2006
Penyalahgunaan
Formalin
dan Peran Pemerintah
Pemimpin Redaksi
Joni Suwandi
Redaktur Pelaksana
Gunawan Sanusi
Anggota Redaksi
I.G.N Negari, Rustam Effendi, Wahyu Kodri,
Intan Maria
Photographer/Dokumentasi
J. Awandi, Djuwansyah
Tata Usaha
Hanafi, Sukirman, Dedi Maryono,
S. Lambut, Sarwiko
Alamat Redaksi :
Bagi Pembaca yang tidak sempat memperoleh Media Biro Umum dan Hubungan Masyarakat
Industri atau memerlukan informasi kebijakan industri Departemen Perindustrian
dapat mengakses ke website: http://www.dprin.go.id Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53
Jakarta 12950
Telp. : 021-5251661, 5255509 pes 4023
Daftar Isi
Teknologi ... 39 Pembaca yang budiman, dalam majalah Media Industri edisi
kali ini para pembaca juga bisa menyimak berbagai tulisan dan
- Briket Arang Tempurung Kelapa
Sebagai Sebagai Alternatif Pengganti laporan tentang berbagai isu menarik yang terjadi dalam dua bulan
BBM . terakhir dan disajikan dalam berbagai rubrik, yaitu rubrik Kebijakan,
- Astra Otoparts Ekonomi dan Bisnis, Teknologi, Artikel dan Profil. Beberapa kebijakan
Artikel ... 43 yang menarik untuk disimak antara lain kebijakan harmonisasi tarif,
kandungan lokal produksi dalam negeri, kebijakan impor mesin dan
- “Insentif, dan Pembangunan Industri” peralatan mesin bekas. Sementara pada rubrik Profil kami tampilkan
(Oleh: Sunarjo Danusaputro
– Pensiunan Deperin) sosok dwi tunggal pelaku industri rekayasa mekanika dari Bandung.
Profil ... 45 Akhirul kata, kami ucapkan selamat menyimak berbagai laporan
dan tulisan yang kami sajikan dalam majalah Media Industri edisi 21
- Ujang dan Vitex, Dwi Tunggal yang ini. Semoga para pembaca dapat memetik manfaat dari tulisan dan
Peduli Nasib Petani.
laporan tersebut. Terima kasih.
Media Industri
Laporan Utama
Penyalahgunaan
Formalin dan Peran
Pemerintah
Penyalahgunaan produk atau bahan sebagai bahan antimikrobial atau pem- Tidak pelak lagi, kasus tersebut men-
tertentu yang tidak sesuai dengan bunuh hama (desinfektan) dan banyak imbulkan kekhawatiran yang sangat
peruntukannya sering sekali terjadi di digunakan dalam industri. luas di masyarakat untuk mengkonsum-
negeri tercinta Indonesia ini. Namun Formalin biasanya digunakan seb- si bahan makanan tertentu yang oleh
sering kali pula upaya mengatasinya agai pembunuh kuman sehingga ban- BPOM dinyatakan terbukti banyak men-
lebih-lebih untuk mencegahnya sangat yak digunakan pada produk pembersih gandung formalin. Produk-produk terse-
terlambat. Lama kelamaan masyara- lantai, kapal, gudang dan pakaian, pem- but antara lain mi basah, tahu, bakso,
kat pun cenderung menjadi terbiasa basmi lalat dan serangga lainnya, bahan ikan segar dan juga ayam potong segar.
dengan kondisi seperti itu yang pada pembuatan sutera buatan, zat pewarna, Kekhawatiran akan terjadinya gang-
akhirnya membuat masyarakat men- cermin kaca dan bahan peledak, bahan guan kesehatan akibat mengkonsumsi
jadi bersikap apatis terhadap berbagai pembuat parfum, bahan pengawet bahan makanan yang mengandung
fenomena yang terjadi. produk kosmetika dan pengeras kuku, formalin telah men-dorong masyara-
Kondisi itu pula lah yang kurang bahan pencegah korosi untuk sumur kat untuk mengambil sikap safety den-
lebih terjadi pada kasus penyalah- minyak, bahan untuk insulasi busa, gan mengurangi, bahkan menghindari
gunaan formalin yang sempat mencuat bahan perekat untuk produk kayu lapis konsumsi produk-produk tersebut.
ke permukaan dalam beberapa waktu (plywood). Dalam dunia fotografi for- Akibatnya, omset para produsen dan
terakhir ini. Formalin yang banyak digu- malin juga digunakan untuk pengeras pedagang produk-produk itu mengala-
nakan sebagai bahan pengawet mayat lapisan gelatin dan kertas. Sementara mi penurunan drastis. Sejumlah produ-
ini ternyata banyak juga digunakan itu, dalam konsentrasi yang sangat kecil sen ‘tahu’ anggota Koperasi Produsen
dalam berbagai produk makanan seb- (kurang dari 1%) formalin juga digunak- Tempe Tahu Indoensia (KOPTI) misal-
agai bahan pengawet. Namun yang an sebagai pengawet berbagai barang nya, sejak merebaknya kasus formalin
lebih menyesakkan lagi, produk yang konsumen seperti pembersih keperluan itu omsetnya mengalami penurunan
tergolong sebagai bahan berbahaya rumah tangga, cairan pencuci piring, hingga 50%. Demikian juga kalangan
atau B2 ini ternyata sudah puluhan pelembut, perawat sepatu, shampoo perajin dan penjaja mi ayam anggota
tahun lamanya digunakan kalangan mobil, lilin dan pembersih karpet. Paguyuban Mie Tunggal Rasa Indonesia
produsen makanan, khusus-nya industri mengaku mengalami penurunan omset
Kasus penggunaan formalin sebagai
kecil dan menengah di tanah air sebagai 50% sampai 60%.
bahan pengawet makanan muncul ke
bahan pengawet makanan. permukaan dan menjadi isu yang Untuk mengatasi masalah tersebut
Secara teknis, formalin (No. HS sangat menghebohkan masyarakat pemerintah telah mengambil berbagai
2912.11.00.00) merupakan larutan yang setelah Badan Pengawasan Obat dan langkah strategis guna menyelesaikan
tidak berwarna dengan bau yang san- Makanan (BPOM) merilis hasil pemer- kasus tersebut termasuk di dalamnya
gat tajam. Di dalam formalin terkand- iksaannya terhadap berbagai jenis upaya pemulihan industri makanan
ung sekitar 37% formaldehyde dalam makanan yang beredar di masyarakat yang tidak menggunakan formalin
air sebagai pelarut. Biasanya di dalam beberapa bulan lalu. Produk-produk namun turut terkena imbas kasus
formalin juga terdapat bahan tamba- makanan tersebut terbukti mengand- tersebut.
han berupa methanol hingga 15% seb- ung bahan pengawet formalin setelah Menperin Fahmi Idris mengatakan
agai pengawet. Formalin dikenal luas diuji di laboratorium BPOM. dalam rapat di Kantor Menko Kesra
Media Industri
Laporan Utama
Media Industri
Laporan Utama
“Di dalam pengaturannya kan tidak makanan yang menggunakan formalin yang aman bagi konsumen, Kepala
ada larangan untuk memproduksi itu salah mereka sendiri bukan salah Badan Penelitian dan Pengembangan
formalin. Jadi, tidak ada alasan meng- produsen formalin.” Industri Deperin, Rifana Erni, menga-
halangi para produsen untuk mem- Berkaitan dengan adanya sinyale- takan Balai Riset dan Standardisasi
produksi formalin. Yang jadi masalah (Baristan) serta balai-balai di lingkun-
men penggunaan formalin oleh kalan-
adalah adanya penyalahgunaan forma- gan Deperin sudah bergerak memberi-
gan industri makanan skala kecil menen-
lin. Karena produsen formalin sudah kan penyuluhan kepada IKM. Baristan
gah, Dirjen Industri Kecil Menengah
menaruh produknya dalam tangki atau dan Balai juga sudah melakukan ber-
Deperin, Sakri Widianto, mengatakan
drum yang diberi tanda tulisan “poison” bagai percobaan untuk penggunaan
saat ini terdapat 67.000 industri kecil
atau beracun. Ibaratnya anak kecil yang Kalium Nitrat, Kalium Nitrit dan Kalium
menengah yang bergerak dalam indus-
tertusuk pisau apakah pandai besi yang Bikarbonat sebagai bahan pengawet
tri makanan dan mampu menyerap
usahanya harus ditutup? Bukankah jus- dengan dosis penggunaan yang sangat
tenaga kerja sebanyak 290.000 orang.
tru edukasi yang perlu diberikan.” rendah, yaitu 150 mg/liter untuk tahu.
Dengan mencuatnya kasus formalin
Selain itu, tambah Benny, tidak ada yang merupakan bahan berbahaya (B2) “Dengan hanya 12 gr bahan pengawet
satu pun industri formalin yang produk- Ditjen IKM telah mengambil langkah- alternatif ini dapat dihasilkan larutan
sinya hanya formalin saja. Sebab forma- langkah penyelamatan khususnya bagi pengawet sebanyak 100 liter dan kalau
lin juga dijadikan sebagai bahan baku IKM yang tidak menggunakan B2 sep- dipergunakan dengan baik bisa mem-
untuk membuat glue atau perekat. erti formalin. buat produk tahu tahan sampai 4 hari.”
Memang ada kelebihan produksi yang Tata Niaga Formalin
“Untuk IKM yang menggunakan
digunakan untuk industri dan peter-
B2 sudah ada kerjasama pengaturan Secara terpisah Dirjen Perdagangan
nakan. Untuk sektor peternakan, forma-
dengan Departemen Perdagangan dan Dalam Negeri Departemen
lin tidak digunakan untuk pengawet
Badan POM untuk mengatur tata niaga Perdagangan, Ardiansyah Parman, men-
daging tapi sebagai desinfektan atau
formalin. Kami juga melakukan koor- gatakan formalin impor selama ini sudah
pembunuh hama.
dinasi dengan dinas-dinas di wilayah. ditataniagakan berdasarkan Keputusan
“Impor formalin selama ini sudah
Badan POM menjelaskan langkah- Menteri Perindustrian dan Perdagangan
ditataniagakan, dan ke depannya
langkah untuk penyelamatan indus- No. 254/MPP/Kep/7/2000 tanggal 4 Juli
produksi formalin dalam negeri dan
tri yang tidak menggunakan B2 serta 2000 tentang Tata Niaga Impor dan
peredarannya juga akan diatur. Ditjen
pembinaan bagi industri kecil agar tidak Peredaran Bahan Berbahaya Tertentu
Industri Agro dan Kimia Deperin bersa-
memakai B2,” kata Sakri. melalui penunjukkan sebagai Importir
ma Ditjen Perdagangan Dalam Negeri
Penggunaan formalin sebagai Terdaftar (IT-B2) dan Pengakuan sebagai
Depdag akan menyusun aturan pereda-
bahan pengawet, kata Sakri, juga tidak Importir Produsen (IP-B2) dari Dirjen
rannya. Memang selama ini sekitar 3%
dari produksi formalin didistribusikan terlepas dari kenaikan harga bahan Perdagangan Luar Negeri. Impor for-
ke distributor. Distributornya pun ada bakar minyak (BBM) yang telah men- malin selama ini hanya dilakukan oleh
yang mendistribusikan ke apotik. Yang gakibatkan naiknya biaya produksi es, 2 IP-B2 dan 1 IT-B2 sehingga formalin
salah adalah ritelnya sehingga formalin sehingga banyak IKM yang memakai impor sangat terbatas perdagangannya
diecerkan,” tutur Benny. formalin sebagai pengganti bahan pen- karena sudah ditentukan importirnya.
gawet. “Untuk mengatasinya kami di IT-B2 mengimpor formalin untuk
Produsen formalin sendiri, kata
Deperin telah menggali bahan-bahan kemudian mendistribusikannya kepada
Benny, bisnis utamanya bukanlah
pengawet alami seperti kunyit dan nig- pengguna akhir dalam hal ini pengguna
formalin melainkan perekat. Kalau
ari (zat penggumpal tahu) yang meru- yang membutuhkan formalin sebagai
ada ekses atau kelebihan produksi,
pakan produk baru yang dihasilkan bahan baku industrinya. Perusahaan
para produsen memang melempar
dari proses pemasakan air laut. Saat ini yang ditunjuk sebagai IT-B2 berdasar-
produknya ke distributor, tapi setelah itu
mereka sudah lepas tanggung jawab. sudah diproduksi di Indonesia dan akan kan Keputusan Menperindag No. 254/
“Jadi, mereka tidak boleh jual tidak apa- dikaji untuk produksi masal.” MPP/Kep/7/2000 adalah PT Dharma
apa, hanya kurang keuntungannya. Terkait dengan upaya menciptakan Niaga (kini telah berubah menjadi PT
Sementara kalau ada produsen bahan pengawet makanan alternatif Perusahaan Perdagangan Indonesia).
Media Industri
Laporan Utama
IP-B2 mengimpor formalin untuk dilakukan oleh Ditjen Industri Agro bersih, awet dan tidak mudah busuk,
digunakan sendiri semata-mata untuk dan Kimia Departemen Perindustrian ikan basah yang warnanya putih ber-
bahan baku industrinya dan hanya dan Ditjen Perdagangan Dalam sih, kenyal, insangnya berwarna merah
diperuntukkan bagi kebutuhan produk- Negeri Departemen Perdagangan tua (bukan merah segar), awet sampai
sinya sendiri, serta tidak untuk diperjual- yang berkoordinasi dengan Badan beberapa hari dan tidak mudah busuk.
belikan maupun dipindahtangankan. Pengawasan Obat dan Makanan (Badan
Sementara itu, Ketua Umum
Perusahaan yang mendapatkan pen- POM).
Gabungan Perusahaan Makanan dan
gakuan sebagai IP-B2 pada periode Menurut Ardiansyah, selama ini Minuman Indonesia (Gapmmi), Thomas
2004-2005 adalah PT Chang Chun DPN terdapat indikasi bahwa sekitar 3%- Darmawan mengatakan pemerintah
Chemical Industry yang berlokasi di 4% dari produksi formalin masuk ke harus mampu mengatasi dampak nega-
Jl. Jababeka XI Blok G 18-23, Cikarang pasar. Yang ingin dibatasi adalah peng- tif dari kasus formalin. Sebab selama ini
Industrial Estate, Bekasi dan PT Resource gunaan yang salah untuk pengawet kalangan perusahaan makanan yang
Alam Indonesia yang beralamat di bahan makanan. Dari sisi suplai akan tidak menggunakan formalin pun turut
Gedung Bumi Raya Utama Group, Jl. diperketat agar tidak masuk ke pasar. terkena dampaknya, yaitu merosotnya
Pembangunan I No. 3, Jakarta Timur. Toko-toko akan diregistrasi, juga pem- omset penjualan industri mereka aki-
Yang selama ini banyak beredar di beli akan diregistrasi. “Dalam menjual- bat munculnya kekhawatiran masyara-
pasar dalam negeri adalah justru nya, toko harus bisa memastikan bahwa kat konsumen yang berlebihan dalam
formalin produksi dalam negeri yang pengunaannya sesuai dengan perun- mengkonsumsi makanan-makanan ter-
dijual dalam berbagai merek seperti tukannya. Pengawasan terhadap peng- tentu.
formol, morbicid, methanal, formic gunanya juga akan diperketat. BPOM
“Harus ada usaha-usaha keras
aldehyde, methyl oxide, oxymethylene, akan melakukan langkah-langkah yang
pemerintah untuk mengembalikan
methylene aldehyde, oxomethane, for- lebih baik agar formalin tidak digunakan
kepercayaan masyarakat terhadap
moform, formalith, karsan, methylene pada campuran makanan. Toko penjual
makanan tertentu yang diisukan men-
glycol, paraforin, polyxymethylene formalin juga akan diregistrasi dan pem-
glycols, superlysoform, tetraoxymeth- beli harus menunjukkan identitasnya.” gandung formalin seperti mi basah,
ylene dan trioxane. “Kita upayakan agar tahu dan bakso karena dampak eko-
Bagi para pelanggar, kata
merek-merek tersebut tidak masuk nomi dari merebaknya kasus formalin
Ardiansyah, terdapat dua Undang-
ke pasar yang bukan peruntukannya. ini sangat besar,” kata Thomas.
undang yang bisa digunakan untuk
Semua itu akan diatur melalui Surat menjerat para pelanggar atau peny- Menurut Thomas, produsen makan-
Keputusan Menteri Perdagangan yang alahguna formalin khususnya di indus- an yang menggunakan formalin justru
akan diterbitkan dalam waktu yang tri makanan, yaitu UU Pangan dan UU jumlahnya relatif sedikit, dan sebaliknya
tidak lama lagi,” tegas Ardiansyah. Perlindungan Konsumen. Dalam kedua produsen makanan yang tidak meng-
Kapasitas produksi formalin di undang-undang tersebut terdapat gunakan formalin malah jauh lebih ban-
dalam negeri, kata Ardiansyah, men- sanksi yang cukup berat bagi para yak. “Lebih dari 950.000 industri makan-
capai 800.000 ton per tahun tapi util- pelanggarnya. an dan minuman skala kecil, sedangkan
isasinya hanya sekitar 40% atau seki- industri tahu tempe mencapai 120.000
Menurut Ardiansyah, untuk memas-
tar 350.000 ton per tahun. Perusahaan unit usaha dan puluhan ribu tukang
tikan apakah sebuah produk pangan
yang memproduksi formalin di mi.”
mengandung formalin atau tidak, dibu-
Indonesia antara lain PT Resource Alam tuhkan uji laboratorium. Namun sebai- Thomas mengatakan saat ini posisin-
Indonesia, PT Arjuna Kimia, PT Armolaid, knya masyarakat berhati-hati apabila ya produk yang beredar di pasar sudah
PT Sprint, PT Dino Jaya, PT Dover, PT menjumpai produk pangan dengan ciri- tidak mengandung formalin. Sebab
Uporin, PT Lakobin dan PT Intan Injaya. ciri tertentu. Misalnya produk tahu yang Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Sebagian besar perusahaan produsen bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak (BPOM) dan aparat kepolisian sudah
formalin tersebut berlokasi di wilayah mudah hancur, awet beberapa hari dan bergerak merazia produk-produk yang
Kalimantan. tidak mudah busuk, mi basah yang awet menggunakan formalin. “Jalur pema-
Pengawasan formalin yang beberapa hari dan tidak mudah basi, saran makanan sudah diawasi aparat,
diproduksi di dalam negeri selama ini ayam potong yang warnanya putih sedangkan industri makanan pun kini
Media Industri
Laporan Utama
gatan lisan dan tertulis, baru memasuki bahan-bahan ini diperketat. Namun kita
juga perlu memperhatikan keberadaan tribusi bahan berbahaya di setiap lini
proses hukum,” tutur Thomas seraya
industri atau sektor yang memerlukan dapat dilacak atau dilacak balik. Para
menambahkan pada tahun 2005 indus-
bahan-bahan itu untuk tujuan yang Produsen, Distributor Terdaftar dan
tri makanan meraih omset sebesar Rp
sah dan penggunaan yang aman,” kata Pengecer Terdaftar wajib melaporkan
230 triliun, naik dari omset tahun 2004
Mendag Mari Elka Pangestu ketika men- data distribusi dan perdagangan ter-
yang mencapai Rp 207 triliun.
gumumkan penerbitan Permendag masuk identitas pengguna akhir dan
Pengawasan Distribusi Diperketat
tersebut di Jakarta belum lama ini. tujuan peruntukan bahan berbahaya
Sebagai tindak lanjut dari
Pemerintah, kata Mari, telah men- yang didistribusikannya. Sementara
‘Rencana Aksi Tim Penanggulangan
gidentifikasi 54 jenis bahan yang dapat itu, Pengguna Akhir harus melaporkan
Penyalahgunaan Bahan Berbahaya
dikategorikan sebagai bahan berba- perolehan bahan berbahaya baik dari
untuk Pangan’ yang dibentuk pemer-
haya, termasuk diantaranya formalin, Produsen, Distributor Terdaftar, atau
intah belum lama ini dalam rangka
boraks, methanil yellow dan rhodamin-
menanggulangi penggunaan forma- pun dari Importir Terdaftar.
B. Distribusi bahan-bahan berbahaya
lin, boraks dan bahan berbahaya lain- Mekanisme pelacakan antar lini ini
ini diatur secara ketat mulai dari produ-
nya pada makanan dan minuman, juga diterapkan dalam proses periz-
sen hingga pengguna akhir. Pengguna
Menteri Perdagangan telah mener-bit- inan. Izin untuk distributor, misalnya,
akhir juga dilarang mendistribusikan
kan Peraturan Menteri Perdagangan selain harus memenuhi syarat-syarat
atau memindahtangankan bahan ber-
(Permendag) No. 04/M-DAG/
bahaya ini kepada siapapun dan pendis- tertentu juga harus ada penunjukkan
PER/2/2006 tanggal 16 Februari 2006
tribusian bahan berbahaya harus atau oleh Produsen Terdaftar. Demikian pula
tentang Distribusi dan Pengawasan
wajib memenuhi prosedur dan keten- untuk pengecer, harus lebih dahulu
Bahan Berbahaya.
tuan serta dilengkapi dengan Lembar mendapatkan rekomendasi dari hanya
Menteri Perdagangan (Mendag) Data Keselamatan Bahan (LDKB) atau
satu Distributor Terdaftar.
Mari Elka Pangestu mengatakan Safety Data Sheet yang mengacu pada
Permendag tersebut diterbitkan setelah format Globally Harmonized System of “Departemen Perdagangan akan
Departemen Perdagangan berkon- Classification and Labelling of Chemicals terus berkoordinasi dengan instansi ter-
sultasi dengan instansi terkait dan para (GHS). kait untuk meningkatkan pembinaan
pemangku kepentingan. Dalam Permendag tersebut juga dan pengawasan bahan-bahan berba-
Menurut Mendag, peraturan baru terdapat ketentuan mengenai kewa- haya ini melalui pendekatan yang kom-
tersebut diterbitkan dengan tujuan jiban para distributor dan pengecer prehensif sampai masyarakat terbebas
agar penggunaan formalin, boraks dan bahan berbahaya untuk melaporkan dari ancaman bahan-bahan tersebut,”
bahan berbahaya lainnya dapat lebih kegiatannya. Hal itu ditujukan agar dis- kata Mari. mi
Media Industri
Kebijakan
10 Media Industri
Kebijakan
Media Industri 11
Kebijakan
investasi Rp. 1 miliar maka dia Agus mengatakan TKDN dan Peran Deperin dalam program
mendapat nilai 5% dari 20% atau 1%. Preferensi Harga akan menentukan penggunaan produksi dalam negeri
Semua itu dijumlahkan menjadi nilai Harga Evaluasi Akhir (HEA) dimana ini, kata Agus adalah Deperin bertugas
BMP. Jadi BMP itu memang bukan Cost HEA ini akan menentukan peringkat menerbitkan Daftar Inventarisasi Barang
Accounting. “Semua itu dimasukkan pemenang dalam suatu tender. dan Jasa Produksi Dalam Negeri. Daftar
karena perusahaan-perusahaan itu “Misalnya ada tiga perusahaan tersebut akan terus di-up date. Untuk
kita hargai, dia telah mengajak serta mengikuti tender, perusahaan A, B penyusunan daftar inventarisasi barang/
lingkungannya. Karena tujuan kita dan C. Perusahaan A menawarkan Rp. jasa tersebut, penyedia barang/jasa
adalah melakukan pemberdayaan 1,05 miliar, perusahaan B menawarkan bisa memberikan spek barang/jasanya
industri dan masyarakat.” Rp. 1,15 miliar dan perusahaan C kepada Deperin untuk dicantumkan
Untuk memaksimalkan produksi menawarkan Rp. 1,025 miliar. Kalau dalam inventarisasi barang dan jasa
dalam negeri itu, kata Agus, caranya kita melihat keadaaan begini dalam tersebut.
dengan memberikan preferensi. tender yang seharusnya menang “Tentu kita tidak akan percaya
Misalnya, ada dua barang, satu buatan adalah perusahaan C karena dia yang begitu saja, kita harus cek. Deperin
dalam negeri dan satunya lagi impor. paling murah. Tetapi perusahaan A bisa mengecek dengan mengirim
”Didalam tender kalau barang lokal memiliki TKDN yang paling besar, yaitu stafnya ke industri yang bersangkutan
sedikit lebih mahal dari barang impor 60%, B 50% dan C 25%. HEA dihitung atau menugaskan pihak ketiga untuk
dia bisa ditunjuk sebagai pemenang dengan rumus 100/(100+KP). KP adalah mengeceknya. Penyedia barang
tender asal dia memiliki tingkat Koefisien Preferensi yaitu besarnya dan jasa pada saat tender akan
kandungan dalam negeri. Itulah yang TKDN dikalikan Preferensi. Jadi, kalau mencantumkan barang yang akan
namanya preferensi, yaitu mengu- TKDN 60%, preferensinya 30% maka dibeli dalam pengadaan pemerintah
tamakan produksi dalam negeri. Kalau KP-nya 18%. Jadi, dalam contoh ini, tersebut termasuk TKDN-nya itu
di dalam tender yang produksi dalam HEA-nya 100/(100+18) dikalikan harga secara Self Assessment. Panitia tender
negeri lebih murah dari barang impor penawaran.” akan meminta mereka membuktikan
ya itu tidak ada cerita, ya langsung Dengan demikian, perusahaan A kebenaran atau kesahihan dari TKDN.
menang. Tetapi kalau dia lebih mahal yang asalnya menawarkan Rp.1,05 miliar Panitia tender bisa mengecek sendiri
sedikit, dia tetap masih bisa menjadi setelah dihitung HEA-nya menjadi Rp. ataumenugaskanpihakketiga,”tuturnya.
pemenang dengan syarat Quality, 889,830,580. Perusahaan B menjadi Rp. 1 Agus menambahkan untuk lebih
Cost dan Delivery dan yang lain harus miliar dan perusahaan C menjadi Rp. 953 jelasnya, masyarakat dunia usaha dapat
dipenuhi. Jadi bukan kualitasnya lebih juta lebih.“Kita bisa melihat perusahaan melihat secara lebih rinci Permenperin
jelek tapi dimenangkan, enggak begitu. A yang asalnya ranking kedua menjadi No.11/M-IND/PER/3/2006 di alamat
Kualitas tetap harus sama, delivery sama, rangking kesatu karena dimasukkannya home page Deperin: www.dprin.go.id
harga saja yang agak dibedakan melalui factor TKDN,”tegas Agus. mi
preferensi.”
Mengenai preferensi ini ada dua
ketentuan. Pertama, kalau dananya
berasal dari dalam negeri maka
preferensi yang bisa diberikan sampai
30% dengan syarat TKDN-nya diatas
25%. Kedua, kalau dananya berasal dari
luar negeri, misalnya dana pinjaman
atau hibah, maka preferensinya hanya
15%, tetapi tetap dengan syarat TKDN-
nya diatas 25%. Khusus untuk tender
jasa preferensinya maksimal 7,5%, baik
untuk dana yang bersumber dari dalam
maupun luar negeri.
Mesin peralatan produksi dalam negeri
12 Media Industri
Kebijakan
Media Industri 13
Kebijakan
Skema Jangka Panjang Untuk membantu mengatasi produksi dalam jangka panjang,
Salah satu contoh penggunaan masalah penyediaan modal kerja instansi pemerintah tersebut turut
produk dalam negeri oleh BUMN yang tersebut, Menperin menilai pemerintah membantu menumbuhkan industri
sudah berjalan saat ini, kata Fahmi, perlu menerapkan sistem atau skema yang bersangkutan,” tegas Fahmi.
adalah kegiatan pembelian kapal tanker procurement jangka panjang untuk Untuk mengembangkan industri
berbagai jenis oleh PT Pertamina dari pembelian berbagai produk strategis strategis seperti PT DI, kata Fahmi,
PT PAL yang direncanakan akan mulai seperti kapal tanker, pesawat udara dan harus ada treatment yang baik seperti
direalisasikan pada tahun 2006. produk lainnya yang bisa diproduksi pemesanan produksi dalam jangka
“Sebanyak enam kapal tanker BUMN. Sebab permasalahan serupa panjang, namun tetap treatment
diantaranya akan dibeli dari perusahaan umumnya juga dialami oleh perusahaan tersebut tidak boleh mengakibatkan
galangan kapal dalam negeri, antara BUMN lain seperti PT Dirgantara kerugian bagi pihak lain. “Mengenai
lain yang akan dibuat oleh PT PAL. Dua Indonesia. masalah ini saya akan sampaikan
lagi harus dipesan di luar negeri karena Menurut Fahmi, pembelian pesawat dalam rapat di Menko Perekonomian
terkait tuntutan teknologi pembuatan. buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) khususnya mengenai perlunya skema
Bukan tidak mungkin sebagian lagi yang dilakukan oleh instansi pemerintah, khusus dalam procurement pemerintah
dibuat di galangan kapal lain di dalam seperti untuk pesawat terbang, kapal
BUMN atau pun kegiatan pembelian
negeri,” katanya. selam, kapal tanker dll. termasuk juga
lainnya yang menggunakan Anggaran
Menperin mengatakan PT Pertamina Pendapatan dan Belanja Negara skema untuk pembiayaannya.”
merencanakan untuk membeli delapan (APBN) perlu dilakukan melalui skema PT DI sendiri kini memiliki stok
kapal yang terdiri dari dua kapal procurement jangka panjang untuk produksi senilai US$ 200 juta. Stok
berbobot mati 85.000 DWT (dead weight memberikan kelonggaran kepada PT barang tersebut seyogyanya bisa dibeli
tonnage), dua kapal berbobot mati DI dalam merencanakan keuangannya. pemerintah atau pihak mana saja yang
30.000 DWT, dua kapal berbobot mati Sebab dengan pemesanan jangka mendapat dukungan dana pemerintah.
17.000 DWT dan dua kapal berbobot panjang tersebut PT DI akan bisa
mati 5.000 DWT untuk angkutan LNG. “Kalau ada skema procurement
merancang perencanaan keuangannya
jangka panjang maka akan lebih
Dari delapan kapal tersebut, PT PAL dengan lebih baik.
mudah bagi PT DI dalam perencanaan
sudah mampu membuat kapal dengan
“Misalnya, untuk TNI dan POLRI produksi dan keuangannya termasuk
bobot mati 17.000 DWT dan 30.000
yang memiliki rencana pembelian 10 juga mempermudah kebijakan
DWT. Dengan demikian, PT PAL akan
atau 20 unit. Rencana tersebut tentu pembiayaannya. Karena itu, kami
membuat empat kapal, yaitu dua kapal
tidak bisa diselesaikan dalam jangka menilai skema procurement jangka
dengan bobot mati 30.000 DWT dan
waktu 1-2 tahun melainkan bisa panjang ini menjadi sangat penting,”
dua kapal dengan bobot mati 17.000
bertahun-tahun. Dengan pemesanan demikian Menperin. mi
DWT. Harga kapal dengan bobot mati
30.000 DWT berkisar sekitar US$ 24 juta
sampai US$ 26 juta/unit, sedangkan
harga kapal dengan bobot mati 17.000
DWT berkisar sekitar US$ 22 juta/unit.
“Masalahnya saat ini adalah
belum tersedianya modal kerja untuk
pembangunan kedelapan kapal ter-
sebut di dalam negeri. Kami minta
perbankan di dalam negeri dapat
memberikan pelayanan modal kerja
bagi kalangan industri galangan
kapal seperti PT PAL yang kini banyak
mendapatkan pesanan pembuatan
kapal,” tutur Fahmi. Pesawat Puma buatan PT Dirgantara
14 Media Industri
Kebijakan
Target Pertumbuhan
Industri Tahun 2006
Sebesar 7,7%
Departemen Perindustrian (Deperin) Departemen. Evaluasi tersebut rendah dibandingkan dengan target.
telah mengoreksi target pertumbuhan dilakukan karena belakangan ini terjadi Namun sisa pertumbuhan industri yang
industri dari rata-rata 6,8% per tahun perubahan lingkungan strategis baik di tidak tercapai pada tahun 2005 akan
menjadi 7,7% pada tahun 2006. Koreksi dalam negeri maupun di regional dan menjadi carry over untuk tahun 2006,”
atas pertumbuhan industri itu dilakukan global. Karena itu, diperkirakan terdapat kata Menperin.
sehubungan dengan tidak tercapainya sejumlah koreksi dalam rencana Deperin juga telah menetapkan
target pertumbuhan industri tahun 2005 kerja Deperin termasuk target-target dengan target pertumbuhan industri
disamping akibat adanya perubahan pencapaiannya sehubungan dengan sebesar 7,7% pada tahun 2006, maka
lingkungan strategis selama tahun terjadinya perubahan lingkungan masing-masing cabang industri akan
2005. strategis tersebut. mengalami pertumbuhan sebagai
Menteri Perindustrian Fahmi Berdasarkan hasil evaluasi, kata berikut:
Idris mengatakan, mengenai rencana Menperin, Deperin telah menetapkan a. Industri makanan, minuman dan
kerja tahun 2006 tersebut Deperin target pertumbuhan industri tahun 2006 tembakau tumbuh 4,5% dengan
telah melakukan evaluasi penguatan sebesar 7,7%. “Memang realisasi target rincian industri ikan olahan tumbuh
terhadap Rencana Strategis (Renstra) pertumbuhan industri tahun 2005 agak 4,3%, minyak goreng 5,8%, gula
Media Industri 15
Kebijakan
16 Media Industri
Kebijakan
Pemerintah Akan
Hapuskan Pembatasan
Pasokan Gas Domestik
Pemerintah akan menghapuskan
pembatasan pasokan gas alam dari
produsen kepada konsumen di dalam
negeri yang berdasarkan Undang-
undang No. 22 Tahun 2001 tentang
Migas ditetapkan maksimal sebesar
25%. Langkah tersebut ditujukan untuk
mengembalikan pemanfaatan gas
alam yang sebelumnya lebih banyak
dinikmati konsumen di luar negeri
ketimbang pemakai di dalam negeri.
“Pemerintah telah memutuskan
untuk menghapuskan batasan tentang
penggunaan gas di dalam negeri Raker gabungan antara pemerintah dengan DPR, membahas tentang
pengamanan pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
maksimal sebesar 25% sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang
Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas,” Dalam pasal 22 Undang-undang ESDM, Menneg BUMN dan Menperin.
kata Menteri Perindustrian (Menperin) No. 22 Tahun 2001 disebutkan bahwa Dalam pertemuan itu Menteri ESDM
Fahmi Idris kepada pers di Serang, badan usaha hanya wajib menyerahkan dan Menneg BUMN meminta kepada
Banten usai menyerahkan Daftar Isian paling banyak 25% dari produksi gas Departemen Perindustrian untuk
Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Senin untuk memenuhi kebutuhan dalam membuat master plan kebutuhan
(2/1). negeri. Pasal ini yang akan dihilangkan gas untuk industri di dalam negeri.
Menurut Fahmi, penghapusan sehingga kebutuhan gas untuk industri Dengan master plan diharapkan dapat
batasan penggunaan gas di dalam menjadi prioritas untuk dipenuhi, baru dialokasikan gas bagi industri dalam
negeri tersebut akan dilakukan melalui dapat dilakukan ekspor. negeri. “Hal ini dilakukan karena kita
perubahan (amandemen) Undang- mengalami masalah dengan industri
Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR pupuk, ada kekurangan pasokan gas.
undang No.22Tahun 2001 tentang Migas
RI Didik J. Rachbini mengatakan ekspor Padahal pupuk sangat esensial bagi
yang kini sedang diuapayakan oleh
gas merupakan suatu keteledoran industri pertanian.”
pemerintah. Pihak Deperin sendiri telah
dari DPR yang melahirkan UU Migas.
membahas masalah tersebut bersama Kebijakan alokasi penggunaan gas
Oleh karena itu, keputusan Mahkamah
Menteri Negara BUMN Sugiharto dan ke dalam negeri berdasarkan UU No.
Konstitusi agar UU Migas diamandemen
Menteri Energi dan Sumber Daya 22 Tahun 2001 adalah sebesar 25%
sudah sangat tepat.
Mineral Purnomo Yusgiantoro untuk sedangkan ke luar negeri 75%.Kebijakan
menata alokasi gas di dalam negeri. Menperin mengatakan dalam rangka tersebut akan ditinjau ulang. Konsepnya,
“Jadi fokus pemerintah saat ini antara mendorong pemanfaatan gas alam seharusnya segala potensi sumber daya
lain melakukan proses amandemen UU sebesar-besarnya di dalam negeri, telah alam harus digunakan sebesar-besarnya
Migas.” dilakukan pertemuan antara Menteri untuk industri dalam negeri.
Media Industri 17
Kebijakan
secara pasti. Peta kebutuhan gas alam kalangan industri TPT kini mengalihkan
Industri pupuk, ketergantungannya terhadap pasokan gas sangat tinggi untuk mengamankan proses produksi
18 Media Industri
Kebijakan
Media Industri 19
Kebijakan
dapat mengimpor mesin dan peralatan of Inspection’ yang menyatakan mesin keterangan spesifikasi teknis atas mesin
mesin bukan baru harus memiliki Izin dan peralatan mesin tersebut masih dan peralatan mesin bukan baru yang
Usaha Industri atau Izin Usaha lainnya, layak dipakai atau direkondisi untuk termasuk dalam Pos Tarif HS 88 serta
Angka Pengenal Importir (API) dan difungsikan kembali, bukan skrap tata cara pemeriksaannya ditetapkan
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). dan keterangan mengenai spesifikasi oleh Menteri Perhubungan berdasarkan
teknis wajib dilampirkan bersama pada ketentuan perundang-undangan
Setiap pelaksanaan impor mesin
dengan dokumen kepabeanan pada dan tata cara yang berlaku untuk
dan peralatan mesin bukan baru harus
saat pemasukan mesin dan peralatan pesawat udara sipil.
mendapat persetujuan impor terlebih
mesin bukan baru ke daerah pabean
dahulu dari Direktur Impor, Departemen Untuk mendorong peningkatan
Indonesia. Pelaksanaan pemeriksaan
Perdagangan, dengan melampirkan ekspor dan pengembangan investasi,
teknis oleh surveyor dalam rangka
semua persyaratan. Direktur Impor, termasuk kegiatan relokasi industri
penerbitan ‘Certificate of Inspection’
Departemen Perdagangan menerbitkan (bedol pabrik), izin impor barang modal
dilakukan di negara asal muat barang
persetujuan impor atau mengeluarkan bukan baru yang tidak termasuk dalam
oleh surveyor milik pemerintah dan atau
penolakan permohonan impor dalam lampiran peraturan tersebut dapat
surveyor lain yang menjadi anggota IFIA
waktu 10 hari kerja terhitung sejak diberikan oleh Menteri atau pejabat
(International Federation of Inspection
tanggal peneriman surat permohonan yang ditunjuk.
Agency) yang ditunjuk oleh Menteri.
impor mesin dan peralatan mesin bukan
Perusahaan yang melanggar
baru dari perusahaan. Menteri Perdagangan
ketentuan peraturan mengenai impor
mengecualikan mesin dan peralatan
Terhadap impor mesin dan peralatan mesin dan peralatan mesin bukan
mesin bukan baru yang termasuk
mesin bukan baru yang telah mendapat baru tersebut dikenakan sanksi berupa
dalam Pos Tarif HS 88 (mesin dan
persetujuan impor harus dilakukan pencabutan Angka Pengenal Importir
perlatan mesin pesawat udara)
pemeriksaan teknis terlebih dahulu (API) dan pidana sesuai dengan
pada lampiran Peraturan Menteri
oleh surveyor mengenai kelayakan ketentuan perundang-undangan yang
Perdagangan tersebut dari ketentuan
pakai dan spesifikasi teknis mesin dan berlaku. mi
pemeriksaan teknis. Ketentuan dan tata
peralatan mesin bukan baru tersebut,
cara penetapan kelayakan pakai dan
hasilnya dituangkan dalam ‘Certificate
20 Media Industri
Kebijakan
Media Industri 21
Kebijakan
“Pengenaan PPN komoditi primer “Pemerintah akan memberikan Berbeda dengan rencana
selama ini ternyata hanya mendorong dukungan, bimbingan dan petunjuk penghapusan PPN 10% atas
pengiriman atau ekspor bahan baku kepada petani/kebun kakao agar perdagangan komoditi primer di dalam
ke luar negeri. Karena itu, pemerintah memproses biji kakaonya menjadi biji negeri yang sudah disepakati bersama,
sudah sepakat agar PPN komoditi kakao fermentasi. Sebab selama ini untuk pelaksanaannya sampai kini
primer ini dihapus dan sebaliknya PE mayoritas produksi biji kakao Indonesia masih harus dibahas di DPR.“Kami sudah
harus diterapkan. Tujuannya adalah merupakan biji kakao yang belum menulis surat ke DPR dan Menkeu agar
agar bahan baku itu sebesar-besarnya difermentasi dan hanya sebagian kecil masalah tersebut dapat diselesaikan
digunakan oleh industri di dalam yang yang produksinya berupa biji kakao sesegera mungkin. Rencana semula
negeri sehingga terjadi peningkatan fermentasi,yaituterutamadilakukanoleh penghapusan PPN 10% ini akan selesai
proses nilai tambah bagi masyarakat PT Perkebunan Nusantara (PTPN) seperti akhir bulan ini, tapi tampaknya hal itu
khususnya, dan bagi perekonomian di Sulawesi, Jatim, Sumut, Bali dll. Kami tidak bisa dicapai. Mudah-mudahan
nasional pada umumnya. Tentu saja, harapkan nantinya seluruh produksi biji dalam waktu dekat ini sudah dapat
dana yang diperoleh dari pungutan kakao Indonesia merupakan biji kakao diselesaikan.”
ekspor itu harus dikembalikan kepada fermentasi,” tutur Menperin.
Menperin mengakui ekspor bahan
petani rakyat dan perkebunan kakao
Besaran PE baku memang tidak mungkin ditiadakan
untuk membiayai kegiatan sosialisasi
sama sekali, tetapi pemerintah
fermentasi biji kakao, pemberantasan Menjawab pertanyaan reporter
Media Industri mengenai besaran PE bersama kalangan dunia usaha harus
hama Penggerek Buah Kakao (PBK),
yang akan diterapkan pemerintah, tetap berupaya agar bahan baku itu
peningkatan mutu dan produktivitas
dll.,” kata Menperin ketika mengadakan Menperin mengatakan sampai saat diolah terlebih dahulu di dalam negeri
kunjungan ke pabrik pengolahn ini belum ada besaran PE yang final mengingat efek berantai (multiplier
biji kakao milik PT Bumi Tangerang karena masalah itu masih dibahas di effect)-nya di dalam perekonomikan
Mesindotama di Tangerang, Banten, 30 Tim Tarif. “Walaupun angkanya belum nasional sangat besar. “Kita harus bisa
Januari 2006 lalu. final, namun kira-kira besaran angkanya membalikkan keadaan dari sekarang
tidak akan sampai 10%, pasti di bawah 70% bahan baku diekspor dan hanya
Menperin mengatakan bahan baku 30% yang diolah di dalam negeri
10%. Kira-kira besaran angkanya akan
berupa biji kakao produksi petani selama menjadi 80% diolah di dalam negeri dan
berada pada kisaran antara 2% sampai
ini kebanyakan tidak difermentasi, sisanya sebesar 20% diekspor. Bahkan
10%. Tapi sekali lagi, angka ini masih
karena itu untuk memenuhi kebutuhan
belum final.” suatu waktu kelak diharapkan ekspor
biji kakao fermentasi kalangan industri
kakao kita hanya berupa produk jadi
pengolah biji kakao di dalam negeri Mengenai penggunaan dana PE
dan setengah jadi coklat.”
masih harus mengimpor biji kakao tersebut akan dibicarakan, supaya
fermentasi dari luar negeri seperti dari dana tersebut dapat dialokasikan bagi Menperin menyarankan agar
Pantai Gading, Ghana, Nigeria, Papua pembinaan petani/kebun kakao rakyat kalangan industri yang mau berinvestasi
New Guinea dll. Padahal produksi biji misalnya untuk penyuluhan produksi di industri pengolahan kakao, baik itu
kakao di dalam negeri cukup besar yaitu biji kakao dari biji kakao non fermentasi merupakan investasi baru maupun
sekitar 400.000 ton per tahun dimana menjadi biji kakao fermentasi, perluasan investasi, sebaiknya
Indonesia kini menjadi negara produsen upaya peningkatan mutu biji kakao, melakukan kegiatan investasi itu di
biji kakao terbesar ketiga setelah Pantai peningkatan produktivitas, peremajaan daerah atau di sekitar sentra produksi
Gading dan Ghana. kebun kakao dan untuk mengatasi biji kakao. “Sasarannya adalah agar
serangan hama PBK. minimal 80% biji kakao itu diproses di
Karena itu, dana yang terkumpul dari
dalam negeri dan hanya sekitar 20%
pungutan ekspor harus dikembalikan “Pemerintah akan selalu
saja yang diekspor ke luar negeri.”
ke petani dan kebun kakao agar biji mendukung upaya memproduksi biji
kakao Indonesia diproses terlebih kakao fermentasi, walaupun sebetulnya Departemen Perindustrian, kata
dahulu menjadi biji kakao fermentasi teknologi fermentasi biji kakao ini cukup Fahmi, juga telah mengirim surat
yang bermutu untuk selanjutnya diolah sederhana dan relatif murah, seperti kepada Menteri Pertanian agar segera
menjadi produk hilir berupa coklat yang untuk alat atau tempat pemeraman diterapkan ketentuan SNI wajib dalam
bermutu dan bernilai tinggi. (fermentasi) biji kakao dll,” kata Fahmi. produksi biji kakao fermentasi agar
22 Media Industri
Kebijakan
Media Industri 23
Kebijakan
Pemerintah Rampungkan
Harmonisasi 9.209 Pos Tarif
Penyesuaian dan penyelarasan
(harmonisasi) tarif atas 9.209 pos tarif
ini merupakan kebijakan harmonisasi
tarif tahap kedua dan sekaligus menjadi
bagian dari kebijakan harmonisasi tarif
pemerintah yang telah digulirkan sejak
tahun lalu. Dengan telah selesainya
kegiatan harmonisasi tarif tahap kedua
tersebut maka secara keseluruhan,
sampai posisi bulan Februari 2006,
pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu
telah berhasil mengharmonisasikan
11.171 pos tariff. Sebab, pada kegiatan
harmonisasi tarif tahap pertama telah
berhasil diselesaikan harmonisasi atas
1.962 pos tarif dan telah diberlakukan
sejak 1 Januari 2005 lalu.
Menperin meninjau pabrik pelumas yang merasakan dampak langsung harmonisasi tarif
Dari 9.209 pos tarif yang
diharmonisasi, sebanyak 804 pos
Janji pemerintah Kabinet Indonesia ini juga diharapkan beban biaya yang
Bersatu untuk menyelesaikan tarif diantaranya atau sekitar 8,73%
dipikul kalangan industri selama ini
harmonisasi lebih dari 9.200 pos tarif mengalami perubahan dan sebanyak
menjadi berkurang sehingga mampu
akhirnya tercapai juga. Pemerintah 8.405 pos tarif lainnya atau 91,27% tidak
mendongkrak daya saing dan kinerja
melalui Tim Tarif yang diketuai oleh berubah. Dari jumlah pos tarif yang
industri nasional,baik di pasar domestik
Kepala Badan Pengkajian Ekonomi, berubah itu, sebanyak 639 pos tarif
maupun di pasar regional dan global.
Keuangan dan Kerjasama Internasional atau 7,94% diantaranya mengalami
Penerapan kebijakan harmonisasi tarif
(Bapekki), Anggito Abimanyu telah penurunan, sedangkan 165 pos tarif
ini juga merupakan bagian dari upaya
berhasil menyelesaikan harmonisasi sisanya justru mengalami kenaikan.
pemerintah untuk memenuhi regulasi
9.209 pos tarif yang selama ini ditunggu- perdagangan global seperti yang telah Beberapa produk sektor industri
tunggu kalangan dunia usaha sebagai disepakati bersama di forum Organisasi yang mengalami penurunan tarif
bagian dari upaya menciptakan iklim Perdagangan Dunia atau World Trade yang signifikan diantaranya sektor
usaha yang sehat di dalam negeri. Organization (WTO) dan kerjasama transportasi, minyak pelumas,
Walaupun penyelesaian perdagangan bebas regional seperti elektronika dan bahan kimia.
harmonisasi tarif ini sedikit melenceng ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Sementara produk sektor industri yang
dari jadwal semula, yaitu semester II China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA). mengalami kenaikan tarif diantaranya
tahun 2005 menjadi Januari 2006 dan adalah tarif produk alat-alat dan mesin
Penerapan harmonisasi tarif juga
mulai berlaku mulai 1 Februari 2006. pertanian yang selama ini sudah bisa
dapat dimanfaatkan untuk melindungi
Namun secara umum kebijakan ini diproduksi di dalam negeri.
industri di dalam negeri dan sekaligus
diyakini akan membawa angin segar menjadi instrumen pemerintah Menteri Keuangan (Menkeu)
bagi dunia usaha di dalam negeri, untuk mengurangi sekecil mungkin Sri Mulyani Indrawati mengaku
mengingat kebijakan ini sangat penting kasus-kasus penyelundupan, baik penyesuaian pos tarif yang paling
untuk menciptakan struktur tarif yang penyelundupan dari luar negeri ke rumit terjadi pada produk bahan
kondusif bagi pengembangan usaha
dalam wilayah Indonesia maupun mentah sampai dengan produk
industri di dalam negeri.
penyelundupan dari dalam negeri ke bahan jadi yang diolah dari bahan
Melalui kebijakan harmonisasi tarif luar negeri. mentah. “Cukup banyak yang kita
24 Media Industri
Kebijakan
coba selaraskan sehingga mengurangi Harmonisasi, tambah Anggito, juga sebagai bagian dari upaya untuk
ruangan terjadinya permainan bertujuan untuk menghindari beban mempesiapkan dan memperkuat
untuk menghindari tarif itu dari satu berlebihan bagi industri dalam negeri industri di dalam negeri sendiri. Di
kelompok ke kelompok lain dari barang yang menggunakan bahan baku impor. dalam kelompok tersebut termasuk
tersebut,” katanya di sela-sela acara Pemerintah akan mempertimbangkan di dalamnya industri alat-alat dan
peringatan Hari Pabean Internasional untuk memberi keringan bea masuk mesin pertanian. “Terhadap kelompok
ke-54 di Jakarta, beberapa waktu lalu. secara selektif dan dalam jangka waktu industri ini akan diberikan perlin-
terbatas sehingga tidak mengganggu dungan sementara,” ujar Anggito.
Menkeu membantah anggapan
program pengembangan industri.
bahwa harmonisasi tarif khususnya Menurut Anggito, pada tahap-
penurunan bea masuk impor akan “Apakah bentuknya itu proteksi tahap awal tarif baru tersebut untuk
mengurangi penerimaan negara. sementara atau kalau dia sudah sementara akan dirasakan tidak
“Memang pengurangan tarif akan kompetitif akan diturunkan tarifnya harmonis. Hal itu terjadi karena
berarti mengurangi penerimaan, supaya mengurangi biaya. Kalau kalangan dunia usaha masih harus
namun kalau basisnya makin besar industrinya sudah mampu, kita melakukan penyesuaian terhadap
sebetulnya tidak akan selalu berakibat turunkan tarifnya. Dan itu terjadwal struktur tarif yang baru disamping
menurunkan penerimaan negara,” supaya kalangan pelaku usaha enggak memang struktur tarifnya sendiri
tutur Sri. kaget, kita kan memberikan kepastian, masih memerlukan penyesuaian.
maka kita jadwalkan lima tahun Namun pada akhir periode kalangan
Dalam hal ini, Menkeu Sri
sehingga pengusaha tahu tarifnya dunia usaha akan merasakan bahwa
Mulayani Indrawati kembali
untuk tahun ini berapa,” kata Anggito struktur tarif baru tersebut memang
menegaskan pentingnya tugas dan
seraya menambahkan harmonisasi sudah relatif harmonis.
fungsi Direktorat Jenderal Bea dan
tarif juga dimaksudkan untuk
Cukai khususnya sebagai instansi Kendati demikian, pemerintah
meningkatkan daya saing industri
pemerintah yang bertanggung jawab akan terus melakukan penyesuaian
dalam negeri.
dalam mengamankan perdagangan tarif-tarif baru tersebut dengan
barang (ekspor-impor) dan sekaligus Anggito mengakui, penerimaan perkembangan dunia internasional.
mengamankan penerimaan negara negara akan terkena dampak dari “Dalam perkembangannya nanti
dari kegiatan perdagangan tersebut. harmonisasi tarif ini. Namun dia mungkin struktur tarif ini akan
mengaku belum tahu persis berapa berubah lagi, karena beberapa negara
Kepala Bapekki, Anggito Abimanyu
angkanya. “Memang dampaknya belum menyelesaikan perundingan
mengatakan, selain dalam rangka
tarifnya turun, tapi kita harapkan tarif mereka seperti Jepang dan Korea.
memenuhi kesepakatan internasional,
volumenya lebih banyak. Impornya Karena itu, kebijakan harmonisasi tarif
harmonisasi tarif juga ditujukan untuk
kan bisa lebih banyak,” katanya. ini tidak bisa hanya dilihat dalam kurun
melindungi industri di dalam negeri.
“Misalnya, industri alat dan mesin Jika bea masuk turun, tambah waktu satu atau dua tahun saja,” tegas
pertanian masih kita lindungi dengan Anggito, maka impor barang-barang Anggito.
menaikkan tarif impornya.” modal yang dibutuhkan investasi dan Dirjen Bea dan Cukai Eddy
industri bisa lebih murah. Akhirnya, Abdurachman menambahkan
Harmonisasi tarif yang dilakukan
biaya-biaya ekonomi lebih murah harmonisasi tarif juga merupakan
pemerintah, kata Anggito, memiliki
karena impornya lebih murah,sehingga instrument untuk menghapuskan
beberapa karakteristik. Misalnya, untuk
harga produk dalam negerinya juga penyelundupan. Hal itu dimungkinkan
produk yang dianggap sudah efisien
jadi lebih murah. karena kalau tarif bea masuk suatu
untuk dikembangkan di dalam negeri
dikenai pola secara umum dengan Walaupun harmonisasi tarif sudah barang menjadi 0% maka tidak akan
kecenderungan turun menjadi 5% mulai bergulir, namun sampai kini ada keuntungan yang dapat diperoleh
pada tahun 2010. Sedangkan untuk masih terdapat sejumlah produk para penyelundup. Sebaliknya kalau
produk yang akan dikembangkan yang tarif bea masuknya tidak tarif impornya tinggi biasanya tingkat
dan memiliki daya saing lebih rendah, diturunkan menjadi 5% pada tahun penyelundupan pun tinggi. “Jadi,
maka penyesuaian tarifnya dilakukan 2010. Pertimbangannya, daya saing pengenaan tarif yang tinggi biasanya
secara khusus dengan kecenderungan industri yang belum memungkinkan. menjadi insentif ada dorongan bagi para
menurun untuk produk bahan baku Penyesuaian bea masuk menjadi 5% penyelundup untuk menyelundupkan
dan kecenderungan meningkat untuk akan dilakukan setelah tahun 2010. Ini barang dari luar negeri ke wilayah
produk barang jadi. merupakan perlindungan sementara Indonesia,” kata Eddy.
Media Industri 25
Kebijakan
Produk Oli
Keputusan pemerintah untuk
menerapkan harmonisasi tarif
tentu saja akan membawa dampak
langsung terhadap perekonomian
di dalam negeri. Salah satu dampak
langsung yang akan segera dirasakan
begitu struktur tarif BM yang baru
tersebut diterapkan mulai 1 Februari
2006 adalah turunnya harga sejumlah
komoditas. Namun dari sekian
banyak jenis produk/komoditas
yang diperkirakan akan mengalami
penurunan harga, produk minyak
pelumas termasuk produk yang akan
mengalami penurunan harga yang
paling signifikan. Kegiatan salah satu pabrik pelumas
“Yang paling signifikan (penurunan Beberapa produk industri kimia yang rendah untuk produk hilir, maka
tarifnya) adalah minyak pelumas. mengalami penurunan tarif bea masuk harganya akan lebih murah meskipun
Harganya bisa lebih murah, angkutan antara lain minyak pelumas untuk diimpor. “Sehingga harapan saya juga
umum bisa membeli dengan kendaraan udara dan darat, gemuk mempengaruhi harga di dalam negeri.
lebih murah,” kata Kepala Badan pelumas, dan cairan rem hidrolik dari Tapi saya juga mendengar masih
Pengkajian Ekonomi, Keuangan dan 15% pada tahun 2005 menjadi 10% belum siap, ya. Masih akan kita perbaiki
Kerjasama Internasional (Bapekki) mulai tahun 2006. Tarif bea masuk dari waktu ke waktu sehingga lebih
Anggito Abimanyu di Jakarta, Kamis ketiga jenis produk tersebut akan baik,” ujarnya.
(26/1/2006). kembali diturunkan menjadi 5% pada Industri kimia, otomotif serta
Data Bapekki menyebutkan, tahun 2007, namun pada tahun 2010 alat pertanian juga terkena dampak
melalui kebijakan harmonisasi tarif itu kembali dinaikkan menjadi 30%. dari penurunan bea masuk ini. “Ada
produk minyak pelumas terkena tarif Produk kimia hulu lainnya seperti juga industri yang membutuhkan
BM sebesar 5% dari semula 30%, yaitu preparat minyak pelumas, minyak perlindungan. Artinya, perlindungan
untuk produk minyak pelumas impor untuk mesin kendaraan udara dan sementara sifatnya sehingga kita bisa
yang masuk ke Indonesia dari negara- preparat yang mengandung minyak memperkuat industri dalam negeri
negara anggota ASEAN. silikon diturunkan tarif bea masuknya sendiri,” tambahnya.
Khusus untuk produk minyak dari 10% menjadi 7,5% pada tahun Harmonisasi tarif terhadap
pelumas yang diimpor dari China, 2006. Tarif produk-produk tersebut kelompok industri kimia hulu dan
berdasarkan kebijakan harmonisasi akan terus diturunkan menjadi 5% hilir telah dilakukan pada tahap
tarif tersebut terkena tarif BM sebesar pada tahun 2007 hingga tahun 2010. kedua dimana pemerintah telah
0%, sedangkan untuk produk minyak mengharmonisasikan 959 pos tarif
Melalui kebijakan harmonisasi
pelumas yang diimpor dari negara kimia hulu dan 916 pos tarif kimia hilir.
tarif tersebut, pemerintah juga me-
lainnya terkena tarif BM sebesar 30%.
nurunkan tarif bea masuk beberapa Produk Industri Agro
Produk Industri Kimia bahan kimia berbahaya menjadi
Dalam rangka memberikan
5% mulai tahun 2006 sampai tahun
Selain terhadap produk Oli, perlindungan terhadap industri di
2010. Produk-produk tersebut antara
penurunan tarif bea masuk juga dalam negeri, pemerintah menaikkan
lain uranium alam dan senyawanya,
diterapkan pada produk dari kelompok tarif bea masuk impor sejumlah produk
plutonium serta bahan bakar yang
industri kimia lainnya, baik industri industri agro. Kenaikan tarif BM itu
dihasilkan dari reaktor nuklir.
kimia hulu maupun industri kimia hilir. terjadi pada 13 produk industri agro
Produk kelompok industri kimia ini Industri lain yang terkena dampak yang besaran kenaikannya berkisar
mengalami penurunan tarif rata-rata adalah industri elektronik. Dengan antara 5% sampai 10% dan berlaku
sebesar 2,5 sampai 5 percentage point. penurunan bea masuk yang lebih mulai 1 Februari 2006.
26 Media Industri
Kebijakan
Berdasarkan dokumen Tim Tarif industri ini sampai 5% sebagai upaya komponen (spare part) otomotif
yang dipublikasikan belum lama ini, perlindungan terhadap industri ini di dan elektronika mengaku tidak bisa
kelompok produk industri agro yang dalam negeri yang dianggap masih kompetitif dengan produk serupa dari
tarif BM-nya dinaikkan dari 5% menjadi lemah. luar negeri, karena tarif BM produk
10% adalah susu kental manis (1 pos mereka jauh lebih rendah ketimbang
Pada kelompok kendaraan
tarif ), yoghurt (4 pos tarif ), produk tarif bahan bakunya. Karena itu,
bermotor roda empat atau lebih yang
daging (sosis dan kornet) sebanyak 7 mereka selalu minta penyesuaian
diproduksi dalam bentuk completely
pos tarif, biscuit (termasuk bread crumb tarif BM antara produk jadi dengan
built up (CBU) terdapat 70 pos tarif bea
dan pastry frozen dough) sebanyak bahan bakunya. Kalangan industri
masuk yang diturunkan pada tahun
7 pos tarif, pati jagung/tapioca dan elektronika misalnya mengeluhkan
2006, mulai dari 80% menjadi 60%.
tepung premix, pengolahan buah- tidak harmonisnya struktur tarif BM
Sedangkan untuk sepeda motor CBU
buahan dan jus (14 pos tariff, kecap (2 elektronika dimana bahan baku terkena
terdapat 32 pos tarif yang diturunkan
pos tarif), air (termasuk air mineral dan tarif BM 20%,sedangkan produk jadinya
antara 5% dan 10%. Untuk kendaraan
air soda mengandung tambahan gula) hanya terkena BM 0%-5%.
jenis trailer terdapat empat pos tarif
sebanyak 6 pos tarif, pengalengan ikan
yang diturunkan menjadi 5% hingga Menurut Fahmi, Deperin memiliki
(5 pos tariff) dan kembang gula (4
10%. sikap bahwa masalah tarif BM ini
pos tariff). Selain itu, pemerintah juga
jangan dilihat semata-mata dari
menaikan tarif BM kelompok produk Kendaraan roda empat yang
unsur penerimaan dan pengeluaran
jadi pakan ternak (6 pos tarif) dari diturunkan tarif bea masuknya dari
di APBN saja. “Memang benar bahwa
0% selama ini menjadi 5%. Semua 60% menjadi 55% antara lain sedan
pajak itu merupakan penerimaan
kelompok produk yang seluruhnya dan station wagon. Pada tahun
negara, namun dalam penerapannya
mencapai 56 pos tarif itu, tarif BM-nya 2009 kendaraan jenis ini juga akan
harus dilihat dari aspek yang lebih
akan menjadi 5% kembali pada tahun diturunkan kembali tarif bea masuknya
2010. Sementara itu, produk olahan biji luas. Pajak harus menjadi dukungan
hingga 40%, namun akan kembali
kakao (4 pos tarif) dan coklat olahan bagi perkembangan industri dan
dinaikkan menjadi 65% pada tahun
(8 pos tarif) mengalami kenaikan tarif memperkuat struktur industri.
2010. Untuk kendaraan jenis tertentu
BM dari 5% menjadi 15% dan akan Pajak juga harus mampu memberi
seperti mobil golf, buggy dan gokart
menjadi 10% pada tahun 2010. kemampuan kepada dunia industri
tarif bea masuknya tetap dipertahankan
untuk berperan pada pertumbuhan
Sementara itu, melalui kebijakan sebesar 60% hingga tahun 2008 dan
ekonomi. Kalau industri tumbuh maka
harmonisasi tarif kali ini, pemerintah pada tahun 2010 naik menjadi 75%.
peranannya pun akan makin besar
mempertahankan tarif BM dua jenis Khusus untuk mobil bekas tarif bea
terhadap pertumbuhan ekonomi.
produk industri agro, yaitu bir yang masuknya diturunkan 5% menjadi
Selain itu, industri harus mampu
terbuat dari malt (2 pos tarif) sebesar 55% mulai tahun 2006 dan pada tahun
menyerap tenaga kerja. Jadi, pajak
40% dan produk grape must dan 2010 naik lagi menjadi 65%.
harus turut mendukung peran industri
shandy (6 pos tarif ) sebesar 90%. Penurunan tariff bea masuk dalam tiga faktor tersebut, yaitu
Pemerintah juga menurunkan tarif BM sebesar 5% dari 60% menjadi 55% penerimaan negara, pertumbuhan
satu produk industri agro lainnya, yaitu pada tahun 2006 juga berlaku untuk ekonomi dan penyerapan tenaga
produk minuman beralkohol (48 pos mobil ambulans, mobil rumah tahanan, kerja. Saya concern agar pajak dapat
tarif) dari 170% menjadi 150%. Untuk mobil jenazah, van tahanan dan mobil meningkatkan penerimaan negara
ketiga kelompok produk industri agro bertenaga listrik. Namun demikian tapi juga mampu memberikan dampak
yang terakhir ini tarif BM-nya akan kendaraan jenis tersebut akan kembali positif terhadap tiga faktor itu.”
tetap seperti tahun itu pada tahun mengalami kenaikan tarif bea masuk
2010. Pemerintah, kata Fahmi, berencana
pada tahun 2010 menjadi 80%. Untuk
akan terus menggulirkan paket
Produk Industri Alat Angkut kendaraan sepeda motor dan skuter
kebijakan insentif Oktober, termasuk
penurunan tarif bea masuknya mulai
Tarif bea masuk alat angkut darat terus membenahi struktur tarif BM
diberlakukan pada tahun 2007, yaitu
dan udara terhitung mulai tahun melalui kebijakan harmonisasi tarif.
dari 30% pada tahun 2005 menjadi
2006 diturunkan menjadi antara 5% Harmonisasi tarif merupakan instru-
25% mulai tahun 2006.
sampai 20% dan akan terus diturunkan men untuk mendorong perkembangan
menjadi 10% hingga 40% pada tahun Sementara itu, Menteri industri dan agar jangan sampai
2010. Pemerintah sengaja tidak Perindustrian Fahmi Idris mengatakan konsumen mendapatkan harga yang
menurunkan tariff bea masuk produk selama ini kalangan pelaku industri tidak wajar. mi
Media Industri 27
Ekonomi & Bisnis
28 Media Industri
Ekonomi & Bisnis
Media Industri 29
Ekonomi & Bisnis
Departemen Perindustrian (Deperin) ditandatangani kedua belah pihak pada untuk mengembangkan SDM dalam
bekerjasama dengan Pemerintah Kota Rabu (8/2) di Gedung Departemen pengelolaan sumber daya alam
Palu Sulawesi Tengah sepakat untuk Perindustrian, Jakarta. Nota kesepakatan untuk industri rotan yang diharapkan
mendirikanSekolahMenengahKejuruan pendirian SMK Teknik Industri Rotan dapat mendorong tumbuhnya
(SMK) Teknik Industri Rotan dan Unit ditandatangani oleh Sekjen Deperin, industri rotan di daerah. Sedangkan
Pelayanan Teknis (UPT) Industri Rotan di Agus Tjahajana dan Walikota Palu, Rusdi pendirian UPT Industri Rotan ditujukan
Palu. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya Mastura. Sedangkan nota kesepakatan untuk melaksanakan pembinaan
untuk mengembangkan klaster industri pendirian UPT Industri Rotan dan memberikan fasiltas kepada
rotan di sentra produksi bahan baku ditandatangani oleh Dirjen Industri Kecil para pengusaha pengolahan rotan
rotan Sulawesi Tengah melalui upaya Menengah Deperin, Sakri Widianto dan dalam aspek pengembangan SDM,
pembinaan Sumber Daya Manusia Walikota Palu, Rusdi Mastura. pemanfaatan teknologi mesin dan
(SDM) berkualitas di industri rotan. Usai penandatanganan nota peralatan, peningkatan mutu dan desain
Nota kesepakatan kerjasama kesepakatan, Sekjen Deperin, Agus produk, akses pasar dan permodalan.
pendirian SMK Teknik Industri Rotan Tjahajana mengatakan pendirian Menurut Agus, kerjasama
dan UPT Industri Rotan tersebut SMK Teknik Industri Rotan ditujukan pengembangan klaster industri rotan ini
30 Media Industri
Ekonomi & Bisnis
Media Industri 31
Ekonomi & Bisnis
32 Media Industri
Ekonomi & Bisnis
Malaysia.Tahun 2006 ini saja pemerintah mensubstitusi solar. Karena itu, kami dalam negeri diperkirakan sendiri, kata
Malaysia mencanangkan produksi usulkan agar ada kebun sawit khusus Derom, sampai kini masih relatif kecil,
biodiesel dari CPO sebanyak 600.000 untuk sumber energi,” kata Anton. yaitu pada tahun 2005 sekitar 3,6 juta
ton,” kata Derom kepada wartawan usai ton sampai 3,8 juta ton yang sebagian
Menurut Anton, dari rencana
acara pembukaan Kongres VI GAPKI oleh besar digunakan untuk memproduksi
perluasan kebun sawit seluas 3 juta
Menteri Pertanian Anton Apriyantono di hektar, 2 juta hektar diantaranya akan minyak goreng, sabun, mie, margarine
Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (25/1). dilakukan di Kalimantan, termasuk dan oleochemical. Pada tahun 2006
Menurut Derom, masih sangat diantaranya pembangunan kebun sawit penggunaan CPO di dalam negeri akan
kecilnya kegiatan produksi biodiesel di daerah perbatasan antara Indonesia mengalami kenaikan menjadi sekitar 4,2
dari CPO itu terutama terjadi karena dan Malaysia. Sedangkan sisanya seluas juta ton termasuk di dalamnya untuk
kegiatan pengembangan biodiesel 1 juta hektar di luar Kalimantan. penggunaan atau produksi biodiesel.
di tanah air masih terganjal oleh Pada tahun 2004 Indonesia memiliki Kebijakan Pungutan Ekspor (PE)
hambatan aspek hukum. Sebab sampai sekitar 5,4 juta hektar kebun kelapa sawit yang diambil pemerintah menjelang
sekarang Indonesia belum memiliki dengan komposisi 35% merupakan akhir tahun 2005 lalu, kata Derom, telah
payung hukum yang dapat mendukung kebun sawit rakyat dan 65% lainnya
mengakibatkan berkurangnya porsi
penggunaan biodiesel sebagai bahan merupakan kebun besar swasta dan
keuntungan yang dapat diraih kalangan
bakar untuk kendaraan bermotor. milik negara (BUMN). Produksi minyak
pelaku usaha kelapa sawit. Sebab
“Kami sangat mengharapkan sawit pada tahun 2004 mencapai 11,8
melalui kebijakan PE tersebut secara
pemerintah cepat-cepat menggarap juta ton termasuk di dalamnya minyak
keseluruhan besaran pungutan ekspor
dan menuntaskan aspek hukum dari inti sawit.
yang harus dibayar kalangan eksportir
penggunaan biodiesel untuk kendaraan Produksi Naik 8,5%
mengalami kenaikan sekitar 9,4%.
bermotor ini agar baik produksi maupun
Derom mengatakan pada tahun
penggunaannya bisa mengalami Pemerintah melalui Menteri
2006 produksi CPO Indonesia
petumbuuhan yang pesat pada tahun- Keuangan pada tanggal 10 Oktober
diperkirakan akan mengalami kenaikan
tahun mendatang,” tutur Derom. 2005 lalu telah menetapkan tarif PE
1,1 juta ton atau sebesar 8,5% dari 13,6
baru atas komoditi minyak kelapa sawit
Dalam pada itu, Menteri Pertanian juta ton pada tahun 2005 menjadi 14,7
Anton Apriyantono mengatakan untuk dan beberapa komoditi primer lainnya.
juta ton pada tahun 2006. Sebagian
mengantisipasi peningkatan konsumsi Melalui Peraturan Menteri Keuangan
besar dari kenaikan produksi CPO
CPO di dalam negeri termasuk tersebut diekspor ke berbagai negara tersebut antara lain ditetapkan tarif
peningkatan penggunaan CPO karena penggunaan CPO di dalam PE CPO diturunkan dari 3% menjadi
untuk produksi biodiesel sementara negeri masih relatif terbatas. Karena itu, 1,5%. Kebijakan tersebut kemudian
ekspor CPO dan produk turunannya pada tahun 2006 diperkirakan volume disusul dengan penetapan Harga
tetap dipertahankan bahkan terus ekspor CPO Indonesia akan mengalami Patokan Ekspor (HPE) komoditi sawit
ditingkatkan, maka dalam lima tahun kenaikan cukup signifikan, yaitu sebesar oleh Departemen Perdagangan yang
ke depan pemerintah merencanakan 9,4% dari 9,6 juta ton pada tahun 2005 antara lain menetapkan kenaikan HPE
untuk menambah luas kebun kelapa menjadi 10,5 juta ton. Volume ekspor CPO dari US$ 160/ton menjadi US$
sawit seluas 3 juta hektar. CPO Indonesia ini masih relatif kecil 350/ton. Secara keseluruhan pungutan
jika dibandingkan dengan produksi ekspor yang dipungut pemerintah dari
“Selama ini minyak kelapa sawit lebih
CPO Malaysia yang pada tahun 2005 ekspor CPO mengalami kenaikan dari
banyak digunakan untuk pembuatan
mencapai lebih dari 15 juta ton dan US$ 4,8/ton menjadi US$ 5,25/ton atau
minyak goreng, sabun, margarine
ekspornya mencapai 12-13 juta ton. naik sebesar US$ 0,45/ton atau sekitar
dan oleochemical. Ke depan, minyak
sawit juga banyak digunakan untuk Konsumsi atau penggunaan CPO di 9,4%. mi
Media Industri 33
Insert Teknologi
STTT Bandung,
‘Lulusannya Diincar Industri
Tekstil’
Boleh jadi, kebanyakan masyarakat dapat mempekerjakan mereka, karena Bandung, karena saking banyaknya
Indonesia tidak begitu mengetahui perusahaan-perusahaan itu datang permintaan kalangan industri dan dunia
bahwa Indonesia memiliki sekolah tinggi dengan sendirinya ke STTT Bandung usaha terkait tektsil lainnya terhadap
bermutu yang mampu menghasilkan mencari para lulusan STTT untuk lulusan STTT Bandung,” kata Ketua STTT
tenaga ahli, praktisi dan tenaga kerja siap dipekerjakan di perusahaan. Pendek Bandung Hariyanti Rahayu S., S.Teks, MT.
pakai di bidang industri tekstil. Padahal kata, semua lulusan STTT Bandung Tingginya permintaan industri
Indonesia memiliki Sekolah Tinggi selalu diincar kalangan industri tekstil tekstil terhadap para lulusan STTT
Teknologi Tekstil (STTT) di Bandung, di tanah air. Bahkan para lulusan STT Bandung sangat dimungkinkan karena
Jawa Barat yang telah berdiri sejak Bandung sejak masih duduk di bangku mutu pendidikan di STTT Bandung
tahun 1954 dan telah berhasil mencetak kuliah sudah ditawari pekerjaan oleh sudah terbukti sangat baik dan para
ribuan tenaga ahli tekstil handal. perusahaan-perusahaan tekstil. lulusannya juga diakui mampu
Para lulusan dari sekolah ini pun “Perusahaan-perusahaan yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan
sangat diakui mutu dan kehandalannya membutuhkan sarjana, tenaga ahli, perusahaan, industri maupun lembaga
oleh kalangan industri tekstil di tanah air. praktisi dan tenaga kerja siap pakai di lain yang terkait dengan industri
Para lulusannya pun tidak perlu bersusah bidang tekstil ini biasanya harus inden tekstil. Hal itu dapat dicapai karena
payah mencari perusahaan yang dulu untuk mendapatkan lulusan STTT sejak awal berdirinya, STTT Bandung
34 Media Industri
Teknologi Insert
telah menerapkan sistem pendidikan Kualitas pendidikan dan reputasi mesin atau pun bahan kimia tekstil
yang baik serta kurikulum yang sangat yang sudah sangat baik tersebut terus dengan teknologi terkini kepada
ketat yang selalu disesuaikan dengan dipertahankan manajemen STTT STTT Bandung untuk dimanfaatkan
perkembangan dan kebutuhan industri Bandung melalui berbagai upaya sebagai sarana praktek bagi para
tekstil. Selain itu, sarana dan prasarana seperti meningkatkan kualitas para siswa di STTT Bandung. Sebaliknya
pendidikan, pengajaran dan penelitian dosennya dan secara terus menerus industri-industri tersebut seringkali
di STTT Bandung sangat lengkap, meng-up-grade sarana dan prasarana meminta bantuan STTT Bandung untuk
bahkan dapat dikatakan yang paling pendidikan, pengajaran dan penelitian menyelenggarakan pelatihan bagi para
lengkap di Indonesia saat ini. termasuk berbagai laboratorium tekstil teknisi dari perusahaan-perusahaan
yang sangat penting dalam mencetak calon pelanggan potensialnya.
Mengenai baiknya mutu pendidikan
para lulusan yang berkualitas. Di lain pihak, STTT Bandung juga
di STTT Bandung ini diakui oleh dua
sering menempatkan para siswanya
konsultan Sekretariat ASEAN, yaitu dari Upaya lainnya dari manajemen STTT
untuk melakukan kuliah kerja atau
Werner International Management Bandung dalam mempertahankan
menyelesaikan tugas akhirnya di
Consultants, Herndon, Virginia USA dan kualitas pendidikannya adalah dengan
industri-industri tersebut.
dari Nathan Associates Inc., Arlington, melakukan kerjasama dengan berbagai
Virginia USA yang berkunjung ke STTT Beberapa industri dan institusi
pihak seperti kalangan industri tekstil
Bandung untuk melakukan survey yang pernah melakukan kerjasama
(baik industri kimia maupun industri
pada Agustus 2005 lalu terhadap dengan STTT Bandung antara lain
mesin tekstil) dan lembaga terkait
penyelenggaraan program pendidikan kalangan perusahaan produsen mesin
lainnya baik di dalam maupun di luar
di STTT Bandung, termasuk sarana tekstil terkemuka seperti Schlafhorst
negeri.
dan prasarana yang dimiliki. Bahkan (Jerman), Savio (Italia) dan Rieter (Swiss).
kedua konsultan Sekretariat ASEAN Kerjasama yang sudah terjalin baik Perusahaan-perusahaan tersebut
tersebut menyarankan negara-negara dengan kalangan industri maupun menyediakan berbagai mesin tekstil
ASEAN lainnya untuk memanfaatkan lembaga terkait lainnya memungkinkan modern untuk digunakan sebagai
STTT Bandung sebagai lembaga STTT Bandung terus mengikuti fasilitas praktek bagi para siswa
pendidikan di bidang teknologi tekstil perkembangan teknologi yang terjadi di STTT Bandung. Sebaliknya, mereka
guna memenuhi kebutuhan tenaga ahli industri tekstil dunia. Kalangan industri membangun pusat pendidikan dan
tekstil di ASEAN. tersebut seringkali menghibahkan pelatihan bagi para pelanggannya di
STTT Bandung.
Pada tahun 2002-2004 STTT
Bandung juga menjalin kerjasama
dengan Aus-Aid (Australia) untuk
penyusunan kurikulum D1 berbasis
kompetensi dan pada tahun 2002
sampai sekarang menjalin kerjasama
dengan Indonesia German Institute (IGI),
sebuah lembaga pemerintah Jerman
yang terdiri dari GTZ dan KfW untuk
meningkatkan kompetensi sumber
daya manusia di bidang industri tekstil.
IGI juga menyumbangkan berbagai
peralatan teknik tekstil kepada STTT
Bandung.
Laboratorium bahasa STTT
Selain merupakan satu-satunya
Media Industri 35
Insert
36 Media Industri
Insert
di berbagai perguruan tinggi di dalam kami sudah siap. Kalau pemerintah juga pada tahun 2000, 2001 dan 2002
negeri. Sedangkan lulusan D4 yang mengizinkan kami mentargetkan dimana perbandingan antara jumlah
ingin melanjutkan S2 biasanya harus pada tahun 2008 STTT akan berubah permintaan dan jumlah lulusan berturut-
sekolah ke luar negeri mengingat status menjadi BHP sekaligus berubah turut 371 : 302, 413 : 293, dan 390 :
kebanyakan perguruan tinggi di nama menjadi ITT kembali,” demikian 334. Pada tahun 2003 sempat jumlah
Indonesia menolak lulusan D4 Hariyanti. lulusan STTT Bandung melebihi jumlah
melanjutkan S2. permintaan industri tekstil dengan
Hariyanti mengatakan permintaan
“Dengan perubahan status perbandingan 354 lulusan sedangkan
industri tekstil terhadap lulusan STTT
dan juga perubahan nama itu maka permintaannya hanya 351 orang.
Bandung selalu tinggi setiap tahunnya,
cakupan pendidikannya akan menjadi Namun pada tahun-tahun berikutnya
namun STTT Bandung sendiri tidak
lebih luas, tidak hanya menyeleng- jumlah permintaan dari industri kembali
pernah mampu memenuhi seluruh
garakan program S1, D4 dan D1 saja, melampaui jumlah lulusan yang bisa
permintaan tersebut karena terbatasnya
tetapi juga program pasca sarjana dihasilkan, yaitu tahun 2004 jumlah
kemampuan STTT Bandung dalam
S2 dan S3. Memang untuk menuju permintaan 313 orang, sedangkan
mencetak para lulusan. Apalagi dalam jumlah lulusannya hanya 242 orang.
ke sana diperlukan kerja keras untuk
beberapa tahun terakhir ini jumlah Demikian juga pada tahu 2005, jumlah
pembenahansepertiharuspenambahan
lulusan STTT Bandung cenderung terus permintaan dari industri mencapai 329
fakultas (sekarang tidak ada fakultas
menurun. orang tetapi jumlah lulusannya hanya
melainkan langsung jurusan mengingat
statusnya dianggap sebagai sebuah Pada tahun 1999 misalnya, 256 orang.
fakultas) dan pembenahan SDM baik permintaan industri tekstil terhadap “Makin berkurangnya kemampuan
jumlah maupun kompetesinya.Berbagai lulusan STTT Bandung mencapai 385 STTT Bandung dalam mencetak lulusan-
pembenahan tersebut sudah mulai orang sedangkan jumlah lulusan yang lulusan baru di bidang tekstil ini terjadi
kami lakukan terutama di bidang SDM, dihasilkan STT Bandung pada tahun karena jumlah mahasiswa yang kuliah
sedangkan dari sisi sarana dan prasarana tersebut hanya 226 orang. Demikian di STTT Bandung pun terus menurun.
Media Industri 37
Insert
Minat anak muda sekarang khususnya membesar mendekati angka 1 : 1. seperti STTT Bandung yang lulusannya
lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Fenomena ini mengindikasikan bahwa banyak dicari-cari industri malah kurang
(SLTA) terhadap bidang industri tekstil dengan makin merosotnya minat diminati masyarakat.
tampaknya cenderung terus menurun. kalangan anak muda untuk bersekolah STTT Bandung kini memiliki 3
Hal itu terlihat dari terus merosotnya di STTT Bandung, maka proses seleksi Jurusan, yaitu Jurusan Kimia Tekstil
jumlah lulusan SLTA yang mendaftarkan siswa baru menjadi tidak bisa berjalan (program pendidikan D4),Jurusan Teknik
diri untuk menjadi mahasiswa STTT dengan baik,” kata Hariyanti. Tekstil (program D4) dan Jurusan Barang
Bandung,” kata Hariyanti. Kecenderungan penurunan minat Jadi Tekstil yang menyelenggarakan
Indikasi penurunan minat kalangan siswa lulusan SLTA untuk kuliah di STTT pendidikan Program D4 (Bisnis dan
anak muda untuk bersekolah di STTT Bandung sudah terjadi dalam beberapa Garmen) dan D1 (Manufaktur Pakaian
Bandung itu terlihat dari menurunnya tahun terakhir ini khususnya setelah Jadi). Kapasitas siswa untuk Jurusan
jumlah calon siswa yang mendaftarkan STTT tidak lagi menyelenggarakan Kimia Tekstil sebanyak 100 siswa per
diri maupun dari perbandingan antara program S1. Karena itu, manajemen angkatan, Jurusan Teknik Tekstil 80 siswa
jumlah siswa yang lulus seleksi STTT STTT kini sedang mengupayakan agar per angkatan dan Jurusan Barang Jadi
Bandung dengan jumlah calon siswa perguruan tinggi tersebut dapat kembali Tekstil 50 siswa per angkatan. Dengan
yang mendaftarkan diri. menyelenggarakan program S1. tiga jurusan tersebut STTT Bandung kini
“Kalau pada dekade tahun 1980- Hariyanti sendiri mengaku sedang memiliki mahasiswa sebanyak 1.104
lulus seleksi dengan siswa yang di tengah situasi pasar tenaga kerja Keterangan lebih lanjut bisa
mendarftarkan diri itu sebesar 1 : 8 atau 1 yang sangat ketat dewasa ini dimana menghubungi STTT Bandung di alamat:
: 9, pada dekade 1990-an perbandingan banyak kalangan sarjana atau lulusan Jl. Jakarta No. 31, Bandung 40272, telp
itu menjadi 1 : 5 dan sekarang tinggal perguruan tinggi di bidang lain banyak (022) 7272580, fax. (022) 7271694. e-mail:
1 : 2. Angka perbandingan ini makin menganggur, justru perguruan tinggi sttt@bdg.centrin.net.id
38 Media Industri
Teknologi
Media Industri 39
Teknologi
40 Media Industri
Teknologi
PT Astra
dapat mendukung kegiatan produksi
komponen otomotif di lingkungan Astra
Group seperti ke PT Federal Superior
Otoparts Tbk
Chain (produsen rantai motor), PT
Federal Nitan (produsen engine pulp),
PT Aisin Takaoka (produsen produk
Divisi Peralatan
saat ini adalah merakit mesin-mesin
peralatan industri sesuai pesanan
perusahaan pembeli, melakukan
Industri
kegiatan rekondisi mesin-mesin
peralatan industri di samping melakukan
rancang bangun mesin-mesin hasil
kegiatan rekayasa Winteq sendiri,” kata
Gustav yang ditemui Media Industri di
Setelah sekian lama berkiprah di for Industrial Equipment. Dengan
workshopnya di kawasan Sentul, Bogor
dunia industri otomotif Indonesia, PT dukungan insinyur-insinyur muda dan
belum lama ini.
Astra Otoparts Tbk (AOP) yang selama tenaga mekanik berpengalaman, dalam
ini mengkhususkan diri memproduksi waktu yang relatif singkat Winteq sudah Menurut Gustav, saat ini terdapat 35
berbagai komponen kendaraan mampu melakukan rancang bangun mesin peralatan industri yang sedang
bermotor, kini mulai memperluas sayap mesin-mesin otomasi baru yang dapat ditangani di workshop Winteq antara lain
usahanya ke industri peralatan industri mendukung berbagai pekerjaan mesin bubut, mesin drill, mesin grinding,
(industrial equipment) untuk kebutuhan pembuatan komponen otomotif di mesin casting, mesin upsetter dan lain-
industri komponen otomotif dengan lingkungan kelompok usaha Astra, lain. Sebagian besar dari mesin-mesin
memanfaatkan teknologi mutakhir disamping melakukan perbaikan dan yang sedang dirakit tersebut merupakan
yang sudah dikuasai selama ini. memproduksi mesin-mesin yang selama mesin yang dikendali melalui komputer
Bidang baru yang diterjuni PT AOP ini harus diimpor dari luar negeri. dengan menggunakan teknologi CNC.
ini digarap oleh satu divisi khusus yang Direktur PT AOP yang juga menjadi Sebelumnya, untuk memenuhi
baru dibentuk perusahaan itu sejak Project Leader Winteq, Gustav A. kebutuhan berbagai jenis mesin
pertengahan tahun 2005 lalu. Divisi Husein mengatakan fokus kegiatan peralatan industri, kalangan pelaku
baru tersebut diberi nama Winteq yang Winteq saat ini adalah memproduksi industri di dalam negeri selalu
merupakan singkatan dari Workshop mesin-mesin peralatan industri yang mengimpor mesin-mesin tersebut
secara utuh (CBU) dari mancanegara,
terutama dari Jepang dan Taiwan.
Namun dengan beroperasinya Winteq,
sebagian dari mesin-mesin itu kini dapat
diproduksi di dalam negeri.
Dari sekian jenis mesin tersebut
diantaranya juga terdapat mesin hasil
rancangan Winteq sendiri yang kini
sedang dalam tahap pembangunan,
yaitu mesin Automatic Loader yang
merupakan robot penuang logam
cair ke dalam cetakan logam yang
dapat digunakan di berbagai industri
pengecoran logam. Mesin Automatic
Ruang design pembuatan peralatan mesin
Loader yang sedang dikembangkan
Media Industri 41
Teknologi
Winteq saat ini merupakan pesanan dari kebutuhan komponen mesin peralatan meningkatkan daya saing produk
salah satu industri komponen otomotif industri, kami melakukan multi sourcing industri di era kompetisi global yang
kelompok usaha Astra untuk kegiatan dari berbagai perusahaan komponen sudah sangat ketat seperti dewasa ini,
produksi piston. mesin yang memang sudah terbukti kalangan pelaku industri di Indonesia
Gustav mengatakan,pada prinsipnya kehandalannya. Ada juga sebagian kini sudah harus memikirkan untuk
kegiatan yang dilakukan di workshop komponen tersebut yang dibuat oleh menggunakan mesin otomasi
Winteq terdiri dari dua pekerjaan, yaitu workshop Winteq sendiri seperti tooling mengingat berbagai tuntutan pasar
merancang mesin peralatan industri system, clamping dan komponen terhadap produk yang dihasilkan
sesuai dengan pesanan pihak pembeli mechanical lainnya” tutur Gustav. menyangkut tuntutan kualitas, presisi
ataupun menciptakan rancangan- Gustav menambahkan untuk serta keamanan dan keselamatan kerja.
rancangan mesin baru sesuai kebutuhan komponen electrical “Saat ini Winteq memang masih
kebutuhan industri dan melakukan umumnya memang masih harus diimpor berupa workshop di bawah PT AOP,
kegiatan perakitan mesin. Sementara dari luar negeri seperti trafo, spindle, namun ke depan kami harapkan
untuk kebutuhan komponen mesinnya electronic control, hydrolic equipment workshop ini bisa berkembang menjadi
sendiri baik yang merupakan komponen dll. Namun demikian secara keseluruhan satu industri tersendiri yang memiliki
elektronik maupun komponen mekanik total kandungan lokal dari mesin-mesin reputasi tinggi dalam produksi mesin-
dipasok dari pihak lain. peralatan industri yang diproduksi mesin peralatan industri. Dari sisi
“Proyek Winteq ini sebetulnya hanya Winteq sudah mencapai 50%. “Winteq pasar pun, kami harapkan ke depan
membangun mesin peralatan industri memang tidak berambisi membuat Winteq tidak hanya memasok mesin-
sesuai kebutuhan pihak pengguna semua komponen mesin peralatan mesin peralatan industri ke perusahaan
atau pun menciptakan rancangan industri tersebut, sebab dimana pun di di dalam kelompok usaha Astra saja
mesin-mesin baru sesuai dengan dunia, industri mesin peralatan industri tetapi juga ke perusahaan-perusahaan
kebutuhan industri. Selanjutnya kami pasti melakukan multi sourcing. Yang lain di tanah air atau bahkan bisa
membeli berbagai komponen yang diperkuat di Winteq ini justru lebih ke mengeskpornya ke negara lain,” kata
dibutuhkan, bisa dari dalam maupun arah desain atau rancangan dari mesin Gustav seraya menambahkan pendirian
dari luar negeri untuk dirakit sesuai peralatan industri yang sesuai dengan industri peralatan industri tersebut
dengan desain yang telah ditentukan kebutuhan industri di Indonesia.” diharapkan sudah bisa terwujud pada
sebelumnya. Jadi, untuk memenuhi Menurut Gustav, untuk tahun 2008. mi
42 Media Industri
Artikel
“Insentif”dan
Pembangunan
Industri
Oleh : Soenaryo Danusaputro [1]
Secara harfiah, insentif berarti lainnya,misalnya ketersediaan prasarana yang berefek tidak langsung kepada
perangsang. Dalam terminologi dan sarana penunjang kegiatan biaya dan pendapatan, tetapi dapat
pembangunan (khususnya ekonomi), ekonomi,perlakuan layanan kemudahan mempengaruhi perilaku pelaku
instrumen insentif dimaksudkan untuk dan pelancaran (fasilitasi), eliminasi ekonomi (produsen, investor ataupun
menggiring masyarakat khususnya sumber-sumber high cost economy pedagang), misalnya penghargaan
pelaku pasar langsung (maupun (seperti pungli dan Perda-perda tentang (reward) bagi : pengekspor besar
tidak langsung), agar terdorong Retribusi dan Pajak Daerah yang kontra- (Primaniarta), pembina UKM (Upakarti),
untuk mengambil langkah-langkah produktif), dsb. Pasangan insentif adalah pemerduli lingkungan, penemu/
produktif[2] untuk ikut merealisir dis-insentif (dalam hal diperlukan), yaitu inovator, pembayar pajak besar, atau
pencapaian tujuan pembangunan merupakan instrumen untuk mencegah mungkin nanti ada penghargaan
industri nasional, pada segmen yang atau menghambat (discourage) terhadap pencapai local content
ingin digairahkan dengan kebijakan keinginan pasar untuk merambah ke yang besar/signifikan, ataupun juga
prioritas pembangunan. segmen yang kurang dikehendaki penghargaan bagi industri-industri
Insentif adalah ibarat ”stimulant” tumbuh berkembang. yang membuka diri untuk kerja-praktek
yang bisa dikenakan secara umum Ketepatan meramu berbagai atau training mahasiswa, menunjang
terhadap semua sektor produksi, instrumen pembangunan pada pekerjaan riset, industrialis yang banyak
ataupun pula bisa diciptakan bagi dasarnya merupakan seni (”art”) mempekerjakan seniman ataupun yang
segmen tertentu (selektif) yang apabila dalam manajemen pembangunan. menunjang prestasi keolah-ragaan
tidak dikatrol dengan instrumen insentif, Berdasarkan pengalaman empirik di nasional, dsb. [3]
segmen tersebut kurang tersambut oleh banyak negara, instrumen insentif Peraih penghargaan-penghargaan
pasar secara dengan sendirinya. Insentif merupakan salah satu bagian penting seperti di atas akan memperoleh citra
biasanya bersifat spesifik, baik dari segi dari alat pembangunan ”by design”. dan reputasi bisnis yang dihargai oleh
jenis dan formulanya, maupun dari Insentif ekonomi yang elegan pada masyarakat dan pemerintah, sehingga
segi segmen pemberlakuannya (misal : umumnya ditujukan untuk investor diharapkan dapat meraih simpati
daerah tertentu, jenis industri tertentu, atau produsen, ataupun institusi nasional, yang akhirnya usahanya dapat
bahan energi tertentu, teknologi penunjangnya (misalnya penemu lebih berkembang maju. Pengusaha-
tertentu, dsb). Namun insentif hanyalah teknologi), sedangkan untuk konsumen pengusaha demikian mempunyai
merupakan salah satu komponen atau masyarakat umum biasanya falsafah tidak hanya untuk mencari
kebijakan iklim usaha, bukannya tidak lazim diistilahkan sebagai keuntungan finansial semata-mata,
merupakan satu-satunya instrumen insentif. Misalnya subsidi untuk mereka sekaligus menjadi pejuang
penggairah pembangunan. meringankan kelompok masyarakat bagi kepentingan kemajuan bangsa.
Keberadaan insentif bisa disinergikan tertentu akibat kenaikan harga BBM. Namun tentunya sistim insentif yang
ataupun dikomplementasikan dengan Untuk yang ini biasanya lazim disebut lebih penting lagi adalah yang dapat
komponen-komponen iklim usaha sebagai kompensasi. Ada insentif menimbulkan dampak perubahan
Media Industri 43
Artikel
secara langsung, efektif dan cepat, yaitu untuk memperkecil risiko tumbuhnya kita untuk jeli terhadap perkembangan
yang mempengaruhi komponen biaya pesaing baru yang berasal dari kalangan dan tren kebijakan pembangunan
dan pendapatan dalam konteks mikro/ negara-negara berkembang, yang a.l. industri di negara-negara lain - baik
korporat, khususnya di sub-sektor (atau cenderung membatasi kreativitas sebagai calon mitra industri, maupun
daerah) yang mendesak untuk dibenahi, sistim insentif fiskal di negara-negara mitra dagang, atau bahkan jangan lupa
ditingkatkan ataupun dikembangkan. berkembang, dengan mengesankannya mungkin sebagai pesaing potensial
Untuk itu maka gagasan-gagasan sebagai subsidi yang ”haram” menurut - telah terdukung cukup dengan
untuk pengembangan sistim insentif WTO misalnya. Sempat teramati pula aparat perwakilan kita (Departemen
perlu ditumbuhkan, mengingat menyebarnya ”school of thought” Perindustrian) di luar negeri (Atase
menurut World Investment Report yang misleading, a.l. yang berefek pada Industri/dan Teknologi) mengingat era
UNCTAD yang mutakhir, sekarang ini distorsi pemahaman. Misalnya terhadap sekarang ke depan Indonesia sudah
sudah teramati tren di banyak negara tax holiday, dengan mengatakan ingin menjadi player (negara industri)
untuk lebih banyak memainkan (bahkan bahwa insentif ini dituduh berpotensi yang diperhitungkan dunia, bukan lagi
memperlombakan) sistim insentif dalam menurunkan pendapatan pajak negara. hanya ingin menjadi pasar bagi produk
rangka persaingan merebut peluang Padahal yang lebih proporsional industri orang lain !! Apakah kebutuhan
investasi (FDI). Dilihat dari potensinya, adalah bahwa tax holiday ditujukan pembangunan industri nasional kita
pembangunan sektor industri untuk menangkap (menggaet) calon untuk mempunyai indera dan penjajag
sebenarnya dapat menjadi penggerak pembayar pajak baru agar segera kerjasama industri melalui aparat
pembangunan multi dimensional, berinvestasi untuk menimbulkan semacam tersebut sudah tertampung
bukan hanya di bidang ekonomi. Tetapi dampak pembangunan yang strategis, dan mampu terselenggarakan secara
juga di bidang sosial-budaya (apalagi atau agar investasi di sesuatu bidang efektif dalam perangkat/struktur aparat
di bidang politik dan hankam). Dan yang strategis itu tidak direbut oleh perwakilan RI di luar negeri kita yang ada
inilah yang difahami sebagai wawasan negara lain. Efek pendapatan pajak sekarang ? Dan apakah kita tidak merasa
pembangunan nasional. hanya menunda, bukan mengurangi, bahwa ”rumah” dan bahkan ”dapur”
Wawasan demikian sebenarnya karena dia belum masuk, yang kalau kita selama ini sudah selalu diintip oleh
juga harus dimengerti oleh institusi tidak ada tax holiday mungkin dia tidak tetangga kita tanpa kita sadari ? Dan
yang mempunyai kewenangan di jadi masuk. Namun tentunya penerapan bahkan tetangga kita kadang-kadang
bidang pembuatan sistim insentif, tax holiday harus selektif dan terkendali, ada yang nyelonong ikut memasak di
karena katakan misalnya insentif fiskal, juga mengintip negara pesaing, dan dapur kita ? Naudzubillahi min dzalik !
peran insentif fiskal itu sebenarnya juga tidak boleh diobral tanpa kontrol seperti _______________
multi-dimensional, bukan hanya untuk blunder yang pernah terjadi di masa
kepentingan ekonomi saja (produksi, lalu. [1] Pengamat industri dan konsultan, pensiunan
nilai tambah, lapangan kerja, devisa, Negara-negara lain yang jeli akan Dep. Perindustrian dan BKPM. [2] Langkah
neraca perdagangan, dsb), terlebih- peluang industri maupun teknologi produktif pembangunan yang dimaksud dalam
lebih lagi juga bukan sesempit untuk yang dinilai strategis dalam menghadapi tulisan ini adalah produktif ikut menghasilkan
pemasukan keuangan negara saja atau persaingan global, mereka tidak segan- dampak positif pembangunan, khususnya
APBN sesaat saja. Khawatirnya nanti segan berlaku proaktif memperebutkan dalam aspek yang berkaitan dengan tujuan
bisa-bisa masyarakat menilai peme- peluang itu [4]. Misalnya dengan diadakannya insentif tersebut. [3] Semakin
rintah hanya berwawasan akuntan atau menggaet mitra aliansi yang apabila luas dampak manfaat pembangunan industri
bendaharawan saja. Padahal idealnya, perlu diberi komitmen insentif yang bagi berbagai kalangan masyarakat, maka
desain insentif seharusnya dilandasi bersaing, agar jangan sampai berinves- semakin luas pula tumbuhnya rasa ikut
wawasan strategis jangka panjang tasi di negara lain. Namun pertanya- memiliki dan dukungan sosial masyarakat
ke depan yang berorientasi pada annya, sejauh manakah daya-tawar terhadap pembangunan sektor industri. [4]
pembentukan daya-saing global. kita kepada calon mitra aliansi strategis Bahkan di negara lain, tidak jarang seorang
Kita jangan termakan oleh yang kita incar (dibandingkan dengan kepala pemerintahan kalau perlu melakukan
faham yang dikampanyekan oleh negara pesaing)? Apakah Indonesia lobby langsung kepada calon mitra/investor luar
negara-negara industri maju yang Incorporated telah kompak di tubuh negeri yang strategis.
mendayagunakan isu liberalisasi (yang pembuat kebijakan?, juga dengan para
ingin diterapkan secara terlalu dini) pengusaha nasional? Apakah keinginan
44 Media Industri
Profil
Media Industri 45
Profil
rekayasa mekanika (mechanical dililit kemiskinan. Melalui mesin-mesin didesain agar bisa dioperasikan secara
engineering). Dengan demikian, PT BGI hasil rekayasannya itu Ujang dan Vitex ekonomis, efektif, ramah lingkungan,
telah mengembangkan sayap usahanya berharap suatu saat nanti para petani di mudah dalam perawatannya, efisien,
dari bidang manufaktur ke bidang negeri ini mampu mengolah komoditi mampu menghasilkan output produk
rekayasa mekanika yang sepenuhnya primer yang dihasilkannya sendiri, berkualitas tinggi dan sebanyak-
didukung oleh kegiatan litbang yang sehingga perolehan nilai tambah yang banyaknya menggunakan komponen
cukup mapan. lebih besar pun bisa diraih para petani. lokal. Hal itu tidak terlepas dari
muatan teknologi termutakhir dalam
Kegiatan usaha bidang manufaktur Beberapa jenis mesin tepat guna
semua jenis mesin serta kompetensi
PT BGI pun terus berkembang dari pasca panen yang sudah diproduksi
PT BGI dalam desain engineering
semula hanya memproduksi botol PT BGI antara lain mesin pintal dan
yang memungkinkan PT BGI mampu
kemasan oli, kini juga memproduksi tenun sutera, mesin pasteurisasi susu,
merekayasa proses produksi apa pun
komponen sabuk pengaman (safety mesin pengolah cabe dan jahe, mesin
menjadi mesin processing, khususnya
belt) mobil, komponen logam pada pengolah sabut kelapa (coco fiber dan
pabrik berskala mini.
tensimeter (alat kedokteran), cetakan coco dust), mesin pembuat sari buah,
(molding) untuk industri keramik pakan ternak, destilasi minyak atsiri, Kini, PT BGI sedang mengerjakan
pesanan dari industri keramik terke- briket arang tempurung kelapa, minyak pesanan pembuatan 21 jenis mesin
muka dari Inggris, komponen otomotif kopra, arang granular, saos tomat, pabrik untuk Kawasan Industri Agro
untuk sepeda motor seperti steering tepung ikan, biodiesel, fermenter VCO, Terpadu di Gorontalo yang seluruhnya
handle, knalpot, pedal rem dan kanvas vacuum frying, ekstruder batubara berjumlah 140 unit mesin. Keseluruhan
rem, komponen elektronika untuk dan coneblock, mesin emping jagung, mesin tersebut ditargetkan sudah dapat
telepon umum dll. pengolah sampah organic dan non dioperasikan sebelum tanggal 20 Mei
organic, incenerator, mesin pengolah 2006.
Melalui kegiatan litbang yang
tandan buah segar (TBS) kelapa sawit
dilakukan di sejumlah workshop PT BGI Dalam memproduksi mesin-
menjadi CPO dan minyak goreng skala
di Bandung, perusahaan itu kini telah mesin tepat guna hasil rancangannya,
mini, pembangkit listrik tenaga mikro
mampu menciptakan mesin-mesin selain memanfaatkan workshop
hidro, mesin pengolah biji jarak menjadi
tepat guna yang dapat digunakan rekayasa mekanika miliknya, PT BGI
Straight Jatropha Oil (SJO) dan masih
untuk kegiatan pengolahan pasca juga menggandeng sejumlah usaha
banyak lagi yang lainnya.
panen komoditi-komoditi pertanian pengerjaan logam lainnya di Bandung
yang dihasilkan para petani di pedesaan. Semua mesin tepat guna pasca seperti Metal Industry Development
Mesin-mesin tepat guna hasil rekayasa panen tersebut dirancang dan Centre (MIDC) Bandung, CV Budi Mitra,
PT BGI sangat cocok dipergunakan oleh dikembangkan PT BGI untuk menjawab CV Metalika dll untuk mengerjakan
kalangan petani di pedesaan dengan permasalahan dan tantangan yang bagian-bagian komponen mesin
skala produksi yang tidak terlalu besar, sering kali dihadapi petani di pedesaan. tertentusepertiuntukpembuatantangki,
namun mampu memberikan manfaat Orientasi dari pengembangan boiler dll. dengan standard kualitas dan
berupa peningkatan nilai tambah bagi rancang bangun mesin-mesin tepat pengerjaan yang ditentukan PT BGI.
petani di samping mampu mendorong guna itu adalah untuk memecahkan Dengan demikian, industri-industri
tumbuhnya kegiatan home industry permasalahan riil yang ada di tersebut juga mendapatkan order
di pedesaan. Dengan cara demikian masyarakat petani di pedesaan. Mesin- pengerjaan sehingga roda usahanya
petani pun kini tidak terlalu tergantung mesin tepat guna tersebut kini sudah turut bergulir.
lagi pada pasar komoditi primer yang dipergunakan di sejumlah daerah
Bentuk kepedulian lainnya kepada
sangat volatile dan cenderung dikuasai seperti mesin pemintal benang sutera
kalangan masyarakat tidak mampu
oleh para pedagang dan tengkulak. di Garut dan Sukabumi, pabrik kelapa
juga ditunjukkan PT BGI dengan
sawit di Bengkulu dan Jambi dll.
Bidang usaha mechanical mengangkat 26 siswa sekolah di sekitar
engineering ini digeluti Ujang dan Mesin-mesin hasil rancang bangun lokasi perusahaan sebagai anak asuh
Vitex karena mereka berdua merasa PT BGI itu didesain secara khusus agar perusahaan. Dua di antara 26 siswa
prihatin melihat nasib petani di desanya mudah dioperasikan oleh masyarakat tersebut kini sudah berhasil melanjutkan
yang selama ini selalu menjadi kaum pada semua tingkatan atau latar studi mereka ke jenjang perguruan
marjinal yang tidak pernah mengalami belakang pendidikan. Tidak hanya itu, tinggi, yaitu di ITB dan Unpad. mi
perubahan nasib dan terus menerus semua mesin rancangan PT BGI juga
46 Media Industri
industrialisasi
menuju kehidupan yang lebih baik
>>>