Anda di halaman 1dari 6

Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

BAB XII
STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

A. Membeli Software
Canned software (software massal) dibuat oleh perusahaan pengembang software dan
dijual di pasar terbuka untuk berbagai lapisan pemakai yang memiliki persyaratan yang
hampir sama.

Turnkey systems (sistem terima jadi) beberapa perusahaan menggabungkan software dan
hardware, serta menjual keduanya sebagai satu paket. Karena vendor
memasangkeseluruhan sistem dan pemakai hanya perlu “terima jadi”.

Internet memberi perusahan cara baru untuk mendapatkan software:


Penyedia jasa aplikasi (Application service providers - ASPs) menyediakan Web-based
software pada komputer mereka dan mengirim software ke klien melalui Internet.

Perusahaan yang membeli, bukan mengembangkan software SIA, masih harus mengikuti
proses SDLC sebagai berikut :
1. Analisis sistem 4. Implementasi dan perubahan
2. Desain konseptual sistem 5. Operasi dan pemeliharaan
3. Desain fisik

B. Pengembangan Sistem oleh Departemen Sistem Informasi


Di luar ketersediaan software massal yang bagus, banyak organisasi yang mengembangkan
software mereka sendiri karena kebutuhan perusahaan unik atau karena ukuran perusahaan
dan kerumitannya membutuhkan software khusus.

Mengembangkan software khusus sulit untuk dilakukan dan berpeluang menimbulkan


kesalahan.Serta memakan banyak waktu dan sumber daya.

Pengembangan Software oleh Perusahaan Luar


Ketika mengontrak organisasi luar, perusahaan harus mempertahankan pengendalian atas
proses pengembangan. Petunjuk berikut ini direkomendasikan:
1. Memilih pengembang dengan hati-hati 4. Menjaga komunikasi yang efektif
2. Menandatangani kontrak 5. Kendalikan semua biaya
3. Rencanakan dan awasi setiap langkah

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) - RDK 82


Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Pengembangan Software oleh Pemakai Akhir


End-user computing (EUC) adalah pengembangan, penggunaan, dan pengendalian aktif
atas sistem informasi berbasis komputer oleh para pemakai.

Bersama dengan bangkitnya PC yang murah dan banyaknya ragam software yang canggih
dan murah, para pemakai mulai mengembangkan sistem mereka sendiri untukmembuat dan
menyimpan data, mengakses serta men-download data perusahaan, serta berbagi data dan
sumber daya komputer dalam jaringan.

Pengembangan Software oleh Pemakai Akhir yang Tepat


Berikut ini adalah contoh-contoh yang perkembangan oleh pemakai akhir yang tepat:
1. Menarik informasi dari database perusahaan untuk menghasilkan laporan sederhana
atau untuk menjawab permintaan yang tidak rutin.
2. Melakukan sensitivitas “what if” atau analisis statistik.
3. Mengembangkan aplikasi dengan menggunakan software yang telah jadi, seperti
spreadsheet atau sistem database.
4. Mempersiapkan jadwal dan daftar, seperti jadwal depresiasi, daftar jatuh tempo piutang
usaha, dan amortisasi pinjaman.

Manfaat dari End-User-Pengembangan Software:


1. KreasiUser, Pengendalian, & Implementasi
2. Sistem yang memenuhi kebutuhan pemakai
3. Ketepatan waktu
4. Membebaskan sumber daya system
5. Kefleksibilitasan dan kemudahan penggunaanVersatility

Risiko End-User-Pengembangan Software:


1. Kesalahan Logika dan pengembangan
2. Pengujian aplikasi yang tidak memadai
3. Sistem yang tidak efisien
4. Sistem yang dikendalikan dan didokumentasikan dengan kurang baik
5. Ketidaksesuaian Sistem
6. Duplikasi sistem dan data
7. Peningkatan biaya

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) - RDK 83


Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Mengelola dan Mengendalikan End-User Computing


Organisasi menggunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk mengelola dan
mengendalikan end-user computing. Contohnya, layanan bantuan (help desk) dapat
mendorong, mendukung, mengkoordinasikan dan mengendalikan berbagai aktivitas
pemakai akhir.

Fungsi Help Desk


1. Memberikan bantuan 24 jam untuk membantu mengatasi masalah.
2. Bertindak sebagai penjelas informasi, koordinasi, dan pemberi bantuan.
3. Melatih para pemakai akhir, tentang bagaimana menggunakan hardware atau software
tertentu, dan menyediakan pemeliharaan dan dukungan yang memadai.
4. Mengevaluasi produk hardware dan produk software pemakai yang baru.
5. Membantu pengembangan aplikasi.
6. Mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai standar.
7. Mengendalikan data perusahaan.

C. Melakukan Outsource untuk Sistem


Outsource adalah mengontrak perusahaan luar untuk menangani semua bagian dari data
aktivitas pemrosesan organisasi.

Di dalam perjanjian outsource mainframe, penyedia layanan membeli semua komputer klien
dan mempekerjakan semua atau sebagain besar pegawai klien.

Dalam perjanjian outsourcing klien/server atau PC, organisasi meng-outsource layanan


tertentu, bagian dari bisnisnya, fungsi tertentu, atau dukungan PC.
Manfaat Outsourcing:
1. Sebuah solusi untuk bisnis
2. Penggunaan asset
3. Akses ke keahlian yang lebih besar dan teknologi yang lebih canggih
4. Biaya yang lebih rendah
5. Perbaikan waktu untuk pengembangan
6. Peniadaan kepadatan dan kejarangan penggunaan
7. Memfasilitasi pengecilan ukuran perusahaan

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) - RDK 84


Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Risiko melakukan Outsourcing:


1. Ketidak fleksibilitasan 4. Sistem paket
2. Kehilangan kendali sistem dan/atau data 5. Tujuan yang tidak terpenuhi
3. Pengurangan keunggulan kompetitif 6. Layanan yang kurang baik

D. Rekayasa Ulang Proses Bisnis


Rekayasa ulang proses bisnis adalah analisis menyeluruh dan pendesainan ulang yang
lengkap atas proses bisnis dan sistem informasi untuk mencapai peningkatan kerja yang
dramatis.

Rekayasa ulang proses bisnis adalah proses revolusioner yang menantang struktur
organisasi, peraturan, asumsi, aliran kerja, deskripsi kerja, prosedur manajemen,
pengendalian, dan nilai serta budaya organisasi.

BPR menarik perusahaan kembali ke proses bisnis dasarnya serta berfokus pada mengapa
BPR dilakukan daripada rincian bagaimana BPR dilakukan.

BPR kemudian membentuk kembali keseluruhan praktik kerja organisasi dan aliran
informasi untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Prinsip-prinsip Rekayasa Ulang:


1. Mengatur hasil, bukan tugas.
2. Membuat pemakai output melakukan proses.
3. Membuat mereka yang menghasilkan informasi memproses informasi tersebut.
4. Memusatkan dan menyebarkan data.
5. Mengintegrasikan aktivitas paralel
6. Memberdayakan para pekerja, menggunakan pengendalian internal, dan membuat
strutur organisasi menjadi lebih datar.
7. Mengumpulkan data saat itu juga, di sumbernya.

Tantangan yang dihadapi dalam Usaha Rekayasa Ulang:


1. Tradisi 5. Penolakan
2. Persyaratan waktu 6. Risiko
3. Kurangnya dukungan manajemen 7. Skeptisisme
4. Pelatihan kembali 8. Pengendalian

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) - RDK 85


Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

E. Pembuatan Prototipe
Prototipe adalah pendekatan ke dasain sistem yang mengembangkan modal kerja yang
disederhanakan dari sistem.
Prototipe, atau rancangan awal ini, dapat dengan cepat dan murah untuk dibangun dan
diberikan pada para pemakai atau diuji.

Langkah-langkah yang terlibat dalam mengembangkan prototype:


1. Mengidentifikasi persyaratan sistem.
2. Mengembangkan prototipe awal yang memenuhi persyaratan yang telah disetujui.
3. Para pemakai mengidentifikasi perubahan, pengembang membuat perubahan, dan
sistem tersebut sekali lagi dikembalikan pada para pemakai.
4. Menggunakan sistem yang disetujui oleh para pemakai.
Manfaat Pembuatan Prototipe:
1. Pemahaman yang lebih baik atas kebutuhan pemakai
2. Keterlibatan dan kepusan pemakai yang lebih besar
3. Waktu pengembangan yang lebih cepat
4. Lebih sedikit kesalahan
5. Lebih banyak peluang untuk perubahan
6. Lebih murah

Kelemahan Pembuatan Prototipe:


1. Waktu pemakai yang Signifikan
2. Kurang efisien dalam penggunaan sumber daya system
3. Pengembangan sistem yang tidak lengkap
4. Sistem didokumentasikan dan diuji secara tidak memadai
5. Reaksi perilaku yang negative
6. Pengembangan tanpa akhir

Computer-Aided Software Engineering (CASE)


CASE adalah paket terpadu dari alat-alat berbasis komputer yang mengotomatisasi aspek-
aspek penting dalam proses pengembangan software.

Alat CASE digunakan untuk merencanakan, menganalisis, mendesain, memrogram, dan


mempertahankan sistem informasi.

CASE juga digunakan untuk memperkuat usaha manajer, pemakai, dan programer dalam
memahami kebutuhan informasi.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) - RDK 86


Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Alat CASE tidak menggantikan desainer terampil, melainkan menyediakan sekumpulan alat
terpadu yang mendukung para pengembang secara efektif untuk semua tahapan SDLC.
Software CASE pada umumnya memiliki alat-alat untuk perencanaan strategis, manajemen
sistem dan proyek, desain database, tampilan layar dan laporan, dan pembuatan kode
secara otomatis.

Keuntungan teknologi CASE adalah sbb:


1. Perbaikan produktivitas
2. Perbaikan kualitas program
3. Penghematan biaya
4. Perbaikan prosedur pengendalian
5. Penyederhanaan dokumentasi

Beberapa masalah dengan teknologi CASE adalah sebagai berikut:


1. Tidak kompatibel
2. Biaya
3. Harapan yang tidak terpenuhi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) - RDK 87

Anda mungkin juga menyukai