Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

‘Furniture kursi kayu yang efisien dan multifungsi’


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produk furniture merupakan produk yang memiliki daya tarik dan minat pasar
yang tidak pernah habis, ini menjadi kegiatan ekonomi kreatif yang sangat
menguntungkan bagi pasar Indonesia. Dari statistik devisa ekspor furniture berdasarkan
artikel IFFINA 2015 Momentum Asmindo Untuk Kebangkitan Industri Mebel
Indonesia “Industri furniture menyumbangkan penghasilan devisa dari ekspor sebesar
USD 1,76 Milyar di tahun 2011, dan USD 1,83 tahun 2012 dan USD 1,81 di tahun
2013. Industri furniture ini memanfaatkan bahan lokal seperti kayu, rotan, bambu dan
serat alam. Melihat Indonesia merupakan negara yang menghasilkan bahan baku yang
cukup banyak, ini menjadi prospek yang menguntungkan untuk ekonomi kreatif di
Indonesia.
Berkembangnya kegiatan ekonomi kreatif saat ini, membuat produk berbahan
ramah lingkungkan menjadi peluang di pasar Internasional. Indonesia merupakan
negara yang memiliki potensi sangat luas untuk mengolah bahan dari alam. Seperti
furnitur kursi berbahan kayu yang sesuai dengan tren pasar furniture saat ini, di mana
kebutuhan akan produk yang efisien dan multifungsi semakin meningkat. Dalam
konteks ini, kursi kayu dianggap sebagai elemen utama dalam desain interior. Analisis
pasar menunjukkan bahwa konsumen saat ini mencari solusi yang tidak hanya estetis
tetapi juga praktis, mengingat ruang terbatas yang umumnya dimiliki oleh banyak
individu. Selain itu, kesadaran akan keberlanjutan dan penggunaan material ramah
lingkungan semakin menjadi perhatian utama dalam industri ini. Oleh karena itu,
proposal ini bertujuan untuk mengembangkan dan memasarkan furniture kursi kayu
yang tidak hanya efisien dalam penggunaan ruang, tetapi juga dirancang dengan
mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
Dengan merangkul prinsip desain yang inovatif, seperti lipat atau modular, kursi
kayu ini akan memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan ruang mereka tanpa
mengorbankan kenyamanan atau gaya. Selain itu, penggunaan bahan ramah lingkungan
dan teknologi produksi yang efisien energi akan menjadi fokus untuk mendukung
tanggung jawab lingkungan melalui pengembangan furniture kursi kayu yang
memenuhi kriteria efisiensi, multifungsi, dan keberlanjutan ini, diharapkan dapat
memberikan nilai tambah dalam menghadapi tuntutan pasar yang semakin kompleks
dan memenuhi harapan konsumen yang semakin tinggi terhadap produk berkualitas dan
berwawasan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah ini dirancang untuk pengembangan dalam proposal sehingga
dapat memberikan jawaban konkret terhadap permasalahan yang ingin dipecahkan
melalui proyek furniture kursi kayu efisien dan multifungsi. adapun perumusan masalah
yang dapat kita ambil yaitu :
1. Apa saja aspek-aspek desain yang dapat meningkatkan multifungsi kursi
kayu untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam berbagai situasi?
2. Bagaimana mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan serta
penerimaan pasar terhadap furniture kursi kayu yang dirancang dengan
fokus pada efisiensi dan multifungsi?
3. Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam produksi
kursi kayu untuk meminimalkan dampak lingkungan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk meningkatnya permintaan pasar
akan perabotan rumah tangga yang efisien dan multifungsi. Dalam konteks ini, kursi
kayu menjadi fokus utama, karena kayu adalah bahan yang umum digunakan dan ramah
lingkungan. Tujuan proposal ini adalah mengembangkan dan memasarkan rangkaian
kursi kayu yang tidak hanya efisien dalam penggunaan ruang tetapi juga menawarkan
berbagai fungsi tambahan, mengakomodasi kebutuhan pelanggan modern yang
mengutamakan fungsionalitas dan desain yang menarik.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari furnitur kursi kayu ini sebagai berikut :
1. Fleksibilitas Penggunaan: Menawarkan beragam fungsi, seperti
penyimpanan tambahan, meja samping, atau bahkan transformasi
menjadi kursi panjang, memberikan penggunaan yang berbeda sesuai
kebutuhan.
2. Estetika dan Desain: Menggabungkan efisiensi dengan desain estetis
yang menarik, menciptakan perabotan yang tidak hanya praktis tetapi
juga meningkatkan estetika ruang.
3. Daya Tahan dan Kualitas: Menjamin kekuatan dan kualitas tinggi dalam
konstruksi kayu, menciptakan perabotan yang tahan lama dan berumur
panjang.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Gambaran Usaha
Pada saat ini kursi merupakan pelengkap yang cukup penting dalam suatu
ruangan terbuka maupun tertutup sehingga usaha furniture kursi memiliki peluang
yang besar dalam perkembangan pasar saat ini. Dengan adanya usaha ini yaitu
pembuatan kursi yang berbahan dasar kayu maka para pengrajin furniture atau
mereka yang berkecimpung di dunia usaha kayu akan terbantu dengan adanya usaha
furniture kusi dari kayu tersebut.
Tim berusaha menginovasikan kursi yang sangat multifungsi dan efisien dengan
memanfaatkan kayu sebagai bahan dasar utama yang dapat meningkatkan nilai jual
kayu. Jenis kayu yang akan digunakan dalam pembuatan furniture kursi ini adalah
kayu jati. Alasan memilih kayu ini karena kayu jati merupakan kayu yang populer di
kalangan masyarakat dan memiliki banyak kelebihan yaitu tahan lama, tidak mudah
rusak, kuat, tahan terhadap rayap, mudah dirawat, dan dibentuk.
Kursi yang dirancang memiliki keunggulan yaitu mudah untuk diaplikasikan
diberbagai tempat.
2.2 Gambaran Produk
produk yang akan tim kami buat adalah furniture kursi kayu yang efiensen dan
multifungsi yaitu kursi yang dapat dilipat dan disambung dalam penggunaanya
sehingga produk ini berbeda dengan produk yang lain. Contoh bentuk sambungan
produk furniture kursi kayu ini yaitu dapat menjadi kursi santai, kursi panjang, dan
kursi tidur atau baca. Oleh karena itu produk kami memiliki potensi dan peluang
pada pemasaran saat ini. Bahan produk kursi tersebut berupa kayu agar produk
memiliki nilai seni dan mimiliki nilai jual tinggi.
2.3 Rencana Strategi Pemasaran
Rencana dan strategi pemasaran yang akan dilakukan pada program kreatifitas
mahasiswa ini sebagai berikut:
 Strategi pemasaran pertama pertama,kami memiliki target yang
menjangkau konsumen tanpa adanya jarak dengan menggunakan
marketplace seperti Toko pedia dan Shopee. Promosi melalui
platforem digital merupakan strategi pemasaran yang sangat
ampuh,mengingat perkembangan media sosial yang sangat pesat.
Sehingga konsumen diluar kota mengenal detail produk.
 Strategi pemasaran ke dua ialah melalui media sosial seperti
Instagram, WhatsApp, Tik Tok, Twitter dan Web.
 Strategi pemasaran ke tiga menggunakan brosur untuk menawarkan
produk kepada lingkungan sekitar dan masyarakat umum.
2.4 Analisa SWOT
ASPEK ANALISIS
Strength(kelebihan) Bahan baku produk ini menggunakan
kayu yang mudah didapatkan, kuat, dan
mudah dibentuk.
Produk dapat diubah menjadi beberapa
jenis fungsi.
Teknologi produk yang terus berkembang
dapat meningkatkan efisiensi dalam
penggunaan
Produk ini memiliki nilai seni terutama
pada bagian desain
Weaknesses(kelemahan) Produk ini memiliki kesamaan dengan
produk lain sehingga harus menentukan
strategi dalam perancangan dan
pembuatannya agar memiliki perbedaan
dengan produk lain.
Produk ini rentan terhadap retak dan
patah yang disebabkan penggabungan
dan pembokaran.
Opportunities(peluang) Produk ini dapat bersaing dengan
furniture kayu pada umumnya
Flakasibilitas dalam desain karena dapat
menggabungkan potongan potongan
kursi kecil
Penggunaan potongan kayu dapat
dimanfaatkan secara efisien
Thears(ancaman) Jika terjadi kerusakan, maka perbaikanya
menjadi sedikit rumit
Meskipun harganya lebih tinggi kursi
kayu gabungan harus bisa bersaing
dengan material lain

2.5 Analisis Kelayakan Usaha


Untuk mengetahui kualitas suatu kursi perlu dilihat dari kualitas kayu secara
terukur dengan mengetahui tingkat kekuatan dan fungsi dari kayu tersebut. Dari adanya
permasalahan tersebut, perlu adanya rencana atau desain yang sesuai sebelum dilakukan
pembuatan kursi. Alangkah baiknya sebuah kursi mempunyai nilai estetik, sehingga
dapat merasakan atau menikmati keindahan dan kenyamananya.
Jenis bisnis yang kami jalankan ini melakukan kerjasama dengan pihak-pihak
yang sudah berkecimpung didunia perkayuan. Dengan demikian, perhitungan biaya
perolehan serta penentuan harga akan lebih sederhana, analisis kelayakan usaha
menggunakan analisis
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Perencanaa Desain
Pengembangan Ide Dan Konsep  Perancangan Usaha Dan Pembuatan Desain
 Persiapan Alat Dan Bahan  Pelaksanaan  Pemasaran  Evaluasi

3.2

Anda mungkin juga menyukai