Anda di halaman 1dari 20

“TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU

TINDAK PIDANA PENIPUAN BERKEDOK INVESTASI PADA


APLIKASI BINARY OPTION “

Tugas Mata Kuliah Hukum dan Alih Teknologi

Disusun Oleh :

Ni Komang Wulan Prayatni Kana


(202110121151)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, atas anugerah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM
TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENIPUAN BERKEDOK
INVESTASI PADA APLIKASI BINARY OPTION)”

Makalah ini merupakan tugas pada mata kuliah Hukum dan Alih Teknologi.
Adapun keberhasilan dalam penyusunan makalah ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan penulis, demikian juga makalah


ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga segala kritik dan saran sangat
diharapkan guna kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga


makalah ini dapat bermanfaat bagi sesama aktivis akademik dan semua pembaca
yang memerlukannya

Denpasar, 23 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................. iii

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................... 7

1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 7

BAB II ..................................................................................................................... 8

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 8

2.1 Penerapan Fungsi Hukum Pidana Dalam Kasus Penipuan Berkedok


Investasi ............................................................................................................... 8

2.2 Tinjauan Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak


Pidana Penipuan Berkedok Investasi Binary Option......................................... 13

BAB III ................................................................................................................. 17

SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 17

3.1 Simpulan ................................................................................................. 17

3.2 Saran ....................................................................................................... 17

DAFTAR BACAAN ............................................................................................. 19

ii
ABSTRAK

Hukum memiliki fungsi yaitu untuk mengatur jalannya kehidupan


masyarakat suatu negara dimana hukum itu berlaku. Hukum ini memberikan
batasan pada perilaku manusia untuk tidak melanggar hak-hak dan kewajiban yang
telah ditetapkan di dalam hukum tersebut. Namun, tentu saja akan muncul tindakan-
tindakan tidak sesuai atau melawan hukum yang dilakukan walaupun telah dibatasi
oleh aturan yang ditetapkan. Disaat inilah hukum pidana berperan dalam
menanggulangi kejahatan yang berpotensi mengancam stabilitas dan kepastian
hukum dalam masyarakat. Penelitian ini berfokus pada kasus pidana penipuan yang
berkedok investasi yakni investasi melalui aplikasi binomo. Binomo adalah sebuah
platform perdagangan yang dapat menghasilkan uang melalui kenaikan atau
penurunan nilai tukar valuta asing (forex), harga saham, cryptocurrency, dan
komoditas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis
empiris. Penelitian ini memakai pendekatan masalah PerundangUndangan (Statute-
Approach) serta pendekatan konsep (conseptual approach).

Kata kunci: tinjauan yuridis, pertanggungjawaban pidana, penipuan, binary option

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan hukum pidana di Indonesia dianggap kurang efektif dalam


menangani berbagai kasus kejahatan yang bermunculan. Hal ini disebabkan
oleh sanksi yang diberikan kepada pelaku dinilai kurang efektif dalam
memberikan efek jera yang menyebabkan pelaku tersebut mengulangi
perbuatannya setelah bebas dari penjara atau jerat pidananya. Sebagai warga
yang berkedudukan di negara hukum, diharuskannya suatu kesadaran untuk
taat pada konstitusi. Tetapi hal ini sulit diwujudkan karena kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang hukum negara kita sendiri. Oleh karena itu
perlu diteliti dan pahami lagi apakah fungsi hukum diterapkan dengan baik
kepada masyarakat dan bagaimana implementasinya terhadapkasus-kasus di
Indonesia. Sangat diketahui bahwa kata “hukum” itu sendiri untuk sebagian
besar orang merupakan hal yang sangat dihindari atau bahkan ditakuti karena
keakrabannya dengan kata sanksi dan penjara. Semua orang secara alami,
takut untuk terkena konsekuensi yang akan didapat dari melanggar hukum
tersebut. Oleh karena itu bagi orang awam, eksistensi hukum itu sendiri telah
memberikan mereka batasan dalam berperilaku dan berbuat dalam
lingkungan bermasyarakat. Memberikan batasan dalam perilaku inilah
tepatnya yang merupakan salah satu fungsi hukum. Namun secara sadar
maupun tidak sadar, manusia memiliki sifat alami untuk memberontak ketika
dikekang sehingga sering kali terjadi pelanggaran aturan dan norma di
masyarakat.

Kejahatan pencucian uangberkedok investasiyang marak terjadi saatini


sangat penting untuk dibahas, diperbincangkan, dan dianalisa karena
bahwasanya sekarang kejahatan ini semakin mudah untuk dilakukan. Salah
satu alasannya tentu saja karena globalisasi. Globalisasi yang ditandai

4
perkembangan teknologi membawa perubahan pada kegiatan berbasis
internet, salah satunya dalam hal transaksi. Peningkatan penggunaan transaksi
online tersebut tentunya dipicu dari banyaknya manfaat yang dapat dirasakan
oleh konsumen pengguna transaksi online, khususnya kemudahan dalam
melakukan transaksi karena lebih praktis dan tidak perlu lagi datang ke Bursa
Efek Indonesia(BEI) atau perusahaan sekuritas lainnya yang biasa dilakukan
investor pada umumnya.

Tidak bisa dipungkiri pula kalau Indonesia saat ini dalam bidang
perkembangan teknologi belum bisa menandingi negara-negara maju
teknologi lainnya. Selain itu, reaksi sosial dan kultural masyarakat Indonesia
sebagai negara berkembang menjadi alasan utama dimana kesadaran(social
control) sesama masyarakat masih kurang tanggap dalam pelaksanaannya,
berbeda dengan negara maju yang masyarakatnya sendiri taat dan sudah
rasional terhadap tertib hukum. (Bendesa, 2019) Oleh karena itu, dalam
sebagian besar kasus, kepolisian masih kesulitan dalam sepenuhnya melacak
pelaku sebenarnya dalam kejahatan online berlapis yang membuat otoritas
penegak hukum menjadi kurang efektif dan efisien. Salah satu contohnya
adalah yang dialami oleh korban aplikasi yaitu binomo.

Binomo adalah sebuah platform perdagangan yang dapat menghasilkan


uang melalui kenaikan atau penurunan nilai tukar valuta asing (forex), harga
saham, cryptocurrency, dan komoditas. Singkatnya, Binomo merupakan
platform untuk perdagangan opsi biner (binary option trading). Maksud dari
opsi (option) adalah sebuah cara agar ikut berpartisipasi dalam perdagangan
jasa keuangan tanpa memiliki aset portofolio sesungguhnya (transaksi
derivatif), yaitu dengan menebak perubahan harga dari sebuah aset
portofolio.1 Sedangkan, perdagangan opsi biner (binary option trading)
adalah perdagangan opsi dengan menebak dari hanya 2 (dua) kemungkinan
yang tersedia, antara aset portofolio akan naik atau turun (yes or no
proposition). Sebagai contoh, pada saat ini per USD 1 setara dengan IDR
14.500. Pertanyaan mengenai bagaimana harga di esok hari, telah disajikan

5
dalam berbagai pilihan apakah hari esok nilai USD 1 akan lebih tinggi atau
rendah dari IDR 14.500. Jika prediksi opsi kita tepat, maka kita akan
mendapatkan sejumlah keuntungan. Perdagangan binary option dan valuta
asing sebagaimana dimaksud di atas termasuk ke dalam kategori opsi kontrak
berjangka. Kontrak berjangka adalah suatu bentuk kontrak standar untuk
membeli atau menjual komoditi dengan penyelesaian kemudian sebagaimana
ditetapkan di dalam kontrak yang diperdagangkan di bursa secara berjangka.
Pengertian dari bursa berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan
dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk kegiatan jual beli.

Merujuk pada laman Pialang Berjangka, Binomo tidak terdaftar sebagai


daftar pialang berjangka yang telah mendapatkan nomor izin dari Bappebti.
Jika sebuah broker atau pialang dalam perdagangan berjangka tidak
mempunyai izin usaha, maka dikatakan tidak legal menurut ketentuan
Peraturan Perundang-Undangan. Sehingga, jelas terjawab bahwa Binomo
hukumnya ilegal di Indonesia. Hal tersebut juga ditegaskan sendiri oleh
Bappebti, bahwa Binomo bersifat ilegal di Indonesia.

