Penanggung Jawab
Anita Pratiwi Suryaningsih/FIP/PG PAUD/160153601298
Erviana/FIP/AP/160131600505
Silvia Arina Hidayati/FIP/PGSD/160151600088
Laporam ini telah disetujui pada tanggal ... bulan Juli tahun 2019 oleh:
Mengetahui,
a.n Ketua LP2M
Kapus PSWKKN Dosen Pembimbing Lapangan
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga laporan program kerja Pelatihan Public speaking Untuk
Siswa Sekolah Dasar di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
ini dapat disusun dengan sebaik-baiknya.pada hari Jum’at tanggal 28 Juli 2019
dapat diselesaikan. Keberhasilan pelakasnaan program kerja ini terjadi karena
adanya kerjasama dari berbagai pihak yang berkontribusi dengan baik.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai pelaksanaan kegiatan serta sebagai bentuk pertanggungjawaban Ketua
Pelaksana program kerja Pelatihan Public speaking Untuk Siswa Sekolah Dasar di
Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang telah dilaksanakan.
Pelaksanaan program kerja Pelatihan Public speaking Untuk Siswa Sekolah Dasar
Di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang pada hari Minggu
tanggal 21 Mei 2017 diuraikan secara jelas pada laporan kegiatan ini, diantaranya
: tujuan yang hendak dicapai, sasaran pelaksanaan kegiatan, waktu dan tempat
pelaksanaan serta output dari pelaksanaan kegiatan.
Laporan kegiatan ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolok ukur
dalam pelaksanaan program kerja Pelatihan Public speaking Untuk Siswa Sekolah
Dasar Di Desa Pandanrejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang pada hari
Minggu tanggal 21 Mei 2017 dan menjadi bahan perbaikan untuk masa yang akan
datang.
Daftar isi
A. Latar Belakang
Dalam berbagai kesempatan, kegiatan public speaking sangat dibutuhkan.
Hal ini karena hampir setiap kegiatan, identik dengan aktivitas yang mensyaratkan
pembicara utama atau pembawa acara. Keterampilan untuk dapat berbicara di
depan forum sangatlah penting. Kemampuan ini dapat dimiliki seseorang dengan
jalan berlatih dan terus mempraktikkan dalam setiap kegiatan. Tidak hanya
penting dimiliki oleh para akademisi ataupun orang dewasa, kemampuan public
speaking juga dirasa perlu dimiliki oleh anak-anak. Dalam hal ini, siswa sekolah
dasar dirasa sangat perlu memiliki kemampuan public speaking sebagai penunjang
public perfomances mereka sejak dini. Mengingat kemampuan public speaking ini
akan dapat mereka gunakan dalam berbagai kegiatan dan kesempatan maka akan
sangat bermanfaat sekali jika diadakan suatu pelatihan public speaking
sebagaimana yang dilakukan oleh mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata)
Universitas Negeri Malang tahun 2019 di desa Pandanrejo.
Adapun sasaran atas pelatihan public speaking yang diadakan adalah para
siswa SDN Pandanrejo 1 dan SDN Pandanrejo 2. Berdasarkan pengamatan
langsung kemampuan public speaking para siswa sekolah dasar di atas masih
tergolong kurang bagus. Dalam berbagai kesempatan untuk bercerita, berpidato,
atau menyatakan pendapat di depan umum, para siswa sangat sulit untuk tampil
berani. Kurangnya kepercayaan diri, rasa takut salah, kurangnya menyusun kata
yang baik, dsb melatarbelakangi ketidakefektifan penampilan mereka maju untuk
berbicara di depan umum.
Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan berbicara memegang peranan
penting dalam komunikasi sosial. Hal ini sesuai dengan Tarigan (1988: 15) yang
mengatakan bahwa berbicara merupakan suatu alat untuk mengomunikasikan
gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan pendengar atau penyimak. Berdasarkan batasan tersebut tersirat sebuah
makna bahwa perihal berbicara (berpidato) harus disesuaikan dengan pendengar.
Dengan kata lain, sebelum berpidato, pembicara harus memahami pendengar,
dengan siapa berpidato, dan untuk kebutuhan apa ia berpidato agar gagasan yang
disampaikan dapat diterima oleh penyimak karena hakikat berbicara (berpidato)
adalah berkomunikasi (Kridalaksana, 2001: 30). Selanjutnya, menurut Arsjad
(1988: 23) kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kalimat-
kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan,
dan perasaan. Semakin terampil seseorang dalam berbicara, maka semakin
terampil dan mudahlah ia berpidato untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan
perasaannya kepada orang lain serta semakin jelas jalan pikirannya, karena
sesungguhnya bahasa seseorang itu mencerminkan pikirannya (Tarigan 1988: 1).
Kemudian, Ahmadi (1990: 18) mengemukakan pendapatnya mengenai,
keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan memproduksi
arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan, perasaan,
dan keinginan kepada orang lain. Pengertian ini mengimplisitkan adanya peran
penting bahasa sebagai sarana komunikasi. Bahasa tersebut diungkapkan dengan
cara melakukan kegiatan mengeluarkan bunyi-bunyi yang teratur dan
mengandung makna yang dilakukan secara lisan untuk berkomunikasi dengan
orang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan berbicara pada hakikatnya adalah keterampilan berkomunikasi,
yakni keterampilan mengomunikasikan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan secara
runtut, sistematis, dan logis, yang dilakukan pembicara kepada seseorang atau
sekelompok orang melaui sarana lisan berupa bunyi-bunyi artikulasi yang
mengandung makna.
Public speaking merupakan bagian dari keterampilan berbahasa,
khususnya berbicara. Sebagai sebuah keterampilan, tidak akan pernah datang
begitu saja kepada pelakunya, akan tetapi, butuh sebuah proses. Dengan kata lain,
keterampilan berbicara di depan umum ini akan semakin lancar dan sukses
manakala yang bersangkutan selalu berlatih dan berlatih untuk mengasahnya.
Sirait (2008), seorang public speaker papan atas, mendefinisikan public
speaking sebagai seni yang menggabungkan semua ilmu dan kemampuan yang
kita miliki. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa memberanikan berbicara di depan
umum artinya siap menyampaiakan pesan kepada orang-orang yang latar
belakangnya berbeda. Seorang pembicara publik harus bisa melakukan berbagai
tugas sekaligus. Ia harus bisa menyampaikan informasi, menghibur, dan
meyakinkan pendengarnya. Tanpa ilmu pengetahuan, informasi yang disampaikan
bisa salah. Tanpa kemampuan mengingat cerita lucu dalam urutan yang betul,
maka pembicara tidak akan bisa menghibur pendengar. Selanjutnya, tanpa
kepercayaan diri, seorang pembicara tidak akan bisa meyakinkan orang lain untuk
percaya. Intinya, public speaking yang baik dekat dengan kesuksesan.
Dalam kegiatan public speaking, seseorang diminta untuk terus berlatih
berbicara, menambah pengetahuan tentang apa saja. Salah satu cara yang bisa
ditempuh adalah kita harus sering membaca, khususnya topik-topik yang relevan
dengan acara yang akan kita pandu, kenudian berlatih menuliskan script
pembicaraan yang akan kita tampilkan. Selain itu, bekal yang tak kalah penting
adalah seorang public speaker dituntut mempelajari kebudayaan, menekuni
berbagai komunitas, serta aktif dalam sebuah komunitas dan melakukan budaya
bicara secara berkelompok.
F. Anggaran Biaya
No Nama Barang Harga
1. Kertas bufalo kuning Rp
2. Lem kertas Rp
3. Kertas lipat Rp
4. Kertas kado Rp
5. Buku tulis Rp
6. Pensil Rp
7. Sketch book Rp
8. Kotak makan Rp
9. Botol minum Rp
JUMLAH Rp
G. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan dalam pelaksanaan program Public Speaking di Desa Pandanrejo
Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Kegiatan Mei Juni
No. 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan (pembentukan
panitia dan job
descriptions, susunan
kegiatan, materi yang akan
disampaikan, media
pendukung, anggaran yang
diperlukan serta sistem
koordinasi yang terstruktur)
2. Pelaksanaan (perizinan dan
pelaksanaan kegiatan)
3. Pengawasan
4. Evaluasi (review program
dan penutupan)
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Permainan Edukatif :
Tebak benda
1. Siswa dibentuk kelompok
(menyesuaikan jumlah
siswa yang datang)
2. Masing-masing kelompok
menyiapkan bunyi bel
khusus sebagai syarat
sebelum menjawab
3. Cek bel masing-masing
kelompok
4. Mulai permainan
Penanggungjawab
menyebutkan ciri-
ciri suatu benda
Kelompok yang tau
jawabannya wajib
membunyikan suara
bel kelompok
sebelum menjawab
Kelompok yang
mendapatkan poin
terbanyak maka
kelompok tersebut
yang menang
Senam Otak
Tuliskan di sebuah kertas kecil
untuk diri anda sendiri. Tulisan di
kertas kecil tersebut seperti ini
1: kepala, 2: hidung, 3: telinga, 4:
leher. Akan lebih baik bila anda
menghafalkan isi tulisan ini. Lalu
berikan instruksi kepada siswa, bila
saya menyebut angka “1”, kalian
memegang kepala, bila saya
menyebut angka “2”, kalian
memegang hidung, dst. Setelah itu,
ajak anak untuk melakukan mainan
ini. Sebutkan angka mulai dari
tempo lambat, hingga tempo cepat.
Bila anak didik sudah bisa
melakukannya dengan cepat, maka
sudah bisa dipastikan mereka
sudah bisa berkonsentrasi dengan
baik. Bila anda berani dan untuk
menambah keceriaan mintalah
anak untuk menyebutkan
angkanya, dan anda yang
menyentuh bagian tubuh anda.
28 Mei Libur - -
2019 (Bagi-bagi
ta’jil)
30 Mei Puisi Membaca 1. Siswa dibagikan contoh puisi
2019 puisi dengan 2. Siswa membaca puisi sendiri-
Public nada, intonasi, sendiri dengan suara yang pelan
speaking : dan artikulasi untuk memahami isi puisi
Membaca yang baik dan 3. Satu siswa ditunjuk untuk
Puisi benar membacakan puisi di depan atau
bisa sukarelawan
4. Penanggungjawab
mencontohkan cara membaca
puisi
A. Simpulan
Program kerja Public speaking untuk siswa Sekolah Dasar di SDN
Pandanrejo 1 dan SDN Pandanrejo 2 telah dilaksanakan sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan berhasil sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
B. Rekomendasi
Mengingat pentingnya kemampuan public speaking untuk semua
kalangan, diharapkan pelatihan public speaking ini dapat dilanjutkan
keberadaanya untuk dilaksanakan secara estafet oleh pemuda desa Pandanrejo
dengan rancangan pelaksanaan program kerja yang lebih variatif.
Lampiran
1. Foto Kegiatan