Anda di halaman 1dari 16

baca onlines

semoga blog ini dapat membantu anda dalam belajar atau untuk
baca-baca saja

Beranda ▼

Selasa, 24 Mei 2011

KARYA TULIS HUKUM PENIPUAN


MELALUI BISNIS ONLINE DALAM
KAJIAN HUKUM REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM VOKASI
BIDANG STUDI ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI PERPAJAKAN

KARYA TULIS HUKUM

PENIPUAN MELALUI BISNIS ONLINE DALAM KAJIAN


HUKUM REPUBLIK INDONESIA
Oleh :
RIO AJI SUTRISNO / 1006781750

Sebagai salah satu komponen penilaian mahasiswa


Depok
Ó
2011
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : “Penipuan melalui Bisnis Online dalam Kajian Hukum Republik


Indonesia”
Nama : Rio aji sutrisno
NPM : 1006781750

Tanda tangan dosen pembimbing

Dr. Harsanto Nursadi S.H., M.H

ii
KATA PENGANTAR

Dengan selalu memohon ridho dan panjatan puji syukur kehadirat


Allah SWT, pada akhirnya karya tulis “PENIPUAN MELALUI BISNIS
ONLINE DALAM KAJIAN HUKUM REPUBLIK INDONESIA”. Penulisan
ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan tugas Pengantar Hukum
Indonesia dan untuk memperoleh gambaran nyata tentang kasus
penipuan berkedok bisnis online bagi Tidak terhitung jumlah dukungan
yang penulis terima dalam penyelesaian tugas ini oleh sebab itu kiranya
patut untuk disampaikan ucapan terima kasih yang sedalam – dalamnya
kepada :
- Kedua orang tua saya yang dengan kerelaannya penuh dengan
kesabaran memberi arahan,bimbingan dan petunjuk mulai dari awal
penulisan hingga akhir penulisan ini.
- Dr. Harsanto Nursadi S.H., M.H yang penuh dengan dedikasinya
senantiasa memberikan bimbingan yang bermanfaat guna penyelesaian
karya ilmiah ini.
- Semua teman-teman selama mengikuti kuliah di Universitas Indonesia
kelas pajak c yang selalu memberi bantuan, baik langsung maupun tidak
langsung dalam suka dan duka, baik moril maupun materiil selama dalam
menyelesaikan tugas ini.
Akhirnya harapan penulis, semoga ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak demi pengembangan dan perbaikan di masa
mendatang.Penulis sangat menyadari bahwa di dalam Penulisan Ilmiah
ini masih banyak sekali kekurangan dan kesalahan serta jauh dari
sempurna.Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran,kritik,dan
masukan yang positif dari berbagai pihak. Namun yang terpenting bagi
penulis adalah proses serta pengalaman yang dialami dan bukan
sekedar hasil yang dicapai.wassalam.
Depok, Mei 2011
ii Penulis
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah............................................................ 1
BAB II PERMASALAHAN................................................................ 4
BAB III DATA KRONOLOGIS........................................................... 5
BAB IV ANALISIS................................................................................
9
BAB V PENUTUP

Kesimpulan................................................................................ 13

Saran.......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
19
LAMPIRAN.
iv

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Bisnis online adalah bisnis yang dilakukan via internet sebagai
media pemasaran dengan menggunakan website sebagai katalog.
[1]Saat ini bisnis online sedang menjamur di Indonesia baik untuk
barang-barang tertentu seperti tas, sepatu hingga jasa seperti konsultan
pajak. Bisnis ini dianggap sangat potensial karena kemudahan dalam
pemesanan dan harga yang cukup bersaing dengan bisnis biasa. Selain
itu bisnis ini tidak memerlukan toko melainkan dengan media jejaring
sosial, blog, maupun media lainnya yang dihubungkan dengan internet.
Hukum merupakan keseluruhan peraturan tingkah laku yang
berlaku dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakandengan
suatu sanksi. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara formal dan
damai, tetapi dapat terjadi juga karena pelanggaran hukum harus
ditegakkan. [2]
Teknologi informasi dan komunikasi semakin hari semakin
berkembang dengan pesat yang memberikan banyak kemudahan bagi
umat manusia. Banyak hal dapat dilakukan melalui internet mulai dari
berhubungan sosial, bekerja, hingga melakukan bisnis jual beli secara
online. Semua itu dilakukan tanpa melakukan kontak langsung dengan
orang lain. Bisnis secara online dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa fasilitas seperti situs internet, jejaring sosial, maupun layanan
e-banking.
Layanan bisnis online ini tertunya berpeluang untuk dijadikan
lahan kejahatan. Transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau
media elektronik lainnya.

