Anda di halaman 1dari 4

1. Apa itu PAK dan sertakan contohnya !

Jawab : PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh


pekerjaan,alat,kerja,bahan,proses maupun lingkungan kerja.Dengan
demikian Penyakit Akibat Kerja merupakan penyakit yang artifisial
atau man made disease.Penyakit Akibat Kerja (PAK),menurut
KEPRES RI No.22 tahun 1993,adalah penyakit yang disebabkan
pekerjaan atau lingkungan kerja.Penyakit akibat kerja terjadi sebagian
pajanan faktor fisik,kimia,biologi,ataupun psikologi ditempat kerja.
WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerjs (PAK) :
 Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan,misalnya
Pneumoconiosis.
 Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah
pekerjaan,misalnya Karsinoma Bronkhogenik.
 Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab
diantara faktor-faktor penyebab lainnya,misalnya Bronkhitis
khronis.
 Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang
sudah ada sebelumnya,misalnya asma.

Referensi : Halajur,U.2018.Promosi Kesehatan di Tempat


Kerja.Malang:Winneka Media

2. Apa peran dokter perusahaan dalam perusahaannya?


Jawab : Dokter perusahaan perlu mengidentifikasi penyebab penyakit melalui
pendekatan epidemologi dan menganalisis kecenderungan suatu
penyakit.Perlu integrasi data antara dokter perusahaan dengan
environment engineer terkait hasil pengukuran lingkungan dan HRD
terkait jumlah tenaga kerja.Para pekerja memanfaatkan klinik
perusahaan jika ingin memeriksa kesehatan dirinya.Jika klinik
perusahaan tidak mampu,maka akan diberikan rujukan oleh dokter
perusahaan untuk ke Rumah Sakit.Selain itu,dokter perusahaan pun
mengirimkan laporan rutin terkait penyakit yang terjadi kepada
perusahaan yang ditempati.
Referensi : Tantia,A,A.,Jayanti,S.,Ekawati.2016.Gambaran manajemen
pengendalian resiko paparan lingkungan kerja di area terbuka dalam
pencegahan penyakit akibat kerja.Jurnal kesehatan masyarakat.Vol 4
(4).Viewed on 28 mei 2019.from https://uns.ac.id

3. Asuransi apa saja yang bisa dimiliki oleh perusahaan ?


Jawab : Banyaknya perusahaan asuransi diindonesia seringkali tidak
memudahkan kita sebagai nasabah untuk memilih,sebalikny justru
membuat kita bingung.Di dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1992 tentang Usaha Peransurasian,pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa
yang dimaksudkan dengan perusahaan perasuransian adalah
perusahaan asuransi kerugian,perusahaan asuransi jiwa,perusahaan
reasuransi,perusahaan pialang asuransi,agen asuransi,perusahaan
penilai kerugian asuransi,dan perusahaan konsultan aktiva.

Referensi : Susanto,H.2010.Cerdik Memilih Asuransi Jiwa.Jakarta : PT


Bhuan Ilmu Populer.

4. Bagaimana SOP dalam keselamatan kerja?


Jawab : (Terlampir)

5. Apa upaya tenaga kesehatan dalam menangani keselamatan kerja ?


Jawab :Menurut Arifin,S dalam bukunya Talking Safety & Health
Kemampuan K3 perusahaan dan karyawan masih minim dan hanya
menginginkan program-program K3 yang sederhana.Contohnya,jika
kelalaian untuk memakai sabuk pengaman ketika berkendara
diidentifikasi dalam investigasi kecelakaan,maka kampanye
penggunaan sabuk pengaman dipandang sudah cukup ; perilaku tidak
selaman lain yang berkontribusi dalam kecelakaan berkendara semisal
memacu kendaraan melebihi batas kecepatan,kemungkinan besar hal
tersebut tidak akan ditindaklanjuti.
Organisasi berbudaya kalkulatif meyakini bahwa sistem manajemen
K3 memiliki pengaruh dalam mendongkrak kinerja.Perusahaan
ditingkat ini telah mempunyai banyak program dan pelatihan
K3.Program-program yang ada lebih kearah pencapaian target angka
scorecard,contohnya: pencapaian jumlah pekerja yang dilatih
ketimbang menilai kompetensi pekerja setelah pelatihan.Profesional
K3 dilihat sebagai pemeran utama pelaksana program K3 dan
bertanggungjawab atas kinerja K3 perusahaan.
Sementara itu,organisasi yang berbudaya generatif merupakan
organisasi yang memiliki kemampuan tertinggi dalam memenuhi
sendiri kebutuhan organisasinya,organisasi ditahap ini terus menerus
berusaha untuk mengerti lingkungan pekerjaannya.Program-program
K3 yang dipilih dan dipergunakan merupakan program yang disukai
para pekerja –merasa nyaman dengannya.Programyang sifatnya wajib
bagi pekerja bisa memberikan hasil yang kontra produktif,karena
tidaka memberikan kepercayaanya yang penuh.Ditahap ini,semua
pekerja merasa nyaman dan tidk ragu untuk menyoroti permasalahan
yang nyata atau bahkan isu yang mungkin menyebabkan masalah.

Referensi :Arifin,S.2019.Talking Safety & Health.Yogyakarta : Deepublish

6. Ruang lingkup Kesehatan Lingkungan beserta dampak/bahaya yang bisa


disebabkan oleh Kesehatan Lingkungan?
Jawab : Menurut WHO,terdapat 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan,yaitu
sebagai berikut :
 Penyediaan air minum
 Pengelolaan air buangan (limbah) dan pengendalian
pencemaran
 Pembuangan sampah padat.
 Pengendalian vektor.
 Pencegahan atau pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta
manusia.
 Higiene makanan,termasuk higiene susu.
 Pengendalian pencemaran udara.
 Pengendalian radiasi
 Kesehatan kerja
 Pengendalian kebisingan
 Perumahan dan pemukiman
 Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara
 Perencanaan daerah dan perkotaan
 Pencegahan kecelakaan
 Rekreasi umum dan pariwisata
 Tinndakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan
keadaan epidemi (wabah),bencana alam,dan perpindahan
penduduk.
 Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin
lingkungan.
Menurut pasal 22 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1992,terdapat delapan ruang lingkup kesehatan lingkungan yaitu
sebagai berikut.
 Penyehatan air dan udara
 Pengamanan limbah padat atau sampah
 Pengamanan limbah cair
 Pengamanan limbah gas
 Pengamanan radiasi
 Pengamanan kebisingan
 Pengamanan vektor penyakit
 Penyehatan dan pengamanan lainnya seperti pada situasi
pascabencana
Masalah-masalah kesehatan lingkungan diindonesia:
 Air bersih
 Pembuangan kotoran atau tinja
 Kesehatan pemukiman
 Pembuangan sampah
 Serangga dan binatang pengganggu
 Makanan dan minuman
 Pencemaran lingkungan

Referensi :Efendi,F.,Makhfudli.2009.Keperawatan Kesehatan


Komunitas.Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai