitoneal rongga abdomen atas dan
terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjangnya sekitar 10-20 cm dan
lebar 2,5-5 cm. Mendapat asupan darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus.
Kelenjar pankreas berfungsi sebagai endokrin dan eksokrin. Sebagai organ endokrin
karena di pankreas terdapat pulau-pulau Langerhans yang terdiri dari 3 jenis sel yaitu
sel beta (B) 75 %,sel alfa (A) 20 %,dan sel delta (D) 5 %.Sekresi hormon pankreas
dihasilkan oleh pulau Langerhans. Setiap pulau Langerhans berdiameter 75-150
mikron.
Sel alfa menghasilkan glukagon dan sel beta merupakan sumber insulin,
sedangkan sel delta mengeluarkan somatostatin, gastrin dan polipeptida pankreas.
Glukagon juga dihasilkan oleh mukosa usus menyebabkan terjadinya glikogenesis
dalam hati dan mengeluarkan glukosa ke dalam aliran darah. Fungsi insulin terutama
untuk memindahkan glukosa dan gula lain melalui membran sel ke jaringan utama
terutama sel otot, fibroblast dan jaringan lemak. Bila tidak ada glukosa maka lemak
akan digunakan untuk metabolisme sehingga akan timbul ketosis dan acidosis.
Dalam meningkatkan kadar gula dalam darah, glukagon merangsang
glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi
asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari
yang bukan karbohidrat). Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan
lipopisis (pemecahan lemak).
Efek anabolik dari hormon insulin adalah sebagai berikut :
a. Efek pada hepar : meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa, menghambat
glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis meningkatkan sintesa
trigelicerida dari asam lemak bebas di hepar.
b. Efek pada otot : meningkatkan sintesis protein, meningkatkan transfortasi asam
amino dan meningkatkan glikogenesis.
c. Efek pada jaringan lemak : meningkatkan sintesa trigelicerida dari asam lemak
bebas, meningkatkan penyimpanan trigelicerida dan menurunkan lipopisis.
6. KELENJAR ADRENAL
Kelenjar adrenal terletak di kutub atas kedua ginjal. Kelenjar suprarenal atau kelenjar
anak ginjal menempel pada ginjal. Terdiri dari dua lapis yaitu bagian korteks dan
medula. Korteks adrenal mensintesa 3 hormon,yaitu :

8
a. Mineralokortikoid (aldosteron), berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit
dengan meningkatkan retensi natrium dan eksresi kalium. Membantu dalam
mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung.
b. Glukokortikoid, berfungsi dalam metabolisme glukosa (glukosaneogenesis) yang
meningkatkan kadar glukosa darah, metabolisme cairan dan elektrolit, inflamasi
dan imunitas terhadap stressor.
c. Androgen, hormon seks (androgen dan estrogen). Kelebihan pelepasan androgen
mengakibatkan virilisme (penampilan sifat laki-laki secara fisik dan mental pada
wanita) dan kelebihan pelepasan estrogen mengakibatkan ginekomastia dan
retensi natrium dan air.
7. KELENJAR GONAD
Kelenjar gonad terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak
jelas pada minggu pertama. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas
dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH). Testis terdiri dari dua
buah dalam skrotum. Testis mempunyai duafungsi yaitu sebagai organ endokrin dan
reproduksi. Menghasilkan hormon testoteron dan estradiol di bawah pengaruh LH.
Efek testoteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah
pria. Pada masa pubertas akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder
seperti perkembangan bentuk tubuh,distribusi rambut tubuh, pembesaran laring,
penebalan pita suara, pertumbuhan dan perkembangan alat genetalia.
Ovarium berfungsi sebagai organ endokrin dan reproduksi.Sebagai organ
endokrin ovarium menghasilkan sel telur (ovum) yang setiap bulannya pada masa
ovulasi siap dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi
perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil
konsepsi serta mempertahankan laktasi.
8. SEL APUD
Sel endokrin saluran cerna yang mengeluarkan hormon gastrointestinal atau
gastroenteropankreas,didapatkan difus di lambung, usus dan pankreas. Sel ini
termasuk kelompok sel APUD (Amine Precursor Uptake and Decarboxylation)
seperti halnya sel C tiroid, medula anak ginjal, hipofisis, hipotalamus dan melanosit.
Sel APUD saluran cerna tidak membentuk suatu kelenjar melainkan tersebar di
lambung,usus,dan pankreas.

