Anda di halaman 1dari 24

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI

DESA PANDANREJO KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG

LAPORAN PROGRAM KERJA


Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang
Semester Antara 2018/2019
Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang

Penanggung Jawab
Anita Pratiwi Suryaningsih/FIP/PG PAUD/160153601298
Erviana/FIP/AP/160131600505
Silvia Arina Hidayati/FIP/PGSD/160151600088

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBERDAYA WILAYAH DAN KULIAH


KERJA NYATA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
Nama-nama Peserta
1. M. Puja.W 22. Reza Putra Fajar
2. Neris 23. Salma
3. Endang Indrawati 24. Vita Okta Via
4. Clara 25. Alrajes Ahmad Himawan
5. Lisa Pratia Sadina Putri 26. Abimanyu Denis
6. Mebi 27. Tisya Kalista Putri
7. Silfi 28. Brayen Adam Maula
8. Sesil 29. Sheril Irene
9. Ayu Ningtias 30. Erik
10. Refan 31. Satria Bagus
11. Radit 32. Devita Kayla Permata P
12. Adelia Animi 33. Putra
13. Putri Dwi Kumala Sari 34. Ernest Alfin K.P
14. Alvira Dwi 35. Umar Faruq
15. Andin 36. Christian
16. Ika Andi Pratiwi 37. Dista
17. Arfelia Zafira Zahra 38. Dio
18. Arya 39. Febi
19. Lala Putri Istiana 40. Masayu Febrianti
20. Viki Kristian Angga S 41. Fenti Vidinata
21. Unggul Pranoto 42. Amelia Nur Hapsari
LEMBAR PENGESAHAN

Laporam ini telah disetujui pada tanggal ... bulan Juli tahun 2019 oleh:

Mengetahui,
a.n Ketua LP2M
Kapus PSWKKN Dosen Pembimbing Lapangan

Dr. H. Agung Winarno, M.M Taufik, S.Pd., M.Pd


NIP 196303142001121001
Abstrak

Kemampuan berbicara di depan umum atau Public speaking merupakan


salah satu kemampuan yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang.
Kemampuan ini tidak hanya untuk menyampaikan gagasan atau pendapat
melainkan ada pula tujuan-tujuan tertentu. Public speaking adalah bentuk
komunikasi lisan baik berupa prsentasi, ceramah, pidato atau jenis bicara di
deapan umum lainnnya untuk menyampaikan sebua ide, gagasan, pikiran dan
perasaan secara runtut, sistematis, dan logis dengan tujuan memberikan sebuah
informasi, mempengaruhi bahkan menghibur para audiens.
Keberhasilan public speaker memerlukan kepercayaan diri yang tinggi.
Berbicara di depan umum adalah proses berbicara kepada sekelompok orang
dengan cara terstruktur yang disengaja dimaksudkan untuk menginformasikan,
mempengaruhi, atau menghibur pendengar. Berbicara di depan umum bukanlah
tugas yang mudah. Perlu keterampilan berbahasa yang baik. Ketakutan dan
kegelisahan menjadi masalah besar, terutama bagi pemula yang belum
berpengalaman dalam public speaking. Ini juga terjadi pada siswa SDN
Pandanrejo 1 dan SDN Pandanrejo 2. Keahlian siswa untuk tampil di depan
umum masih terlilit berbagai kendala seperti malu atau tidak percaya diri, takut,
penggunaan bahasa dan kalimat yang masih belum efektif, dsb. Itulah sebabnya
kegiatan pelatihan Public speaking perlu diadakan untuk megasah mental dan
keterampilan speaking mereka di depan umum. Kegiatan yang dilakukan dalam
dua tahap, yaitu pengiriman konten dan praktek. Berdasarkan evaluasi, hasil yang
diperoleh sangat signifikan. Antusiasme dan keseriusan para peserta yang
menghadiri serangkaian acara yang diselenggarakan oleh KKN Universitas Negeri
Malang dari awal sampai akhir menghasilkan progresifitas kemampuan speaking
mereka.
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan program kerja Pelatihan Public speaking Untuk
Siswa Sekolah Dasar di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
ini dapat disusun dengan sebaik-baiknya.pada hari Jum’at tanggal 28 Juli 2019
dapat diselesaikan. Keberhasilan pelakasnaan program kerja ini terjadi karena
adanya kerjasama dari berbagai pihak yang berkontribusi dengan baik.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai pelaksanaan kegiatan serta sebagai bentuk pertanggungjawaban Ketua
Pelaksana program kerja Pelatihan Public speaking Untuk Siswa Sekolah Dasar di
Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang telah dilaksanakan.
Pelaksanaan program kerja Pelatihan Public speaking Untuk Siswa Sekolah Dasar
Di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang pada hari Minggu
tanggal 21 Mei 2017 diuraikan secara jelas pada laporan kegiatan ini, diantaranya
: tujuan yang hendak dicapai, sasaran pelaksanaan kegiatan, waktu dan tempat
pelaksanaan serta output dari pelaksanaan kegiatan.
Laporan kegiatan ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolok ukur
dalam pelaksanaan program kerja Pelatihan Public speaking Untuk Siswa Sekolah
Dasar Di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang pada hari
Minggu tanggal 21 Mei 2017 dan menjadi bahan perbaikan untuk masa yang akan
datang.
Daftar isi

