Langkah – langkah dalam pemilihan motor penggerak utama kapal antara lain :
1. Menghitung besarnya tahanan kapal.
B Breadth
H Depth
T Draft
TF Draught on fore perpendicular
TA draught on after perpendiculer
LPP Length between perpendicular
LDIS Length of displacement
P
CW Water plane
coefficient
CM Midship coefficient
Rn Reynold number
CF friction coefficient
Fn Froude number
CSTER Stern shape parameter
N
METODE HOLTROP
a. Menghitung volume displacement
= Lwl x B x T x Cb wl
= x ρ air laut
a) Menghitung LR
LR = L(1-CP+0.06CPLCB/(4CP-1))
e) Menghitung nilai S
+ 2.38ABT/CB
f) Menghitung nilai Rn
Rn =VxL/u
g) Menghitung nilai CF
CF = 0.075 / (Log10 Rn -2 )2
1.5-2.0 skeg
3 strut bossing
2 hull bossing
2.0-4.0 shafts
2.7 dome
c) Menghitung nilai C1
C1 = 2223105 C73.78613 (T/B)1.07961 (90-iE)-1.37566
d) Menghitung nilai C3
C3 = 0.56 ABT1.5 / { B T (0.31(√ABT) +TF-hB)}
e) Menghitung nilai C2
C2 = exp(-1.89(√C3))
o) Menghitung nilai m4
m4 = C15 0.4 exp (-0.034Fn-3.29)
p) Menghitung nilai Wave Resistance (Rw)
Fn < 0.4 RW-A0.4 = C1 C2 C5 ρ g exp { m1 Fnd + m2 cos (λ Fn-2) }
0.4 < Fn < 0.55 RW = RW-A0.4 + (10Fn - 4) ( RW-B0.55 - RW-A0.4) / 1.5
Fn > 0.55 RW-B0.55 = C17 C2 C5 ρ g exp { m3 Fnd + m4 cos ( λ Fn-2)}
RTR = 0.5 ρ V2 AT C6
b) Menghitung nilai CA
CA = 0.006 ( L + 100 ) -0.16 - 0.00205 + 0.003 √( L / 7.5 ) CB4 C2 ( 0.04 -
C4 )
= L x B x T x Cb
b. Menghitung displasement
= 9.8 m / detik 2
Fn = Vs
gL
Rn = ( Vs x Lwl) /
Koefisien tahanan sisa kapal dapat ditentukan melalui diagram Guldhammer – Harvald
Diambil harga Cr :
( A2 A1 ) x( B3 B1 )
Cr ( dari interpolasi ( B1 x )
( A3 A1 )
Rasio B/T
Bila diagram tersebut dibuat berdasarkan rasio lebar-sarat B/T = 2.5 maka harga
Cr untuk kapal yang mempunyai rasio lebar-sarat lebih besar atau lebih kecil
daripada harga tersebut harus dikoreksi, sesuai pada buku TAHANAN DAN
PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD hal. 119 harus dikoreksi, sesuai pada buku
TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD hal. 119
Tahanan kemudi
berdasarkan TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD 5.5.27 hal.
132 koreksi untuk tahanan kemudi mungkin sekitar :
Cas = 0,00004
CT = Cr + Cf + Ca + Caa + Cas
g) Menghitung nilai CV
CV = (1+K) CF + CA
h) Menghitung nilai wake fraction (w)
w = C9.C20.Cv.L/TA(0.050776+0.93405.C11.Cv / (1-Cp1)) +
0.27951.C20 √(B/(L(1-Cp1)) + C19.C20
= L x B x T x Cb
= 4907,337 m3
2. Menghitung displasement
= 5030,02042 Tons
S = 1.025 . Lpp (Cb.B + 1.7 T) ...(harvald 5.5.31, tahanan dan propulsi kapal,
hal 133)
= 12641,783 m2
= 6.173 m/s
g = Percepatan gravitasi standar
= 9.8 m / detik 2
Fn = Vs
gL
Rn = ( Vs x Lwl) /
= 429875665 m4/s2
Cf = 0.075/(log Rn-2)2 ( Harvald 5.5.14, Tahanan Dan Propulsi Kapal Hal 118)
= 0,001704
Koefisien tahanan sisa kapal dapat ditentukan melalui diagram Guldhammer - Harvald
