Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum


dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, perlu adanya pondasi
yang kuat dalam menjalankan sistem pemerintahan yang baik, bersih
dan berkualitas. Hal tersebut didukung pula oleh sumber daya manusia
yang profesional, berintegritas, dan bersih dari kepentingan
perorangan, kelompok maupun partai, serta menjunjung tinggi nilai
dasar Pancasila salah satunya dengan sistem pembelajaran yang baik..
Pembentukan ASN yang berkualiatas dilakukan dengan
melaksanakan Diklat atau Pelatihan Dasar. Hal tersebut merujuk pada
Undang- undang no. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
penyelenggaraan Diklat mengikuti pola baru. Merujuk Per LAN Nomor
12 tahun 2018 di mana masa kegiatan berlangsung secara on-off-on
kampus. Pola baru ini diselenggarakan seefektif mungkin untuk
membina peserta Diklat agar lebih memahami dan mengaktualisasi
nilai-nilai dasar ASN yakni akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi.
Dosen sebagai Aparatur Sipil Negara (PP Nomor 11 tahun 2017,
tentang Manajemen ASN) sekaligus sebagai pengajar wajib bersikap
profesional dalam menjalankan jabatan. Oleh karena itu, Dosen perlu
mendapatkan Latihan Dasar CPNS agar nilai-nilai dasar ANEKA
mampu menginternalisasi pada diri setiap dosen sebagai seorang ASN.
Latihan dasar ini diharapkan menjadi bekal para ASN untuk mengabdi
kepada Bangsa dan Negara di Lingkungan Kerja masing-masing.

1
Implementasi Latihan Dasar ASN dapat dilaksanakan melalui
aktualisasi. Seorang ASN yang baik, harus mampu memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan satuan kerjanya. Salah
satu jalan yang bisa dilakukan adalah melakukan inovasi bidang
pembelajaran dengan membuat media pembelajaran yang inovatif.
Media pembelajaran pada dasarnya merupakan “’perangkat lunak”
(software) yang berupa pesan atau informasi yang disajikan dengan
memakai suatu peralatan bantu (hardware) agar pesan atau informasi
tersebut dapat diterima oleh peserta didik. Media pembelajaran
merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang
dijadikan sebagai alat bantu mengajar (Ainina, 2014:41). Salah satu
media pembelajaran yang sedang viral digunakan adalah Youtube.
Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat menjadikan youtube
sebagai saluran pembelajaran menjanjikan. Lembaga pendidikan dapat
memanfaatkan Youtube untuk membuat media dimana pendidik
maupun peserta didik dapat menggunakan video untuk meningkatkan
materi pembelajaran.
Selama ini pembelajaran yang dilakukan di STAHN Mpu Kuturan
masih bersifat konvensional. Kebanyakan pembelajaran masih
menggunakan media-media yang kurang inovatif sehingga materi
pembelajaran menjadi monoton tidak menggairahkan peserta didik.
Terutama dalam pemberian materi pada UKM Dharmagita masih
diberikan secara tatap muka langsung. Padahal materi ini perlu
dikemas sedemikian rupa untuk menambah motivasi peserta dalam
mencapai kemampuan maksimalnya mengusai ketrampilan Dharmagita
ini. Dharmagita merupakan salah satu ketrampilan yang harus dimiliki
oleh peserta didik karena peranannya dalam upacara agama sangat
penting. Ditambahkan aspek pentingnya penguasaan dharmagita, apa
itu dharmagita, manfaat dharmagita, kegunaannya di masyarakat, cara
melakukannya seperti apa, dilaksanakan dimana, dll.
Berdasarkan hal tersebut penulis berinisiatif untuk membuat media
pembelajaran yang lebih inovatif berkaitan dengan pembelajaran
Dharmagita utamanya pada UKM Dharmagita yang ada di STAHN Mpu
Kuturan Singaraja.

2
B. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengidentifikasikan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS, Peran dan
Kedudukan PNS dalam NKRI yaitu mengaktualisasikan nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi sehingga memiliki tanggung jawab dan integritas terhadap
apa yang dikerjakan.
b. Tujuan Khusus
Mencari alternatif pemecahan isu di lingkungan Sekolah Tinggi
Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja.
2. Manfaat
a. Bagi Peserta Diklat
1) Mampu Mampu mengamalkan sila-sila Pancasila, mewujudkan
akuntabilitas dalam menjalankan tugas, menjunjung tinggi
standar etika publik, mengedepankan kinerja untuk peningkatan
mutu pelayanan dan pengembangan Sistem Informasi atau
jaringan di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu
Kuturan Singaraja
2) Mampu untuk tidak korupsi dan mendorong pemberantasan
korupsi dalam hal apapun di lingkungan Sekolah Tinggi Agama
Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja.
b. Bagi Unit Kerja
Adapun manfaat bagi unit kerja ialah untuk meningkatkan mutu
pelayanan publik dalam upaya pencapaian visi dan misi Sekolah
Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Selain itu,
upaya-upaya kerjasama dengan lembaga lain juga akan menambah
nilai pada proses akreditasi lembaga.
c. Bagi Organisasi
Sebagai upaya pengaplikasian lima budaya Kerja Kementerian
Agama Republik Indonesia, diantaranya Integritas, Profesionalitas,
Inovasi, Tanggung jawab dan Keteladanan.
d. Bagi Stakeholder

3
Hasil dari kegiatan aktualisasi berupa media pembelajaran
Dharmagital berguna bagi masyarakat, khususnya masyarakat
akademis.

C. RUANG LINGKUP
Adapun Ruang lingkup dalam rancangan ini ialah mencakup
analisis isu yang ditemukan di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri
Mpu Kuturan Singaraja dan merancang antisipasi dalam
mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS.

4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi

Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja


berawal dari berdirinya PGAHN Singaraja yang didirikan oleh Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dan Buddha pada tahun 1967.
karena adanya Peraturan Pemerintah menyebutkan Calon Guru adalah
S1 kemudian ditutup pada tahun 1993. Kemudian PGAHN berubah
menjadi APGAHN berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI
Nomor 588 tanggal 25 Mei 1993 tentang Pendirian Akademi Pendidikan
Guru Agama Hindu Negeri (APGAHN) Denpasar. Pada Tahun 1999
meningkat statusnya menjadi STAHN Denpasar berdasarkan
Keputusan Presiden RI Nomor 20 Tahun 1999.
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Institut Hindu Dharma Negeri
Denpasar Nomor: Ihn/025/Kep/2015 tanggal 2 Januari 2015 tentang
Penetapan Panitia Penyelenggara Pemisahan Kampus Institut Hindu
Dharma Negeri Denpasar di Singaraja dari Kampus Induk Institut Hindu
Dharma Negeri Denpasar Menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri
Singaraja.
Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor: B/503/M.PAN-RB/01/2016, tanggal 27
Januari 2016, Hal: Pendirian Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri
(STAHN) Mpu Kuturan Singaraja. Kampus Sekolah Tinggi Agama
Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja diresmikan Hari Selasa, 22 Maret
2016 Di Gedung Laksmi Graha Singaraja oleh Menteri Agama RI
Lukman Hakim Saifuddin, berdasarkan Peraturan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2016, tanggal 17 Maret 2016
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Agama Hindu
Negeri Mpu Kuturan Singaraja. Sebagai Ketua peresmian ditunjuk Dr. I
Nengah Lestawi, M.Si.

5
Sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan
Singaraja yang pertama ditunjuk Prof. Dr. I Made Suweta, M.Si. Berkat
kerja keras Ketua berhasil memperjuangkan Gedung Kampus 4 lantai
di Jalan Pulau Menjangan, Banyuning, bantuan Pemda Bali (I Made
Mangku Pastika). Sekarang telah dibuka program Pascasarjana
berdasarkan Keputusan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama
Republik Indonesia No. 176 Tahun 2017.
Adapun alamat Kampus Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu
Kuturan beralamat di Jl. Kresna Gang III Nomor 2B, Kendran,
Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng– Bali 80117. Telepon :
(0362) 21289 Email :info@stahnmpukuturan.ac.id

2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi

VISI :
Perguruan Tinggi Hindu Terdepan Mencetak SDM yang Cerdas
Terampil, Ilmuwan, Agamawan dan Berkarakter Tri Kaya Parisudha.

MISI :

a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran IPTEKS berbasis


Karakter Tri Kaya Parisudha untuk menghasilkan lulusan cerdas,
terampil,ilmuwan dan agamawan;
b. Meningkatkan kualitas penelitian untuk kepentingan Hindu, ilmu
dan masyarakat;
c. Menyelenggarakan pengabdian yang bermanfaat untuk
pengembangan masyarakat;
d. Menggali,mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai kearifan
lokal;
e. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai Lembaga dalam
skala regional, nasional dan internasional;
f. Mewujudkan tata pengelolaan kelembagaan profesional
berstandar internasional.

TUJUAN :

6
a. Melahirkan lulusan yang memiliki kapasitas akademik dan
profesional dengan karakter Tri Kaya Parisudha yang mampu
menerapkan dan mengembangkan kesatuan dalam
pengetahuan;
b. Mengembangkan riset dan pengabdian kepada masyarakat yang
kontributif bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dalam
beragama, berbangsa dan bernegara.

NILAI-NILAI ORGANISASI

a. Profesional
Profesional berarti mencetak lulusan yang memiliki
kemampuan dan keahlian khusus dalam bidangnya sehingga
mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan maksimal.

b. Unggul
Unggul berarti mencetak lulusan yang unggul dalam bidang
akademik dan non akademik. Disamping itu, juga berupaya
membangun Program studi yang memiliki keunggulan di bidang:
(a) pendidikan, (b) penelitian, (c) pengabdian pada masyarakat,
dan (d) tata kelola organisasi.

c. Kompetitif dengan berlandaskan Tri Kaya Parisudha


Kompetitif dengan berlandaskan Tri Kaya Parisudha berarti
mencetak lulusan yang memiliki daya saing tinggi secara regional
maupun nasional dengan tetap berpegang pada ajaran Tri Kaya
Parisudha (berpikir yang baik, berkata yang baik, dan berperilaku
yang baik).

STRUKTUR ORGANISASI

7
STAHN MPU KUTURAN SINGARAJA

SENAT KETUA DEWAN SATUAN PENGAWAS


PENYANTUN INTERNAL

WAKIL WAKIL WAKIL


KETUA I KETUA II KETUA III

KEJUR KEJUR KEJUR KEJUR


DHARMA DHARMA DHARMA BRAHMA
ACARYA DUTA SASTRA WIDYA

SEKJUR SEKJUR SEKJUR SEKJUR


DHARMA DHARMA DHARMA BRAHMA
ACARYA DUTA SASTRA WIDYA

KEPALA LAB KEPALA LAB KEPALA LAB KEPALA LAB


DHARMA DHARMA DHARMA BRAHMA
ACARYA DUTA SASTRA WIDYA

PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM


STUDI STUDI STUDI STUDI

KABAG
AUAK
KEPALA KEPALA
P2M P3M

SEKRETARIS SEKRETARIS
P2M P3M
KASUBBAG KASUBBAG KASUBBAG
KELOMPOK KELOMPOK ADM UMUM DAN KEUANGAN DAN AKADEMIK DAN
JABATAN JABATAN KEPEGAWAIAN PERENCANAAN KEMAHASISWAAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL

UNIT
PELAKSANA
TEKNIS

KELOMPOK
DOSEN

Gambar 2.1

B. Deskripsi Isu
Berdasarkan surat pernyataan penempatan Nomor: B-
1114.06/Sth.03/KP.00.3/04/2019 yang ditandatangani oleh Ketua
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, penulis
sebagai Calon Dosen Bahasa Bali ditempatkan pada Jurusan Dharma
Acarya, Program Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali.
Berdasarkan pengalaman tugas di Jurusan Dharma Acarya,
khususnya pada Program Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa

8
Bali Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
kurang lebih selama enam bulan dalam membantu pelayanan terhadap
mahasiswa, penulis rasakan adanya hal yang bisa diperbaiki /
disempurnakan / ditingkatkan dalam pelayanan terhadap mahasiswa
adapun list isunya sebagai berikut:
1. Belum tersedianya media pembelajaran Dharmagita berbasis
teknologi pada UKM Dharmagita STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
2. Belum lengkapnya Modul Mata Kuliah pada Prodi Sastra Agama
dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
3. Belum optimalnya sarana dan prasarana Pendidikan pada Prodi
Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan
Singaraja.
4. Belum tertatanya arsip dan dokumen surat menyurat di Program
Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali.
5. Belum optimalnya publikasi tulisan dosen dan mahasiswa di STAHN
Mpu Kuturan Singaraja.

Penjabaran masing-masing isu yang dikaitkan dengan analisis


Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik adalah
sebagai berikut:
1. Belum tersedianya media pembelajaran Dharmagita berbasis
Youtube Video pada UKM Dharmagita STAHN Mpu Kuturan
Singaraja.
Media pembelajaran pada dasarnya merupakan “’perangkat lunak”
(software) yang berupa pesan atau informasi yang disajikan dengan
memakai suatu peralatan bantu (hardware) agar pesan atau informasi
tersebut dapat diterima oleh peserta didik. Media pembelajaran merupakan
salah satu komponen dalam proses pembelajaran yang dijadikan sebagai
alat bantu mengajar (Ainina, 2014:41). Salah satu media pembelajaran
yang sedang viral digunakan adalah Youtube. Kemajuan teknologi
informasi yang semakin pesat menjadikan youtube sebagai saluran
pembelajaran menjanjikan. Lembaga pendidikan dapat memanfaatkan
Youtube untuk membuat media dimana pendidik maupun peserta didik
dapat menggunakan video untuk meningkatkan materi pembelajaran.

9
Nilai-nilai Manajemen ASN yang terdapat dalam isu ini adalah sebagai
seorang ASN, penulis ingin melaksanakan tugasnya dengan efektif dan
efesien, inovatif, jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi. Belum
tersedianya media pembelajaran yang inovatif, mendorong keinginan
penulis untuk membuat media pembelajaran Dharmagita berbasis youtube.
Nilai-nilai Whole of Government adalah integrasi antara dosen pengampu
mata kuliah dengan lembaga terkait penyediaan media pembelajaran
ditingkatkan melalui penyusunan Media Pembelajaran berbasis Youtube.
Nilai-nilai Pelayanan Publik yang terdapat dalam isu ini bertanggung jawab
secara menyeluruh kepada stakeholders merupakan kewajiban
memberikan pelayanan publik terbaik kepada mahasiswa dan masyarakat.

2. Belum lengkapnya Modul Mata Kuliah pada Prodi Sastra Agama


dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, sesuai usia dan tingkat
pengetahuan mereka agar mereka dapat belajar secara mandiri dengan
bimbingan minimal dari pendidik (Andi Prastowo, 2012: 106). Penggunaan
modul dalam pembelajaran bertujuan agar siswa dapat belajar mandiri
tanpa atau dengan minimal dari guru. Di dalam pembelajaran, guru hanya
sebagai fasilitator. Jadi dapat disimpulkan bahwa modul merupakan paket
program yang disusun dan didesain sedemikian rupa sebagai bahan
belajar mandiri untuk membantu siswa menguasai tujuan belajarnya. Oleh
karena itu, siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-
masing.
Berdasarkan hal tersebut adanya Modul setiap mata kuliah merupakan
hal penting yang harus diwujudkan. Namun di prodi Sastra Agama dan
Pendidikan Bahasa Bali modul sebagai salah satu bahan ajar masih sangat
minim sekali keberadaan sehingga perlu disusun modul masing-masing
mata kuliah.
Nilai-nilai Manajemen ASN yang ada dalam isu ini ingin
mengimplementasikan prilaku efektif dan efesien, inovatif, jujur,
bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi. Nilai-nilai Whole of
Government yang terdapat dalam isu ini adalah setiap prodi dapat saling

10
berintegrasi dalam penyusunan modul pembelajaran karena ada beberapa
mata kuliah yang sama diajarkan di semua prodi yang ada di STAHN Mpu
Kuturan. Nilai-nilai Pelayanan Publik yang terdapat dalam isu ini adalah
sebagai pelayan publik penulis ingin mengoptimalkan pengadaan modul
mata kuliah agar mahasiswa sebagai stakeholders mendapatkan fasilitas
layanan yang unggul.

3. Belum optimalnya sarana dan prasarana Pendidikan pada Prodi


Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan
Singaraja.
Sarana dan prasarana merupakan instrument penting dalam pendidikan
dan menjadi satu dari delapan standar nasional pendidikan. Begitu
pentingnya sarana dan prasarana pendidikan sehingga setiap institusi
berusaha memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan demi
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Sarana dan prasarana di
Prodi Sastra Agama dan pendidikan Bahasa Bali masih tergolong belum
optimal. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya :
1. Merupakan prodi baru berdiri pada tahun 2016.
2. Belum disetujuinya perencanaan prodi yang sudah diajukan pada
Renja Institusi karena anggaran dana yang terbatas.
Nilai-nilai Manajemen ASN yang terdapat dalam isu ini adalah
berdasarkan pada azas efektif dan efesien. Sarana dan prasarana yang
memadai akan membuat segala bentuk kegiatan prodi tercapai tepat
sasaran serta efesien waktu dan tenaga. Nilai-nilai Pelayanan Publik yang
terdapat dalam isu ini yaitu sebagai pelayan publik penulis seharusnya
memberi pelayanan semaksimal mungkin sehingga mahasiswa merasakan
kenyamanan dan kepuasan mengikuti semua jenis kegiatan prodi Sastra
Agama dan Pendidikan Bahasa Bali. Sedangkan nilai-nilai Whole of
Government yang terdapat dalam isu ini yaitu apabila kegiatan optimalisasi
sarana dan prasarana berjalan dengan maksimal, akan menghasilkan
integrasi antar program studi di STAHN Mpu Kuturan Singaraja, juga bisa
terjalin kerja sama yang baik antar dosen dan mahasiswa. Kerja sama yang
dimaksud adalah berlangsungnya kegiatan prodi dengan lancer dan baik.

