semoga blog ini dapat membantu anda dalam belajar atau untuk
baca-baca saja
Beranda ▼
UNIVERSITAS INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM VOKASI
BIDANG STUDI ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI PERPAJAKAN
ii
KATA PENGANTAR
Kesimpulan................................................................................ 13
Saran.......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
19
LAMPIRAN.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
TUJUAN PENULISAN
BAB III
DATA DAN KRONOLOGIS
KASUS DIANA
Jakarta - Seiring berkembangnya teknologi, jual-beli pun kini
dilakukan melalui internet. Cara ini dinilai sebagian orang lebih cepat dan
efektif, karena masyarakat tidak perlu mendatangi toko tujuan tertentu.
Namun, masyarakat sebaiknya berhati-hati karena tidak semua pengiklan
di internet benar-benar berbisnis. Beberapa di antaranya justru
melakukan praktek penipuan.
Seperti yang dialami oleh Diana Putri (bukan nama sebenarnya).
Ibu dua anak ini melaporkan tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh
Guswandi, pengiklan di salah satu situs jual beli online. Dalam laporan
resmi ke Polda Metro Jaya, Diana melaporkan tindak pidana Pasal 378
KUHP jo 372 KUHP jo Pasal 28 ayat (1) jo Pasala 45 ayat (1)
UU No 11 Tahun 2008 tentang penipuan dan atau penggelapan dan atau
kejahatan ITE oleh Guswandi pada 30 November lalu. Diana
mengungkapkan, dirinya tertipu oleh Guswandi saat melakukan
pembelian BlackBerry. "Saya waktu itu pesan BlackBerry yang harganya
Rp 1,4 juta," kata Diana kepada detikcom, Kamis (9/12/2010).
Awalnya, Diana melihat iklan penjualan BlackBerry di situs jual beli
online. Diana kemudian tertarik setelah melihat iklan Guswandi di
tokobagus.com tersebut yang menawarkan harga lebih miring dari pada
harga toko. Di situ, pelaku, kata Diana, mencantumkan nomor telepon
yang dapat dihubungi. "Lalu saya telepon dia, nomornya waktu itu aktif.
Dia lalu kasih nomor rekening BCA atas nama orang itu," cerita Diana.
Tanggal 26 November sore, Diana mendapat panggilan telepon
dari pelaku. Kepada Diana, pelaku mengatakan kalau BlackBerry
pesanannya itu sudah dikirim "Eh ini aku sudah kirim barangnya. Dia
bilang sampainya satu hari melalui perusahaan jasa pengiriman Tiki.
Tolong secepatnya ditransfer uangnya," katanya. Diana pun kemudian
mentrasfer uang sebesar Rp 1,4 juta melalui rekening adiknya, Hedi.
Namun, keesokan harinya, pesanan Diana tidak kunjung datang.
"Sampai dua hari kemudian, nggak datang-datang juga pesanannya,"
kesalnya.
Lalu Diana menghubungi kembali pelaku pada tanggal 28
November. Saat itu, handphone pelaku masih aktif. "Dia bilang kalau
barang sudah dikirim dan dia juga kasih nomor resi pengiriman barang,"
jelasnya. Diana kemudian mencoba mencari tahu ke Tiki Depok dengan
mencocokkan nomor resi-nya. "Kata TIKI, blank. Lalu dia kirim lagi nomor
resi yang berbeda. Waktu itu saya sudah curiga kalau dia ini menipu,"
imbuhnya. Namun, tetap saja barang tersebut tidak terdaftar di Tiki.
Diana naik pitam dan mengancam pelaku akan dimasukkan ke penjara.
"Cepat kirim barang itu bangsat! Kalau tidak, dalam tiga hari ini kau
meringkuk di penjara," cetusnya. Namun, ancaman itu rupanya tidak
berpengaruh bagi si Pelaku.
Hingga pada tanggal 30 November, malam harinya, nomor ponsel
pelaku sudah tidak dapat dihubungi. "Aku akhirnya melapor ke polisi,"
tutur Diana. Diana berharap, penyidik dapat segera mengusut pelaku
penipuan. "Agar tidak banyak korban lain seperti saya," tutup Diana[6]
BAB IV
ANALISIS
2. Faktor penarik
a. efisiensi: kebutuhan kota-kota akan kemudahan bertransaksi dan
berbisnis.
b. sosial atau kultur: kebutuhan akan pelayanan-pelayanan jual-beli yang
mudah dan cepat.
Proses penyelidikan dan penyidikan dalam perkara tindak pidana
perdagangan orang dilakukan berdasarkan dari Undang-Undang Nomor
8 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Adapun kebijakan penyidikan tindak pidana penipuan adalah :
1. Perlindungan terhadap korban
2. Mengungkapkan penipuan dan bukti transaksi.
3. Menyita keuntungan yang diperoleh dari kejahatan
4. Prevensi umum dan khusus.
Sebaiknya polisi yang menangani kasus-kasus penipuan bisnis
online hendaklah yang dilatih untuk itu. Hal tersebut penting untuk
mencegah polisi penerima laporan atau penyidik yang kemudian ditunjuk
tidak mengerti dan memahami kondisi korban tindak pidana perdagangan
orang. Korban juga sering mengalami ketakutan terhadap aparat
penegak hukum karena korban berfikir pelaporan hanya memperpanjang
masalah.
Korban tindak pidana penipuan orang berhak mendapatkan informasi
tentang :
1. Tahapan-tahapan penanganan perkara pidana, peran serta posisi
korban berkaitan dengan penanganan perkara pidana.
2. Kemungkinan untuk mendapatkan bantuan hukum secara cuma-cuma
3. Perlindungan seperti apa yang dapat diharapkan korban dan
jangkauan perlindungan tersebut
4. Kemungkinan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan
penanganan perkara
5. Upaya hukum yang tersedia untuk mengajukan gugatan ganti rugi
dalam konteks perkara pidana.
6. Keputusan untuk menghentikan penyidikan atau penuntutan.
Pasal 18 UU ITE
(1) Transaksi Elektronik yang dituangkan ke dalam Kontrak Elektronik
mengikat para pihak.
(2) Para pihak memiliki kewenangan untuk memilih hokum yang berlaku
bagi Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.
(3) Jika para pihak tidak melakukan pilihan hukum dalam Transaksi
Elektronik internasional, hukum yang berlaku didasarkan pada asas
Hukum Perdata Internasional.
(4) Para pihak memiliki kewenangan untuk menetapkan forum
pengadilan, arbitrase, atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif
lainnya yang berwenang menangani sengketa yang mungkin timbul dari
Transaksi Elektronik internasional yang dibuatnya.
(5) Jika para pihak tidak melakukan pilihan forum sebagaimana
dimaksud pada ayat (4), penetapan kewenangan pengadilan, arbitrase,
atau lembaga penyelesaian sengketa alternatif lainnya yang berwenang
menangani sengketa yang mungkin timbul dari transaksi tersebut,
didasarkan pada asas Hukum Perdata Internasional.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
daftar pustaka
[1] Ollie, Membuat Toko Online dengan Multiply, (Jakarta : Media Kita,2008), Hal. 3.
[2] Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, (Yogyakarta : Liberty,1986),
Hal. 37.
[3] Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Acara Pidana & Perdata:
KUHP Laman 154 Solahuddin, SH (penyusun) - 2008 - 589 halaman
[4] UU ITE
[5] http://maribaca.net/?p=242
[6] WWW.DETIKNEWS.COM/READ/2010/12/09/155504/10/WASPADA-PENIPUAN-JUAL-BELI-
DI-INTERNET
[7] http://blog.uad.ac.id/erwan/2011/04/02/perkembangan-internet-di-indonesian-dan-
pengaruhnya-terhadap-layanan-jual-beli-online
Rio Sutrisno at Selasa, Mei 24, 2011
Berbagi
0
Tambahkan komentar
Komentar teratas
rio aji
4 tahun yang lalu (diarsipkan)
makasih hasil tugas kuliah,, salam kenal
juga,, :)
nomor 81
4 tahun yang lalu (diarsipkan)
informasi yang menarik..:) <a
href="http://law.uii.ac.id/"
rel="nofollow">salam kenal..:)</a>
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Mengenai Saya
Rio Sutrisno
Ikuti 48