3D.

Astenospermia
Astenospermia atau astenozoospermia adalah kondisi di mana kurang dari 50% dari sperma
ejakulasi motil (bisa bergerak). Motilitas sperma dapat dinilai dengan analisis semen yang
dilakukan di laboratorium.

Penyebab astenospermia adalah:

1. Masalah produksi sperma yang bersifat genetik (contohnya sindrom Klinefelter) atau
gangguan hormonal
2. Cedera dan penyakit testis yang mempengaruhi produksi dan kualitas sperma
3. Malnutrisi beberapa unsur gizi (contohnya zinc, selenium, vitamin C, dll)
4. Panas yang berlebihan dari sauna, kolam air panas, dll yang menurunkan produksi
sperma
5. Merokok.

MOTILITAS : pergerakan spermatozoa dengan pedoman garis bilik

Normal : 60 % pergerakan bagus sampai 2 – 3 jam

WHO : 40 % progresif motil ( PM )

3. E PEMERISAKAAN LENGKAP HORMON REPRODUKSI WANITA:

1. ESTROGEN
2. PROGESTERON
3. Gonadotropin ReLeasing Hormone
4. FSH (FOLIKEL STIMULATING HORMONE) LH (LUTEINIZING HORMON)
5. HCG (HUMAN CRONIC GONADOTROPIN)
6. PROLAKTIN HORMON
Prolaktin adalah proteo hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
pituitaria anterio r.Kelenjar tersebut merangsang permulaan laktasi
(laktogenesis) pada kelenjar susu.
SLIDE BAPAK:
POLA LENGKAP : meliputi 14 test hormon
- Fase folikuler : FSH, LH, Estradiol, Progesteron,
Testosteron
- Fase mid siklus : FSH, LH, Estradiol, Progesteron,
Prolaktin
- Fase luteal : FSH, LH, Estradiol, Progesteron