Anda di halaman 1dari 10

SINTESIS SENYAWA ANORGANIK

Makalah

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Satuan Proses.

Rd. Riana Gumelar Pratama

NIM 141411054

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang selalu
memberikan limpahan nikmat dan karunia-Nya . Shalawat dan salam senantiasa
kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan teladan
yang sempurna bagi seluruh umat manusia.

Penulisan makalah ini dilaksanakan untuk memenuhi tugas sintesis


senyawa anorganik. Dalam penulisan makalah ini penulis telah melaksanakan
studi pustaka mengenai sintesis senyawa anorganik Alumunium Sulfat
(Al2(SO4)3).

Penulis menyadari bahwa pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki


masih kurang cukup yang berdampak pada masih banyaknya kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Meskipun
demikian, penulis tetap berharap semoga makalah ini bermanfaat khususnya
bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Bandung, April 2015

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................I
DAFTAR ISI..............................................................................................................................II
ALUMINIUM SULFAT ( Al2(SO4)3).........................................................................................1
1. KEBUTUHAN DI DUNIA............................................................................... 1
2. APLIKASI BAHAN........................................................................................ 1
3. SINTESIS MATERIAL.................................................................................... 2
4. PROPERTIES OF PRODUCT & MSDS.............................................................3
Bahaya.......................................................................................................... 5
Pertolongan.................................................................................................... 5
Handling and Storage...................................................................................... 6
Keselamatan Kerja.......................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................7

2
ALUMINIUM SULFAT ( Al2(SO4)3)

Alumunium sulfat atau yang biasa dikenal dengan cake alum atau filter alum adalah
senyawa kimia dengan formula Al2(SO4)3.

1. KEBUTUHAN DI DUNIA

Sejak tahun 1993, alumunium sulfat sangat dibutuhkan, dapat dilihat bahwa saat itu
600.000 ton per tahun dibutuhkan alumunium sulfat di Amerika Serikat, 720.000 ton per
tahun dibutuhkan di Eropa bagian barat, dimana 90.000 ton per tahunnya di produksi oleh
Swedia yang merupakan negara maju di Eropa bagian barat. Di pasaran, kebutuhan akan
alumunium sulfat sangat terlihat dari data import barang tersebut, dimana dapat dilihat pada
tabel berikut.

IMPORTS OF ALUMINUM SULPHATE (TONNES)

Year Imports
1997 20.16
1998 80.38
1999 26.13
2000 -
2001 197.52
2002 90.00
2003 570.00
2004 913.08
2005 1001.31
2006 1022.10
Average 435.63
Custom Authority, External Trade Statistic, 1997-2006
Tabel 1.1 data import alumunium sulfat

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa kebutuhan akan alumunium sulfat fluktuatif akan
tetapi dari tahun 2003-2006 kebutuhannya meningkat, sehingga dapat diproyeksikan untuk
beberapa tahun kedepan bahwa kebutuhan akan alumunium sulfat pun akan meningkat.

2. APLIKASI BAHAN

Alumunium sulfat biasa digunakan dalam penjernihan air, katalis dalam pembuatan
ethana, sebagai mordant (untuk menempelkan warna) pada cat rambut dan tekstil, pembuatan
kertas, sebagai bahan pemadam api, farmasi dan elektroplating. Terkadang alumunium sulfat
juga digunakan untuk mengurangi kadar pH pada tanah, hal ini bertujuan untuk merubah
warna tanaman tertentu agar lebih menarik, contohnya tanaman Hydrangea macrophylla.

1
3. SINTESIS MATERIAL

Pembuatan alumunium sulfat, dapat terjadi dari reaksi antara bahan baku yang
mengandung alumunium dengan asal sulfat (H2SO4) dengan persamaan reaksi sebagai
berikut.

2Al(OH)3 + 3H2SO4 → Al2(SO4) + 6H2O

Bahan baku yang telah umum digunakan sejauh ini adalah alumunium hidroksida (Al(OH) 3),
alumunium hidroksida tersebut dihasilkan dari proses bayer, dimana bauksit digunakan untuk
menghasilkan alumiunium hidroksida murni karena bauksit juga digunakan sebagai bahan
baku pembuatan alumunium.

Pada reaksi pembuatan alumunium sulfat ini, dilakukan pada tekanan atmosfer dan
pada suhu antara 110o – 120o C. Pada beberapa kasus terhadap reakski tekanan, terkadang
digunakan juga hingga suhu 170o C, suhu tersebut berasal dari proses eksotermik yang
dihasilkan dari reaksi yang terjadi. Konsentrasi Al pada reaksi sebesar 7% - 9% yang berarti
titik didihnya berada pada kisaran 120o C dan suhu kristalisasinya pada 105o – 110o C.
Sejumlah kecil uap terkadang digunakan untuk menghindari terjadinya kristalisasi dan
memperpanjang reaksi karena konsusmi energi pada proses terbatas pada pompa dan
agitatornya sehingga hanya sejumlah kecil uap yang digunakan.

Setelah proses, produk bisa dilarutkan menggunakan air untuk menghasilkan sebuah larutan,
dapat juga langsung dibekukan secara langsung atau tidak langsung (menggunakan udara)
untuk mendapatkan padatan, yang kemudian disaring sehingga didapat ukuran padatan yang
diinginkan. Debu yang dihasilkan dari proses ini ditangani oleh filter dan scrubber, debu ini
biasanya digunakan kembali untuk menghasilkan larutan alumunium sulfat. Penggunaan
bauksit ini, akan menghasilkan limbah silika tak larut, dan pada penggunaan bahan baku yang
mengandung besi, akan dihasilkan produk samping besi dimana dapat digunakan sebagai
tambahan pada reaktor atau dicampurkan dengan produk akhir.

2
Berikut adalah diagram alir pembuatan alumunium sulfat.

Al(OH)2
Reaction H2SO4

Water

Cooling
(water or
Dilution Crystallisati
on Dust
to
proces

Rest
Filtration
Gambar 1.2 Diagram alir proses Screening Gas
produksi Grinding cleaning

4. PROPERTIES OF PRODUCT & MSDS

Properties
Storage Storage
Chemical formula Al2(SO4)3

Molar mass 342.15 g/mol (anhydrous)

666.42 g/mol (octadecahydrate)

Appearance white crystalline solid

hygroscopic

Density 2.672 g/cm3 (anhydrous)

1.62 g/cm3(octadecahydrate)

Melting point 770 °C (1,420 °F; 1,040 K) (decomposes,

anhydrous)

86.5 °C (octadecahydrate)

Solubility in water 31.2 g/100 mL (0 °C)

36.4 g/100 mL (20 °C)

89.0 g/100 mL (100 °C)

Solubility slightly soluble in alcohol, dilute

3
mineral acids

Acidity (pKa) 3.3-3.6

Refractive index(nD) 1.47 [1]

Structure

Crystal structure monoclinic (hydrate)

Thermochemistry

Std enthalpy of -3440 kJ/mol


formation (ΔfHo298)

Hazards

MSDS External MSDS

NFPA 704
0
1 0

Related compounds

Other cations Gallium sulfate

Magnesium sulfate

Related compounds See Alum

Supplementary data page

Structure and Refractive index (n),


properties
Dielectric constant (εr), etc.

Thermodynamic Phase behaviour


data
solid–liquid–gas

Spectral data UV, IR, NMR, MS

Except where noted otherwise, data is given for materials in


their standard state (at 25 °C (77 °F), 100 kPa)

4
Bahaya

Risiko serius jika terkena mata.

Pertolongan

Secara umum

Dalam semua kasus bahaya, dimohon untuk memusatkan pada pertolongan medis.

Terhirup

Pindahkan korban ke tempat yang segar, jika tidak pulih dengan cepat, cari
pertolongan medis.

Tertelan

Jangan dimuntahkan. Jika secara spontan dimuntahkan, pastikan bahwa si korban


memuntahkan semuanya, karena jika tidak ditakutkan korban akan tercekik. Jika
korban dalam keadaan sadar, suruh korban untuk minum air yang banyak kira kira
500 ml, istirahatkan korban dan cari pertolongan medis.

Kulit

Lepaskan pakaian yang terkena zat, cuci bagian kulit yang terkena zat dengan sabun
dan air, jika terjadi iritasi cari pertolongan medis. Cuci pakaian yang terkena zat
sebelum dipakai.

Mata

Segera cuci mata dengan air yang banyak sambil mengangkat kelopak mata, cuci
selama 15 menit dan cari pertolongan medis.

5
Handling and Storage

Hindari terbentuknya debu ketika menyimpan alumunium sulfat, dan hindari dari
kontak kulit dan mata. Simpan di tempat sejuk, kering, dan berventilasi. Simpan secara aman.

Keselamatan Kerja

 Ketika menggunakan zat ini, pastikan ventilasi ruangan bekerja dengan baik.
 Jika emisi debu dari zat tidak mampu dikontrol pada batas, gunakan perlindungan
pernafasan yang dianjurkan.
 Gunakan sarung tangan.
 Gunakan jas laboratorium serta pelindung mata (googles) karena berbahaya terhadap
mata.
 Gunakan krim pelindung kulit untuk mengurangi bahaya iritasi jika terkena zat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Buchel dkk. 2000 “Industrial Inorganic Chemistry” New York: Wiley-VCH.

Wikipedia.org

Additional Information, 2005.”Large Volume Inorganic Chemicals – Solid and Other


Industry” Institute for Prospective Technological Studies: Bureau

Anda mungkin juga menyukai