Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MATA KULIAH: PRATIKUM GENETIKA

MEKANISME PEWARISAN SIFAT

OLEH:

NAMA : DEVI ARISANTI LUBIS


NIM : 4171141012
JURUSAN : BIOLOGI
PROGRAM : PENDIDIKAN BIOLOGI (S1)
KELOMPOK : II (DUA)
TGL.PELAKSANAAN : 13 NOVEMBER 2019

FAKULTAS MATEMATIKADAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019/2020
I. JUDUL PERCOBAAN: MEKANISME PEWARISAN SIFAT

II. TUJUAN PERCOBAAN : 1.

2.

3.

4.

5.

III. TINJAUAN TEORITIS : “ Mekanisme Pewarisan Sifat “

Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan suatu


makhluk hidup, karena kromosom merupakan alat pengangkutan bagi gen – gen yang
akan dipindahkan dari suatu sel induk ke sel anakannya, dari generasi yang satu ke
generasi yang lainnya. Pengamatan terhadap perilaku kromosom sama pentingnya dengan
mempelajari struktur kromosom. Perilaku atau aktivitas kromosom dapat terlihat dalam
siklus sel, termasuk didalamnya adalah pembelahan sel (mitosis atau meiosis). Mitosis
merupakan dasar dalam pembiakan vegetatif tanaman, sedangkan meiosis merupakan
dasar munculnya keragaman. Oleh karena itu, penting bagi para pemulia untuk
mempelajari pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis, agar dapat mendukung
program pemuliaan tanaman.

Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel


somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase,
anafase, dan telofase (Satrosumarjo, 2006). Pada praktikum ini, digunakan ujung akar
bawang merah (Allium cepa). Bawang merah sangat menolong dalam mempelajari
analisis mitosis karena memiliki kromosom yang besar, jumlah kromosom yang tidak
terlalu banyak, mudah didapatkan, dan mudah dilakukan (Stack, 1979).

Kromosom adalah unit struktur sel yang berukuran makromolekul yang berisi
DNA yang dapat menyimpan data pewarisan sifat makhluk hidup. Kata kromorom
berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan kromosom
terdiri atas dua bagian yaitu sentromer atau kinekthor yang merupakan pusat kromosom
berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonrma dan gen berjumlah
dua buah (Sastrosumarjo,2006).

Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa kromosom merupakan alat ransportasi


materi genetic (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum
Mendel, sedangkan menurut Masitah (2008) menjelaskan bahwa kromosom adalah
susunan beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang. Setiap
kromosom adalah genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya oleh
bebrapa kriteria, termasuk panjang relative kromosom, posisi suatu yang disebut
sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda—beda,
kehadiran dan posisi bidang yang disebut kronomer. Adanya perpanjangan arus pada
terminal dan material kromatin yang disebut satelit (Suprihati.2007).

Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan yang sangat


banyak, tumbuhan mengalami pembelahan secara tidak langsung yyang disebut dengan
pembelahan mitosis. Dimana pembelahan ini terjadi di ujung akar , yang mengalami
pembelahan awal, mitosis terjadi dalm sel sistomatik yang bersifat maristematik, yaitu sel
– sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh, mitosis pada tumbuhaan terjadi selama
mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakn bagian dari suatu proses yang
berputar dan terus menerus (Setjo.2004).

Pembelahan sel terbagi menjadi 2 yaitu mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis
adalah pembelahan secara binner dan pembelahan sel – sel somatic, dimana pembelahan
mitosis ini terjadi proses yaitu interfase, profase,metakinesis, metaphase,anaphase, dan
telofase (Suryo,2008).

Bawang merah ( Allium ascalonicum) merupakan salah satu anggota dari family
Liliaceae. Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis.
Tanaman memiliki akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi
berbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk
dan fungsi, membesar dan membentu umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari
lapisan – lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan
merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas (Margono.1973).
IV. ALAT DAN BAHAN

a. Alat

No. Nama Alat Jumlah


1. Lemari es 1 buah
2. Pipet tetes 4 buah
3. Pisau silet 1 buah
4. Botol flankton 6 buah
5. Gelas benda 4 buah
6. Gelas penutup 4 buah
7. Mikroskop 1 buah
8. Cup pop ice 6 buah
9. Tusuk lidi 12 buah
10. Keranjang 1 buah

b. Bahan

No. Nama Bahan Jumlah


1. Allium sativum Secukupnya
2. Allium ascalonicum Secukupnya
3. Asam asetat giserat 45 % Secukupnya
4. Asam klorida 1 N Secukupnya
5. Aseto orsein 1% Secukupnya
6. Etanol Secukupnya
7. Aquades Secukupnya
8. Gliserin Secukupnya
9. Cat kuku bening Secukupnya
10. Minyak emersi Secukupnya
11. Tissue Secukupnya

V. PROSEDUR KERJA
Potonglah
Potonglah akar
akar Rendamlah
Rendamlah akar
akar
Rendamlah
Rendamlah umbi
umbi bawang
bawang bawang
bawang sepanjang 11
sepanjang bawang
bawang dalam lemari
dalam lemari
selama tiga hari.
selama tiga hari. cm
cm dengan
dengan pisau
pisau silet.
silet. es selama 24 jam.
es selama 24 jam.

Masukkan
Masukkan potongan
potongan akar
akar ke
ke Panaskan
Panaskan asam
asam Rendamlah
Rendamlah akar
akar
dalam
dalam asam
asam klorida
klorida yang
yang klorida
klorida 11 NN sebanyak
sebanyak selama
selama 15
15 menit
menit
sudah dipanaskan.
sudah dipanaskan. 22 ml.
ml. dengan
dengan larutan etanol
larutan etanol
++ asam asetat 45%
asam asetat 45%
Perendaman
Perendaman akar
akar dalam
dalam Teteskan
Teteskan larutan
larutan Squashing
Squashing dengan
dengan
aceto
aceto orcein
orcein 11 %
% selama
selama gliserin
gliserin lalu tutup
lalu tutup 90 oo
90 C C
20
20 menit
menit pada
pada suhu
suhu dengan
dengan kaca penutup.
kaca penutup.
.kamar.
.kamar.

Kemudian
Kemudian amati
amati Segellah
Segellah penutup
penutup kaca
kaca
dibawah
dibawah mikroskop.
mikroskop. dengan
dengan cat
cat kuku
kuku bening.
bening.

VI. HASIL PERCOBAAN / REAKSI

a. Tabel Hasil Pengamatan

No Gambar Keterangan
1. Gambar kromosom belum terlihat
jelas fase berlangsungnya
pembelahan pada pengamatan yang
dilakukan karena mungkin ada
kesalahan dari praktikan dalam
melakukan pemotongan maupun
perendaman.

b. Pembahasan

Kromosom adalah unit struktur sel yang berukuran makromolekul yang berisi
DNA yang dapat menyimpan data pewarisan sifat makhluk hidup. Kata kromorom
berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan kromosom
terdiri atas dua bagian yaitu sentromer atau kinekthor yang merupakan pusat
kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonrma dan
gen berjumlah dua buah (Sastrosumarjo,2006).

Sastrosumarjo (2006) menjelaskan bahwa kromosom merupakan alat ransportasi


materi genetic (gen atau DNA) yang sebagian besar bersegregasi menurut hukum
Mendel, sedangkan menurut Masitah (2008) menjelaskan bahwa kromosom adalah
susunan beraturan yang mengandung DNA yang berbentuk seperti rantai panjang.
Setiap kromosom adalah genom biasanya dapat dibedakan satu dengan yang lainnya
oleh bebrapa kriteria, termasuk panjang relative kromosom, posisi suatu yang disebut
sentromer yang memberi kromosom dalam dua tangan yang panjangnya berbeda
-beda, kehadiran dan posisi bidang yang disebut kronomer. Adanya perpanjangan arus
pada terminal dan material kromatin yang disebut satelit (Suprihati.2007).
Peranan kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi
berlangsungnya suatu proses makhluk hidup, karena kromosom merupakan media
dimana sebagai tempat pengangkutan ataupun pembawa gen – gen yang dipindahkan
ke suatu sel dari sel induk anaknya dari generasi ke generasi turunan. Pengamatan ini
merupakan prilaku penting untuk mengetahui betapa pentingnya pengetahuan tentang
kromosom. Prilaku atau aktivitas kromosom dapat dilihat dalam pembelahan sel yang
sering di sebut proses mitosis dan meiosis. Pengamatan ini mmerupakan perilaku
penting untuk mengetahui betapa pentingnya pengetahuan tentang kromosom. Prilaku
atau aktivitas kromosom dapat dilihat daalam pembelahan sel yang sering disebut
proses mitosis dan meiosis (Setjo.2004).
Campbell. 1999. Biologi Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.

Ritonga, A. W. dan A. Wulansari. 2011. Analisis Mitosis. Program Studi Pemuliaan dan
Bioteknologi Tanaman, Departemen AGH, FAPERTA, IPB, Bogor.

Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan laboratorium, hal. 38 - 63. dalam S. Sastrosumarjo (Ed.)


Sitogenetika Tanaman. IPB Press, Bogor.

Stack S. M., and D. E. Comings. 1979. The cromosomes and DNA of Allium cepa.
Chromosoma 70: 161–181.

Anda mungkin juga menyukai