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan dan Sasaran KKN .............................................................................. 3
C. Hasil yang Telah Dicapai............................................................................... 4
D. Strategi Pelaksanaan Program KKN ............................................................. 4
E. Organisasi Pelaksanaan Kegiatan KKN......................................................... 5
F. Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 6
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan .............................................................. ..7
B. Permasalahan dalam Pelaksanaan Kegiatan ................................................ ..7
C. Solusi terhadap Masalah .............................................................................. ..7
BAB III PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL
A. Paparan Hasil Pelaksanaan Kegiatan........................................................... ..8
B. Pemabahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan .................................................. ..9
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................................... 10
B. Rekomendasi................................................................................................ 10
LAMPIRAN
A. Foto Kegiatan .............................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam berbagai kesempatan, kegiatan public speaking sangat dibutuhkan.
Hal ini karena hampir setiap kegiatan, identik dengan aktivitas yang mensyaratkan
pembicara utama atau pembawa acara. Keterampilan untuk dapat berbicara di
depan forum sangatlah penting. Kemampuan ini dapat dimiliki seseorang dengan
jalan berlatih dan terus mempraktikkan dalam setiap kegiatan. Tidak hanya
penting dimiliki oleh para akademisi ataupun orang dewasa, kemampuan public
speaking juga dirasa perlu dimiliki oleh anak-anak. Dalam hal ini, siswa sekolah
dasar dirasa sangat perlu memiliki kemampuan public speaking sebagai penunjang
public perfomances mereka sejak dini. Mengingat kemampuan public speaking ini
akan dapat mereka gunakan dalam berbagai kegiatan dan kesempatan maka akan
sangat bermanfaat sekali jika diadakan suatu pelatihan public speaking
sebagaimana yang dilakukan oleh mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata)
Universitas Negeri Malang tahun 2019 di desa Pandanrejo.
Adapun sasaran atas pelatihan public speaking yang diadakan adalah para
siswa SDN Pandanrejo 1 dan SDN Pandanrejo 2. Berdasarkan pengamatan
langsung kemampuan public speaking para siswa sekolah dasar di atas masih
tergolong kurang bagus. Dalam berbagai kesempatan untuk bercerita, berpidato,
atau menyatakan pendapat di depan umum, para siswa sangat sulit untuk tampil
berani. Kurangnya kepercayaan diri, rasa takut salah, kurangnya menyusun kata
yang baik, dsb melatarbelakangi ketidakefektifan penampilan mereka maju untuk
berbicara di depan umum.
Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan berbicara memegang peranan
penting dalam komunikasi sosial. Hal ini sesuai dengan Tarigan (1988: 15) yang
mengatakan bahwa berbicara merupakan suatu alat untuk mengomunikasikan
gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan pendengar atau penyimak. Berdasarkan batasan tersebut tersirat sebuah
makna bahwa perihal berbicara (berpidato) harus disesuaikan dengan pendengar.
Dengan kata lain, sebelum berpidato, pembicara harus memahami pendengar,
dengan siapa berpidato, dan untuk kebutuhan apa ia berpidato agar gagasan yang
disampaikan dapat diterima oleh penyimak karena hakikat berbicara (berpidato)
adalah berkomunikasi (Kridalaksana, 2001: 30). Selanjutnya, menurut Arsjad
(1988: 23) kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kalimat-
kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan,
dan perasaan. Semakin terampil seseorang dalam berbicara, maka semakin
terampil dan mudahlah ia berpidato untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan
perasaannya kepada orang lain serta semakin jelas jalan pikirannya, karena
sesungguhnya bahasa seseorang itu mencerminkan pikirannya (Tarigan 1988: 1).
Kemudian, Ahmadi (1990: 18) mengemukakan pendapatnya mengenai,
keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan memproduksi
arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan, perasaan,
dan keinginan kepada orang lain. Pengertian ini mengimplisitkan adanya peran
penting bahasa sebagai sarana komunikasi. Bahasa tersebut diungkapkan dengan
cara melakukan kegiatan mengeluarkan bunyi-bunyi yang teratur dan
mengandung makna yang dilakukan secara lisan untuk berkomunikasi dengan
orang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan berbicara pada hakikatnya adalah keterampilan berkomunikasi,
yakni keterampilan mengomunikasikan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan secara
runtut, sistematis, dan logis, yang dilakukan pembicara kepada seseorang atau
sekelompok orang melaui sarana lisan berupa bunyi-bunyi artikulasi yang
mengandung makna.
Public speaking merupakan bagian dari keterampilan berbahasa,
khususnya berbicara. Sebagai sebuah keterampilan, tidak akan pernah datang
begitu saja kepada pelakunya, akan tetapi, butuh sebuah proses. Dengan kata lain,
keterampilan berbicara di depan umum ini akan semakin lancar dan sukses
manakala yang bersangkutan selalu berlatih dan berlatih untuk mengasahnya.
Sirait (2008), seorang public speaker papan atas, mendefinisikan public
speaking sebagai seni yang menggabungkan semua ilmu dan kemampuan yang
kita miliki. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa memberanikan berbicara di depan
umum artinya siap menyampaiakan pesan kepada orang-orang yang latar
belakangnya berbeda. Seorang pembicara publik harus bisa melakukan berbagai
tugas sekaligus. Ia harus bisa menyampaikan informasi, menghibur, dan
meyakinkan pendengarnya. Tanpa ilmu pengetahuan, informasi yang disampaikan
bisa salah. Tanpa kemampuan mengingat cerita lucu dalam urutan yang betul,
maka pembicara tidak akan bisa menghibur pendengar. Selanjutnya, tanpa
kepercayaan diri, seorang pembicara tidak akan bisa meyakinkan orang lain untuk
percaya. Intinya, public speaking yang baik dekat dengan kesuksesan.
Dalam kegiatan public speaking, seseorang diminta untuk terus berlatih
berbicara, menambah pengetahuan tentang apa saja. Salah satu cara yang bisa
ditempuh adalah kita harus sering membaca, khususnya topik-topik yang relevan
dengan acara yang akan kita pandu, kenudian berlatih menuliskan script
pembicaraan yang akan kita tampilkan. Selain itu, bekal yang tak kalah penting
adalah seorang public speaker dituntut mempelajari kebudayaan, menekuni
berbagai komunitas, serta aktif dalam sebuah komunitas dan melakukan budaya
bicara secara berkelompok.

B. Tujuan, Program dan Sasaran KKN


1. Nama Kegiatan
Program kerja ini merupakan kegiatan pendukung dari kegiatan
utama program kerja yang telah ditentukan dengan judul “Pelatihan Public
speaking Untuk Siswa Sekolah Dasar Di Desa Pandanrejo Kecamatan
Wagir Kabupaten Malang”.
2. Tujuan Umum
Adapun tujuan khusus atas pelatihan public speaking ini adalah
sebagai berikut.
a. Mengajarkan berbagai teknik berbicara di depan umum secara efektif
dan menyenangkan.
b. Membentuk karakter berani dan percaya diri tampil di depan umum.
c. Menjadikan para siswa sebagai calon public speaker yang baik.
d. Mengoptimalkan kemampuan komunikasi para siswa secara efektif
dan efisien.
3. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus atas pelatihan public speaking ini adalah
sebagai berikut.
a. Meningkatkan antusiasme belajar teknik public speaking sejak
dini.
b. Meningkatkan kemampuan public speaking siswa.
c. Memberikan berbagai tips untuk mempermudah kemampuan
public speaking siswa.
d. Menumbuhkan motivasi dan rasa percaya diri siswa.
e. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa secara efektif.

C. Hasil yang telah dicapai


Hasil yang telah dicapai dalam program kerja pelatihan Public speaking
untuk siswa Sekolah Dasar di desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten
Malang ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa sudah mampu tampil di depan umum tanpa perlu instruksi lanjutan
yang berlebihan atau paksaan.
2. Siswa berani mengungkapan pendapatnya sendiri di depan umum.
3. Siswa dapat mengampresiasi penampilan siswa satu dengan lainnya.
4. Siswa lebih mudah beradaptasi dengan publik.
5. Siswa dapat mengatasi sendiri perasaan grogi, takut, dan malu sebelum tampil
di depan umum.
6. Adanya perasaan puas para siswa terhadap perkembangan kemampuan public
speakingnya yang dulunya tidak mendapatkan perhatian audiens kini bisa
mengontrol suasana menjadi kondusif.
7. Siswa dapat berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan sopan.
8. Siswa dapat tampil optimal dalam menunjukkan keterampilan komunikasinya
ketika di depan umum.
D. Strategi Pelaksanaan Program KKN
1. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilakukan penjaringan peserta melalui kegiatan
pengamatan secara langsung ke sekolah-sekolah dasar yaitu SDN
Pandanrejo 1 dan SDN Pandanrejo 2. Dalam pengamatan ini menghasilkan
gambaran potensi kemampuan dan kepeminatan siswa sekolah dasar
terhadap program kerja public speaking.
2. Tahap Koordinasi
Pada tahap koordinasi merupakan tahap penyampaian lebih lanjut
terkait maksud, tujuan, perizinan dan kerjasama antara mahasiswa KKN
dengan Kepala Sekolah SDN Pandanrejo 1 dan SDN Pandanrejo 2
terhadap pelaksanaan program kerja Public speaking. Dalam tahap
koordinasi ini pihak-pihak yang terlibat saling bertukar pendapat untuk
menyusun dan mewujudkan program agar berjalan dengan baik.
3. Tahap Persiapan Kegiatan
Pada tahap persiapan kegiatan hal yang dilakukan berupa
pembentukan dan pembagian tugas panita, perancangan jadwal
pelaksanaan, materi yang akan disampaikan, rundown acara sasaran
kegiatan, standar keberhasilan, anggaran yang diperlukan, dan media
pendukung. Adapun persiapan waktu dijadwalkan pada hari selasa, kamis,
dan minggu pada pukul 15.00 WIB – 16.30 WIB di posko KKN
Universitas Negeri Malang desa Pandanrejo.
4. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pada tahap pelaksanaan program kerja ini dibagi dalam dua
tahapan, utama yaitu persiapan dan pelaksanaan.
a. Tahap persiapan, yaitu mempersiapkan segala kebutuhan yang
diperlukan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program.
Adapun kebutuhan tersebut meliputi uraian pada nomor tiga di atas.
b. Tahap kedua yaitu pelaksanaan program kerja Pelatihan Publik
Speaking Untuk Siswa Sekolah Dasar di desa Pandanrejo sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
5. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan dilakukan secara kelompok sesuai dengan nama
penanggungjawab program kerja dengan mengikuti format yang
dilampirkan dalam petunjuk teknis Kuliah Kerja Nyata (KKN), kemudian
diserahkan kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pada akhir
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

E. Organisasi Pelaksanaan Kegiatan


Pelindung : Rektor Universitas Negeri Malang
Penasehat : Taufik, S.Pd., M.Or
Penanggung Jawab : Andy Setiawan selaku Koordinator Desa
Ketua Pelaksana : Silvia Arina Hidayati
Sekertaris kegiatan : Erviana
Bendahara kegiatan : Anita Pratiwi Suryaningsih

F. Anggaran Biaya
No Nama Barang Harga
1. Kertas bufalo kuning Rp
2. Lem kertas Rp
3. Kertas lipat Rp
4. Kertas kado Rp
5. Buku tulis Rp
6. Pensil Rp
7. Sketch book Rp
8. Kotak makan Rp
9. Botol minum Rp
JUMLAH Rp

G. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan dalam pelaksanaan program Public Speaking di Desa Pandanrejo
Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Kegiatan Mei Juni
No. 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan (pembentukan
panitia dan job
descriptions, susunan
kegiatan, materi yang akan
disampaikan, media
pendukung, anggaran yang
diperlukan serta sistem
koordinasi yang terstruktur)
2. Pelaksanaan (perizinan dan
pelaksanaan kegiatan)
3. Pengawasan
4. Evaluasi (review program
dan penutupan)
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan


Efektifitas pelaksanaan program kerja pelatihan public speaking untuk
siswa sekolah dasar ini diwujudkan berdasarkan tahapan manajemen program
yang terkendali. Dimulai dari persiapan, pelaksanaan, pengorganisasian,
pengawasan, dan evaluasi program kerja, segala kegiatan yang telah disusun dapat
dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Adanya
kerjasama serta koordinasi terkontrol antara anggota pelaksana satu dengan
lainnya sangat mendukung kelancaran pelaksanaan program. Selanjutnya, sikap
optimis dan antusias para siswa dalam mengikuti pelatihan public speaking
menjadikan setiap kegiatan yang dicabangkan dalam berbagai tema pelatihan
dapat dijalani dengan sangat baik oleh para siswa SDN Pandanrejo 1 dan SDN
Pandanrejo 2.

B. Permasalahan dalam Pelaksanaan Kegiatan


Dalam pelaksanaan program kerja public speaking untuk siswa sekolah
dasar ini, permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut.
1. Tidak semua siswa SDN Pandanrejo 1 dan SDN Pandanrejo 2 mengikuti
pelatihan secara penuh atas jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan
dikarenakan berhalangan hadir dengan alasan sakit atau ada urusan keluarga.
2. Ada beberapa kesempatan pelaksanaan program sedikit terhambat karena
adanya bentrokan jadwal pelatihan public speaking dengan jadwal mengaji
para siswa.
3. Ada beberapa siswa bersikap pasif ketika pelaksanaan program tengah
berlangsung.

C. Solusi terhadap Masalah


Adapun solusi terhadap masalah yang telah diuraikan di atas adalah
sebagai berikut.
1. Anggota pelaksana program selalu aktif memantau, menghimbau, dan
mengajak para siswa untuk ikut pelatihan sesuai jadwal yang telah ditentukan
dengan memberitahukan tema selanjutnya pada setiap penutupan kegiatan.
Hal ini bertujuan untuk menarik minat dan kesiapan peserta dalam mengikuti
pelatihan. Penggunaan kalimat-kalimat persuasif dalam penyampaian
penutupan kegiatan akan berpengaruh pula dalam mendorong antusiasme
peserta. Para siswa yang masuk juga diberikan amanat untuk mengajak teman
mereka lainnya yang tidak masuk untuk kembali mengikuti pelatihan sesuai
jadwal.
2. Jadwal mengaji para siswa dikonsultasikan kembali dengan
penanggungjawab TPQ setempat sehingga jadwal antara pelatihan dan
belajar mengaji tidak lagi bentrok. Dalam hal ini proses diskusi berhasil dan
mencapai mufakat.
3. Anggota pelaksana mendorong semangat para siswa melalui ice breaking
serta memanfaatkan media edukatif yang lebih bervariasi seperi audio visual.
BAB III
PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

A. Paparan Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Adapun hasil pelaksanaan kegiatan program kerja pelatihan public
speaking untuk siswa sekolah dasar di desa Pandanrejo ini adalah sebagai
berikut.
Indikator
Tanggal Materi Kegiatan
Ketercapaian
23 Mei Perkenalan, Melakukan Perkenalan :
2019 Permainan perkenalan secara 1. Masing-masing siswa yang
Edukatif individu, dan datang memperkenalkan
melakukan diri secara individu
permainan 2. Penanggungjawab
edukatif sesuai menyampaikan kegiatan
aturan dalam rumah pintar
3. Siswa dibagikan kartu tanda
peserta rumah pintar

Permainan Edukatif :
Tebak benda
1. Siswa dibentuk kelompok
(menyesuaikan jumlah
siswa yang datang)
2. Masing-masing kelompok
menyiapkan bunyi bel
khusus sebagai syarat
sebelum menjawab
3. Cek bel masing-masing
kelompok
4. Mulai permainan
 Penanggungjawab
menyebutkan ciri-
ciri suatu benda
 Kelompok yang tau
jawabannya wajib
membunyikan suara
bel kelompok
sebelum menjawab
 Kelompok yang
mendapatkan poin
terbanyak maka
kelompok tersebut
yang menang
Senam Otak
Tuliskan di sebuah kertas kecil
untuk diri anda sendiri. Tulisan di
kertas kecil tersebut seperti ini
1: kepala, 2: hidung, 3: telinga, 4:
leher. Akan lebih baik bila anda
menghafalkan isi tulisan ini. Lalu
berikan instruksi kepada siswa, bila
saya menyebut angka “1”, kalian
memegang kepala, bila saya
menyebut angka “2”, kalian
memegang hidung, dst. Setelah itu,
ajak anak untuk melakukan mainan
ini. Sebutkan angka mulai dari
tempo lambat, hingga tempo cepat.
Bila anak didik sudah bisa
melakukannya dengan cepat, maka
sudah bisa dipastikan mereka
sudah bisa berkonsentrasi dengan
baik. Bila anda berani dan untuk
menambah keceriaan mintalah
anak untuk menyebutkan
angkanya, dan anda yang
menyentuh bagian tubuh anda.

Peragaan narasi cerita

(NB :Siswa diinstruksikan untuk


membawa buku gambar dan
crayon untuk pertemuan
selanjutnya)

26 Mei Menggamb  Menggambar 1. Siswa menyiapkan buku


2019 ar dan bebas sesuai gambar dan crayon
mewarnai, imajinasi dan 2. Siswa diinstruksikan untuk
mewarnai menggambar dan mewarnai
Public gambar bebas sesuai imajinasi
speaking:  Menceritakan 3. Siswa menceriatakan hasil
menyampai makna gambar di depan
kan makna gambar yang
gambar dibuat (NB : Setiap siswa yang aktif
mendapatkan poin di kartu
rumah pintar)

28 Mei Libur - -
2019 (Bagi-bagi
ta’jil)
30 Mei Puisi  Membaca 1. Siswa dibagikan contoh puisi
2019 puisi dengan 2. Siswa membaca puisi sendiri-
Public nada, intonasi, sendiri dengan suara yang pelan
speaking : dan artikulasi untuk memahami isi puisi
Membaca yang baik dan 3. Satu siswa ditunjuk untuk
Puisi benar membacakan puisi di depan atau
bisa sukarelawan
4. Penanggungjawab
mencontohkan cara membaca
puisi

(NB : Setiap siswa yang aktif


mendapatkan poin di kartu
rumah pintar)

11 Juni Permainan Melakukan


2019 Edukatif permainan
edukatif sesuai
aturan

13 Juni Dongeng Menyebutkan 1. Penanggungjawab


2019 pesan moral membacakan dongeng
Public dalam dongeng 2. Siswa mendengarkan
speaking : 3. Siswa menyampaikan pesan
Menyampa moral yang ada dalam
ikan pesan dongeng yang dibacakan
moral
dalam Siswa diinstruksikan untuk
dongeng membawa buku gambar dan
crayon untuk pertemuan
selanjutnya
(NB : Setiap siswa yang aktif
mendapatkan poin di kartu
rumah pintar)

16 Juni Menggamb  Menggambar 1. Siswa menyiapkan buku


2019 ar dan bebas sesuai gambar dan crayon
Mewarnai imajinasi dan 2. Siswa diinstruksikan untuk
mewarnai menggambar dan mewarnai
Public gambar bebas sesuai imajinasi
speaking:  Menceritakan 3. Siswa menceriatakan hasil
menyampai makna gambar di depan
kan makna gambar yang
gambar dibuat (NB : Setiap siswa yang aktif
mendapatkan poin di kartu
rumah pintar)
18 Juni Menulis  Menuliskan 1. Siswa diberikan gambar-
2019 Puisi puisi sesuai gambar sebagai pemantik
imajinasi imajinasi
Public  Membaca 2. Siswa menuliskan puisi
speaking : puisi hasil sesuai imajinasi
Membacak tulisan (diperbolehkan tidak sesuai
an Puisi dengan gambar)
karya 3. Siswa membacakan puisi di
sendiri depan

(NB : Setiap siswa yang aktif


mendapatkan poin di kartu
rumah pintar)

20 Juni Menulis  Menuliskan 1. Siswa diinstruksikan untuk


2019 kegiatan cerita tentang menulis kegiatan apa saja yang
sehari-hari, kegiatan yang sudah dilakukan dari pagi
dilakukan sampai sore
Public sehari-hari Catatan : boleh menulis kegiatan
speaking :  Menceritakan yang dilakukan kemarin)
menceritak hasil tulisan di 2. Siswa menceritakan hasil tulisan
an di depan depan di depan

(NB : Setiap siswa yang aktif


mendapatkan poin di kartu
rumah pintar)

23 Juni Video Menceritakan 1. Siswa diputarkan video


2019 Dongeng kembali dongeng 2. Siswa mendengarkan dan
Edukatif yang telah mengamati video
diamati dari video 3. Siswa menceritakan kembali
Public dongeng dari video dengan
speaking : bahasa sendiri
menceritak
an kembali (NB : Setiap siswa yang aktif
dongeng mendapatkan poin di kartu
dari video rumah pintar)

25 Juni Sesuai Menyesuaikan Menyesuaikan


2019 request
siswa
27 Juni Penutupan Pembagian Membagi reward untuk siswa yang
2019 dan reward mendapatkan poin terbanyak
pembagian selama kegiatan rumah belajar
reward
Tabel 2: Hasil pelaksanaan program kerja
B. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Terkait pelaksanaan program kerja Public speaking Untuk Siswa Sekolah
Dasar di Desa Pandanrejo telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
prosedur manajemen yang terkendali. Sebagaimana tahapan yang telah dijelaskan
sebelumnya, dalam mewujudkan kesuksesan pelaksanaan program kerja ini,
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Adapun
menurut susunan utama tahapan pelaksanaan terbagi atas persiapan dan
pelaksanaan kegiatan.
Dimulai dari persiapan kegiatan, tim pelaksana membentuk susunan
kepanitiaan serta tugas dan tanggungjawabnya. Dilanjutkan dengan membuat
susunan kegiatan, materi yang akan disampaikan, media pendukung, anggaran
yang diperlukan serta sistem koordinasi yang terstruktur. Seanjutnya pada tahap
pelaksanaan dimulai dari melakukan observasi ke sasaran (sekolah) yang telah
ditetapkan yaitu SDN Pandanrejo 1 dan SDN Pandanrejo 2 sekaligus melakukan
permohonan perizinan dengan kepala sekolah terkait pelaksanaan kegiatan. Dalam
kegiatan ini, tim pelaksana melakukan pemetaan secara kasar terhadap potensi
atau kemampuan public speaking para siswa. Setelah itu, dilakukan analisis lebih
lanjut terhadap tema-tema yang sekiranya relevan untuk diaplikasikan kepada para
siswa agar mereka tertarik untukk mengikuti pelatihan.
Tahap ketiga adalah melakukan pengawasan. Dalam pengawasan ini tim
pelaksana dapat menyimpulkan berbagai faktor pendukung dan penghambat
terkait pelaksanaan program. Adapaun faktor pendukung adalah tersedianya
tempat yang memadai untuk pelaksanaan pelatihan, sikap kooperatif sekolah
dalam menerima program kerja pelatihan public speaking untuk para siswanya,
antusiasme siswa, dukungan dan dari masyarakat dan orangtua siswa. Adapun
faktor penghambat pelaksanaan program kerja yaitu pertama, tidak semua siswa
SDN Pandanrejo 1 dan SDN Pandanrejo 2 mengikuti pelatihan secara penuh atas
jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan dikarenakan berhalangan hadir dengan
alasan sakit atau ada urusan keluarga.. Kedua ada beberapa kesempatan
pelaksanaan program sedikit terhambat karena adanya bentrokan jadwal pelatihan
public speaking dengan jadwal mengaji para siswa. Ketiga, ada beberapa siswa
bersikap pasif ketika pelaksanaan program tengah berlangsung.
Dari hambatan di atas, telah dapat diselesaikan melalui berbagai solusi
seperti anggota pelaksana program selalu aktif memantau, menghimbau, dan
mengajak para siswa untuk ikut pelatihan sesuai jadwal yang telah ditentukan
dengan memberitahukan tema selanjutnya pada setiap penutupan kegiatan. Hal ini
bertujuan untuk menarik minat dan kesiapan peserta dalam mengikuti pelatihan.
Penggunaan kalimat-kalimat persuasif dalam penyampaian penutupan kegiatan
akan berpengaruh pula dalam mendorong antusiasme peserta. Para siswa yang
masuk juga diberikan amanat untuk mengajak teman mereka lainnya yang tidak
masuk untuk kembali mengikuti pelatihan sesuai jadwal.Jadwal mengaji para
siswa dikonsultasikan kembali dengan penanggungjawab TPQ setempat sehingga
jadwal antara pelatihan dan belajar mengaji tidak lagi bentrok. Dalam hal ini
proses diskusi berhasil dan mencapai mufakat. Solsusi terakhir terhadapa masalah
di atas adalah anggota pelaksana mendorong semangat para siswa melalui ice
breaking serta memanfaatkan media edukatif yang lebih bervariasi seperti audio
visual. Solusi tersebut berhasil mengatasi beberapa masalah yang dianggap
menghambat kelacancaran program kerja. Selain itu, adanya kerjasama dan
koordinasi yang intens antara anggota tim pelaksana juga merupakan salah satu
faktor pendukung kelancaran program kerja yang telah ditetapkan.
Pada tahap akhir yaitu evaluasi merupakan tahap dimana anggota tim
pelaksana mereview secara keseluruhan terhadap pelaksanaan program. Evaluasi
ini berguna sebagai langkah untuk mengatasi dan mengoptimalkan program kerja
pada masa mendatang atau referensi pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Dalam menambah semangat para siswa untuk terus belajar public speaking
sekaligus dalam rangka mengapresiasi antusiasme para siswa yang mengikuti
pelatihan, diberikannya reward buku, pensil, sketch book, tempat makan, dan
botol minum. Dari reward yang diberikan, para siswa sangat senang dan kerja
keras mereka berlatif membuahkan hasil yang memuaskan.
Hasil yang didapat oleh para siswa tidak jauh berbeda dengan tujuan yang
telah ditetapkan. Hasil tersebut diuraikan sebagaimana berikut.
1. Siswa sudah mampu tampil di depan umum tanpa perlu instruksi lanjutan
yang berlebihan atau paksaan.
2. Siswa berani mengungkapan pendapatnya sendiri di depan umum.
3. Siswa dapat mengampresiasi penampilan siswa satu dengan lainnya.
4. Siswa lebih mudah beradaptasi dengan publik.
5. Siswa dapat mengatasi sendiri perasaan grogi, takut, dan malu sebelum tampil
di depan umum.
6. Adanya perasaan puas para siswa terhadap perkembangan kemampuan public
speakingnya yang dulunya tidak mendapatkan perhatian audiens kini bisa
mengontrol suasana menjadi kondusif.
7. Siswa dapat berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan sopan.
8. Siswa dapat tampil optimal dalam menunjukkan keterampilan komunikasinya
ketika di depan umum.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Program kerja Public speaking untuk siswa Sekolah Dasar di SDN
Pandanrejo 1 dan SDN Pandanrejo 2 telah dilaksanakan sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan berhasil sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.

B. Rekomendasi
Mengingat pentingnya kemampuan public speaking untuk semua
kalangan, diharapkan pelatihan public speaking ini dapat dilanjutkan
keberadaanya untuk dilaksanakan secara estafet oleh pemuda desa Pandanrejo
dengan rancangan pelaksanaan program kerja yang lebih variatif.
Lampiran
1. Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai