(RPP)
B. Materi Pembelajaran :
ASCII (American Standar Code For Information Interchange) adalah juga sering
disebut dengan sandi ASCII yang sering digunakan untuk memproses sistem informasi,
komunikasi, dan peralatan yang saling berhubungan biasanya berupa keypad (papan
ketik) atau lebih lengkap disebut keyboard. Peraturan FCC memberikan para pengguna
RPP TEKNIK DIGITAL Page 1
ASCII amatir agar dapat menyesuaikan pada ASCII yang diartikan oleh American
National Standar Institute (ANSI) Standar X3.4-1968.ANSI telah membuat perbaikan
menjadi X3.4-1977.ANSI yang menggunakan istilah yang berbeda misalnya dari dua
pilihan output untuk graphic tertentu. ANSI adalah rekan usaha Internasional dengan
Organisasi Internasional dalam memberlakukan standart ISO 646-1973 dan
Internasional Alphabet no.5 (IA5) yang secara spesifik direkomendasikan dalam CCITT
(International Telegraph and Telephone Consultative Commitee). ASCII menyajikan
sebuah karakter dengan 7 bit bilangan biner yang memungkinkan kombinasi 128 karakter
yang berbeda. Dari 128 karakter ini 96 karakter diantaranya merupakan printable
character (termasuk huruf besar dan kecil). Sisa karakter yang lain sebanyak 32 buah
digunakan untuk karakter khusus seperti carriage Return, Line Feed, Back Space,
Delete.
Tidak seperti (Bandot), ASCII telah lebih tinggi dan memiliki noise kasus yang rendah
dalam penulisannya. Sekumpulan Code ASCII dapat dilihat pada tabeh 1 berikut ini:
Tabel 1
Penempatan Character Code ASCII
6 0 0 0 0 1 1 1 1
Bit 5 0 0 1 1 0 0 1 1
Number 4 0 1 0 1 0 1 0 1
1st 0 1 2 3 4 5 6 7
Hex
3 2 1 0 2nd
0 0 0 0 0 NUL DLE SP 0 @ P ‘ p
0 0 0 1 1 SOH DC1 ! 1 A Q a q
0 0 1 0 2 STX DC2 “ 2 B R b r
0 0 1 1 3 ETX DC3 # 3 C S c s
0 1 0 0 4 EOT DC4 $ 4 D T d t
0 1 0 1 5 ENQ NAK & 5 E U e u
0 1 1 0 6 ACK SYN % 6 F V f v
0 1 1 1 7 BEL ETB ‘ 7 G W g w
1 0 0 0 8 BS CAN ( 8 H X h x
1 0 0 1 9 HT EM ) 9 I Y i y
1 0 1 0 A LF SUB * : J Z j z
1 0 1 1 B VT ESC + ; K [ k {
1 1 0 0 C FF FS ‘ < L \ l |
1 1 0 1 D CR GS - = M ] m }
Nomor bit didalam table disusun sesuai pasangan gambar dari b6-b0. Dalam code
internasional £, selalu menempati # dan $ mungkin untuk menandai kata uang
internasional ¤
Sementara pada awalnya misalnya pada terminal video display dan teleprinter seperti
teletype corp model 33, selalu diimplementasikan pada kenaiakan kasus huruf atau
lambing. Mereka selalu menggambarkan kenaikan kasus huruf saat menerima
kasus/huruf yanf lebih rendah. Dalam terminal CAPS LOCK, dalam keyboard mungkin
dapat digunakan untuk mengubah semua huruf ke kenaikan kasus.
Karakter Control:
ASCII telah memiliki 32 karakter khusus yang berfungsi sebagi karakter control
ditambah dengan karakter istimewa. Mereka tidak konsisten dalam menggunakan
spesifikasi pada standart ANSI X3.4. Bagaimanapun ini kakan banyak membantu untuk
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
b. Guru memberikan materi lanjutan berupa evaluasi untuk dikerjakan dirumah
B. Materi Pembelajaran :
Gerbang Logika
Gerbang logika merupakan dasar pembentuk system digital. Gerbang logika
beroperasi pada bilangan biner 1 dan 0. Gerbang logika digunakan dalam berbagai
Semua sistem digital disusun hanya menggunakan tiga gerbang yaitu: NOT, AND
dan OR.
Keterangan:
A B
Y A & B adalah saklar
Y adalah lampu
Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika saklar ditutup disebut berlogika 1. Fungsi
logika yang dijalankan rangkaian AND adalah sebagai berikut:
1. Jika kedua saklar A & B dibuka maka lampu padam
2. Jika salah satu dalam keadaan tertutup maka lampu padam
3. Jika kedua saklar tertutup maka lampu nyala
INPUT OUTPUT
A B Y
A
Y=A.B 0 0 0
B =AB 0 1 0
1 0 0
1 1 1
A Keterangan:
Y A dan B =Saklar
B
Y= lampu
Jika saklar dibuka maka berlogika 0, jika saklar ditutup disebur berlogika 1.
Simbol Gerbang OR Tabel kebenaran
INPUT OUTPUT
A B Y
A
Y=A+B
0 0 0
B 0 1 1
1 0 1
1 1 1
Karakteristik: Jika A dan B adalah input sedangkan Y output maka output gerbang
OR akan berlogika 1 jika salah satu atau kedua input adalah berlogika 1.
INPUT OUTPUT
Y A Y
A
0 1
1 0
A
Y = AB
B
AND NOT
Menjadi:
A
Y = AB
B
NAND
A
Y
C Output
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Karakteristiknya: Jika A dan B input sedangkan Y adalah output maka output gerbang
NAND akan berlogika 1 jika salah satu inputnya berlogika 0. Dan output akan
berlogika 0 jika kedua inputnya berlogika 1. Atau output gerbang NAND adalah
komplemen output gerbang AND.
A
Y = A+B
B
menjadi:
A
Y = A+B
B
A B Y
Input Output
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Karakteristik: jika A dan B adalah input dan Y adalah output maka output gerbang
NOR berlogika 1 jika semua input berlogika 1 dan output akan berlogika 0 jika salah
satu atau semua inputnya berlogika 0. Atau output gerbang NOR merupakan output
gerbang OR
A Y= A.B + A.B
Y=A+B =A + B
B
Input Output
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
7. Fungsi EX-NOR
Gerbang X-NOR akan memberikan output berlogika 0 jika jumlah logika 1 pada
inputnya ganjil. Dan akan berlogika 1 jika kedua inputnya sama. Rangkaian EX-NOR
disusun dengan menggunka gerbang AND, OR, NOT seperti dibawah ini.
Simbol Gerbang EX-NOR
A
Y=A+B
B
Input Output
A B Y
0 0 1
0 1 0
d. Teori IDENTITAS
A.1 = A A+1 = 1
A.0 = 0 A+0 = A
A.A = A A+A = A
A.A = A A+A = 1
e. Teori KOMUTATIF
A.B.C = C.B.A
A+B+C = C+B+A
f. Teori ASOSIATIF
A.(B.C) = (A.B).C = A.B.C
A+(B+C)=(A+B)+C=A+B+C
g. Teori DISTRIBUTIF
A.B + A.C = A (B+C)
h. Teori DE MORGAN
A.B=A+B
A+B=A.B
Kemungkkinan tabel
A
kebenaran untuk
B Y
inputnya yaitu 2 dimana
C
n adalah banyaknya
input.
Jadi 2 = 8
A A
AND
OR
NOR
EX-OR
EX-NOR
b.A . B = A + B
Contoh:
Input Output
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 0
1 1 0
Contoh:
Input Output
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 1
1 1 1
Langkah Pertama
Langkah ke Dua
A 1
A 1 1
Langkah ke Tiga
B
A B B
A 1
A 1 1
Langkah ke Empat
Y = A. B + A.B + A.B
Y = B ( A +A ) + AB
Y = B + A.B
2) Karnaugh Map dengan 3 variabel
Contoh:
INPUT OUTPUT
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 1
C
AB C C
AB 1
AB 1 1
AB 1
AB 1
Langkah ketiga:
Penyederhanaan dengan Aljabar Boolean
Y = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
Y = B.C (A+A)+A.B (C+C)+ A.B.C
Y = B.C+A.B+ A.B.C
Y = B.C+B(A+AC)
Y = B.C+B(A+C)
Y = B.C+A.B+B.C
Y = A.B+C(B+B)
Y = A.B+C
Contoh:
INPUT OUTPUT
A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 0
0 0 1 1 1
Penyelesaian:
Penyederhanaan dengan Karnaugh Map
Langkah pertama:
Y = A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D + A.B.C.D +
A.B.C.D + A.B.C.D
Langkah kedua:
CD
CD CD CD CD
AB
AB 1 1
AB 1 1 1
AB 1 1
AB 1 1
Langkah ketiga:
Penyederhanaan dengan Aljabar Boolean:
Y = A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+ A.B.C.D+
A.B.C.D+ A.B.C.D
Y = A.B.D(C+C)+ A.B.C.D+A.B.C(D+D)+ A.B.D(C+C)+ A.B.D(C+C)
1
1 1
1 1 1 1
b) Full Adder
Adalah penjumlah lengkap (penuh) yang memiliki 3 input A, B, Carry Input (Cin)
dengan 2 output Sum dan Carry Output (Cout=Co).
Gambar rangkaian logika untuk Full Adder
Carry in
Sum
A
B
Carry out
Simbol
Cin
Sum
A FA
B Co
Tabel Kebenarannya:
INPUT OUTPUT
A B Cin Sum Co
0 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
Persamaan logika:
Sum = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
c) Half Subtractor
Adalah suatu rangkaian pengurang sistem bilangan biner yang paling sederhana,
ini memiliki 2 input dan 2 output yang disebut differensi (Di) dan Borrow (Bo).
Gambar rangkaian logika untuk Half Subtractor
A
Di
B
Bo
Simbol
A Di
HS
B Bo
Tabel Kebenarannya:
INPUT OUTPUT
A B Di Bo
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 0
1 1 0 0
Persamaan logika:
Di = A.B+A.B
=A+B
Bo = A.B
d) Full Subtractor
Adalah rangkaian pengurang biner yang lengkap (penuh). Rangkaian ini memliki
3 terminal input dan 2 terminal output, yaitu Borrow dan Differensi.
A
B
Bo
Di
Bin
Simbol
A
Di
B FS
Bin Bo
Tabel kebenarannya:
INPUT OUTPUT
A B Bin Di Bo
0 0 0 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 1 0 0 1
1 1 1 1 1
Persamaan logikanya:
Di = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
Bo = A.B.C+ A.B.C+ A.B.C+ A.B.C
13. Keluarga IC Digital
a. Rangkuman
Gerbang (gate) dalam rangkaian logika merupakan fungsi yang menggambarkan
hubungan antara masukan dan keluaran. Untuk menyatakan gerbang-gerbang
tersebut digunakan simbol-simbol tertentu. Untuk menunjukan prinsip kerja tiap
gerbang (rangkaian logika yang lebih kompleks) dapat digunakan beberapa cara.
Cara yang umum dipakai antara lain adalah tabel kebearan (truth table) dan
diagram waktu (timing chart). Karena merupakan rangkaian digital, tentu saja
level kondisi yang ada dalam tabel atau diagram waktu hanya 2 macam yaitu
logika 0 (low atau false) dan logika 1 (high atau true). Jenis gerbang yang dipakai
dalam rangkaian logika cukup banyak . Namun semuanya disusun atas kombinasi
dari tiga gerbang dasar. Ketiga gerbang dasar itu adalah gerbang AND, OR dan
NOT. Seperti contoh sebelumnya, gerbang AND identik dengan rangkaian seri
dari beberapa saklar (yang berfungsi sebagai masukan) dan sebuah lampu (yang
berfungsi sebagai keluaran). Pada rangkaian seri, lampu hanya dapat menyala
(berlogika 1) jika semua saklar dalam keadaan tertutup (berlogika 1). Jika ada
satu saklar (berlogika 0), lampu akan padam (berlogika 0).
Dengan penggambaran diatas gerbang AND memiliki minimal 2 masukan dan
hanya satu keluaran. Gerbang OR identik dengan rangkaian paralel dari beberapa
saklar. Pada rangkaian paralel, lampu sudah dapat menyala (berlogika 1), jika
salah satu saklar ditutup (berlogika 1). Lampu hanya padam (berlogika 0), jika
semua saklar dalam kondisi terbuka (berlogika 0). Jadi gerbang OR juga memiliki
minimal 2 masukan dan hanya satu keluaran.
b. Tugas
1. Buatlah tabel kebenaran untuk gerbang AND 3 input?
2. Buktikan persamaan Boolean dengan tabel kebenaranya untuk persamaan A .
B = A + B?
A
Y1
B
Y2
c. Test Formatif
1. Perhatikan gambar dibawah ini:
S1
S2
S3
B
3. Bagaimanakah deretan pulsa yang terlihat pada keluaran gerbang EX-OR
gambar dibawah ini:
A 01100111
B 11000100 Y
C 00101101
d. Kunci Jawaban
1. Prinsip kerjanya:jika S1 =terbuka ;S2=S3=tertutup maka lampu akan
menyala jika salah satu saklar atau semua saklar dalam keadaan tertutup.
Sebaliknya lampu akan padam jika semua saklar dalam keadaan terbuka.
Maka rangkaian tersebut melakukan fungsi gerbang OR.
2. Pembuktian:
Y = A.A.B.B.AB
Y = A.AB + B.AB
Y = A.AB +B.AB
Y = A(A+B) +B(A+B)
Y = AA + A.B +B.A + BB
Y = A.B + A.B
Y = A + B (terbukti)
3. Deretan angka biner yang terlihat pada keluaran gerbang EX-OR adalah
Y = 101011000
e. Lembar Kerja
Judul: GERBANG LOGIKA DASAR
Alat dan bahan
1. Power supply 5 volt DC 1buah
2. Trainer Digital 1buah
3. IC TTL tipe7400 (NAND gate) 1buah
4. IC TTL tipe7402 (NOR gate) 1buah
Tabel 1 Gambar 1
INPUT OUTPUT A
A B Y
0 0 B
0 1
1 0
1 1
7. Ulangi langkah kerja 4 dan 5 untuk rangkaian gerbang logika yang lain.
a) OR gate
Tabel 2 Gambar 2
A
INPUT OUTPUT
A B Y B
0 0
Y
0 1
1 0
1 1
b) NOT gate
Tabel 3. Gambar 3
A
INPUT OUTPUT
A Y Y
0
1
d) NOR gate
Tabel 5 Gambar 5
INPUT OUTPUT A
A B Y B
0 0
0 1 Y
1 0
1 1
e) Ex-OR gate
Tabel 6 Gambar 6
A
INPUT OUTPUT
B
A B Y
0 0
Y
0 1
1 0
1 1
f) Ex-NOR gate
Tabel 7 Gambar 7
A
INPUT OUTPUT B
A B Y
0 0 Y
0 1
1 0
1 1
8. Buatlah kesimpulan dan laporan dari hasil praktek yang telah dilakukan!
3. Kegiatan Penutup
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
g. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
h. Guru memberikan materi lanjutan berupa evaluasi untuk dikerjakan dirumah
Menyetujui
Kepala Sekolah Guru Kompetensi
B. Materi Pembelajaran :
FLIP-FLOP
Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan stabil atau
disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat sekuensial karena
sistem kerjanya diatur dengan jam atau pulsa, yaitu sistem-sistem tersebut bekerja
secara sinkron dengan deretan pulsa berperiode T yang disebut jam sistem (System
Clock atau disingkat menjadi CK). Seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1:
Qn Qn+1
O T 2T (n-1)T nT (n+1)T t
Berbeda dengan uraian materi sebelumnya yang bekerja atas dasar gerbang
logika dan logika kombinasi, keluarannya pada saat tertentu hanya tergantung
pada harga-harga masukan pada saat yang sama. Sistem seperti ini dinamakan
tidak memiliki memori. Disamping itu bahwa sistem tersebut menghafal
hubungan fungsional antara variabel keluaran dan variabel masukan.
Selain itu flip-flop juga dapat digunakan pada Rangkaian Shift Register,
rangkaian Counter dan lain sebagainya.
1. RS Flip-Flop
2. CRS Flip-Flop
3. D Flip-Flop
4. T Flip-Flop
5. J-K Flip-Flop
ad 1. RS Flip-Flop
RS Flip-Flop yaitu rangkaian Flip-Flop yang mempunyai 2 jalan
keluar Q dan Q (atasnya digaris). Simbol-simbol yang ada pada jalan
keluar selalu berlawanan satu dengan yang lain. RS-FF adalah flip-flop
dasar yang memiliki dua masukan yaitu R (Reset) dan S (Set). Bila S
diberi logika 1 dan R diberi logika 0, maka output Q akan berada pada
logika 0 dan Q not pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi
logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q berada pada
logik 1 dan Q not pada logika 0.
Sifat paling penting dari Flip-Flop adalah bahwa sistem ini dapat
menempati salah satu dari dua keadaan stabil yaitu stabil I diperoleh
S
Q
R Q
Tabel Kebenaran:
S B Q Q Keterangan
0 0 1 1 Terlarang
0 1 1 0 Set (memasang)
1 1 1 0 Stabil I
1 0 0 1 Reset (melepas)
1 1 0 1 Stabil II
0 0 1 1 Terlarang
1 1 Qn Qn Kondisi memori (mengingat)
ad 2. CRS Flip-Flop
S
S Q
RS FF
Ck
R Q
R
Tabel kebenarannya:
Keterangan:
Qn = Sebelum CK
Qn +1 = Sesudah CK
CRS Flip-flop adalah clocked RS-FF yang dilengkapi dengan
sebuah terminal pulsa clock. Pulsa clock ini berfungsi mengatur
keadaan Set dan Reset. Bila pulsa clock berlogik 0, maka
perubahan logik pada input R dan S tidak akan mengakibatkan
perubahan pada output Q dan Qnot. Akan tetapi apabila pulsa
clock berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat
mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q not.
ad 3. D Flip-Flop
D flip-flop adalah RS flip-flop yang ditambah dengan suatu inventer pada reset
inputnya. Sifat dari D flip-flop adalah bila input D (Data) dan pulsa clock berlogik 1,
maka output Q akan berlogik 1 dan bilamana input D berlogik 0, maka D flip-flop
akan berada pada keadaan reset atau output Q berlogik 0.
D
S Q
RS FF
Ck
R Q
Gambar 4. D flip-flop
Tabel Kebenaran:
D Qn+1
0 0
1 1
S Q
RS FF
Ck
R Q
Gambar 5. T flip-flop
Tabel Kebenaran:
T Q
0 0
1 0
0 1
1 1
0 0
1 0
0 1
1 1
ad 5. J-K Flip-Flop
JK flip-flop sering disebut dengan JK FF induk hamba atau Master
Slave JK FF karena terdiri dari dua buah flip-flop, yaitu Master FF dan
Slave FF. Master Slave JK FF ini memiliki 3 buah terminal input yaitu
J, K dan Clock. Sedangkan IC yang dipakai untuk menyusun JK FF
adalah tipe 7473 yang mempunyai 2 buah JK flip-flop dimana lay
outnya dapat dilihat pada Vodemaccum IC (Data bookc IC). Kelebihan
JK FF terhadap FF sebelumnya yaitu JK FF tidak mempunyai kondisi
Clear
J Q
JK FF
Ck
Q
K
Gambar 6. JK FF
Tabel Kebenaran:
J K Qn+1 Keterangan
0 0 Qn Mengingat
0 1 0 Reset
1 0 1 Set
1 1 Qn (strep) Togle
b. Rangkuman
Telah diuraikan konfigurasi flip-flop RS, CRS, D (Data), T (Togle) dan JK
sebagai lima jenis flip-flop yang penting. Hubungan logika yang berlaku
untuk masing-masing flip-flop adalah berbeda. Suatu flip-flop IC biasanya
dijalankan secara sinkron dengan suatu jam dan disamping itu IC tersebut
dapat (atau tidak dapat) memiliki masukan langsung untuk operasi
asinkron/tak sinkron, masukan J dan K Data dan Clear. Masukan langsung
hanya dapat berharga 0 diantara pulsa jam (Clock) ketika CK=0. Bilamana
CK=1 kedua masukan asinkron harus dalam keadaan tinggi dan harus tetap
bertahan pada keadaanya selama jangka waktu pulsa, CK=1. Untuk flip-flop
majikan budak (Master Slave), keluaran Q tetap sama selama jangka waktu
pulsa dan hanya berubah setelah CK berubah dari 1 ke 0, pada tepi pulsa
kearah negatif flip-flop togle atau komplementer tidak terdapat secara
komersial karena JK FF dapat juga digunakan sebagai T FF dengan
menghubungkan langsung masukan J dan K seperti gambar dibawah.
d. Test Formatif
II Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar!
1. Flip-flop termasuk golongan/keluarga:
a. Univibrator
b. Astabil Multivibrator
c. Monostabil Multivibrator
d. Bistabil Multivibrator
2. Yang bukan merupakan jenis flip-flop yang diatur dengan clock
adalah:
a. JK FF
b. D FF
c. CRS FF
d. RS FF
3. Daerah terlarang untuk RS FF yang disusun dari pintu NAND yaitu:
a. S=0 , R=0 c. S=0 , R=0
b. S=1 , R=0 d. S=1 , R=1
4. Daerah stabil untuk RS FF yang dibangun dari pintu NAND yaitu:
a. S=0 , R=0 c. S=1 , R=0
b. S=1 , R=1 d. S=0 , R=1
5. Yang disebut dengan Me-Reset sebuah FF yaitu dengan membuat
keluaran:
a. Q=1 , Qnot=0 c. Q=0 , Qnot=1
e. Kunci Jawaban
1. 1. d 6. c
2. d 7. a
3. a 8. b
4. b 9. b
5. c 10. c
S
S Q
RS FF
Ck
R Q
R
Tabel kebenaran:
S R Qn +1
0 0 Qn
0 1 0
1 0 1
1 1 terlarang
J Q
JK FF
Ck
Q
K
Tabel kebenaran:
J K Qn+1 Keterangan
0 0 Qn Mengingat
0 1 0 Reset
1 0 1 Set
1 1 Qn (strep) Togle
f. Lembar Kerja
GAMBAR RANGKAIAN
S
Q
R Q
R-S Flip-flop
Q
Clk
S Q
C-RS Flip-Flop
Q
Clk
D Flip Flop
+
13 12 11 10 9 8
7
1 2 3 4 5 6
IC SN 7400
TABEL I
INPUT OUTPUT
R S Q Qnot
0 0
0 1
1 1
1 0
1 1
0 0
4. Ulangi percobaan ini beberapa kali sampai dapat memahami sifat dan
cara kerja rangkaian RS FF.
MERAKIT CLOCK
1. Buatlah C-RS FF seperti pada gambar rangkaian diatas.
2. Masukkanlah tegangan +5V pada kaki 14 dan ground pada kaki 7.
3. Masukanlah input logik pada input R, S dan Clock seperti pada tabel
II, dan kemudian catat keadaan outputnya dan masukanlah hasilnya ke
dalam tabel II berikut:
TABEL II
INPUT OUTPUT
R S C Q Qnot
0 0 0
0 0 1
1 0 0
1 0 1
0 1 0
0 1 1
1 1 0
1 1 1
INPUT OUTPUT
D Clock Q Qnot
0 0
0 1
1 0
1 1
4. Ulangi percobaan ini beberapa kali sampai dapat memahami sifat dan
cara kerja rangkaian D flip-flop dengan gerbang NAND.
KESIMPULAN
Apakah kesimpulan dari percobaan ini?
Judul 2 : JK Flip-Flop dan T Flip-Flop
J 14 12
CLK 1 ½ SN 7473
13
K 3
Clear
J-K FF induk Hamba
T 14 12
CLK 1 ½ SN 7473
13
3
Clear
T FF Induk hamba
LANGKAH KERJA
JK flip-flop Induk Hamba
1. Buatlah rangkaian JK FF seperti pada gambar diatas.
2. Masukan tegangan +5 V pada kaki 4 dan ground pada kaki 11.
3. Berikan keadaan logik pada input J, K dan Clock. Lalu amatilah
keadaan outputnya dan catat hasilnya pada tabel I.
4. Ulangi percobaan ini beberapa kali sampai dapat memahami sifat dan
cara kerja rangkaian JK FF induk hamba.
INPUT OUTPUT
JA KA ClockA QA QAnot
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
KESIMPULAN
Kesimpulan apakah yang diperoleh dari percobaan JK FF dan T FF ini?
i. Kegiatan Penutup
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan
lanjutan dan penerapan
o. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
p. Guru memberikan materi lanjutan berupa
evaluasi untuk dikerjakan dirumah
Register adalah sekelompok flip-flop yang dapat dipakai untuk menyimpan dan untuk
mengolah informasi dalam bentuk linier.
Ada 2 jenis utama Register yaitu:
1. Storage Register (register penyimpan)
2. Shift Register (register geser)
Register penyimpan (Storage Register) digunakan apabila kita hendak menyimpan
informasi untuk sementara, sebelum informasi itu dibawa ke tempat lain. Banyaknya
kata/bit yang dapat disimpan, tergantung dari banyaknya flip-flop dalam register.
Satu flip-flop dapat menyimpan satu bit. Bila kita hendak menyimpan
informasi 4 bit maka kita butuhkan 4 flip-flop.
Q Q Q Q Q Q Q Q
1 0 1 0 1 0 1 0
Word in (SI)
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q K Q
Clock FF1 FF2 FF3 FF4
Prinsip kerja:
Informasi/data dimasukan melalui word in dan akan dikeluarkan jika ada
denyut lonceng berlalu dari 1 ke 0. Karena jalan keluarnya flip-flop satu
dihubungkan kepada jalan masuk flip-flop berikutnya, maka informasi
didalam register akan digrser ke kanan selama tebing dari denyut lonceng
(Clock).
Out
Geser Kiri
Serial out
1 3 1 3 1 3 1 3
D Q D Q D Q D Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
Clock DFF1 DFF2 DFF3 DFF4
Serial in Serial in
SRR SLR
SC
Keterangan:
Jika SC=0,maka input geser kanan akan aktif. Keluaran NAND
diumpamakan ke input DFF1 dan setelah denyut lonceng berlaku
(saat tebing depan), maka informasi diteruskan ke output Q1. Dan
output Q1 terhubung langsung keoutput DFF2 berikutnya sehingga
dengan proses ini terjadi pergeseran ke kanan.
Clock ke Input Q1 Q2 Q3 Q4
0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0
2 1 1 1 0 0
3 0 0 1 1 0
4 1 1 0 1 1
Clock ke Input Q1 Q2 Q3 Q4
0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 1
2 1 0 0 1 1
3 0 0 1 1 0
4 1 1 1 0 1
Data load
1 3 1 3 1 3 1 3
D Q D Q D Q D Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
Clock DFF1 DFF2 DFF3 DFF4
Read Out
A B C D
Cara kerja:
Masukan-masukan data secara deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah
masukan denyut lonceng dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan
dapat dibaca secara paralel setelah diberikan satu komando (Read Out).
Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua keluaran AND
adalah 0 dan bila Read Out diberi logik 1, maka pintu-pintu AND
Cara kerja:
Sebelum dimasuki data rangkaian direset dulu agar keluaran Q semuanya
0. Setelah itu data dimasukkan secara paralel pada input D-FF dan data
akan diloloskan keluar secara paralel setelah flip-flop mendapat pulsa
clock dari 0 ke 1.
Contoh:
TABEL KEBENARAN:
Clock D1 D2 D3 D4 QD QC QB QA
0 1 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1 0 1
Data
load
Data Reset
jajar
Input Control
(IC)
4
Data Paralel 1
Reset
5
2
3
Input Control
Data P P P P
Seri D D D D
Q Q Q Q
C C C C
R R R R
Clock
P P P P
D D D D
Q Q Q Q
C C C C
R R R R
IC
D3 D2 D1 D0
Catatan:
Jika IC=0, maka input yang dimasukan ke D0, D1, D2, D3 tidak
mempengaruhi keadaan output QA, QB, QC, QD tetapi yang
mempengaruhinya adalah data yang dimasukkan ke input D-
FF secara serial, maka pada kondisi ini rangkaian akan
bekerja senagai register geser SISO.
Jika IC=1, maka input yang dimasukkan ke gate D seri tidak akan
mempengaruhi output, tetapi output dipengaruhi oleh data
paralel (D0, D1, D2, D3).
Input dimasukkan secara serempak dan keluaran ditunjukkan
secara serempak begitu pulsa clock berguling dari 1 ke 0, maka
pada kondisi ini rangkaian akan bekerja sebagai registeer geser
PIPO.
a. Rangkuman
Karena suatu unit biner adalah memori 1 bit maka susunan n buah flip-flop
dapat menyimpan kata n bit. Susunan ini dinamakan Register. Untuk
memungkinkan pembacaan data yang berurutan, maka keluaran dari flip-flop
yang satu dihubungkan dengan masukan dari flip-flop berikutnya. Konfigurasi
seperti ini yang disebut dengan register geser. Masing-masing flip-flop banyak
menggunakan JK-FF dan D-FF. Perhatikan pada uraian materi diatas bahwa
b. Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan register?
2. Ada berapa jenis register, sebutkan!
3. Gambarkan rangkaian register SISO 4 bit menggunakan JK FF dan D FF
serta jelaskan cara kerja masing-masing!
4. Gambarkan rangkaian register geser SRR dan SLR menggunakan Shift
Control!
5. Kenapa dalam register SIPO dalam membaca keluaran paralel, input Read
Out diberi logik 1?
c. Tes Formatif
1. Sebutkan 5 fungsi dari Register?
2. Apakah fungsi Clear pada Register?
3. Lengkapilah tabel kebenaran berikut ini jika Shift Register tersebut
mempunyai output 8 bit secara SIPO, dimana Q8 merupakan LSB!
d. Kunci Jawaban
1. Lima fungsi dari Register yaitu untuk:
a. Memmory (menyimpan data)
b. Penggeser data dari input seri ke output paralel
c. Penggeser data kekanan (SRR) dan kekiri (SLR)
d. Pembangkit barisan biner (sequence generator)
e. Saluran penunda digital
2. Fungsi clear pada register untuk membersihkan data yang ada pada flip-
flop (membersihkan memory) supaya sebelum data dimasukan output flip-
flop semua dalam kondisi 0.
3. Tabel Kebenaran
Q1 MSB
11111111 Q2
Serial Input Q3
Q4
Q5
Q6
Clk
Q7
Q8 LSB
Clear
Judul : Register
BAHAN KERJA
1. IC SN 7473 (dual JK FF with clear) 2 buah
2. IC SN 7400 (quadraple Z inputs NAND gate) 1 buah
3. IC SN 7474 (dual DFF with Preset dan Clear) 2 buah
4. IC SN 7495 (4 bit SRR or SLR) 1 buah
5. IC SN 74164 (8 bit SIPO Shift Register) 1 buah
6. Indikator (LED) 8 buah
7. Rangkaian Clock
ALAT KERJA
1. Papan percobaan
2. Kabel penghubung
3. Catu daya + 5 volt DC
4. Multimeter
KESELAMATAN KERJA
1. Selalu berhati-hati dalam membuat rangkaian.
2. Meneliti terlebih dahulu sebelum melakukan percobaan.
3. Menggunakan catu daya yang sesuai untuk setiap percobaan.
4. Menanyakan kepada instruktur bila mengalami kesulitan.
PETUNJUK UMUM
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Membuat rangkaian seperti pada gambar percobaan.
3. Bila dalam merangkai telah baik dan benar, laporkan kepada instruktur.
4. Menyalakan catu daya.
5. Memberikan keadaan logik seperti pada tabel.
6. Memperhatikan dan mencatat hasilnya (outputnya).
7. Melakukan percobaan sampai 2 atau 3 kali.
8. Bila telah selesai melakukan percobaan mematikan catu daya.
Word in (SI)
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q K Q
Clock FF1 FF2 FF3 FF4
Clear
Word in Clock QA QB QC QD
0
1
1
0
1
Word in (SI)
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q K Q
Clock FF1 FF2 FF3 FF4
Clear
Output
Input Clock
QA QB QC QD
0
1
1
0
1
Bit-bit dimasukkan pada input D0, D1, D2, D3. Sebelum pulsa clock
dimasukkan, resetlah terlebih dahulu. Masukkan data dan catat outputnya
dalam tabel berikut:
PARALEL IN PARALEL OUT
Clock Q Q Q
D0 D1 D2 D3 QD
A B C
0 0 0 1
0 1 0 1
1 1 0 1
1 0 0 1
Mode Control 6
MODE
Clock 2 8
2 CLK2 13
3 A QA 12
4 B QB 11
5 C QC 10
Serial In D QD
7495
Terminal mode control diberikan kondisi “1”, pulsa clock diberikan pada
terminal clock 2. Bit-bit dimasukkan melalui input D. Masukkan data dan
catat outputnya dalam tabel berikut:
Input D Clock 2 QA QB QC QD
1
1
0
1
CLR
QH
74164
9
Reset
Input Clock QA QB QC QD QE QF QG QH
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1
0
0
0
0
0
0
0
j. Kegiatan Penutup
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan
lanjutan dan penerapan
w. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
x. Guru memberikan materi lanjutan berupa
evaluasi untuk dikerjakan dirumah
COUNTER
Counters (pencacah) adalah alat/rangkaian digital yang berfungsi
menghitung/mencacah banyaknya pulsa cIock atau juga berfungsi sebagai
pembagi frekuensi, pembangkit kode biner, Gray.
Ada 2 jenis pencacah yaitu:
1. Pencacah sinkron (syncronuous counters) atau pencacah jajar.
2. Pencacah tak sinkron (asyncronuous counters) yang kadang-kadang
disebut juga pencacah deret (series counters) atau pencacah kerut (rippIe
counters).
Karakteristik penting daripada pencacah adalah:
1. Kerjanya sinkron atau tak sinkron.
2. mencacah maju atau mundur.
3. sampai beberapa banyak ia dapat mencacah (modulo pencacah).
4. Dapat berjalan terus (free running) ataukah dapat berhenti sendiri (seIf
stopping)
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K AQ K BQ K CQ K DQ
QA
QB
QC
QD
Dari diagram waktu diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa QA
berguling setiap kali pulsa clock pada sisi negatifnya. QB berguling
setiap kali sisi negatif dari QA. QC berguling setiap kali sisi negatif
dari QB dan QD bergulingan setiap kali sisi negatif dari QC.
Dan karena masing-masing flip-flop berfungsi sebagai pembagi dua,
maka frekuensi masing-masing outpunya adalah:
QA = ½ frekuensi sinyal clock.
QB = ½ frekuensi QA = ¼ frekuensi sinyal clock.
QC = ½ frekuensi QB = 1/8 frekuensi sinyal clock.
QD = ½ frekuensi QC = 1/16 frekuensi sinyal clock.
Dengan demikian didapat suatu pembagi 2n = 16 (n = banyaknya flip-
flop), yaitu dengan melihat frekuensi output flip-flop terakhir.
Dari diagram waktu diatas dapat dibuat tabel kebenaran sebagai
berikut:
QD QC QB QA
Clock Desimal
MSB LSB
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
Clock 2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K AQ K BQ K CQ K DQ
Atau
QA(LSB) QB QC QD(MSB)
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
Clock 2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K AQ K BQ K CQ K DQ
Clock
RPP TEKNIK DIGITAL Page 74
QA
QB
Selanjutnya dari diagram waktu tersebut dapat dibuat tabel kebenaran
seperti berikut:
Clock QD QC QB QA Desimal
0 1 1 1 1 15
1 1 1 1 0 14
2 1 1 0 1 13
3 1 1 0 0 12
4 1 0 1 1 11
5 1 0 1 0 10
6 1 0 0 1 9
7 1 0 0 0 8
8 0 1 1 1 7
9 0 1 1 0 6
10 0 1 0 1 5
11 0 1 0 0 4
12 0 0 1 1 3
13 0 0 1 0 2
14 0 0 0 1 1
15 0 0 0 0 0
16 1 1 1 1 15
(a) RS FLIP-FLOP
S Q
CLK
R Q
Clear RS-FF
J Q
CLK
K Q
Clear JK-FF
C\BA 00 01 10 11 C\BA 00 01 10 11
0 1 x x 1 0 x x1 x
1 1 x x 1 1 x x 1 X
JA = 1 KB = 1
C\BA 00 01 10 11 C\BA 00 01 10 11
0 x 1 X X 0 1 x1 x
1 x 1 x X 1 x 1 1 X
JB = 1 KA = 1
C\BA 00 01 10 11
C\BA 00 01 10 11
0 x X 1 X
0 1 xX x
1 x x 1 X
1 x 1 1 X
JC = 1
KC = 1
Realisasi rangkaiannya adalah sebagai berikut:
Jadi: JA=JB=JC=KA=KB=KC = 1
A B C
1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q
Clock 2
CLK
2
CLK
2
CLK
3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q
JKFFA JKFFB JKFFC
JA=KA=JB=KB=JC=KC=JD=KD = 1
Clear = B + D
BA
00 01 10 11
DC
00 1 1 1 1
01 1 1 1 1
10 x x X X
11 1 1 X 0
Realisasi rangkaian
A B C
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
Clock 2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q K Q
JKFFA JKFFB JKFFC JKFFC
(c) Pencacah maju tak sinkron dapat berhenti sendiri (Self Stopping)
(1) Berhenti pada 11 (3)
Pulsa Output FFB FFA
ke B A JB KB JA KA
0 0 0 X X 1 X
1 0 1 1 X X 1
2 1 0 X X 1 X
3 1 1 X 0 X 0
4 1 1 . . . .
5 1 1 . . . .
KA = B
A
0 1
B
0 x 1
1 x 0
KB = 0
Jadi:
A
0 1 JA = JB = 1
B KA = Bnot
0 x 1 KB = 0
1 x 0
1 4 1 4
J Q J Q
Clock 2
CLK
2
CLK
3 5 3 5
K Q K Q
JKFFA JKFFB
KA=JB=JC=KB=KC = 1
BA
00 01 10 11
C
0 1 x X 1
1 1 X X 0
Jadi:
JB=JC=KA=KB=KC =1
Realisasi Rangkaian:
A B C
1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q
Clock 2
CLK
2
CLK
2
CLK
3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q
JKFFA JKFFB JKFFC
1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q
Clock 2
CLK
2
CLK
2
CLK
3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q
JKFFA JKFFB JKFFC
1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q
Clock 2
CLK
2
CLK
2
CLK
3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q
JKFFA JKFFB JKFFC
II
Output 1 Output 2
Pulsa ke
C B A C B A
0 1 1 1 0 0 0
1 1 1 0 1 1 1
2 1 0 1 1 1 0
3 1 0 0 1 0 1
4 0 1 1 1 0 0
5 0 1 0 0 1 1
6 0 0 1 0 1 0
7 0 0 0 0 0 1
8 1 1 1 0 0 0
9 1 1 0 1 1 1
Realisasi rangkaiannya:
Q
Y
Q
b) Pencacah Sinkron
Pencacah sinkron dinamai juga pencacah jajar. Masukan untuk denyut
sulut (trigger pulse) yang disebut juga denyut-denyut lonceng/clock
dikendalikan secara serempak. Dengan demikian penundaan counters
adalah sama dengan penundaannya flip-flop.
Pencacah sinkron memerlukan sirkuit lonceng/clock yang berdaya tinggi,
sebab lonceng harus menggerakkan semua flip-flop.
1) Pencacah Maju Sinkron
(a) Pencacah maju sinkron modulo 5 biner
Jadi kembali ke 000 pada pulsa kelima.
Realisasi rangkaian:
A B C
1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q
2 2 2
CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q
Clock JKFFA JKFFB JKFFC
Realisasi rangkaian:
C B A
1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q
2 2 2
CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q
Clock JKFFA JKFFB JKFFC
Realisasi rangkaian:
D C B A
1 4 1 4
1 4 1 4 J Q J Q
J Q J Q 2 2
2 2 CLK CLK
CLK CLK 3 5 3 5
3 5 3 5 K Q K Q
K Q K Q JKFFC JKFFC
Clock JKFFA JKFFB
Realisasi rangkaian
1 4 1 4
J Q 1 J Q
2 2
CLK CLK
3 5 3 5
0 K Q K Q
Clock JKFFB JKFFA
Realisasi rangkaian:
C B A
1 4
J Q 1 4 1 4
2 J Q J Q
CLK 2 2
3 5 CLK CLK
0 K Q 3 5 3 5
Clock JKFFC K Q 1 K Q
JKFFB JKFFA
Realisasi rangkaian
C B A
1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q
2 2 2
CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q
0 1
Clock JKFFC JKFFB JKFFA
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q K Q
Clock JKFFC JKFFC JKFFC JKFFC
Clock D C B A
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 1 0 0
4 1 0 0 0
5 0 0 0 1
1 4 1 4 1 4 1 4
J Q J Q J Q J Q
2 2 2 2
CLK CLK CLK CLK
3 5 3 5 3 5 3 5
K Q K Q K Q K Q
Clock JKFFC JKFFC JKFFC JKFFC
Clock D C B A
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 1
3 0 1 1 1
4 1 1 1 1
5 1 1 1 0
6 1 1 0 0
7 1 0 0 0
8 0 0 0 0
a. Rangkuman
Clock
QA
QB
QC
QD
e. Lembar Kerja
Clock J Q J Q
CLK CLK
K Q K Q
JKFFB JKFFB
J Q J Q
Clock
CLK CLK
K Q K Q
JKFFB JKFFB
J Q J Q
Clock
CLK CLK
K Q K Q
JKFFB JKFFB
J Q J Q
Clock
CLK CLK
K Q K Q
JKFFB JKFFB
4. Berikan pulsa-pulsa clock dan catat output QA, QB, QC, QD kedalam
tabel berikut:
Out
Pulsa ke Desimal
B A
0
1
2
3
4
5
6
7
8
k. Kegiatan Penutup
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan
lanjutan dan penerapan
ee. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
ff. Guru memberikan materi lanjutan berupa
evaluasi untuk dikerjakan dirumah
5. DEMULTIPLEXER
Y0
Y1
Y2
Y3
6. MULTIPLEXER
Gambar Multiplexer
4 masukan ke 1
saluran keluaran
A.B
D0
A.B
D1
A.B
D2
D3
A.B
A
B 0 1
0 Do D2
1 D1 D3
7. ENCODER
Suatu decoder atau pendekode adalah system yang menerima kata M bit
akan menetapkan keadaan 1 pada salah satu (dan hanya satu) dari 2m
saluran keluaran yang tersedia. Dengan kata lain fungsi suatu decoder
adalah mengidentifikasi atau mengenali suatu kode terntu. Proses
kebalikannya disebu pengkodean (encoding). Suatu pengkode atau
encoder memiliki sejumlah masukan, dan pada saat tertemtu hanya salah
satu dari masukan-masukan itu yang berada pada keluaran 1 dan sebagai
akibatnya suatu kode N bit akan dihasilkan sesuai dengan masukan khusus
yang dieksitasi. Upamanya kita ingin menyalurkan suatu kode biner untuk
setiap penekanan tombol pada key board alpha numeric (suatu mesin tik
atau tele type). Pada key board tersebut terdapat 26 huruf kecil, 10 angka
dan sekitar 22 huruf khusus, sehingga kode yang diperlukan kurang lebih
bejumlah 84. syarat ini bisa dipenuhi dengan jumlah bit minimum
INPUT
0
D1
2
D2
3
D4 D3
4
D5
5
D7 D6
6
D9 D8
7
D13
9
D15 D14
D C B A
7
C
3
6
B
4 2
2 A
1
1
Masih banyak jenis Encoder yang lain, yang dapat menyandikan simbol
komunikasi angka dan abjad ke angka biner. Aturan ini distandarkan oleh
ASCII (American Standard Code for Information Interchange). Penyandi
ini dipakai dalam Komputer.
a. Rangkuman
Didalam kegiatan komunikasi secara digital sering dilakukan system coding
(sandi). Untuk itu diperlukan rangkaian yang dapat membuat sandi dari
informasi-informasi masukkannya dan dapat menterjemahkan sandi-sandi
yang dibuat sehingga dapat dimengerti oleh manusia. Rangkaian pembuat
sandi disebut encoder. Pengertian encoder adalah rangkaian yang terdiri dari
e. Lembar Kerja
Judul: BCD to 7 segment LED decoder
ALAT DAN BAHAN
1. IC TTL 7447
2. IC 7segment LED
3. R 220 Ohm
4. Catu daya 5V
5. Papan pecobaan/bread board
6. Kabel penghubung secukupnya
7. Multi meter
LANGKAH KERJA
1. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Buatlah rangkaian BCD to & segment LED seperti gambar.
+5V +5V
a
a
MSB b
D
C
7447 c f b
d g
B
e e c
A
f
LSB
g d
Common
Anoda
l. Kegiatan Penutup
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk pelatihan
lanjutan dan penerapan
kk. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
ll. Guru memberikan materi lanjutan berupa
evaluasi untuk dikerjakan dirumah