11
4. Belum tertatanya arsip dan dokumen surat menyurat di Program
Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali.
Pengarsipan dokumen surat menyurat di Program Studi Sastra Agama
dan Pendidikan Bahasa Bali menjadi masalah klasik yang belum
terselesaikan. Penataan arsip dan dokumen ini memerlukan tempat dan
ruang untuk menyimpannya. Keterbatasan ruangan menjadikan arsip surat
menyurat itu belum disimpan dengan baik. Nilai-nilai Manajemen ASN yang
terdapat dalam isu ini adalah seorang ASN melaksanakan tugasnya
dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi. Dalam isu ini
berintegritas tinggi artinya memaksimalkan kemampuan diri sendiri untuk
melahirkan pembaruan dengan menata arsip surat menyurat.
Nilai-nilai Whole of Government yang ada dalam isu ini yaitu adanya
kerjasama antar dosen dan petugas akademik dalam mengarsipkan surat-
surat. Sementara nilai-nilai Pelayanan Publik yang terdapa dalam isu ini
yaitu penulis sebagai ASN hendaknya mampu memberikan pelayanan
prima yang transparan, karena apabila surat terarsipkan dengan baik, akan
memudahkan dosen dan mahasiswa mencari dokumen tersebut.

5. Belum optimalnya publikasi tulisan dosen dan mahasiswa di


STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
Publikasi sangat diperlukan dalam kehidupan akademis baik itu dosen
dan mahasiswa di STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Keberadaan jurnal
masih dikatakan minim, beberapa dosen dan mahasiswa sudah mencoba
memublikasikan karya mereka ke beberapa media di luar kampus, namun
sayangnya belum optimal. Belum optimal di sini juga berarti belum
dikelolanya dengan baik jurnal-jurnal yang ada di kampus STAHN Mpu
Kuturan Singaraja. Nilai-nilai Manajemen ASN yang ada dalam isu ini
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan. Nilai-nilai
Whole of Government yang terdapat dalam isu ini adalah karena setiap
prodi di STAHN Mpu Kuturan Singaraja dapat saling berintegrasi dalam
memublikasikan karya dosen dan mahasiswa. Nilai-nilai Pelayanan Publik
yang terdapat dalam isu ini adalah sebagai pelayan publik penulis ingin
mengoptimalkan pengelolaan jurnal di STAHN Mpu Kuturan Singaraja.

12
C. Analisis Isu
Setelah dilakukan identifikasi terhadap beberapa isu yang penulis
temui, selanjutnya dianalisis secara sederhana. Analisis isu dilakukan
untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu. Analisis ini dilakukan
untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping itu tidak semua isu
bisa dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu dilakukan
analisis kriteria isu. Alat analisis kriteria isu dengan menggunakan alat
analisis AKPK (Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan),
sedangkan menentukan kualitas isu dengan menggunakan alat analisis
USG (Urgency, Seriousness, Growth).

1. AKPK (kriteria isu)

a. Aktual: Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di


masyarakat.
b. Kekhalayakan: Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
c. Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
d. Kelayakan: masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

Pembobotan dan analisis AKPK

Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya


4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK dan USG, 2.1

13
ANALISIS KRITERIA ISU DENGAN ALAT ANALISIS AKPK

PERINGK
JUMLAH
ISU

AT
NO

K
P
Belum tersedianya
media pembelajaran
Dharmagita berbasis
1 Youtube Video pada 5 5 5 4 19 1
UKM Dharmagita
STAHN Mpu
Kuturan Singaraja.
Belum lengkapnya
Modul Mata Kuliah
pada Prodi Sastra
2 Agama dan 4 4 4 3 15 2
Pendidikan Bahasa
Bali STAHN Mpu
Kuturan Singaraja.
Belum optimalnya
sarana dan
prasarana
Pendidikan pada
3 Prodi Sastra Agama 4 3 3 4 14 3
dan Pendidikan
Bahasa Bali STAHN
Mpu Kuturan
Singaraja.
Belum tertatanya
arsip dan dokumen
surat menyurat di
4 4 3 3 3 13 4
Program Studi
Sastra Agama dan
Pendidikan Bahasa

14
Bali.
Belum optimalnya
publikasi tulisan
dosen dan
5 3 3 3 3 12 5
mahasiswa di
STAHN Mpu
Kuturan Singaraja.
Tabel Analisis AKPK, 2.2

Pada tabel tersebut di atas, angka yang menunjukkan nilai-nilai dari


AKPK (aktual, kekhalayakan, problematik, dan Kelayakan) adalah
dilakukan dengan mempertimbangkan urgency dan impact yang dihasilkan
dari isu tersebut. Adapun analisa dari nilai-nilai yang diberikan tersebut
pada masing-masing isu adalah sebagai berikut:
1. Belum tersedianya media pembelajaran Dharmagita berbasis
Youtube Video pada UKM Dharmagita STAHN Mpu Kuturan
Singaraja.
1) Sisi Aktual,
Isu belum tersedianya media pembelajaran Dharmagita di STAHN
Mpu Kuturan Singaraja, diberikan nilai 5 (lima) karena sedang
memperoleh sorotan yang hangat. UKM Dhramagita dituntut untuk
mampu menunjukkan eksistensi pada setiap gelaran upacara agama
yang dilaksanakan di kampus maupun ikut mengabdi pada kegiatan
pengabdian masyarakat sehingga kemampuan dalam berdharmagita
sangat perlu untuk dikusai oleh mahasiswa yang ikut dalam UKM ini.
Dengan demikian diharapkan STAHN Mpu Kuturan Singaraja mampu
memberikan sumbangsih yang signifikan dalam bidang dharmagita
untuk mengiringi upacara keagamaan.
2) Sisi Kekhalayakan
Isu belum tersedianya media pembelajaran Dharmagita STAHN Mpu
Kuturan Singaraja, diberikan nilai lima (5) karena menyangkut proses
belajar mengajar dan kompetensi yang harus dikuasai oleh
mahasiswa sebagai wujud tanggungjawab mereka menyandang
civitas STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Oleh karena itu, media

15
pembelajaran Dharmagita sangat dibutuhkan oleh mahasiswa
sebagai refrensi menguasai ketrampilan tersebut.
3) Sisi Problematik
Isu belum tersedianya media pembelajaran Dharmagita STAHN Mpu
Kuturan Singaraja diberikan nilai lima (5), karena memiliki dimensi
masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera
mungkin, dengan menyediakan media pembelajaran yang sesuai
dengan era 4.O yaitu memalui media Youtube Video.
4) Sisi Kelayakan,
Isu belum tersedianya media pembelajaran Dharmagita STAHN Mpu
Kuturan Singaraja diberikan nilai empat (4), karena realistis, relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

2. Belum lengkapnya Modul Mata Kuliah pada Prodi Sastra Agama


dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan Singaraja
1) Sisi Aktual
Isu belum lengkapnya Modul Mata Kuliah pada Prodi Sastra Agama
dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan Singaraja,
diberikan nilai 4 (empat) karena merupakan suatu hal yang sedang
hangat dibicarakan diperlukan. Sebab Modul merupakan bahan ajar
yang dapat digunakan oleh mahasiswa agar mereka dapat belajar
secara mandiri dengan bimbingan minimal dari pendidik. Sehingga
dengan adanya modul maka mahasiswa dapat meningkatkan
pengetahuan mereka secara mandiri. Dosen bisa memposisikan
dirinya sebagai Fasilitator dan Motivator secara maksimal bukan
center point pembelajaran.
2) Sisi Kekhalayakan
Isu lengkapnya Modul Mata Kuliah pada Prodi Sastra Agama dan
Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan Singaraja, diberikan
nilai empat (4) karena modul ini akan sangat berguna bagi kelancaran
proses belajar mengajar. Modul mempermudah mahasiswa
memahami materi ajar karena menggunakan bahasa yang mudah
dipahami, terdapat pentunjuk penggunaan modul, berisi soal-soal
untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa, dan lain-lain.

