Anda di halaman 1dari 3

DERMATITIS KONTAK IRITAN

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

KLINIK
Ttd dr.Ninik
DUTA MEDIKA dr. Ninik Setya
Hastuti

Dermatisis kontak iritan (DKI) adalah reaksi peradangan kulit


non-imunologik. Kerusakan kulit terjadi secara langsung
tanpa didahului oleh proses sensitisasi. DKI dapat dialami
oleh semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan
1. Pengertian ras. Penyebab munculnya dermatitis jenis ini adalah bahan
yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak
pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu yang biasanya
berhubungan dengan pekerjaan.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


menentukan diagnosis dan penatalaksanaan dermatitis
2. Tujuan
kontak iritan.

Keputusan Pimpinan Klinik Nomor SK/031/IV/KLINIK-


3. Kebijakan
DM/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.

4. Referensi KMK Nomor 514 Tahun 2015


5. Prosedur/ 5.1 Petugas melakukan anmanesis
Langkah-langkah
5.2 Petugas melakukan penjelasan kepada pasien pasien
tentang Dermatisis kontak iritan dan cara
pencegahannya dengan menghindari faktor resiko
5.3 Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang
diperlukan/yang sesuai
5.4 Jika ada indikasi dilakukan pemeriksaan penunjang
5.5 Petugas menegakkan diagnose dan atau differential
diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan)
5.6 Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa
yang ditegakkan
5.7 Pemberian topikal steroid betametason valerat krim 0,1
% selama 2 minggu Pemberian obat oral loratadin 1 x
10 mg per hari selama maksimal 2 minggu.
5.8 Petugas memberikan resep kepada pasien untuk
diserahkan ke sub unit farmasi
5.9 Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaan, diagnosa, terapi yang telah dilakukan
dalam rekam medis pasien
5.10 Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus
untuk dientry
5.11 Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan,
diagnose dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam
medis ke data simpus
5.12 Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus
untuk dientry
5.13 Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan,
diagnose dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam
medis ke data simpus
5.14 Petugas memberitahukan kepada pasien perlu
mengidentifikasi faktor risiko, menghindari bahan-bahan
yang bersifat iritan, baik yang bersifat kimia, mekanis,
dan fisis, memakai sabun dengan pH netral dan
mengandung pelembab, serta memakai alat pelindung
diri untuk menghindari kontak iritan saat bekerja.
5.15 Dilakukan rujukan apabila kelainan tidak membaik
dalam 4 minggu setelah pengobatan standar dan sudah
menghindari kontak.
6. Diagram Alir -
7.1 Ruang Pendaftaran
7. Unit Terkait 7.2 Ruang Pemeriksaan Umum
7.3 Ruang Farmasi

8. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai