Disusun oleh:
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan paper Anatomi Topografi Veteriner yang berjudul
“Extremitas Caudal Lateral Canine” dengan baik dan tepat waktu.
Paper ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah anatomi topografi
veteriner. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan paper
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
2.1 Materi...................................................................................................................... 3
2.2 Metode.................................................................................................................... 3
BAB IV PENUTUP................................................................................................................ 12
4.1 Kesimpulan........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi topografi adalah ilmu urai yang mempelajari susunan dan bentuk
tubuh menurut daerah atau wilayahnya. Istilah topografi berasal dari kata “topos”
yang artinya tempat dan “graphien” yang artinya menulis secara teliti. Dengan
demikian topografi dapat diartikan menggambarkan secara teliti bagian tertentu dari
tubuh atau menggambarkan tata letak (posisi relatif) suatu organ atau jaringan dalam
tubuh.
Untuk mempermudahkan mempelajari tata letak bagian tubuh, permukaan
tubuh yang luas dibagi menjadi daerah-daerah yang sempit disebut Regio. Suatu
Regio (daerah tertentu) dapat dikenal berdasarkan ciri atau karakter yang dimiliki.
Ciri atau karakter tertentu yang dapat digunakan untuk mengenali suatu Regio disebut
“titik orientasi”. Dengan kata lain titik orientasi dapat dijadikan penanda atau alat
pengenal (marker) suatu Regio. Selain itu, dua atau lebih titik orientasi dapat
dijadikan batas suatu Regio.
Kaki belakang merupakan organ yang berfungsi sebagai alat gerak anjing.
Pada kaki belakang terdapat tulang, otot, saraf, kelenjar dan pembuluh darah yang
menunjang kaki belakang sebagai satu kesatuan sistem alat gerak.
Karena itulah, penting bagi mahasiswa kedokteran hewan untuk memahami
anatomi topografi dari kaki belakang bagian lateral pada anjing.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja regio yang terdapat pada kaki belakang bagian lateral pada anjing ?.
2. Apa saja batas-batas regio pada kaki belakang bagian lateral pada anjing ?.
3. Apa saja titik orientasi regio pada kaki belakang bagian lateral pada anjing ?.
4. Apa saja komponen-komponen masing-masing regio pada kaki belakang
bagian lateral pada anjing ?.
5. Apa saja kepentingan masing-masing regio pada kaki belakang bagian lateral
pada anjing ?.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami regio-regio pada kaki belakang bagian lateral
pada anjing.
2. Mengetahui dan memahami batas-batas dari semua regio pada kaki belakang
bagian lateral pada anjing.
3. Mengetahui dan memahami titik orientasi dari semua regio pada belakang
bagian lateral pada anjing.
4. Mengetahui dan memahami komponen-komponen dari semua regio pada kaki
belakang bagian lateral pada anjing.
1
5. Mengetahui dan memahami kepentingan dari semua regio pada kaki belakang
bagian lateral pada anjing.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut:
1. Melalui paper ini diharapkan kalangan mahasiswa Kedokteran Hewan
memiliki wawasan lebih mengenai kaki belakang bagian lateral pada anjing.
2. Mendukung kemampuan dokter hewan mengetahui bagian-bagian tubuh
hewan khususnya kaki belakang dan dalam melakukan pemeriksaan, terutama
dalam pembedahan.
BAB II
MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a) Alat bedah, berupa scalpel dan pinset
b) Alat sanitasi pribadi, berupa sarung tangan dan masker
c) Boks kontainer, sebagai tempat penyimpanan kadaver
Bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a) Kadaver anjing, kadaver disuntik formalin sesaat setelah disembelih
b) Formalin, digunakan untuk mengawetkan kadaver
B. Metode
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode
observasi secara langsung melalui praktikum anatomi topografi yang dilaksanakan
secara langsung di Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Udayana dengan menggunakan kadaver anjing. Diawali dengan Membuka kaki
2
belakang mulai dari kulit, lalu facia. Kemudian membersihkan lemak-lemak di bagian
lateral kaki belakang yang menutupi bagian-bagian yang akan dicari. Selain itu,
menggunakan kajian pustaka dengan mengambil materi yang telah disediakan di
berbagai literatur terkait.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Regio pada kaki belakang lateral dibagi menjadi 2 yaitu Regio Gluteofemoralis dan Regio
Cruraris aalateralis
A. Rego Gluteofemoralis
3
Regio Gluteofemoralis adalah suatu wilayah pada daerah Gluteal dan Femoralis
Lateral. Bila kita menyebut daerah Gluteofemoralis maka daerah Os. Femur yang
dimaksud adalah daerah Femoralis Lateral, karena secara topografi Femoralis Lateral
berdampingan letaknya dengan daerah gluteal.
a. Batas Regio Adapun batas-batas dari Regio Gluteofemoralis adalah sebagai
berikut :
Dorsal : Garis Median Tubuh
Cranial : Garis Median Tubuh
Regio Paralumbalis
Regio Abdominalis Lateral
Caudal : Regio Caudal
Distal : Regio Cruralis Lateral
4
Bila kita buka Fascia maka serat otot dengan warna kemerahan akan tampak
dengan jelas. Fascia terbagi atas dua yaitu Fascia Superficialis dan Fascia
Profundus.
Otot
5
Cutaneus Superficialis Tubercullum Ischii termasuk Cutaneus Profundus
dan berinsersio Patella, Ligamentum Patella, Crista Tibia, Fascia Lata,
Tubercullum Calcis serta fungsinya adalah sebagai Abductor kaki
belakang, Retractor kaki belakang, mendorong tubuh ke depan.
5. M. Semitendinosus Di Caudodistal dan di bagian Profundus Biceps
Femoris, tampak otot Semitendinosus. Otot ini berorigo di Tuber Ischii
bagian Ventral dan berinsersio di Crista Tibia dan Facies Medial Tibia,
Tuber Calcis serta memilik fungsi sebagai abductor kaki belakang,
retractor kaki.
6. M. Quadriceps Femoris Tepat diproximal Fascia dari Tensor Fascialata
akan terlihat otot Qudriceps Femoris yang lebih besar dengan serat
memanjang ke Distal seraha dengan ruas tulang Femur. Otot ini menutupi
seluruh permukaan tulang Femur di sebelah lateral, medial, dan sebelah
cranial. M.Quadriceps Femoris dibagi atas empat bagian yaitu tiga Vastus
(Vastus Lateral, Vastus Intermedius, Vastus Medial) dan satu Rektus
(Rektus Femoris).
7. M. Semimembranosus Otot ini terdapat pada bagian Profundus dari otot
Biceps Femoris dan berbentuk seperti lembaran yang terbagi atas dua
Venter yaitu M.Semimembranosus Venter Cranial dan
M.Semimembarnosus Venter Caudal. Otot ini berorigo di Ischium sampai
Tuber Ischii bagian Ventral, Ligamentum Sacrischiadica dan berinsersio di
Femur diatas Condylus medial Caput Epicondylus Medial Femur termasuk
6
bagian cranial, Condylus Medial Tibia serta memiliki fungsi sebagai
Adductor kaki belakang, Extremitas paha.
8. M. Gemeli Otot yang paling proximal adalah otot Gemeli posisinya di
sekitar Throcanter Mayor. Otot ini berorigo dipinggir lateral Os Ischium
dan berinsersio di Fossa dan Crista Throcanterica serta fungsi Supinator
Femoris.
9. M. Adductor Merupakan otot besar yang terletak pada bagian cranial
M.Semimembranosus Venter Cranial dan terlihat juga pada sisi medial.
Otot ini berorigo di Tubercullum Pubicus dan berinsersio diujung proximal
sisi lateral bagian kasar Femur dekat Throcanter Tertius serta memiliki
fungsi Adductor kaki belakang, Extremitas paha.
10. M.Abductor Cruris Caudalis M. Abductor Cruris Caudalis, merupakan otot
yang berada pada Caput Accessorius Biceps Femoris, pada bagian
profundus otot Biceps Femoris Caput Superficial. Pada anjing otot ini
kecil dan berorigo di Ligamentum Sacroschiadica dan berinsersio di Crista
Tibia serta memiliki fungsi sebagai Abductor kaki belakang.
11. M.Quadratus Femoris Otot ini berdekatan dekat otot Gemeli dan otot
Adductor. Otot ini berorigo di bidang ventral Os Ischium dan berinsersio
dibagian posterior Femur di bawah Fossa Throcanterica serta memiliki
fungsi sebagai Supinator Femur.
Pembuluh darah
Regio ini menerima suplai darah melalui beberapa artei dan vena yaitu:
7
1. A. Et V. Saphena Lateral
2. A. Et V. Caudalis Femoralis Distalis
Saraf
Regio ini diinervasi oleh :
- N. Ichiadicus
- N. Peroneus Communis
- N. Tibialis
- N. Cutaneus Surae Caudalis
N. Ischiadicus merupakan saraf terbesar dikaki belakang yang bercabang
menjadi N. Peroneus Communis yang menuju arah patella yang dibagi atas N.
Peroneus Superficial dan N. Peroneus Profundus. Selain itu juga dicabangkan
menjadi N. Tibialis yang menuju ke Os Tibia dan N. Cutaneus Surae Caudalis.
Tulang
Tulang-tulang yang terdapat pada Regio ini adalah sebagai berikut :
Os Ilium
Tulang Ilium atau tulang usus merupakan tulang terbesar diantara ketiga
penyusun tulang Coxae. Memiliki dua facies yaitu Facies Gluteal dan Facies
Pelvina dan tiga Margo yakni Margo Cranial dan tepian yang membentuk
Crista Iliaca, Margo Medial yang melengkung membentuk Incisura Ischiadica
Mayor serta Margo lateral yang bentuknya Concav. Bagian terlebar dari Os
Ilium seperti sayap dan disebut Alae Iliaca. Tulang Ilium memiliki dua
bungkul yang disebut Tuber Coxae yang terletak diujung sayap Ilium serta
Tuber Sacral yang membentuk persendian dengan tulang Sacrum.
Os Ischium
Tulang Ischium membentuk bagian caudal dari lantai Cavum Pelvis. Os
Ischium memiliki dua facies yaitu Facies Pelvina dan Facies Ventralis. Facies
Pelvina adalah bagian dari tulang Ischium yang menghadap kerongga/Cavum
Pelvis. Sedangkan Facies Ventralis merupakan tempat perlekatan otot
Adductor daerah paha. Mempunyai empat Margo yaitu Margo Cranial yang
menjadi bagian Caudal Foramen Obturatorium dan Margo Caudal antara yang
kanan dengan yang kiri membentuk Arcus Ischiadicus. Margo Lateral
membentuk Incisura Ischiadica Minor dan Margo Medial yang membentuk
Simpisis Ischii (bagian belakang dari Simpisis Pelvis). Antara Incisura
Ischiadica Mayor dengan Incisura Ischiadica Minor terdapat rigi tajam yang
disebut Spina Ischiadica.
Os Pubis
Merupakan tulang terkecil diantara ketiga Tulang Coxae. Tulang Pubis
membentuk bagian depan dari lantai Pelvis. Terdiri atas sebuah Corpus, dua
8
facies yaitu Facies Pelvina dan Facies Ventralis, tiga Margo. Margo cranial
membentuk Pecten Osis Pubis dan Margo Caudal menjadi bagian depan dari
Foramen Obturatorium, serta Margo Medial membentuk Simpisis Pubis
(bagian depan dari Simpisis Pelvis). Pertemuan ketiga tulang Ilium,Ischium
dan Pubis membentuk tempat persendian dengan tulang Femur yang disebut
Acetabulum. Dalam Acetabulum terdapat legokan tempat Ligamentum
persendian Femorococae yang disebut Fossa Acetabuli. Sedangkan bagian
permukan dari Acetabulum yang bersinggungan langsung dengan Caput
Femoris (Facies Articularis Acetabulum) disebut Facies Lunata.
Os Femur
Os Femur terdiri atas corpus dengan dua extremitas. Pada corpus dikenal
adanya dua Margo yaitu Margo medialis dan Margo lateralis.pada ujung
proximal Margo medialis terdapat Trochanter Minor dan pada ujung distal
Margo lateralisnya di proximal terdapat Trochanter Tertius. Trochanter Tertius
hanya dikenal pada kuda sedang pada pemamah biak, babi, dan anjing tidak
dikenal adanya Trochanter Tertius. Di ujung distal Margo lateralisnya terdapat
Crista Supracondyloidea Lateralis.pada extremitas proximal terdapat Caput
Femoris, Colum Femoris, dan Trochanter Mayor. Sedang pada extremitas
distal terdapat Trochlea di anterior tempat mengadakan persendian dengan Os
Patella, serta Condylus Lateral dan Condylus Medialis di posterior, diantara
kedua Condylus tersebut terdapat legokan yang disebut Fossa
Intercondyloidea. Disisi lateral dan medial pada extremitas distal juga terdapat
Epicondylus Lateral dan Epicondylus Medial.pada permukaan bagian
belakang diujung proximal terdapat Fossa Trochanterica yang seperti dibatasi
oleh Crista Trochanterica dari Trochanter Mayor. Sedang di distal di proximal
Condylus Lateral terdapat Fossa Supracondyloidea.
Limfonodus
Kelenjar pertahanan yang ditemukan di Regio Gluteus femoralis adalah Ln.
Popliteus.
9
‘
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Suatha, I Ketut. 2009. Panduan Mata Kuliah Anatomi Topografi Veteriner. Fakultas
Kedokteran Hewan. Universitas Udayana.
Dewantara, Satria Anugrah. 2014. Regio Pada Kaki Belakang.
http://satriaanugrahdewantara.blogspot.com/2014/12/regio-pada-kaki-belakang.html.
(Diakses pada tanggal 20 November 2019)
11