Laporan Praktikum Kimia Klinik Penentuan PDF
Laporan Praktikum Kimia Klinik Penentuan PDF
Disusun oleh:
Fitria Dewi Putri 260110070134
Rahma Fajariasari S. 260110070136
Dina Hafizah 260110070138
Dewi Fitriana 260110070139
Gita Susanti 260110070140
Berti Efrianti 260110070141
Toni Fatoni 260110070142
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah menyelesaikan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol dalam darah
2. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan trigliserida dalam darah
3. Menginterpretasikan hasil laboratorium yang diperoleh
4 →
Absorbansi warna diukur pada panjang gelombang 500 nm.
b. Trigliserida
→ 3
3
→ 2 2
2 2 4 4
→ 4 4 2
III. TEORI
a. Kolesterol
Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan berbentuk seperti
lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia, terutama di dalam lever (hati).
Kolesterol terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol
merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan
bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat hormon seks,
hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu
yang membantu usus untuk menyerap lemak. Jadi, bila takarannya pas
atau normal, kolesterol adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh.
Namun, jika terlalu banyak, kolesterol dalam aliran darah justru berbahaya
bagi tubuh (Nilawati, 2008).
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kelebihan kolesterol akan
menyebabkan zat tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dalam tubuh dan
akan mengendap dalam pembuluh darah arteri. Hal yang akan terjadi
selanjutnya adalah penyempitan dan pengerasan pembuluh darah (lazim
dikenal sebagai atherosklerosis) hingga penyumbatan dan pemblokiran
aliran darah (atherosklerosis). Akibatnya, jumlah suplai darah ke jantung
berkurang, terjadi sakit atau nyeri dada yang disebut angina, bahkan dapat
menjurus ke serangan jantung (Nilawati, 2008).
Kolesterol berasal dari organ binatang terutama bagian otak,
kuning telur, dan jeroan. Demikian juga produksi yang berasal darinya,
seperti susu asli, keju, mentega, dan lain-lain. Sementara bahan makana
yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
Dengan demikian, cara yang efektif untuk mengurangi kadar kolesteol
dalam tubuh dapat dilakukan dengan mengkonsumsi sayuran dan buah
(Nilawati, 2008).
Fungsi Lemak dan Akibat Kelebihan Kolesterol di Dalam Darah
Lemak juga dibutuhkan tubuh terutama dalam proses produksi
berbagai macam hormon, sebagai pembungkus jaringan saraf (mielin),
melapisi membran sel, prekursor prostaglandin dan merupakan pelarut
vitamin (A, D, E, dan K). Pada anak-anak, lemak, kolesterol dan
derivatnya sangat dibutuhkan bagi perkembangan sel-sel otaknya dan hal
ini yang akan menentukan tingkat kecerdasannya kelak di kemudian hari
(Dalimartha, 2008).
Seperti dikemukakan sebelumnya, kolesterol hanya didapat dari
makanan yang berasal dari hewan dan trigliserida berasal dari karbohidrat.
Namun, hati pun bisa membentuk kolesterol dan trigliserida dari makanan
yang mengandung karbohidrat serta lemak jenuh seperti daging, margarin,
mentega, keju, minyak sawit, dan minyak kelapa (Dalimartha, 2008).
Saat ini kelebihan kolesterol menjadi momok yang sangat ditakuti
orang karena sebagai salah satu faktor penyempitan pembuluh darah yang
dinamakan aterosklerosis, yaitu suatu proses pengapuran dan pengerasan
dinding pembuluh darah, terutama di jantung, otak, ginjal, dan mata. Pada
otak, aterosklerosis menyebabkan stroke, sedangkan pada jantung
menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK) (Dalimartha, 2008).
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi
LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya
merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak
merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita
disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori
paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya
lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel
dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan
hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara
normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia
bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari
lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).
Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding
pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut
aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah.
Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke
(Indica, 2010).
Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL
(Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang
memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut
kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein)
untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu
dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL
mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan
mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah
Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat"
karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh
darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam
operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh
darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang
membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai
kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga
lebih berat (Parker, 2010).
Sifat
V. PROSEDUR
a. Kolesterol
Ke dalam kuvet dipipetkan :
Blangko Reagen (µl) Standar (µl) Sampel (µl)
Aquadest 10 - -
Standar - 10 -
Sampel - - 10
Reagen 1000 1000 1000
Perhitungan
Konsentrasi kolesterol (mmol/L) =
= 15,49 mmol/L
Konsentrasi kolesterol (mg/dL) =
= 599,48 mg/dL
b. Trigliserida
Data Pengamatan
A blanko = 0,154 nm
A standar = 0,350 nm
A standar – A blanko = 0,350 nm – 0,154 nm = 0,196 nm
A sample = 0,175 nm
0,174 nm
0,165 nm
A sample – A blanko = 0,221 nm
0,020 nm
0,011 nm
A sample rata-rata = 0, 017nm
Perhitungan
Konsentrasi kolesterol (mmol/L) =
= 1,9948 mmol/L
= 173,469 mg/dL
VII. PEMBAHASAN
a. Kolesterol
Praktikum ini bertujuan untuk menyiapkan pasien untuk
pemeriksaan kolesterol dalam darah dan menginterpretasikan hasil
laboratorium yang diperoleh. Kolesterol merupakan steroid alkohol tidak
jenuh yang termasuk golongan lipid, yaitu senyawa organik yang tidak
larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Pengukuran kadar
kolesterol dilakukan menggunakan metode CHOD-PAP.
Prosedur pertama yang dilakukan adalah menyiapkan kuvet yang
akan digunakan pada saat spektrofotometri UV-Vis. Kuvet yang
digunakan sebanyak lima buah. Satu kuvet digunakan untuk larutan
blanko, satu kuvet untuk larutan standar, dan tiga kuvet untuk larutan
.L 10 μL 1000 μL .
L 10 μL 1000 μL
. L 10 μL 1000 μL .
Serum merupakan darah yang telah dipisahkan dari sel-sel darah merah
dan zat-zat koagulan serta biasanya berwarna kuning pucat. Larutan
reagen merupakan campuran dari beberapa enzim yang dapat mengubah
kolesterol menjadi suatu senyawa berwarna sehingga dapat dideteksi oleh
spektrofotometri UV-Vis.
Pada proses pengambilan larutan, yaitu aquadest, reagen, dan
sampel dilakukan dengan menggunakan mikropipet (pipet piston). Hal ini
j 10 μL . S
pipet piston digunakan, bagian atas pipet yang disebut thumb knob
sebaiknya ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikropipet.
Setelah itu tip bersih dimasukkan ke dalam nozzle / ujung pipet piston
sampai pas (tidak jatuh). Thumb knob ditekan sampai hambatan pertama /
first stop, jangan ditekan lebih ke dalam lagi karena cairan yang terambil
akan lebih besar daripada jumlah yang sebenarnya. Setelah itu, tip
dimasukkan ke dalam cairan sedalam 3-4 mm karena jika kurang dari nilai
tersebut dikhawatirkan cairan tidak terambil sempurna (ada gelembung
udara yang terambil), sedangkan jika lebih dari nilai tersebut
dikhawatirkan terdapat kontaminan dari tip pipet. Selanjutnya pipet
ditahan dalam posisi vertikal kemudian tekanan dari thumb knob
dilepaskan sehingga cairan masuk ke tip. Ujung tip dipindahkan ke dalam
kuvet. Untuk mengeluarkan cairannya, thumb knob ditekan sampai
hambatan kedua / second stop atau ditekan semaksimal mungkin sehingga
semua cairan keluar dari ujung tip. Pipet piston digunakan dalam
percobaan ini karena memiliki ketelitian, sensitivitas, dan spesifisitas yang
tinggi bila dibandingkan dengan pipet gelas.
Pada kuvet blanko, setelah dimasukkan aquadest dan larutan
reagent, kuvet digoyang agar larutan tercampur secara sempurna. Setelah
itu kuvet diinkubasikan pada suhu ruang yaitu 27 oC selama 10 menit.
Proses inkubasi ini bertujuan memberikan waktu untuk terjadinya reaksi
antara kedua larutan dalam campuran tersebut. Inkubasi ini juga dilakukan
untuk kuvet standar dan kuvet sampel. Pengukuran blanko perlu dilakukan
karena dikhawatirkan terjadi perubahan reagen pada saat inkubasi dan
memberikan serapan pada panjang gelombang pengukuran.
Saat proses inkubasi, terjadi reaksi antara reagen dengan kolesterol
yang terdapat pada larutan standar dan sampel. Setelah diinkubasi, kedua
larutan yang tadinya berwarna bening dalam masing-masing kuvet
berubah menjadi warna merah rosa. Warna merah tersebut menandakan
telah terjadinya reaksi antara enzim dengan kolesterol. Warna merah
tersebut berasal dari senyawa quinoneimine, yang merupakan hasil reaksi
antara reagen dan kolesterol. Reaksi yang terjadi yaitu sebagai berikut :
→
Perubahan warna (menjadi berwarna merah) diperlukan agar
campuran larutan dapat diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis, khususnya dengan sinar visibel. Quinoeimine
akan terukur absorbansinya pada panjang gelombang 546 nm dan nilai
absorbansi tersebut sebanding dengan kadar kolesterol dalam darah.
Setelah inkubasi selesai, masing-masing larutan blanko, standard dan
sampel diukur absorbansinya dengan spektrofotometer. Pengukuran
dilakukan pada panjang gelombang 546 nm yang merupakan panjang
gelombang maksimum untuk quinoeimine. Untuk larutan sampel,
pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali (triplo) agar kesalahan pada saat
pengukuran dapat dihindari sehingga hasilnya lebih akurat. Ketiga hasil
yang didapat dirata-ratakan dan dihitung kadar kolesterol dalam sampel.
Absorbansi yang diperoleh pada saat pengukuran larutan sampel
adalah 0,441 ; 0,447 ; dan 0,449. Rata-rata absorbansi larutan sampel
adalah 0,456. Sedangkan absorbansi larutan standar adalah 0,192. Karena
larutan blanko memberikan absorbansi yaitu 0,065 maka absorbansi
masing-masing sampel dan standar dikurangi dengan nilai absorbansi
blanko agar diperoleh absorbansi sampel dan standar yang sebenarnya.
Nilai dari kedua absorbansi tersebut dapat digunakan untuk menghitung
kadar kolesterol dalam sampel dengan menggunakan rumus :
[ ] [ ]
b. Trigliserida
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, pasien tersebut
dinyatakan normal karena menurut ATP level II, orang normal pada
umumnya memiliki kadar trigliserida <200 mg/dL.
DAFTAR PUSTAKA