Mekanika Tanah I PDF
Mekanika Tanah I PDF
' .
•• a
, . ... ,...
I
• • 11 ••
ivers1ty Press
•
• ayah-ibu
isteri
anak-anakku
dan
tak lupa
untuk
kupersenzbahkan kepada
Bangsa dan Negaraku;
Indonesia
•
'
•
•
KATA PENGANTAR
DAFTARISI
BAB 11 PEMADATAN • • •• •••• •• ••••••• •••••• ••• • • ••• ••• •••• •••••• • 73
•
' •
XI
Struktur Bendungan Tanah ........ . .. . 252 Lateral Earth Pressure at Rest) (Ko) ................. . 361
3.3.6 Filter • • •• • ••• •• • ••• • • • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • •• • ••• ••• 256 5.7. 1 NilaiKopadaTanahPasir ....................... . 362
5 .7.2 Nilai Ko pada Tanah Lempung ................ .. 364
5.8 Lintasan Tegangan (Stress Path) ...................... ..
259 383
BAB IV TEGANGAN EFEKTIF • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •• ••• •• •• • ••• •
4.1 Pengerttan
• .... ... ... .. .. .. ... ...... .. .. .. ..... . • •••• •• ••• •••• 259 DAFTAR ACUAN
264 •••• • ••••••••••••••••• • •• • •••••••••••••••••••••••• 398
4.2 Tegangan Efektif pada Tanah Tak Jenuh . · · · · · ·: · · ·: · · ·
4.3 Pengaruh Gaya Rembesan pada Tegangan Efektif · · · 266 •
5.1 Umum ............. ....... ..... ........ ' .... ... .. ... ...... . . 283
5.2 Uji Kuat Geser Tanah .. ... ....... .... . ... .. .. .. .... . ... . · · 288
5.2.1 Uji Geser Langsung (Direct Shear Test) . ... . .. 289
5.2.2 Uji Triaksial (Tria.xial Test) .. .. .. ..... .. .. ..... . 291
5.2.3 Uji Tekan Bebas ( Uncon.fined Compression
Test) ... ..... ........ .... ..... .. .... .... .. ... . . .. ... . 299
5.2.4 Uji Geser 'Kipas (Vane Shear Test) .......... . 301
5.3 Kuat Geser Tanah Pasir .. ... ... ..... ..... .... ... ,. .. . ... ... . 305
5.3.1 Uji Geser Langsung pad a Tanah Pasir ..... . .. ... . 305
5.3.2 Uji Triaksial pada Tanah Pasir . ... .. . .. . ... ..... .. 309
5.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kuat Geser
BABI
•
TANAH
1.1 UMUM
0,075
0,38
1,7mm pori-pori udara: dan air pori. Bagian-bagian tanah dapat digambarkan
..•
Unified ..• eedaog M~ eutlran halus (lanau dan lampt.ng) dalam bcntuk dtagram fase, seperti ditunjukkan Gambar1.2.
CIIJS
Systom f-:t paalf
Gambar1.2a mcmperlihatkan elemen tanah yang mempunyai
0.075
0,005 0,001 volume V dan bcrat total W, sedang Gambar 1.2b memperlihatkan
2.0mrn 0.~20
lai\IIU lempong lampung koloidal hubungan bcrat dengan volumenya. ·
ASTM p111r ttdMQ~L~pa~lll'~hal~u:_
• --l:-:------;;:;;;---_;__-'--
2 .omrn o.e _-~-~
0.2
006~-~--~
•
0~,006::,__..:.:.
o,002
r---0,0006 _ 0,0002 mm
be rat wtume
haIus aoc:long ha1 ue
MIT haiUI kssar lodang
~· -~~~~~ogj_~~~-~--~
t.mpung w. - 0 v.
clature L-~paa~r~--__1_--~IM\a
-u--:=-
2,()rrn 1,0 0.5 02 01
'
0 05
'
0'02 0,006 0,002 0,0006 0,0002 mm
----------
-----------
----------
-----------
---- ----
----
I
(~ w. ----
----·aJr
---- ----
-----
----------
l aanga\ -----------
----------
-----------
--- -
v.
~rvat
kaw knar Mdaog haiUI kasar 1\akJs lcaw halua kow halue halut
IIIUIU lempoog
Mo
'*'" w• V,
I •
(a) (b)
Gambar 1.1 Klasifikasi butiran tanah mcnurut Unified Soil Classification System,
ASTM, MIT, dan i11temational Nomenclature. •
Gambar 1.2 Dtagram fase tanah. •
Kebanyakan jenis tanah terdiri dari ban yak campuran a tau lebih
dari satu nmcam ukuran partikel. Tanah lempung belum tentu terdiri Dari memperhatikan gambar tersebut dapat dibentuk persa-
dari partikellernpung saja, akan tetapi dapat bercampur dengan butir- maan:
butiran ukuran lanau maupun pasir dan mungkin juga terdapat W= Ws+ Ww (1. 1)
campuran bahan organik. Ukuran partikel tanah dapat bervariasi dari dan
lebih besar 100 mm sampai dengan lebih kecil dari 0,001 mm. (1.2)
Gambar 1.1 menunjukkan batas interval ukuran butiran lempung,
•
lanau, pasir dan kerikil menurut Unified Soil Classification System, Yv = Yw + Va (1.3)
ASTM, MIT dan International Nomenclature.
dengan:
W5 = berat butiran padat
1.2 BERAT VOLUME TANAH DAN HUBUNGAN- Ww = berat air
HUBUNGANNYA
• Vs = volume butiran padat
Segumpal tanah dap t t d· · . Vw = volume air
tanah yang ke · h a er In dan dua atau tiga bagian. Dalam Va = volutne udara
rmg, any a akan te d· · d · ·
tanah dan · · r tn an dua bagian yaitu butir-buttr
pon-pon udara. Dala , , . .' Berat udara ( Wa) dianggap sama dengan nol. Hubungan-
bagian, yaitu bagian pad' t , m ta~ah yang Jenuh Juga terdapat dua hubungan volun1e yang sering digunakan dalan1 mekanika tan~
tidak jcnuh, tanah terdir' ad, ~ta.u butJr~n dan air pori. Dalarn keadaan adalah kadar air (w), angka pori (e). porositas (n). dan derajat
t an ttga bag 1an, yattu
· bagian padat (buttran
. )'
•
4
5
V,. (1.6)
e= . Macam tanah Beratjenis (G5)
V \
dengan W = \V"' + \Vs + Wa (Wa =0). Bila ruang udara terisi oleh air Derajat kejenuhan (S). adalah perbandingan volume air (Yw) dengan
seluruhnya (Va == 0). maka tanah menjadi jenuh. volume total rongga pori tanah (Vv). Biasanya dinyatakan dalam
. Berat volume kering (yd), adalah perbandingan antara berat persen.
butn~an (Ws) dengan volume total (V) tanah.
V
- w S (%) = \~ X lOO • (1.11)
Yd- j
V\
v (1.8)
Bila tanah dalam keadaan jenuh air, maka S = I. Tabel 1.2
Berat volume butiran padat ( ) .
berat butiran padat (W) d Ys • adalah perbandtngan antara menunjukkan berbagai macan1 derajat kejenuhan tanah untuk mak ud
s engan volume butiran padat (Vs). klas i fi kas i.
I •
I
6
7
8
'
9
. t rbesar atau kondisi terlonggar dari
·
Kemungktnan a ngka pon e . maksirrzunz (emak). A ngka pori D -= Yd(mak) Yd - Yd(mmj
r
suatu tanah disebut angka porz menuangkan pasir kering dengan (1.24)
. k n dengan cara Yd Yd(mak) - Yd(mm)
maksimum dttentu a k dalam cetakan (nzould) yang telah I
I I I
(1.20)
• = DO angka pori -.,.
•
kerapatan relatif o 100
D, (%)
atau
•
10
])
(1.27)
Re =80 + 0.2 Dr Contoh soa/1.2:
dengan Dr dalatn persen. Tanah
. . mempunyai . angka pori e = 0 70
' ·, kadar a·
1 r w-
- 20m d
m an berat
Jents Gs = 2,65. HJtung n, yb, yd, dan S.
Cotltolz soal 1.1: 3
. · d' 1 gan tanah men1punyai volume 10 cm dan berat Penyelesaian:
Pada kondtst 1 apan , .
basah L8 gram. Berat tanah kering ove~l adalah 16 gram. JIka berat
. · h G _ 2 71 hitung kadar atr, berat volume basah, berat
Jents tana s - • • • • • (a) Porositas: n = e 0, 70 0 41
volunle kering. angka ~ori, po;osttas, dan deraJat kejenuhannya 1 + e = 1 + 0,70 = '
(dianggap berat volume atr 1 g/cm ).
(b) Berat volume basah: yb = (1 + w) Gs Yw = (1 + 0.2) 2,65 x 1
Penyelesaian : 1+e 1+0,70
W W-W 18-16 3
=1,87 g/cm (18,34 kNim3)
(a) Kadar air: w = "' = s = = 12,5%
Ws Ws 16
3
(c) Berat volume kering: yd = Yb = 1,87
(b) Berat volume basah: Yb = WIV = 18/10 = 1,80 g/cm (17,66 1+ w 1+ 0.20
3
kN/m ) 3
(c) Berat volume kering: Yd = WsfV = 16/10 = 1,60 glcm (15,7
3 = 1,56 glcm (15,3kNim 3 )
3
kN/m )
(d) Angka pori: e =VJVs (d) Derajat kejenuhan: S = w Gs le= 0,20 x 2,65 I 0.70 =76%.
Perhatikan ketika tanah menjadi jenuh: e = w Gs (karena S = 1).
Vs=
ws
=
16
=5,90 cm
3
GsYw 2,71Xl
Contoh 1.3:
V. . = V- Vs= 10-5,90 =4,10 cm3 Tanah pada kondisi n = 0,45, Gs = 2,68 dan w = 12%. Tentukan berat
3
air yang harus ditambahkan untuk 1 m tanah, supaya tanah menjadi
e =4,10/5,90 =0,69
jenuh.
(e) Porositas: n = e = 0, 69 = 0 41
1+ e 1+ 0,69 ' Penyelesaian:
(f) Derajat kejenuhan: S = VwiVv e = 11 I (l- n) = 0,45 1(1- 0.45) = 0,82
Vw=WwiYw = (18- 16)/1 = 2 cm3
ladi, S = 2/4,10 =0,49 = 49 %.
•
12
13
2 68
(I+ w) G, y w = (I+ 0,12) • X I = 1,65t /m.1 (16.18 kNtrn 3)
air
Yh = 1+ e 1+ 0,8 2
(G ~ +c)y w _
1
(2,68 + O.S ) =1,92t I rn ( 18,87 kN!tn )
2 3 3 ------
_____
__
---
_..,....__ ---
.._,---
--- .....
......... __
~ .... ,_ .... ...,.,
-----------
__________
_._._.
_______ __
......
_
_________ .....,...,..
.___..,..
Berat air (WII') yang harus dita~nbahkan per nlcter kubik:
_ yb = 1, 92 - 1, 65 = 0,27 ton
Ysat
Jadi, tanah ini mempunyai berat volume basah Yb = 2,14 tJrn3 (21
3
Penyelesaian: kN/m ) dan kadar air sebesar w = 17%.
B.enda uji dalam kondisi jenuh. Jadi, seluruh ruang pori terisi dengan Contoh soall.S:
atr.
Pada contoh benda uji asli (undisturbed sanzple), 0.027 n13 tanah yang
e =VJVs= 0,45 diperoleh dari lapangan mempunyai berat 51.6 kg. Berat kering tanah
Tapi V" dan Vs belum diketahui. Pada Gambar Cl.l, dengan = 42,25 kg. Berapakah berat volume apung (y') tanah ini, jika tanah
menganggap Vs =1, maka untuk kondisi jenuh: Vv = Vw = e Vs = e; terendam di bawah Inuka air tanah? Diketahui berat jenis tanah
Gs = 2,70.
V = Vs + eVs= 1 + (0,45 x 1) = 1,45
Ws = VsGs Yw = 1 X 2,65 X 1 =2,65 t Penyelesaian:
Ww = VwYw =0,45 X 1 =0,45 t ..
