Disusun Oleh :
Petrosina Jendriani Angwarmase
1361050274
Pembimbing :
dr. Sonny Agus Santoso, Sp.U
PENDAHULUAN
Penyakit batu saluran kemih sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan
zaman Mesir kuno. Sebagai salah satu buktinya adalah ditemukan batu pada
kandung kemih seorang mumi. Penyakit ini dapat menyerang penduduk diseluruh
dunia tidak terkecuali penduduk di Indonesia. Angka kejadian penyakit ini tidak
pasien batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai penyakit
batu saluran kemih bagian atas; hal ini karena adanya pengaruh status gizi dan
penyakit ini, sedangkan diseluruh dunia rata-rata terdapat 1-12% penduduk yang
menderita batu saluran kemih. Penyakit ini merupakan tiga penyakit terbanyak di
bidang urologi disamping infeksi saluran kemih dan pembesaran prostat benigna.1
ginjal, abses perinefrik, abses paranefrik ataupun pielonefritis. Pada keadaan yang
lanjut dapat terjadi kerusakan ginjal dan jika mengenai kedua sisi ginjal
Selain itu, penulisan case report ini juga bertujuan untuk mempelajari tentang
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
No. MR : 28.83.65
Nama : Tn. Y
Usia : 48 tahun
Pendidikan :-
Agama : Katolik
II. Anamnesis
tanggal 9 Agustus 2017 dengan keluhan nyeri pada pingang kiri atas dan
Riwayat DM : disangkal
Riwayat DM : disangkal
A. Status Generalis
Berat Badan : 78 kg
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36.2 ⁰ C
iii. Kepala :
Mata :
iv. Thorax
Jantung
Pulmo
Palpasi : Nyeri tekan pada regio lumbal kiri (+) dan regio
Perkusi : Nyeri ketuk (+) pada regio lumbal kiri dan regio
iliaka kiri
Auskultasi : BU (+)
v. Ekstremitas
Ballotement : -/+
juta/mm3; PR 4,0-
5,5 juta/mm3
PR 12-16 g/dL
HCT 42,4% 31,2% LK 40-48%; PR
37-43%
Glukosa
mg/dL; Pre-
diabetes 140-199
mg/dL; Diabetes
>200 mg/dL
Faal Ginjal
Urease)
Kinetie)
Faal Hati
(Metode
IFCC,37ºC)
SGPT/ALT 29 U/l LK <41; PR <32
(Metode IFCC,
37ºC)
Elektrolit
ISE)
ISE)
ISE)
Makroskopis Urine
Warna Kuning
Kejernihan/Kekeruhan Keruh
Gross Hematuria +
Urinalisis
esterase)
diethylaminobenzaldehide)
blue)
pH 6,5 4,5-8,0
(tetramethylbenzidine)
(bromthymol blue)
nitroprusside)
diazonium salt)
Sedimen Urine
Kristal -
Lain-lain -
d. USG
Ginjal Kanan : Bentuk, ukuran dan echo dalam batas normal, tampak dilatasi
didalamnya.
Ginjal Kiri : Bentuk, ukuran dan echo dalam batas normal, tampak dilatasi
Kesan :
Sinistra
VI. Penatalaksanaan
Rencana Tindakan:
Sinistra
Uraian Pembedahan
- Informed consent
III Sinistra
Follow Up Pasien
14 Agustus 2017
S O A P
RR : 20x/menit 1gr IV
ampul
- Asam
Mefenamat
500mg IV
15 Agustus 2017
S O A P
HR : 98x/menit - Injeksi
RR : 20x/menit Ceftriaxone
Ketorolac
3x1 amp
- Injeksi
Asam
Tranexamat
3x500mg
- Injeksi
kateter.
Bila
jernihtete
san pelan.
16 Agustus 2017
S O A P
HR :106x/menit - Ceftriaxone
Suhu : 36,7ºC IV
- Ketorolac
30 mg/8
jam
- Asam
Tranexamat
at 500mg/8
jam IV
- Bila kateter
jernih
tetesan
pelan
17 Agustus 2017
S O A P
Suhu : 36,7ºC IV
jam
- Asam
Tranexamat
at 500mg/8
jam IV
- Ranitidin 1
amp
- Bila kateter
jernih
aff kateter
- Aff drain
- Infus stop
- Mobilisasi
jalanan
18 Agustus 2017
S O A P
HR :100x/menit - Ketorolac
RR : 20x/menit 30 mg/8
Tranexamat
at 500mg/8
jam IV
- Mobilisasi
jalan
- Aff drain
dan terapi
lanjutan
19 Agustus 2017
S O A P
HR :96x/menit - Ketorolac
RR : 20x/menit 30 mg/8
- Asam
Tranexamat
at 500mg/8
jam
- Mobilisasi
jalan
- Ranitidin 1
amp/1 jam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
karena mereka saling berdekatan, berasal dari embriologi yang sama dan
menggunakan saluran yang sama sebagai alat pembuangan misalkan uretra pada
pria.1
Sistem urinaria atau disebut juga sebagai sistem ekskretori adalah sistem
normal, organ ini terdiri dari ginjal beserta sistem pelvikalises, ureter, buli-buli,
dan uretra. Sistem organ genitalia atau reproduksi pria terdiri atas testis,
epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, kelenjar prostat dan penis. Pada
oleh organ lain yang berada disekitarnya kecuali testis, epididimis, vas deferens,
Besar dan berat ginjal sangat bervariasi; hal ini tergantung pada jenis
kelamin, umur serta ada tidaknya ginjal pada sisi yang lain. Dalam hal ini, ginjal
lelaki relatif lebih besar ukurannya dari pada perempuan. Pada orang mempunyai
ginjal tunggal yang didapat sejak usia anak, ukurannya lebih besar dari pada ginjal
normal. Pada autopsi klinis didapatkan bahwa ukuran rerata ginjal orang dewasa
adalah 11,5cm (panjang)x 6cm (lebar) x 3,5cm (tebal). Beratnya bervariasi antara
dan-fisiologi-sistem-perkemihan-urinaria/)
3.2.1. Struktur Disekitar Ginjal
terdapat kelenjar anak ginjal atau glandula adrenal atau disebut juga
ekstravasasi urine pada saat terjadi trauma ginjal. Selain itu, fasia
http://www.knowyourbody.net/renal-fascia.html)
Gambar 3. a). Korteks dan Medula Ginjal. b) dan c). Nefron Ginjal (sumber:
http://anfisdeny.blogspot.co.id/p/anatomi-internal-ginjal.html)
Setiap hari tidak kurang dari 180 liter cairan tubuh difiltrasi
sampai ke ureter.1
Gambar 4. Sistem Pelvikalises Ginjal (sumber:
http://afgunsi.blogspot.co.id/2012/08/askep-gagal-ginjal-
kronik.html)
ginjal. Arteri memasuki ginjal dan vena keluar dari ginjal didalam
area yang disebut hilus renalis. Pada sisi kanan, vena terletak
disebelah anterior arteri renalis. Pada sisi kiri, vena renalis lebih
panjang dari pada arteri. Dibelakang dari kedua pedikel ini terdapat
pelvis renalis.1,2
bermuara pada vena renalis kiri. Lain halnya dengan sisi kanan, vena
(sumber:https://www.slideshare.net/fkunila2013/anatomi-traktus-
urinarius)
Arteri renalis bercabang menjadi anterior dan posterior.