9
D. Proses Pembentukan ASI
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi dengan air susu ibu (ASI)
dari payudara ibu. ASI terdiri dari berbagai komponen gizi dan non gizi. Komposisi ASI
tidak sama selama periode menyusui, pada akhir menyusui kadar lemak 4-5 kali dan
kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awal menyusui. Juga terjadi variasi dari hari
ke hari selama periode laktasi.
Laktasi adalah suatu proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI yang
membutuhkan calon ibu yang siap secara psikologi dan fisik, kemudian bayi yang telah
cukup sehat untuk menyusu, serta produksi ASI yang telah disesuaikan dengan
kebutuhan bayi, dimana volume ASI 500-800 ml/hari. Ketika bayi menghisap payudara,
hormon yang bernama oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam alveoli melalui
saluran susu menuju ke reservoir susu yang berlokasi dibelakang aerola lalu ke dalam
mulut bayi. Pengaruh hormonal bekerja melalui dari bulan ketiga kehamilan dimana
tubuh wanita memproduksi hormon yang menstimulasi munculnya ASI dalam sistem
payudara. ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam-
garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi. Perawatan payudara dimulai dari kehamilan bulan 7-8
memegang peran penting dalam menentukan berhasilnya menyusui bayi. Dengan
perawatan payudara yang baik, ibu tidak perlu khawatir bentuk payudaranya akan cepat
berubah sehingga kurang menarik dan puting tidak akan lecet sewaktu dihisap bayi.
Hormon-hormon yang mempengaruhi pembentukan ASI, mulai dari bulan ketiga
kehamilan, tubuh wanita memproduksi hormon yang menstimulasi munculnya ASI
dalam sistem payudara, yaitu Progesteron, Estrogen, Prolaktin, Oksitosin , dan Human
placental lactogen (HPL). Dalam proses produksi ASI atau Laktogenesis terdapat tiga
fase yaitu:
1. Laktogenesis I
Selama masa kehamilan, payudara biasanya menjadi lebih besar seiring
dengan meningkatnya jumlah dan ukuran kelenjar alveoli sebagai hasil dari
peningkatan hormon estrogen. Pada saat pembesaran payudara ini hormon prolaktin
dan HPL, yang berperan dalam produksi ASI, aktif bekerja. Hal ini terjadi sampai
seorang bayi telah disusui untuk beberapa hari dimana produksi susu yang sebenarnya
dimulai.
Pada fase terakhir kehamilan, payudara memasuki fase Laktogenesis I. Saat itu
payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental yang kekuningan. Pada

10
saat itu, tingkat progesteron yang tinggi mencegah produksi ASI sebenarnya. Tetapi
bukan merupakan masalah medis apabila ibu hamil mengeluarkan (bocor) kolostrum
sebelum lahirnya bayi, dan hal ini juga bukan indikasi sedikit atau banyaknya
produksi ASI sebenarnya nanti.
2. Laktogenesis II
Saat melahirkan, keluarnya plasenta menyebabkan turunnya tingkat hormon
progesteron, estrogen, dan HPL secara tiba-tiba, namun hormon prolaktin tetap tinggi.
Hal ini menyebabkan terjadinya produksi ASI besar-besaran yang dikenal dengan fase
Laktogenesis II.
Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat,
memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum
rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di
dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu
sendiri. Penelitian mengindikasikan bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi
apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun
level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh.
Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam
proses ini, namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi
mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah
melahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73
jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya, memang produksi ASI yang sebenarnya
tidak langsung terjadi setelah melahirkan, jadi yang dikonsumsi bayi sebelum ASI
adalah kolostrum.
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI
sebenarnya, khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA), yang membantu
melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini
juga mencegah terjadinya alergi makanan. Dalam dua minggu pertama setelah
melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya.
3. Laktogenesis III
Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan
dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil,
sistem kontrol autokrin dimulai. Fase ini dinamakan Laktogenesis III.
Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi
ASI dengan banyak pula. Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara

11
dikosongkan secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan
demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi
menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.

E. Kandungan Nutrisi dalam ASI


Bayi yang mendapat asupan ASI secara umum akan lebih sehat jika
dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan asupan susu buatan. Sebaik-baik susu
buatan, tidaklah sebaik ASI. Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 233
yang memerintahkan para ibu untuk memberikan ASI kepada anak-anaknya :

َ‫ضا َعة‬ َّ ‫املَي ِْن ِل َم ْن أ َ َرادَ أ َ ْن يُتِ َّم‬


َ ‫الر‬ ِ ‫َو ْال َوا ِلدَاتُ يُ ْر‬
ِ ‫ض ْعنَ أ َ ْوالدَ ُه َّن َح ْولَي ِْن َك‬

Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun


penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”.
Keunggulan dan keistimewaan Air Susu Ibu (ASI) sebagai nutrisi untuk bayi
sudah tidak diragukan lagi. ASI mengandung komponen makro dan mikro nutrien. Yang
termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien
adalah vitamin dan mineral. Volume dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap ibu
bergantung dari kebutuhan bayi.
Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui
(kolostrum, ASI transisi, ASI matang dan ASI pada saat penyapihan). Kandungan zat
gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang
diproduksi antara hari 1-5 menyusui kaya akan zat gizi terutama protein.
ASI mengandung air sebanyak 87.5%, oleh karena itu bayi yang mendapat
cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada di tempat yang
mempunyai suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi,
sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat
menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat susu formula. Kandungan nurisi
yang terdapat dalam ASI, yaitu :
1. Karbohidrat
Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah
satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2
kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula.

12
Namun demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat
mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat
ASI. Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding
laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak
terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-
14 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat
ASI relatif stabil.
2. Protein
Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan
protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri
dari protein whey dan Casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein
whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak
mengandung protein Casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah
protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibanding susu sapi yang
mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%). Disamping itu, beta
laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang banyak terdapat di protein susu
sapi tidak terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis protein
yang potensial menyebabkan alergi.
Kualitas protein ASI juga lebih baik dibanding susu sapi yang terlihat dari
profil asam amino (unit yang membentuk protein). ASI mempunyai jenis asam
amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Salah satu contohnya adalah
asam amino taurin, asam amino ini hanya ditemukan dalam jumlah sedikit di
dalam susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai peran pada perkembangan otak
karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak
yang sedang berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi prematur,
karena kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah.
ASI juga kaya akan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik
yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat) dibanding
dengan susu sapi yang mempunyai zat gizi ini dalam jumlah sedikit. Disamping
itu kualitas nukleotida ASI juga lebih baik dibanding susu sapi. Nukleotida ini
mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus,
merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan meningkatkan penyerapan
besi dan daya tahan tubuh.

13
3. Lemak
Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu
formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
otak yang cepat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil
lemak yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi atau susu formula. Lemak omega
3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan
dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai
panjang diantaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA)
yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata.
Susu sapi tidak mengadung kedua komponen ini, oleh karena itu hampir
terhadap semua susu formula ditambahkan DHA dan ARA ini. Tetapi perlu
diingat bahwa sumber DHA & ARA yang ditambahkan ke dalam susu formula
tentunya tidak sebaik yang terdapat dalam ASI. Jumlah lemak total di dalam
kolostrum lebih sedikit dibandingkan ASI matang, tetapi mempunyai persentasi
asam lemak rantai panjang yang tinggi.
ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang
dibanding susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Seperti
kita ketahui konsumsi asam lemah jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak
baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
4. Karnitin
Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang
diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar
karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam
kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang
mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.
5. Vitamin K
Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai
faktor pembekuan. Kadar vitamin K ASI hanya seperempatnya kadar dalam susu
formula. Bayi yang hanya mendapat ASI berisiko untuk terjadi perdarahan,
walapun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu pada bayi baru lahir
perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk suntikan
6. Vitamin D
Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. Hal
ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka

14
bayi akan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari.
Sehingga pemberian ASI eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar
pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang karena
kekurangan vitamin D.
7. Vitamin E
Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel
darah merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan
darah (anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya
tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal.
8. Vitamin A
Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk
mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI
mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga bahan
bakunya yaitu beta karoten. Hal ini salah satu yang menerangkan mengapa bayi
yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang
baik.
9. Vitamin yang larut dalam air
Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat,
vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh
terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi
dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu
dengan gizi kurang. Karena vitamin B6 dibutuhkan pada tahap awal
perkembangan sistim syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan
vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup di dapat dari makanan sehari-
hari, kecuali ibu menyusui yang vegetarian.
10. Mineral
Tidak seperti vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu dipengaruhi
oleh makanan yang dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gizi
ibu. Mineral di dalam ASI mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah
diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat di alam.
Mineral utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang
mempunyai fungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi
jaringan saraf dan pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah
dari susu sapi, tapi tingkat penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium ini

15
dipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, vitamin D dan lemak. Perbedaan
kadar mineral dan jenis lemak diatas yang menyebabkan perbedaan tingkat
penyerapan. Kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot lebih banyak
ditemukan pada bayi yang mendapat susu formula dibandingkan bayi yang
mendapat ASI.
Kandungan zat besi baik di dalam ASI maupun susu formula keduanya
rendah serta bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang
lebih kecil utnuk mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang
mendapat susu formula. Hal ini disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI
lebih mudah diserap, yaitu 20-50% dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula.
Keadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan pemberian makanan padat
yang mengandung zat besi mulai usia 6 bulan masalah kekurangan zat besi ini
dapat diatasi.
Mineral zinc dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang
banyak membantu berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Salah satu
penyakit yang disebabkan oleh kekurangan mineral ini adalah acrodermatitis
enterophatica dengan gejala kemerahan di kulit, diare kronis, gelisah dan gagal
tumbuh. Kadar zinc ASI menurun cepat dalam waktu 3 bulan menyusui. Seperti
halnya zat besi kandungan mineral zink ASI juga lebih rendah dari susu formula,
tetapi tingkat penyerapan lebih baik. Penyerapan zinc terdapat di dalam ASI, susu
sapi dan susu formula berturut-turut 60%, 43-50% dan 27-32%. Mineral yang
juga tinggi kadarnya dalam ASI dibandingkan susu formula adalah selenium,
yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan cepat.

F. Tinjauan Alqur’an dan Hadist mengenai pemberian ASI


ASI eksklusif sudah dikenal di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita
mengetahuinya dari penelitian dan kesimpulan yang luar biasa para ulama terhadap
beberapa hadits. Perlu dijelaskan sebelumnya bahwa ada permaslahan fiqh mengenai
cara bersuci dari najis berupa air kencing bayi laki-laki dan bayi wanita yang belum
memakan apapun selain ASI (ASI Ekslusif).
Perintah menyusui selama 2 tahun dalam Al-Quran tidak bersifat memaksa dan ini
adalah perkara dunia yang mubah dan perkara yang lapang. Hal ini terdapat dalam
firman allah Ta’ala,

16
َ‫ضا َعة‬ َ ‫الر‬ َّ ‫املَي ِْن ِل َم ْن أ َ َرادَ أ َ ْن يُتِ َّم‬
ِ ‫ض ْعنَ أ َ ْو َالدَهُ َّن َح ْولَي ِْن َك‬ ِ ‫َو ْال َوا ِلدَاتُ يُ ْر‬
‫س ِإ َّال ُو ْس َع َها َال‬
ٌ ‫ف نَ ْف‬ ِ ‫َو َعلَى ْال َم ْولُو ِد لَهُ ِر ْزقُ ُه َّن َو ِك ْس َوت ُ ُه َّن ِب ْال َم ْع ُر‬
ُ َّ‫وف َال ت ُ َكل‬
ِ ‫علَى ا ْل َو ِار‬
‫ث ِمثْ ُل ذَ ِل َك فَإ ِ ْن أ َ َرادَا‬ َ ‫ار َوا ِلدَة ٌ ِب َولَ ِدهَا َو َال َم ْولُود ٌ لَهُ ِب َولَ ِد ِه َو‬
َّ ‫ض‬َ ُ‫ت‬
‫َاو ٍر فَ ََل ُجنَا َح َعلَ ْي ِه َما‬ ُ ‫اض ِم ْن ُه َما َوتَش‬ ٍ ‫ص ااال َع ْن ت َ َر‬ َ ِ‫ف‬

Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi
makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani
melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan
kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.” (Al-
Baqarah : 233]

Dalam surah lain Alloh ta’ala berfirman :

‫عا َمي ِْن أ َ ِن ا ْش ُك ْر‬ َ ِ‫سانَ ِب َوا ِلدَ ْي ِه َح َملَتْهُ أ ُ ُّمهُ َو ْهناا َعلَى َو ْه ٍن َوف‬
َ ‫صالُهُ فِي‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ‫اْل ْن‬ َّ ‫َو َو‬
‫ير‬
ُ ‫ص‬ ِ ‫ي ْال َم‬ َّ َ‫ِلي َو ِل َوا ِلدَي َْك ِإل‬

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ [QS Luqman : 14]

ُ‫ض َعتْهُ ُك ْر اها َو َح ْملُه‬ َ ‫ساناا َح َملَتْهُ أ ُ ُّمهُ ُك ْر اها َو َو‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ‫اْل ْن‬
َ ‫سانَ ِب َوا ِلدَ ْي ِه ِإ ْح‬ َّ ‫َو َو‬
‫ب أ َ ْو ِز ْعنِي أ َ ْن‬ َ َ‫شدَّهُ َوبَلَ َغ أ َ ْربَ ِعين‬
ِ ‫سنَةا قَا َل َر‬ ُ َ ‫ش ْه ارا َحتَّى إِذَا بَلَ َغ أ‬ َ َ‫صالُهُ ث َ ََلثُون‬َ ِ‫َوف‬

17
ْ َ ‫ضاهُ َوأ‬
‫ص ِل ْح‬ َ ‫ي َوأ َ ْن أ َ ْع َم َل‬
َ ‫صا ِل احا ت َ ْر‬ َّ َ‫ي َو َعلَى َوا ِلد‬ َ ‫أ َ ْش ُك َر نِ ْع َمت َ َك الَّتِي أ َ ْنعَ ْم‬
َّ َ‫ت َعل‬
ْ ‫ِلي ِفي ذُ ِريَّ ِتي إِ ِني ت ُ ْبتُ ِإلَي َْك َوإِ ِني ِمنَ ْال ُم‬
ََ‫س ِل ِمين‬

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu
bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
“Wahai Robb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang
saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan)
kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya
aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.” [QS al-Ahqof : 15]

Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya (7/280): “Dan ‘Ali rodhiyallohu
anhu telah berdalil dengan ayat ini bersama ayat dalam surat Luqman :

َِ ‫عا َميْن‬
َ ‫صالُهُ ِفي‬
َ ‫َو ِف‬
“…dan menyapihnya dalam dua tahun…” [QS luqman : 14]

‫أنتم أعلم بأمور دنياكم‬

“ Kalian lebih tahu urusan dunia kalian”

Dan al-Hafidz Ibnu Katsir juga membawakan tafsir ayat ini dari Ibnu ‘Abbas
rodhiyallohu anhuma dari riwayat Ibnu Abi Hatim. Beliau berkata (7/280): Berkata
Ibnu Abi Hatim : Haddatsana Ayahku (Abu Hatim, pent), Haddatsana Farwah bin
Abil Maghro’, haddatsana Ali bin Mishar, dari Dawud bin Abi hind, dari Ikrimah,
dari Ibnu Abbas, ia berkata : “Jika seorang wanita melahirkan pada usia kehamilan 9
bulan, maka cukup bagi anaknya menyusu selama 21 bulan. Jika ia melahirkan pada
usia kehamilan 7 bulan, maka cukup bagi anaknya menyusu selama 23 bulan. Dan
jika ia melahirkan pada usia kehamilan 6 bulan, maka 2 tahun penuh. Karena Alloh
ta’ala berfirman :

18
‫را‬
‫ش ْه ا‬
َ َ‫صالُهُ ثََلثُون‬
َ ِ‫َو َح ْملُهُ َوف‬

“Dan mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” [QS. Al-Ahqof
: 15]

G. Dibolehkannya Mencari Ibu Susuan Untuk Memberikan ASI Kepada Bayi

ِ ‫سلَّ ْمت ُ ْم َما آَت َ ْيت ُ ْم ِب ْال َم ْع ُر‬


‫وف‬ َ ‫ضعُوا أ َ ْو َالدَ ُك ْم فَ ََل ُجنَا َح َعلَ ْي ُك ْم ِإذَا‬ ِ ‫َو ِإ ْن أ َ َر ْدت ُ ْم أ َ ْن ت َ ْست َ ْر‬
‫ير‬ٌ ‫ص‬ َّ ‫َّللاَ َوا ْعلَ ُموا أ َ َّن‬
ِ َ‫َّللاَ بِ َما ت َ ْع َملُونَ ب‬ َّ ‫َواتَّقُوا‬

“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah
kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.” [QS al-Baqoroh : 233]

‫ضيِقُوا َعلَ ْي ِه َّن َوإِ ْن ُك َّن‬


َ ُ ‫ارو ُه َّن ِلت‬ُّ ‫ض‬ َ ُ ‫س َك ْنت ُ ْم ِم ْن ُو ْج ِد ُك ْم َو َال ت‬ ُ ‫أ َ ْس ِكنُو ُه َّن ِم ْن َحي‬
َ ‫ْث‬
َ ‫ض ْعنَ لَ ُك ْم فَآَتُو ُه َّن أ ُ ُج‬
‫ور ُه َّن‬ َ ‫ض ْعنَ َح ْملَ ُه َّن فَإ ِ ْن أ َ ْر‬ َ ‫ت َح ْم ٍل فَأ َ ْن ِفقُوا َعلَ ْي ِه َّن َحتَّى َي‬ِ ‫وال‬ َ ُ‫أ‬
‫ض ُع لَهُ أ ُ ْخ َرى‬ ِ ‫ست ُ ْر‬ َ ‫َوأْت َ ِم ُروا َب ْينَ ُك ْم ِب َم ْع ُروفٍ َو ِإ ْن ت َ َعا‬
َ َ‫س ْرت ُ ْم ف‬

“Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah dicerai) itu sedang hamil, maka
berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka
menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan
musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu
menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.“
[QS ath-Tholaq : 6]

19
Berkata al-Hafidz Ibnu Katsir (8/153) :

‫كثيرا ولم يجبها‬


‫ فطلبت المرأة أجرة الرضاع ا‬،‫ وإن اختلف الرجل والمرأة‬:‫أي‬
‫ فليسترضع له غيرها فلو‬،‫ أو بذل الرجل قليَل ولم توافقه عليه‬،‫الرجل إلى ذلك‬
‫رضيت األم بما استؤجرت عليه األجنبية فهي أحق بولدها‬.

“Yakni : jika seorang laki-laki berselisih dengan seorang wanita (istri yang dicerai
yang sudah melahirkan bayi, pent), lalu wanita itu meminta upah penyusuan yang
banyak dan laki-laki itu tidak setuju dengan itu, atau laki-laki tersebut cuma mau
mengeluarkan sedikit upah dan wanita tersebut tidak setuju dengannya, maka
hendaknya laki-laki tersebut mencari wanita lain yang mau menyusui bayinya selain
wanita tadi. Seandainya ibu bayi tersebut telah ridho (untuk menyusui anaknya)
dengan besar upah yang diberikan kepada wanita lain itu, maka ia lebih berhak
terhadap anaknya.”

Dan di sini tidak disebut ataupun disindir sama sekali tentang susu-susu lain selain
ASI jika ibu bayi tersebut tidak bisa menyusuinya, akan tetapi yang disebutkan adalah
ASI dari ibu susu sebagai pengganti ASI ibu bayi tersebut. Ini menandakan ASI
adalah makanan terbaik bagi bayi.

H. Persusuan Menjadikan Mahrom


Dalam hadits ‘Aisyah :

‫ت َر ُج ٍل َي ْستَأ ْ ِذ ُن‬ َ ‫ص ْو‬ َ ‫ت‬ َ ‫سلَّ َم َكانَ ِع ْندَهَا َوأَنَّ َها‬


ْ ‫س ِم َع‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َّ ‫سو َل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫أ َ َّن َر‬
ُّ ‫َّللاِ َهذَا َر ُج ٌل يَ ْستَأْذ ُِن فِي بَ ْيتِ َك فَقَا َل النَّ ِب‬
‫ي‬ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ت فَقُ ْلتُ يَا َر‬ ْ َ‫صةَ قَال‬
َ ‫ت َح ْف‬
ِ ‫فِي بَ ْي‬
‫شةُ لَ ْو َكانَ فُ ََل ٌن‬ َ ِ‫ت َعائ‬ ْ َ‫ضا َع ِة قَال‬ َّ ‫صةَ ِم ْن‬
َ ‫الر‬ َ ‫سلَّ َم أ ُ َراهُ فُ ََلناا ِلعَ ِم َح ْف‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ
ُ ‫ضا َعةُ ت ُ َح ِر ُم َما ت ُ َح ِر ُم ْال ِو َالدَة‬ َّ َ‫ضا َع ِة دَ َخ َل َعل‬
َّ ‫ي فَقَا َل نَ َع ْم‬
َ ‫الر‬ َ ‫الر‬ َّ ‫َحيًّا ِل َع ِم َها ِم ْن‬

20
Ketika Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam berada di rumahnya, ia
(Aisyah) mendengar suara laki-laki minta izin (untuk masuk) di rumah Hafshoh.
Aisyah berkata : lalu aku katakan : “wahai Rosululloh, laki-laki ini minta izin di
rumahmu” Nabi shollallohu alaihi wa sallam berkata : “aku melihat ia adalah si
Fulan, paman susunya Hafshoh” Aisyah berkata : “seandainya si Fulan masih hidup
(paman susunya Aisyah) ia boleh masuk menemuiku?” Rosululloh berkata : “ya,
persusuan menjadikan mahrom sebagaimana seseorang menjadi mahrom karena sebab
kelahiran.”
[HR. al-Bukhori no. 2503, 2938 & 4811, Muslim no. 1444, dll]

I. ASI Menumbuhkan Tulang dan Daging


Ibnu Mas’ud rodhiyallohu anhu berkata :

‫الرضاع إال ما شد العظم وأنبت اللحم‬

“Tidaklah dikatakan persusuan kecuali apa-apa yang menguatkan tulang dan


menumbuhkan daging.”
[HR. Abu Dawud no. 2059, dishohihkan al-Albani (yakni secara mauquf dengan
syawahid-nya pada riwayat Ahmad, ad-Daruquthni dan al-Baihaqi)]

J. Rukhshoh Bagi Ibu Yang Menyusui Untuk Meninggalkan Puasa


Terdapat rukhshoh (keringanan) dalam syari’at bagi para ibu yang sedang
menyusui untuk meninggalkan puasa Romadhon dengan membayar fidyah sebagai
gantinya (dan masalah mengganti puasa ini ada khilaf dan bukan sekarang waktu
untuk membahasnya). Hal ini disebabkan adanya masyaqqoh (kesulitan) untuk
menyusui sambil berpuasa, dimana ibu menyusui butuh untuk minum dan makan
yang mencukupi agar dirinya tetap kuat menyusui dan juga agar produksi ASI tetap
lancar. Hal ini juga menunjukkan pentingnya menyusui anak dengan ASI. Karena
seandainya tidak penting, bisa saja syari’at menentukan ibu menyusui tetap wajib
berpuasa dan bayinya diberi minum dari susu-susu lain seperti susu sapi, dll.

21
Dari Anas bin Malik al-Ka’bi rodhiyallohu anhu, ia berkata :

َّ ‫صلَّى‬
ُ‫َّللا‬ َ ِ‫َّللا‬ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫سلَّ َم فَأَت َ ْيتُ َر‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َّ ‫سو ِل‬
َ ِ‫َّللا‬ ُ ‫ت َعلَ ْينَا َخ ْي ُل َر‬ ْ ‫َار‬َ ‫أَغ‬
‫صا ِئ ٌم فَقَا َل ا ْد ُن أ ُ َحدِثْ َك‬
َ ‫سلَّ َم فَ َو َج ْدتُهُ َيتَغَدَّى فَقَا َل ا ْد ُن فَ ُك ْل فَقُ ْلتُ ِإ ِني‬
َ ‫َعلَ ْي ِه َو‬
ْ ‫ص ْو َم َوش‬
‫َط َر‬ َّ ‫سافِ ِر ال‬ َ ‫ع ْن ْال ُم‬
َ ‫ض َع‬َ ‫َّللاَ ت َ َعالَى َو‬ ِ ‫ص ْو ِم أ َ ْو‬
َّ ‫الصيَ ِام ِإ َّن‬ َّ ‫َع ْن ال‬
ُّ ِ‫َّللاِ لَقَ ْد قَالَ ُه َما النَّب‬
‫ي‬ َّ ‫ام َو‬
َ َ‫الصي‬ِ ‫ص ْو َم أ َ ْو‬
َّ ‫ضعِ ال‬ِ ‫ام ِل أ َ ْو ْال ُم ْر‬
ِ ‫ص ََلةِ َو َع ْن ْال َح‬
َّ ‫ال‬
ُ‫ط ِع ْمت‬ َ ‫سلَّ َم ِك ْلت َ ْي ِه َما أ َ ْو إِ ْحدَا ُه َما فَيَا لَ ْه‬
َ َ‫ف نَ ْفسِي أ َ ْن َال أ َ ُكون‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ
‫سلَّ َم‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫ط َع ِام النَّ ِبي‬ َ ‫ِم ْن‬

“Kuda Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam lari kepada kami, lalu aku datangi
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam, aku mendapatinya sedang makan pagi, beliau
berkata : “Mendekat dan makanlah!” Aku katakan : “aku sedang puasa”, lalu beliau
berkata : “mendekatlah, aku akan mengabarkan kepadamu tentang puasa,
sesungguhnya Alloh ta’ala telah menggugurkan puasa dan setengah sholat bagi
musafir, dan juga puasa bagi wanita hamil atau menyusui.” (Anas berkata) Demi
Alloh! beliau telah mengucapkan keduanya atau salah satunya, aduhai sesalnya
diriku tidak makan makanannya Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam.
[HR. at-Tirmidzi no. 715, Abu Dawud no. 2408, an-Nasa’i no. 2276, dll. Dishohihkan
al-Albani dalam Shohih Abi Dawud no. 2107

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak
mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin
dinamakan hormone. Salah satu sistem endokrin pada kelenjar hipofisis menghasilkan
salah satunya yaitu hormon Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH) berfungsi
untuk membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu. Berdasarkan
firman Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 233 yang memerintahkan
para ibu untuk memberikan ASI kepada anak-anaknya :

َ‫ضا َعة‬ َّ ‫املَي ِْن ِل َم ْن أ َ َرادَ أ َ ْن يُتِ َّم‬


َ ‫الر‬ ِ ‫َو ْال َوا ِلدَاتُ يُ ْر‬
ِ ‫ض ْعنَ أ َ ْوالدَ ُه َّن َح ْولَي ِْن َك‬

Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh,
yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”
Banyaknya manfaat dari kandung nutrisi yang terdapat dalam ASI. Perintah
menyusui selama 2 tahun dalam Al-Quran tidak bersifat memaksa dan ini adalah perkara
dunia yang mubah dan perkara yang lapang terdapat dalam surat surah Al Baqarah ayat
233.

23
DAFTAR PUSTAKA

Arifin & herlyana Putri.(2013). Makalah Anatomi Fisiologi Manusia Sistem


Endokrin.Bandung:Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, penerbit EGC, 2002.

J.H.Green.(2002).Fisiologi Kedokteran.Tangerang:BinarupaAksara

http://mutiarahikmah0.blogspot.co.id/2015/11/makalah-hormon.html (Diakses tanggal


10/5/2017)

http://khairunnisabiology.blogspot.co.id/2015/03/pentingnya-pemberian-asi-bagi-bayi.html
(Diakses tanggal 10/5/2017)

24

Anda mungkin juga menyukai