Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

1
PENGUJIAN BOWING DAN SKEWNESS
Maksud dan Tujuan
Teori Dasar
Alat dan Bahan
Langkah Kerja
4
Perhitungan
Diskusi
Kesimpulan
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

1
PENGUJIAN BOWING DAN SKEWNESS PADA KAIN

I. Maksud dan Tujuan


Mengetahui dan memahami tingkat bowing dan skewness pada kain, dan cara
mengujinya.

II. Teori Dasar


Masalah yang sering ditemui dalam fabric adalah adanya bowing dan skewing.
Hal ini sulit untuk dihindari, asalkan masih sesuai allowance dari Buyer, fabric
tersebut masih tetap bisa digunakan.
Bowing dan Skewing tentunya sudah mendapat perhatian khusus dalam inspeksi
fabric. Bowing adalah nilai presentase dari ukuran (A) tertinggi dari lengkungan
fabric dibagi lebar fabric tersebut. Dalam artian singkatnya, bowing adalah titik
lengkung dari fabric.

Sementara pengertian skewing adalah nilai presentase dari ukuran (B) tertinggi
dari lebar fabric dibagi lebar fabric. Artinya, skewing adalah titik kemiringan dari
fabric. Pengukuran bowing dan skewing menggunakan satuan presentase (%).

Untuk mengetahui keakuratan adanya bowing dan skewing pada fabric adalah
melalui beberapa pengujian dan test. Teknik secara manualnya adalah dengan
merobek sebagian fabric, dari hasil robekan akan terlihat adanya bowing dan

2
skewing pada fabric tersebut atau tidak, dilihat dari seratnya. Karena fabric terdiri
dari serat, maka ketika dirobek akan kelihatan. Jika robekan fabric mengikuti serat
berarti tidak ada bowing maupun skewing, dan jika robekan fabric tidak mengikuti
serat (ada lengkungan atau kemiringan) berarti fabric tersebut memiliki issue
bowing atau skewing. Akan tetapi teknik ini tidak menjamin keakuratan tentang
issue tersebut, hanya berdasarkan feel dan tingkat pengalaman inspektor.

Untuk pengujian yang lebih lanjut adalah saat fabric diinspect pada mesin inspect.
Dalam mesin tersebut sudah tersetting dan tersedia untuk mengecek issue
tersebut. Pada mesin inspeksi akan terlihat apakah fabric tersebut terdapat
bowing dan skewing atau tidak. jika nanti ditemukan issue tersebut saat
diinspeksi, maka operator tersebut harus menginformasikan kepada pihak lab test
untuk mengecek kebenaran issue tersebut. Setelah hasilnya diketahui,
informasikan issue tersebut kepada semua pihak yang bersangkutan. Beberapa
Brand / Buyer memiliki aturan tersendiri mengenai batasan maksimal dari nilai
presentase Bowing dan Skewing, akan tetapi standarnya adalah seperti di bawah
ini:
Jenis fabric Maximum % dari lebar fabric
woven jersey
Solid color/ print 3% 5%
Stripe/ checks (kotak) 2% 4%

Roll fabric yang memiliki nilai presentase bowing dan skewing lebih dari nilai
tersebut dianggap reject / failed, akan tetapi pada umumnya diminta untuk
membuat mock up terlebih dahulu sehingga bisa melihat secara real setelah jadi
garmen. Pembuatan mock up bertujuan untuk merepresentasikan bagian tertentu
dalam garmen tersebut. Khusus untuk garmen washing, mock up juga harus
diwashing terlebih dahulu sesuai instruksi di care label, kemudian baru direview.
Ketika mock up tersebut masih dalam kategori allowance, maka fabric bisa
dipotong. Adapun prosedur pengecekannya adalah sebagai berikut:

III. Alat dan Bahan

3
 Penggaris
 Meja datar
 Kain contoh uji (3 lembar kain)

IV. Langkah Kerja


 Gelar kain contoh uji pada meja datar/ alas datar lainnya sampai arah lusi dan
pakan rapi dan lurus.
 Pastikan bagian sisi kain telah memiliki benang pakan yang sama (jika belum
samakan dengan cara ditiras).
 Amati lengkungan/ gelombang yang ada pada sisi kain tersebut.
 Catat simpangan terbesar dan hitung persentase bowing atau skewness nya.

V. Data Percobaan
Contoh uji Nilai bowing (x-x́)2 Lebar kain
1 2 0,69 142,5
2 2 0,69 153,5
3 4,5 2,79 114
x́ = 2,83 ∑ = 4,17

VI. Perhitungan
 Persentase bowing contoh uji 1
2
Persentase bowing = ´ x 100 %
142,5
= 1,40 %
 Persentase bowing contoh uji 2
2
Persentase bowing = ´ x 100 %
153,5
= 1,30 %
 Persentase bowing contoh uji 3
4,5
Persentase bowing = ´ x 100 %
114
= 3,95 %

 Sd dan Cv nilai bowing

4
√∑( x−x́)2 Sd
SD = CV = x 100 %
n−1 x́
√ 4,17 1,45
= = x 100 %
3−1 2,83
= √ 2,09 = 51,24 %
= 1,45

VII. Diskusi
Dalam proses pengujian, kain yang digelar dikondisikan dalam keadaan lurus,
tidak telipat dan memiliki sisi kain dengan pakan yang sama. Sebelum diamati
tingkat bowing dan skewness nya, praktikan mencoba memastikan pakannya
telah sama di setiap sisi kainnya. Setelah menemukan adanya bowing, praktikan
mencatat simpangan terjauh dari lengkungan yang ada dan juga lebar kainnya
agar dapat diketahui persentase bowingnya. Di ketiga kain yang diamati
ditemukan bowing dan tidak terdapat skewness. Hasil yang didapat yaitu, contoh
uji pertama 1,40 %, kedua 1,30 %, dan ketiga 3,95 %. Standar yang berlaku
memiliki toleransi bowing maksimal 2 %. Sehingga apabila dibandingkan dengan
hasil pengujian, contoh uji satu dan dua lulus pengujian bowing, sedangkan
contoh uji belum memenuhi standar yang berlaku.

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pengujian diatas, didapatkan hasil sebagai berikut:
Contoh uji Nilai bowing (x-x́)2 Lebar kain Persentase bowing
1 2 0,69 142,5 1,40 %
2 2 0,69 153,5 1,30 %
3 4,5 2,79 114 3,95 %
x́ = 2,83 ∑ = 4,17
Sd = 1,45
Cv = 51,24 %

IX. Lampiran
 Contoh uji 1

5
 Contoh uji 2

 Contoh uji 3

6
7
DAFTAR ISI

 http://web.garmentedutech.com/fabric-kain-shrinkage-test-shade-band/apa-itu-
bowing-skewing (28,Oktober 2019 pukul 5.50 WIB)
 http://welcomesubarashii.com/2018/11/28/face-side-fabric-kain-bowing-dan-
skewing/ (28,Oktober 2019 pukul 5.56 WIB)
 Kelengkungan/Kemiringan (Bowing/skewness) ASTM D 3882-99, SNI 4622-98
(28,Oktober 2019 pukul 6.07 WIB)

Anda mungkin juga menyukai