Anda di halaman 1dari 8

TUJUAN KOMUNIKASI

5. Agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti.


Sketsa

6. Untuk memahami orang lain


Pengertian
Manusia memang memiliki pikiran yang beraneka ragam, bahkan banyak
yang mengatakan bahwa pikiran manusia layaknya lubang yang tidak
diketahui kedalamannya. Untuk itu pemahaman masing – masing orang akan
sebuah kejadian tak menutup kemungkinan berbeda. Hal inilah yang
menimbulkan perbedaan dan pertikaian namun juga menimbulkan
harmonisasi karena masing – masing kekurangan dituupo dengan kelebihan
yang berbeda – beda.

Sketsa
Beni : "Assalamu'alaikum, Budi."
Budi : "Wa'alaikumussalam, Ben."
Beni : "Lagi ngapain Bud? Duduk sendirian disini."
Budi : "Nggak, merenung aja kok."
Beni : "Banyak masalah ya. Sampai merenung begitu."
Budi : "emmm… I..i.iya, Ben." (Budi berbicara terbata – bata)
Beni : "Masalah apa, bud? Cerita aja ke aku."
Budi : "Masalah ini ben…" (Budi merasa enggan membicarakan
masalahnya)
Beni : "Enggak apa – apa, bud. Cerita aja ke aku, mungkin aja aku bisa
bantu."
Budi : "Masalahnya ini ben, handphoneku rusak, kamu tau sendiri aku
buat tugas juga lewat handphone dan sekarang handphone aku
enggak bisa dipakai."
Beni : "Kamu coba dulu hubungi orang tua kamu. Kalau kamu mau,
pake saja hape aku."
Budi : "Aku bingung ngomongnya, Ben."
Beni : "Kok bingung, Bud?"
Budi : "Aku kan sebelumnya udah minta uang ke orang tua aku untuk
beli peralatan tulis dan kebutuhan lainnya, aku enggak enak kalau
harus minta uang lagi untuk memperbaiki hape ini." (Budi
menunjukkan hapenya).
Beni : "Iya sih, aku juga pernah merasa begitu, rasanya enggak enak
kalu kita minta uang gitu aja walaupun itu memang kebutuhan
kita."
Budi : "Iya, kan. Aku bingung jadinya."
Beni : "Kamu mau enggak hapenya dilihat temanku dulu? Dia agak
ngerti soal hape, siapa tau dia bisa bantu."
Budi : "Boleh, ben."

7. Agar gagasan kita diterima orang lain


Pengertian
Manusia secara naluriah sesuai dengan kodratnya mempunyai sifat sebagai
individu dan juga sebagai makhluk sosial. Sebagai individu manusia ingin
mendapat perhatian dari kelompoknya dengan berbagai cara dan daya.
Dengan demikian manusia satu dengan manusia lain memerlukan hidup
ditengah-tengah manusia-manusia lain pula atau disebut dengan hidup
bermasyarakat. Hidup bermasyarakat yaitu hidup berkelompok, berteman,
berkeluarga, berbangsa dan juga hidup bernegara.
Disadari atau tidak antara kelompok masyarakat satu dengan kelompok
masyarakat satu dengan masyarakat lain tidak selalu berdekatan tetapi terpisah-
pisah dan bahkan tersebar satu dengan lain yang jaraknya berjauhan.Untuk
melakukan hubungan sudah jelas diperlukan adanya komunikasi agar dapat saling
tukar menukar informasi.
Salah satu fungsi dari komunikasi adalah agar gagasan kita dapat diterima.
Maksudnya adalah dengan cara melakukan komunikasi pendapat ataupun gagasan
kita dapat diterima oleh orang lain dengan memperhatikan bahwa yang
disampaikan kita menguasai topik yang dibahas serta paham dengan jelas selain
itu kita dapat meyakinkan seseorang mengenai topik yang sedang dibahas
sehingga akan memberikan sebuuah pernyataan kepada orang lain bahwa yang
kita sampaikan adalah sesuai dengan yang ada.
Sketsa

Suasana diskusi di dalam kelas pada saat mata kuliah etika dan komunikasi
efektif. Mahasiswa pada saat itu sedang melakukan diskusi mengenai materi
fungsi komunikasi yang pada saat itu kelompok Tono melakukan presentasi
didepan teman-temannya.
Tono : “Assalamualaikum teman-teman”

Mahasiswa : “Waalaikumsalam” (jawab serentak mahasiswa dikelas)

Tono : “Baik teman-teman, kami disini dari kelompok empat akan


mempresentasikan hasil diskusi dari kelompok kami, sebelumnya
disini saya akan memperkenalkan teman-teman saya. Disini ada
Putri sebagai pemateri yang akan menjelaskan mengenai fungsi
dari komunikasi efektif. Baik teman-teman untuk kelacaran kita
bersama untuk memperhatikan dan menyimak materi yang akan
kami sampaikan.”

Putri : “baik teman-teman disini saya akan menejlaskan tentang tujuan


dari komunikasi. Tapi sebelumnya saya mau bertanya terlebih
dahulu kepada teman-teman semua sebelum kita membahas
tentang fungsi komunikasi. Apa sih komunikasi efektif itu?”

Jaka : “Komunikasi efektif adalah pertukaran informasi, ide, perasaan


yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah
hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan .” (jawab
seorang mahasiswa)

Putri : “Bener itu kata Jaka jadi kita semua sudah tahu kan apa itu
komunikasi efektif. Jadi kita lanjut ke materi kita yaitu fumgsi dari
komunikasi efektif. Temen-temen fungsi komunikasi sendiri itu
terdapat beberapa macam, disini saya akan menjelaskan salah
satunya yaitu komunikasi bertujuan untuk mengubah prilaku dari
seseorang. Jadi temen-temen apabila kita melakukan komunikasi
dengan orang lain maka kita akan dapat mengubah prilaku
seseorang tersebut dari yang awalnya buruk akan berubah ke arah
yang lebih baik lagi sebagai contohnya adalah dengan cara
memeberi nasihat kepada seseorang dengan cara komunikasi
tersebut. Selain itu terdapat pula perubahan pendapat yaitu seperti
melakukan diskusi ataupun melakukan rapat yang dilakukan oleh
kebanyakan orang seperti di organisasi.”

Tono : “Itulah teman-teman sedikit materi mengenai fungsi dari


komunikasi efektif yang telah disampaikan oleh Putri. Baik teman-
teman mungkin tadi pada saat Putri menyampaikan materi ada
yang kurang paham jadi kami membuka sesi tanya jawab, untuk
yang ingin bertanya kami persilahkan.”

Jaka : “Saya.....saya” (sambil angkat tangan)

Tono : “Baik saudara Jaka kami persilahkan”

Jaka : “Terima kasih Tono. Baik disini mungkin saya kurang paham
mengenai materi fungsi komunikasi yaitu tentang mengubah
prilaku seseorang. Seperti yang kita ketahui bahwa apabila kita
mengubah prilaku seseorang itu sangat sulit dan tidak hanya
dengan menggunakan komunikasi saja. Bagaimana menurut
kelompok kalian tolong dijelaskan.”

Tono : “Baik disini akan dijelaskan oleh Putri.”

Putri : “Jadi seperti ini maksud dari fungsi komunikasi dapat merubah
prilaku seseorang adalah apabila kita melakukan komunikasi
dengan memperhartikan aspek-aspek yang penting dilakukan
dalam komunikasi cotohnya adalah kita dapat memahami
bagaimana sikap dari orang tersebut apabila kita memberi nasihat
kepadanya kemudian perhatikan pula tingkat emosionalnya apakah
orang tersebut termasuk dalam kategori orang yang mudah emosi
atau tidak, apabila orang tersebut termasuk emosional kita dapat
berbicara dengan baik-baik dan tanpa memaksanya. Maka apabila
kita melakukan hal tersebut maka kita sedikit demi sedikit akan
dapat mengubah prilakunya.”

Tono : “Baik itulah jawaban dari kelompok kami, bagaimana dengan


Tono apakah jawaban yang di sampaikan Putri tadi sudah
menajwab pertanyaan kamu?”
Jaka : “Jadi menurut kelompok kalian komunikasi tidak dapat secara
langsung mengubah prilaku seseorang?”

Putri : “jadi seperti ini Jaka, kita bukan fokus bagaimana orang tersebut
dapat berubah prilakunya dengan waktu yang cepat atau waktu
yang lama. Namun, pokok bahasan utama kita disini adalah fungsi
dari komunikasi tersebut apakah dapat berjalan atau tidak. Apabila
orang tersebut dapat berubah prilakunya membutuhkan waktu yang
lama itu tidak jadi masalah yang terpenting fungsinya dapat
berjalan dengan baik. Jadi sekali lagi fokus utama kita adalah
berjalannya fungsi dari komunikasi tersebut ya teman-teman semua
bukan tentang waktunya soalnya yang menjadi hasil adalah
perubahan prilaku seseorang bukan tentang waktunya itu.”

Tono : “Nah itu udah dijelasi dengan sangat jelas oleh Putri atas
pertanyaan dari Jaka tadi teman-teman semua. Baik bagaimana
dengan Jaka apakah masih ada pertanyaan yang ingin ditanyakan
atau apakah sudah cukup jelas mengenai penjelasan dari Putri
tadi.”

Jaka : “Sangat cukup jelas. Jawaban yang diberikan oleh Putri tadi
memeberikan banayk informasi baru buat teman yang lain terutama
buat saya sendiri, soalnya jawaban dari Putri sangat tegas dan
terlihat bahwa Putri sangat menguasai topik yang dibahas.”
(terdengar tepuk tangan dari mahasiswa memuji Putri)

Tono : “Baik apabila sudah tidak ada pertanyaan lagi, saya cukupkan
diskusi kali ini mungkin kita akan dapat diskusi dilain waktu
dengan bahasan topik yang berbeda. Terima kasih kepada teman-
teman yang telah memperhatikan, dan saya akhiri
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.”

Mahasiswa : “Waalaikumsalam Warahmatullah Wabarakatuh” (jawab serentak


mahasiswa)

8. Menggerakkan Orang Lain


Pengertian
Menggerakkan orang lain,artinya ialah komunikasi bertujuan untuk
menggerakkan orang lain supaya melakukan sesuatu sesuai dengan yang
diinginkan komunikator.Komunikasi dengan cara persuasif dapat membangun
kesamaan persepsi dengan orang lain.Selanjutnya, kesamaan persepsi tersebut
digunakan untuk menggerakkan orang lain sesuai dengan keinginan kita.

Sketsa

Kadek : “Selamat pagi, Fal.”

Naufal : “Ada apa, Dek?”

Kadek : “Anda tau di mana tempat membeli tas laptop yang bagus?”

Naufal : “Saya tidak tau. Tetapi saya memiliki tas laptop, Anda mau
membelinya?”

Kadek : “Saya tidak mau barang yang bekas!”

Naufal : “Tas Laptop saya baru, Dek. Ayah saya yang membelikannya 2
hari yang lalu.”

Kadek : “Anda tidak memakainya, Fal?”

Naufal : “Tidak. Kemarin saya diberikan tas laptop oleh Paman saya yang
baru dari luar kota, jadi tas laptop yang satu lagi tidak terpakai.”

Kadek : “Boleh saya lihat tas laptopnya terlebih dahulu?”

Naufal : “Oh, ini, Dek. Itu tas laptopnya bagus, bahannya kuat dan
desainnya sederhana, dan bermerk.”(Sambil memberikan tas
laptopnya).

Kadek : “Memang desainnya sederhana, seperti yang saya inginkan.


Tetapi benarkah bahannya kuat?”

Naufal : “Benar. Akan saya tunjukan.”(Sambil menarik-narik tas laptop


tersebut).

Kadek : “Baiklah, harganya berapa, Fal?”


Naufal : “Seratus ribu rupiah, Dek.”

Kadek : “Wah, mahal sekali. Tidak bisa kurang?”

Naufal : “Tidak, Dek.”

Kadek : “Ayolah, tidak bisa diberikan diskon? Kita kan teman lama.”

Naufal : “Baiklah Sembilan puluh ribu rupiah.”

Kadek : “Masih mahal. Delapan puluh ribu rupiah, ya?”

Naufal : “Tidak bisa, Dek. Ayah saya saja membelinya dengan harga
seratus ribu rupiah, jadi sudah untung saya jual Sembilan puluh
ribu rupiah.”

Kadek : “Baiklah, saya beli. Ini uangnya.”(Memberikan uang pas)

Naufal : “Terima kasih, Dek.”

Kadek : “Terima kasih, Fal.”

9. Untuk Melakukan Sesuatu


Pengertian
Komunikasi adalah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup.
Komunikasi adalah cara manusia untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat,
serta tujuannya kepada orang lain agar dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Tujuan komunikasi efektif diantaranya supaya informasi atau pesan yang
disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan, dengan cara
komunikator perlu menjelaskan pesan utama dengan sejelas-jelasnya dan sedetail
mungkin. Dengan melakukan komunikasi efektif, setiap individu dapat
memahami individu yang lain dengan kemampuan mendengar apa yang
dibicarakan orang lain.

Tujuan komunikasi efektif lainnya ialah menggerakkan orang lain untuk


melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkannya, melalui pendekatan
persuasif juga kita mampu membangun persamaan persepsi dengan orang lain
atau teman bicara kemudian menggerakkannya sesuai keinginan kita.

Sketsa
Randa : “Assalamu’alaikum, Bu! Randa pulang…”

Ibu : “Wa’alaikumussalam, Randa. Waah anak Ibu sudah pulang.


Bagaimana kuliahmu hari ini,Nak?”

Randa : “Hufftt, hari ini aku benar-benar kesal bu”

Ibu : “Ada apa, Nak? Apa yang membuat kamu kesal seperti itu? Tidak
seperti biasanya”

Randa : “Iya, Bu. Aku kesal karena ulanganku hari ini sangat susah, dan
aku yakin kalau nilaiku pasti rendah”.

Ibu : “Lohh, mengapa kamu jadi pesimis gitu, Randa? Ibu yakin, pasti
kamu mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang telah kamu
lakukakan”.

Randa : “Iya, Bu, tapi aku ragu karena menurutku usahaku belum
maksimal. Aku menyesal karena semalam aku belajar sambil
chatting-an”

Ibu : “Nah, kamu sudah tau kan kesalahan kamu dimana. Jadi, setelah
ini kamu harus belajar maksimal sebelum ujian dan jangan
melakukan hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasi belajar
kamu.”

Randa : “Baik, Ibu. Aku benar-benar mengetahui kesalahanku sekarang.”

Ibu : “Nah, gitu dong, baru anak ibu, sekarang ganti baju,makan siang
lalu jangan lupa belajar ya, Nak!”

Randa : “Baik, Bu. Randa ke kamar dulu, Randa mau belajar untuk
presentasi besok, Bu.”

Anda mungkin juga menyukai