Anda di halaman 1dari 2

14.

“namun takdir berkata lain, dimalam


sebelum bertunangan”
1. Kalimat yang menunjukkan latar tempat Suasananya sedih
Nomor 1, “perahu terombang ambing pelan”
15. “sinar matahari dalam berkas berkas kecil
2. “Semua orang dukuh paruk tahu….”, yang ingin menembus kerindangan”
diungkapkan pengarang pada kutipan teks Terjadi di waktu pagi hari
tersebut adalah tentang kehidupan
Budaya 16. “Pohon dadap memilih cara yang hampir sama bagi
penyebaran jenisnya” Gaya Bahasa pleonasme
3. “ia merasa srintil telah menjadi milik semua orang duku
paruk. Rasus cemas tidak bisa lagi 17. Gaya Bahasa simile (2) dia terbang bagai batu lepas
bermain daun nangka sepuasnya…”, watak tokoh rasus
-penakut
18. “Sudah dua bulan srintil menjadi ronggeng” alur maju
4. “dukuh paruk masih diam, meskipun beberapa jenis
satwanya sudah terjaga oleh pertanda 19. “dia selalu mendengar suara mesin penebang kayu
datangnya pagi” gaya bahasa meraung raung” majas personifikasi
Personifikasi

5. “hari itu tak ada kegiatan kerja di dukuh paruk…” 20. “melihat dukuh paruk bagaikan sebuah segerumbuk
menggunakan alur Maju kecil” gaya Bahasa simile

6. Nilai moral yang ada 21. Amanat Segala sesuatunya pasti akan kembali
Pembawaan orang yang senang menaku-nakuti kepadaNya, maka hendaklah kita harus introspeksi
diri
7. “ketika sinar matahari mulai meredup di langit barat…”
latar waktu Sore hari
22. “aku mengira sepasang pakaian bekas yang sudah
8. “….aku tidak mempunyai keberanian untuk bertisik sana sniitu adalah upah yang di janjikan” sudut
membangunkan ketiga anggota tentara itu.” pandang orang pertama pelaku utama
Karakter tokoh aku Penakut
23. “dukuh paruk telah tujuh bulan kering kerontang,
9. Pernyataan yang membuktikan latar waktu sore hari sepasang brg bangau takkan menemukan genangan air
pada kalimat meski hanya selebar telapak kaki” gaya Bahasa
Nomor 2, “tidak siap menjawab pertanyaan interogatif hiperbola
di senja bergerimis…” 24. “11 tahun yang lalu ketika srintil” alur mundur

10. “aku mengenal dengan sempurna setiap sudut 25. Dimanakan Sukarya berdiri bersilang tangan merenung
tersembunyi di dukuh dipekuburan
Paruk…” menggunakan sudut pandang
Orang pertama pelaku utama
26. Amanah Manusia selalu mempunyai tanggung jawab
11. Karakter tokoh tegar dalam kutipan tersebut dapat
dikeahui melalui penjelasan langsung 27. “saat itu aku dihadapkan dilemma, apakah aku
mendekatinya dan terus terang” watak tokoh aku
12. Kecantikan tokoh srintil disampaikan melalui Peragu
penggambaran penampilan fisik
28. “dukuh paruk yang sunyi ada kehidupan manusia…”
13. Watak tokoh rasus dalam kutipan tersebut riang dan Sunyi
cekatan 29.
29. “di kaki bukit kecil di pekuburan dukuh paruk tangan 41. (Si Dul Anak Betawi, Aman Datuk Madjoindo
bersilang…”latar suasana Hening dan mencekam dengan perubahan redaksi)
Amanat yang terdapat dalam kutipan novel
30. “beku yang mencekam. Santayib sudah berdiri goyah. Istrinya tersebut adalah
duduk menggigil…” suasana yang tergambar Mencekam Jangan menakut-nakuti orang lain apalagi
mengancam

31. “tak seorang pun memiliki lumbung padi meski yang 42. ketika Dukuh Paruk hanya merasa sebagai
paling sekecil pun” mengungkapkan masalah ekonomi tinja kehidupan.
Kutipan novel tersebut menggunakan gaya
32. Menggambarkan bang salim berwatak menakutkan bahasa
2,3,4 Personifikasi

43. Udara kemarau makin malam makin dingin.


33. “udara panas berbulan bulan… , buah randu telah Kutipan novel tersebut menggambarkan
menghitam kulitnya…” alur maju Waktu Malam Hari

34. “dukuh paruk terletak ditengah permatang sawa.


Luasnya ribuan hektar, sawah yang mengelilingi desa
telah tujuh bulan kering kerontang” mengungkapkan 44. Kutipan novel tersebut yang menggunakan
kehidupan ekonomi gaya bahasa personifikasi kalimat
Nomor (5) demikian kearifan alam
mengatur agar pohon randu baru
35. “kubiarkan cambang jenggotku memanjang, juga
rambutku…” perwatakannya fisik tokoh
45. (Laskar Pelangi , 2007:12) Majas yang
terdapat dalam paragraf di atas adalah
36. PM = pondok mandiri, ganun = peraturan, konflik dalam
Simile
kutipan novel ketakutan seseorang
46. aku mampu menyusunnya menjadi sebuah
37. “entah sampai kapan pemukiman sempit dan terpencil
catatan. Kutpan novel tersebut
itu bernama dukuh paruk. Kemelaratannya,
menggunakan alur Campuran
keterbelakangannya…” mengungkapkan masalah
keterbatasan daerah dukuh paruk
47. di kepala Srintil akan bertambah manis.
Kutipan novel tersebut menggunakan alur
Maju
38. “ia merasa srintil telah menjadu milik semua orang
dukuh paruk. Rasus cemas” menggunakan sudut
pandang orang ketiga serba tahu
48. Semua penghuni pedukuhan itu telah tidur
pulas. Pengarang dalam kutipan novel
39. “di bagian langit lain seekor burung pipit berusaha
ingin mengungkapkan kehidupan Sosial
mempertahankan nyawanya…, terbang bagai batu
lepas….” Alur maju
49. (Negeri 5 Menara karya A. Faudi)
Penggambaran watak Tyson yang tegas
40. “ia memperlihatkan bakat kalkulus yang amat besar dan
diungkapkan melalui Pikiran- pikiran tokoh
keahliannya tidak hanya sebatas menghitung guna
menemukan solusi” sudut pandang orang ketiga
50. Jadi aku hanya bisa mengumpat dalam hati
dan meludah. Watak tokoh Rasus
dalam kutipan novel tersebut disampaikan
oleh pengarang secara Analitik

Anda mungkin juga menyukai