efferen yang menuju ke tubulus ginjal. sistem arteri ginjal adalah end
cabang dari arteri lain, sehingga jika terdapat kerusakan pad asalah
(sumber:https://www.slideshare.net/abdeetarmiziII/sistem-traktus-urinarius)
tubuh.1
antara lain:
menit. Jumlah ini sama dengan 180 liter (sekitar 47,5 galon)
plasma pada orang dewasa adalah 2,75 liter, maka hal ini
kurang dari stengah jam. Namun hal ini tidak terjadi karena
beredar melalui darah sehingga urin sangat kental. Jika tubuh telah
terrehidrasi dan cairan yang beredar telah cukup, urine kembali encer
kapsula Bowman.1
eksresi natrium.1
3.3. Ureter
mengalirkan urin dari pielum (pelvis) ginjal ke dalam buli-buli. Pada orang
dewasa panjangnya lebih kurang 25-30 cm, dan diameternya 3-4 mm. Dindingnya
terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel transisional, otot polos sirkuler, dan otot
polos longitudinal. Kontraksi dan relaksasi kedua otot polos itulah yang
dalam buli-buli. Jika karena suatu sebab terdapat sumbatan pada lumen ureter
sehingga menyumbat aliran urin, otot polos ureter akan berkontraksi secara
saluran kemih. Kontraksi itu dirasakan sebagai nyeri kolik yang datang secara
antara pelvis renalis dan ureter), tempat pada saat ureter menyilang pada rongga
pelvis, dan pada saat ureter masuk ke dalam buli-buli. Untuk kepentingan
pembedahan, ureter dibagi menjadi dua bagian, yakni ureter pars abdominalis,
yang membentang mulai dari pelvis renalis sampai menyilang vasa iliaka; dan
ureter pars pelvika, yang membentang dari persilangannya dari dengan vasa iliaka
sampai muaranya di dalam buli-buli. Secara radiologi, ureter dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu ureter 1/3 proksimal mulai dari pelvis renalis sampai batas sacrum,
ureter 1/3 medial mulai dari batas atas sacrum sampai pada batas bawah sacrum,
dan ureter 1/3 distal mulai batas bawah sacrum sampai masuk ke buli-buli.1
Ureter mendapatkan persarafan otonomik simpatetik dan parasimpatetik.
Gelombang peristaltik berasal dari pacemaker yang berada di dalam intrinsik sel
3.4. Buli-Buli
Buli-buli atau vesika urinaria adalah organ berongga yag teridiri atas 3
lapis otot detrusor yang saling beranyaman, yaitu terletak paling dalam adalah otot
longitudinal, di tengah merupakan otot sirkuler, dan paling luar merupakan otot
urin untuk orang dewasa lebih kurang 300-450 ml, sedangkan kapasitas buli-buli
Buli-buli yang terisi penuh memberikan rangsangan pada saraf aferen dan
mengaktifkan pusat miksi di medulla spinalis segmen sacral S2-4. Hal ini
yang menyilang di depan ureter. Sistem vena dari buli-buli bermuara ke dalam
3.5. Uretra
melalui proses miksi. Secara antomis uretra dibagi menjadi dua bangian yaitu
uretra posterior dan uretra anterior. Pada pria, organ ini juga berfungsi dalam
menyalurkan air mani. Uretra dilengkapi dengan sfingter uretra interna yang
terletak pada perbatasan buli-buli dan uretra, serta sfingter uretra eksterna yang
terletak pada perbatasan uretra anterior dan posterior. Sfingter uretra interna
terdiri atas otot polos yang dipersarafi oleh sistem simpatetik sehingga pada saat
buli-buli penuh, sfingter ini terbuka. Sfingter uretra eksterna terdiri atas otot
bergaris yang dipersarafi oleh sistem somatic. Aktivitas sfingter uretra eksterna ini
dapat diperintah sesuai dengan keinginan seseorang. Pada saat kencing sfingter ini
terbuka dan tetap tertutup pada saat menahan kencing. Panjang uretra wanita
kurang lebih 3-5cm, sedangkan uretra pria dewasa kurang lebih 23-25cm.1
Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatika, yaitu bagian
uretra yang dilingkupi oleh kelenjar prostat, dan uretra pars membranasea. Di
sebelah proksimal dan distal dari verumontanum ini terdapat krista uretralis.1
Uretra anterior adalah bagian dari uretra yang dibungkus oleh korpus
spongiosum penis. Uretra anterior terdiri atas pars bulbosa, pars pendularis, fossa
navikularis, dan meatus uretra eksterna. Di dalam lumen uretra anterior terdapat
beberapa muara kelenjar yang berfungsi dalam proses reproduksi, yaitu kelenjar
Cowperi yang berada di dalam diafragma urogenitalis dan bermuara di uretra pars
bulbosa, serta kelenjar Littre, yaitu kelenjar parauretralis yang bermuara di uretra
pars pendularis.1
Panjang uretra wanita lebih kurang 4cm dengan diameter 8 mm. Berada di
bawah simfisis pubis dan bermuara di sebelah anterior vagina. Di dalam uretra
sepertiga medial uretra, terdapat sfingter uretra eksterna yang terdiri atas otot otot
bergaris. Tonus otot sfingter uretra eksterna dan tonus otot Levator ani berfungsi
mempertahankan agar urin tetap berada di dalam buli-buli pada saat perasaan
ingin miksi. Miksi terjadi pada saat tekanan intravesika melebihi tekanan
intrauretra akibat kontraksi otot detrusor, dan relaksasi sfingter uretra eksterna.1
Gambar 7. Uretra Pria (sumber: http://urologi-
fkunram.blogspot.co.id/2009/02/striktur-uretra.html)
Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-
buli, di depan rektum dan membungkus uretra posterior. Bentuknya seperti buah
kemiri dengan ukuran 4 x 3 x 2,5 cm dan beratnya kurang lebih 20 gram. Kelenjar
ini terdiri atas jaringan fibromuskular dan glandular yang terbagi dalam beberapa
daerah atau zona, yaitu zona perifer, zona sentral, zona transisional, zona
kelenjar prostat terdiri atas komponen kelenjar dan stroma. Komponen stroma ini
terdiri atas otot polos, fibroblas, pembuluh darah, saraf, dan jaringan penyanggah
yang lain.1
dari cairan ejakulat. Cairan ini dialirkan melalui duktus sekretorius dan bermuara
di uretra posterior untuk kemudian dikeluarkan bersama cairan semen yang lain
pada saat ejakulasi. Volume cairan prostat merupakan ± 25% dari seluruh volume
ejakulat.1
serabut parasimpatik dari korda spinalis S2-4 dan simpatik dari nervus
cairan prostat ke dalam uretra posterior, seperti pada saat ejakulasi. Sistem
simpatik memberikan inervasi pada otot polos prostat, kapsula prostat, dan leher
kelenjar ini mengalami hiperplasia jinak atau berubah menjadi kanker ganas dapat
kemih.1
3.7. Testis
Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis
pada orang dewasa adalah 4 x 3 x 2,5 cm, dengan volume 15-25 ml berbentuk
ovoid. Kedua buah testis terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat
pada testis. Di luar tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas
lapisan viseralis dan parietalis, serta tunika dartos. Otot kremaster yang berada di
Secara histopatologis, testis terdiri atas ± 250 lobuli dan tiap lobulus terdiri
spermatogonia dan sel Sertoli, sedang di antara tubuli seminiferi terdapat sel-sel
sedangkan sel-sel Leydig atau disebut sel-sel interstisial testis berfungsi dalam
sel spermatozoa bersama- sama dengan getah dari epididimis dan vas deferens
disalurkan menuju ke ampula vas deferens. Sel-sel itu setelah bercampur dengan
cairan-cairan dari epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, serta cairan prostat
Testis mendapatkan darah dari beberapa cabang arteri, yaitu (1) arteri
spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta, (2) arteri deferensialis
cabang dari arteri vesikalis inferior, dan (3) arteri kremasterika yang merupakan
3.8. Epididimis
Epididimis adalah organ yang berbentuk seperti sosis terdiri atas kaput,
korpus, dan kauda epididimis. Korpus epididimis dihubungkan dengan testis
deferens.1
vas deferens.1
3.9.Vas Deferens
Vas deferens adalah organ berbentuk tabung kecil dan panjangnya 30-
35cm, bermula dari kauda epididimis dan berakhir pada duktus ejakulatorius di
dibagi dalam beberapa bagian, yaitu (1) pars tunika vaginalis, (2) pars skrotalis (3)
pars inguinalis, (4) pars pelvikum, dan (5) pars ampularis. Pars skrotalis ini
Duktus ini terdiri atas otot polos yang mendapatkan persarafan dari sistem
ke uretra posterior.1
seminalis menghasilkan cairan yang merupakan bagian dari semen. Cairan ini di
antaranya adalah frukstosa, berfungsi dalam memberi nutrisi pada sperma.