dengan hasilnya adalah sebagai berikut
L / 1/3 = 4,868
Fn = 0,2168
A B
( A2 A1 ) x( B3 B1 )
Cr 0.00131924 ( dari interpolasi ( B1 x )
( A3 A1 )
Rasio B/T
Bila diagram tersebut dibuat berdasarkan rasio lebar-sarat B/T = 2.5 maka harga
Cr untuk kapal yang mempunyai rasio lebar-sarat lebih besar atau lebih kecil
daripada harga tersebut harus dikoreksi, sesuai pada buku TAHANAN DAN
PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD hal. 119 harus dikoreksi, sesuai pada buku
TAHANAN DAN PROPULSI KAPAL SV. AA HARVALD hal. 119
B/T = 15,00/5,50
= 2,727
Cr = 0.00135556
= 0,243 m
= 0,08273 m
= 0,243 - 0,08273
= 0,16027 m
3
10³Cr = 10³Cr (standar) + 𝛿10¯
𝛿𝐿𝐶𝐵
𝐶𝑟
. |∆LCB|
10³Cr = 1,35556 + ( 0,238 . 0,16027)
Cr = 0,0013964
Anggota badan kapal
Dalam hal ini yang perlu di koreksi adalah :
a) Bos baling-baling
Untuk kapal penuh Cr dinaikkan sebesar 3-5%, diambil 4% sehingga :
Cr = ( 1 + 4 % ) . Cr terhadap LCB
= ( 1 + 4 % ) . 0,0013964
= 0,001464
Perhitungan daya efektif kapal (EHP) menurut buku TAHANAN DAN PROPULSI
KAPAL SV. AA HARVALD hal. 135
EHP = RT (dinas) x Vs
= 149,674 x 6,173
= 923,9376 kW
Pada perencanaan ini digunakan tipe single screw propeller sehingga nilai w
adalah
W = 0,5 Cb – 0,05
= 0,3095
= 0,2786
Va = ( 1- w ) x Vs
= 4,2624 m/s
Harga ηrr untuk kapal dengan propeller tipe single screw berkisar 1.02-1.05.
pada perencanaan propeller dan tabung poros propeller ini diambil harga ηrr
sebesar =1,03
(ηH) = ( 1- t ) / ( 1- w)
= (1- 0.2786)/(1-0,3095)
= 1.045
(Pc) = ηrr x ηp x ηH
= 1.03 x 45 % x 1.045
= 0.4844
Daya pada tabung poros baling-baling dihitung dari perbandingan antara daya
efektif dengan koefisien propulsif, yaitu :
DHP = EHP/Pc
= 1239,0207 / 0.4844
= 2557,85 Hp
THP = EHP/ Η
= 1239,0207 / 1.045
= 1185,666 Hp
Untuk kapal yang kamar mesinnya terletak di bagian belakang akan mengalami
losses sebesar 2%,sedangkan pada kapal yang kamar mesinnya pada daerah
midship kapal mengalami losses sebesar3%. Pada perencanaan ini kamar mesin di
bagian belakang sehingga mengalami losses atau efisiensi transmisi porosnya
(ηsηb) sebesar = 0.98
SHP = DHP/ηsηb
= 2557,85 / 0.98
= 2610,051 Hp
a) BHPscr
Adanya pengaruh effisiensi roda sistem gigi transmisi (ηG), pada tugas ini
memakai sistem roda gigi reduksi tunggal atau single reduction gears dengan
loss 2% untuk arah maju sehingga ηG = 0,98
= 2610,051 / 0.98
= 2663,32 Hp
b) BHPmcr
Daya keluaran pada kondisi maksimum dari motor induk, dimana besarnya daya
BHPscr = dari BHPmcr (kondisi maksimum)
= 2662,32 / 0.9
= 2959,244 Hp
Dari data mengenai karakteristik putaran kerja dan daya pada kondisi MCR dapat
ditentukan spesifikasi motor penggerak utama atau main engine dari kapal ini.
Sehingga dari data ini, dapat ditentukan tipe - tipe motor penggerak yang akan
dipakai.
