iv
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pimpinan Kepala Lembaga Penerbangan Dan Antariksa (LAPAN) ........ 5
Tabel 2.2 Produk Litbang ........................................................................................... 7
Tabel 2.3 Perangkat ADCS Satelit LAPAN A2 ......................................................... 22
Tabel 2.4 Sepesifikasi MFS Magnetumeter ................................................................ 23
v
BAB I
PENDAHULUAN
Gempa bumi ialah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Karena
wilayah Indonesia sendiri terletak diantara pertemuan tiga lempeng bumi ialah
lempeng Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Maka hal itulah yang
sering membuat sebagian daerah terkena dampak dari gempa bumi karena adanya
pergeseran lempeng. Bukan hanya itu jika titik gempa terjadi didaerah laut itu
sangat bisa memicu bencana tsunami yang sangat luar biasa. Bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan,
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik faktor alam dan atau faktor non
alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis (Harjadi.Dkk.
2007:3).
Salah satu contoh yang bisa diambil ialah pasca terjadinya gempa bumi
berkekuatan 7,9 skala richter di donggala dan kota palu Sulawesi tengah
tepatnya pada jumat ( 28/9/18 ) membuat semua jaringan terganggu dan bisa
dikatakan lumpuh total dengan pemanfaatan fasilitas radio amatir pada satelit A2
milik lapan membuat para relawan mudah untuk berkordinaasi pasca gempa disaat
jaringan telpon terganggu dapat berkomunikasi dan berkordinasi dengan tim SAR
guna mencari jalur evakuasi alternative atau untuk meminta pengiriman bantuan
dengan segera. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), pemanfaatan ialah “
proses, cara memanfaatkan: ~ sumber daya alam untuk pembangunan;”
Dalam hal ini pemanfaatan bantuan yang digunakan ialah satelit LAPAN
A2 milik lapan yang dibuat di indonesia. Dalam garis besar satelit didunia ini
hanya memiliki dua macam yaitu satelit alami yang memang berasal dari alam,
sebagai contoh bulan adalah satelit bagi bumi sedangkan yang kedua ialah satelit
buatan yang dirancang dan dirakit oleh manusia lalu di tempatkan di suatu orbit
menggunakan kendaraan peluncur atau roket. Kamus Besar Bahasa Indonesia
1
2
satelit terlebih khususnya yang dibuat oleh manusia banyak sekali macam
dan kegunaan, tujuan salah satunya satelit LAPAN A2 milik lapan yang dibuat
bertujuan untuk pemantauan maritim, memantau permukaan Bumi, bencana,
hingga identifikasi pulau. Tapi tujuan utama pembuatan satelit ini adalah untuk
mitigasi bencana. harjadi.dkk (2007:4) menyatakan mitigasi adalah serangkaian
upaya mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun
penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Salah
satu contoh kontribusi satelit lapan A2 yaitu menyediakan fasilitas komunikasi
radio amatir pada Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI untuk keperluan
komunikasi pasca terjadinya bencana. Satelit LAPAN-A2 (IO-86) diaktifkan
untuk membantu komunikasi antar relawan penanganan bencana di Lombok. 19
Agustus 2018 “ LAPAN A2 merupakan satelit terbaru buatan Lembaga
Penerbangan Dan Antariksa (LAPAN).’ (LAPAN A2’.LAPAN.Lembaga
Penerbangan dan Antariksa.16 nov.2013. Web.12 12 mei 2019).
Lapan sendiri adalah suatu lembaga khusus non kementrian yang bergerak
di bidang sains dan antariksa di indonesia. Untuk pusat kantor lapan berdiri di
Jakarta dan telah memiliki lokasi satuan kerja masing-masing. Lembaga ini pun
telah banyak mengeluarkan produk litbang atau penelitian dan pengembangan
dari mulai roket, satelit, pesawat tanpa awak, dan pesawat transportasi. LAPAN
adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang membidangi urusan
pemerintahan di bidang riset dan teknologi. (LAPAN ; 2013 ; pokok dan fungsi;
https://www.lapan.go.id/index.php/subblog/pages/2013/5/Tugas-Pokok-dan-
Fungsi; diakses tanggal 13 mei 2019).
3
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
PEMBAHASAN
2.1.1 Sejarah
4
5
Sumber : https://www.lapan.go.id/index.php/subblog/pages/2017/104/Profil-
Kepala
Visi 2015-2019
PUSAT UNGGULAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA
UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA MAJU DAN MANDIRI
Misi 2015-2019
1. Meningkatkan kualitas litbang penerbangan dan antariksa bertaraf
internasional.
6
Tugas
Fungsi
Sumber: https://www.lapan.go.id/index.php/subblog/pages/2013/65/Struktur-
Organisasi-LAPAN
Sumber: https://www.lapan.go.id/index.php/subblog/pages/2013/83/Struktur -
Organisasi-Deputi-Bidang-Sains-Antariksa-dan-Atmosfer
Sumber : https://www.lapan.go.id/index.php/subblog/pages/2013/77/Struktur-
Organisasi-Deputi-Bidang-Penginderaan-Jauh
Sumber : https://www.lapan.go.id/index.php/subblog/pages/2013/77/Struktur-
Organisasi-Deputi-Bidang-Penginderaan-Jauh
Pada gambar diatas penulis sedang berada di ruang auditorium pukul 08.30
wib untuk menunggu pemaparan materi workshop kunjungan yang dilakukan oleh
Kepala Bidang Diseminasi Pussainsa Drs. Bambang Suhandi. Sebelum melakukan
pemaparan materi pihak Lapan yang diwaliki bapak Drs. Bambang Suhandi sebagai
Kepala Bidang Diseminasi memberikan kata sambutan untuk kunjungan ke Lapan
di hadapan 4 dosen pembimbing dan 40 mahasiswa Teknik Informatika. sebaliknya
Pihak Universitas bina darma yang di wakili oleh dosen pembimbing bapak Heri
Suroyo,M.Kom memberikan kata sambutan untuk pihak Lapan yang telah
menerima Universitas Bina Darma untuk berkunjung.
Materi awal yang disampaikan ialah tentang profil Lapan dan produk
litbang secara singkat, Selain itu melalui video Lapan memperkenalkan rancangan
Observatorium Nasional di Kupang. Setelah itu pemaparan materi workshop
langsung dilakukan oleh Bapak M.Slamet Supriyadi, M.Si. dengan materi berjudul
Gangguan Ionosfer pada Receiver GPS. yaitu gangguan Ionosfer terhadap sinyal
radio akurasi GPS (Global Positioning System ) lonosfer adalah bagian dari lapisan
atas atmosfer dimana sejumlah elektron bebas yang mempengaruhi perambatan
gelombang radio.
Gambar diatas adalah contoh cara kerja GPS dan GNSS dalam menangkap sinyal
satelit dimana GNSS mengandalkan lebih banyak satelit untuk melakukan sebuah
pengukuran. Selain itu satelit untuk menentukan posisi tidak hanya GPS yang di
kelola di Amerika Serikat melainkan ada pula
Receiver GPS atau penerima gelombang radio GPS memiliki 3 tipe yang
dimana masing-masing memiliki tugas berbeda dan cara penggunaan yang berbeda
pertama ada receiver front ends yang berguna untuk memfilter data yang di tangkap
dari satelit kemudian menjadi data IF setelah itu yang kedua ada geodetic receiver
gps yang berfungsi mengolah data IF yang dihasilkan dari receiver front ends
menjadi data RAW atau data mentah yang ketiga ialah commercial gps receiver
yang digunakan untuk menerjemahkan data mentah atau RAW dari geodetic
receiver gps menjadi data lokasi untuk ditampilkan. Contoh commercial gps
receiver ialah seperti google maps. Untuk GPS posisi bisa menggunakan software
RTklib, GoGPS, GPS Lab, GPS Tool.
16
Gangguan ionosfer ialah gangguan dari lapisan atas atmosfer yang dimana
memiliki sejumlah elektron bebas yang mempengaruhi perambatan gelombang
radio. Dimana contoh kasusnya seperti sebuah cockpit pesawat yang berperan
sebagai user penerima meminta sinyal bantuan penunjuk arah dari menarah
pemantau sekitar. Kemudian menara pemantau mengirimkan sinyal bantuan ke
cockpit tetapi sinyal dikirim kan tadi tidak real time diterima akibat dari efek
gangguan ionosfer.
Untuk mengatasi masalah gangguan delay sinyal radio navigasi di akibatkan oleh
ionosfer bisa menggunakan software-software yang ada dibawah ini :Enri
developed by ENRI
Satelit Lapan A2 ini akan mengorbit secara ekuatorial dan akan melintasi
wilayah Indonesia secara diagonal sebanyak 14 kali dalam 24 jam, dengan kisaran
20 menit perputaranya.Pada orbitnya sensor AIS ( Automatic Identification System
) Lapan A2 memiliki radius deteksi lebih dari 100 km dan mempunyai kemampuan
untuk menerima sinyal dari maksimum 200 kapal dalam satu daerah cakupan.
Salah satu contoh pemanfaat satelit Lapan A2 ialah pada saat bencana alam terjadi
di palu donggala pada tanggal 28 september 2018 pukul 18.30 wita dengan
kedalaman 10 km dalam tempo 2 hari atau tepatnya pada tanggal 30 september
19
2018 satelit lapan A2 telah berhasil menghitung lebih dari 5000 bangunan rusak
akibat gempa yang terjadi di Palu dan Donggala. Metode yang digunakan adalah
interpretasi visual dengan membandingkan data citra satelit sebelum dan sesudah
gempa. Hasil perhitungan menunjukkan adanya 418 rusak di Kabupaten Donggala,
dan 2403 di Palu. Dengan hasil itu menunjukan bahwa satelit A2 milik lapan sangat
membantu bagi para relawan dan tim SAR untuk menentukan jalur evakuasi
tercepat untuk mencari korban dan mengantarkan bahan logistic beserta obat-
obatan. Dan gambar 2.6 adalah satelit LAPAN
1. Pallet (Tumpuan) memiliki dimensi dengan panjang 1000 mm, lebar 1000
mm dan memiliki tinggi 165 cm. selain titik tumpuan saat mobilisasi kontainer,
palletjuga berfungsi sebagai tempat satelit yang akan dibawa yang memiliki sistem
damper (kedap kejut) yang akan meredam kejut/getaran yang terjadi pada saat
perjalanan pengiriman.
2. Envelope (tutup) memiliki dimensi panjang 900 mm dan lebar 1005 dan
ketinggian ruangan 1350 mm, serta tinggi total 1550 mm. Envelopesatu eyebolt
sebagai titik angkat saat membuka dan menutup envelope dengan bantuan crane.
Envelope ini di rancang untuk menahan beban dari tekanan udara serta debu dan
air.
21
Aktuator
Reaction Wheel 3 -
Magnetic Torque 3 Air coil
Sumber : Artikel ADCS satelit LAPAN-A2/Orari Vol. 10 No.4
Sensor sikap satelit terdiri dari Star Sensor (STS), Magnetic Fiels Sensor
(MFS), Coarse Sun Sensor (CSS) sebagai referensi sensor dan Fiber Optic Gyro
sebagai sensor inersial. Sensor referensi berfungsi untuk mengetahui orientasi
sikap satelit terhadap referensi tertentu, kemudian sensor inersial berfungsi sebagai
sikap untuk mengetahui orientasi satelit terhadap sumbuh. Dan berikut adalah
penjelasan dari sensor-sensor yang dimiliki oleh satelit lapan A2 :
a. Star Sensor
Didalam satelit LAPAN A2 terdapat dua buah star sensor, 1 buah dengan
tipe sensor CCD dan 1 buah sensor dengan tipe CMOS. Star sensor (STS) adalah
sensor yang dijadikan sebuah referensiyang sangat akurat dengan akurasi 1
arcsec1arcsec min yang dapat memberikan informasi posisi bintang yang menjadi
sikap sebuah satelit terhadap ruang inersial atau disebut juga dengan koordinat
langit.
b. Magnetometer
Power 1 Watt
d. Gyro
e. Akuator Satelit
f. Reaction Wheel
g. Magnetic Torquer
Akuator yang kedua adalah magnetic torque, yaitu berupa lilitan kawat
yang berfungsi untuk membangkitkan dipol moment magnetic. Lilitan kawat
tersebut juga dapat memberikan kompensasi residu gangguan magnetic pada satelit
di samping itu juga dapat untuk dumping momentum angular ketika reaction wheel
mengalami saturasi.
Pada mode ini, sumbu Z+ satelit yang terdapat muatan kamera menghadap
tegak lurus permukaan bumi sapanjang ground tracknya. Selain itu pada mode ini
kecepatan angular pada sumbu pitch satelit dijaga konsultan.
Pada mode ini, kecepatan angular pada sumbu pitch satelit diatur sehingga
sumbu Z+ satelit mengarah ke obyek tertentu di permukaan bumi. Mode ini dapat
digunakan untuk mengamati objek inertial diantariksa, misalnya bulan Dengan
sistem ADCS yang dimiliki oleh satelit LAPAN A2 tersebut, maka diharapkan
misi-misi yang dibawanya akan dapat dipenuhi.
1. Radio HT
4. Kompas
1. Mengaktifkan radio HT dan aktikan bagian VHF dan UHF, kemudian input
melalui frekuensi 145.880 Mhz, dan pada output terdapat pada frekuensi 435.880
Mhz, jika terjadi dopper maka akan ada pergeseran -+ 10 Khz
2. Mengarahkan antena sesuai pada azimuth yang telah kita lacak pada
aplikasi AMSATDROID seperti ditujukan pada gambar 2.8
3. Ketika kita telah mengetahui posisi satelit maka jangan melakukan suatu
transmisi uplink karena akan menggangu stasiun yang sedang bekerja, didalam
komunikasi radio LISTENING FIRST sangat penting.
26
Gambar 2.14 : Posisi satelit Lapan A2 di akses melalui Amsatdroid pada tanggal
9 mei 2019 pukul 20.53 wib ( sumber : aplikasi Amsatdroid )
SIMBA ialah sistem informasi yang disediakan oleh lapan untuk mengetahui
informasi terhadap peringantan dini bencana dan informasi terhadap dampak dari
bencana, SIMBA bisa diakses melalui web browser dengan link
http://pusfatja.lapan.go.id/simba/, pada link tersebut kita akan langsung memasuki
halaman utama dari Sistem Informasi untuk Mitigasi Bencana. Didalam web ini
kita dapat langsung mengakses informasi peringatan dini bencana seperti , potensi
27
kekeringan, potensi banjir,titik panas, peringatan kebakaran hutan dan gunung api
Indonesia, kemudian pada dampak bencana kita dapat mengakses informasi seperti
tanggapan darurat bencana, respon bencana dan daerah yang terbakar. Dan
diberikut masing-masing tampilan dari web sistem informasi untuk mitigasi
bencana atau ( SIMBA) :
Dari data diatas dibuat pada bulan maret tahun 2019, dan kami akses datanya
pada tangga l9 mei 2019 jam 23:13, kemudian dilihat data diatas wilayah Indonesia
tidak ada yang tedampak potensi kekeringan yang extream, wilayah Indonesia
dalam kisaran 50 % lebih hanya mengalami kekeringan ringan dan sisanya normal
tidak terdampak dari pontensi kekeringan .
28
Data diatas perbaharui dan kami akses pada tanggal 9 mei 2019, dari data
diatas potensi banjir hanya di beberapa daerah saja terlihat pada wilayah Indonesia
yang terdapat warna biru tua adalah yang terdampak potensi dari banjir. Dengan
adanya informasi ini kita dapat lebih waspada terhadap banjir yang akan melanda
daerah kita.
29
Data diatas diperbarui dan diakses pada tanggal 9 mei 2019, dari data diata
bisa kita lihat potensi kekeringan dan asap pada wilayah Indonesia paling tinggi
hanya pada level sedang yang berwarna biru dan wilayah yang terdampak pada
level sedang dari Indonesia berkisaran -+ 5% dan sisanya terdapat pada level rendah
yang berwarna biru tua dalam data yang ada diatas tersebut. Beberapa gambar yang
ditampilkan diatas tentang informasi peringatan dini bencana yang diakses melalui
SIMBA, masih ada banyak informasi yang bisa diakses tentang peringatan dini
bencana.
30
Data diatas di perbarui pada periode juli 2015 sampai dengan desember 2016
dan diakses pada tanggal 10 mei 2019 jam 00: 12 wib, dari data diatas dijelaskan
wilayah yang paling banyak titik terdampak dari kebakaran ialah pulau sumatera
kemudian disusul oleh Kalimantan dan yang terakhir terdapat pada papua, untuk
kepulauan jawa tidak titik dari dampak kebakaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Untuk melengkapi laporan ini kami akan menyampaikan beberapa saran yang
mungkin bisa membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada, antara
lain sebagai berikut :
31
DAFTAR PUSTAKA
33