Anda di halaman 1dari 4

A.

Burung

Burung merupakan hewan yang tergolong dalam kelas Aves, subfilum Vertebrata serta filum
Chordata. Burung merupakan hewan berdarah panas( Homoithermal), yang dapat mengatur
temperatur tubuhnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar. Bagi Campbell

( 2003) dalam( Marsono, 2020) melaporkan kalau burung merupakan hewan endotermik yang
mempunyai keahlian memanfaatkan panas metabolis sendiri dalam mempertahankan
temperatur badan. Aves merupakan hewan yang

selalu ditemukan di kawasan penduduk sebab mempunyai kemampuan terbang dimana


sayapnya merupakan modifikasi dari anggota gerak anterior serta kaki yang berperan buat
bertengger, berenang serta berjalan( Widyawati, 2018).

B. Morfologi Burung

Burung( Aves) mempunyai karakteristik spesial seperti tubuh yang

ditutupi bulu serta memiliki adaptasi untuk terbang. Jasin( 1992) dalam( Rini, 2018)
melaporkan kalau wujud morfologi burung

bisa dilihat dari tubuh yang diselimuti bulu. Bulu berperan sebagai daya tarik bagi
pasangannya, untuk penyamaran dengan lingkungan sekitar( kamufalse), menjaga panas serta
anti air. Bagi Jasin( 1992) dalam

( Saraswati et angkatan laut(AL)., 2018) melaporkan kalau burung mempunyai 2 pasang


anggota alat gerak seperti anggota anterior yang mengalami modifikasi menjadi sayap,
sementara itu anggota posterior disesuaikan guna berenang serta hinggap, masing- masing
berupa kaki berjari sebanyak 4 buah. Cakar terbungkus kulit yang bersisik serta menanduk.
Kaki burung mempunyai peranan untuk berjalan, mencengkeram serta menggali tanah.
Tarsometatarsus tertutup oleh kulit yang mengalami penandukan serta biasanya berupa sisik,
pada bagian mulut terdapat bagian yang terproyeksi sebagai paruh yang terbungkus lapisan
tanduk.

Foto 1 Morfologi Burung( MacKinnon dkk., 2010)

Menurut

( Listyorini, 2010) melaporkan kalau paruh burung mempunyai bentuk beragam menurut
kategori makanan yang dimakan. Paruh berperan untuk mematuk makanan, menggaruk-
garuk bulu, mencari bahan dan penyusun sarang serta selaku proteksi diri. Ekor burung
berperan guna menjaga keseimbangan serta mengatur kendali disaat terbang. Burung
merupakan hewan yang sangat dikenal orang, sebab dapat dilihat dimana- mana, aktif pada
pagi ataupun sore hari serta unik dalam hal memiliki bulu selaku penutup tubuh. Bulu pada
burung tersebut dapat mengatur suhu serta terbang. Berkat keahlian terbang tersebut burung
bisa mendiami seluruh habitat. Warna serta suara sebagian burung merupakan energi tarik
mata dan telinga manusia.

Burung menggambarkan hewan moderen yang mempunyai bulu. Bulu merupakan

hasil modifikasi dari sisik reptilia. Terdapat 2 macam bulu seperti bulu terbang serta bulu
dasar yang berperan dalam mengendalikan suhu badan dari burung tersebut. Peranan bulu
tersebut penting karena burung merupakan hewan homeoterm yakni hewan yang memelihara
suhu konstan serta relatif tetap tinggi. sehingga senantiasa aktif walaupun cuaca dingin.
Berdasarkan susunan anatominya, bulu- bulu bisa dibagi jadi 3 macam yakni:

a. Plumae merupakan tipe bulu yang memberi bentuk tubuh yang selalu berada pada sayap
serta ekor burung yang mempunyai peranan dalam menunjang terbang.

b. Plumulae merupakan tipe bulu muda yang ada pada burung yang tengah mengerami telur
yang berperan sebagai isolator.

c. Filoplumae merupakan tipe bulu yang memiliki rambut, dimana Bulu tersebut dapat
berkembang di seluruh permukaan tubuh serta mempunyai peranan sebagai sensor. Morfologi
burung dapat di amati dari gambar
2.

Foto 2. Morfologi Bulu pada Burung.

Burung memiliki karakteristik khas seperti tubuh yang berbungkus dengan bulu, anggota
extremitas serta anggota anterior sudah mengalami modifikasi seperti anggota exteremitas
bermodifikasi menjadi sayap serta anggota interior dapat menyesuaikan untuk hinggap serta
berenang. Ciri- ciri burung dalam penyesuaian fisik guna terbang seperti bertubuh pendek,
kokoh serta padat, dengan mempunyai otot yang kokoh sehingga dapat mengerakkan sayap
dan mempunyai kaki yang kuat buat meluncurkanya ke udara serta meredam efek pendaratan.
Rangka tubuh burung tersusun oleh tulang- tulang yang

mempunyai dimensi kecil, sebagian berongga tanpa sumsum, sebagian tulang mempunyai
kantong udara yang terhubung dengan sistem pernafasan.

Foto 3. Wujud Paruh serta Kaki Burung.

Paruh pada burung saat ini bisa menggantikan peranan rahang serta memiliki leher yang
ramping, burung mempunyai tulang dada yang luas

guna dalam membantu menyeimbangkan tubuh serta dilengkapi oleh otot yang kokoh buat
terbang. Otot mendapatkan tenaga dari oksidasi di dalam badan. Oksigen tersebut mengalir
satu arah lewat kantong hawa serta paru- paru. Peranan kantong udara( saccus pneumaticus)
adalah untuk membatu pernafasan pada saat terbang, membungkus organ dalam supaya tidak
kedinginan, menghindari hilangnya panas sangat banyak, mengatur berat spesies tubuh pada
saat berenang serta membantu memperkeras suara. Keahlian terbang burung didukung oleh
adanya sistem indra serta sistem saraf yang sudah berkembang dengan baik. Daya
penglihatan burung sangat kuat serta mempunyai reflek otot sangat baik. Adanya kemampuan
terbang mengakibatkan hewan ini bisa berimigrasi serta mencari sumber makanan sampai
jauh dari habitat aslinya. Saluran pencernaan burung terdiri atas paruh, rongga mulut, taring
esophagus, tembolok, lambung kelenjar, lambung penguyah, usus halus, usus besar, serta
kloaka. Tembolok merupakan pelebaran dari esophagus. Gambar kerangka burung dapat
dilihat pada Gambar 2. 4.
Foto 4. Kerangka Burung

Anda mungkin juga menyukai