Pasal 378 KUHP merumuskan sebagai berikut: "Barang siapa


dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan
melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu,
dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan
menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda
kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan
piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama 4
tahun."[3]
Pasal 18 UU ITE
(1) Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik
mengikat para pihak.
(2) Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hokum yang berlaku
bagi Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.
(3) Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi
Elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asas
Hukum Perdata Internasional.
(4) Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum
pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif
lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari
Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.
(5) Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase,
atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang
menangani sengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut,
didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional.[4]

TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, tujuan dari penulisan ini


adalah :
1. Dapat mendeskripsikan pengertian penipuan bisnis online
2. Menjelaskan bentuk- bentuk penipuan melalui bisnis online, unsur-
unsur dan akibat hukumnya
BAB II
PERMASALAHAN

Pada kenyataannya kasus penipuan melalui bisnis online


memanfaatkan kelemahan dari korbannya karena sang korbanpun tidak
bisa berinteraksi langsung dengan tersangka. Kasus penipuan melalui
bisnis online lebih banyak terjadi di pada korban yang sibuk dan tidak
sempat memeriksa keamanan dari bisnis online itu sendiri.
Untuk lebih memperjelas mengenai penipuan melalui bisnis
online, penulis akan memaparkan rumusan-rumusan masalah yang akan
dibahas dalam karya tulis ini. Dengan melihat latar belakang yang telah
dikemukakan, maka beberapa masalah yang penulis dapat rumuskan
dan akan dibahas dalam karya tulis ini adalah :
1. Apa yang dimaksud tindak pidana penipuan melalui bisnis online?
2. Apa saja bentuk penipuan bisnis online dan apa akibat hukumnya?
3. Apa unsur-unsur dari penipuan bisnis online?

BAB III
DATA DAN KRONOLOGIS

Pada bagian ini penulis akan memaparkan kasus-kasus


mengenai penipuan yang pernah terjadi di indonesia. Berikut ini data dan
kronologis kejadian dari penipuan melalui bisnis online di indonesia.
Kronologis Penipuan Online cash on
delivery 30 December 2008
Pukul 10-an WIB telpon dari orang bernama Anton yang
menanyakan beberapa produk Bosch. Adapun yang ditanyakan adalah
bor tangan professional series yakni GSB . Saya yang menerima
telponnya dan menanyakan alamat pengiriman. Berhubung order
dilakukan sebelum pukul 11.00 saya usahakan untuk melakukan
pengiriman pada hari yang sama, sesuai apa yang baru-baru saja di
deklarasikan yakni pengiriman cepat 6 jam.
Adapun alamat pengiriman adalah sebagai berikut: Ruko Daan
Mogot Arcadia Blok B No. 31 KM. 21 Daan Mogot - Tangerang
Saya tidak ada feeling apa-apa tentang orang ini. Nada suara
begitu meyakinkan seperti seorang profesional, maklum produk yang
dibelinya pun alat yang tergolong untuk penggunaan profesional, Bosch
GBM 16-2 RE dan GBM 23-2 E.
Bagian pengiriman pun berangkatlah mengirimkan ke beberapa
tempat yang kebetulan daerah yang sama. Per telepon sebelumnya saya
menjanjikan pengiriman akan tiba pukul 15.00 atau paling telat 16.00.
Belakangan saya baru tahu bahwa orang ini kontak admin kami dan
menanyakan telpon bagian pengiriman. Singkat cerita beberapa kali
telponlah orang ini ke kurir kami untuk mempercepat, kalo tidak salah dua
kali telpon. Orang saya tiba dilokasi pukul 14.00 lebih cepat dari waktu
yang saya janjikan, transaksi dan pergilah bagian pengiriman kami ke
tempat lainnya.
Saya tidak menaruh curiga hingga saat malam hari bagian
pengiriman tiba ditempat dan menceritakan bahwa pengiriman
pertamanya yang dilakukan di ‘depan’ ruko orang bernama anton ini.
Alasannya buru-buru untuk digunakan di proyek. Jeng… jeng… saya
langsung curiga dengan transaksi yang dilakukan di depan ruko tertutup
walau menurut pengakuannya adalah rukonya.
Langsung saya minta pembayaran yang dilakukan dengan Giro
‘tanpa alamat’ yang jelas. Pembayaran yang tercantum dalam invoice
Cash on Delivery tidak dilihat kurir saya, ini adalah kesalahan fatal dan
juga tidak kontak saya sebelumnya. Yup, keyakinan saya bertambah
akan penipuan ini. Saya masih berharap mata saya yang salah begitu
melihat cek hasil print-out tersebut. Maklum pengalaman saya sebagai
desain grafis mengasah ketelitian mata saya melihat tinta kertas. Saya
yakin 90% itu adalah print-out walau masih berusaha untuk tidak
mempercayainya. Kaki sudah mulai goyah, maklum jumlahnya cukup
untuk melunasi pembelian motor saya.
Malam saya masih berharap mata saya salah, saya masih
berusaha mencari seberapa besar skala probabilitas yang saya miliki,
Walau ternyata saya tidak menemukannya sama sekali haha…
Besoknya mata saya benar. Cek tersebut palsu setelah dibawa ke
Bank BCA. Air mata saya menetes untuk kesekian kalinya dalam
perjalanan bersama istri saya karena membatalkan kepergian kami
keluar kota untuk si kecil, pembatalan rencana pembelian mobil akhir
tahun dan banyak rencana toko online saya kedepannya. Sedih.[5]

KASUS DIANA
Jakarta - Seiring berkembangnya teknologi, jual-beli pun kini
dilakukan melalui internet. Cara ini dinilai sebagian orang lebih cepat dan
efektif, karena masyarakat tidak perlu mendatangi toko tujuan tertentu.
Namun, masyarakat sebaiknya berhati-hati karena tidak semua pengiklan
di internet benar-benar berbisnis. Beberapa di antaranya justru
melakukan praktek penipuan.
Seperti yang dialami oleh Diana Putri (bukan nama sebenarnya).
Ibu dua anak ini melaporkan tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh
Guswandi, pengiklan di salah satu situs jual beli online. Dalam laporan
resmi ke Polda Metro Jaya, Diana melaporkan tindak pidana Pasal 378
KUHP jo 372 KUHP jo Pasal 28 ayat (1) jo Pasala 45 ayat (1)
UU No 11 Tahun 2008 tentang penipuan dan atau penggelapan dan atau
kejahatan ITE oleh Guswandi pada 30 November lalu. Diana
mengungkapkan, dirinya tertipu oleh Guswandi saat melakukan
pembelian BlackBerry. "Saya waktu itu pesan BlackBerry yang harganya
Rp 1,4 juta," kata Diana kepada detikcom, Kamis (9/12/2010).
Awalnya, Diana melihat iklan penjualan BlackBerry di situs jual beli
online. Diana kemudian tertarik setelah melihat iklan Guswandi di
tokobagus.com tersebut yang menawarkan harga lebih miring dari pada
harga toko. Di situ, pelaku, kata Diana, mencantumkan nomor telepon
yang dapat dihubungi. "Lalu saya telepon dia, nomornya waktu itu aktif.
Dia lalu kasih nomor rekening BCA atas nama orang itu," cerita Diana.
Tanggal 26 November sore, Diana mendapat panggilan telepon
dari pelaku. Kepada Diana, pelaku mengatakan kalau BlackBerry
pesanannya itu sudah dikirim "Eh ini aku sudah kirim barangnya. Dia
bilang sampainya satu hari melalui perusahaan jasa pengiriman Tiki.
Tolong secepatnya ditransfer uangnya," katanya. Diana pun kemudian
mentrasfer uang sebesar Rp 1,4 juta melalui rekening adiknya, Hedi.
Namun, keesokan harinya, pesanan Diana tidak kunjung datang.
"Sampai dua hari kemudian, nggak datang-datang juga pesanannya,"
kesalnya.
Lalu Diana menghubungi kembali pelaku pada tanggal 28
November. Saat itu, handphone pelaku masih aktif. "Dia bilang kalau
barang sudah dikirim dan dia juga kasih nomor resi pengiriman barang,"
jelasnya. Diana kemudian mencoba mencari tahu ke Tiki Depok dengan
mencocokkan nomor resi-nya. "Kata TIKI, blank. Lalu dia kirim lagi nomor
resi yang berbeda. Waktu itu saya sudah curiga kalau dia ini menipu,"
imbuhnya. Namun, tetap saja barang tersebut tidak terdaftar di Tiki.
Diana naik pitam dan mengancam pelaku akan dimasukkan ke penjara.
"Cepat kirim barang itu bangsat! Kalau tidak, dalam tiga hari ini kau
meringkuk di penjara," cetusnya. Namun, ancaman itu rupanya tidak
berpengaruh bagi si Pelaku.
Hingga pada tanggal 30 November, malam harinya, nomor ponsel
pelaku sudah tidak dapat dihubungi. "Aku akhirnya melapor ke polisi,"
tutur Diana. Diana berharap, penyidik dapat segera mengusut pelaku
penipuan. "Agar tidak banyak korban lain seperti saya," tutup Diana[6]