Menyikapi hal tersebut di atas, maka pada kesempatan ini penulis ingin
mengupas lebih dalam tentang tinjauan yuridis pada penggunaan aplikasi
binomo dengan mengangkat judul “TINJAUAN YURIDIS
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA
PENIPUAN BERKEDOK INVESTASI PADA APLIKASI BINARY
OPTION”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan fungsi hukum pidana dalam kasus penipuan


berkedok investasi?
2. Bagaimana tinjauan yuridis terhadap pertanggungjawaban pidana pelaku
tindak pidana penipuan berkedok investasi Binary Option?

1.3 Tujuan Penelitian

6
1.3.1 Tujuan Umum
1. Sebagai salah satu pemenuhan tugas pada mata kuliah Hukum dan
Alih Teknologi Fakultas Hukum Universitas Warmadewa.
2. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam hukum
baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan fungsi hukum pidana
dalam kasus penipuan berkedok investasi
2. Untuk mengetahui tinjauan yuridis terhadap pertanggungjawaban
pidana pelaku tindak pidana penipuan berkedok investasi Binary
Option

7
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penerapan Fungsi Hukum Pidana Dalam Kasus Penipuan Berkedok


Investasi

Hukum pidana, yang mana memiliki arti lain sebagai ‘hukuman’, ialah
kumpulan peraturan-peraturan yag menentukan dan menetapkan perbuatan
mana saja yang melanggar dan masuk ke dalam tindak pidana, juga berisi
tentang hukuman apa yang dikenakan jika melanggar ketentuan yang ada dan
terbukti melakukan tindak pidana. Dari pengertian ini sudah terlihat bahwa
hukum pidana ada untuk mengatur mengenai sanksi atau hukuman yang akan
diterima seseorang jika mereka melakukan kejahatan, pelanggaran, atau
tindakan kriminal sesuai yang diatur dalam undang-undang yang ada dan
berlaku atau disebut hukum positif yang di berlakukan di suatu negara yang
memiliki kewenangan untuk menegakkan hukum berupa melahirkan adanya
larangan yang berlawanan dengan aturan hukum serta memberikan sanksi
(penderitaan) untuk pihak yang melanggar aturan tersebut.

Menurut sang ahli pidana, Roeslan Saleh yang mengutip pendapat


Moeljanto, mengutarakan bahwa hukum pidana ialah bagian dari semua
peraturan hukum yang berlaku di suatu negara tersebut , yang pada dasarnya
memiliki aturan untuk sebagai berikut:

1. Menentukan berbagai perbuatan yang dilarang untuk dilakukan sebuah


tindakan disertai dengan ancaman yang memiliki sanksi pidana bagi
subjek hukum yang melanggar aturan.
2. Memberi kepastian kapan dan dalam hal apa saja para pelanggar
melanggar aturan yang dilarang untk dapat dikenakan sanksi pidana
yang telah diaturkan.
3. Memberi sikap bagaimana pengenaan suatu sanksi pidana apabila ada
orang yang terbukti melakukan pelanggaran aturan tersebut.

8
Harus diperhatikan bahwa Indonesia memiliki kekayaan yang asri dan
menjadi godaan tersendiri bagi bangsa lain yang tanahnya tidak sesubur
negeri kita. Maka dari itu persatuan dan ketertiban rakyat yang diwujudkan
dalam peraturan undangundang dapat menambah ketahan negara Indonesia.
Demi mencapai ketertiban masyarakat tersebut, tidak hanya dibentuk suatu
aturan tertulis yang membatasi tindakan manusia. Namun juga dinyatakan
dengan jelas sanksi-sanksi atau hukuman yang didapat akibat dari
pelanggaran aturan tersebut. Sanksi – sanksi tersebut berupa pidana mati,
pidana penjara, kurungan, denda, pencabutan hak-hak tertentu, perampasan
barang-barang tertentu, dan pengumuman putusan hakim.

Oleh karena itu, terbentuklah fungsi hukum pidana. Menurut Sudarto,


fungsi hukum pidana terbagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi
khusus. Fungsi umum disini yaitu untuk mengatur kehidupan bermasyarakat
dan menyelengarakan tata tertib dalam masyarakat. Tata aturan ini terangkum
jelas di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang terbagi menjadi
tiga(3) bagian dari buku kesatu sampai buku ketiga. Sedangkan hukum pidana
memiliki fungsi sebagai pelindung kepentingan hukum terhadap perbuatan
yang merugikan dengan sanksi pidananya bersifat memaksa dan mengikat.

Sesuai yang dinyatakan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal


1 ayat 1 yang isinya menyatakan bahwa tidak bisa suatu perbuatan dianggap
sebagai kasus pidana kecuali telah diatur ke dalam perundang-undang yang
ada dan berlaku saat itu atau sebelum perbuatan tersebut dilakukan. Setiap
kesengajaan atau ketidak sengajaan tindakan pelanggaran yang telah diatur
dan tercantum dalam undang-undang harus dipidana sesuai jenis dan tingkat
kejahatan tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan hukum dalam arti luas yaitu
jaminan adanya keadilan, bermanfaat untuk masyarakat, dan terciptanya
kepastian hukum. Kepentingan hukum yang wajib mendapat perlindungan
disini terbagi menjadi tiga(3) macam:

9
a. Kepentigan hukum perorangan (individuale belangen) misalnya berupa
perlindungan hak asasi manusia(HAM), hak milik, dan hak terlindung
darirasa asusila.
b. Kepentingan hukum masyarakat (sociale of maatschappelijke belangen)
misalnya berupa ketertiban dan keamanan umum dan peraturan berlalu-
lintas.
c. Kepentingan hukum negara (staatsbelangen) contohnya yaitu tentang
keamanan negara atau kemiliteran, hubungan internasional, dan
perlindungan terhadap martabat kepala negara dan wakilnya.

Saat ini sangat marak sekali di dunia pertelevisian Indonesia pemberitaan


mengenai investasi bodong atau penipuan berkedok investasi yang terekspos
melalui sosial media atau platform yang disediakan khusus sebagai tempat
investasi. Platform-platform tersebut memberikan penawaran yang menarik
dengan dijanjikannya keuntungan yang besar dalam waktu yang terbilang
singkat. Hal ini menyebabkan banyak orang tertarik untuk berinvestasi tanpa
menimbang dan melihat latar belakang dari platform tersebut.

Sayangnya, segala modal investasi tersebut bukannya menguntungkan


pihak yang berinvestasi justru malah mengalami kerugian. Banyaknya orang
yang merasa dirinya dirugikan. Hal ini disebabkan karena para investor yang
menitipkan uangnya untuk diinvestasikan di sebuah perusahaan investasi,
namun tidak dikelola dengan baik justru hanya memutarkannya kepada
investor lain dan bahkan membawanya kabur demi kepentingan individual.
Kejahatan melalui transaksi uang ini biasa dikategorikan sebagai aksi
pencucian uang. Jika ditelusuri lebih lanjut, tindak pidana pencucian uang
adalah bentuk kejahatan oleh korporasi / seseorang melakukan dengan
sengaja mengalihkan, menitipkan, menempatkan, mengubah bentuk,
menukarkan mata uang, menhibahkan, menukar harta kekayaan dengan surat
berharga atau perbuatan lain untuk menghilangkan jejak karena uang tersebut
di duga hasil tindak pidana.

10
Pada zaman sekarang, eksistensi hak asasi individu semakin di junjung
tinggi di setiap negara. Setiap pelanggaran HAM mendapat sanksi yang tegas
dan berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat. Bahkan suatu negara bisa
dituntut oleh individu jika negara tersebut terbukti telah melanggar HAM
individu tersebut. Maka dari itu, sangat mengherankan bahwa banyak
kejahatan di Indonesia tidak mendapat ganjaran yang semestinya. Masalah ini
terbukti pada berbagai kasus yang mayoritasnya melibatkan pejabat-pejabat
negara, orang-orang kaya, atautokoh terkenal. Bukannya mendapat hukuman,
tetapi mereka menjadi semakin tenar dan tampil di depan khalayak ramai
dengan senyuman lebar seakan bangga akan perubatannya yang
menyebabkan kerugian bagi banyak korbannya.

Dari sini bisa dilihat kalau penerapan fungsi hukum di Indonesia masih
sangatlah kurang, terutama hukum pidana. Penegakan hukum dan ancaman
sanksi dari undang-undang seakan menjadi harimau kertas di depan para
pelaku. Hanya sebuah kata tanpa aksi sebenarnya. Jika penerapan hukum dan
suasana pengadilan di Indonesia tidak segera diubah, bagaimana nasib
pemerintahan ke depannya? Kembali kepada pokok pembahasan, kegiatan
investasi itu sendiri memiliki pengertian yaitu penanaman modal di
perusahaan atau proyek tertentu dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Sedangkan kata bodong berarti palsu.

Aksi yang dilakukan oleh pelaku investasi bodong biasanya adalah para
korban/konsumen di minta untuk menanam saham atau memberi modal pada
produk atau suatu usaha yang tidak nyata atau usaha palsu. Padahal kita bisa
melihat suatu investasi tersebut terdaftar dalam OJK atau tidak, karena OJK
lah yang mengawasi dan mengatur seluruh hal yang berkaitan dengan suatu
jasa maupun usaha di sektor keuangan. Tetapi kerap kali para calon investor
tergiur dengan keuntungan instan yang ditawarkan sehingga bukannya
meraup keuntungan, mereka malah mendapat kerugian setelah ditipu iming-
iming palsu.

11
Pada jaman sekarang teknologi sudah semakin maju, bisa dilihat dalam
keseharian kita sadar atau tidak kita selalu berdampingan dengan teknologi
yang sangat canggih. Hanya dengan ponsel saja kita dapat mendapat kabar
dari jarak jauh, membaca berita yang dulunya hanya ada di Koran atau surat
kabar, dan lain-lain. Ponsel pun mampu memberikan manfaat dan juga dapat
memberikan kerugian, kerugian tersebut dapat berupa penipuan online dan
sebagainya. Kita mengambil contoh penipuan yang telah dilakukan oleh salah
satu afiliator yang bernama Indra Kesuma atau yang biasa dipanggil Indra
Kenz tersebut, telah melakukan dugaan penipuan dan juga tindak pidana
pencucian uang dalam salah satu aplikasi trading, yaitu binomo yang
sebenarnya illegal di Indonesia. Pelanggaran yang disebut oleh polisi
melawan hukum yaitu:

1. Membuat dan menyebarkan konten mengenai aplikasi Binomo dengan


video berisikan:
a. Mengajarkan responden untuk mendaftar dan melakukan trading
Binomo
b. Mengajak para trader untuk mendaftar melalui link referral
c. Menyampaikan bahwa aplikasi Binomo sudah terpercaya
2. Tersangka membuka kelas atau kursus trading dalam Binomo dengan
membayar biaya masuk yang paling minimum sebesar 1 juta rupiah dan
maksimum sebesar 4 juta rupiah, yang mana para member mendapatkan
cara trading di Binomo melalui video online.
3. Tersangka juga mendapat hasil sebagai afiliator Binomo dari member
yang bergabung melalui link referral milik tersangka.

Disebabkan kasus inilah, fungsi hukum pidana mempunyai dua tujuan


dalam penanggulangan kejahatan yaitu yang pertama untuk mempengaruhi
tingkah laku (gedragsbeinvloeding) dan yang kedua untuk penyelesaian
konflik (conflict toplossing). Fungsi hukum yang berperan disini dapat
melindungi kepentingan hukum dan menanggulangi kejahatan dengan
memberikan sanksi terhadap pelaku yang telah melakukan pelanggaran

12
hukum. Pelanggaran hukum yang telah dilakukan pelaku mendapatkan sanksi
pidana yang bersifat memberi penderitaan serta membuat pelaku menyadari
dan menginsafi perbuatan yang dilakukan oleh pelaku. Meskipun pemberian
sanksi bersifat memaksa, tetapi pemberian sanksi juga harus sesuai dengan
tindak pidana yang dilanggar dan harus sesuai pada etika dan moral yang ada.
Muladi mengatakan bahwa “Penegakan hukum pidana dirasakan selalu
bersentuhan dengan moral dan etika”. Pemberian sanksi juga diharapkan
dapat mencegah munculnya kasus serupa maupun korban yang sama, agar
tercapai suatu kondisi yang aman dan angka kriminalitas khusunya penipuan
menurun.

2.2 Tinjauan Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak


Pidana Penipuan Berkedok Investasi Binary Option

Binary Option mulai dikenal secara luas pada tahun 2006 melalui
Konferensi Pers Chicago Board of Option Exchange (CBOE) dimana
selanjutnya menjadi sebuah asset yang dapat diperjual belikan pada Tahun
2008. Sejak saat itu, popularitas dari Binary Option terus meningkat hingga
dapat disandingkan dengan Retail Forex Market. Hal ini dikarenakan biaya
masuk ringan yang ditawarkan oleh Binary Option untuk dapat mulai
melakukan transaksi. Maka, simplisitas serta harga masuk yang murah
tersebut membuat Binary Option menjadi populer terutama dikalangan
masyarakat yang minim pengetahuan dan pengalaman dalam berinvestasi
atau pihak yang memiliki modal minim untuk memulai investasi.

Secara historis, transaksi Binary Option hanya dapat dilakukan melalui


CBOE. Namun saat ini, banyak transaksi Binary Option dilakukan melalui
pasar Over-the-Counter (OTC). OTC merupakan sebuah metode perdagangan
dimana para peserta pasar melakukan pertukaran secara langsung. Pertukaran
ini terjadi secara Real-Time, dimana saat ini dilakukan melalui beberapa
platform Binary Option Trading seperti Binomo, Olymp trade, IQ Option, dan
lain sebagainya. Terdapat beberapa kualifikasi untuk suatu produk dikatakan
sebagai komoditi sebagaimana dimaksud pada UU Perdagangan Berjangka

13
Komoditi. Agar memenuhi indikator pertama, suatu barang, jasa, hak dan
kepentingan lainnya, serta setiap derivatif dari Komoditi, dapat dikaji melalui
kualifikasi dalam hukum benda sebagaimana termasuk didalam Buku II
KUHPer. Hukum benda sendiri merupakan bagian dari hukum harta kekayaan
(Vermogensrecht).

Hukum benda memiliki beberapa hak disebut dengan hak kebendaan


(Zakelijk Recht) merupakan bagian dari hak keperdataan yang bersifat
absolut. Hak kebendaan ini pada dasarnya merupakan hak yang memberikan
kekuasaan langsung atas suatu benda, dapat dipertahankan oleh pemilik hak
kebendaan tersebut. Pada dasarnya, terdapat beberapa ciri-ciri dari hak
kebendaan yaitu mutlak, mengikuti benda, kekuatan dilihat dari waktu
terjadinya, diutamakan, terdapat hak gugat, serta pemindahan hak kebendaan
dapat dilakukan kepada siapapun. Hak kebendaan sendiri terdiri atas hak
utama seperti hak penguasaan (Bezit) dan hak milik (Eigendom).

Disamping itu terdapat hak-hak lain dalam kebendaan seperti servitut


(Erfdienstbaarheid), Opstal dan lain-lain. Dalam platform Binary Option tidak
memberikan kebebasan kepada Investor untuk melakukan apapun seluas-
luasnya terhadap Binary Option tersebut. Jika merujuk pada Pasal 584
KUHPerdata terkait pemerolehan Eigendom, diantara enam opsi, penyerahan
(Overdracht atau Levering) merupakan opsi yang paling dapat digunakan.
Kendati demikian, apabila merujuk pada perpindahan benda bergerak,
terdapat perpindahan dari tangan ke tangan dalam transaksi. Pada transaksi
Binary Option dilakukan dengan menempatkan suatu posisi dan memilih
“Call” atau “Put” untuk periode waktu tertentu. Apabila pilihan tersebut tepat
maka ia akan mendapatkan sejumlah Fixed Payout. Melalui skema tersebut,
tidak nampak adanya perpindahan (Levering) yang jelas.

Hal ini dikarenakan meskipun Investor terlihat membeli pada posisi


tersebut, namun posisi sebagaimana dimaksud lenyap secara otomatis setelah
periode waktu tertentu. Dimana hal ini bertentangan dengan ciri-ciri
Eigendom yaitu hak utama, utuh dan lengkap, serta tetap dan tidak lenyap.

14
Namun, dalam perdata mengenal perolehan hak milik melalui lewatnya waktu
(Verjaring). Verjaring dalam perjanjian hukum positif Indonesia umumnya
ditetapkan selama 20 (dua puluh) tahun. Dimana periode waktu dalam Binary
Option dapat terjadi kurang dari 1 (satu) menit. Guna menunjukkan adanya
Bezit, harus ada kekuasaan terhadap suatu benda dan kemauan untuk
memiliki benda tersebut. Hal ini jelas tidak terpenuhi dalam Binary Option
Trading. Dikarenakan meskipun seseorang memiliki kemauan, namun ia tidak
memiliki kekuasaan atas benda tersebut.

Maka, dalam Binary Option Trading tidak terdapat hak kebendaan yang
diperoleh secara sempurna atau bahkan tidak ada sama sekali. Selanjutnya,
apabila merujuk pada Pasal 1 Peraturan Bappebti No. 3 Tahun 2019 tentang
Komoditi, diatur terkait Komoditi yang dapat menjadi subjek kontrak
berjangka dan tidak terdapat Binary Option didalamnya. Namun apabila
merujuk pada Pasal 3 Peraturan Bappebti a quo, terdapat indeks saham, emas,
mata uang asing, dan saham tunggal asing. Akan tetapi berdasarkan Pasal 4
peraturan a quo, komoditi-komoditi tersebut hanya dapat diperdagangkan
apabila mendapatkan persetujuan dari Kepala Bappebti. Dalam hal ini,
Bappebti secara eksplisit menyatakan bahwa Binary Option tidak memiliki
izin untuk beroperasi di Indonesia.

Berdasarkan ketentuan-ketentuan mengenai Kontrak Berjangka, Binary


Option ini tidak dapat dikatakan memenuhi kriteria dikarenakan jika dilihat
dari paradigm sebagai Komoditi, maka Binary Option tidak memenuhi
dikarenakan unsur Komoditi merujuk pada “suatu sebab tertentu” pada
kontrak tidak relevan dengan skema yang terdapat pada Binary Option.
Sehingga merujuk pada Pasal 1457 KUHPer pada frasa “menyerahkan suatu
kebendaan”, transaksi tersebut tidak dapat dinyatakan sebagai jual beli.
Pemerintah dan aparat penegak hukum dinilai harus melindungi para korban
penipuan investasi bodong terkait Binary Option seperti Binomo dan Quotex
yang dipromosikan oleh influencer Indra Kenz dan Doni Salmanan. Secara
teknis dan kronologis uang para korban dapat kembali dengan menggunakan

15
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tenntang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU). Secara teori akan
melakukan "follow the money" atau mengikuti aliran dana yang sudah
diteruskan oleh pelaku kejahatan. Para korban harus mendapatkan kembali
kerugian yang mereka alami sebagai bentuk tanggung jawab dari Negara
melalui penegakan hukumnya.

16
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan, yaitu :

1. Dari pembahasan diatas ini, dapat disimpulkan bahwa fungsi hukum


pidana disini adalah untuk memberikan sanksi terhadap pelaku
kejahatan yang sesuai dengan tindakannya dengan berdasarkan bahwa
kejahatan tersebut telah diatur dalam aturan perundang-undangan yang
sah. Dari penjelasan kasus investasi bodong kali ini kita dapat melihat
dan mengetahui berbagai pasal yang dapat dikaitkan dalam tindak
pidana tersebut. Tidak hanya sebatas penipuan saja, tetapi juga termasuk
pencucian uang dan penyebaran berita bohong atau hoaks. Pasal-pasal
tersebut dapat dikaitkan karena satu kejahatan cenderung mengikuti
kejahatan yang lain sehingga pelanggaran yang dilakukan akan menjadi
berlapis-lapis di hadapan pengadilan. Selain itu, kesimpulan lain yang
didapat dari penelitian ini adalah implementasi fungsi hukum pidana
dalam kasus Indra Kenz sudah dapat diterapkan dengan baik dan sesuai
dengan apa yang diharapkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 dan dinyatakan dalam UUD 1945Pasal 1 ayat 3 yang mana
Indonesia sebagai negarahukum harus patuh kepada konstitusi negara.
2. Tinjauan yuridis terhadap pertanggungjawaban pidana pelaku Tindak
Pidana Penipuan berkedok investasi Binary Option berdasar pada
Undang-undang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang
Perdagangan Berjangka Komoditi. Tercatat, dalam Pasal 9 Ayat (1)
huruf k Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen (UU PK), Pasal 57 Ayat (2) huruf d UndangUndang
Perdagangan Berjangka Komoditi.

3.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan :

17
1. Hukum haruslah dapat menjadi obat terakhir dalam suatu tindak pidana.
Dalam hal ini hukum haruslah berfungsi sebagai pelindung kepentingan
hukum dan mampu untuk menanggulangi kejahatan dengan
memberikan sanksi tegas terhadap pelaku yang telah melakukan
pelanggaran hukum. Pelanggaran hukum yang telah dilakukan pelaku
mendapatkan sanksi pidana yang bersifat memberi penderitaan serta
membuat pelaku menyadari dan menginsafi perbuatan yang dilakukan
oleh pelaku
2. Minimnya regulasi terhadap Binary Option baik dari dalam negeri
maupun dalam lingkup internasional menyebabkan tidak adanya
standardisasi terhadap pelaku usaha yang harus bertindak secara fair.
Maka dari itu, pemerintah maupun stakeholder lainnya perlu untuk
menyadari betapa pentingnya penetapan regulasi terkait kejahatan
berkedok investasi agar kasus-kasus penipuan tidak lagi menjamur di
Indonesia.

18
DAFTAR BACAAN

Amalia Rizky, S. R. (2019). Tinjauan Yuridis Hukum Pidana Indonesia Dalam


Mengatur Perlindungan Hukum Terhadap Transaksi Online (E-
Commerce). Jurnal Analisis Hukum, Volume 2 Nomor 1. Hal 131.
Dirgantara. H, Bappebti Pastikan Transaksi Binary Option Di Indonesia Ilegal,
URL: Https://Investasi.Kontan.Co.Id/News/Bappebti-Pastikan-Transaksi-
Binaryoption-Ilegal-Di-Indonesia-Ilegal Diakses Pada 23 April 2023
Levina. A, (2022), Tinjauan Yuridis Terhadap Pertanggungjawaban Pidana Pelaku
Tindak Pidana Penipuan Berkedok Investasi Binary Option, Jurnal
Humani, Volume 12, Nomor 1, Hal. 10
Rahma. A, Dkk, (2022), Penerapan Fungsi Hukum Pidana Dalam Kasus Investasi
Bodong, Jurnal Analisis Hukum, Volume 5, Nomor 1. Hal 58
Retaduari, E. A. (2022). Pasal-Pasal Yang Menjerat Indra Kenz Terkait Binomo,
Dari Soal Judi Online Sampai Pencucian Uang. URL:
Https://Nasional.Kompas.Com/Read/2022/03/07/20330641/Pasal-Pasal-
Yangmenjerat-Indra-Kenz-Terkait-Binomo-Dari-Soal-Judi-
Online?Page=All# Diakses Pada 23 April 2023
Saraswati, P. S. (2015). Fungsi Pidana Dalam Menanggulangi Kejahatan. Jurnal
Advokasi, Volume 5 Nomor 2. Hal 12.

19

Anda mungkin juga menyukai