16
Sehingga dari segi kekhalayakan dapat berguna bagi siapa saja yang
ingin mendalami mata kuliah tersebut.
3) Sisi Problematik
Isu belum lengkapnya Modul Mata Kuliah pada Prodi Sastra Agama
dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan Singaraja diberikan
nilai empat (4), karena memiliki dimensi masalah yang kompleks.
Pembuatan modul yang baik memerlukan perencanaan yang matang
sehingga layak dijadikan sebagai bahan ajar untuk membantu
mahasiswa belajar secara mandiri. Oleh karena itu, penyusunan
modul yang efektif dan efesien perlu dicarikan solusinya sesegera
mungkin.
4) Sisi Kelayakan
Isu belum lengkapnya Modul Mata Kuliah pada Prodi Sastra Agama
dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan Singaraja diberikan
nilai (3), karena modul ini layak untuk segera direalisasikan namun
dalam proses pembuatannya membutuhkan analisis yang kuat untuk
mendapatkan modul yang berkualitas. Karena keterbatasan waktu
maka isu ini diberikan nilai tiga (3).

3. Belum optimalnya sarana dan prasarana Pendidikan pada Prodi


Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan
Singaraja.
1) Sisi aktual
Isu belum optimalnya sarana dan prasarana Pendidikan pada Prodi
Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan
Singaraja, diberikan nilai empat (4) karena merupakan hal penting
yang harus ada untuk menunjang proses pembelajaran dan
peningkatan mutu lulusan. Sehingga isu ini termasuk kedalam kriteria
kuat pengaruhnya.
2) Sisi kekhalayakan
Isu belum optimalnya sarana dan prasarana Pendidikan pada Prodi
Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan
Singaraja, diberikan nilai tiga (3) karena menyangkut kebutuhan
mahasiswa. Mahasiswa seharusnya mendapatkan fasilitas sarana

17
dan prasarana yang memadai untuk dapat mengembangkan potensi
dirinya secara maksimal. Akan tetapi karena STAHN Mpu Kuturan
adalah lembaga yang baru berdiri maka hal tersebut dapat dimaklumi.
Sehingga dengan begitu dari segi kekhalayakan dapat dikategorikan
memiliki pengaruh yang sedang.
3) Sisi problematik
Isu belum optimalnya sarana dan prasarana Pendidikan pada Prodi
Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan
Singaraja diberikan nilai tiga (3). Walaupun sarana dan prasaran ini
penting namun membutuhkan perencanaan dan analisis kebutuhan
yang tepat sehingga bisa disetujui untuk direalisasikan.
Problematiknya membutuhkan waktu yang untuk segera
merealisasikannya. Oleh karena itu dari criteria memiliki kategori
sedang pengaruhnya.
4) Sisi kelayakan
Isu belum optimalnya sarana dan prasarana Pendidikan pada Prodi
Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan
Singaraja diberikan nilai empat, karena realistis dan penting untuk
direalisasikan untuk memberikan layanan yang maksimal kepada
mahasiswa. Oleh karena itu, dari segi kelayakan maka memiliki
kategori yang kuat pengaruhnya.

4. Belum tertatanya arsip dan dokumen surat menyurat di Program


Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali.
1) Sisi Aktual
Isu belum tertatanya arsip dan dokumen surat menyurat di Program
Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali, diberikan nilai
empat (4). Hal tersebut merupakan bentuk kegiatan penting
dilaksanakan karena berkaitan dengan data dan dokumen prodi yang
berhubungan dengan bukti fisik kegiatan prodi. Segala bentuk bukti
fisik itu akan digunakan sebagai bahan pendukung Akreditasi prodi
Sastra Agama dan pendidikan Bahasa Bali. Oleh karena itu, isu ini
memiliki kategori kuat pengaruhnya.
2) Sisi Kekhalayakan

18
Isu belum tertatanya arsip dan dokumen surat menyurat di Program
Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali, diberikan nilai tiga
(3). Tata arsip dan dokumen merupakan naskah nyata atau bukti fisik
setiap kegiatan yang dilaksanakan di dalam prodi. Akan tetapi tata
arsip ini dari segi kekhalayakan hanya menyangkut kebutuhan prodi.
Oleh karena itu, isu ini memiliki kategori sedang pengaruhnya.
3) Sisi problematik
Isu belum tertatanya arsip dan dokumen surat menyurat di Program
Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali, diberikan nilai tiga
(3). Tata arsip dan dokumen memiliki dimensi masalah yang cukup
kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
Namun tata arsip ini merupakan kegiatan rutin yang bisa
dilaksanakan tergantung dari kepekaan prodi untuk melaksanakan
kegiatan tersebut. Oleh karena itu, isu ini berada pada kategori
sedang pengaruhnya.

4) Sisi Kelayakan
Isu belum tertatanya arsip dan dokumen surat menyurat di Program
Studi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali, diberikan nilai tiga
(3). karena realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.

5. Belum optimalnya publikasi tulisan dosen dan mahasiswa di


STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
1) Sisi aktual
Isu belum optimalnya publikasi tulisan dosen dan mahasiswa di
STAHN Mpu Kuturan Singaraja, diberikan nilai tiga (3). Publikasi
Ilmiah sangat diperlukan dalam kehidupan akademis baik itu dosen
dan mahasiswa di STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Hasil karya Dosen
dan mahasiswa perlu dipublikasikan untuk kepentingan eksistensi
Dosen dan Mahasiswa menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, Publikasi termasuk kedalam kategori kuat pengaruhnya.
2) Sisi Kekhalayakan

19
Isu belum optimalnya publikasi tulisan dosen dan mahasiswa di
STAHN Mpu Kuturan Singaraja, diberikan nilai tiga (3). Publikasi
Ilmiah merupakan salah satu bentuk akuntabilitas akademisi terhadap
kepakarannya. Akademisi mempunyai kewajiban untuk menyebarkan
ilmu pengetahuan kepada masyarakat sebagai bentuk
pertanggunjawaban terhadap publik. Oleh karena itu, dari segi
kekhalayakan isu ini termasuk mempunyai pengaruh yang sedang.
3) Sisi problematik
Isu belum optimalnya publikasi tulisan dosen dan mahasiswa di
STAHN Mpu Kuturan Singaraja, diberikan nilai tiga (3). Publikasi
Ilmiah merupakan ruang berkreasi para Dosen dan dan mahasiswa.
Walaupun demikian publikasi ilmiah memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin. Oleh
karena itu, publikasi ilmiah merupakan salah satu isu yang
berkatagori sedang pengaruhnya.
4) Isu Kelayakan
Isu belum optimalnya publikasi tulisan dosen dan mahasiswa di
STAHN Mpu Kuturan Singaraja, diberikan nilai tiga (3). Publikasi
ilmiah sebagai kewajiban Dosen dan Mahsiswa merupakan hal layak
dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya. Oleh karena itu, kelayakan publikasi ilmiah kuat
pengaruhnya segai isu yang harus segera ditemukan pemecahan
masalahnya.

Dari analisis kriteria isu dengan analisis alat AKPK tersebut diatas
lalu diambil tiga nilai tertinggi yaitu:
a. Belum tersedianya media pembelajaran Dharmagita berbasis
Youtube Video pada UKM Dharmagita STAHN Mpu Kuturan
Singaraja.
Kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat menjadikan Youtube
sebagai saluran pembelajaran menjanjikan. Lembaga pendidikan dapat
memanfaatkan Youtube untuk membuat media dimana pendidik
maupun peserta didik dapat menggunakan video untuk meningkatkan
materi pembelajaran. Media Pembelajaran Youtube Video akan sangat

20
membantu mahasiswa ataupun masyarakat dalam belajar secara
mandiri. Dengan adanya media pembelajaran Dharmagita berbasis
Youtube Video ini diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan
kemampuannya sehingga kompentensi yang kompetiti berlandaskan Tri
Kaya parisudha dapat diimplementasikan secara maksimal.

b. Belum lengkapnya Modul Mata Kuliah pada Prodi Sastra Agama


dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis bertujuan
agar siswa dapat belajar mandiri tanpa atau dengan minimal dari guru.
Berdasarkan hal tersebut adanya Modul setiap mata kuliah merupakan
hal penting yang harus diwujudkan. Namun di prodi Sastra Agama dan
Pendidikan Bahasa Bali modul sebagai salah satu bahan ajar masih
sangat minim sekali keberadaan sehingga perlu disusun modul masing-
masing mata kuliah.
c. Belum optimalnya sarana dan prasarana Pendidikan pada Prodi
Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali STAHN Mpu Kuturan
Singaraja.
Sarana dan prasarana merupakan instrument penting dalam pendidikan
dan menjadi satu dari delapan standar nasional pendidikan ynag
bertujuan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Sarana dan
prasarana di Prodi Sastra Agama dan pendidikan Bahasa Bali masih
tergolong belum optimal. Oleh karena itu, jika ingin memberikan
kualitas pembelajaran maka sarana dan prasarana pendidikan harus
segera diengkapi. Hal tersebut menjadi salah satu alasan isu ini
menempati posisi ketiga sebagai isu aktual yang bisa diangkat untuk
diaktualisasi.

Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut
kemudian dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan
alat analisis USG.

21
2. USG (kualitas isu)
a. Urgency: seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti
b. Seriousness: seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan
c. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai
dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai
menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk
segera ditangani.
Analisis kualiatas isu dengan menggunakan alat analisis USG

Penilaian Kriteria
No U S G Jml Rank
Masalah (1-5) (1-5) (1-5)
1. Belum tersedianya
media pembelajaran
Dharmagita berbasis
Youtube Video pada 5 4 5 14 1
UKM Dharmagita
STAHN Mpu Kuturan
Singaraja.
2. Belum lengkapnya
Modul Mata Kuliah
pada Prodi Sastra
Agama dan Pendidikan
4 3 4 11 2
Bahasa Bali STAHN
Mpu Kuturan
Singaraja.

3. Belum optimalnya 3 3 4 10 3
sarana dan prasarana

22
Pendidikan pada Prodi
Sastra Agama dan
Pendidikan Bahasa
Bali STAHN Mpu
Kuturan Singaraja.
Tabel USG, 2.3

Berdasarkan penentuan kualitas Isu dengan alat analisis USG


maka tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu final yang perlu
dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: Belum tersedianya media
pembelajaran Dharmagita berbasis Youtube Video pada UKM
Dharmagita STAHN Mpu Kuturan Singaraja.

3. Analisis Fishbone
Analisa USG digunakan untuk memilih isu yang paling penting
ynag diangkat untuk diaktualisasikan. Selanjutnya dilakukan analisis akibat
dari isu atau akibat core issue, yang kemudian dicari faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya akibat tersebut.
Analisis yang penulis gunakan dalam menentukan faktor penyebab
terjadinya akibat core issue tesebut adalah menggunakan analisis
fishbone. Adapun desain analisisnya adalah sebagai berikut:
1) Akibat isu tersebut adalah belum tersedianya media pembelajaran
Dharmagita berbasis Youtube Video pada UKM Dharmagita STAHN
Mpu Kuturan Singaraja.
2) Analisa fishbone yang dilakukan adalah penelusuran dengan media
system, skills, supplier, Safety dan surroundings.
a) Analisa System, pembelajaran Dharmagita hanya dilakukan melalui
tatap muka 1 kali dalam satu minggu sehingga membuat tidak
maksimalnya kemampuan mahasiswa dalam menyerap materi.
Pembelajaran tatap muka kadang membuat situasi kelas menjadi
jenuh apalagi pengelolaan kelas kurang maksimal. Sehingga
diperlukan media pembelajaran yang lebih inovatif yaitu berbasis
media Youtube Video.

23
b) Analisa Skills, menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa
menembangkan tembang Bali masih belum maksimal. Banyak
mahasiswa yang belum bisa menembangkan tembang bali
tradisional ini.
c) Analisa Supplier, keterbatasan media pembelajaran yang bisa
digunakan sebagai refrensi belajar mahasiswa menjadi salah satu
penyebab kemampuan mahasiswa masih belum maksimal.
d) Analisa Surroundings, tidak adanya motivasi mahasiswa untuk lebih
bersemangat melestarikan Dharmagita karena dianggap kuno dan
ketinggalan jaman dan tidak menghaasilkan, disamping itu juga
keterbatasan media pembelajaran yang menarik yang mampu
meningkatkan motivasi pembelajaran masih sangat minim.
e) Analisa Safety, rasa aman dan nyaman mahasiswa mempelajari
Dharmagita tidak terpupuk dengan maksimal, sehingga
pembelajaran Dharmagita ini dianggap pembelajaran yang sia-sia
tanpa ada kegunaan yang signifikan.

SAFETY SURROUNDING SYSTEM

Kenyamanan Kurangnya Kurang efektif


mahasiswa motivasi dan
dalam belajar belajar efesiennya
kurang mahasiswa pembelajaran
dharmagita
DAMPAK

Kemampu
Kurangnya
an
media Belum adanya media
mahasiswa
pembelajar pembelajaran
belum
an berbasis Youtube
maksimal
dharmagita Video Dharmagita
SKILLS SUPPLIER

24
Akibat Penyebab Solusi
Belum adanya Surrounding 1. Berkonsultasi dengan
Media (Lingkungan) mentor, Ketua
Pembelajaran 1. Kurangnya Jurusan, dan Ketua
Dharmagita motivasi P2M (Pusat Penjamin
Berbasis Youtube mahasiswa Mutu) di STAHN Mpu
Video pada UKM pembelajaran Kuturan Singaraja
Dharmagita STAH N Dharmagita tentang rencana
Mpu Kuturan pembuatan Media
Singaraja. Pembelajaran
Darmagita pada UKM
Dharmagita STAHN
Mpu Kuturan
Singaraja serta
mencermati bagaiman
outline dalam
penyusunan media
pembelajaran ini.

2. Mengadakan Focus
Group Discussion
dengan dosen-dosen
yang ada dilingkungan
jurusan Pangampu
Mata Kuliah
Dharmagita guna
mendapatkan
masukan-masukan
sebelum mulai
menyusun konsep
Media Pembelajaaran
ini.
Supplier (Pemasok) 1. Penyusunan Media
1. Kurangnya Media Pembelajaran
Pembelajaran yang Dharmagita Berbasis
Inovatif terkait Youtube Video
Dharmagita
1.
System (Sistem) 1. Mengaktualisasikan
1. Kurang efektif dan beberapa Dharmagita
efesiennya dalam bentuk
pembelajaran Youtube Video .
Dharmagita
2. Mengaplod Video
pembelajaran

25
Dharmagita di
Youtube Channel
MAbali.

Skills (Keterampilan) 1. Melaksanakan


1. Kemampuan sosialisasi dengan
mahsiswa masih mahasiswa dan
kurang maksimal. dosen berkaitan
dengan modul Tri Hita
Karana Pariwisata

Sebagai tindak lanjut dari analisa fishbone di atas, maka dibuatlah


kegiatan-kegiatan sebagai penjabaran dari penyebab atau alasan dari
terjadinya isu tersebut. Adapun strategi yang dilakukan adalah dalam
bentuk kegiatan yang dapat dirinci secara menyeluruh dari analisis tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Berkonsultasi dengan mentor, Pimpinan Jurusan dan Ketua P2M
(Pusat Penjamin Mutu) di STAHN Mpu Kuturan Singaraja tentang
rencana pembuatan media pembelajaran Dharmagita berbasis Youtube
Video pada UKM Dharmagita STAHN Mpu Kuturan Singaraja serta
mencermati bagaiman outline dalam penyusunan media pembelajaran
ini.
2. Mengadakan Focus Grup Discution dengan dosen pangampu mata
kuliah Dharamagita untuk meminta masukan-masukan terkait materi
pembelajaran Dharmagita.
3. Mengumpulkan dan menyusun materi ajar untuk dijadikan pedoman
pembuatan Media pembelajaran Dharmagita.
4. Mengkonsultasikan kembali materi ajar yang kan dibuatkan Video
dengan mentor dan Pangampu Mata Kuliah Dharmagita untuk
memastikan isi video sesuai dengan masukan-masukan yang diberikan.
5. Membuat media pemebelajaran Dharmagita berbasis Youtube Video.
6. Mereview hasil media pembelajaran Dharmagita berbasis Youtube
Video sebelum diaplod.
7. Mengaplod Video pada Channel Youtube MaBali.

26
8. Mensosialisasikan Media pembelajaran Dharmagita berbasis Youtube
Video kepada Mahasiswa peserta UKM Dharmagita.
9. Bekerjasama dengan Humas STAHN Mpu Kuturan untuk
menyebarluaskan Youtube Video Dharmagita tersebut agar bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
.
D. ARGUMENTASI TERHADAP CORE ISSUE TERPILIH
Unit Kegiatan Mahasiswa atau yang disebut dengan UKM adalah
organisasi mahasiswa (ormawa) yang mengkhususkan kegiatannya pada
kegiatan pengembangan minat dan bakat. Organisasi ini dibentuk sebagai
wahana pengembangan bakat, prestasi, minat, penalaran dan kreativitas
mahasiswa, yang diatur dengan peraturan Ketua STAHN Mpu Kuturan
Singaraja. UKM yang ada di STAHN Mpu Kuturan Singaraja sudah cukup
lengkap. Terdapat 12 jenis UKM yang sudah berjalan dengan baik, salah
satunya adalah UKM Dharmagita.
UKM Dharmagita adalah Unit Kegiatan Mahasiswa yang bergerak
dalam bidang seni budaya Bali utamanya adalah seni suara atau dikenal
dengan tembang bali. UKM ini sudah berdiri selama 4 Tahun lebih dan
peminatnya lumayan banyak. Catatan terakhir di awal tahun ajaran baru
2019 peserta UKM Dharmagita ini membludak sebanyak 60 orang. Jumlah
yang cukup merepotkan untuk dikoordinir agar pembelajaran bisa berjalan
dengan maksimal.
Banyaknya peminat UKM ini mencirikan adanya peningkatan minat
belajar mahasiswa terhadap seni budaya Bali. Namun, penambahan
peserta yang mulai meningkat bukan berarti tanpa masalah.
Membludaknya peserta akan menimbulkan permasalahan pada efektifitas
dan efesiensi sasaran pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini tentu
dikarenakan kemampuan setiap orang dari peserta tersebut berbeda-beda.
Apalagi sistem pembelajaran yang dilakukan selama ini hanya melalui tatap
muka langsung antara Pembina dengan peserta.
Disisi lain, Ketua STAH N Mpu Kuturan memberikan intruksi kepada
UKM Dharmagita agar mampu memberikan sumbangsih yang positif dan
aktif dalam setiap kegiatan Upacara Keagamaan yang dilaksanakan di
kampus. Bahkan UKM Dharmagita ini dipacu agar dapat berkontribusi di

27
masyarakat dengan jalan bisa mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat
dalam bentuk ngayah. Selama ini ditengarai UKM ini belum mampu
menunjukkan eksistensinya secara maksimal sehingga perlu diberikan
motivasi lebih agar dapat berkontribusi maksimal.
Pemberian motivasi Ketua STAHN Mpu Kuturan tersebut perlu
segera untuk ditindaklanjuti dengan jalan mengoptimalkan kemampuan
setiap peserta UKM Dharmagita agar memiliki kemampuan yang memadai.
Jalan satu-satunya adalah dengan mengintensifkan proses pembelajaran
secara maksimal yang tidak terpaku kepada cara pembelajaran
konvensional yaitu tatap muka saja. Perlu dicarikan solusi agar
pembelajaran Dharmagita bisa berjalan secara efektif dan efesien dan
mampu mencetak SDM yang unggul, kompetitif berlandaskan Tri Kaya
Parisuddha.
Salah satu jalan yang bisa ditempuh adalah dengan cara
memfasilitasi mahasiswa dengan media pembelajaran yang lebih inovatif
sehingga minat dan motivasi belajar mereka semakin meningkat. Media
pembelajaran yang bisa dijadikan solusi adalah media pembelajaran
berbasis youtube video.

E. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Aspek-aspek Akuntabilitas meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship);
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
oriented);
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting);
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences);

28
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance).
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical
(vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal. Akuntabilitas vertikal
adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang
lebih tinggi. Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas. Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:
a. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
b. Akuntabilitas Individu
c. Akuntabilitas Kelompok
d. Akuntabilitas Organisasi
e. Akuntabilitas Stakeholder

Gambar 5. Tingkatan Akuntabilitas.

29
Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:

a. Kepemimpinan: pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya


komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
b. Transparansi: keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya
akuntabilitas
c. Integritas: mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku
d. Responsibilitas: kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa
ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan,
karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan
yang telah dibuat
e. Keadilan: landasan utama dari akuntabilitas yang harus dipelihara
dan dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan
kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja
tidak optimal.
f. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan
g. Keseimbangan: keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian
yang yang dimiliki
h. Konsistensi: menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang
akuntabel.
i. Kejelasan: mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap
bangsa dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada Pancasila.
Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila, yaitu:

Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan


ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

30
b. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja
sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.


a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.

31
j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama
dengan bangsa lain
Sila ketiga: Persatuan Indonesia
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
g. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
e. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
f. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.

32
h. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
i. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi
harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
j. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d. Menghormati hak orang lain.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
f. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
g. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
h. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
i. Suka bekerja keras.
j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
k. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial
3. Etika Publik

33
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus
utama dalam pelayanan publik yakni:

a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan


b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik :
a. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
b. Dimensi Modalitas
c. Dimensi Tindakan Integritas Publik
a. Adanya kode etik, yang merupakan aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut
pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan-ketentuan tertulis.
b. Keramahan dalam bersikap akan membuat orang lain merasa
dihargai dan dihormati.
c. Sopan santun, merupakan sikap yang berdasarkan pada aspek
nilai dan norma saat melayani publik sehingga meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
d. Empati dan simpati, sikap seakan merasakan apa yang
dirasakan orang lain. Simpati akan berlangsung ketika ada sikap
saling pengertian dan saling percaya sehingga memudahkan
dalam berkomunikasi.
e. Netralitas.
4. Komitmen Mutu

34
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukuran
baik/buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai
negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder.
Indikator komitmen mutu antara lain:
a. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
b. Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat
waktu
c. Efektif adalah berhasil guna, menunjukkan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah
maupun mutu hasil kerja.
d. Inovatif adalah suatu yang baru sebagai perwujudan ide
kreativitas untuk meningkatkan mutu pelayanan

5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin "corruption" (Fockema
Andrea: 1951) atau "corruptus" (Webster Student Dictionary: 1960
). Selanjutnya dikatakan bahwa "corruption" berasal dari kata
"corrumpere", suatu bahasa latin yang lebih tua. Dari bahasa latin
tersebut kemudian dikenal istilah "coruption, corrupt" (Inggris),
"corruption" (Perancis) dan "corruptive/korruptie" (Belanda).
Korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja
dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik.
Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai- nilai dasar anti

35
korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi bagi
kita. Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah
terjadinya korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi yang
meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan dan
kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik serta,
untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:

a. Kejujuran
Menurut KBBI kata jujur dapat didefinisikan sebagai lurus
hati, tidak berbohong, dan tidak curang. Jujur adalah salah satu
sifat yang sangat penting dalam kehidupan pegawai, tanpa sifat
jujur pegawai tidak akan dipercaya dalam kehidupan sosialnya.
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Nilai kepedulian sangat penting bagi seorang
pegawai dalam kehidupan di tempat kerja dan di masyarakat.
c. Kemandirian
Kondisi mandiri dapat diartikan sebagai proses
mendewasakan diri yaitu dengan tidak bergantung pada orang
lain untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan
karakter kemandirian pegawai dituntut untuk mengerjakan
semua tanggung jawab dengan usahanya sendiri dan bukan
orang lain.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
(KBBI). Manfaat dari hidup yang disiplin adalah kita dapat
mencapai tujuan hidup dengan waktu yang lebih efisien, dan
juga dapat membuat orang lain percaya dalam mengelola
suatu kepercayaan.

e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,

36
dipersalahkan dan diperkarakan) (KBBI). Tanggung jawab
adalah menerima segala sesuatu perbuatan yang salah baik itu
disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab tersebut
berupa perwujudan dan kesadaran akan kewajiban menerima
dan menyelesaikan semua masalah yang telah dilakukan.
f. Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, di
mana kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan dan pantang mundur.
g. Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup
boros, hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat
memenuhi semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhana
merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan
antara sesama karena prinsip ini akan mengatasi
permasalahan kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egosi dan
juga menghindari dari keinginan yang berlebihan
h. Keberanian
Keberanian diperlukan untuk mencapai kesuksesan,
untuk mengembangkan sikap keberanian demi
mempertahankan pendirian dan keyakinan harus
mempertimbangkan masalah dengan sebaik-baiknya. Nilai
keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam bentuk
berani mengatakan dan membela kebenaran, berani mengakui
kesalahan, berani bertanggung jawab dan lain sebagainya.
i. Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak. Nilai keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk
memberikan pujian yang tulus kepada yang berprestasi,
memberikan saran perbaikan dan semangat pada yang tidak
berprestasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar belakang
sosial dan lain-lain.

37
B. MATRIK RANCANGAN
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Nilai Jadwal
Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Berkonsultasi  Memohon ijin dan  Mendapatka Akuntabilitas:: Teliti, detail, Dengan Dengan Minggu
dengan mentor, waktu untuk n masukan akurat bertanggung jawab melakukan melakukan ketiga bulan
Pimpinan konsultasi dengan terkait konten konsultasi konsultasi November
Jurusan di mentor, ketua Video. dengan dapat
STAHN Mpu Jurusan, dan  Surat Nasionalisme : pimpinan menumbuhka
Kuturan Wakil Ketua III Keterangan terkait, n nilai-nilai
mengedepankan kepentingan
Singaraja ijin mendukung organisasi
tentang rencana umum,
tentang rencana pembuatan pada
pembuatan Media terwujudnya
pembuatan media peningkatanm
Pembelajaran tata
media pembelajara anajemen
Dharmagita Komitmen Mutu: orientasi pengelolaan
pembelajaran n. mutu
Dharmagita berbasis Youtube mutu, efektifitas dan efisien, kelembagaan komunikasi
berbasis Video. kreatif dan inovatif. yang terarah di
Youtube Video  Menyampaikan profesional STAHN Mpu
pada UKM ide dan gagasan berstandar Kuturan
Dharmagita untuk merancang Anti korupsi : bertanggung internasional. Singaraja
STAHN Mpu media jawab
Kuturan pembelajaran dan
Singaraja serta meminta
mencermati masukan terkait
bagaiman konten video.
outline dalam

38
penyusunan
media
pembelajaran
ini.
2 Mengadakan  Membuat surat  Mendapatka Akuntabilitas: Dengan Melalui FGD Minggu
Focus Grup undangan untuk n masukan dilaksanakann yang ketiga bulan
Discution Teliti, detail, akurat ya FGD maka dilakukan November
pelaksanaan FGD terkait konten
dengan dosen bertanggung jawab akan antar dosen,
untuk dosen Video
pangampu mata Pangampu mata Dharmagita mendukung dapat
kuliah kuliah yang akan terwujudnya menumbuh
Dharamagita Nasionalisme: visi misi kembangkan
Dharmagita. dibuat.
untuk meminta Gotongroyong, Tenggang lembaga yaitu iklim
 Menyebarkan  Memohon
masukan- rasa, menghormati pendapat membangun akademis dan
masukan terkait Surat undangan bantuan kerjasama nilai-nilai
orang lain
materi kepada dosen kesedian dengan kebersamaan
pembelajaran Pangampu Mata membantu berbagai pihak dan gotong
Dharmagita. Kuliah dalam proses untuk royong
Dharmagita. pembuatan Etika publik:
penerapan dan diantara
 Pelaksanaan video Hormat, cermat, sopan pengembanga dosen-dosen
FGD youtube. n lembaga. tersebut.

WOG:

Koordinasi antar Dosen.


3 Mengumpulkan  Menampung  Tercatat Akuntabilitas: Pengumpulan Pengumpulan Minggu
dan menyusun semua masukan masukan Tanggung Jawab Terhadap dan dan ketiga bulan
materi ajar untuk dalam FGD dan untuk Tugas yang diberikan. penyusunan penyusunan November.
dijadikan dijadikan acuan pembuatan materi ajar materi ajar

39
pedoman dalam pembuatan konten video. Etika Publik: berdasarkan dengan
pembuatan konten video.  Mendapatka Integritas Tinggi, cermat, silabus yang berekordinasi
Media  Mencari refrensi n beberapa disiplin, sopan, taat perintah ada akan antar dosen
pembelajaran jenis Dharmagita sumber berdampak dapat
Dharmagita. yang akan dibuat refrensi teks Komitmen Mutu: pada meningkatkan
video. Dharmagita Efektifitas, Inovasi, pengajaran kualitas
Berorientasi Mutu yang tepat dan akademis
yang akan
benar organisasi.
dijadikan
Anti Korupsi sehingga
konten video.
Jujur, disiplin, peduli. dapat
terwujudnya
Manajeman ASN: visi lembaga
Pelayanan publik, pelaksana yakni
kebijakan publik, perguruan
melaksanakan tugas sesuai tinggi Hindu
dengan perundang- terdepan
undangan. mencetak
Pelayanan Publik: Pelayanan ilmuwan,
yang partisipatif efektif dan agamawan
efesien serta berbasis pada cerdas
hasil/kinerja. berkarakter Tri
WoG : Dialog dan Join Kaya
Planning Parisudha
4 Mengkonsultasik  Mengkonsultasi  Tersusunnya Akuntabilitas: Penyusunan Penyusunan Minggu
an kembali kan draf konten draft konten Draft konten konten video keempat
materi ajar yang a. Profesional video yang ini November
video yang telah video.
kan dibuatkan b. Tepat waktu telah sesuai menumbuhka
disusun.  Tersedianya
Video dengan c. Sesuai ketentuan dengan n tanggung
 Melakukan alat dan

40
mentor dan persiapan bahan yang Komitmen mutu: ketentuan jawab dan
Pangampu Mata pembuatan digunakan maka memberikan
Kuliah a. Kreativitas pembelajaran motivasi agar
video. dalam
Dharmagita b. Berorientasi mutu yang lebih tetap berfikir
pembuatan
untuk c. inovatif inovatif dapat inovatif
video.
memastikan isi diwujudkan kepada
video sesuai sehingga organisasi
dengan terbentuk SDM lembaga.
masukan- yang unggul
masukan yang dan
diberikan. berekualitas.
5 Membuat media  Memilih lokasi  Konten Video Akuntabilitas: Pembuatan Media Minggu
pemebelajaran tempat shooting Dharmagita Video pembelajaran Keempat
Dharmagita Teliti, detail, akurat, Dharmagita ini dapat bulan
video yang masih
berbasis bertanggung jawab merupakan digunakan November
 Melakukan belum
Youtube Video. Shooting Video tersusun Nasionalisme: salah satu sebagai
bentuk media
 Melakukan editing sesuai draft Gotongroyong, Tenggang
mendukung publikasi
video. awal. rasa, menghormati pendapat
terwujudnya kepada
 Konten video orang lain, kepentingan
visi misi Stakeholders
lengkap bersama lembaga yaitu sehingga
setelah membentuk lembaga
Etika public:
proses SDM yang STAHN Mpu
editing. Hormat, cermat, sopan Unggul, Kuturan lebih
agamawan eksis di
WOG:
berlandaskan masyarakat.
Koordinasi dan kerjasama Tri Kaya
Parisuddha.

41
6 Mereview hasil  Berkoordinasi  Tanggapan Akuntabilitas: Review media Review media Minggu
media dengan para Dosen pembelajaran pembelajaran keempat
pembelajaran Semangat, Tanggung jawab, merupakan ini bulan
Dosen pangampu Pangampu
Dharmagita Efektif efesien salah satu menguatkan November
Mata Kuliah untuk Mata Kuliah.
berbasis memberikan  Draft bentuk persatuan
Youtube Video tanggapan tindakan dan kesatuan
kelengkapan
sebelum diaplod. Komitmen mutu: memastikan organisasi
terhadap Video aplod video.
mutu kegiatan dengan tetap
yang sudah Berorientasi mutu, Efisien tetap terjamin menjaga
dibuat.
untuk menjaga koordinasi
 Menyiapkan video kredibilitas dan
Anti Korupsi:
hasil koordinasi lembaga. transparansi
untuk di aplod ke Transparansi, Disiplin, lembaga.
channel Youtube akuntabel.
MaBali
7 Mengaplod  Aplod media  Video di aplod Komitmen mutu: Pengaplodan Kegiatan ini Minggu
Video pada pembelajaran pada channel Media sebagai pertama
a. Berorientasi mutu pembelajaran bentuk bulan
Channel Dharmagita Youtube
b. Efisien Dharmagita penguatan Desember
Youtube MaBali. berbasis Youtube MaBali.
Video pada berbasis dedikasi
Anti korupsi: Youtube organisasi
channel youtube.
merupakan ikut
Jujur, tanggung jawab
salah satu berinovasi
Akuntabilitas: bentuk mengembang
partisipasi kan ilmu
Sesuai ketentuan, tanggung STAHN Mpu pengetahuan
jawab Kuturan yang dapat
Singaraja diakses oleh

42
Etika Publik: dalam rangka masyarakat
mengedukasi luas.
Sopan, taat aturan masyarakat
dalam bidang
seni budaya.
8 Mensosialisasika  Mengumpulkan  Terwujudnya Nasionalisme: Dengan Sosialisasi Minggu
n Media peserta UKM SDM yang mensosialisasi media pertama
pembelajaran Kepentingan bersama, kan media pembelajaran bulan
Dharmagita serta mempunyai
Dharmagita musyawarah bersama pembelajaran ini Desember.
mensosialisakan kemampuan
berbasis kepada mereka unggul dalam Akuntabilitas: telah menumbuhka
Youtube Video media menembangk membantu n nilai-nilai
kepada Transparan, professional, lembaga organisasi
pembelajaran an Dharmagita
Mahasiswa disiplin dalam antara dosen
yang bisa diakses
peserta UKM pengabdian dengan
pada link Youtube
Dharmagita. masyarakat mahasiswa
MaBali berkaitan yang dalam
dengan materi Pelayanan Publik:
Partisipatif, kesamaan hak bermanfaat interaksi
Dharmagita yang untuk pemanfaatan
dapat dijadikan masyarakat. media
refrensi pembelajaran
peningkatan yang lebih
keampuan inovatif.
mereka.
9 Bekerjasama  Meminta bantuan  Humas Nasionalisme: Humas Partisipasi Minggu
dengan Humas kepada Humas STAHN Mpu STAHN Mpu Humas kedua bulan
STAHN Mpu Kepentingan bersama, Kuturan merupakan November.
STAHN Mpu Kuturan
Kuturan untuk musyawarah bersama Singaraja bentuk
Kuturan untuk ikut berpartisipasi
menyebarluaska menyebarluaskan menyebarkan berpartisipasi penguatan

43
n Youtube Video media link Youtube. Akuntabilitas: merupakan organisasi
Dharmagita pembelajaran. bentuk dalam hal
Transparan, professional,
tersebut agar  Memastikan apresiasi dan bekerjasama
bisa disiplin kontribusi mengembang
Humas
dimanfaatkan menyebarkan link Humas dalam kan Ilmu
oleh masyarakat Youtube penyebaran pengetahuan.
luas. Pelayanan Publik: inovasi-inovasi
Partisipatif, kesamaan hak pengetahuan
kepada
khalayak
umum.

44
G. ANALISIS DAMPAK
Setelah menguraikan tahapan kegiatan upaya pemecahan isu yang
dirancang dalam upaya Pembuatan Media Pembelajaran Dharmagita Bebasis
Youtube Video Pada UKM Dharmagita STAHN Mpu Kuturan Singaraja, sebagai
berikut akan disampaikan analisis dampak jika kegiatan tersebut tidak dilakukan.

No Kegiatan Analisis Dampak

1 Berkonsultasi dengan mentor, Dengan berkonsultasi dengan pejabat


Pimpinan Jurusan di STAHN Mpu yang berwenang dan membidangi
Kuturan Singaraja tentang masalah produk khususnya media
rencana pembuatan media pembelajaran. Diharapkan media yang
pembelajaran Dharmagita dihasilkan, sesuai dengan dengan
berbasis Youtube Video pada kebutuhan mahasiswa dan bermanfaat
UKM Dharmagita STAHN Mpu untuk ikut serta memajukan Lembaga
Kuturan Singaraja serta
mencermati bagaiman outline
dalam penyusunan media
pembelajaran ini.

2 Mengadakan Focus Grup Dengan diselenggarakannya FGD akan


Discution dengan dosen banyak masukan-masukan dari para
pangampu mata kuliah peserta FGD untuk menjamin konten
Dharmagita untuk meminta media pembeajaran layak untuk
masukan-masukan terkait materi dimasukkan.
pembelajaran Dharmagita.

3 Mengumpulkan dan menyusun Pengumpulan dan penyusunan materi


materi ajar untuk dijadikan ajar sangat penting untuk dilakukan
pedoman pembuatan Media karena akan berdampak pada kualitas
pembelajaran Dharmagita. dan sistemtisasi media pembelajaran.

4 Mengkonsultasikan kembali Dengan mengkonsultasikan kembali


materi ajar yang kan dibuatkan materi yang sudah disusun harapannya
Video dengan mentor dan adalah media pembelajaran ini jauh dari

45
Pangampu Mata Kuliah subjektivitas pikiran penulis saja, namun
Dharmagita untuk memastikan isi sudah mengadopsi masukan dan saran
video sesuai dengan masukan- para pakar didalamnya. Sehingga
masukan yang diberikan. kegiatan ini penting dilakukan untuk
menjaga kualitas produk.
5 Membuat media pembelajaran Dengan dibuatnya media pembelajaran
Dharmagita berbasis Youtube Dharmagita berbasis Youtube Video
Video. diharapkan membantu mahasiswa dan
masyarakat dalam mempelajari seni
suara Bali sebagai salah satu wujud
nyata melestarikan Seni Budaya Bali.
6 Mereview hasil media Setelah Video ini terealisasi maka perlu
pembelajaran Dharmagita kembali direview oleh para Dosen
berbasis Youtube Video sebelum
diaplod. Pangampu Mata Kuliah Dharmagita
untuk mengecek kembali kualitasnya
sehingga media pembelajaran ini
memang benar-benar layak untuk di
publikasikan dan dijadikan media untuk
membantu mahasiswa dan masyarakat
dalam belajar Seni Suara Bali.
7 Mengaplod Video pada Channel Dengan dipublikasikannya media
Youtube MaBali. pembelajaran ini diharapkan menjadi
salah satu media alternative dalam
mempelajari seni suara Bali tradisional
sehingga dapat bermanfaat bagi
khalayak orang banyak terutama
mahasiswa dan peserta UKM
Dharmagita.
8 Mensosialisasikan Media Mahasiswa harus mendapatkan
pembelajaran Dharmagita sosialisasi setelah Video ini diaplod di
berbasis Youtube Video kepada Youtube dengan harapan mereka
Mahasiswa peserta UKM membuka link youtube tersebut dan
Dharmagita. menjadikannya media pembelajaran

46
untuk menguasai jenis-jenis tembang
tanpa harus selalu bertatap muka
meminta pembelajaran langsung
kepada Dosen Pangampu Mata Kuliah
atau Pembina UKM. Dengan alas an
tersebut maka pembelajaran bisa lebih
efektif dan efesien. Diharapkan pula
mahsiswa menyebarkan link Youtube
tersebut agar bisa berguna pula bagi
masyarakat umum.
9 Bekerjasama dengan Humas Dengan lebih banyak orang yang
STAHN Mpu Kuturan untuk menyebarluaskan media pembelajaran
menyebarluaskan Youtube Video ini diharapkan mampu memberikan
Dharmagita tersebut agar bisa solusi yang baik bagi perkembangan
dimanfaatkan oleh masyarakat seni budaya Bali. Dengan begitu salah
luas. satu fungsi lembaga STAHN Mpu
Kuturan Singaraja yaitu ikut memberikan
solusi bagi permasalahan pada
masyarakat dapat terwujud.

H. JADWAL KEGIATAN
MINGGU KE- (NOV-DES)
NO KEGIATAN
3 4 5 1 2

1 Berkonsultasi dengan mentor, Pimpinan


Jurusan di STAHN Mpu Kuturan Singaraja
tentang rencana pembuatan media
pembelajaran Dharmagita berbasis Youtube
Video pada UKM Dharmagita STAHN Mpu
Kuturan Singaraja serta mencermati bagaiman
outline dalam penyusunan media pembelajaran
ini.

47
2 Mengadakan Focus Grup Discution dengan
dosen pangampu mata kuliah Dharmagita untuk
meminta masukan-masukan terkait materi
pembelajaran Dharmagita.

3 Mengumpulkan dan menyusun materi ajar untuk


dijadikan pedoman pembuatan Media
pembelajaran Dharmagita..

4 Mengkonsultasikan kembali materi ajar yang


kan dibuatkan Video dengan mentor dan
Pangampu Mata Kuliah Dharmagita untuk
memastikan isi video sesuai dengan masukan-
masukan yang diberikan.

5 Membuat media pembelajaran Dharmagita


berbasis Youtube Video.

6 Mereview hasil media pembelajaran Dharmagita


berbasis Youtube Video sebelum diaplod.

7 Mengaplod Video pada Channel Youtube


MaBali.

8 Mensosialisasikan Media pembelajaran


Dharmagita berbasis Youtube Video kepada
Mahasiswa peserta UKM Dharmagita.

9 Bekerjasama dengan Humas STAHN Mpu


Kuturan untuk menyebarluaskan Youtube Video
Dharmagita tersebut agar bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat luas.

48
I. KENDALA DAN ANTISIPASI

Kendala yang diperkirakan ditemua saat melakukan aktualisasi di lapangan


nantinya adalah:
1. Adanya libur hari raya, hari besar keagamaan, dan kegiatan kampus lain yang
disinyalir dapat menghambat pelaksanaan aktualisasi. Adapun cara
mengatasinya nanti adalah dengan cara pengaturan waktu yang baik dan
efektif serta efisien ketika melaksanakan aktualisasi
2. Jalur koordinasi yang cukup panjang dan luas. Cara mengatasinya adalah
dengan berkordinasi secara berjenjang dan bertahap
3. Dibutuhkan anggaran dalam melaksanakan beberapa kegiatan yang cukup
penting. Caranya adalah dengan mengeluarkan anggaran secara pribadi
melalui pola efisiensi dan efektivitas.

49
BAB III
PENUTUP

“Jalan ditemukan oleh orang yang berjalan”, pepatah kuno itu pernah dikatakan
oleh seorang guru kepada penulis. Sehingga, berada di sini menjadi bagian dari keluarga
besar Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebuah jalan yang ditemukan
penulis saat berjalan.
Rancangan ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang
pengajaran. Harapan yang ingin diwujudkan adalah rancangan ini bisa terealisasikan.
Modul yang disusun diharapkan pula berguna untuk banyak kalangan, terutama
mahasiswa Prodi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali, Jurusan Dharma Acarya,
STAHN Mpu Kuturan Singaraja.

50
DAFTAR PUSTAKA

Kepala Lembaga Adiminstrasi. 2016. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara


Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pedoman penyelenggaraan Pelatihan dasar Calon
Pegawai negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu.Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

51

Anda mungkin juga menyukai