Anda di halaman 1dari 14

ANATOMI TOPOGRAFI VETERINER I

EXTREMITAS CAUDAL LATERAL CANINE

Disusun oleh:

Reyna Tasya Dhewanty 1809511083

Daniella Everetta Satriawan 1809511084

I Dewa Made Upadana Kumara 1809511085

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

DENPASAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan paper Anatomi Topografi Veteriner yang berjudul
“Extremitas Caudal Lateral Canine” dengan baik dan tepat waktu.
Paper ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah anatomi topografi
veteriner. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan paper
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Denpasar, 19 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
1.4 Manfaat....................................................................................................................2

BAB II MATERI DAN METODE........................................................................................... 3

2.1 Materi...................................................................................................................... 3

2.2 Metode.................................................................................................................... 3

BAB III HASIL PEMBAHASAN............................................................................................ 4

BAB IV PENUTUP................................................................................................................ 12

4.1 Kesimpulan........................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anatomi topografi adalah ilmu urai yang mempelajari susunan dan bentuk
tubuh menurut daerah atau wilayahnya. Istilah topografi berasal dari kata “topos”
yang artinya tempat dan “graphien” yang artinya menulis secara teliti. Dengan
demikian topografi dapat diartikan menggambarkan secara teliti bagian tertentu dari
tubuh atau menggambarkan tata letak (posisi relatif) suatu organ atau jaringan dalam
tubuh.
Untuk mempermudahkan mempelajari tata letak bagian tubuh, permukaan
tubuh yang luas dibagi menjadi daerah-daerah yang sempit disebut Regio. Suatu
Regio (daerah tertentu) dapat dikenal berdasarkan ciri atau karakter yang dimiliki.
Ciri atau karakter tertentu yang dapat digunakan untuk mengenali suatu Regio disebut
“titik orientasi”. Dengan kata lain titik orientasi dapat dijadikan penanda atau alat
pengenal (marker) suatu Regio. Selain itu, dua atau lebih titik orientasi dapat
dijadikan batas suatu Regio.
Kaki belakang merupakan organ yang berfungsi sebagai alat gerak anjing.
Pada kaki belakang terdapat tulang, otot, saraf, kelenjar dan pembuluh darah yang
menunjang kaki belakang sebagai satu kesatuan sistem alat gerak.
Karena itulah, penting bagi mahasiswa kedokteran hewan untuk memahami
anatomi topografi dari kaki belakang bagian lateral pada anjing.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja regio yang terdapat pada kaki belakang bagian lateral pada anjing ?.
2. Apa saja batas-batas regio pada kaki belakang bagian lateral pada anjing ?.
3. Apa saja titik orientasi regio pada kaki belakang bagian lateral pada anjing ?.
4. Apa saja komponen-komponen masing-masing regio pada kaki belakang
bagian lateral pada anjing ?.
5. Apa saja kepentingan masing-masing regio pada kaki belakang bagian lateral
pada anjing ?.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami regio-regio pada kaki belakang bagian lateral
pada anjing.
2. Mengetahui dan memahami batas-batas dari semua regio pada kaki belakang
bagian lateral pada anjing.
3. Mengetahui dan memahami titik orientasi dari semua regio pada belakang
bagian lateral pada anjing.
4. Mengetahui dan memahami komponen-komponen dari semua regio pada kaki
belakang bagian lateral pada anjing.

1
5. Mengetahui dan memahami kepentingan dari semua regio pada kaki belakang
bagian lateral pada anjing.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
1. Melalui paper ini diharapkan kalangan mahasiswa Kedokteran Hewan
memiliki wawasan lebih mengenai kaki belakang bagian lateral pada anjing.
2. Mendukung kemampuan dokter hewan mengetahui bagian-bagian tubuh
hewan khususnya kaki belakang dan dalam melakukan pemeriksaan, terutama
dalam pembedahan.