Dari berbagai pertimbangan tersebut, maka dalam perencanaan untuk kapal
tanker ini, dipilih mesin induk sebagai berikut :
Merk : MAN B&W
Cycle : 4 Strokes
Type : 9l28/32A
Daya maksimum : 2205 kW atau 3000 Hp
Jumlah Silinder : 8 Silinder
Bore : 280 mm
Piston Stroke : 320 mm
Engine Speed : 775 Rpm
Fuel Consumtion (SFOC) : 138 g/BHPh
= 4907,337 m3
2. Perhitungan Displacement ( ∆ )
= L x B x T x Cb x
= 5030,02042 Tons
= 429875665 m4s2
= 0,217 m/s
= 0,001705
= 23,295 m
Cstern = -8
= 1 + 0,011 x (-8)
= 0,912
= 1,224
= 1715,170 m2
Viscous Resistance
= 42,978 KN
Bossing =2
= 7,963 m2
= 2,052 + 7,963
= 10,014 m2
m2
= 16,047 / 1310,014
= 1,602
= 0,534 kN
= 28,528
C1 = 2223105 C73.78613(T/B)1.07961(90-iE)-1.37566
= 4,058
C3 = 0,56ABT1.5/{BT(0.31(√ABT)+TF-hB)}
=0
C2 = exp(-1.89(√C3))
=1
C5 = 1-0.8 AT / (B T CM)
L/B= 182,73 / 15
= 5,515
= 0,881
d = -0.9
Cp = 0,724
= 1,231
= -2,249
L3/= 82,733/4907,02042
= 115,383
C15 = -1,69385
= -0,106
= 21,236 kN
FnT = V / √ ( 2 g AT / ( B + B CWP ) )
= ~
C6 = 0,2 (1 – 0,2FnT)
=0
RTR = 0,5 ρ V 2 A T C 6
=0
= 0,066
C4 = 0,04
( 0.04 - C4 )
= 0,00055772
RA = 0,5 ρ V2 S CA
= 18,684 kN
= 125,954 kN
RT = (1 + 20%) x 125,954
= 151,144 kN
<2/3 5,5
<3,6 m
B/Ta = 15/5,5
= 2,727
C8 = B S / (L D Ta)
= 15,816
C9 = C8
= 15,816
C11 = T/D
= 5,5/3,6
=1,538
= 0,069
= 1+(0.0015 x (-8))
= 1,012
= 0.729
CF = 0,001577
CA = 0,000558
= 0.002628745
w= C9.C20.Cv.L/T(0.050776+0.93405.C11.Cv/(1-
Cp1))+0.27951.C20√(B/(L(1-Cp1))+C19.C20
= 0.183
= 0.147
Harga ηrr untuk kapal dengan propeller tipe single screw berkisar antara 1.02-
1.05. Pada perencanaan propeller dan tabung poros propeller ini diambil
harga ηrr sebesar 1.03.
Yaitu open water efficiency, effiesinsi dari propeller pada saat dilakukan
open water test. ηo antara 40 – 70%, maka dalam rencana 45%
Efisiensi lambung (ηh) adalah rasio antara daya efektif (PE) dan daya dorong
(PT). Efisiensi Lambung ini merupakan suatu bentuk ukuran kesesuaian
rancangan lambung(stern) terhadap propulsor arrangement-nya, sehingga
efisiensi ini bukanlah bentuk power conversion yang sebenarnya. Maka nilai
Efisiensi Lambung inipun dapat lebih dari satu, pada umumnya diambil
angka sekitar 1,05. Pada efisiensi lambung, tidak terjadi konversi satuan
secara langsung.
η H = (1 – t) / (1 – w)
= (1 – 0.147) / (1 – 0.183)
= 1,044
Pc = ηrr x ηo x ηH
= 0.484
EHP = RT service x Vs
= 1269,48 HP
f) Menghitung Daya Yang Disalurkan (DHP)
Daya Yang Disalurkan ( PD ) adalah daya yang diserap oleh baling-baling kapal
guna menghasilkan Daya Dorong sebesar PT, atau dengan kata lain, PD
merupakan daya yang disalurkan oleh motor penggerak ke baling-baling kapal
(propeller) yang kemudian dirubahnya menjadi Daya Dorong kapal (PT).
DHP = EHP / Pc
= 1269,48 / 0,484
= 2584,62 HP
THP = EHP / ƞh
= 1269,48 / 1,044
= 1197,97 HP
Untuk kapal yang kamar mesinnya terletak di bagian belakang, akan mengalami
losses sebesar 2%. Sedangkan pada kapal yang kamar mesinnya pada daerah
midship kapal, mengalami losses sebesar 3%. Pada perencanaan kali
= 1928,12 / 0.98
= 2637,36 HP
a. BHP scr
Besarnya daya mesin induk yang diperlukan pada perencanaan baling - baling
dan tabung poros baling - baling ini tidak terlepas oleh adanya harga efisiensi
sistem roda gigi transmisi atau ηG. Adanya harga efisiensi sistem roda gigi
transmisi ηG ini karena direncanakan pada hubungan sistem transmisi daya
antara motor induk dengan poros propeler terpasang sistem roda gigi reduksi.
Sistem roda gigi pada kapal ini direncanakan menggunakan Gigi Reduksi
Tunggal atau Single Reduction Gears dengan loss 2% untuk arah maju dan
Gigi Pembalik atau Reversing Gears dengan loss 1%. Harga efisiensi sistem
roda gigi transmisi atau ηG dari setiap sistem adalah :
Daya Poros yang telah direncanakan di sini adalah daya maju, Sehingga
untuk daya motor penggerak yang diperlukan adalah
BHPscr = 2637,36 / ηG
= 2637,36 / 0,98
= 2691,19 HP
BHP (Brake Horse Power) yaitu daya yang didistribusikan untuk pengerak
utama. Besarnya daya motor penggerak utama (BHP) adalah daya keluaran
pada pelayaran normal atau SCR (Service Continue Rating), dimana besarnya
adalah 90 % dari daya keluaran pada kondisi maksimum atau MCR
(Maximum Continue Rating). Sedangkan daya keluaran pada kondisi
maksimum (MCR) motor induk ini adalah
= 2691,19 / 0,9
= 2990,21 HP
1. Menentukan Nprop
Nprop = 161 rpm
2. Menentukan nilai Va
Va = Vs x ( 1-w )
= (6.173) x (1-0.183)
= 5.044m/s
= 9,804 knot
3. Menentukan nilai Bp
Bp = (161 x 2584,62) /9,804
= 29,19
4. 0.1739*(Bp^0.5) = 0,94
Dari pembacaaan grafik didapatkan :
BP - δ Diagram
1. Diameter maksimum = 0.65 x T
= 3.6 m
2. Menentukan Va
Va = (1-w) x Vs
= 9,804 knot
Jenis DHP
N (engine) N.Prop(Rpm) w Vs (knot) Va (knot) Bp1 0.1739√Bp1
Prop. (HP)
3. δo = (1/Jo) / 0.009875
4. Nilai Do dalam british unit (ft), maka Va dalam (knot) dan N dalam rpm.
Type
0.1739 (BP)1/2 P/Do 1/Jo δo Ηo
propeller
7. δo = (1/Jo) / 0.009875
8. Nilai Do dalam british unit (ft), maka Va dalam (knot) dan N dalam rpm.
PERHITUNGAN KAVITASI
1. Angka kavitasi
σ0.7R=(1.882+19.62(h))/Va2+4.836n2D2
Dimana :
h = jarak sarat air dengan center line propeller
h = T - 0.33T
h = 5,5 - 0.33 (5,5)
h = 3,685 m
T = 151,144/(1-0,147)
= 177,19 kN
Projected Area dari Propeller
τc = (T / Ap)/ (0.5 x ρ x VR2)
= T/ ( 0,5 x ρ x Ap x VR2)
Dimana :
VR2 = Va2 + (0.7 x π x N x D)2
Va = 5.044 m/s
N = 161 rpm = 2,68 rps
D = Diameter propeller
ρ = 1.025 ton/m3
A0 = 1/4 x π x D2
AP = AD x (1.067 - 0.229(P/D))
Karena nilai kavitasi dari hasil perhitungan lebih kecil dari angka kavitasi dari hasil
pembacaan pada grafik buril maka tidak terjadi kavitasi.
EHP = RT x VS
Dimana :
RT = 151,144 kN
Vs = 6.173 m/s
EHP = 1451,144 x 6,173
= 1993,06 kW
= 1250,76 HP
= 0.666
Sehingga didapatkan
DHP = EHP/Pc
= 1250,76/0.647
= 1878,96 HP
Dan pemilihannya ialah single reduction gears = 0.98 dengan loss 2%,
BHPSCR = SHP / ηG
= 1917,31/0.98
= 1956,44 HP
Besarnya daya motor penggerak utama atau motor induk ini adalah daya keluaran
pada pelayaran normal atau SCR, dimana besarnya adalah 90 % dari daya keluaran
pada kondisi maksimum atau MCR.
BHPMCR = BHPSCR
= 1956,44/ 0.9
= 2173,82 HP
Daya engine yang dipilih adalah 2205 Kw Atau 3000hp. Jadi keperluan daya
masih tercukupi.
KESIMPULAN PERHITUNGAN
Analisa
1) Jenis dan type propeller yang digunakan harus disesuaikan dengan
type kapal, konfigurasi system transmisi dan jenis motor
penggeraknya.