Anda di halaman 1dari 7

11/30/2017 CONTOH STUDI KELAYAKAN BISNIS

CONTOH STUDI KELAYAKAN BISNIS

[http://1.bp.blogspot.com/-
Mg_E4r3Wduo/TgwoC3uCp1I/AAAAAAAAAEQ/PbcP1gRwEiA/s1600/P1040724.JPG]
Nurhidayat-Mahasiswa Progdi Manajemen UM Purworejo 2008

PROFIL USAHA
Nama Usaha : UD. Bambu Jaya
Alamat Usaha/Outlet : Jalan Magelang Km. 15 Desa Bener, Purworejo
Jenis Usaha : Aneka Kerajinan Kursi Bambu

è ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


1. Segmentasi Pasar
Geografik : Calon Konsumen dari daerah Kecamatan Bener, wilayah Kabupaten Purworejo dan
sebagian luar Purworejo seperti Magelang, Wonosobo, Yogyakarta dan Kebumen.
Demografik : Rata-Rata pembeli merupakan masyarakat umum.
Pengusaha
Pemborong / CV / Kontraktor Bangunan
Psikografik : Kelas Sosial à semua kalangan.
2. Penawaran
Prospek Penawaran : Dengan tantangan persaingan bisnis Kerajinan yang semakin ketat, maka UD.
Bambu Jaya harus menawarkan produk yang lebih kreatif dan inovatif. Pelayanan juga harus semakin
ditingkatkan, mungkin juga harus menyediakan pelayanan purna jual seperti service kursi bambu. UD.
Bambu Jaya tetntunya juga harus membuka outlet cabang yang baru untuk memperluas pasar.
3. Permintaan
Prospek Permintaan : Permintaan yang paling potensial adalah Pengusaha, Kantor-Kantor
Pemerintahan/Swasta.
4. Analisis Kelayakan Pemasaran
UD. Bambu Jaya mempunyai jaringan perseorangan untuk memenuhi stok bahan baku (bamboo). UD.
BAmbu Jaya juga harus membuka mitra seluas-luasnya kepada pengusaha, kontraktor, instansi-instansi
yang sering membutuhkan kursi bamboo. UD. Bambu Jaya juga selayaknya harus membuka outlet
cabang di luar daerah agar pasarnya semakin luas.
5. Analisis Persaingan

http://hdayath.blogspot.co.id/2011/06/manajemen-risiko-investasi.html 1/7
11/30/2017 CONTOH STUDI KELAYAKAN BISNIS

a.Kursi Bambu mempunyai nilai seni yang tinggi, sehingga mempunyai nilai jual yang cukup tinggi
pula.
b. Di daerah Desa Bener merupakan sentra produk kursi bamboo (penjualan), jadi persaingan usaha
pun juga sangat tinggi.
c. UD. Bambu Jaya harus mempunyai differensiasi dan diversifikasi produknya agar memiliki inovasi
yang tinggi, sehingga menjadi strategi usahanya dalam persaingan yang ketat.
6. Program Pemasaran
a. Jika jarak kurang dari 3 km, diantar mobil secara gratis.
b. Penetapan harga : sesuai dengan jenis dan kualitas bamboo
Menyesuaikan dengan harga beli bahan baku dari pemasok
Menyesuaikan harga jual di pasar.
Menyesuaikan dengan ketersediaan bahan baku
c. Kegiatan Promosi : Pamflet
Banner
Penggunaan Blog pada internet
Diskon jika membeli dalam jumlah banyak
Mencari mitra dengan pengusaha.

è ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

1. Pemilihan Strategi Produk


Agar masyarakat bisa tersepsikan produk Bambu Jaya yang berkualitas bagus, maka Bambu Jaya memiliki
strategi aneka macam kursi bamboo dengan bahan baku bambu yang tua, karena bamboo yang tua
mempunyai kualitas tinggi (ketahanan&kekuatan bamboo lebih kuat).
Keanekaragaman kreatifitas seni bamboo juga diterapkan di Bambu Jaya, sehingga Bambu Jaya
menyediakan banyak jenis seni Kursi Bambu dan anyaman pagar bambu.

2. Rencana Kualitas
Selain bambu yang emiliki umur sudah tua, plitur yang dipake memilih kualitas yang tinggi sehingga
warna bamboo menjadi lebih mengkilap.

3. Manajemen Persediaan
Bambu Jaya lebih membatasi persediaannya, karena bambu tidak mempunyai ketahanan kualitas yang
lama. Bambu mempunyai sensitifitas yang tinggi jika terkena cuaca yang tidak tentu (panas dan hujan).

4. Peralatan dan Mesin


Peralatan yang digunakan untuk membuat/memproduksi kursi bambu yaitu:
è Gergaji
è Bor Listrik
è Paku
è Golok
è Pisau Bambu

http://hdayath.blogspot.co.id/2011/06/manajemen-risiko-investasi.html 2/7
11/30/2017 CONTOH STUDI KELAYAKAN BISNIS

5. Bahan Baku dan Bahan Penolong


Bahan Bakunya adalah bamboo hitam (wulung). Bahan penolongnya adalah rotan, plitur dan lem kayu.

6. Lokasi Pabrik
Lokasi pembuatan berada sama dengan outletnya, atau lebih dikenal dengan Sanggar Bambu. Jadi,
konsumen dapat melihat langsung proses cara membuat/produksinya. Alanmatnya adalah di Jalan
Magelang Km. 15 desa Bener Purworejo.

7. Lay out

A
B

Ket. A = Ruang Produksi utara


C
B = Ruang Bazar /Bagian depan
C = Meja Kasir/Manager

8. Perkembangan Teknologi
Teknologi yang digunakan masih menggunakan teknologi sederhana, hanya beberapa alat yang
menggunakan teknologi kekinian. Produk ini memang lebih didominasi dengan kreatifitas seni tangan,
sehingga teknologi kekinian pun jarang digunakan. Namun, perlu dikembangkan pula dalam pemasaran
produk menggunakan teknologi. Misalnya saja, iklannya menggunakan internet, sehingga pasarnya bisa
lebih luas.

è ASPEK MANAJEMEN
UD. Bambu Jaya merupakan usaha dagang menengah, tapi dalam prakteknya, nilai-nilai
manajemen pun juga diterapkan walaupun sederhana.
Perencanaan / Planning :
Dalam perencanaan bisnis, pemilik UD. Bambu Jaya melakukan observasi sederhana ke masyarakat
tentang kebutuhan kursi bamboo. Dengan demikian, akan tau seberapa besar prospek bisnis kerajinan
bambu (kursi bambu) ke depan. Tidak hanya itu, strategi bisnis pun juga bisa disiapkan yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi persaingan bisnis yang ada.
Organizing :
Dalam pengelolaan ini, ada pengelompokan tugas-tugas dari tiap unit. Bagian Produksi, UD. Bambu
Jaya merekrut karyawan, pemasaran, keuangan dan penjualan ditangani oleh pemilik UD. Bambu Jaya
sendiri karena dirasa sangat sederhana dan mudah.
Pelaksanaan / Actuating :

http://hdayath.blogspot.co.id/2011/06/manajemen-risiko-investasi.html 3/7
11/30/2017 CONTOH STUDI KELAYAKAN BISNIS

Dalam pelaksanaan, pemilik UD. Bambu Jaya mempuyai peran penting, karena berperan multi fungsi
yang juga sebagai pemimpin. Pemilik harus memberikan motivasi, menggerakkan, member arahan
kepada karyawannya.
Pengawasan / Controlling :
Pengawasan dilakukan secara kontinyu dan setiap saat oleh pemimpin, termasuk pengawasan produk.

è ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA


Tenaga Kerja
Bambu Jaya memiliki tenaga kerja/karyawan 4 orang sebagai staf produksi. Keempat karyawan
tersebut hanya bertugas sebagai perakit kursi bambu. Di dalam perekrutan karyawan, tentu UD. BAmbu
Jaya harus memilih tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus dalam perakitan kerajinan bamboo (kursi
bambu). Jadi, penyeleksiannya (secara sederhana) bisa dicek secara langsung dari hasil kerajinan kursi
bambunya. Tenaga kerja mempunyai status karyawan tetap dengan syarat 3 bulan menjalani masa training
atau masa uji coba.
Dalam pemeliharaan karyawan, UD. Bambu Jaya menerapkan system bonus tambahan gaji sebagai
reward prestasi kerja dan ketercapaian target penjualan produk.

è ASPEK FINANSIAL
Kebutuhan dan Sumber Dana
Sumber Dana dari internal dan eksternal.
Internal : Tabungan
Eksternal : Hutang dari lembaga keuangan
Kebutuhan Biaya Modal untuk Bahan Baku untuk 1 set Kursi Bambu
No. Bahan Baku Banyak Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
1 Bambu (Wulung) 12 5.000 60.000
2 Rotan ½ gulung 100.000 50.000
3 Paku dan Lem kayu 30.000
4 Tenaga Kerja 2 hari 50.000 100.000
5 Biaya Lain-lain 50.000
TOTAL 290.000

Kebutuhan Modal untuk Operasional


No. Bahan Baku Banyak Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp)
1 Sanggar Bambu 15.000.000
2 Rotan 5 gulung 100.000 500.000
3 Paku 500.000
4 Lem Kayu 2 bungkus 30.000 60.000
5 Ijuk 500.000
6 Promosi 500.000
7 Peralatan (Gergaji, dll) 2.500.000
TOTAL 19.560.000

http://hdayath.blogspot.co.id/2011/06/manajemen-risiko-investasi.html 4/7
11/30/2017 CONTOH STUDI KELAYAKAN BISNIS

Maka bisa diperkirakan untuk investasi yang dibutuhkan adalah Rp. 20.000.000,00 kemudian ditambah
biaya bahan habis pakai, jika 1 set dibutuhkan kurang lebih Rp.300.000,00 kami asumsikan untuk satu
tahun habis 100 set (1 bulan = 8-10 set), sehingga total biaya habis pakai adalah Rp. 300.000,00 x 100
= Rp. 30.000.000,00
Berikut total investasi yang dibutuhkan UD. Bambu Jaya :
Rp. 20.000.000,00 + Rp. 30.000.000,00 = Rp. 55.000.000,00 (asumsi kebutuhan 1 tahun).
Ada pun untuk perhitungan BEP adalah sebagai berikut :
Biaya bahan baku + operasional : Rp. 300.000,00
Harga jual 1 set : Rp. 500.000,00
Laba Bersih 1 set : Rp. 200.000,00
Laba dalam 1 bulan diasumsikan terjual 9 set: Rp. 1.800.000,00
Maka, BEP = Rp. 55.000.000,00 : Rp. 1.800.000,00 = 30 bulan = 2,5 tahun

è ASPEK EKONOMI, SOSIAL POLITIK


1. Aspek Ekonomi
a. UD. Bambu Jaya dapat menyerap tenaga kerja desa setempat untuk membuat aneka kursi bambu.
Jadi, secara tidak langsung mampu mengurangi tingkat pengangguran di desa Bener dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat secara umum.
b. UD. Bambu Jaya adalah bisnis mikro (UKM) yang layak.
c. Adanya lowongan pekerjaan baru.
2. Aspek Sosial
a. UD. Bambu Jaya kelak harus mampu melaksanakan kewajibannya, yakni tanggungjawab social
dengan paling tidak memberikan THR, Zakat/Shodaqoh, dll.
b. Menjadi salah satu sumber donatur, ketika ada kegiatan social di desa setempat.
3. Aspek Politik
a. Pemilik UD. Bambu Jaya mampu memberikan ketokohannya dalam panggung politik local,
yaitu mampu memberikan kontribusi pemikirannya dalam pemilihan kepala desa.
b. Dengan ketokohannya, UD. Bambu Jaya menjadi terkenal sehingga mampu mendongkrak citra
desa sekaligus menjadi keuntungan UD. Bambu Jaya yang dikenal oleh banyak orang.

è ASPEK LINGKUNGAN INDUSTRI


a. Ijin usaha UD. Bambu Jaya secara yuridis belum ada, terkait dengan ijin usaha dengan tetangga
sekitar, UD. Bambu Jaya cukup mengundang mereka untuk mengadakan syukura.
b. Bagi usaha sejenis, tentunya akan berdampak pada meningkatnya persaingan yang ketat.
c. Bagi perajin bamboo setempat, akan berupaya meningkatkan kualitas produksinya.

è ASPEK LINGKUNGAN HIDP (AMDAL)


a. Limbah indutri bamboo dapat mudah diatasi, karena bersifat mudah dibakar. Misalnya potongan
bamboo, rotan dan kayu. Jadi tidak menjadi masalah besar bagi industry kerajinan bamboo pada
UD. Bambu Jaya ini.
b. Menjadi kemudahan UD bamboo Jaya dalam mengelola limbah, sering warga sekitar malah
meminta limbah untuk dijadikan kayu bakar.

è ASPEK HUKUM
http://hdayath.blogspot.co.id/2011/06/manajemen-risiko-investasi.html 5/7
11/30/2017 CONTOH STUDI KELAYAKAN BISNIS

a. Bentuk usaha ini adalah Usaha Dagang (UD).


b. Belum mempunyai NPWP dan SIUP.

è HAMBATAN DI BIDANG EKONOMI, SOCIAL, DAN LINGKUNGAN HIDUP


a. Karena bahan baku dari alam, maka sangat tergantung pada iklim dan cuaca yang
mempengaruhi kualitas bahan baku yakni bambu. Jadi, produk kursi bamboo pun mempunyai
kualitas yang rendah.
b. Oleh karena ketergantungan iklim dan cuaca sebagai factor pengaruh kualitas bahan baku, maka
harga bahan baku bamboo pun menjadi tidak menentu.

KESIMPULAN

Dalam aspek pasar dan pemasran, usaha kerajinan kurssi bamboo ini cukup menjanjikan. Pasalnya,
kursi bamboo saat ini justru menjadi trend dan model yang banyak dicari oleh masyarakat umum bahkan
instansi swasta dan pemerintahan pun banyak yang berminat. Hal ini, dikarenakan oleh kursi bamboo
mempunyai nilai seni yang tinggi serta mempunyai harga yang cukup ekonomis.
Kemudian, dalam praktek pengelolaannya, UD. Bambu Jaya menerapkan fungsi-fungsi manajemen
perusahaan walaupun masih sabgat sederhana. Begitu juga dengan Sumber Daya Manusianya, yang masih
sedikit karena dibutuhkan seleksi yang mempunyai keahlian khusus dalam merakit kerajinan kursi bambu.
UD. Bambu Jaya pun juga harus mempunyai uang yang cukup besar untuk modal investasinya dalam
bidang kerajinan kursi bambu. Akan tetapi, jika strategi yang dipakai tepat, dalam jangka waktu 2 tahun, sudah
bisa menikati kembali modal.
UD Bambu Jaya masih menggunakan teknik sederhana dalam memproduksi bambunya. Seharusnya
usaha bisnis ini harus mulai menerapkan teknologi kekinian sehingga proses produksinya bisa lebih efektif dan
efisien.
Di dalam kehidupan social politik, UD. Bambu Jaya mampu memberikan kontribusi nyata terhadap
kondisi stabilitas dan kemajuan desa Bener. UD. Bambu Jaya juga mampu memberikan sokongan ekonomi
dengan memberikan lowongan pekerjaan baru, mewarnai dunia industri mikro sejenis dan ikut serta dalam
membangun kemajuan ekonomi. Namun, UD. Bambu Jaya belum mampu memenuhi kewajibannya untuk
mempunyai NPWP maupun SIUP agar tercatat dalam data Departemen UMKM dan Industri.
Diposting 30th June 2011 oleh Nur Hidayat Cokropawiro (NHC)

0 Tambahkan komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Unknown (Goo Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

http://hdayath.blogspot.co.id/2011/06/manajemen-risiko-investasi.html 6/7
11/30/2017 CONTOH STUDI KELAYAKAN BISNIS

http://hdayath.blogspot.co.id/2011/06/manajemen-risiko-investasi.html 7/7

Anda mungkin juga menyukai