Anda di halaman 1dari 10

ANALISA LINGKUNGAN USAHA

TUGAS 1 SEMESTER GANJIL (3)

Dosen Pengampu: Dr. Siti Hidayah., S. Pd., M.Si

Nama : Retno Ginanjar


Nim : 20.6.3.010

PROGRAM PASCA SARJANA (S2) MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI


ILMU EKONOMI (STIE) DHARMAPUTRA
SEMARANG
2021
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan internal dan eksternal dalam
lingkungan usaha?

Jawab:
a. Lingkungan internal atau internal environtment merupakan faktor di dalam
perusahaan yang dapat memengaruhi sebuah aktivitas bisnis. Secara
sederhana, faktor dalam lingkungan internal terdiri dari:
 Resource (sumber daya/bahan baku)
 Capability (kapabilitas perusahaan)
 Core Competences (keahlian utama perusahaan)
b. Lingkungan eksternal atau external environtment merupakan faktor di luar
perusahaan yang dapat memengaruhi sebuah aktivitas bisnis. Secara
sederhana, faktor dalam lingkungan eksternal terdiri dari:
 Threat of new Entries (ancaman produk serupa)
 Threat of Subtitute products (ancaman produk pengganti)
 Bargaining Power of Customers (daya tawar dari pelanggan)
 Bargaining Power of Suppliers (daya tawar dari suplier)
 Intensity of Competitive Rivalry (menjawab tantangan pesaing bisnis)

Contoh business environment dari sebuah bisnis plan suatu perusahaan


Bisnis: Speaker Portable Bebas Energi Berbahan Dasar Bambu (bamboo Speaker)
Fungsi: Aksesoris speaker portable untuk smartphone, Bahan dasar bambu
Deskripsi Produk:
Bamboo Speaker merupakan produk speaker portable yang diperuntukkan untuk
mengeraskan suara pada smartphone untuk penggunaan dalam ruangan (indoor) tanpa
menggunakan daya listrik. Prinsip pengerasan suara pada alat ini dengan
memanfaatkan adanya ruang kosong pada batang bambu yang dapat memantulkan
suara dari speaker smartphone didalamnya untuk menghasilkan suara yang lebih
kencang.
Kelebihan speaker alami dari bambu ini antara lain, bebas energi listrik, bahan baku
yang digunakan alami (dapat diperbaharui), dan kegunaan lain sebagai penghias
ruangan.

 Lingkungan Internal
1) Resource: Bahan Baku yang digunakan untuk produksi Bamboo Speaker ini
adalah bambu asli yang didapatkan dari perkebunan bambu di daerah Wado,
Kabupaten Sumedang. Selain bambu, bahan lain yang digunakan sebagai
pelengkap adalah pewarna dan pelicin kayu.
2) Capability: Perusahaan yang akan dijalankan memiliki karyawan berjumlah 8
orang dengan 3 orang diantarnya merupakan pengrajin bambu, 2 orang berperan
sebagai desainer produk, serta 2 orang lainnya aktif dalam bidang
pemasaran Bamboo Speaker.
3) Lokasi: pembuatan Bamboo Speaker ditempatkan di sebuah bangunan kecil di
Jl. Aceh, Kota Bandung untuk menjangkau akses langsung ke suplier di Jl. Aceh.
Tempat produksi ini sekaligus menjadi tempat dipamerkannya produk Bamboo
Speaker sebelum dijual dan dikirim ke penjual-penjual eceran Bamboo Speaker
khususnya yang berada di daerah Bandung dan sekitarnya.
4) Core Compentences: Beberapa keahlian utama perusahaan dalam memproduksi
Bamboo Speaker ini ialah pembuatan desain potongan bambu yang dibuat
sedemikian rupa sehingga rongga-rongga didalamnya mampu memantulkan
suara secara efektif sehingga suara yang dikeluarkan dari rongga bambu lebih
besar dan jelas. Selain itu, desain Bamboo Speaker yang dibuat mengunakan
tangan manusia dapat menjadi nilai tambah dimana alat speaker ini dapat
menjadi hiasan ruangan yang sangat elegan.