BAB II
MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a) Alat bedah, berupa scalpel dan pinset
b) Alat sanitasi pribadi, berupa sarung tangan dan masker
c) Boks kontainer, sebagai tempat penyimpanan kadaver
Bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a) Kadaver anjing, kadaver disuntik formalin sesaat setelah disembelih
b) Formalin, digunakan untuk mengawetkan kadaver
B. Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode
observasi secara langsung melalui praktikum anatomi topografi yang dilaksanakan
secara langsung di Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Udayana dengan menggunakan kadaver anjing. Diawali dengan Membuka kaki

2
belakang mulai dari kulit, lalu facia. Kemudian membersihkan lemak-lemak di bagian
lateral kaki belakang yang menutupi bagian-bagian yang akan dicari. Selain itu,
menggunakan kajian pustaka dengan mengambil materi yang telah disediakan di
berbagai literatur terkait.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Regio pada kaki belakang lateral dibagi menjadi 2 yaitu Regio Gluteofemoralis dan Regio
Cruraris aalateralis

A. Rego Gluteofemoralis

3
Regio Gluteofemoralis adalah suatu wilayah pada daerah Gluteal dan Femoralis
Lateral. Bila kita menyebut daerah Gluteofemoralis maka daerah Os. Femur yang
dimaksud adalah daerah Femoralis Lateral, karena secara topografi Femoralis Lateral
berdampingan letaknya dengan daerah gluteal.
a. Batas Regio Adapun batas-batas dari Regio Gluteofemoralis adalah sebagai
berikut :
Dorsal : Garis Median Tubuh
Cranial : Garis Median Tubuh
Regio Paralumbalis
Regio Abdominalis Lateral
Caudal : Regio Caudal
Distal : Regio Cruralis Lateral

b. Titik Orientasi Untuk memudahkan mengidentifikasi wilayah akan sangat mudah


bila dapat ditetapkan tanda-tanda khusus yang hanya ada di daerah tersebut dan
tidak pernah ada pada daerah lainnya yang kemudian disebut sebagai titik
orientasi. Titik orientasi pada Regio Gluteofemoralis adalah sebagai berikut:
Tuber Coxae
Tuber Ischii
Trochanter Major
Trochanter Tertius

c. Kepentingan Regio Kepentingan dari Regio Gluteofemoralis adalah dikarenakan


sering terjadi kejadian sebagai berikut:
 Abses, yaitu peradangan.
 Hematoma,yaitu penumpukan cairan diluar pembuluh.
 Luxatio Articulatio Coxae, yaitu pergeseran dari persendia antara os femur dan
os coxae.
 Frakture Os Femur, yaitu terjadi patah tulang pada bagian os femur.

d. Komponen Komponen yang terdapat di Regio Gluteofemoralis adalah sebagai


berikut:
 Kulit
Lapisan terluar yang harus dibuka untuk mengetahui isi dari Regio
Gluteofemoralis adalah kulit.
 Fascia
Setelah kulit semua terkuak akan tampak lapisan putih tipis licin yang
melapisi permukaan otot-ototnya. Lapisan tersebut adalah Fascia. Pada hewan
yang gemuk sebelum Fascia tampak dengan jelas lemak di bawah kulit. Bila
kita berhasil mempreparis secara benar maka akan tampak permukaan otot
dilapisi oleh Fascia dan lekuk-lekuk batas serat otot satu dengan yang lainnya.

4
Bila kita buka Fascia maka serat otot dengan warna kemerahan akan tampak
dengan jelas. Fascia terbagi atas dua yaitu Fascia Superficialis dan Fascia
Profundus.
 Otot

Otot-otot yang tersusun di Regio Gluteofemoralis adalah :


1. M.Gluteus Otot lapisan pertama di daerah gluteal adalah otot Gluteus
Superficialis yang berbentuk seperti kipas. Gluteus Superficialis berorigo
di Margo Lateral Illium, Tuber Coxae, Aponeurosa Gluteus Medius dan
berinsersio di Fascia Lata sampai Patella serta fungsi meregang Fascia
Lata, Flexor paha extremitas dan lutut. Otot Gluteus Medius yang ditutupi
oleh otot Gluteus Superficialis. M.Gluteus Medius berorigo Fascies
Glutea, Crista Iliaca, Ligamentum Sacroiliacadorsal Et. Lateral dan
berinsersio di Trochanter Mayor bagian caudal serta memiliki fungsi
sebagai Extremitas paha, Abductor kaki belakang, dan Retractor kaki
belakang.otot Gluteus Profundus yang ditutupi oleh otot Gluteus medius
dan Superficialis. M. Gluteus Profundus berorigo di spina ischiadica dan
berinsersio di throcanter mayor bagian belakang serta memiliki fungsi
sebagai abductor kaki belakang.
2. M.Tensor Fascialatae Di cranio-distal dari kelompok otot glutealis tersebut
atau disekitar tuber coxae akan tampak otot tensor Fascialata yang
berbentuk segitiga yang seratnya berjalan di vergen ke distal dan melanjut
menjadi Fascia menuju ke persendian lutut. Otot ini berorigo diMargo
lateral illium, tuber coxae dan aponeurosa Gluteus medius serta berinsersio
di Fascia Latae sampai patella. Fungsi m.tensor Fascialatae adalah
meregang Fascia Latae, flexor, paha extremitas, lutut.
3. M.Sartorius Venter Cranial Di cranial otot tensor Fascialata akan tampak
otot kecil memanjang dengan serat ke bawah menuju ke persendian lutut,
otot ini adalah otot Sartorius Venter Cranial. M.Sartorius Venter Cranial
berorigo di Tuber Coxae dan berinsersio di Patella serta berfungsi sebagai
Adductor kaki belakang, Flexor paha, Extremitas lutut.
4. M. Biceps Femoris Di caudal otot Sartorius Venter Cranial dan Tensor
Fascialata hampir seluruh permukaan lateral femur ditutupi oleh otot-otot
Biscep Femoris. M.Biceps Femoris dibagi atas dua caput yaitu M.Biceps
Femoris Caput Superficial dan M.Biceps Femoris Caput Profundus. Otot
ini berorigo : Ligamentum Sacrosciadica, Tubercullum Ischii Termasuk

5
Cutaneus Superficialis Tubercullum Ischii termasuk Cutaneus Profundus
dan berinsersio Patella, Ligamentum Patella, Crista Tibia, Fascia Lata,
Tubercullum Calcis serta fungsinya adalah sebagai Abductor kaki
belakang, Retractor kaki belakang, mendorong tubuh ke depan.
5. M. Semitendinosus Di Caudodistal dan di bagian Profundus Biceps
Femoris, tampak otot Semitendinosus. Otot ini berorigo di Tuber Ischii
bagian Ventral dan berinsersio di Crista Tibia dan Facies Medial Tibia,
Tuber Calcis serta memilik fungsi sebagai abductor kaki belakang,
retractor kaki.
6. M. Quadriceps Femoris Tepat diproximal Fascia dari Tensor Fascialata

akan terlihat otot Qudriceps Femoris yang lebih besar dengan serat
memanjang ke Distal seraha dengan ruas tulang Femur. Otot ini menutupi
seluruh permukaan tulang Femur di sebelah lateral, medial, dan sebelah
cranial. M.Quadriceps Femoris dibagi atas empat bagian yaitu tiga Vastus
(Vastus Lateral, Vastus Intermedius, Vastus Medial) dan satu Rektus
(Rektus Femoris).
7. M. Semimembranosus Otot ini terdapat pada bagian Profundus dari otot
Biceps Femoris dan berbentuk seperti lembaran yang terbagi atas dua
Venter yaitu M.Semimembranosus Venter Cranial dan
M.Semimembarnosus Venter Caudal. Otot ini berorigo di Ischium sampai
Tuber Ischii bagian Ventral, Ligamentum Sacrischiadica dan berinsersio di
Femur diatas Condylus medial Caput Epicondylus Medial Femur termasuk

6
bagian cranial, Condylus Medial Tibia serta memiliki fungsi sebagai
Adductor kaki belakang, Extremitas paha.
8. M. Gemeli Otot yang paling proximal adalah otot Gemeli posisinya di
sekitar Throcanter Mayor. Otot ini berorigo dipinggir lateral Os Ischium
dan berinsersio di Fossa dan Crista Throcanterica serta fungsi Supinator
Femoris.
9. M. Adductor Merupakan otot besar yang terletak pada bagian cranial
M.Semimembranosus Venter Cranial dan terlihat juga pada sisi medial.
Otot ini berorigo di Tubercullum Pubicus dan berinsersio diujung proximal
sisi lateral bagian kasar Femur dekat Throcanter Tertius serta memiliki
fungsi Adductor kaki belakang, Extremitas paha.
10. M.Abductor Cruris Caudalis M. Abductor Cruris Caudalis, merupakan otot
yang berada pada Caput Accessorius Biceps Femoris, pada bagian
profundus otot Biceps Femoris Caput Superficial. Pada anjing otot ini
kecil dan berorigo di Ligamentum Sacroschiadica dan berinsersio di Crista
Tibia serta memiliki fungsi sebagai Abductor kaki belakang.
11. M.Quadratus Femoris Otot ini berdekatan dekat otot Gemeli dan otot
Adductor. Otot ini berorigo di bidang ventral Os Ischium dan berinsersio
dibagian posterior Femur di bawah Fossa Throcanterica serta memiliki
fungsi sebagai Supinator Femur.

 Pembuluh darah
Regio ini menerima suplai darah melalui beberapa artei dan vena yaitu:

7
1. A. Et V. Saphena Lateral
2. A. Et V. Caudalis Femoralis Distalis

 Saraf
Regio ini diinervasi oleh :
- N. Ichiadicus
- N. Peroneus Communis
- N. Tibialis
- N. Cutaneus Surae Caudalis
N. Ischiadicus merupakan saraf terbesar dikaki belakang yang bercabang
menjadi N. Peroneus Communis yang menuju arah patella yang dibagi atas N.
Peroneus Superficial dan N. Peroneus Profundus. Selain itu juga dicabangkan
menjadi N. Tibialis yang menuju ke Os Tibia dan N. Cutaneus Surae Caudalis.

 Tulang
Tulang-tulang yang terdapat pada Regio ini adalah sebagai berikut :
Os Ilium
Tulang Ilium atau tulang usus merupakan tulang terbesar diantara ketiga
penyusun tulang Coxae. Memiliki dua facies yaitu Facies Gluteal dan Facies
Pelvina dan tiga Margo yakni Margo Cranial dan tepian yang membentuk
Crista Iliaca, Margo Medial yang melengkung membentuk Incisura Ischiadica
Mayor serta Margo lateral yang bentuknya Concav. Bagian terlebar dari Os
Ilium seperti sayap dan disebut Alae Iliaca. Tulang Ilium memiliki dua
bungkul yang disebut Tuber Coxae yang terletak diujung sayap Ilium serta
Tuber Sacral yang membentuk persendian dengan tulang Sacrum.
Os Ischium
Tulang Ischium membentuk bagian caudal dari lantai Cavum Pelvis. Os
Ischium memiliki dua facies yaitu Facies Pelvina dan Facies Ventralis. Facies
Pelvina adalah bagian dari tulang Ischium yang menghadap kerongga/Cavum
Pelvis. Sedangkan Facies Ventralis merupakan tempat perlekatan otot
Adductor daerah paha. Mempunyai empat Margo yaitu Margo Cranial yang
menjadi bagian Caudal Foramen Obturatorium dan Margo Caudal antara yang
kanan dengan yang kiri membentuk Arcus Ischiadicus. Margo Lateral
membentuk Incisura Ischiadica Minor dan Margo Medial yang membentuk
Simpisis Ischii (bagian belakang dari Simpisis Pelvis). Antara Incisura
Ischiadica Mayor dengan Incisura Ischiadica Minor terdapat rigi tajam yang
disebut Spina Ischiadica.
Os Pubis
Merupakan tulang terkecil diantara ketiga Tulang Coxae. Tulang Pubis
membentuk bagian depan dari lantai Pelvis. Terdiri atas sebuah Corpus, dua
8
facies yaitu Facies Pelvina dan Facies Ventralis, tiga Margo. Margo cranial
membentuk Pecten Osis Pubis dan Margo Caudal menjadi bagian depan dari
Foramen Obturatorium, serta Margo Medial membentuk Simpisis Pubis
(bagian depan dari Simpisis Pelvis). Pertemuan ketiga tulang Ilium,Ischium
dan Pubis membentuk tempat persendian dengan tulang Femur yang disebut
Acetabulum. Dalam Acetabulum terdapat legokan tempat Ligamentum
persendian Femorococae yang disebut Fossa Acetabuli. Sedangkan bagian
permukan dari Acetabulum yang bersinggungan langsung dengan Caput
Femoris (Facies Articularis Acetabulum) disebut Facies Lunata.
Os Femur
Os Femur terdiri atas corpus dengan dua extremitas. Pada corpus dikenal
adanya dua Margo yaitu Margo medialis dan Margo lateralis.pada ujung
proximal Margo medialis terdapat Trochanter Minor dan pada ujung distal
Margo lateralisnya di proximal terdapat Trochanter Tertius. Trochanter Tertius
hanya dikenal pada kuda sedang pada pemamah biak, babi, dan anjing tidak
dikenal adanya Trochanter Tertius. Di ujung distal Margo lateralisnya terdapat
Crista Supracondyloidea Lateralis.pada extremitas proximal terdapat Caput
Femoris, Colum Femoris, dan Trochanter Mayor. Sedang pada extremitas
distal terdapat Trochlea di anterior tempat mengadakan persendian dengan Os
Patella, serta Condylus Lateral dan Condylus Medialis di posterior, diantara
kedua Condylus tersebut terdapat legokan yang disebut Fossa
Intercondyloidea. Disisi lateral dan medial pada extremitas distal juga terdapat
Epicondylus Lateral dan Epicondylus Medial.pada permukaan bagian
belakang diujung proximal terdapat Fossa Trochanterica yang seperti dibatasi
oleh Crista Trochanterica dari Trochanter Mayor. Sedang di distal di proximal
Condylus Lateral terdapat Fossa Supracondyloidea.

 Limfonodus
Kelenjar pertahanan yang ditemukan di Regio Gluteus femoralis adalah Ln.
Popliteus.

9

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan


bahwa pada bagian kaki belakang bagian lateral ditemukan Nervi Ischiadicus, Nervi
Tibialis dibagi menjadi Nervi Tibialis cranial dan caudal, Nervi Peroneus Communis
dibagi menjadi tiga bagian N. Peroneus profunda, N. Peroneus superficial,
N.Cutaneus surae caudalis (plantaris), A. Et. V. Femoralis, A. Et. V. Caudalis Femoris,
V. Saphena Lateralis, V. Saphena Lateralis Caudalis, V. Saphena Lateralis Cranialis,
dan Ln. Popliteus.

10
DAFTAR PUSTAKA
Suatha, I Ketut. 2009. Panduan Mata Kuliah Anatomi Topografi Veteriner. Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas Udayana.
Dewantara, Satria Anugrah. 2014. Regio Pada Kaki Belakang.
http://satriaanugrahdewantara.blogspot.com/2014/12/regio-pada-kaki-belakang.html.
(Diakses pada tanggal 20 November 2019)

11

Anda mungkin juga menyukai