BAB IV
ANALISIS

Banyak faktor yang menyebabkan penipuan melalui bisnis


online, secara spesifik setiap negara memiliki faktor pendorong dan faktor
penarik yang menyebabkan maraknya kasus penipuan melalui bisnis
online di indonesia :
1. Faktor pendorong
a. belum adanya sertifikasi menyeluruh teradap setiap jual beli secara
online.
b. daerah-daerah dimana ada kemiskinan, pengangguran, tuna wisa dan
konflik kekerasan dengan senjata. Daerah-daerah ini menimbulkan
desakan rakyat untuk berusaha dengan segala cara termasuk penipuan.
c. para pedagang yang memanfaatkan kelemahan jual beli secara online.
d. keluarga yang tidak dapat mengatasi kehidupan ekonominya akan
mencari cara lain untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan hidupnya
e. ekonomi: kemiskinan, kurangnya kesempatan untuk mendapatkan
perkerjaan yang layak.
f. sosial: kewajiban sosial untuk membantu dan menolong keuangan
keluarga, keinginan untuk mandiri secara finansial, keinginan untuk
sejajar dengan tetangga atau teman sebaya yang berhasil.
g. kultur: konsumerisme atau materialistik, keinginan untuk mendapat
uang dengan mudah.
h. personal atau pribadi: sifat pribadi yang suka menipu demi keperluan
pribadinya.

2. Faktor penarik
a. efisiensi: kebutuhan kota-kota akan kemudahan bertransaksi dan
berbisnis.
b. sosial atau kultur: kebutuhan akan pelayanan-pelayanan jual-beli yang
mudah dan cepat.
Proses penyelidikan dan penyidikan dalam perkara tindak pidana
perdagangan orang dilakukan berdasarkan dari Undang-Undang Nomor
8 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Adapun kebijakan penyidikan tindak pidana penipuan adalah :
1. Perlindungan terhadap korban
2. Mengungkapkan penipuan dan bukti transaksi.
3. Menyita keuntungan yang diperoleh dari kejahatan
4. Prevensi umum dan khusus.
Sebaiknya polisi yang menangani kasus-kasus penipuan bisnis
online hendaklah yang dilatih untuk itu. Hal tersebut penting untuk
mencegah polisi penerima laporan atau penyidik yang kemudian ditunjuk
tidak mengerti dan memahami kondisi korban tindak pidana perdagangan
orang. Korban juga sering mengalami ketakutan terhadap aparat
penegak hukum karena korban berfikir pelaporan hanya memperpanjang
masalah.
Korban tindak pidana penipuan orang berhak mendapatkan informasi
tentang :
1. Tahapan-tahapan penanganan perkara pidana, peran serta posisi
korban berkaitan dengan penanganan perkara pidana.
2. Kemungkinan untuk mendapatkan bantuan hukum secara cuma-cuma
3. Perlindungan seperti apa yang dapat diharapkan korban dan
jangkauan perlindungan tersebut
4. Kemungkinan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan
penanganan perkara
5. Upaya hukum yang tersedia untuk mengajukan gugatan ganti rugi
dalam konteks perkara pidana.
6. Keputusan untuk menghentikan penyidikan atau penuntutan.

Keterangan korban adalah bukti awal secara formal untuk


memulai suatu proses pidana, keterangan ini yang nantinya akan
diproses. Laporan atau pengaduan yang dilakukan korban perdagangan
orang tidak dapat begitu saja mencabut keterangannya dan
menghentikan proses penyidikan atau penuntutan yang sudah dimulai
karena tindak pidana perdagangan orang merupakan ancaman terhadap
kepentingan umum. Jika penyidikan dihentikan, polisi harus memberikan
SP3 kepada korban.
Pasal 378 KUHP merumuskan sebagai berikut: "Barang siapa
dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan
melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu,
dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan
menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya,
atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang, diancam
karena penipuan dengan pidana penjara paling lama 4 tahun."

Pasal 18 UU ITE
(1) Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik
mengikat para pihak.
(2) Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hokum yang berlaku
bagi Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.
(3) Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi
Elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asas
Hukum Perdata Internasional.
(4) Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum
pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif
lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari
Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.
(5) Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase,
atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang
menangani sengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut,
didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional.

Sehingga, tindak pidana perdagangan penipuan melalui bisnis


online merupakan kejahatan transnasional dan tidak dapat ditanggulangi
secara parsial atau secara sendiri-sendiri oleh masing-
masing negara.

BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan data kejadian dan hipotesa dari berbagai aspek yang


telah disampaikan, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Tindak pidana penipuan secara umum (bedrog) adalah tindak-tindak
pidana yang di atur dalam bab XXV KUHP yang terentang antara pasal
378-395.
Tindak pidana yang diatur dalam bab XXV KUHP tersebut, mempunyai
banyak sekali bentuk, diantaranya: penipuan pokok, penipuan ringan,
penipuan dalam jual beli, penipuan menyingkirkan batas halaman, dll.
3. Pasal 18 UU ITE secara mendetail telah menyebutkan mengenai
penipuan melalui media online.

Dari setiap bentuk-bentuk penipuan tersebut, mempunyai unsur-unsur


yang berbeda-beda.
SARAN
Diharapkan kepada pembaca agar dapat lebih mendalami dan
memahami secara lebih komprehensif masalah-masalah penipuan
dengan cara membandingkan dengan literatur lain, yang pada akhirnya
akan terhindar dari segala bentuk penipuan. Karena yang harus diingat,
bahwa kejahatan bukan hanya ada niat dari pelaku, tetapi juga adanya
kesempatan.
Berikut, tips bagaimana cara menyeleksi dan terhindar dari
program-program tersebut :
Bagi penjual
1. Jangan melakukan transaksi di ‘luar’ ruang. Tempat dimana Anda
tidak dapat mempertanggungjawabkan kebenaran identitas lokasi.
Pinggir jalan, mall, hotel, depan ruko, parkiran bahkan lobbi kantor
sekalipun memungkinkan penipu mengaku-ngaku bahwa karyawan
perusahaan gedung itu.
Banyak penipuan yang mengakui kantor metereng bahkan kantor
pemerintahan sekalipun untuk wadah beroperasi yang mempermudah
korban mempercayainya. Saya pernah mendengar cerita mengenai
penipuan toko laptop saudara saya, atau penipuan jual beli mobil di
halaman parkir penipu yang mengaku-ngaku berkantor digedung tersebut
atau penipuan sejenis.
2. Pembayaran dengan Cek atau Giro tidak boleh dilakukan sebelum
dana efektf cair direkening Anda. Jangan takut pelanggan Anda beralih
ke toko lain lah. Hampir semua toko online menerapkan sistem seperti
ini.. Kalo pelanggan Anda tidak bisa ya sudahlah, mungkin bukan jodoh
Anda, toh dia pun tidak dapat melakukan pembelian dengan cek atau giro
tersebut sebelum cair di tempat lain.
3. Pelajaran ketiga. Selalu waspada dalam bisnis online Anda, walaupun
memang hanya sebagian kecil saja orang-orang bermental tempe seperti
itu tapi bukan tidak mungkin kan mampir ke toko Anda. Pengaman toko
Anda secara offline atau sistem pembayaran, pembelian dan lainnya juga
harus mendapatkan perhatian sangat.
Bagi pembeli
1. Sistem Kerja
Kadang kita juga tergiur dengan program yang menawarkan
komisi besar, sedangkan kerja yang diminta relative kecil. Jika anda
merasa bahwa kerja yang ditawarkan logis untuk dilaksanakan dan
sepadan dengan komisi yang diberikan, kemungkinan program itu anti
scam. Program MLM misalnya yang menggunakan sistem member get
member. Program ini memang sangat menjanjikan, namun anda harus
tahu bahwa program ini rentan dengan kerugian yang jatuh kepada pihak
anda dan merugikan orang lain.
2. Umur
Untuk mengurangi kemungkinan penipuan, daftarlah pada
program-program yang sudah berumur lama, misalnya sudah lebih dari 1
tahun. Caranya gampang anda bisa cek domain website yang dipakai
dan cari di program website Who is Domain (http://doamaintols.com).
Disitu anda akan mendapatkan sudah berapa lama domain itu dipakai.
3. Bertanya di forum besar seperti kaskus dan yahoo answer
Kaskus /Yahoo answer adalah tempat berkumpulnya semua
orang, termasuk para pebisnis online yang sudah berpengalaman. Saya
sendiri sering menggunakan trik ini untuk mengecek scam atau tidaknya
sebuah situs. Bertanyalah di yahoo answer dengan cara yang baku dan
gunakanlah bahasa yang mudah di mengerti.
4. Layanan chat box.
Supaya bisa melihat keluhan di tempat tersebut dan biasanya web
tipuan tidak memakai layanan ini. [7]
DAFTAR PUSTAKA

Ollie, Membuat Toko Online dengan Multiply, (Jakarta :


Media Kita,2008), Hal. 3.

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta :


Liberty,1986), Hal. 37.

Solahuddin, SH (penyusun) Kitab Undang -Undang Hukum Pidana,


Acara Pidana & Perdata: KUHP (Jakarta : 2008) hal.154
http://maribaca.net/?p=242
http://www.detiknews.com/read/2010/12/09/155504/10/waspada-
penipuan-jual-beli-di-internet
http://blog.uad.ac.id/erwan/2011/04/02/perkembangan-internet-
di-indonesian-dan-pengaruhnya-terhadap-layanan-jual-beli-online
LAMPIRAN

daftar pustaka
[1] Ollie, Membuat Toko Online dengan Multiply, (Jakarta : Media Kita,2008), Hal. 3.
[2] Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta : Liberty,1986),
Hal. 37.
[3] Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Acara Pidana & Perdata:
KUHP Laman 154 Solahuddin, SH (penyusun) - 2008 - 589 halaman
[4] UU ITE
[5] http://maribaca.net/?p=242

[6] WWW.DETIKNEWS.COM/READ/2010/12/09/155504/10/WASPADA-PENIPUAN-JUAL-BELI-
DI-INTERNET

[7] http://blog.uad.ac.id/erwan/2011/04/02/perkembangan-internet-di-indonesian-dan-
pengaruhnya-terhadap-layanan-jual-beli-online
Rio Sutrisno at Selasa, Mei 24, 2011

Berbagi
0

Tambahkan komentar

Komentar teratas

rio aji
4 tahun yang lalu (diarsipkan)
makasih hasil tugas kuliah,, salam kenal
juga,, :)

nomor 81
4 tahun yang lalu (diarsipkan)
informasi yang menarik..:) <a
href="http://law.uii.ac.id/"
rel="nofollow">salam kenal..:)</a>

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Mengenai Saya

Rio Sutrisno
Ikuti 48

Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai