PERMUKAAN KAIN
Bowing dan Skewing tentunya sudah mendapat perhatian khusus dalam inspeksi fabric.
Bowing adalah nilai presentase dari ukuran (A) tertinggi dari lengkungan fabric dibagi lebar
fabric tersebut. Dalam artian singkatnya, bowing adalah titik lengkung dari fabric.
Sementara pengertian skewing adalah nilai presentase dari ukuran (B) tertinggi dari lebar
fabric dibagi lebar fabric. Artinya, skewing adalah titik kemiringan dari fabric. Pengukuran
bowing dan skewing menggunakan satuan presentase (%).
Jika robekan fabric mengikuti serat berarti tidak ada bowing maupun skewing, dan jika
robekan fabric tidak mengikuti serat (ada lengkungan atau kemiringan) berarti fabric tersebut
memiliki issue bowing atau skewing. Akan tetapi teknik ini tidak menjamin keakuratan tentang
issue tersebut, hanya berdasarkan feel dan tingkat pengalaman inspektor.
Untuk pengujian yang lebih lanjut adalah saat fabric diinspect pada mesin inspect. Dalam
mesin tersebut sudah tersetting dan tersedia untuk mengecek issue tersebut. Pada mesin inspeksi
akan terlihat apakah fabric tersebut terdapat bowing dan skewing atau tidak.
Jika nanti ditemukan issue tersebut saat diinspeksi, maka operator tersebut harus
menginformasikan kepada pihak lab test untuk mengecek kebenaran issue tersebut. Setelah
hasilnya diketahui, informasikan issue tersebut kepada semua pihak yang bersangkutan.
Beberapa Brand / Buyer memiliki aturan tersendiri mengenai batasan maksimal dari nilai
presentase Bowing dan Skewing, akan tetapi standarnya adalah seperti di bawah ini:
Roll fabric yang memiliki nilai presentase bowing dan skewing lebih dari nilai tersebut
dianggap reject / failed, akan tetapi pada umumnya diminta untuk membuat mock up terlebih
dahulu sehingga bisa melihat secara real setelah jadi garmen. Pembuatan mock up bertujuan
untuk merepresentasikan bagian tertentu dalam garmen tersebut.
Khusus untuk garmen washing, mock up juga harus diwashing terlebih dahulu sesuai
instruksi di care label, kemudian baru direview. Ketika mock up tersebut masih dalam kategori
allowance, maka fabric bisa dipotong. Adapun prosedur pengecekannya adalah sebagai berikut :
V. DATA PERCOBAAN
Kedalaman
No. Motif Kain Lebar kain Jenis cacat
Lengkungan
1. Polos 5 cm 142 x 100 cm Bowing
2. Kotak - kotak 0.7 cm 142 x 100 cm Bowing
Perhitungan
D 5 cm
1. % Bowing pada kain polos = ×100 = ×100 = 3.5 %
LD 142 cm
D 0.7 cm
2. % Bowing pada kain motif kotak – kotak = ×100 = ×100
LD 142 cm
= 0.49 %
VI. DISKUSI
Pada pengujian Bowing dan skewness yang dilakukan pada kain contoh uji dengan motif
kotak – kotak dan polos dilakukan 2 kali pengujian dengan kain yang berbeda, oleh 2 orang
penguji. Dan hasil yang diperoleh setelah melakukan pengujian ini dari keduaa kain contoh uji
tersebut adalah cacat yang terdapat pada kedua kain tersebut adalah cacat kain jenis Bowing
(Lengkungan). Lengkungan paa kain contoh uji polos didapatkan presentase bowing sebesar
0.49% . Sementara pada kain contoh uji dengan motif kotak – kotak didapatkan presentase
bowing sebesar 3.5 %. Dari hasil yang didapatkan setelah melakukan pengujian, diperlukan
ketelitian untuk mengevaluasi hasil pengujian tersebut agar mendapatkan hasil yang akurat dan
meminimalisir terjadinya kesalahan pada saat melakukan praktikum.
VII. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengujian Bowing dan skewness pada contoh uji kain polos dan
motif kotak – kotak, didapatkan hasil presentase sebagai berikut :
CONTOH UJI
NPM : 17040005
Group : 3G5
Liana D.F.,S.Tr.Bns
Engkon
FASHION DESIGN