Anda di halaman 1dari 4

Pola Luka pada Korban Meninggal akibat Kekerasan Tumpul yang

Diautopsi di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado


Periode Januari-Desember 2014

1
Zari Enma P. S.
2
Erwin Kristanto
2
James F. Siwu

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: zarienma16@gmail.com

Abstract: This study was aimed to determine the injury patterns of victims died due to blunt
violence and were autopsied at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from January –
December 2014. This was a descriptive and retrospective study using medical record data of
Forensic and Medicolegal Department, Medical Faculty of Sam Ratulangi University/Prof. Dr.
R. D. Kandou Hospital Manado during the period from January 2014 to December 2014. The
results showed that during that period there were 13 deaths due to blunt violence that met the
criteria. There were twelve male and and one female victims. Further studies with longer
periods of time involving other hospitals around Manado are needed.
Keywords: patterns of wound, blunt trauma, dead victim

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola luka pada korban meninggal akibat
kekerasan tumpul yang diautopsi di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado periode Januari –
Desember 2014. Jenis penelitian ialah deskriptif dan retrospektif dengan menggunakan data
rekam medik Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Medikolegal FK Unsrat- RSUP Prof. Dr. R. D
Kandou Manado selama periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2014. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa selama periode tersebut terdapat 13 korban yang meninggal akibat
kekerasan tumpul yang memenuhi kriteria. Terdapat 12 korban berjenis kelamin laki-laki dan
satu korban berjenis kelamin perempuan. Disarankan penelitian lebih lanjut dengan periode
pendlitian yang lebih panjang dengan melibatkan rumah sakit lainnya di sekitar Manado.
Kata kunci: pola luka, trauma tumpul, korban mati

Kekerasan adalah perbuatan yang dapat investigatif dan rekonstruksi dari kasus
berupa fisik maupun non fisik dengan cara pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan,
pasif (tidak berbuat) dan ada akibat yang dan tindakan kekerasan interpersonal lain-
merugikan korban.1 nya. Luka yang disebabkan oleh benda
Luka mungkin diderita oleh korban yang berujung runcing dan bermata tajam
atau pelaku yang merupakan hasil dari yaitu luka tusuk, luka iris, luka bacok
tindakan yang disengaja maupun tidak sedangkan luka yang disebabkan oleh
sengaja. Luka tergantung pada keparahan- benda yang berujung tumpul seperti batu,
nya dan luasnya. Analisis pola luka meli- besi, tinju, dan lain-lain.1,2
puti pengenalan, pemeliharaan, dan doku- Sebagaimana diketahui bahwa keja-
mentasi. Analisis pola luka merupakan hal hatan yang terjadi dimuka bumi ini sama
yang sangat penting serta dapat berperan usia tuanya dengan sejarah manusia sendiri.

55
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2018

Luka merupakan salah satu kasus tersering nya, misalnya jejas ban yang sebernarnya
dalam Kedokteran Forensik. Kekerasan ialah suatu perdarahan tepi (marginal
biasa berupa tindakan kekerasan fisik atau haemorrhage).7
kekerasan psikologi. Ada kekerasan dalam Letak, bentuk, dan luas luka memar
rumah tangga, kekerasan terhadap anak, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
kekerasan seksual dan sebagainya. Dokter besarnya kekerasan, jenis benda penyebab
yang bekerja di Indonesia perlu memahami (karet, kayu, besi), kondisi dan jenis
Ilmu kedokteran Forensik termasuk cara jaringan (jaringan ikat longgar, jaringan
membuat Visum et Repertum.2,3 lemak), usia, jenis kelamin, corak dan
Seorang dokter perlu menguasai penge- warna kulit, serta kerapuhan pembuluh
tahuan tentang mendeskripsikan luka, darah, penyakit (hipertensi, penyakit kardio
dengan tujuan untuk mempermudah tugas- vaskular, diathesis hemoragik).4,8 Pada
tugasnya dalam membuat Visum et Reper- bayi, hematom cenderung lebih mudah
tum yang baik dan benar sehingga dapat terjadi karena sifat kulit yang longgar dan
digunakan sebagai alat bukti yang bisa masih tipisnya jaringan lemak subkutan,
menyakinkan hakim untuk memutuskan demikian pula pada usia lanjut sehubungan
suatu tindak pidana. Pada kenyataannya dengan menipisnya jaringan lemak
dalam praktek, dokter sering mengalami subkutan dan pembuluh darah yang kurang
kesulitan dalam membuat Visum et terlindung.4,9
Repertum karena kurangnya pengetahuan Umur luka memar secara kasar dapat
tentang luka.2 diperkirakan melalui perubahan warnanya.
Tujuan pemeriksaan kedokteran foren- Pada saat timbul, memar berwarna merah,
sik pada korban hidup ialah untuk menge- kemudian berubah menjadi ungu atau hitam,
tahui penyebab luka/sakit dan derajat setelah 4 sampai 5 hari akan berwarna hijau
parahnya luka atau sakitnya tersebut. Hal yang kemudian akan berubah menjadi
ini dimaksudkan untuk memenuhi rumusan kuning dalam 7 sampai 10 hari, dan
delik dalam KUHP. Jelaslah di sini bahwa akhirnya menghilang dalam 14 sampai 15
pemeriksaan kedokteran forensik tidak hari. Perubahan warna tersebut berlangsung
ditujukan untuk pengobatan.4 mulai dari tepi dan waktunya dapat
Terhadap setiap pasien, dokter harus bervariasi tergantung derajat dan berbagai
membuat catatan medik atas semua hasil faktor yang memengaruhinya.4,10
pemeriksaan mediknya. Pada korban yang Penelitian ini bertujuan untuk menda-
diduga korban tindak pidana, pencatatan patkan pola luka pada korban meninggal
harus lengkap dan jelas sehingga dapat akibat kekerasan tumpul yang diautopsi di
digunakan untuk pembuatan visum et RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
repertum. Catatan medik yang tidak periode Januari – Desember 2014.
lengkap dapat mengakibatkan hilangnya
sebagian barang bukti di dalam bagian METODE PENELITIAN
pemberitaan visum et repertum. 4,5 Jenis penelitian ini ialah deskriptif
Benda-benda yang dapat mengakibat- retrospektif dengan menggunakan data
kan luka dengan sifat luka akibat kekerasan sekunder di Bagian Ilmu Kedokteran
tumpul ialah benda yang memiliki permu- Forensik Medikolegal FK Unsrat – RSUP
kaan tumpul. Luka yang terjadi dapat Prof. Dr. R. D. Kandou Mando periode
berupa memar (kontusio, hematom, luka bulan Oktober – Desember 2015. Populasi
lecet (ekskoriasi, abrasi) dan luka terbuka/ target ialah kasus kekerasan tumpul yang
robek (vulnus laseratum).6 Memar adalah mengakibatkan kematian di kota Manado.
suatu perdarahan dalam jaringan bawah Variabel penelitian yaitu jumlah kasus,
kulit akibat pecahnya kapiler dan vena, jenis kelamin, usia, dan lokasi luka. Jumlah
yang disebabkan oleh kekerasan benda kasus ialah semua kejadian yang menga-
tumpul. Luka memar kadangkala memberi lami luka akibat kekerasan tumpul yang
petunjuk tentang bentuk benda penyebab- mengakibatkan kematian di Bagian Ilmu

56
Enma, Kristanto, Siwu: Pola luka pada korban meninggal akibat ...

Kedokteran Forensik Medikolegal FK barkan jumlah kasus keseluruhan di Kota


Unsrat. Pengambilan data penelitian di Manado apalagi di Provinsi Sulawesi
lakukan melalui surat keterangan Visum et Utara. Hal ini dapat terjadi karena banyak
Repertum. kasus lainnya yang tidak dibawa ke RSUP.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tetapi di
HASIL PENELITIAN dibawa ke rumah sakit lain atau jumlah
Pada penelitian ini didapatkan 13 kasus kekerasan tumpul di Manado yang di
sampel dengan kematian akibat kekerasan autopsi hanya sedikit di Kota Manado. Data
tumpul di Bagian Ilmu Kedokteran sampel pada penelitian ini diambil dari
Forensik Medikolegal FK Unsrat – RSUP hasil dan temuan visum 13 korban.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
SIMPULAN
Tabel 1. Jumlah kasus kematian akibat Berdasarkan hasil penelitian dapat
kekerasan tumpul selama periode Januari disimpulkan bahwa selama periode Januari
sampai Desember 2014 yang diperiksa menurut – Desember 2014 terdapat tiga belas kasus
data Visum et Repertum (VeR) di Bagian Ilmu luka akibat kekerasan tumpul yang
Kedokteran Forensik Medikolegal FK Unsrat –
menyebabkan kematian di Bagian Ilmu
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Kedokteran Forensik Medikolegal FK
Bulan N % Unsrat – RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
Januari 1 7,69 Manado.
Februari - -
Maret - - SARAN
April 1 7,69 Perlu penelitian lebih lanjut dengan
Mei 2 15,38 periode yang lebih panjang dengan mengi-
Juni 1 7,69
kutsertakan rumah sakit lainnya yang ada
Juli 2 15,38
Agustus 1 7,69 di sekitar Kota Manado.
September - - Perlu penelitian lebih lanjut dengan
Oktober 1 7,69 membandingkan kasus luka akibat keke-
November 2 15,38 rasan tumpul yang terdata di kantor
Desember 2 15,38 kepolisian.
Jumlah 13 100
Keterangan: n = Jumlah sampel DAFTAR PUSTAKA
1. Pajraman. Catatan Kuliah Ilmu Kedokteran
BAHASAN Forensik. Bandung: FK Universitas
Visum et Repertum adalah keterangan Padjajaran, 1990.
2. Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran
yang dibuat oleh para dokter atas permin-
Forensik (1st ed). Jakarta: Binarupa
taan penyidik yang berwewenang mengenai Aksara, 1997.
hasil pemeriksaan medis terhadap manusia, 3. Windi. Traumatologi forensik [online]. 2006
baik hidup maupun mati. Visum et [cited 2014 Sep 18]. Available from:
Repertum menguraikan segala sesuatu http://www.freewebs.com/traumatologi
tentang hasil pemeriksaan medis. Pada e2/traumatologi.htm.
surat permintaan harus jelas tertulis jenis 4. Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S,
pemeriksaan medis.1,2,11 Mun’im TWA, Sidhi, Hertian S, et
Hasil penelitian ini mendapatkan 13 al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:
kasus kematian akibat kekerasan tumpul Bagian Kedokteran Forensik Fakultas
yang diautopsi selama periode Januari Kedokteran Universitas Indonesia,
1997.
sampai Desember 2014 di Bagian Ilmu
5. Chapter 4 Utah Medical Examiner Act[online].
Kedokteran Forensik Medikolegal FK Utah, 2011 [cited 2014 Oct 03].
Unsrat - RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Available from: https://le.utah.gov/
Manado. Jumlah kasus yang hanya sedikit xcode/Title26/Chapter4/C26-4_
dalam penelitian ini tidak dapat menggam-

57
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2018

1800010118000101.pdf 9. Shkrum MJ, Ramsaytfd DA. Forensic


6. Idries AM, Tjiptomartono AL. Penerapan Science and Medicine: Forensic
Ilmu Kedokteran Forensik dalam Proses Pathology of Trauma. New Jersey:
Penyidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Human Press Inc, 2007.
Sagung Seto, 2008. 10. Dodd MJ. Pathological Range of Fire: In the
7. Varghese TK. Chest trauma. In: Mullohan et Terminal Ballistics. Boca Raton: CRC,
al, editors. Greenfield’s Surgery. USA: 2006; p. 3577.
Lippincot Wilkins, 2011. 11. Chadha PV. Catatan Kuliah Ilmu Forensik
8. Fischer AH. Gender and Emotions. dan Toksikologi (5th ed). Jakarta:
Cambridge: Cambridge Universal Widya Medika, 1995.
Press, 2000.

58

Anda mungkin juga menyukai