Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktek Lapangan I dan II di RSUD dr. RASIDIN PADANG yang
dilaksanakan kurang lebih satu bulan.
Dari praktek lapangan ini penulis dapat mengetahui cara kerja unit rekam medis
sebenarnya di lapangan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
terkait dalam pelaksanaan PL I dan II.
1. Bapak Dr. Erkadius Msc selaku pimpinan yayasan APIKES IRIS PADANG
2. Ibu Yanti Desnita Tasri, M. KOM selaku direktur APIKES IRIS PADANG
3. Ibu Dr. Hj. Herlin Sridiani selaku direktur RSUD dr. RASIDIN PADANG
4. Kepala bagian unit Rekam Medis Ibu Yusniwati, Amd.PK
5. Karyawan/karyawati RSUD dr. RASIDIN PADANG
6. Bapak/Ibu Dosen Pembimbing APIKES IRIS PADANG
Dan semua pihak yang ikut membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam laporan ini
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis pengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk masa depan yang lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2. Desentralisasi ...........................................................................................10
E. SISTEM PENGARSIPAN ..........................................................................10
1. Straight Numeric Filling ( Penomoran Langsung ) .................................10
2. Middle Digit Filling.................................................................................11
3. Terminal Digit Filling .............................................................................12
F. PROSES PENGOLAHAN REKAM MEDIS .............................................12
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................14
A. STRUKTUR ORGANISASI RSUD DR. RASIDIN PADANG ................14
B. STRUKTUR ORGANISASI REKAM MEDIS..........................................14
C. ALUR PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP ..........................15
1. Alur Pasien Rawat Jalan ..........................................................................15
2. Alur Pasien Rawat Inap ...........................................................................16
D. ALUR REKAM MEDIS RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN ............16
1. Alur Rekam Medis Rawat Inap ...............................................................16
2. Alur Rekam Medis Rawat Jalan ..............................................................17
E. SISTEM PENOMORAN ............................................................................17
F. SISTEM PENGARSIPAN ..........................................................................17
G. SISTEM PENYIMPANAN ........................................................................17
H. PEMISAHAN BERKAS REKAM MEDIS AKTIF DAN IN-AKTIF .......18
I. PENDAFTARAN KIR HAJI ......................................................................18
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................19
A. KESIMPULAN ...........................................................................................19
B. SARAN .......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20
LAMPIRAN ..........................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Catatan medis sudah ada dan mulai berkembang sejak abad 18 dan
sejak abad itu sampai dengan sekarang perbaikan mutu catatan medis terus
diperbaiki sesuai dengan standarisi rumah sakit.
Catatan medis tidak wajib di isi oleh tenaga medis, tetapi oleh pasien
serta mahasiswa dibawah pengawasan dokter atau pembimbing rekam
medisnya. Agar dapat tercapainya keseragaman dan persamaan pengertian
rekam medis di rumah sakit yang sesuai dengan Permenkes
749/Men.Kes/PerXII/1989, tentang pedoman pengolahan rekam medis di
rumah sakit.
C. Tujuan Penulis
1. Tujuan Umum
a. Untuk memenuhi gambaran secara umum tentang rekam medis di
rumah sakit
b. Membandingkan yang ditemui dilapangan dan akademik
c. Mengetahui arti dan manfaat rekam medis secara langsung
d. Mengetahui isi formulir berkas rekam medis
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai laporan dalam pelaksanaan praktek lapangan
b. Sebagai ringkasan tugas-tugas selama praktek
c. Mengetahui sistematis kerja rekam medis di rumah sakit
d. Melengkapi nilai semester
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pembaca
a. Meningkatkan pengetahuan mengenai rekam medis
b. Mengetahui bagaimana rekam medis sesungguhnya di lapangan
c. Sebagai acuan penulis menerapkan ilmu rekam medis
2. Bagi Akademik
a. Sebagai informasi dan masukan bagi mahasiswa
b. Melatih mahasiswa dalam menghadapi masalah di lapangan
c. Sebagai acuan dan rujukan bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu
rekam medis
2
3. Bagi Penulis
a. Melibatkan dalam aktivitas petugas rekam medis di rumah sakit
b. Mengetahui alur dan prosedur kerja rekam medis
c. Tempat untuk memperluas dan mengembangkan ilmu serta
menambah pengalaman.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Aspek Administrasi
b. Aspek Medis
c. Aspek Hukum
d. Apek keuangan
e. Aspek Penelitian
f. Aspek Pendidikan
g. Aspek Dokumentasi
a. Pengobatan
b. Peningkatan kualitas pelayanan
c. Pendidikan dan penelitian
d. Pembiayaan berkas rekam medis
5
e. Statistik Kesehatan
f. Pembuktian masalah hukum
a. Bagi pasien
Rekam medis berisi data kesehatan masa lalu dan sekarang, dan
berisi cat profesional kesehatan mengenai keadaan pasien saat ini
dalam bentuk penemuan fisik, hasil prosedur diagnosa dan terapi,
dan respon pasien.
6
b. Bagi fasilitas asuhan kesehatan
Rekam medis memiliki data yg dapat dipakai untuk
mengevaluasi kinerja profesional kesehatan yang bekerja di fasilitas
tersebut, dan mengevaluasi penggunaan sumber daya seperti
peralatan dan asuhan diagnostik khusus yg ada. Rekam medis ini
digunakan pada survey oleh badan pemberi izin, sertifikat dan
akreditasi dalam mengevaluasi asuhan dan menentukan kepatuhan
fasilitas pada standard asuhan yg ditentukan.
7
1. Goverming Board ( Dewan Pimpinan)
C. SISTEM PENOMORAN
8
2. Unit Numbering System
Serial unit yaitu gabungan antara serial dan unit dimana setiap
pasien berkunjung mendapatkan 1 nomor rekam medis yang baru tetapi
nomor rekam medis yang lama digabungkan degan yang baru, dan
nomor yang baru di letakkan paling depan.
D. SISTEM PENYIMPANAN
1. Sentralisasi
b. Kerugian
1) Petugas menjadi lebih sibuk
2) Tempat penerimaan pasien bertugas 24 jam
3) Mudah robek karena berkas yang tebal
9
2. Desentralisasi
E. SISTEM PENGARSIPAN
90 98 98
90 98 99
90 99 00
90 99 01
P S T
a. Keuntungan
Yaitu mudah dalam melatih petugas rekam medis dalam
bekerja
10
b. Kerugian
Adalah kesalahan letak mudah terjadi, transposisi atau salah
angka. Hambatan yang lebih serius adalah karena aktifitas
pengaesiapan terbanyak berada di area catatan medis degan
nomor tertinggi. Control mutu pengarsian susah dilakukan.
Karena lebih banyak petugas melakukan pengarsipan di area
catatan baru.
98 90 98
98 90 99
99 90 00
99 90 01
S P T
a. Keuntungan
Adalah mudah untuk menarik sampai 100 catatan yang
nomornya berurutan untuk tujuan penelitian, distribusi catatan
pada pengarsipan angka tengah lebih merata dari pada
pengarsipan nomor urut langsung
b. Kekurangan
Adalah latihan lebih sulit dari pada sistem nomor urut,
celah-celah akan timbul didalam file kalau kelompok besar
catatan ditarik untuk penyimpanan in-aktif.
11
3. Terminal Digit Filling
98 98 90
99 98 90
00 99 90
01 99 90
T S P
a. Keuntungan
Pengarsipan nomor terakhir diantaranya yaitu nomor angka
terakhir terdistribusi merata pada 100 bagian primer,
menghilangkan kepadatan uang timbul kalau beberapa petugas
mengarsipkan catatan aktif pada area yang sama di daerah arsi,
volume catatan akan berkurang drastis, periode latihan untuk
bertugas baru biasanya sedikit lebih lama pada sistem angka
terakhir dibandingkan dengan sistem angka berurutan.
b. Kerugian
Yaitu membutuhkan waktu yang sangat sedikit lebih lama
dan membutuhkan rak file yang lebih banyak.
1. Assembling
Yaitu menyusun kembali caatan medis dari urutan nomor paling
kecil hingga besar sesuai dengan pengarsipan rumah sakit.
12
2. Coding
Yaitu kegiatan pengelolaan rekam medis untuk memberikan kode
angka atau huruf pada diagnosa.
3. Indexing
Yaitu membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat
kedalam index (dapat menggunakan kartu index atau komputerisasi).
Didalam kartu index tidak boleh mencantumkan nama pasien atau kartu
katalog yang berisi kode penyakit atau kode kematian pasien.
4. Filling
Yaitu penyimpanan kembali berkas rekam medis ke rak
penyimpanan sesuai dengan urutan nomor.
13
BAB III
Rekam medis di rumah sakit umum daerah dr. Rasidin padang dipimpin
oleh kepala unit rekam medis, perencanaan dan informasi dibantu oleh
wakit ketua unit rekam medis. Wakil ketua rekam medis memiliki staff yaitu
:
1. Pendaftaran poliklinik dan UGD
2. Coding
3. Penyimpanan
C. ALUR PASIEN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP
15
2. Alur Pasien Rawat Inap
Pada pasien rawat inap tidak jauh berbeda dengan pasien rawat jalan.
Pada saat pasien berada dipoliklinik dan telah selesai melakukan
pengobatan, dan dokter menyatakan bahwa pasien harus di rawat, maka
pasien akan di minta untuk mendaftar pada pendaftarn pasien rawat
inap. Setelah itu pasien akan diantarkan ke bangsal sesuai dengan
penyakit pada pasien. Setelah pasien sembuh dan diperbolehkan pulang,
maka pasien akan di minta untuk ke apotik mengambil obat, jika selama
dirawat catatan follow up pasien tidak mengalami peningkatan atau
keadaan nya belum membaik, atau fasilitas di rumah sakit yang belum
mencukupi, maka pasien akan dirujuk kerumah sakit yang fasilitas nya
sudah lengkap.
a. Pasien datang untuk berobat , jika pasien baru maka akan dibuatkan
nomor rekam medis baru beserta blanko rawat inap. Jika pasien
lama, pasien akan memberikan kartu berobat saat mendaftar yang
dimana di kartu berobat tersebut terdapat nomor rekam medis
pasein. Lalu akan diambilkan status rekam medis di rak
penyimpanan
b. Setelah itu status akan diantarkan ke poliklinik oleh petugas
pengantar status. Jika pasien dinyatakan rawat inap, maka status
akan diantarkan dari poloklinik ke bangsal dimana tempat pasien
akan di rawat.
c. Setelah pasien sembuh dan diperbolehkan pulang, maka status akan
di antarkan oleh perawat di bangkas ke ruangan rekam medis untuk
di assembling dan di simpan.
16
2. Alur Rekam Medis Rawat Jalan
Alur rekam medis rawat jalan tidak jauh berbeda dengan rawat inap.
Dirawat jalan setelah status di antarkan ke poliklinik dan pasien telah
selesai melakukan pengobatan, maka status akan di antarkan langsung
oleh perawat di poliklinik ke ruang rekam medis untuk di assembling
dan di simpan .
E. SISTEM PENOMORAN
F. SISTEM PENGARSIPAN
G. SISTEM PENYIMPANAN
17
H. PEMISAHAN BERKAS REKAM MEDIS AKTIF DAN IN-AKTIF
18
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Rumah sakit sudah memiliki struktur organisasi rekam medis
2. Sistem penomoran yang digunakan adalah unit numbering system
3. Sistem penyimpanan berkas rekam medis adalah menggunakan sustem
terpusat atau sentralisasi
4. Sistem perngarsipan yang digunakan adalah terminal digit filling
5. Rumah sakit telah menggunakan sistem komputerisasi untuk
mempermudah dalam penerimaan dan pelayanan pasien.
6. Dan dengan adanya praktek lapangan I dan II sangat membantu rumah
sakit dalam proses penyimpanan berkas rekam medis dan juga
membantu rumah sakit dalam hal pelayanan kesehatan
B. SARAN
1. Dalam tugas penerimaan pasien perlu ditingkatkan lagi kualitasnya
agar pasien tidak lama menunggu/antri
2. Semoga kedepannya, nomor antrian di rumah sakit bisa secara
elektrinik atau di cetak
DAFTAR PUSTAKA