Anda di halaman 1dari 4

JURNAL

MATA KULIAH FONDASI DAN BUKTI MATEMATIKA ( MPMT5103 )


MODUL II
ANALISIS FUNGSI
Oleh: RAHMAYANI
NIM : 530016567
Fungsi sangat penting dalam matematika sehingga banyak cara telah
dikembangkan untuk menjelaskan fungsi, antara lain dengan table, grafik aturan
dan diagram panah.
Pada Modul II dengan judul Analisis Fungsi ini memiliki tiga kegiatan
pembelajaran yaitu :
1. Grafik Fungsi, Daerah hasil, Nilai Maksimum, dan Nilai Minimum, Serta
Fungsi Menaik dan Fungsi Menurun
2. Barisan, Limit, Perilaku Akhir, dan Analisis Fungsi Eksponen.
3. Analisis Fungsi Logaritma, Analisis Fungsi Sinus dan Kosinus, dan
Infinitas.

1. Grafik Fungsi, Daerah hasil, Nilai Maksimum, dan Nilai Minimum, Serta
Fungsi Menaik dan Fungsi
 Grafik Fungsi
• Definisi 2.1
Suatu fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu
korespondensi dimana tiap anggota dalam A berkorespondensi dengan
tepat satu anggota dari B.
Untuk suatu fungsi f, nilai fungsi y = f(x) bergantung pada nilai x. Nilai y disebut
variable dependen dan x disebut variable independen. Suatu fungsi yang
variable dependen dan independennya hanya memiliki nilai-nilai bilangan real
disebut suatu fungsi real.
Suatu fungsi diskrit adalah fungsi yang doamainnyasuatu himpunan diskrit. Suatu
himpunan diskrit adalah suatu himpunan yang dapat ditempatkan ke dalam
korespondensi 1-1 dengan suatu subset ( finit atau infinit ) dari himpunan
bilangan-bilangan bulat.
 Daerah hasil, Nilai maksimum dan Nilai Minimum.
 Definisi 2.2
m adalah nilai minimum ( minima ) dari suatu fungsi real f dengan
doamain A jika dan hanya jika ∃𝑐 dalam A sedemikian hingga
𝑓(𝑐) = 𝑚 𝑑𝑎𝑛 ∀𝑥 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐴, 𝑚 ≤ 𝑓(𝑥) .
m adalah nilai maksimum ( maksima ) dari suatu fungsi real f dengan
doamain A jika dan hanya jika ∃𝑐 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐴 sedemikian hingga f© = m
dan ∀ 𝑥 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐴, 𝑚 ≥ 𝑓(𝑥)
 Fungsi Menaik dan Menurun
 Definisi 2.3
Misalkan f adlah fungsi real dan S sebuah interval dalam doamain f.
𝑓 menaik pada S
jika dan hanya jika ∀𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑆, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥1 < 𝑥2
Maka 𝑓(𝑥1 ) < 𝑓(𝑥2 ).
𝑓 menurun pada S
jika dan hanya jika ∀𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑆, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥1 < 𝑥2
Maka 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 ).

 Teorema 2.1
Jika 𝑚 > 0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑙𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟 𝐿 ∶ 𝑥 → 𝑚𝑥 + 𝑏 menaik pada
himpunan semua bilangan real.
Bukti
Perlu ditunjukan bahwa untuk setiap bilangn real
𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑆, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥1 < 𝑥2 Maka 𝐿(𝑥1 ) < 𝐿(𝑥2 ).
Gagasannya adalah membangun dan membandingkanbentuk-bentuk
untuk𝐿(𝑥1 ) < 𝐿(𝑥2 .
𝑀𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛
𝑥1 𝑑𝑎𝑛 𝑥2 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑢𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘𝑖𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑥1 < 𝑥2
Sekarang tambahkan b pada kedua rus persamaan, sehingga diperoleh
𝑚𝑥1 + 𝑏 < 𝑚𝑥2 + 𝑏
Karena ∀𝑥, 𝐿 (𝑥) = 𝑚𝑥 + 𝑏, 𝐿(𝑥1 ) < 𝐿(𝑥2 )
∴L adalah menaik pada himpunan semua bilangan real.

2. Barisan, Limit, Perilaku Akhir, dan Analisis Fungsi Eksponen


Barisan –barisan dapat memiliki suku-suku yang jumlahnya terhingga atau tak
hingga.
Suatu barisan yang terhingga, atau barisan finit adalah suatu fungsi yang
domainnya himpunan bilangan-bilangan bulat bukan negative dari a samapai b.
Suatu barisan yang tak hingga atau barisan infinit adalah barisan yang domainnya
himpunan bilangan-bilangan yang lebih besar dari atau sama dengan a, dimana a
adalah suatu bilangan bulat tertentu.

Secara umum, suatu barisan Geometric adalah barisan dimana ∀𝑛 > 1, 𝑔𝑛 =


𝑟 𝑛−1 𝑔1, dimana r merupakan suatu konstanta.

Barisan Aritmetik adalah suatu barisan dimana ∀𝑛 > 1, 𝑎𝑛 = 𝑎1 + (n-1)d,


dimana d merupakan konstanta.
Barisan Harmonik adalah suatu barisan yang suku-sukunya merupakan sekawan
dari suku-suku barisan aritmetik yang paling sederhana adalah barisan infinit
1 1 1
1, 2 , 3 , 4 , …dari sekawan-sekawan bilangan-bilangan bulat infini, dimana
1
∀𝑛, 𝑎𝑛 = 𝑛.

Barisan Fibonannaci, ditemukan oleh Leonardo dari Pisa yang juga dikenal
sebagai Fibonnaci adalah barisan infinit 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21,… dimana tiap
sukunya merupakan hasil jumlah dari dua suku sebelumnya. Formula rekursif
untuk barisan ini adalah:

𝒂𝟏 = 𝟏
{ 𝒂𝟐 = 𝟏
𝒂𝒏+𝟏 = 𝒂𝒏 + 𝒂𝒏−𝟏 ∀ 𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒕 𝒏≥𝟐

 Definisi 2.4
Suatu bilangan L adalah limit dari suatu barisan bilangan 𝑎𝑛 ↔ untuk
sebarang bilangan positif p ( tanpa memperhatikan seberapa pun
kecilnya ) terdapat suatu suku dalam barisan itu di sebarang mana semua
suku dari barisan itu berada di dalam p dari L.
 Definisi 2.4
Suatu fungsi real adalah fungsi genap jika dan hanya jika ∀ 𝑥, 𝑓(−𝑥) =
𝑓(𝑥).
Suatu fungsi real adalah fungsi ganjil jika dan hanya jika ∀ 𝑥, 𝑓(𝑥) =
−𝑓(𝑥).

Perilaku akhir suatu fungsi 𝑓 adalah deskripsi dari apa yang terjadi pada nilai-nilai
f(x) dari suatu fungsi itu saat x semakin besar, yaitu saat 𝑥 → +∞ dan saat 𝑥 →
−∞.
Banyak sifat dari suatufungsi f dapat disimpulkan dari grafiknya dan dibuktikan
secara aljabar. Kita menyebut penyelidikan sifat-sifat ini sebagai “analisis fungsi”
yang mempelajari antara lain (1) domain dari f (2) daerah hasil dari f (3) interval-
interval pada mana f menaik dan menurun (4) nilai-nilai maksimum dan minimum
dari f (5) perilaku akhir dari f (6) bentuk dari grafiknya ( 7) situasi-situasi yang
termodelkan oleh f (8) sifat-sifat istimewa yang unik bagi f atau fungsi-fungsi
sejenisnya. Grafik suatu fungsi dapat pula menunjukan apakah suatu fungsi itu
genap atau ganjil.
Fungsi-fungsi eksponen timbul dari situasi-situasi yang memiliki pertumbuhan
konstan. Bila bilangan pokok dari suatu fungsi eksponen f adalah lebih dari I,
maka f menaik , lim 𝑓(𝑥) = 0, 𝑑𝑎𝑛 lim 𝑓(𝑥) = ∞.
𝑥→∞ 𝑥→∞

3. Analisis Fungsi Logaritma, Analisis Fungsi Sinus dan Kosinus, dan


Infinitas
 Definisi 2.6
Misalkan 𝑏 ≠ 1 suatu bilangan real positif . Maka ∀ bilangan-bilangan
real x dan y, y adalah logaritma dari x bilangan pokok b, ditulis 𝑦 =
𝑏
log 𝑥, jika dan hanya jika x = 𝑏 𝑦 .
Jadi fungsi-fungsi logaritma adalah invers-invers dari fungsi-fungsi eksponen.
Bila bilangan pokok dari suatu fungsi logaritma g lebih dari 1, maka g menaik dan
lim 𝑔(𝑥) = ∞.
𝑥→∞
 Definisi 2.7 Sinus dan Kosinus dengan Segitiga Siku-siku
Diketahui sebuah segitiga lancip 𝜃 dalam sebuah segitiga siku-siku:
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝜃
𝑠𝑖𝑛𝑢𝑠 𝜃 = 𝑠𝑖𝑛𝜃 =
ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎
𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝜃
𝐾𝑜𝑠𝑖𝑛𝑢𝑠 𝜃 = 𝑐𝑜𝑠𝜃 =
ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎
Fungsi-fungsi trigonometri sinus dan kosinus dapat didefinisikan sehubungan
dengan segitiga-segitiga siku-siku atau dengan lingkaran satuan.
Sebagai fungsi real, fungsi-fungsi tersebut bersifat periodic dan daerah hasilnya
adalah interval −1 ≤ 𝑦 ≤ 1. Fungsi-fungsi ini secara bergantian menaik dan
menurun pada interval-interval yang panjangnya𝜋, dan memiliki nilai maksimum
dan nilai minimum relative pada interval-interval yang beraturan. Tidak terdapat
limit-limit dari sinus dan kosinus sebagai 𝑥 → ∞ 𝑑𝑎𝑛 𝑥 → −∞.

Anda mungkin juga menyukai