Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KIMIA OBAT DAN KOSMETIK

“OBAT KUMUR”

Disusun oleh :

Kelompok 8

Ravinda Dika Lutfiana 1500017120

Yunita Putri Tusriyani 1500017126

Eka Supriyatin 1515017085

Nada Nabillah S. 1515017090

Kelas/Prodi :
A Biologi

Fakultas Matematika dan Ilum Pengetahuan Alam

Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta

2017
A. Definisi Obat Kumur

Obat kumur (gargarisma/gargle) adalah sediaan berupa larutan, umumnya pekat yang
harus diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan, dimaksudkan untuk digunakan
pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan. Menurut Backer (1990), obat
kumur adalah larutan yang biasanya mengandung bahan penyegar nafas, astrigen,
demulsen, atau surfaktan atau antibakteri untuk menyegarkan dan pembersihan
saluran pernapasan yang pemakainnya dengan berkumur.

B. Komponen-komponen Penyusun Obat Kumur

Menurut Rachma (2010), komponen-komponen penyusun obat kumur yaitu :

1. Propilenglikol
2. Asam benzoat
3. Natrium benzoate
4. Xylitol
5. Oleummenthe
6. PEG-40 Hydrogenated Castor Oil
7. Kalsium laktat
8. Kalium tiosianat
9. Butil Hidroksi Anisol (BHA)
10. sorbitol 70% (C6H14O6)
11. Bio-Active Enzyme
12. Enzim papain
13. Aquadest.
C. Fungsi dari Masing-masing Bahan
Menurut Rachma (2010), Fungsi dari bahan penyusun obat kumur yaitu :
1. Propilen glikol : untuk menjaga agar sediaan tidak kehilangan
kadar air secara drastis.
2. Asam benzoate : bersama dengan natrium benzoat, asam benzoat
berfungsi sebagai dapar.
3. Natrium benzoat : bersama dengan asam benzoat, natrium benzoate
berfungsi sebagai dapar.
4. Xylitol : sebagai anti mikroba, pengawet, humektan, dan
pemanis.
5. Oleummenthe : memberi saja sejuk dan segar, menutupi rasa yang tidak
enak dari komponen obat kumur yang lain, mengurangi
rasa atau efek terbakar dalam pemakaian alkohol dalam
obat kumur
6. PEG-40 Hydrogenated : sebagai emulgator non ionik
Castor Oil
7. Kalsium laktat : bila ditambahkan kesediaan yang mengandung xylitol,
maka dapat meningkatkan remineralisasi enamel gigi
8. Kalium tiosianat : sebagai anti jamur dan sebagai anti karies gigi
9. Butil Hidroksi : sebagai antioksidan
Anisol (BHA)
10. Sorbitol 70% (C6H14O6): sebagai pemanis dan humektan
11. Bio-Active Enzyme : membantu memulihkan air liur yang memiliki aktivitas
anti mikroba alami
12. Enzim papain : membersihkan sisa makanan yang melekat di gigi dan
lidah.
13. Aquadest : sebagai pelarut dan penyesuai volume akhir.
D. Struktur Kimia Zat Aktif
Adapun struktur kimia zat aktif yaitu:
1. Asam benzoate 2. Asam borat

(Auer, 2015) (Mills, 2015)

3. Hidrogen peroksida 4. Alkohol

(Raga, 2015)
(Amazine, 2017)
5. Asam Sitrat 6. Natrium Bikarbonat

(Dwi , 2015) (Arlina, 2015)


Menurut Purnomowati dan Yoganingrum (1997), temulawak dapat dimanfaatkan
sebagai obat kumur untuk sakit gigi dan gusi bengkak. Temulawak dapat digunakan
untuk menghambat atau membunuh bakteri-bakteri patogen yang ada di dalam mulut
khususnya bakteri pembentuk plak pada gigi yaitu bakteri Streptococcus mutans.
Adapun struktur kimia minyak atsiri temulawak yaitu:

(Purnomowati dan Yoganingrum, 1997)


E. Cara Pembuatan Obat Kumur
Menurut Rachma (2010), cara pembuatan obat kumur yaitu :
1. Pembuatan fase larut air yaitu dengan dilarutkannya bahan-bahan yang larut
dalam air masing-masing, seperti xylitol, kalsium laktat, dan kalium tiosianat.
Kemudian larutan-larutan tersebut dilarutkan bersama-sama sampai homogen.
2. Bahan-bahan yang kurang larut dalam air (asam benzoat, minyak atsiri
temulawak, butil hidroksi anisol) dilarutkan dengan oleum menthe.
3. Kemudian, bahan (2) diemulsikan dengan PEG-40 Hydrogenated Castor Oil.
Kemudian propilen glikol ditambahkan sedikit demi sedikit dan diaduk hingga
homogen.
4. Bahan (1) ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam bahan (3) sambil diaduk
hingga homogen. Kemudian sorbitol 70 % ditambahkan sedikit demi sedikit ke
dalam sediaan, setelah itu diaduk hingga homogen.
5. Enzim-enzim (laktoperoksidase, laktoferin, glukosa oksidase, lisozim, papain)
dilarutkan masing-masing dengan aquadest lalu ditambahkan ke dalam bahan (4).
6. Enzim Papain dilarutkan dengan aquadest lalu ditambahkan ke dalam bahan (5).
7. Natrium benzoat dilarutkan dengan air ad. larut homogen
8. setelah itu, ditambahkan ke bahan (f) hingga mencapai pH 6-7.
F. Mekanisme Kerja dari Zat Aktif
Minyak atsiri

Minyak atsiri Curcuma xanthorriza mengandung ± 30 % xanthorrizol, yaitu


senyawa fenolic sesquiterpen yang ditemukan pada temulawak jenis khusus
Xanthorrizol adalah salah satu komponen minyak atsiri yang pada percobaan in vitro
berkhasiat mengobati kanker payudara, paru-paru dan ovarium, serta sebagai
antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, antijamur, serta antitumor.
Penelitian terbaru mengenai efek farmakologis xanthorrizol membuktikan
bahwa xanthorrizol merupakan antibakteri yang poten melawan Streptoccocus mutan
dan patogen oral lainnya dalam mencegah rusaknya email gigi (mencegah
plak/caries) dan periodontitis. Dengan berbagai khasiat tersebut, minyak atsiri
Curcuma xanthorriza dimana terkandung xanthorrizol didalamnya, sangat ideal untuk
diformulasikan ke dalam produk pasta gigi dan obat kumur. Untuk sediaan obat
kumur, konsentrasi xanthorrizol umumnya digunakan pada rentang 0,0001% hingga
0,1% (Hwang, Jae-Kwan, 2004).
G. Kelebihan dan Kekurangan dari Pemakaian Obat Kumur
a. Kelebihan Memakai Obat Kumur
Menurut V2M (2016) kelebihan memakai obat kumur adalah sebagai berikut.
1. Mengharumkan Bau Mulut Anda
Obat kumur berguna untuk mengharumkan gigi anda secara cepat, karena obat
kumur memang sudah di rancang khusus untuk membersihkan mulut dan gigi
anda secara cepat.
2. Mengatasi Karang Gigi
Plak dan karang gigi adalah salah satu penyakit utama yang menyebabkan bau
mulut anda menjadi tidak sedap. Plak gigi juga dapat membuat gigi kita
berlubang di karenakan adanya banyak kuman yang timbul dan tinggal di
dalam gigi kita. Obat kumur sebagai tameng untuk mencegah dan mengobati
karang gigi dan plak yang sudah banyak di dalam gigi anda dalam jangka
waktu yang lumayan singkat.
3. Bisa Mengatasi Sariawan
Obat kumur berguna untuk pencegahan dan mengatasi sariawan sebagai
penangkal pada penyakit sariawan di mulut anda. Karena obat kumur
memiliki kandungan Anti-Septik yang dapat mengatasi sariawan pada mulut
anda dalam waktu yang lumayan cepat.

b. Kekurangan Obat Kumur


Menurut V2M (2016) kekurangan dari obat kumur adalah sebagai berikut.
1. Menyebabkan Air Liur Anda Berkurang
Penggunaan obat kumur secara terus menerus juga dapat menyebabkan air liur
berkurang. Hal ini dikarenakan adanya kandungan zat keras pada mouthwash
gigi yang dapat menyebabkan air liur anda berkurang secara drastis.
2. Iritasi Berlebihan pada Mulut, Lidah, dan Gigi
Jika terlalu sering dalam menggunakan obat kumur gigi untuk merawat gigi
secara berlebihan dalam jangka waktu yang sangat singkat dapat
menyebabkan iritasi berlebihan pada mulut, lidah, gigi dan dapat juga
membuat kuman-kuman di dalam gigi dan mulut anda menjadi kebal dan anti
obat kumur, karena kuman-kuman tersebut sudah biasa di serang oleh obat
kumur gigi yang biasa dipakai.
Daftar Pustaka
Amazine. 2017. “Apa itu Hidrogen Peroksida? Informasi tentang Hidrogen
Peroksida”. https://www.amazine.co/12394/apa-itu-hidrogen-peroksida-
informasi-tentang-hidrogen-peroksida/. Diakses pada tanggal 28 Juni 2017.
Arlina. 2015. “Rumus Kimia Soda Kue”. http://www.rumuskimia.net/2015/12/rumus-
kimia-soda-kue.html. Diakses pada tanggal 28 Juni 2017.
Auer, Soher. 2015. “Benzoic acid”. http://www.oc-praktikum.de/nop/id-substance-
346-identity. Diakses pada tanggal 28 Juni 2017.
Backer, A.K. 1990. Handbook of Nonpresciption Drugs. Edisi ke-9. Washington:
American Pharmaceutical.
Dwi, Krisna. 2015. “Asam sitrat/Asam sitrun/Citric Acid”.
https://bisakimia.com/2015/02/25/jual-asam-sitrat-asam-sitrun-citric-acid/.
Diakses pada tanggal 28 Juni 2017.
Hwang, Jae Kwan dan Sie, Hae Hun. 2004. Rheological Properties of Chitosan
Solutions. Journal of Korea-Australia Rheology.
Mills, Ben. 2015. “Asam Borat”. http://www.wikiwand.com/id/Asam_borat. Diakses
pada tanggal 28 Juni 2017.
Purnomowati, S. dan Yoganingrum, A. 1997.Temulawak (Curcuma xanthorrhiza
Roxb.) : Tinjauan Literatur. Jakarta: Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah
LIPI.
Rachma, Muthia. 2010. “Formulasi Sediaan Obat Kumur yang Mengandung Minyak
Atsiri Temulawak (Curcuma xanthorriza) Sebagai Antibakteri
Porphyromonas gingivalis Penyebab Bau Mulut”.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-7/20181165-S33195-
Muthia%20Rachma.pdf. Diakses padatanggal 28 Juni 2017.
Raga, Paulus manno. 2015. “Rumus Kimia Etanol”.
https://sumbapembaharuan.files.wordpress.com/2015/04/33f838e3-95f4-49fd-
a17a02ea705e7984.jpg. Diakses pada tanggal 28 Juni 2017.
V2M. 2016. “Kelebihan dan kekeurangan obat kumur gigi”. http://anak-
gaul.com/kelebihan-dan-kekurangan-obat-kumur-gigi/. Diakses tanggal 27 Juni
2017.

Anda mungkin juga menyukai