ejakulatorius.1
3.11. Penis
Penis terdiri atas 3 buah korpora berbentuk silindris, yaitu 2 buah korpora
kavernosa yang saling berpasangan dan sebuah korpus spongiosum yang berada di
proksimal terpisah menjadi dua sebagai krura penis (Gambar 18A). Setiap krus
penis dibungkus oleh otot ishio-kavernosus yang kemudian menempel pada rami
osis ischii.1
ini berakhir pada sebelah distal sebagai glans penis seperti tampak pada gambar 1-
8B. Ketiga korpora itu dibungkus oleh fasia Buck dan lebih superfisial lagi oleh
fasia Colles atau fasia Dartos yang merupakan kelanjutan dari fasia Scarpa.1
jaringan erektil yaitu berupa jaringan kavernus (berongga) seperti spon. Jaringan
ini terdiri atas sinusoid atau rongga lakuna yang dilapisi oleh endotelium dan otot
polos kavernosus. Rongga lakuna ini dapat menampung darah yang cukup banyak
Sistem kemih terdiri dari organ pembentuk urin dan struktur-struktur yang
membawa urin dari ginjal ke luar untuk dieliminasi dari tubuh. Setiap ginjal
terdiri dari sekitar 1 juta unit fungsional mikroskopik yang disebut nefron yang
disatukan oleh jaringan ikat. Setiap nefron terdiri dari komponen vascular dan
glomerulus, suatu kuntum kapiler berbentuk bola tempat filtrasi sebagian air dan
zat terlarut dari darah yang melewatinya. Cairan yang telah disaring ini, yang
berongga berisi cairan yang dibentuk oleh suatu lapisan sel epitel. Komponen
tubulus berawal dari kapsul Bowman suatu invaginasi berdinding rangkap yang
proksimal, yang seluruhnya terletak dalam korteks. segmen berikutnya ansa henle
medula ginjal. Pars desendens ansa henle masuk dari korteks ke dalam medula;
glomerulus nefronnya sendiri. Tempat saluran ini berjalan melewati garpu yang
dibentuk oleh arteriol aferen dan eferen. Sel-sel tubulus dan vaskular di titik ini
membentuk kumparan erat menjadi tubulus distal, yang juga seluruhnya berada
dalam korteks. Tubulus distal mengalirkan isinya kedalam tubulus kolingentes,
eksresi-ginjal-bagian-nefron-proses-pembentukan-urine-dan-gangguan-pada-
ginjal/)
glomerulus, reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus. cairan yang di filtrasi dari
glomerulus ke dalam kapsul Bowman harus melewati tiga lapisan yang
basal, dan lapisan dalam kapsul Bowman. secara kolektif, lapisan-lapisan ini
berfungsi sebagai saringan molekular halus yang menahan sel darah dan protein
plasma tetapi membolehkan H2O dan zat terlarut dengan ukuran molekul kecil
lewat.3
kapiler glomerulus. Cairan filtrasi juga mengandung nutrient, elektrolit, dan bahan
lain yang dibutuhkan tubuh. Melalui filtrasi glomerulus yang terus menerus,
jumlah dari bahan-bahan yang terfiltrasi per hari lebih besar dari yang ada di
bahan penting yang disekresikan oleh tubulus adalah ion hydrogen (H+), ion
kalium (K+), serta anion dan kation organic, yang banyak diantaranya adalah
Yaitu sebagai filtrasi sisa hasil metabolisme dan toksin dari darah, serta
natrium (Na+), klorida (Cl-), kalium (K+), kalsium (Ca2+), ion hidrogen
melalui peran regulatorik ginjal dalam keseimbangan garam (Na+ dan Cl-)
dan H2O
tubuh, misalnya urea, asam urat, dan kreatinin. Jika dibiarkan menumpuk
Penyakit batu saluran kemih sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan
zaman Mesir kuno. Sebagai salah satu buktinya adalah ditemukan batu pada
kandung kemih seorang mumi. Penyakit ini dapat menyerang penduduk diseluruh
dunia tidak terkecuali penduduk di Indonesia. Angka kejadian penyakit ini tidak
pasien batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai penyakit
batu saluran kemih bagian atas; hal ini karena adanya pengaruh status gizi dan
penyakit ini, sedangkan diseluruh dunia rata-rata terdapat 1-12% penduduk yang
menderita batu saluran kemih. Penyakit ini merupakan tiga penyakit terbanyak di
bidang urologi disamping infeksi saluran kemih dan pembesaran prostat benigna.1
oleh pengendapan substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya
berlebihan atau karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi.
Berdasarkan lokasi, batu saluran kemih dapat dibagi menjadi batu saluran kemih
bagian atas yaitu batu berada dalam ginjal atau ureter, dan batu saluran kemih
bagian bawah yaitu batu berada dalam kandung kemih dan uretra. Pada umumnya
3.13.1. Definisi
lebih dari satu collecting system, yaitu batu pielum yang berekstensi ke
satu atau lebih kaliks. Istilah batu cetak/ staghorn parsial digunakan jika
system.5
ginjal di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis
serta seluruh kaliks ginjal. Batu yang mengisi pielum dan lebih dari dua
3.13.2. Etiologi
(idiopatik).1
terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktor itu meliputi faktor
intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor
30-50 tahun.
sedentary life.
(stasis urine) yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli. Adanya
adanya proses kimia, fisiko maupun gabungan fisiko kimiawi. Dari hal
saluran kemih.1,6
b. Teori Matriks
c. Teori Inhibitor
Pada penelitian diketahui bahwa walaupun kadar bahan
kemih.1,5,6
d. Teori Infeksi
Teori terbentuknya BSK juga dapat terjadi karena adanya
a. Batu Kalsium.
batu jenis ini terdiri dari kalsium oksalat, kalsium fosfat atau
kalisium adalah:1,4
metabolisme endogen.
waktu lama.
b. Batu Struvit
Batu struvit disebut juga batu infeksi mempunyai
75-80% batu asam urat terdiri atas asam urat murni dan
bentuk asam urat bebas dan garam urat yang lebih sering
urat adalah (1) urine yang terlalu asam (pH urine <6), (2)
terlalu tinggi.1
shadowing).
allopurinol.1
Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada posisi atau letak
batu, besar batu, dan penyulit yang telah terjadi. Keluhan yang paling dirasakan
adalah oleh pasien adalah nyeri pada pinggang. Nyeri ini mungkin bisa berupa
nyeri kolik ataupun bukan kolik. Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik
otot polos sistem kalises ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk
saraf yang memberikan sensasi nyeri. Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan
Batu terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri
pada saat kencing atau sering kencing. Batu dengan ukuran kecil mungkin dapat
ureter menyilang vasa iliaka, dan saat ureter masuk ke dalam buli-buli. Hematuria
sering kali dikeluhkan oleh pasien akibat trauma pada mukosa saluran kemih yang
Jika didapatkan demam harus dicurigai suatu urosepsis dan ini merupakan
letak kelainan anatomik pada saluran kemih yang mendasari timbulnya urosepsis
dan segera dilakukan terapi berupa drainase dan pemberian antibiotika. Pada
teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis, terlihat tanda-tanda gagal ginjal,
dan dijumpai berbagai kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urine mungkin
diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai faktor penyebab timbulnya batu
saluran kemih (antara lain: kadar kalsium, oksalat, fosfat maupun asam urat dalam
3.13.6. Hidronefrosis
hidronefrosis ini adalah obstruksi dari saluran kemih dan gangguan aliran urin.
Obstruksi saluran kemih ini dapat terjadi akibat unilateral obstruktif uropati akut,
penimbunan urin dalam ginjal akan dibagi sebagai derajat hidronefrosis. Derajat
ini hanya bisa dilihat menggunakan modalitas radiologi. Modalitas radiologi yang
c. Derajat 3: dilatasi pelvis ginjal dan kaliks. Jaringan ginjal masih normal.
d. Derajat 4: dilatasi pelvis ginjal dan kaliks disertai dengan jarak parenkim yang
dekat.
https://www.sumber.com/kesehatan/penyakit/jenis-
penyakit/sumber/hidronefrosis.html)
adanya batu radio-opak di saluran kemih. Batu jenis kalsium oksalat dan kalsium
fosfat bersifat radioopak dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain,
ginjal. selain itu, IVP dapat mendeteksi adanya batu semi-opak atau batu non opak
yang tidak dapat terlihat oleh foto polos perut. Jika IVP belum dapat menjelaskan
keadaan sistem saluran kemih akhibat adanya penurunan fungsi ginjal, sebagai
3.13.9. Ultrasonografi
yaitu pada keadaan-keadaan alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang
menurun, dan pada wanita yang sedang hamil. Pemeriksaan USG dapat menilai
adanya batu di ginjal atau di buli-buli (yang ditandai sebagai echoic shadow),
3.13.10. Penatalaksanaan
harus dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih parah. Indikasi
untuk melakukan tindakan atau terapi pada batu saluran kemih adalah jika batu
telah menimbulkan obstruksi, infeksi, atau harus diambil karena sesuatu indikasi
sosial.1
atau hidronefrosis dan batu sudah menyebabkan infeksi saluran kemih, harus
segera dikeluarkan. Kadang kala batu saluran kemih tidak menimbulkan penyulit
seperti diatas tetapi diderita oleh seorang yang karena pekerjaannya (misalkan
batu yang diderita oleh seorang pilot pesawat terbang) mempunyai resiko tinggi
dapat menimbulkan sumbatan saluran kemih pada saat yang bersangkutan sedang
menjalankan profesinya; dalam hal ini batu harus dikeluarkan dari saluran kemih.1
Batu dapat dikeluarkan dengan cara medikamentosa, dipecahkan dengan
terbuka.1
3.13.10.1. Medikamentosa
dan minum banyak air putih supaya dapat mendorong batu keluar
pertama kali oleh Caussy pada tahun 1980. Alat ini dapat
hematuria.1
3.13.10.3. Endourologi
Tindakan endourologi adalah tindakan invasif minimal
kemih. Alat itu dimasukan melalui uretra atau melalui insisi kecil
fragmen-fragmen kecil.
evakuator Ellik.
kemih saat ini sedang berkembang. Cara ini banyak dipakai untuk
menahun.1
3.13.11. Pencegahan
Setelah batu dikeluarkan dari saluran kemih, tindakan selanjutnya yang
kekambuhan batu saluran kemih batu saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau
yang menyusun batu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu. Pada
cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak 2-3 liter per hari, (2) diet untuk
mengurangi kadar zat komponen pembentuk batu, (3) aktivitas harian yang cukup
absorpsi ↓
Thiazide ↑ reabsorpsi Ca di
tubulus
↑ urine inhibitor
tubulus
Hiperkalsiuri Paratiroidektomi ↓ resorpsi Ca di
resorptif tulang
urine
Potasium alkali ↑ pH
hydroxamic acid)
Hiperurikosuri Allopurinol
Saluran Kemih
3.13.12. Komplikasi
DAFTAR PUSTAKA
4. McAninch J.W., Lue T.F. Urinary Stone Disease In Smith & Tanagho’s
Indonesia.
8. Hydronephrosis. Homepage on the internet
https://www.uwhealth.org/healthfacts/parenting/7767.pdf Diunduh