 Lingkungan eksternal
Untuk mencegah adanya persaingan speaker alami yang juga berbahan dasar
bambu, maka perusahaan ini menggunakan kata ‘Bamboo’ sebagai nama produknya
sehingga calon pembeli akan selalu mengingat bahwa Bamboo Speaker adalah merk
pertama yang memasarkan speaker alami berbahan dasar bambu. Hal ini bertujuan
salah satunya untuk meminimalisir persaingan yang akan muncul jika ada produk
sejenis yang dibuat secara sengaja oleh pihak lain. Selain itu, Bamboo Speaker sebagai
perintis speaker alami juga harus membangun jaringan distribusi yang kuat ke
beberapa sektor penjualan seperti toko aksesoris gadget, toko kerajinan tangan, serta
eksis dalam berbagai kesempatan pameran produk dalam negeri yang berskala
nasional untuk memperkenalkan produk dan ide Bamboo Speaker ini ke masyarakat
luas.
1) Threat of Subtitute products: Speaker tanpa listrik ini bukan pertamakali
dicetuskan oleh perusahaan Bamboo Speaker, sebelumnya telah ada produk
aksesoris serupa yang dapat memperkeras suara smartphone untuk digunakan di
dalam ruangan menggunakan kayu Sonokeling. Namun, harga kayu sonokeling
yang sangat mahal membuat produk Bamboo Speaker ini menjadi pilihan tepat
dalam memenuhi permintaan pasar aksesoris smartphone kalangan menengah
dimana mampu menawarkan produk dengan fungsi yang sama namun dengan
harga hingga seperempat dibawah speaker alami berbahan dasar kayu sonokeling.
Dalam mengantisipasi hal ini pula, sisi estetika dari Bamboo Speaker juga harus
diperhatikan mengingat bentuk bambu yang cukup monoton sehingga
membutuhkan kreativitas tinggi untuk dapat menjadikan produk ini layak
berfungsi sebagai penghias ruangan. Salah satu keunggulan lainnya dari Bamboo
Speaker ini dibanding produk lain dengan fungsi serupa yaitu ketersediaan bahan
baku berupa bambu yang merupakan sumber daya yang tersedia melimpah di
Indonesia. Oleh karena itu, hal ini dapat mengurangi adanya persaingan dari
produk-produk speaker alami lain yang rata-rata menggunakan kayu yang cukup
mahal dan berasal dari pohon langka yang seharusnya dilestarikan.
2) Bargaining Power of Customers: Sebagai produk perintis, tentunya pada fase
awal, Bamboo Speaker menjadi produk yang pertama memperkenalkan speaker
bebas listrik yang beredar di pasar lokal. Salah satu faktor penting untuk menjaga
loyalitas pengguna Bamboo Speaker ialah harga produk yang tidak boleh terlalu
tinggi sehingga memicu tumbuhnya industri sejenis. Oleh karena itu, pada tahap
awal ini, fokus perusahaan haruslah pada pemenuhan permintaan pasar dengan
kapasitas yang cukup besar untuk menekan biaya produksi tiap unit Bamboo
Speaker. Bamboo Speaker juga harus memperhatikan keseimbangan supply dan
demand agar harga produk yang berdar di pasar tidak membuat pelanggan beralih
pada produk yang lain.
3) Bargaining Power of Suppliers: Penggunaan bambu untuk barang-barang
kerajinan tangan tentunya bukan alokasi utama industri perkebunan penghasil
bambu. Hal ini dikarenakan kebutuhan material bambu yang relatif sedikit
dibandingkan penggunaan bambu untuk bahan baku bangunan, furnitur dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, terdapat beberapa alternatif pilihan suplier bambu
yang bisa dijadikan pemasok bahan dasar Bamboo Speaker karena kuantitas
pemesanannya yang tidak terlalu signifikan dengan angka produksi kuantitas
bambu secara umum. Namun, mengenai hal ini penting untuk diperhatikan dalam
mencari suplier yang dapat menyediakan bambu dengan kualitas prima karena
fungsi estetika yang juga harus terpenuhi pada produk Bamboo Speaker.
4) Intensity of Competitive Rivalry: Dalam pengembangannya, Bamboo Speaker
harus menjawab tantangan dari pesaing bisnis terkait dengan memasukan inovassi-
inovasi baru untuk memenuhi fungsi Bamboo Speaker sebagai aksesoris speaker
smartphone bebas listrik dan juga sebagai penghias ruangan. Salah satu strategi
lainnya adalah pengemasan iklan Bamboo Speaker yang mengedepankan kesan
elegan serta mengangkat isu penghematan energi yang sedang mendapat perhatian
dari kalangan masyarakat berpendidikan serta kalangan menengah ke atas.
2. Mengapa Kedua faktor lingkungan bisnis (internal dan eksternal) saling
mempengaruhi?
Jawab:
Persaingan dalam dunia usaha dewasa ini tampak meningkat. Hal ini
menyebabkan manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha
secara kompetitif menghadapi pesaing. Perusahaan yang ingin berhasil memperoleh
laba serta dapat bertahan selama bertahun-tahun dengan tumbuh dan berkembang,
tidak boleh menggantungkan diri pada cara kerja masa lampau yang kurang efisien,
kurang ahli dan tidak profesional. Perusahaan harus mengelola usahanya dengan
menggunakan manajemen yang baik, sehingga perusahaan dapat bertahan hidup dan
terus berkembang dimasa yang akan datang. Keadaan dunia usaha berubah seiring
dengan perubahan selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan
sekitarnya. Situasi pasar yang berubah setiap saat sulit untuk diramalkan dan
dipastikan dimasa mendatang. Perubahan - perubahan tersebut berupa hal positif yang
dapat menunjang kelangsungan perusahaan, sedangkan perubahan yang negatif dapat
mengancam perkembangan dari perusahaan itu sendiri.
Kelangsungan hidup perusahaan di era kompetisi global menuntut manajemen
untuk menyusun perencanaan strategis dalam menghadapi perubahanperubahan yang
akan terjadi. Perubahan - perubahan yang perlu direspon oleh perusahaan bukan
hanya berorientasi pada produk perusahaan saja, melainkan pada aspek-aspek penting
yang menyangkut kinerja suatu perusahaan sebagai suatu entitas yang berada di
bawah masyarakat. Kinerja suatu perusahaan sangat penting tergantung pada
bagaimana manajemen mengelola dan melaksanakan aktifitas tersebut. Kemampuan
suatu perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan itu
sendiri. Perusahaan yang tidak mampu bersaing untuk mempertahankan kinerjanya
lambat laun akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan mengalami
kebangkrutan.
Strategi sudah tidak asing lagi bagi pelaku bisnis, karena dalam peranannya
strategi mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan
menganalisa lingkungannya. Analisa lingkungan internal adalah proses dimana
perencanaan stategi mengkaji faktor-faktor internal perusahaan untuk menentukan
dimana perusahaan memiliki kelemahan dan kekuatan sehingga dapat mengelola
peluang secara efektif dalam menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan.
Sebelum perusahaan melakukan kegiatan hendaknya mawas diri dalam mengkaji
kekuatan dan kelemahan diri sebelum menentukan atau mengubah tujuan dan
menggariskan tindakan pencapaian tujuan yang merupakan konsekuensi logis yang
perlu ditempuh perusahaan agar lancar dalam operasinya.
Dalam menganalisa lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis
yaitu: 1) sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
oleh perusahaan guna mendukung perkembangan perusahaan, diantaranya sumber
daya manusia, sumber daya produksi, sumber daya keuangan, pemasaran serta
penelitian dan pengembangan. Untuk menciptakan keunggulan bersaing apalagi yang
berkesinambungan, manajemen harus mampu menggabungkan seluruh sumber daya
yang dimiliki sehingga menghasilkan kemampuan yang akhirnya menjadi sumber
bagi kompetensi inti. Sumber daya perusahaan ini dibedakan menjadi dua yaitu
sumber daya berwujud dan tidak berwujud. 2) Kapabilitas adalah kapasitas
perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang diintegrasikan dengan tujuan
untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan (Lestari, 2011: 48).
Sedangkan Lingkungan ekternal itu sendiri berada di luar kendali yang
sifatnya tidak dapat dijangkau oleh perusahaan. Lingkungan eksternal adalah
lingkungan yang tidak dapat dipengaruhi oleh perusahaan (Yogi, dkk. 2007: 32).
Agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan baik, maka keberadaan
lingkungan eksternal harus diperhitungkan secermat mungkin. Hasil identifikasi
perusahaan tentang lingkungan eksternal disesuaikan dengan lingkungan internal.
Pencocokan kedua lingkungan ini merupakan dasar untuk menentukan kesesuaian
dengan misi strategisnyan dan untuk mengambil tindakan dalam mencapai daya saing
yang strategis (Lestari, 2011: 29).
Elemen-elemen yang ada dalam lingkungan ini memberikan pengaruh yang
tidak langsung pada perusahaan. Walaupun tidak langsung, namun dalam jangka
panjang perubahan yang terjadi pada elemen lingkungan ini dapat menjadi panduan
bagi perusahaan untuk mendapatkan peluang dan mengantisipasi peluang. Salah satu
tujuan penting dari lingkungan umum adalah untuk mengidentifikasikan peluang
(opportunity) dan ancaman (threat). Peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum
yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Ancaman adalah
suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha
perusahaan dalam mencapai daya saing strategis sehingga dalam kedua faktor
tersebut saling mempengaruhi lingkungan usaha.

3. Dampak dari pengaruh lingkungan internal dan eksternal terhadap usaha /bisnis:
1) Membantu Mengidentifikasi Peluang Bisnis
Perlu diketahui bersama bahwa tidak seluruh perusahaan memiliki arti dan
sifat yang negatif. Suatu perubahan bahkan bisa menjadi faktor utama
keberhasilan jika bisa dipahami dan dievaluasi secara baik. Untuk itu, sebagai
pemilik bisnis Anda harus bisa mengidentifikasi perubahan apa saja yang bisa
dimanfaatkan dan juga memanfaatkannya sebagai suatu alat dalam
menyelesaikan permasalahan bisnis yang ada. Selain itu, pengusaha yang
mampu memahami dan juga mampu memindai peluang pada lingkungan bisnis
juga bisa lebih cepat dalam mendapatkan manfaat yang maksimal. Sehingga,
bisa jauh beberapa langkah di depan kompetitornya. Contoh sederhananya
adalah jika waktu dulu masyarakat Indonesia kesulitan untuk mendapatkan
layanan ojek, yang mana mereka harus pergi ke pangkalan ojek untuk bisa
mendapatkannya. Hal ini disadari oleh Gojek, sehingga mereka membuat
layanan ojek online agar bisa mengatasi masalah tersebut.
2) Memanfaatkan sumber daya dengan baik
Jika perusahaan mampu melakukan pemindaian yang cermat atas lingkungan
perusahannya, maka perusahaan akan terbantu dalam hal memanfaatkan
sumber daya yang diperlukan untuk bisnis. selain itu, hal tersebut akan
membantu perusahaan untuk melacak ataupun memantau sumber daya untuk
kemudian diubah menjadi produk barang dan jasa.
3) Menghadapi Perubahan
Perusahaan harus menyadari sepenuhnya atas perubahan yang terjadi di
lingkungan perusahaan, apakah itu perubahan dalam hal persyaratan
pelanggan, trend, kebijakan baru dari pemerintah, atau perubahan teknologi.
Jika perusahaan bisa menyadari adanya perubahan tersebut, maka akan
membantu perusahaan dalam memberikan respon yang tepat dalam menangani
perubahan.
4) Bantuan dalam Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan dengan benar adalah perencanaan yang berlaku
dalam jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Ketika ada
masalah atau peluang dalam lingkungan perusahaan, maka sebagai pemilik
bisnis Anda bisa menentukan rencana yang tepat untuk mengatasinya dan
memecahkan masalah tersebut atau mengubahnya menjadi peluang bisnis.
Setelah itu, Anda bisa menggabungkan rencana yang tepat untuk menghindari
adanya perubahan di masa depan.
5) Membantu Bisnis Meningkatkan Performanya
Perusahaan yang mampu memperhatikan lingkungan bisnis dengan baik bisa
berkembang dengan meningkatkan performanya sesuai perubahan yang terjadi.
Dengan beradaptasi dengan kekuatan eksternal, maka akan membantu
perusahaan dalam meningkatkan performanya dan bertahan lama di pasar.
6) Mengidentifikasi Ancaman Dan Sinyal Peringatan Dini
Pebisnis yang mampu memindai dan juga memahami lingkungan bisnis secara
tepat waktu akan lebih mudah dalam mengatasi kendala atau kebijakan yang
negatif. Adanya penerapan waktu dari dalam lingkungan perusahaan serta
informasi yang dihimpun secara kualitatif juga bisa dijadikan sebagai suatu
sinyal peringatan yang mampu membantu perusahaan dalam melakukan
perubahan. Contoh kasus pada pemindaian lingkungan perusahaan terjadi pada
perusahaan Maruti Udyog yang memperoleh informasi kualitatif bahwa ada
banyak sekali perusahaan manufaktur mobil asing yang hendak membangun
bisnis di India. Kemudian, mereka menganggap hal tersebut sebagai sinyal
bahaya dan perlahan mulai meningkatkan kapasitas produksinya.
7) Bermanfaat Dalam Mendeteksi Dan Merakit Sumber Daya
Setiap pengusaha tentunya harus memasok barang produksinya ke pasar sesuai
dengan permintaan yang Anda. Untuk memasok output tersebut, maka
pengusaha memerlukan input, bahan baku, dll. Untuk itu, pengusaha bisa
memperoleh bahan baku dan sumber lainnya dengan cara meningkatkan output
yang diminta berdasarkan dengan keadaan masing-masing lingkungannya.
Jadi, perusahaan bisa memilih sumber daya sesuai nilai ketersediaan di
lingkungan dan permintaan outputnya. Sebagai contoh, pada permintaan warna
layar datar pada TV, pihak produsen mengumpulkan sumber daya yang
memang sedang diperlukan untuk memproduksi TV dengan warna layar datar
daripada mengumpulkan sumberdaya TV yang hanya memiliki warna Hitam
Putih.
8) Lingkungan Bisnis Membantu Beradaptasi dengan Perubahan yang
Cepat.
Perubahan yang tengah terjadi secara cepat dalam berbagai aspek akan
berdampak besar pada bisnis. Untuk itu, perusahaan harus mengerti adanya
perubahan sesegera mungkin. Dengan memahami lingkungan bisnis, maka
akan membantu pengusaha dalam memindai dan memahami perubahan yang
tengah terjadi.
9) Lingkungan Bisnis Membantu Perencanaan dan Penetapan Kebijakan
Setiap rencana dan kebijakan, serta peraturan dalam suatu perusahaan bisa
disusun dengan memperhatikan lingkungan perusahaan, karena seluruh
rencana dan kebijakan tersebut memang harus diterapkan dengan berdasarkan
faktor lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai