Anda di halaman 1dari 3

STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)

KONTRAKTOR SEDERHANA

SOP TERIMA MATERIAL DAN PENYIMPANAN


1. Definisi
Proses pemeriksaan kesesuaian kemasan, kuantitas, spesifikasi, dan garansi / masa
purna jual barang dari rekanan dibandingkan dengan spesifikasi barang dalam
kontrak. Menerimadan menyimpan barang yang sudah sesuai ke gudang.
2. Tujuan
Memastikan barang yang diterima dan yang akan disimpan ke gudang adalah barang
yangsudah sesuai dengan dengan spesifikasi barang dalam kontrak.
3. Pelaksana
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah Sub Bagian Pengawasan dan Penerimaan
Logistik. Pihak lain yang terkait dalam aktivitas ini adalah Penyedia Barang, dan
SubBagian Gudang.

No Personil Tanggung Jawab

1 Penyedia Barang Mengirimkan barang dengan spesifikasi dalam kontrak/PO


2 Sub Bagian 1. Membuat daftar pemeriksaan dan penerimaan barang
Pengawasan dan 2. Membuat mekanisme pemeriksaan dan penerimaan
Penerimaan barang
3. Memeriksa kemasan, kuantitas, spesifikasi, dan garansi /
jaminanpurna jual barang yang diterima dari penyedia
barang sesuai PO.
4. Menyerahkan barang yang telah diperiksa dan diterima,
kepada Sub Bagian Gudang.
3 Sub Bagian 1. Mencatat dan menerima barang dari Sub Bagian
Gudang Pengawasan dan Penerimaan
2. Melakukan penyimpanan barang dengan baik.

3. Kebijakan
1. Waktu Pelaksanaan
Proses bisnis ini dilaksanakan ketika barang yang dikirim oleh penyedia barang
sampaidi UPT Logistik. Selanjutnya diperiksa dan disimpan dalam gudang.

2. Input/Output
Input :
- Kontrak (dari Sub Bagian Kontrak)
- Surat Jalan (dari penyedia barang)

Output :
- Berita acara pemeriksaan barang
SOP PEKERJAAN PENGECATAN DINDING/TEMBOK

1. Untuk permukaan lama, periksa lapisan plamir atau cat lama masih kuat melekat atau
tidak. Untuk mengetahuinya, kuaskan air pada permukaan tersebut, tunggu beberapa
saat. Jika permukaan tembok tampak gelembung-gelembung, permukaan tembok
harus disekrap.
2. Permukaan yang sudah dicat sebelumnya perlu dibersihkan dulu dengan baik dan
hilangkan semua bagian cat yang terkelupas, debu, dan kotoran lainnya sebelum
melakukan pengecatan dengan cara diampelas lebih dulu dan lapisi dengan satu lapis
cat, biarkan sampai permukaan mengering.
3. Untuk permukaan tembok luar dengan sisa-sisa cat lama yang terkelupas, debu dan
kotoran tidak bisa dibersihkan seluruhnya. Berilah sebuah lapisan plamir sebelum
permukaan tersebut dicat dengan cat tembok.
4. Hilangkan sisa-sisa jamur/lumut/minyak dengan membuang lapisan tersebut sampai
bersih, kemudian lapisi plamir.
5. Jika sebelumnya tembok telah berwarna dan ingin mengganti warna, sebaiknya
pilihlah cat tembok yang memiliki daya tutup yang kuat, jika tidak, sebaiknya
menggunakan kuas rol atau menutup warna yang lama (terutama warna tua) dengan
menggunakan plamir tembok.
6. Untuk mendapatkan hasil akhir terbaik untuk permukaan tembok baru, beton atau
permukaan baru lainnya, berikanlah waktu pengeringan secukupnya sebelum proses
pengecatan. Waktu pengeringan untuk menghindari tembok dari lembap yang dapat
mempengaruhi cat menjadi berjamur dan rontok.Tembok, sebelum dicat atau
diplamir, sebaiknya disiram air sebanyak mungkin dalam beberapa hari.
7. Sebelum tembok diplamir, lapisi dulu tembok dengan wall sealer guna menetralisasi
PH semen agar sesuai dengan PH cat. Dengan wall sealer, cat tidak mudah
mengelupas dan warna cat tidak akan berubah dari warna aslinya. (Media Indonesia)

PEKERJAAN PENGECATAN KAYU

1. Persiapan permukaan, Bersihkan dan haluskan permukaan kayu dengan amplas duco.
2. Tutup lubang dan retakan pada permukaan kayu dengan wood sealer, haluskan
kembali dengan amplas duco setelah wood sealer mengering.
3. Siapkan alat-alat pengecatan yang dibutuhkan seperti kuas, roller, ember, pengaduk,
tangga dan lain-lain.
4. Tutup bagian pinggir kusen kayu dengan lakban kertas agar tidak mengotori tembok.
5. Tutup lantai dengan plastic agar cipratan cat tidak mengotori keramik.
6. Lakukan pengecatan dasar dengan meni kayu sebanyak 1 lapis.
7. Lakukan pengenceran cat minyak dengan Thiner atau larutan pengencer yang sesuai.
8. Setelah cat dasar mengering,kira-kira 6 jam, lakukan pengecatan cat minyak sebanyak
1 hingga 2 lapis atau sesuai petunjuk pabrik. Lakukan pengecatan pada bagian pinggir
kusen terlebih dahulu dengan menggunakan kuas 1 “, lalu gunakan kuas 2,5“ untuk
bagian lainnya. Beri selang waktu ± 6 jam untuk setiap lapisnya.
PEKERJAAN PEMASANGAN WASTAFEL

1. Pemasangan wastafel dikerjakan apabila pekerjaan pipa air bersih dan pipa air kotor
sudah terpasang pada dinding yang akan dipasang wastafel sesuai ukuran yang telah
ditentukan dalam gambar kerja.
2. Plat untuk Penyangga wastafel dipasang setelah dinding dibor dengan menggunakan
bor tembok.
3. Plat dipasang dengan menggunakan fisher sampai kuat sehingga tidak terjadi jatuhnya
wastafel yang mengakibatkan wasatafel pecah/rusak
Wastafel dipasang sesuai dengan elevasi yang telah di tentukan
Pemasangan pembuangan air kotor dengan menggunakan bahan dari kelengkapan
wastafel dan disambungkan ke pembuangan pipa air kotor ∅ 2” yang telah tersedia.
4. Pemasangan kran air bersih diatas wastafel dikerjakan apabila pekerjaan pembuangan
air kotor telah dikerjakan.
5. Untuk langkah terakhir kran air dibuka dan dichek apabila terjadi kebocoran maka
harus dilaksanakan pembetulan sampai tidak terjadi kebocoran pada pipa pembuangan
air kotor maupun kran air bersih.
6. Pemasangan wastafel ada berbagai macam, ada yang gantung dan ada juga yang
menggunakan meja untuk menaruh wastafel tersebut.Ada tiga hal yang perlu
diperhatikan dalam pemasangan meja wastafel :

Catatan dalam memasang Wastafel:

1. Voltase listrik.
Dalam pemasangan meja wastafel memerlukan alat-alat yang bervoltase besar, seperti alat
potong batu.Disini kami biasanya menganjurkan kepada client untuk menyediakan voltase
listrik yang besar untuk kelancaran pemasangan meja wastafel.
2. Berisik (bising)
Dalam pemasangan meja wastafel biasanya ada suara-suara pemotongan batu yang sangat
keras dan berisik.Disini kami menganjurkan kepada client terlebih dahulu, agar tidak
menggangu orang yang berada disekitar tempat itu.
3. Kotor
Dalam proses pemasangan meja wastafel biasanya akan banyak debu-debu yang berterbangan
atau kotoran-kotoran dari hasil pemotongan batu.Disini kami menganjurkan kepada client
untuk menutup bagian-bagian atau tempat-tempat yang susah dibersihkan.

STANDART OPERATING PROCEDURE (SOP)

Sop Kontraktor Meliputi antara lain:


1. SOP Poject Quality Control
2. SOP Penerimaan Material
3. SOP Order Material
4. SOP Pemakaian Alat
5. SOP Penyimpanan Material
6. Dll yang disesuaikan dengan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai