Anda di halaman 1dari 3

A.

Morfologi

Tubuh burung perkutut berukuran kecil, dengan kepala yang juga berukuran kecil
membulat berwarna abu-abu. Paruh burung perkutut panjang dan meruncing menandakan bahwa
burung perkutut merupakan burung pemakan biji-bijian seperti padi dan jagung. Burung ini tidak
memiliki gigi seperti halnya burung-burung yang lain, makanannya langsung ditelan dan akan
dicerna pada lambung. Mata burung perkutut bulat, pada burung betina kulit di sekitar mata lebih
tipis sehingga mata terlihat agak besar, sedangkan pada burung jantan kulit di sekitar mata tebal
sehingga terlihat mata lebih kecil dari burung betina. Leher burung perkutut agak panjang dan
diselimuti oleh bulu-bulu yang halus. Bulu di sekitar dada dan leher membentuk pola garis
melintang berwarna hitam dan putih. Badan burung perkutut diselimuti oleh bulu berwarna
kecokelatan. Pada bulu sayap burung perkutut terdapat garis melintang berwarna cokelat tua.
Demikian juga pada ekor burung perkutut berwarna cokelat dan panjang. Jari burung perkutut
berjumlah empat jari disetiap kakinya dengan kuku-kuku yang runcing. Tiga dari empat jarinya
menghadap ke depan sedangkan satu jari lainnya menghadap ke belakang. Bentuk jari-jari
burung perkutut disesuaikan untuk bertengger.

Sama halnya dengan jenis aves yang lain, burung perkutut memiliki penutup tubuh, yaitu
bulu. Berdasarkan susunan anatominya, bulu dibagi menjadi lima bagian, yaitu:

1 Filoplumae. bulu burung yang halus yang menutupi seluruh permukaan tubuh Filoplumae
memiliki tangkai panjang dan bercabang pada ujungnya. Filoplumae berfungsi untuk
menjaga suhu tubuh burung.

2 Plumae. Bulu burung yang terdapat pada bagian sayap dan ekor. Plumae digunakan untuk
mengangkat tubuh pada saat akan terbang serta mengatur arah terbang dan keseimbangan
tubuh pada saat terbang.

3 Plumulae. Bulu burung yang berfungsi melindungi filoplumae dan memberi bentuk pada
burung.

Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:

 Tectrices. Bulu yang menutupi badan.

 Rectrices. Bulu yang berada pada pangkal ekor dan berfungsi sebagai kemudi.

 Remiges. Bulu pada sayap, dibagi menjadi, yaitu:

1) Remiges primarie. Yang melekat secara digital pada digiti dan secara metacarpal
pada metacarpalia.

2) Remiges secundarien. Melekat secara cubital pada radial ulna.


3) Remiges tertier yang terletak paling dalam.

 Parapterum. Bulu yang menutupi daerah bahu.

Fungsi bulu adalah untuk melindungi tubuh, untuk membantu mengangkat tubuh saat akan
terbang, untuk mengemudi pada saat terbang, untuk membantu proses pendaratan saat burung
mau menghinggap, dan untuk memperindah tubuh. Selain itu, bulu-bulu pada tubuh burung ini
juga tersusun sedemikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara/menjaga tubuh
burung tetap hangat di tengah udara dingin. Bulu-bulu itu juga digunakan untuk menghangatkan
telurnya pada saat dierami.

B. Alat Gerak

Burung memiliki struktur tulang yang diadaptasikan untuk mempermudah burung saat
terbang. Adaptasi tulang burung tersebut adalah sebagai berikut:

a) Burung memiliki paruh yang sangat ringan,

b) Burung memiliki tulang dada (sternum) yang pipih dan luas, berguna sebagai tempat
pelekat otot terbang yang luas.

c) Tulang-tulang pada burung berongga sehingga terasa ringan.

d) Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada
tangan manusia. Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung
terbang.

e) Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat, terutama ketika
mengepakkan sayap pada saat terbang.

Hal-hal inilah yang memunginkan burung untuk terbang. Di bawah ini adalah fungsi-fungsi
rangka yang ada pada burung :

 Tengkorak : melindungi otak dan isi kepala.

 Tulang leher : untuk menghubungkan ke tempurung kepala.

 Tulang lengan : untuk menggerakkan sayap.

 Tulang hasta : tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan.

 Tulang pengumpil : tulang sayao yang menghubungkan dengan tulang lengan.

 Korakoid : penghubung tulang dada.


 Tulang dada : tempat melekatnya otot untuk terbang.

 Tulang rusuk : tulang yang melindungi isi perut.

 Pelvis : penghubung tulang ekor.

 Tulang ekor : tulang penghubung dengan kloaka.

Anda mungkin juga menyukai