Anda di halaman 1dari 1

Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan Bahasa Indonesia (disingkat EBI) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Ejaan ini menggantikan Ejaan yang Disempurnakan.[1]

Perbedaan dengan EYD


Perbedaan Ejaan Bahasa Indonesia dengan Ejaan yang Disempurnakan adalah:

1. Penambahan huruf vokal diftong. Pada EYD, huruf diftong hanya tiga yaitu ai, au, oi, sedangkan pada EBI, huruf
diftong ditambah satu yaitu ei (misalnya pada kata geiser dan survei).
2. Penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal ada tiga, yaitu menuliskan judul buku, bab, dan
semacamnya, mengkhususkan huruf, serta menulis lema atau sublema dalam kamus. Dalam EBI, fungsi ketiga
dihapus.

Referensi
1. ^ Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/01/salinan-permendikbud-nomor-50
-tahun-2015-tentang-pedoman-umum-ejaan-bahasa-indonesia)

Pranala luar
(Indonesia) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Daring (https://ivanlanin.github.io/puebi/huruf/huruf-voka
l/)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ejaan_Bahasa_Indonesia&oldid=15539018"

Halaman ini terakhir diubah pada 8 September 2019, pukul 04.19.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

Anda mungkin juga menyukai