Anda di halaman 1dari 1

Nama : Alya Saraswati (051911133209)

Nama Kelompok : RAFATHAR DANUSAN

REVIEW SHORT FILM “ROCK ‘N ROLL” KARYA WISNU SURYA PRATAMA

Di awal cerita disuguhkan sedikit prolog tentang isu kenaikan bahan pangan di Ibukota akibat musim
kemarau yang panjang dengan latar belakang aktivitas tokoh Indra di Pasar. Secara garis besar film pendek
ini menceritakan sepasang sahabat yang bernostalgia setelah dua tahun lamanya tidak bertemu. Asti, yang
baru pulang ke Jakarta selepas menyelesaikan studi S2 di Belanda dan Indra,sahabatnya yang menetap di
Jakarta dan kini telah beralih profesi dari jurnalis ke petani sayur. Menggunakam mobil pick up milik Indra,
keduanya seharian melepas rindu sambil menikmati kuliner-kuliner ibukota favorit mereka. Bersama Asti dan
Indra, penonton diajak berkuliner lewat kudapan lokal yang berada di sisi-sisi ibu kota. Mulai dari sarapan
bubur ayam A Guan, berjalan mengitari pasar, berisitirahat sambil minum-minum di kedai kopi Tak Kie,
makan siang Laksa Assirot, sampai nongkrong sore sambil minum es alpukat pinggir jalan di atas pick up.
Jadi, selain membicarakan tentang kehidupan pemain di film pendek ini juga skealigus dapat mempromosikan
kuliner di Jakarta secara tidak langsung. Kuliner yang dipilih adalah kuliner yang memiliki arti bagi kedua
karakter tersebut. Asti waktu tinggal di Jakarta dulu setiap minggunya selalu makan bubur A Guan, Laksa
Assirot adalah laksa favorit Indra, dan es alpukat yang ternyata adalah saksi bisu atas sejarah penting yang
terjadi dalam kenangan mereka. Dan yang membuat film ini sangat relateable dengan kehidupan aslinya
adalah dialog-dialognya mengalir alami, yang terekspresikan lewat kebiasaan-kebiasaan yang sering
dilakukan orang-orang yang mengobrol sembari makan. Seperti saat Asti bertanya tentang mengapa Indra
mengganti profesinya menjadi petani sayur. Namun belum sempat Indra menjawab, Ia sudah mengalihkan
pembicaraan ke topik lainnya. Pertanyaan itu baru dijawab Indra saat Asti menyakan kembali ketika mereka
minum di kedai kopi yang diberi sedikit bumbu perdebatan yaitu menunjukkan keheranan Asti yang tidak
habis pikir dengan Indra yang kini menjadi seorang petani sayur dan meninggalkan profesinya sebagai juru
warta. Sementara bagi Indra, pertanyaan Asti menyiratkan semacam skeptisisme atas profesi petani sayur
padahal bagi Indra beralih profesi menjadi petani juga dapat menyiasati keadaan di Jakarta karena dengan
menjadi petani sayur berarti ia beraktivitas di luar jam kerja orang kantoran. Dengan begitu Indra tetap bisa
hidup dan menikmati Jakarta sedangkan Asti yang memilih untuk menyiasati keadaan dengan sekolah di luar
negeri. Setelah itu penonton dibuat paham bahwa maksud Asti ini tak lebih dari spontanitas keheranannya
terhadap keputusan Indra. Dan diakhir film pendek tersebut terdapat sebuah plot twist yang saya sendiri pun
tidak menduga akan terjadi , yaitu saat Asti menanyakan apakah Indra mau menjadi kekasihnya. Jadi menurut
saya , selain menampilkan cerita atau latar belakang permasalahan yang dialami kedua tokoh, film ini juga
menghadirkan permasalahan kehidupan sehari-hari di Jakarta yaitu udara yang panas dan kotor di siang hari ,
macetnya jalanan, dan kenaikan bahan pokok di pasaran. Selain itu , film ini dengan apik bisa menyisipkan
promosi kuliner yang ada di Jakarta tanpa terkesan iklan yang berlebihan dan memaksakan.

Anda mungkin juga menyukai