Vs = WsfGs Yw = 42,25 X 1o- /(2. 7 3
X l) = 0.0156 m3
W = Ws + Ww = 2,65 + 0,45::: 3,J t 3
Y~> = WIV= 3,111,45 =2,14 t/m3 Vv = V- Vs= 0.027-0.0 156= 0.0114 rn
14
J5
, - 0 98 t/mJ (9 ,6 1 kN!ln3).
Jadi, berat volunle apung tanah y - , Volume udara: Va = 0,6 - (Vw+ V5 )
= 0,6 - { Yw+ W/(ywGs) }
6
Contoh soall. : 1
b1.1dari lokasi tanah timbunan,
d. = 0.6 - {0.2 + 1/(1 x 2,7) } = 0,03 cm3
k · uh yang tan
h
Suatu contoh tana t.a Jen
. k d . atr 20% dan era
b t vohnne basah 2 g/cm~ . Dengan
3
.
Derajat kejenuhan: S = VwiVv =0,2/(0,2 + 0,03) = 87%
men1punyat a at . G _ 2 7 dan berat volume atr !"v = 1 A ngka pori: e = VviV~ == 0,23/0,37 = 0,62
~ . · tanah ~ - ' ' ·
menganggap berat J~nts . · dari contoh tersebut. J 1ka tanah
/cn13. hitung deraJat kejenu1lan (V.., = 0,6 - 0,2 - 0,03 = 0,37 cm3 )
gkemudtan
. menJa . d'1 Jenu
. h. hitung. berat volumenya. Vol umc rongga total: vl' = Vn + Vw=0,03 + 0,2 = 0,23 Cn13
Saat tanah jenuh, rongga terisi air sc1uruhnya, maka
•
Penyelesaran :
Ww = '}\, Vw= I X 0.23 = 0.23 g.
Dengan tnengambil berat butiran pa~at, Ws = 1 g
maka berat air. Ww= wWs = 0,2 X 1 = 0,2 g Berat volume jenuh: _ berat tanah jenuh _ Ws + Ww
Ym, - -
volume satuan V
1 + 0,23
v. udara w. = 0 =
0,60
= 2.05g/cm (19.62kN/m ~)
3
---------------
-
-- ----------
..-.--....-- - ---
--...- a-
r
~-------~---__,.....
--------
·-
Contoh soall. 7:
----------~
_,__
~---- --. ·r -----
·-----
~----- 81 - - - - - Ww = 0,2 gram
----· ·----
---------
~---- - ------
-------------
~-------------
~--------- ----..-~
Dari lokasi pengambilan bahan timbunan, diperoleh data bahwa angka
pori tanah tersebut 1,2. Ji ka j umlah material yang dibutuhkan untuk
...
·~:··:
·.·......·•·. ,
......... ......
..
••....._·.;.·.··t'..
,, , . .......
.:.... •,
.....
;..; .~
,...
"·~
......
:.·-·' ..
:-:
\• .... ....
-~
,•..
~·
·~
.......·· . .,
.....:,.......\.,............ ··r· .. 3
timbunan 15.000 m dengan angka pori 0.8, berapakah jumlah
....•••.,•.••·:........
~ \•
............. ....,..· butl
•.:;•.·--:-·'''.:--:·
•t' ·.·: • ••• ' •• • ,1•. ·····:·
~ -=~ ., , . material yang harus disediakan pada lokasi pengambilan?
v. ...~····.
...L.•••'\'
I-'' .C 'I ·~·.·,-
"
,.:·;··~ ran
•'.-"······ ....., ..........
. • • ••
.... ' ..
: .....
. w. = 1 gram
.....-..,..,...................
···.·;-·,.....········
••
-!.\• • • '•-·~·
I ••••••
,••,... .,.
..~ . •......_..,. ·-..,• •.... •·..••..... .. ,. ..
r-, •• ••• I• •,, • • '•' • ••
• I • • • •,••, ._ .• • •,•,, •• •• , ..
~······ ~-
~-
·1
••. ~'-"et' ' • .a,, I~~ . . I._ • ' . . '
~
;
It
Penyelesaian:
Keadaan di lokasi pengambilan (lokasi ll): e2 = 1.2
Keadaan lokasi penimbunan (lokasi I): e1 = 0.8
Gambar C1.2.
• Jika V1 adalah volume pada lokasi penimbunan dan V2 adalah volume
pada Iokasi pengambilan, maka :
Volume air:
Vw = WJyw= 0,2/1 =0,2 cm3 V1/V2 = ( 1 + e t)!( 1 + e2)
Berat total,
Berat volume basah: WIV = 2 g/cm3
W = Ww + Ws =0,2 + 1 = 1,2 g Ingat bahwa V= Vs + V"= Vs ( I +e) dan Vs selalu tetap.
Maka volume total:
V = 1,2/2 = 0,6 cm3
16
17
I + L2 - 18333 m
3
1+ e2 15000X - 1+ 1,65
\1 = \1 X = 1+ 0,8 V2 =- 200000x = 331250 m3
2. 1 1+ el 1 + 0,60
Penyelesaian: •
v. udara w. = 0
Jika, V1 = volume yang dibutuhkan pada lokasi I, --- -- --- -
---------
---------
---------
------ - --
V2 = volume yang dibutuhkan pada lokasi II, ---------
---------
---------
---------
V = volume tanah yang ditimbun di lokasi bendungan
3
--------- Ww = wW8 = wG..y. Va
= 20000 m •
Vs di semua lokasi sama, maka
V.
• = 1
1 0 90
V1 = 200000x + • = 237500 m3
1+ 0,60 butiran
aJr
Upah ~ngkutan total= 237500 x Rp 3000,- = Rp 712.500.000,-
LokasJ pengambilan II:
Gambar CJ.3.
18 19
GsYw +Ywe
(a) Persamaan (1.16): Yb = Ysat = l
+e
yd= WsfV Yw(Gs+e)
_ G Vy .. maka Ysat = l +e
Karena, Ws - s s "
GsYwVs - GsYw
Yd = V - 1+ e
Contoh soall.l 0:
Dari
= 0,64-0,46 = 0, 72
0,64-0,39
Yb = Gs(l+Se/Gs)yw =GsYw +ywSe
l+e l+e J adi, angka pori tanah urugan kembali: e = 0,46 dan kerapatan relatif:
Dr = 0,72. ·
Pada waktu tanah menjadi jenuh air, S = :
1
20 21
1.3 MINERAL LEMPUNG tunggal molekul air. l!ka lapisan tunggal air menghiJang oleh karena
proses penguapan, mJneral ini akan berke1akuan la'tn Mak ·+c
· h 1
t ana h berb uttr · a, SJ 1.a t
1.3.1 Susunan Tanah Lempung . . .• a us .yang mengandung hallo . .t e akan beru bah secara
. ys1
. k 1· kin1ia rnenghast lkan susunan taJain Jtka tanah d1panasi sampai menghilangkan Japisa· n t
k h aktbat rea s . . 1k I . S'f unega 1
Pelapu an tana k 1 .d dengan diatneter butI ran lebth mo e. u.r a1rnya
d .. 1 at khusus lain adalah bentuk part'Ikel , "'
nya menye-"'
kelompok partikel beruku~n bot o~neral lempung. Partikel lempung rupa1 s1 tn er-sthnder memanjang, tidak seperti kaolinite yang berben-
kecil dari 0.002 nltn, yang tse u lpunyai permukaan khusus, tuk peiat-pelat.
· 1 mbaran yang tnen
berbentuk scpertt e . st'fat sangat dipengaruhi oleh gaya-
h· letnpung rnempunyat . .
se mgga T d t k'ra-kira
1
15 macam tnineral yang dtklast- \
gaya permukaan. er apa • d' · \
. . .
fikastkan sebagat mtnera 1 lempung (Kerr. 1959). Dt antaranya ter tn
. . . . .
dari kelornpok-kelompok: montnzorillotllte, zllzte, k~ohnzte, dan po.ly-
.' \
lembarll'l eJuminlum
•
gorskite Terdapat pula kelompok yang lain, rrusalnya: chlorzte, alllka setrahedra
aluminium o4ctahedra
venniculite, dan halloysite.
Susunan kebanyakan tanah lempung terdiri dari silika tetrahedra
dan aluminium oktahedra (Gambar 1.4a). Silika dan aluminium • eHikon
• alumloJum
0 hldrokiU
secara parsial dapat digantikan oleh ele1nen yang lain dalam kesatuan- o okalgen
I I
I
/ -~"'--..
~- ~
•
atumlnlum
eillka
aluminium
. aJuminlum elllka
tlltka
Qumlnl~7
-I •
• (I)
I
I
•
• •
\
\ \
/ /
\
/ '' '\ \ \f'
\
•
/ .
/ /
''
•
\
/ I II
OH
/
' I
------
\
' I
• •
I
I I
I I
I
I
I
I 1/.
I
(b) I •
\
\ \ @ tldtokll
\
\
\
'
\
\
·•
Alufririum. b I 11.
mVJJIUn
\
\ \
saa.
0 ............
ker.teow kadang
(b)
• I
,'
I ,I
I
•
,
aluminium
berikut:
26 27
•
1 letnpung didefinisikan
t
k tton t,ula 1 . d I
K apas l·tas pcrtukaran 'a.· -ton. Yang dinyatakan a· am .------.._okslgen
bagai junllah pertukaran
1011
kering. Beberapa garam Juga -
se. . k' t~n per l<X) grain lenlpung kcring. Pada waktu air
mthe tva . .. artikel lcmpung . . ,_
terdapa t P'·ld'l' pcnnukaan
· P · kation-katton
. d·ln anton-anton n1enga L
0(£) kation
•
Q~ 0 (±)
. .··~
•••
,.:.
0 • •
8 -
(a) (b)
lempung ---.._...;.·~
.·~ -
Gambar 1.9 Si fat dipolar air.
o
'I
• •••
t
..~.·I 8- - anion
.• ..,..• -
.----,
•
~·
"'""";""·,
•• ·'.·.eo:
. . .......,. '.......
., ....,...·...'.....
. ............ ....
\
Gambar 1.8 Kation dan anion pada partikel lempung. ·e· . ··::.:•• + - (1)
• •
. ....·...• ••
• • • • ••I
• •' I
hidrogen tidak tersusun simetri di sekitar atom-atom oksigen (Gam- permukaan partikel .:6~!~
bar 1.9a). Hat ini berarti bahwa satu molekul air rnerupakan batang lempUng ... .. 9::·
. .. /"katlon
·'~
yang mempunyai muatan positif dan negatif pada ujung yang •••
@(-
• ••
• • • •• •• +) (2)
berlawanan atau dipolar (dobel kutub) (Gambar 1.9b). ••
·e,·· ··:{••
• •••
· dapat tertarik oleh permukaan partikel lempung secara elektrik :1::\::
\=.!.::
(3)
(Gambar 1.10): ., '
•• ••••••• •
Ill ..\ 1 ...l e • 1 I
•
28 29
molekul air, yaitu dengan
h.1drogen da Iam d menolak satu dengan yang lain secara elektris, tapi prosesnya
(3) Andil atom-atom . en dalatn partikel Jempung an atom
ikatan hidrogen antaral oks\~kul air. bergantung pada konsentrasi ion, jarak antara partikel, dan faktor-
oksigen dalain moleku -mo faktor lain. Secara sama, dapat juga terjadi sa ling tarik menarik antara
partikel akibat pengaruh ikatan hidrogen, gaya Van der Waals, macam -
. yang berada di sekitar partikel
'k secara elektns, s·t I . ikatan kimia dan organiknya. Gaya antara partikel berkurang dengan
Air yang tertan . d (d0 ,~ble-/ayer water). 1 at p astts
· 1 san gan a • · · bertambahnya jarak dari pennukaan mineral seperti terlihat pada
lempung, disebut atr ap•. k . t si dari Iapisan ganda. Ketebalan
dalah akibat e sts en · d' 1· Gambar 1.12. Bentuk kurva potensial sebenamya akan tergantung
tanah lempung a . I k r zite dan nzonttnorillonlte tper l- pada valensi dan konsentrasi ion, larutan ion dan pada sifat dari gaya-
air lapisan ganda untuk knsta ao u
gaya ikatannya.
hatkan dalam Gambar 1.11.
•
.. , •
. . ..
'
.. .. . • • .
.
-
. . • .
•• • • • • • • • • • • • • •
. . ... . .
• '
. .. . . . . .
. . . .•......• • • .• .••.•..•...•.•
• • •• •
•
•
•
•
. . • '
•
10 A
'
• • 10 A
•• • • • • • ••
10 A
• • •
... ..• . .
• ••• •
• • •
'
•
. .•. .. . .• •"
• •
•
•
200A
• • • • •
,.• . • . • .••
•
(b)
(I)
Gambar 1.11 Air pada partikellempung. Gambar 1.12 Hubungan potenstal (elektrostatis, kimia dan sebaga.inya) dengan jarak
pet mukaan lempung.
(a) Kaolinite. •
•
'
32 33
bilitas dalam arah paralel maupun arah tegak lurusnya. Selain itu,
posisi butiran relatif juga akan berpengaruh besar terhadap stabilitas,
penneabilitas dan karakteristik perubahan bentuknya, dan juga akan
berpengaruh pada distribusi tegangan di dalam lapisan tan ah. J arak
antara partikel juga mempengaruhi ikatan antar partikeJ tanah.
Susunan partikel dapat dibagi atas 2 macam (Rosenqv.ist, 1959),
yaitu: susunan terflokulasi (jlucculated) (hubungan tepi partikeJ yang
satu dengan pennukaan partikel yang lain) dan susunan terdispersi
(d ispersed) (hubungan permukaan partikel yang satu dengan
(b)
pennukaan yang lain) (Gambar 1.16). Sifat endapan Jempung akan
(a)
mempunyai lebih atau kurang susunan terflokuJasi, tergantung dari
1ingkungan di man a tanah tersebut berada.
Gambar 1.15 Tanah dengan kerapatan relatif yang sama, tapl susunan butirannya
berbeda (Leonard, 1978).
I ew~t satu .unit s~ringan .s~anpar. Berat tanah yang tinggal pada
mas1n~-~astng s~n.ngan d.tt1mbang, lalu persentase terhadap berat
kumuJatif tanah d1h1tung. ( ontoh nomor-nomor saringan dan diamete
lubang dari standar Amerika dapat dilihat dalam Tabel1.4. r
39
"'-'
-.gem
I
I
I
I
~
.... ...... I ii"' .I I I I
............ l li I
•
I
Jt~trtl'U~l Ul\ '
I I ;"'o ""'f I
. · ·· h'droineter.
'k Ordinat arafik. tncrupakan pei ~en berat
.. . ,. . l
~~
1 I I A . ~I f 11 I I I
Dan U]l . .
I
.....
",· ~
j I I
gradasl' I I
be0 t k kurva ~cnu lo~antnll .
.u ·
~
l. . b.l k ~ : .l darirada ukuran butiran yang dt ben kan dalam
. . 20 I
I
I I beilc '\. \.
I I
I il
I
"
I j
........ I '
absis.
Untu k~ tana11 yan~ t
1..
• a t "fdt'r l' dari C'Ullll)Ufatl uuttran 1d U
.
• 1 · l
.
s da 1 1
1 1\3 ar~
0
10
I
1 O,t ' 0,01
I '
._ .... ~
herRradasi buruk. bila jutnlah
berat butiran ~ebagian ~~ ar n1engelon1pok di dalan1 batas interval (1.32)
diameter butir yang setnpit (di ~ ebut gradasi seraganz). Tanah juga
• te1 masuk bergradaj buruk. j ika butiran besar n1aupun kecil ad a. tapi
dengan pen1bagian butiran yang relatif rendah pada ukuran sedang Tanah bergradasi baik jika mempunyai koefisien gradasi
(Gambar 1.19). 1<Cc<3 dengan Cu > -+ untuk kerikil dan Cu>6 untuk pasir. selanjumya
lotasi Dao didefinisikan ebagai lOo/o dari berat butiran total tanah disebut bergradasi sangat baik. bila Cu > 15.
berdiameter \ebih kec.ii dari ukuran butiran tertentu. SebaQ:ai contoh.
0 10 = 0.4~ mm. artinya 10% dari berat butiran total berdiatneter Contolz soall.ll:
l-u~~g dan 0.4~ mm. Ukuran-ukuran yang lain seperti D,0 • D60 dide-
fintstkan sepert1 cara "'ano Uk~uran D didefinisikan
- · Dari diagram distribusi butiran Gambar 1.19. Tentukan D1o. Cu dan
. J :: sama.
10 sebagat ~
m· D60 =8,5 mm •
- 0
Dw- ' 02 mm·
' DJo =0,6 m ' Wa1aupun Cc > 1, tapi karena Cu sangat kecil, maka tanah ini benar
termasuk bergradasi buruk.
•
•
42
43
2
100 t=::
c:::: c == (D30 ) 0,18 2
80 ~ ~~ c
0 86
(DJO) (D 60) == 0,25 X 0,15 == ' < 1
eo .
'\.
t 10 ,, M aka, tanah bergradasi buruk.
I eo
i 50
l 40 1.7 BATAS-BATAS ATTERBERG
30
•
20 \
_\. Suatu hal yang penting pada tanah berbutir halus adalah sifat
'
10
plastisitasnya. Plasti sitas disebabkan oleh adanya part.ikel mineral
().
0.1 0.01 0.001
10 1 lempung dalam tanah. Istilah plastisitas menggambarkan kemampuan
~ butlrln (mm)
tanah dalam menyesuaikan perubahan bentuk pada volume yang
konstan tanpa retak-retak atau remuk.
Gambar C1.4
batas susut batas plastis
batas cair
•
,
44
45
. I. h a
tetap terpe t ar . Pengurangan kadar air mengha .
dengan kohest yang h
olume tana . k
silkan pengurangan v berikan cara untu menggambarkan
Atterberg (191 ~), ~em h berbutir halus dengan mempertim.
. t st dan tana
batas-batas konsts en
d
. t ah Batas-batas tersebut adalah batas
kadar atr an · ifii D 1
bangkan kan ~n~an 1 tis (plastic li1nit), dan batas susut c n o
cair (liquid fumt), bat~s: as batas-batas konsistensi untuk tanah grocMng tool
(shrinkige limit). Kedu 0 an
kohesif ditunjukkan dalam Gambar 1.20.
•
1.7.1 Batas cair (Liquid Limit) contoh tanah
contoh tanah
· (LL) , d1'definisikan sebagai kadar air tanah pada.
Batas cazr
batas antara keadaan cair dan keadaan plastis, yaitu batas atas dan
daerah plastis. . ..
Batas cair biasanya ditentukan dan UJl Casagrande (1948).
•
peknakan karet
Gambar skematis dari alat penguk:ur batas cair dapat dilihat pada
Gambar 1.21a. Contoh tanah dimasukkan dalam cawan. Tinggi
contoh dalam cawan kira-kira 8 mm. Alat pembuat alur (grooving
Gambar 1.21a Skema alat uji batas cair.
tool) dikerukkan tepat di tengah-tengah cawan hingga menyentuh
•
dasamya. Kemudian, dengan alat penggetar, eawan di ketuk-ketukkan •
pada landasan dengan tinggi jatuh 1 cm. Persentase kadar air yang Kadar a ir(%)
46
47
- w2
Wt perubahan volume tanah. Percobaan batas susut dilaksanakan dalam
lr = log(N 2 I N1) laboratorium dengan cawan porselin diameter 44,4 mm dengan tinggi
12,7 mm. Bagian dalam eawan dilapisi dengan pelumas dan diisi
dengan. dengan tanah jenuh sempuma. Kemudian dikeringkan dalam oven.
Volume ditentukan dengan mencelupkannya dengan air raksa. Batas
•
IF = indeks aliran k lan
k dar air(%) pada NJ pu u susut dinyatakan dalam persamaan:
w1 = a d N2 pukulan
W2 -- kadar air (%) pa a SL = (1nl - m2)- (vl- v2)Y w x lOO%
( 1.33)
.1 . dan w2 dapat ditukarkan untuk
h 'k bahwa nt at WI b
Per att an .. pun kemiringan kurva se enamya
memperoleh nilai posttlfnya, wa1au dengan
negatif. .. b . Waterways Experinzent Station di m 1 = berat tanah basah dalam ea wan percobaan (g)
Dari banyak UJl atas-catr, .
. . . .
Vicksburg. Mtsstsstpt ( 1949 )' mengusulkan persamaan batas eau: m2 = berat tanah kering oven (g)
3
= volume tanah basah dalam eawan (cm )
N tg~ 3
• = volume tanah kering oven (cm )
LL= W N 25 = berat volume air (g/cm )
3
dengan
N = jumlah puk"Ulan, untuk menutup celah 0,5 in ( 12,7 mm) padat getaa I padat plasUs 1
w N = kadar air
tg {3 = 0,121(tapi tg ~ tidak sama dengan 0,121 untuk semua
jenis tanah) •
I
1.7.2 Batas Plastis (Plastic Limit) ·~
Batas plastis (PL), didefinisikan sebagai kadar air pada ~L---+----__.-
• kedudu~n . antara daerah plastis dan semi padat, yaitu persentase ~
•
d kan Batas . sus ut (SL), didefinisikan sebagai kadar air pada ked~·
d~ antara daerah semi Padat dan padat yaitu persentase kadar 311 Gambar 1.22 Variasi volume dan kadar air pada kedudukan bat as cair, bar as plastis.
dan batas susut.
tmana pengurangan kadar air selanju;nya tidak mengaldbatkall
48 49
. kk hubungan variasi kadar air dan
Gambar 1.22 menunJU kan batas cair, batas plastis dan batas dengan W N adalah kadar air di lapangan. Dapat dilihat dalam
d kedudu an 'd 'fik · Persamaan (1.35) bahwa ji~a w N = LL, maka Ll = 1. Sedang, jika w N
Olume total tanah pa a t berguna untuk 1 entl. 1 ast dan
v
susut. Batas-batas Atter
~~sanga ·
. . ering digunakan secara langsung
= PL, maka LJ. = .o.. Jad1, untuk lapisan tanah asli yang dalam
. B t s-batas tnt s . kedudukan plastts, nt1ai LL > w N > PL. Jika kadar air bertambah dari
klasifikast ~anah: a a ontrol tanah yang akan dtgunakan untuk PL menuju LL, maka L/ bertambah dari 0 sampai 1. Lapisan tanah asli
dalam spestfikast, guna meng h
membangun struktur urugan tana . dengan W N >LL akan mempunyai LJ >1. Tapi, jika w N kurang dari PL
Ll akan negatif. '
u = WN - PL - WN - PL
U-PL- PI ( t.35)
50 51
1 : w = 28,15-24,20 X I -
.., (A • 0,9)
100
lcaellt'* (A • 0,38)
; I
I I
I
frlkll ukuran lempung < 2 ..., (%) I'
I
0 20 40 eo eo 100 I
'
I I
' I
'
: '
'
'
it
Ii
Gambar 1.23 Variasi indeks plastisttas dengan persentase frakstlempung (Skempton, '
'
II
II
I "
II
I
•
I
I I I · f ja i I
1953). I I I II! I
I Il l I
.1
•
I III I ,
Contoh soal1.13: I
II
I I ll
III
I
• I II I I I I 1 •
Beberapa hasil percobaan untuk menentukan batas-batas konsistensi, 20 I • :JI
ditunjukkan dalam tabel berikut: ! IJ
5 10 15 20 25 30 35 40 -'5 50
ji.ITIIah pukulan
Benda Uji 1 2 3 4
Jumlah pukulan 12 17 23 28 Gambar Cl.S Hubungan kadar air dan jurrilah pukulan.
Berat tanah basah + cawan (g) 28,15 23,22 23,20 23,18
Berat tanah kering + cawan (g) 24,20 20,80 20,90
20,89 Hasil hitungan kadar air (w) dan jumlah pukulan digambarkan pada
Berat cawan (g) 15,30 15,10 15,20 15,00
diagram batas cair pada Gambar Cl.S. Dari gambar t.ersebut, pada 25
kali pukulan diperoleh kadar air 39%. Jadi, batas cair .LL = 39%.
Tentukan batas cair (LL) indeks 1 .. •
tanah tersebut Diketah .' P astlsttas (PI) dan indeks cair (Ll)
· ut tanah mem · · d' Indeks plastisitas (PI)= LL- PL = (39%·- 20%) = 19%.
lapangan wN =38%. punyat PL = 20 %, kadar a1r 1
w - PL 38 - 20
Indeks cair (U ) = N · = = 0 95
Penyelesaian : PI 19 '
'
I I I I • o
·~ --
I
cawan
[~•
'. ..
-..
,,..••..
•
. ..
... ...
. .
•
.. .,.......
... •
- I
t ... ...
"' '
Kadar air : w = 20% '·
.
~
• ,.•
tt'
•
.. .
. . ~
.. .. . .
.......
.. ...
••
.. .
.
• • •
SL -- ~-;;:;....-
(ml -m2) (vl -v2)Yw
X 100% •
3
m2 m2 Volume air: Vwt = 1-0,65 = 0,35 m
::0 12 Ws litas, kompresi (penurunan), aliran air yang didasarkan pada kJasifi-
Ww I Ws:: 0,12; Ww:: Vw Yw
. V ::0,12
w:::
.
0,12 x 2,7 Vs= 0,32 Vs kasi tanah sering menimbulkan kesalahan yang berarti (Lambe, 1979).
G V- 21
Ws == s $ - '
vs' w
• V tetap. .. Kebanyakan klasifikasi tanah menggunakan indeks tipe pengu-
d h dikenngkan, s 3
J1an yang sangat sederllana untuk memperoleh karakteristik tanah.
Kondisi sebelum dan ~esu a - 0 32 x 0.65 == 0,21 m 3
' V == 0 35- 0,21 = 0,14 m Karakteristik tersebut digunakan untuk menentukan kelompok kJasi-
Maka volutne atr:: Yw2-
. - v~ 1 - w2 ' 3
Perubahan volutne atr - ·~ - 1 - 0,14 ::: 0,86 m fikasi. Umumnya, klasifikasi tanah didasarkan atas ukuran partikel
Volume tanah setelah ken g -:- - (0 86) tt3 ::: 0,95 m. yang diperoleh dari analisis saringan (dan uji sedimentasi) dan plasti-
Jadi. tinggi kubus setelah kenng - ' sitas.
•
Terdapat dua sistem k1asifikasi yang sering digunak.an, yaitu
Unified Soil Classification System dan AASHTO (American Associa-
1.9 KLASIFIKASI TANAH tion of State Highway and Transportation Officials). Sistem-sistem ini
menggunakan sifat-sifat indeks tanah yang sederhana seperti distribusi
'f t-sifat tanah banyak dijumpai dalam
Umumnya. penent~a~ st a dengan tanah Hasil dari penyeli- ukuran butiran, batas cair dan indeks plastisitas. Klasifikasi tanah dari
Sistem Unified mula pertama diusulkan oleh Casagrande (1942),
masalah te~is y~~g ber ud. ungdan at digunakan .untuk mengevaluasi
dikan sifat-stfat 101 kemu 1an ap kemudian direvisi oleh kelompok teknisi dari USBR (United State
masalah-masalah tertentu seperti: k 1,. Bureau of Reclamation). Dalam bentuk yang sekarang, sistem ini
.tu
at dengan menentu an 1\..0m-
ban yak digunakan oleh berbagai organisasi konsultan geoteknik.
(1) Penentuan penurunan bangunan, ~ . sa-
presibilitas tanah. Dari sini, selanjutnya dtgunaka~ dalam ~er .
maan penurunan yang didasarkan pada teon konsohdast,
1.9.1 Sistem Klasifikasi Unified
misalnya teori Terzaghi.
(2) Penentuan kecepatan air yang mengalir lewat benda uji g.una Pada Sistem Unified, tanah diklasifikasikan ke dalam tanah
menghitung koefisien permeabilitas. Dari sini kemudian dthu- berbutir kasar (kerikil dan pasir) jika kurang dari 50% lolos saringan
bungkan dengan Hukum Darcy dan jaring arus (jlownet) untuk nomer 200, dan sebagai tanah berbutir halus (lanau/lempung) jika
menentukan debit aliran yang lewat struktur tanah. lebih dari 50% lolos saringan nomer 200. Selanjutnya, tanah
(3) Untuk rnengevaluasi stabilitas tanah yang miring, yaitu dengan diklasifikasikan dalam sejumlah kelompok dan subkelompok yang
menentukan kuat geser tanah. Dari sini kemudian disubstitusikan dapat dilihat dalam Tabell.6. Simbol-simbol yang digunakan tersebut
dalam rumus statika (stabilitas lereng). adalah:
?alam banyak masalah teknis (semacam perencanaan perke- G = kerik.il (gravel)
rasan Jalan, bendungan dalam urugan, dan lain-lainnya), pemilihan S = pasir (sand)
~nah-tan~h ke dalam kelompok ataupun subkelompok yang roenun- C = lempung (clay)
JU~~ stf~t. a~au kelakuan yang sama akan sangat membantu. M = lanau (silt)
Pemthhan 101 dtsebut klasifikasi. Klasifikasi tanah sangat merobantu 0 = lanau atau lempung organik (organic silt or clay)
perancang
. dalam
. . memberika . .
n pengarahan melalui cara emptns yan g Pt = tanah gambut dan tanah organik tinggi (peat and highly
~s~;.a:a; ~a,stl pengalaman yang telah lalu. Tetapi perancang hafllS organic soil)
r a •- a t a am penerapannya karena penyelesai~n masalah stabi.. W = gradasi baik (well-graded)
56
57
. b0 ruk (poorly-graded)
P = gradast . . · 1_ fasticitv)
H = plastisitas ttnggt (lug l P . -~,) -
~------.8
.. dah (low-plastlCl . .
L = plasttsitas r~n enggunaan Tabel 1.6. Mtsalnya,
Berikut ini dtterangkan c~ra pdiperoleh data: batas plastis (PL)
. . ·· di Iaboratonum . . .
dan basil pengu~tan _ ,m
= 16%; batas catr (LL) - 4- -:;o, se
dang dari analists sanngan dtperoleh:
% lolos
Nomcr saringan •
100,0
4 (4.75 mm) 93,2
10 (2.0 trim) 81,0 ••
'-..,)
40 (0.42 mm)
61.5
200 (0,075 mm)
•
yang berarti lebih besar dari 50%, rnaka dalam Tabel 1.6 harus dO MD .QOZ ou ue~UJJ8S SOfOJ %S J.IBP 6ueJn~
SOJe4 ue J!lnq Ol'S'BIUOiiSOJd Uf!')fJ8SBp.laq IStn\!P,$81)4
digunakan kolom bawah yaitu butiran halus. Karena nilai LL = 42% -- .le -g• c
ea
(lebih kecil dari 50%), maka termasuk CL atau ML. Selanjutnya, --
~ ..."'
.12
•
c
:;:
ftl
c:
:l
CD "C
c:
ditentukan nilai indeks plastisnya, PI= LL-PL atau PI= 42% - 16% =· -.!.
·-ea
~
B
~
c:
26%. Nilai-nilai PI dan LL kemudian diplot pada diagram plastisitas, a. -
Ill
"0 &
c:
• •
"C
~
secara visual atau dengan cara menyaringnya dengan saringan
nomer 200. _, _, Cl.-
u 0
~nah org~nik (OH) atau anorganik (MH). Jika plotnya jatuh GI = indeks kelompok (group index)
d1 atas gans A, klasifikasikan sebagai CH. F = persen butiran lolos saringan no. 200 (0,075 mm)
(c) Untuk L (plastis!t~s rendah), jika plot batas-batas Atterberg LL = batas cair
pada grafik plastJsJtas di bawah garis A dan area yang diarsir, PI = indeks plastisitas
tentukan klasifikasi tanah tersebut seb · 'k (OL) atau
anorganik (ML) be agat organt
. rdasar wama, bau atau perubahan batas
eau dan batas plastisnya dengan men,geringkannya di dalam
oven.
•
I
,.... 'rE• ap • III•' (P'I)
111 1 J' r h! 11 &a.-nr . .... l!atr•
, ~-, h ~! . . . 77
-.z• aZl • • -. IIIIIIM
. . . . . . .. ....., , ...
as• a 5 M 11111!1, •a T'
5£ IF 111111 tllrt 0.071
......, • ._. .
raz., ... :zoec•so..
~- lle111YIS ._.,. _, :h• o.1 ~tz
1111. 2DO(~-·-·-
-.&o.an - ·
.... ,.......• -.t t r 11 arz
- -- ~
I
I Lab Pc• ur' I ta"Ran I I U!ln I " u . ...... -.-.___ ll~
~·--- ~.. ~ l
I
l I r
.................. ,..
lb •• (Gt. La •• --.
~ z - z -4 ( 4, 1'5:
7
r r I
l I r I I l .1
-
F E
A:ara s . '2'1
. .
A
I
r el - ! 2'1
. . . . .. .
L.tllh cMrf 1~
,.,et.1 •"*•,'_,
tMI I S.·CII 1111'1PII
lA:WI da:t 12'1
lftct Mlt-IIFII
111 . .. ,.t~ p ,t:FA
_.. ...,... er * hdeclli...
ar • dJ • -
OI . . . . ..
dl5ift • • ,..,
A Ol k•: eh gadeA O. lllas p laA l-'
. .. . ., ..._ · 0\
~.a.m ..
I
• •• (1)~1'5 21e. 200 (0.076 , _,
l
N . 200 (1).075 ~
I
dwtd!•••••<4>1111
,SI.-.:th (P\
"""
(4 <,.<7)
a• lf c~w~e ....
(P'I>Tl
• ,. n , 1
,., 1 ,... 0
I I
Ull••• ..
• PI 111111 &t11
"' u J 1 I
JLIPtbW!U._Pl
--~ ...... S. Et ... -....llulrzll
u•h.n~~ 8atl•4...
III..,IJUftyel .. ; lll
l rk ' 11 ll dl5i• ftl.
,.11 ...._ 11'11:rd -"--
•m•allklft u
f
I
J
Oftle cllp:rtu
I
Pa•
1
FE argru"'•· 40
I
Dl . .up,._A
I J
Orwlllli
I
1
Ore-.. Dllt.... $1Jfe P'adl5i DI._$111A
dWlPl,...
tiiNIII J\IWOOM
Ml-CL
-
Cl
-
Oi
I aaftlll A 11w1 11 • duntl llwl . . . . . IN:Ic ll:u1Uir A dlln ...,.. ·- ... clEft -·• ell
I 7 a .. a • WR I I I -· ..... , • .... • .... Uh a ....
:r::- 1 1
!!!!.} ,. I
a ..
... < 4
Ilia
4 c ... < 7
....
,.. r...Its...,
>7
£jWII
I SW I 1s , 1 p-. 11PIt< •..111:a1 4 < PI < 1
;tu Ill' M ..,.,
PI > 1
I I I 1 I I
c•• : (ouJ wGC I GC I I SM I I sM-sc I I se
b. b . I?IUUIIc
C.•4dlft 1 C~Cl
C.•Dw'011
~-~./ (D,_ I DD
Gambar 1.24 Bagan alir klasiftkasi tanah sistem Unified
I 50 maks - - - - -
0,425 mm (no. 40) 30 maks 50 males 51 min - - -
- - - a
'
4maks
to ma1s
8 maks
10 nuks I I min 11 min
-
0\
Cataaaa:
K.elompot A-7 dibagi atas A-7-5 dan A-7-6 bergantung pada batas plastisnya (PL)
Uotuk PL > 30, Klasifikasinya A-7-5;
lJDtuk PL < 30, k.luifikasioya A-7-6.
Np • DOIIplaatis
62
63
• (Gf) semakin tinggi , maka sernakin
.l
B1 a nt'Jai indeks kelotnpok an tanahnya. Tanah granuler Cara penggunaan sistem klasifikasi AASHTO ditunjukkan dalam
. . etHrguna . . h ·
ketcpatan dt!Imn p ~ . A 1 satnpat .A -3. Tana A-1 rne- contoh soal berikut.
berkurang kl sifikast - .
d1.k.last'f'kasikan
1
ke dalanl
. ,
a d
berora a st' baik. ·
sedang A-3 adalah
.
pasn Basil analisis distribusi butiran dari suatu tanah tak organik
. n tanah granulet ) ang e A 2 tern1asuk tanah gt anuler (ku, ditunjukkan dalam tabel dibawah ini:
rupa a k . . , . buruk. Tana 11 - . .
bersih yang bergrada~• .. no. 200). tetapt 01~sth tnei:gandung la~au Diameter buliran (mm) % lolos
rano dari 35 o/o lolos saunga~l I d'klasifikastkan dart A -4 satnpat A,
e:- h b buttr ha us t 'd k 2.0 (saringan no.l 0)
dan letnpung. Tan a er p ·b daan keduanya dt asar an pada 100
:'1>
0,075 (sari ngan no.200)
o-lanau. t;l e . k 75
7, yaitu tanah letnpuno 25 dapat dtgunakan untu mem- 0.05
b r2: Gantbar 1· 1 · · 65
A
batas-batas tter e ...,· · (LL) dan indeks p asttsttas (PI) 0.005
33
t ra batas catr · 0.002
peroleh batas-batas an a . A- dan untuk sub kelompok dalam A-2. 18
untuk kelon1pok A-4 sampat 7 Data tanah Jainnya, LL =54%, PI= 23%.
~ .
--
-Q.. 50 ;/
~ ·
/
/
LL = 54%, kemungkinan dapat dikelompokkan A-5 (41%
40
/
/
/
,,~~
lr'"' '
nya. Dari grafik distribusi butiran dtpcroleh D60 = 0, 73 tnm, D3o = Pcrkiraan d1amctcr butiran (mm) 2 0,6 0,2 0,06 0,02 0,002
0,34 mm, D 10 =0,15 nun. Pcrscntase lolos saringan (~) P JOO 34 24 20 14 0
100
........,;
. Q 95 72 60 41 34 19
80
10 ' "' '\.
........
""
70
· ~" Tanah P dengan berat volume basah di lapangan 1,70 t/m (16,68 3
1\ 3
kN/m ) kadar air 21% dan berat jenis 2,65. Tanah Q diperoleh dari
-#eo
I 150
I' contoh asli (undisturbed sample) mempunyai berat volume basah 2,0
140 "
\.
1\
\
3 3
t/m (19,62 kN/m ) kadar air 23%, dan berat jenis 2,68. Dengan
~
30 \ \ • melihat distribusi butirannya, secara pendekatan, klasifikasikan tanah-
1'\.
20 \. tanah tersebut. Tanah mana yang mempunyai kemungkinan kuat geser
2 " '\. dan tahanan terhadap defonnasi (penurunan) yang tinggi.
10
0
-" ...... ~
'\..
r-
I'
10 1
0,1 0.001
ulcur-., bulhn (mm)
0.01
Penyelesaian:
Penyelesaian dengan menggunakan kurva distribusi butiran sangat
Gambar Cl.7. tepat. Tapi, ada satu cara pendekatan kasar yaitu dengan membagi-
Koefisien keseragaman: bagi kelompok butirannya (Capper dan Cassie, 1980). Dari klasifikasi
butiran menurut MIT:
Cu = D61J =0,73 - •
DIO 0,15 - 4,87 < 6
(a) Tanah P
Koefisien gradasi: Butiran ukuran pasir: ( 100- 20) = 80%
2 Butiran ukuran lanau : (20- 0) = 20%
Cc = (D30) = (0,34) 2
(DIO)(D60) 0,15x0,73 == 1,06 > 1 Dari hitungan ini, dapat disin1pulkan bahwa tanah P adalah pa ir
bcrlanau (SM). karena unsur pasir lebih banyak.
68
69
3
. _ Yb ::: l.70 == 1.4t I m (13,73kN I m3 ) Karena terdapat butiran ukuran lempung, maka perJu ditinjau kadar
Berat volun1e kenng : Yd - 1+ w 1+0.21 3 3
aimya. Karena Yb=2 tltn (19,62 kN/m ) berat air dalam 1 m3 tanah
= 2- 1.,63 = 0,37 ton.
. _ G~ Yw diperoleh
Dan Yd - 1+e 3
Volume air = 0,37 m (karena bcrat volume air = 1 t/m3)
':: 2.65 X 9,81 - l = Q,S 9
_ 2.65 x 1 _ 1= 0,89 atau e 13,73' 0 37
e- 1.40 DcraJ·atkeJ·enuhan S= Vw = ' =0 95
Yv 0,39 '
e _ 0.89 =O 47 1-0 37- (1.63/2.68)
• n= - . Kandungan udara = ' · = 0.02 = 2%
1+ e 1+ 0.89 1
· .1 · k 00· dan porositas yang diperoleh, dapat diketahui
Dan nt at ang a P . . .
bahwa tanah p dalan1 kondisi sangat ttdak padat. Oleh karena ttu, kuat Tanah ini hampir mendekati jenuh air, maka tanah ini
geser dan tahanan terhadap deformasi sangat rendah. diharapkan tidak akan menderita kehHangan kuat geser yang berarti
pada waktu jenuh sempurna. Kadar aimya ( w = 23%) relatif rendah
(b) Tanah Q
(100- 95) = 5% bila ditinjau dari nilai plastisitasnya. Tanah Q relatif akan mempunyai
Butiran ukuran kerikil :
54% tahanan yang baik terhadap defonnasi (penurunan), karena angka
Butiran ukuran pasir : (95- 41) =
porinya (e) lebih kecil. Karena itu, tanah Q lebih ideal untuk
Butiran ukuran lanau : (41-19) = 22%
mendukung bangunan.
Butiran ukuran lempung : (19-0) = 19%
Analisis di atas berguna sebagai pertimbangan awal. Karena,
estimasi sifat-sifat tanah akan menjadi bahan pertimbangan untuk
Total :;:: 100%
melanjutkan penyelidikan tanah secara detail. Hal ini terutama untuk
Disini, terlihat sejumlah material butiran halus. Pengujian plastisitas keperluan proyek-proyek yang besar. Untuk mengetahui sifat tanah
diperlukan pada ukuran butiran halus untuk mendapatkan data yang tersebut secara detail harus diadakan penyelidikan tanah Iebih lanjut.
dapat dipercaya. Dari pembagian uk'llran butiran tanah ini termasuk
pasir berlanau-berlempung (SC), karena 19% butiran uk:uran lempung Contoh soal1.18:
akan memberikan nilai kohesi yang berarti. •
Berat volume kering: Uraikan karakteristik tanah-tanah yang diberikan oleh sistem
2 klasifikasi Unified di bawah ini:
y d = 1 + 0,23 =1,63 t/m3 atau 19,62 - 3
+
1 0 23 -15,95 kN I m
,
•
Tanah LL PI Klasifikasi
2,68xl
e = 1.63 - 1= 0,64 A 0 0 GW
•
B 42% 31 % CL
0,64
n = 1+ 0,64 = 0,39
70
71
• •
Penyelesawn. pasti lah merupakan kesalahan. Atau, jika nilai PI benar, maka pasti
ada part1kel lempung di da1am tanah, walaupun disebutkan bahwa
(a) Tanah A . baik seperti yang terlihat dalarn
tanah adalah SP. Pengecekan lebih Ianjut harus dilakukan untuk
Tan ah A adalah kerikil bergradbas1·kan drainase yang baik dan sudut
. . k n mem en menentukan apakah tanah tersebut dapat diklasifikasikan sebagai se
simbol \V. Tanah tnt a a . . J di. tanah ini merupakan bahan atau rL.
( ) )rancr unggi. a . k 1 t k d' t 1 .
gesek dalarn <p . e ._at baik kalau uda ter e a Ia as ap1san
pendukung fondast yang sang ) Tanah Y mempunyai indeks plasti sitas yang sesuai dengan
yang kotnpresi bel (Jnudah mampat . klasifikasinya. Batas cair (LL) akan kira-kira sebesar 60%. Tanah ini
diharapkan kedap air. Maka, pada kondisi yang diberikan dalam soal
(b) Tanah B . . ini , tanah X lebih cocok.
(c ) tapi dengan batas ca1r (LL) dtbawah
T h B adalah lempung ~ · d h 1 · 1
ana
50% Untuk mempero e P1 h lastisitas yang leblh ren a agL empung Contoh soal1.20:
•
·
ini harus ·
dtcampur dengan pasir halus atau lanau atau campuran
·· yang seksama .dibutuhkan untuk merencanakan Dua jenis tanah kohesif diuji menurut standar uji batas plastis clan
keduanya. PenguJian . batas cair. Batas plastis dari tanah X adalah 22% dan tanah Y adalah
fondast· bangunan atau bt'la akan d1gunakan untuk bahan. tlmbunan. 32%. Jelaskan tanah-tanah ini dan berikan kemungkinan klasifi-
Jika lempung ini dekat dengan permukaan tanah, kemungkinan penga-
kasinya. Jika benda uji Y mempunyai kadar air asli lapangan 60% dan
ruh kembang-susut harus dipertimbangkan.
kandungan lempung 25 %, bagaimana pula dengan indeks cair dan
aktivitasnya? Kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari nilai terakhir
Contoh soa/1.19: ini? Tabel di bawah ini menunjukkan basil yang diperoleh dari uji
batas cair.
Berapakah nilai perkiraan batas cair (LL) yang diharapkan pad a tanah
X dan Y. Kemudian. j ika drain ase alam sangat penting dalam Kadar air (w)
Jumlah pukulan
pelaksanaan teknis proyek, tanah mana yang lebih cocok untuk itu? TanahX Tanah Y
Diketahui data tanah X dan Y sebagai berikut: 7 0,52
9 0,49
Tanah LL PI Klasifikasi Unified_ 14 0,47
X ?•
•
y 21 % SP 16 - 0,78
')
42% CH 19 - • 0.75
-
•
21 - 0.73
28 0,35 -
Penyelasaian: 30 0,33 -
31 - 0,66
Tanah X adalah pasir her d . 5
dalam klasifikas1· D . gra asJ buruk, terlihat da1am huruf P dan 34 0.32 -
· ra1nase p · ·101· , . ·1 pun 38 - 0,62
gradasinya buruk. Batas . kastr akan sangat batk, wa au 0.60
catr a an no! dan indeks plastisitas PI== 211 45 -
•
•
72
Ketika kadar air be Untuk menentukan hubungan kadar air dan berat volume, dan
pemadatan yang sama d' rangsur-angsur dita1nbah, dan usaha untuk tnengevaluasi tanah agar memenuhi persyaratan kepadatan,
agunakan pad · . 1
n1aka urnutnnya dilakukan uji pemadatan.
tanah padat per volum a saat pemadatan berat buttrai
. e satuan · be ' Proctor ( 1933) telah rnengamati bahwa ada hubungan• yang pasti
kadar au sama dengan Juga rtambah. Misalnya, pada saat
Wt, maka berat 1 . antara kadar air dan berat volume kering tanah padat. Untuk berbagai
vo ume basah (yb) menjadt:
jenis tanah pada umumnya, terdapat satu nilai kadar air optimum
76 77
ering maksimumnya.
. be t volume k Dalam uji pemadatan, percobaan diulang paling sedikit 5 kali
t untuk mencapal ra . ('\/ ) dengan berat volume basah
terten u volume kenng ,d dengan kadar air tiap percobaan di variasikan. Kemudian, digambarkan
Hubungan berat k dalam persamaan : sebuah grafik hubungan kadar air dan berat volume keringnya
. ) d'nyata ·an
(yb) dan kadar atr (w , 1
(Gambar 2.3). Kurva yang dihasilkan dari pengujian memperlihatkan
(2.1) nilai kadar air yang terbaik (wopr) untuk mencapai berat volume kering
Yb
yd=l+W . I terbesar atau kepadatan maksimum. Pada nilai kadar air rendah, untuk
h Pem adatan bergantung pada Jems kebanyakan tanah, tanah cenderung bersifat kaku dan sulit dipadatkan.
k ring setela
Berat volume e diberikan oleh alat penumbuknya. Setelah kadar air ditambah, tanah menjadi Jebih lunak. Pada kadar air
tanah, kadar air, dan usaha y:n:
pat dinilai dari penguji~n standar yang tinggi, berat volume kering berkurang. Bila seluruh udara di
Karakteristik kepadata~ tana u·~ Proctor. Prinsip pengujiannya dalam tanah dapat dipaksa keluar pada waktu pemadatan, tanah akan
Iaboratorium yang disebut J
berada dalam kedudukan jenuh dan nilai berat volume kering akan
diterangkan dibawah ibeni. 'linder nzould yang mempunyai volume menjadi maksimum. Akan tetapi, dalam praktek~ kondisi ini sulit
Alat pen1adat rupa 51 ·
dicapai.
9 44 x 10 m4 3 (G b 2
am ar . .2 ) Tanah di dalam. nzould
. . dtpadatkan
d~ngan penumbuk yang beratnya 2,5 kg dengan tlnggi Jat~h 30,5. cm
(1ft). Tanah dipadatkan dalam tiga lapis~ dengan tl~p l~pts~ -'0
..!;
ditumbuk 25 kali pukulan. Di dalam UJl Proctor d1modtfikast C)
c
(modified Proctor), mould yang digunakan rnasih tetap s~ma, .h.anya : 'Yd(mak)
berat penumbuknya diganti dengan yang 4,54 kg dengan tlnggt Jatuh CD
I
•
E
penumbuk 45,72 cm. Pada pengujian ini, tanah di dalam mould ::J
I
~ I
ditumbuk dalam 5 lapisan. I
'I
I
•
sitinder I •
I
f
I
I
I
Gambar 2.3 Kurva hubungan kadar air dan berat volume kering.
78
79
18,50L-- - Tipe B
Lanau b rpas1r Type A Satu dan setengah puncak
Bentuk lonceng
L--------.w L--------+w
Le pung berlanau
17,50 L-1---1--~
Ttpe C Tipe D
Puncak dobel Bentuk aneh
L--------+w L-------+w
1s,so L __L _ __L._ _ _.~...-_ _~
5 10 15 20 25
Kadar air, w (%) Gambar 2.6 Berbagai bentuk kurva pemadatan (Lee dan Suedkamp, 1972).
Gambar 2.5 Kurva hasil uji pemadatan pada berbagru jenis tanah (ASTM D-69&). b. Pengaruh Usaha Pemadatan
•
•
82 83
®- ....... ......
.....
yang diberikan, tekanan pada regangan 5%. temyata lrurang pada
- -- - energi pemadatan yang lebih tinggi. Kenyataan ini ditunjukkan dalam
-- - ~-
pelepasan tekanan pada - - - - __ _
-- Gambar 2.13, dimana kekuatan didasarkan pada pengujian CBR
(California Bearing Ratio). Dalam pengujian CBR. piston dengan luas
kedua contoh benda uji 2
penampang 3 in dipenetrasikan ke dalam contoh tanah yang
tekanan. skala log dipadatkan. Tahanan penetrasi tanah tersebut dibandingkan dengan
(b) t<onsohdasi te"-anan tlngg 1•
tahanan penetrasi dari contoh standar pemadatan kerikil yang dipecah.
Dalam Gambar 2.13, usaha pemadatan yang lebih besar
menghasilkan CBR kering optimum yang lebih besar. Tapi.
perhatikan, nilai CBR kecil pada basah optimum untuk usaha
Gambar 2.10 Perubahan kem pemadatan yang lebih tinggi. Kenyataan ini penting dalam
ampatan pada kadar air yang diberikan (JAmbe, t958). perencanaan, dan harus dipertimbangkan pada penanganan tanah
88
• 89
12 r--:r--r--r-.,---.--,---r--_
,--~--r--c~---.--1
..... ~ 10
,.WIQ op~m~m- --- -r----
,
I
I
I
I
I
I •
•
I •
3
I
I
Lnt'OnlcJda (a) Kuat ge•• (lek8Mn yw1g
0 C7J- 10 ~ me~.t~hn 25% regrngtn)
•m.tiP kwtw • ·
peu:adatln 18 20 22 24
dengan gaan
2
I
pernlldmn ltatll
10
1 •
0~----~------~---~'~----~------L-----~
22 · 6 1
12 14I 11 20 18
•
•
0
7
I 7
1
• pemldlteo atdl I •
o prmrM+en drngrn get1r1n
2
11 I
""'"'" (b)
I
1.75
I 12 14 16 18 20 22 2<4 26
I
I
I
I
1,70
f 112
108
1••
......
Cc> Brm YOUN wing
12 14 18 11 20 22
12 14 18 18
-
~
- 75
Sifat Perbandingan
E Su sunan:
(a) Susunan butiran Kering optimum lebih acak.
(b) Kekurangan air Kering optimum lebih kekurangan air,
:tl. • akibatnya lebih mcnyerap air, lebih mudah
s mcngembang, mempunyai tekanan pon
•
a: 25 lebih rendah .
(c) Si fat pcrmanen Kcring optimum lebih scnsitif untuk
0 berubah.
Permeabilitasnya :
120 . (a) Ukuran besamya Kering optimum Iebih lolos air.
Gs = 2,72 • (b) S1fat permanen Penneabilitas kering optimum terkurangi
115 lebih ban yak oleh penyerapan.
- . Sifat mudall mampat :
~-
-
~
110 (a) Ukuran besarnya Basah optimum lebih mudah mampat dalam
interval tekanan yang lebih rendah, kering
·c
optimum dalam interval tekanan tinggi.
j 105
(b) Kecepatan Konsolidasi pada kering optimum lebih
~:l cepat
-~ 100
Kuat geser :
(a) Selama pelaksanaan : .
Tak terdrainase (undrained) Kering optimum sangat tinggi.
•
Terdratnase (drained) Kering optimum aga.k lebih tinggi.
(b) Sesudah penjenuhan:
~~0~----~----~--------~--~ Tak terdrainase (undrained) Kering optimum agak lebih ringgi jika
15 20 25 pengembangan dicegah. basah optimum
kadar air (0/o) dapat lebih tinggi jika pengembangan
Catatan. diizinkan
Penumbuk 10 lbs
nnggi jatuh 18. \1---v 55 pukulan per lapis Terdrainase (drained) Kering optimum k.ira-kira sama atau sedikit
{Proctor dimodifikasQ o-- - o 26 pukulan per lapis lebih besar.
(c) Tegangan air pori pada Basah optimum lebih tinggi.
12 pukulan per lapis
•
• keruntuhan geser
l:Jr---6 6 pukulan per lapis (d) Modulus regangan- Kering optimum sangat lebih besar.
tegangan
Gambar 2.13 Kuat . (e) Scnsttlvitas Kering optimum lebih condong ke sen itif.
kadar au ad geser diUkur den daP
P a J>Cmadatan di lab . gan CBR dan bcrat volume kering. terha
oratonum (7'
urnbul/ dan Foster, 1956).
•
•
92 93
·n1pulan dari pengaruh kadar air
rupakan kest . f . berbeda. Anggaplah kurva A mewakili · kurva pemadatan yang
timbunan .. Tabel 2. 2 1ne timum terhadap beberapa SJ at tekntsnya
kering opttnlutn dan basah op . diperoleh dari alat pemadat yang telah ada. Kemudian untuk
(Latnbe, 1958). tncmperoleh, misalnya 90% dari kepadatan maksimal (Ydmak), kadar air
tanah yang akan dipadatkan harus diantara kadar air w 1 dan w 2•
Rentang kadar air dari w I· satnpai lv2. ini diperoleh dengan menarik
2.5 SPESIFIKASI PEMADATAN TANAH DJ LAPANGAN garis horisontal 90% kali Ydm.1k pada kurva A. Jika kadar air tanah
yang akan dipadatkan melampaui rcntang kadar air w 1 sampai w 2,
. d· d lah untuk 111emperoleh stabilitas tanah maka sangat sulit memperoleh hasil kepadatan yang diinginkan. Pada
Tujuan pctna atan a a . · ·f k.
.k. ·f· t-51'fat teknisnya. Oleh katena ttu, SI at te nts kondisi ini tanah harus dikeringkan dulu sebelum dipadatkan. Usaha
dan n1etnpcrbat t st a . d · d b
. t' g diperhatikan ttdak hanya ka ar atr an erat yang paling ekonomis adalah bila kadar air pada w3 . Pad a kadar air w 3
· un1bunan sangat pen tn ' .
volunle kcringnya. Prosedur pelaksanaan dt lapangan pada umumnya, ini usaha pemadatan untuk tercapainya 90% dari kepadatan
ditcrangkan di ba\vah ini. maksimum yang diinginkan paling kecil (hasil pemadatan diwakili
Percobaan di laboratorium dilaksanakan pada c~ntoh tanah oleh kurva C). Umumnya pemadatan di lapangan dilakukan dengan
yang diatnbil dari borrow-n1aterial (lokasi pengam?llan . bahan sedikit meninggikan usaha pema4atan sehingga hasilnya seperti kuva
tin1bunan), untuk ditentukan sifat-sifat tanah yang akan d1paka1 dalam B. Jadi, rentang kadar air untuk pemadatan di lapangan yang paling
perencanaan. Sesudah bangunan dari tanah (tanggul, jalan, dan baik adalah diantara kadar air optimum (wopr) kurva A dan w3.
sebagainya) direncanakan, spesifikasi dibuat. Pengujian untuk kontrol
pen1adatan di lapangan dispesifikasikan dan hasilnya menjadi standar
untuk pengontrolan proyek. Terdapat dua kategori spesifikasi untuk Garis jenuh air
(rongga udara no/
pekerjaan tanah :
1) Spesifikasi hasil akhir dari pemadatan.
2) Spesifikasi untuk cara pemadatan.
Untuk spesifikasi hasil akhir, kepadatan relatif atau persen
kepa~atan t~rtentu dispesifikasikan (kepadatan relatif adalah nilai
ban.d1ng da~ berat volume kering di lapangan dengan berat volume A
kenng makstmum di laboratonum· menurut percobaan standar, sepertt·
c
• ast a 1r anyak dtgunak d
fondasi bangunan), se an· an an pa a proyek-proyek jalan raya da~
'
kepadatan relatifnya ~latJ g kontraktor rnampu mencapai spesifikasl
.. . ' maupun cara apa · k d' kan
dnztnkan. Pertimbangan ekon . SaJa yang a an tguna .'
pemadatan dapat diilustrasikan seoml~ dalam memperoleh hasll ---+wf"}
tersebut memperlihatkan 3 pertt pada (Gambar 2.14). Gamb~
lapangan pada tanah yang macam kurva dari basil pemadatan dt Gambar 2.14 Pertimbangan ekonomis dalam memperoleh hasil •
sama, hanya d g
engan usaha pemadatan yan
•
94 95
. d• tk'tn tanah pada sisi basah
h l ra lllCillcl ,t , . k k
Perlu diingat a 1\\ · nnya 1nenghastl an ·uat gcser
. .. timum), utnut . ., ,. . k· . . .
optinlUill (wet slde oj op . ~ I· 1 dibandtngk,ln d~ng,tn ,tdar atr
tanah hasil penuwa an I t lebth fl,na,t l . . . ·r l
·. .r 11, 1;11111111 ). Sdat-st at tana 1 yang
· . · 1( lr ' su1e OJ ( •
pada sisi kenng optnnun. . t ,. d· 111 JlOtensi kernbang susut Juga
· .. · ' 'lbthtas
lain. sepm1t pt;t ttlt.:' • ' • 1 ·
l'l(l'tt'ltl. Karena ttu, se atn persen
d . r s'l'tt pen ' ' '
dipvngaruhi olch ka ar at "' k d·tr ,1ir tanah yang akan dipadatkan
kcpadatan ditentukan. rentang ll ' '
sehaiknya juga dit~t~tuk~n.. .. ,. nadatan. 111acan1 dan bcrat rncsin
u11 t k S})CStftkast c,ll ,1 pvl •
u · . . . · ·t· k ~tel'nhn tiap lapisan d1tentukan. Hal
. d· 1t · tnhh lmtasan set ,1 l: ' ' · " .
~~nM ' ' JU . ' . k . · t k llrovck pckcrjaan tanah yang besar scpcrtt
1111 banyak dtp,t ,11 un u ·
bendungan tanah.
110~
-___,.-__,..---r=~--,1.78 60%. Uji pemadatan di lapangan dilakukan pada lubang UJI (test pzt)
•
0,75 mU/jam 1.84
Berat volume kering (lb/ft3) Berat volume kering (lb/ft3)
100 1,5 •
2,25
1.52
1.40 z (ft)
Lempung heavy (kadar air 21 %)
-1= 2 J---_
C1:l
~
·-r-
l (ft) ,
-
-~ aol-----------.1.28 -g 3 t--
.
C1:l
c
....__~
't) 21intasan ' ·- · _..,
3~
c:
Slintasan
-- C)
c
·-
lo.....
!.
....__~ +--- . --+---1
2.00 Q)
.)1:.
Q)
0.75 mltljam E 40 10 eo 10 ID to 100 .. . . . , JO • • ,.
1,5 1.10 -0
::J
Kerapatan relatif (Or) K~rapatan retatif (Or}
2,25 >
-
!
G>
1.80
~
~
Berat volume kering (lb/ft3)
1CID 101 110 ,.
Berat volume kering (lblft3)
,..
m
1 .
110
air 2,5'11 1.70 2 ~---;-
z (ft) 12 Cl
31-- z (ft) 3 ,._~
100 ::---~-~---.L--.t..._-..J1.80
0 4 • 12 18 20 I
5 .,__...
Jumlah lintasan (d) 45 hritaMn
·~-
2.19 Pengaruh junllah lintas . narik
(towing spud) pada mesin pemaclat an mesm penggilas dan kecepatan .P\gP .
Gambar 2.20 Pengaruh jumlah hntasan terh adap ketebalan tanah yang dipadatbn
1700
dan pasir bergradasi baik. kg Pada tanah lempung berbatas calf u
(D' Appolonia, dkk., 1969).
•
-
100 101
ditentukan tebal lapisan tanah dipadatkan yang dapat memenuhi ditentukan secara langsung dari pengembangan balon yang
syarat Dr minimum 75o/o adalah 45 cm. Walaupun, sebenamya tebal mengisi lubang galian.
lapisan dapat ditambah, karena saat pemadatan tanah di bagian atas, (4) Dihitung berat volume basah (Yb). Karena berat dari tanah yang
tanah di bawahnyajuga akan ikut memadat. digali dapat ditentukan dan volumenya telah diperoleh dari butir
(3 ), maka Yb dapat ditentukan. Dengan kadar air yang telah
Kerapatan relatlf, Or(%)
ditentukan di laboratorium, berat volume kering di lapangan
•
Kerapatan relattf, Or{%)
so so 10 eo ao so eo 10 eo El> dapat ditentukan.
0 0 ..---~-_,..--.,..-----"\
• 0 (5) Bandingkan berat volume kering lapangan dengan berat volume
•
1 , kering rnaksimumnya, kemudian hitung kepadatan relatifnya.
-- --
E I
c: 2 -
~2
c:
-- '
Gambar secara skematis dari percobaan kerucut pasir dan balon
karet dapat dilihat pada Gambar 2.22a dan Gambar 2.22b. Cara
c: IQ
- - Kerapatan
-.
c: ta E 18 in.
CO
E E 3 ~ 3
relat1f langsung pengukuran kepadatan di lapangan dengan pengujian yang
Ji 1 ta "0 mm1mum iJin
menggunakan isotop radioaktif, disebut dengan metode nuklir. Dalam
.,
-
ta
~
"0
"0 =75%
~
~ 4 ....
........ cara ini pengujian kepadatan di lapangan dapat dilaksanakan dengan
Hubungan o, dan
, , cepat. Gambar skematis alat ini ·dapat dilihat pada Gambar 2.22c.
(a)
kedalaman untuk
lapi1San yang tebat pada
5 kati lintasan '
6 , '
(b)
8
Contoh soal 2.1 :
Gambar 2.21 (a) Hasil uji pemad t d'1 n
pemadat. a an lapangan untuk 5 kali lintasan mest Untuk mengetahui berat volume tanah di lapangan, ~il~a~
(b) Penentuan tebal la . . kat percobaan kerucut pasir (sand cone). Tanah seberat 4.56 kg d1gah dan
kepadat ptsan yang memenuhi syarat ung
an tertentu (Dr =?S%).
102
103
\
136.5 mm Penyelesaian :
Corong
0,0042
(a) Volume lubang = , x 3,54 =0,0023 m
3
~1esmm::j
j.--171 mm
-- 6,57
- ·-- Berat volume basah:
3
•
Yb = W/V = 4,56/0,0023 = 2018 kg/m (19,72 kN/m3)
(b) Kadar air: w = WwiW5 = 4/20 = 0,20 = 20%
-
0
P\al daw Berat volume kering:
2018
(a)
Yb = = 1682 kg/m3 (16,5 kN/m3)
1+ w 1 +0.20
(b)
• •
s Gs Yw 2,68 X 1000 X 1000
... • •
t.,.t, : .:.: ~
,... , .... ~
3
•
Vv = V_ Vs = 11893- 7463 = 4430 m111
(c)
Vw= W"lYw=411 =4cm =4 J 000 mm 3
•
Syd
Contoh soa/2.3: SYw- - wyd = O
. h bungan berat volume kering, untuk G.f
(a) Bukttkan persa~aakn . u han S sebagai fungsi dari kadar air,
sembarang derajat eJenu . ' . Penyelesaian dari persamaan ini,
berat jenis, dan berat volume atr, adalah.
_ G~ Y w
Yd - (terbukti)
Gs Yw l + Gsw/S
Yd=l+G 5 w/S
(b) Buktikan persamaan hubungan berat volume kering terhadap (b) Persamaan kadar udara (persen rongga udara):
kadar air untuk persen rongga udara tertentu adalah: A = Va = Vv- Vw
(4)
G5 (1-A)Yw V Vv + Vs
Yd =
1+ ":Gs Persamaan (4) dibagi dengan Vs, diperoleh:
A = e- wGs
(5)
1+e
Penyelesaian: •
Karena (7)
Vw -- W"fd
(2)
'Yw
Substitusi Persamaan (6) ke (7),
dengan kadar air w dalam desimal.
Volume rongga pori: 'Y d = 1 + ( wGs + A) I(1 - A)
Vv =V- Vs = 1- Vs -1 Yd Diperoleh,
- - ___;_=-- (3)
YwGs G5 (1- A)Yw
(terbukti)
Substitusi Persamaan (2) da (3) k 'Yd = 1+ wG s
n e Persamaan (1),
•
S= wyd •
Yw(l-yd /GsYw)
• 108
109
2.8 PEMADATAN TANAH ORGANIK
. d 1 m tanah cenderung mereduksi Franklin dkk., (1973) melakukan penelitian laboratorium untuk
Adanya material organik dt hat a ah yang mengandung bahan meneliti pengaruh kandungan organik pada karakteristik tanah yang
1't tana -an
kekuatan tanah. Karena ~, . bagai bahan timbunan. Kadar dipadatkan. Dalam pengujian, sejumlah tanah asli dan tanah campuran
organik sebatknya ·dak dtpakat
· t 1 se
C d'definisikan oleh F ran krIn dkk ., diuji. Gambar 2.23, menunjukkan pengaruh kadar organik pada berat
organik (Organic. Content), 0 , 1 volume kering. Bila kadar organik melampaui 8% sampai 10%, maka
•
1973) sebagai benkut: berat volume kering berkurang secara cepat. Kadar air optimum (wopt)
pada usaha pemadatan tertentu bertambah dengan bertambahnya kadar
dari 105° sampai 400°
• Kehilangan berat oleh pemanasan oven (2.5) organik (Gambar 2.24). Nilai qu(mak) (kuat tekan bebas maksimum)
OC = Berat kenng tanah pad a suhu 105o
yang diperoleh dari tanah yang dipadatkan pada usaha pemadatan
tertentu juga berkurang bila kadar organik bertambah (Gambar 2.25).
Dengan demik.ian, tanah bila mempunyai kandungan atau kadar
organik lebih besar daripada 10% tidak baik digunakan dalam
pekerj aan pemadatan.
1015
• o Campuran,
kenng oven us
•
100 • Campuran, ........
---
~
.£)
kering udara
• Contoh natural,
kering oven 15
"'E
-z
~
..._.. 31
0 C)
Q c
c 't:
cQ) Cl)
~
.X
CD
E
-0
;:J
to
14
Q)
E
->
::J
0
-
~
...._,
0
30
....> ...e a0
e
Q)
CXI
• m
Q)
;:
~
13 E
::J
10
\
-
·-aE.
0
11
' \
\ 12 ·-CO 20
~
\ ~
\ CO
\ "0
\
\ ~
\
\ 11 15 • Kering udara
\
\ e Kering oven
• \
0 10 15 20
Kandungan organlk (%)
28 ' 30
10.22
10
0 5 10 15 20
Kandungan organik (%)
Gambar 2.23 Variasi berat volume kering terhad k d 'k (Franklin
dkk., 1973). ap an ungan orgarn
Gambar 2.24 Vanasi kadar air optimum terhadaP kadar organik (Franklin. 1973).
110 111
3,5 bagian atas dan bawahnya. Unit penggetar digantungkan pada pipa
•• • penghubung atas (follow-up pipe). Alat ini berpenetrasi ke dalam
.. '
tanah dengan kecepatan diantara 1 sampai 2 mlmenit melalui
3,0 '
0
()
0
. 0 semprotan air dan penggetaran. Pada Iokasi tertentu, vibroflot dapat
melakukan penetrasi dengan kecepatan 5 - 8 m per menit.
•
' •
•
•
2,0 ' •
•
1,5
• Contoh asli
o Campu "an _ keri ~g oven
• CamPt ran _ keri iO udara
101
•
•
0, 5
' 5 10 15 20 25 •
0 Mesin
Kadar organik (%) penggerak
. Pompa
•
aJr
Gambar 2.25 Vanas1 kuat tekan bebas (qu) pada contoh yang diPadatkan dengan
kadar organik tertentu (Franklm dkk., 1973). Pipa
pengg tung
Bagian A: Baaian 8:
S1linder material SDinder material
dipadatkan yang padat dari hasil
2.9 PEMADATAN DALAM (DEEP COMPACT/ON) Unit dimasukkan dari pemadatan
penggetar permuk.aan vbroflot.
tanah untuk
a. Vibrojlotation mengisi
kehilangan
Vibrojlotation banyak dipakai untuk pemadatan pada tanah· volume tanah
saat dipadatkan.
tanah granuler (pasir) yang tebal dan Ionggar. Proses pemadat~
dilakukan melalui vibrotlot atau unit penggetar (vibrating untf)
(Gambar 2.26) dengan panjang lebih kurang 6ft diameter 17 in. dan
berat 4000 lb. Unit penggetar berupa beban eksentris di dalamnya dan -
dapat mengembangkan gaya-gaya sentrifugal. Unit penggetar ini dapa;
Gambar 2.26 Alat pemadat vibroflotation (Brown. 1977).
menggetarkan tanah dengan gaya sentrifugal harisontal sekitar 10 to
pada 1800 rpm. Pada alat ini terdapat pintu-pintu penyemprot air padl
•
112
113
•
dipakai vibrofl ot 100 hp. Pemadatan dengan vibrojlotation dapat
dikerjakan pada bennacam-macam jarak, bergantung pada zone yang
dipadatkan (Gambar 2.28). Kapasitas pemadatan yang baik
bergantung pada di stribusi ukuran butir tanah dan tipe tanah urug
t f sebagai pengisi lubang saat periode penarikan vibrotlot. Kisaran
I I (range) ukuran distribusi butiran tanah di lapangan yang paling cocok
•
pada zone 1 (Gambar 2.29). Tanah yang mengandung banyak pasir
• ' l Jarak vibrof/ot Zone pengaruh
•
;•
~'
.. ----....... ....
' ' \I
,'
, .,.,- -....'
' \;
,
,... , -........ ..
', \
,
,--: ..
tiap pemadatan
,... .... ' '\
1 2 3 I \ 1 f\ \1
I
\
,
I
I
,,
'I
11 I I
'• 'i
~
11
1
'
I
I .,.-+J -..... - -•, I , , ,.. -?--, , - ,... . ._
I , , \ ... , ;"' ;J ', ,"' ,\ "', ,"' I ' ,
,,~
I 1
1(
Proses pemadatan vibroflotation adalah sebagai berikut I
' ''/.
\ ,, / I
1l ~~ ~~
tercipta lubang yang dapat dimasuki oleh vibroflot. 100 Kenk1-
, """'-
3. Tanah granuler (pasir) dimasukkan dari atas lubang (permuk~an
tanah). Air dari pintu penyemprot bawah dipindahkan ke bagtan
penyemprot atas vibrojlot. Air ini mendorong tanah urug (pasir) ke
bawah lubang. --
(/!.
10
Zone 1 (lebih baik)
4. Vibrotlot perlahan-lahan ditarik bertahap ke atas pada tiap 30 cm -.~2
dan dilakukan penggetaran selama lebih kurang 30-60 detik pa_d~ c:
~
tiap penarikan sambil di masukkan tanah urug pasir. Proses 101 (I)
Cl.
20
mernadatkan tanah sehingga membentuk kolom-kolom padat pada
tingkat kepadatan tanah yang diinginkan.
• 0 1LO-L-5-...J2L-~1.~0~0.5::- 0.2 0.1 0.0& O.o2 0.01 0.001 0.002 O.oct
Tabel 2.3 Tingkat kccocokan tanah urug untuk vibroflotation · Leonar~ dkk.(l980) menyarankan persamaan kedalaman tanah yang
dapat dtpadatkan (D) oleh pukulan sebagai berikut:
Tingkat kecocokan tanah urug
0- 10 Baik sekali
10-20 Baik (2.7)
20-30 Scdang
30-50 Jelek
•
>50 dengan: •
Tidak cocok
k dala~nan akibat tumbukan ion kalsium divalen. Gambar 2.30 memperlihatkan hubungan kadar
· • ·
. . 11 ini terjadt saat a . t rnbahan e I h k
b kan a\val. Jum a pu u anI
energt Jenu • • 51J! dan tum u · · . . · · k' k' air dan susut aksial tanah lempung berlanau yang dipadatkan. Susut
berikutnya tidak lebth dan oai tingkat energt JCnuh mt ua- tra 10 diukur sesudah pemadatan contoh tanah pada berbagai kadar air.
d·butuhkan
yang 1 untuk ntencap . k·
,an dtsaran ,1 n olch Chow dkk. (2000) Gambar 2.31 memperlihatkan tekanan pengembangan yang terjadi
- 15 pukulan. Persanlaan ) g pada lempung berpasir ketika contoh tanah secara pendekatan
adalah sebagai berikut: dikekang pada volume konstan oleh cetakan (mould) dan piston di
(2.8) permukaannya. Untuk pengujian ini gerakan air bebas diberikan pada
. Es - 0.1 25 contohnya.
Dr = 31.2 + OJ9Es
Pengaruh susut pada tanah-tanah berbutir ha)us menjadi
. ) E = energi kejut per pukulan
dengan Dr = kcdalaman lubang (m , ~ di adatkan (D), Chow dkk.
rnasalah penting dalam masalah teknis. Retak akibat susut dapat
(t.nl). Untuk kedalainan tanah yang dap p rnuncul secara lokaJ, jika tekanan kapiler :melampaui kohesi atau kuat
(2000) tnenyarankan persanlaan: tarik tanah. Retak-retak ini , bagian dari makrostruktur lempung dan
rnerupakan zone-zone Jemah yang secara signifikan mereduksi
(2.9)
TANAII
'
'
0
2.10.1 Ken1bang-Susut Tanah Lempung 12 ~~--~~~~20~~n~~~
14 18 11
Kadar air (%)
Tanah-tanah yang banyak mengandung lempung mengalami
perubahan volume ketika kadar air berubah. Pengurangan kadar atr
menyebabkan lempung menyusut, dan sebaliknya bila kadar air
•
-
a
c:
, I • f
• •
:· • ... It
dar
,.·t•:•li daD
S.•s1d
120
121
.
danpa ad tanah' dengan susunan teratur·
lebih mudah mengembang k 0 kembali tanah lempung dapat
Pembentu a . Penge~ban~an tan ab seperti juga penyusutan, biasanya tanah
Gangguan tanah atau bang Kation-katton monovalen terkekang dt bagtan atas permukaan tanah, sebingga merusakkan
... . d· h mengem · · .
menambah stfat nlu a d' 1 111011 rnzori!lonrte) akan mengem- struktur di atasnya, seperti perkerasan jalan, bangunan gedung ringan
( hnya so run
dalan1 Iempung conto. . · ung divalen (contohnya, kalsium dan perkerasan dinding saluran. Tekanan pengembangan sebesar 1000
1
bang lebih besar danpada i ·~:~ bahan-bahan organik cenderung kPa ekivalen dengan tinggi timbunan 40 sampai 50 meter (karena
nzontmorii!Olllfe). Setnentas 3
berat volume tanah sekitar 20 kN/m ). WaJaupun tekanan sebesar itu
n1engurangi pengemba?kg~n .. f t kembang susut tanah, dapat dilakukan jarang terjadi, namun tekanan pengembangan yang hanya 100-200
Untuk metnpredt Sl st a . . I' . ki .
.1. d' 1 boratoriunl, anahsts-ana tsts ffila dan kPa harus diperhitungkan hila membangun timbunan dengan tinggi 5
UJ pengen1bangan I a . . ·& • d k h
n1incralogt. kore1as1. dengan klasifikast dan stfat -s11at tn
. ke s tan.a . atau 6 meter, contohnya timbunan untuk subgrade (Holtz dan Kovacs,
Tab~l 2•4 menunjukkan kemungkinan potenst e spanst tanah 1981 ). Sebagai perbanding'an, gedung bertingkat umumnya mem-
hasil dari penaumpulan data uji pengembangan pada lempung dan punyai tekanan ke tanah sekitar 10 kPa untuk setiap Iantai. Dalam hal
tanah-tanah ek~pansif oleh Holtz (1969) d~n U~BR (1974). Sedang kerusakan akibat pengembangan tanah, harus diwaspadai adanya
Iempung tnont!norillonite.
Tabel 2.5 menunjukan hal yang sama, dan basil pengalaman Chen
(1988) pada area Rocky ~fountain. Hubungan batas cair (LL) dan berat volume kering (yd) di
tempat (in-situ) untuk mengetahui sifat mudah mengembang dan keru-
Tabel2.4 Potensi pengembangan (Holtz, 1969; Gtbbs. 1969; USBR, 1974) sakan tanah yang didasarkan pada pengalaman U.S Water and Power
Resources Service (dulu USBR) ditunjukkan dalam Gambar 2.33.
Potenst Pengembangan Persen Indeks Batas Batas
pengembangan (%) koloid plastisitas susut SL cair LL
(akibat tekanan (< O,OOlmm) PI(%) (%) (%)
6,9 kPa) (%)
Sangat tingg1
Tinggi
>30
20-30
>28 > 35 > 11 >63
~1.8
..._
z
~
.. ...I
tSedang
Rendah 1
1
I
1 Tinggl 1
Saogat tlnggi
.,---
1
I
I
20-31 25-41 7-12 50-63 a; 1,6 I I I
Sedang 10-20 a. I 1 1
13-23 15-28 10-16 39-50 E 1 I I
Rendah < 10 <IS < 18 < 15 < 39
-
-
Q) I I
I
I
I
I
I
Cl I I
c I I
·c:
Q)
~ 12
Tabel 2.5 Potcnsi pengembangan (Chen, ) Q) •
EJc:spansi
1988 E Kerusakan
-0:J
Potensi Persen lolos Batas
- .....> 1,0
(collapse}
pengembangan •
sanngan N-SPT Kemungkinan Tekanan ~
Q)
cair (LL) (I)
ekspansi (%) pengem- o,a L--L._..L.-_.J-~_~...-.-:::--~--:;~
Sangat tinggi
no.200
bangan (kPa~ 0 20 40 60 80 100
>95 > 60
Batas cair (LL)
Tinggi >30
60-95 40-60 > 10 >1000
Sedang 20-30
30-6() 3-10 250- tOOO Gambar 2.33 Petunjuk kerusakan struktur tanah (collapsibilir:'). kemudah~t~
Rendah 30-40 10-20
< 30 l-5 150-250 dan pengembangan didasarkan pada berat volume kering dttempat dan batas catr
<30 <10 <I 50 (~1itchcll dan Gardner. 1975 dan Gibbs. 1969)
•
122 123
di adatkan, Seed dkk. (1962) menyarankan dengan PI = indeks plastisitas dan c = persen f k. k
Untuk Iemp~ng P mbangan pada Gambar 2.34, yang (diameter butiran < 0,002 mm). · ra SJ u uran lempung
hubungan poten~t p~nge en ukuran butiran lempung (diameter
k fungst dan pers ·
merupa an k. 'ta pada tanah campuran pastr-lempung yang Tabel 2.6 Aktivitas beberapa mineral (Skempton, J953 dan Mitchell, 1976)
0 002 mm) dan a ttvt s
< ' . 1, adatan maksimum standar Proctor dan
dipadatkan sampat 1\.ep · 6 9 kP Mtneral Aktivitas (A)
dibiarkan mengembang pada tekanan terbagt rata ' a. Na-montmorillonite 4-7
Ca-montmorillonite I ,5
Illtte 0,5-1 ,3
a
Kaolmite 0,3 - 0,5
S = potensi pengembangan Halloystte (dehydrated) 0,5
Halloystte (hydrated) 0,1
4 Attapulgite 0,5- 1,2
Allophane 0.5- 1,2
Mica (muscovite) 0,2
Calcite 0,2
3
Quartz 0
(2.11)
Gambar 2.34 Diagram kl ·fik
1 ast ast potensl pengembangan (Seed dkk., 1962).
Pad a Tabel 2.6 ditun. ukk . . dengan:
definisi aktivitas seperf J an akttvttas beberapa mineral, dengan
(1.36.), yaitu:
1
yang telah ditulis dalam Bab 1, Per samaan S = potensi pengembangan (persen pengembangan aksial
akibat tekanan 6,9 kPa)
•
C = persen fraksi lempung (persen berat)
A= PI
A = aktivitas = ~(Pl)lllC
c (2.10)
L..5
• •
"n1p1ns antnrn
dl"ngan K = '.6 x 10 .
-
(-.L)
PerMn tra :W mpung (<0,002 mmJ
ditunjukk
•
1n dal un Tabd 1.7. Kc relasi untuk p t n..,i pengen1bangan ( ) n1enurut
~Rangunathnrn dun ..,atyan lruyan 1 1 5 , dinyntnkun oleh pet...amaan:
_l_·_m..;;,.,
~u_t_ck_'.:...
P·_m_'t~---------- ~~''l\'-'l.~t p\'Jl!!l'tnban~tm. S \ C(· = l-+.:7 x 1o~ )tS.-\ )- c-
5 67 44
(2.15n)
Rcnd.1h 0 -· 1.5 s = l-+ 1. L, x 1{r c. .f);.. 61
(_.l5b)
t·dnng
Tmggt - .., - ~llnh
satu · 1ra identifiku..,i pengen1bangan ederhnna
."' - -."' >..!
• •
ru1gnt hnggt disarankan t)k·h ll,\ U1PR yang di cbut uji pengettJban~an bebas
M
\fr -c-sn·l·ll rt·sr) ~lh.)lts dun Gibbs. 1{- ). Pengujian dilakukan dengan
RanJ_anathnrn dun at ,.111 • 1 ~3 ,, '\ _ . ~'~tra tnenubur pt'rlahun-lahun 10 ·ut'"' tanah kering dengan butirun lolo
.. . · ' · \ u) ,tn l 1l,(l) tncnyar"utkan korehtst
P ten~•
. .pengernban<lnn
. va " - .
. . ~ .:- ~ ..nun st'I 'rU pada Se ~d dkk. ~ 196-).
11 · •
sanng,tn llL).40~ kt' dnlun1 silind r yuug dii"'i air dengan ~olun1e 100
Kore 1a tnyu d1dasurkan ad- 111. 1 k , . ..
"' .. ""' .....
· . . . l'tn-. dan di~unnti v~un1 s 1ut k ein1bangan telah terjndi.
\
•
132
l33
bangan dengan tegangan normal
· · 0 tensi pengem
2.10.5 Vanas• P . si menurut besamya tegangan (b) Kemudian, genangi contoh tanah dengan air dan tambahkan
P tensi pengembang .
an bervana . .- k
B'la tanah dt de kat pet rnu aan, atau t~gan_gan normal ~una mencegah pengembangannya. Pengujian
o ':"' 1 tanah. 1 k dtlanJutkan sampat tekanan pengembangan maksimum berkem-
1yang bckerJa da am . maka tanah a an mengembang bang.
norma beban nngant h d'be
h dibebani dengan terletak di bawa atau 1 bani
~~~h
e
besar daripada tanah yang ·tu hal ini harus dipertimbangkan
besar Karena 1 ,
(c) Berangsur-angsur lepaskan bebannya agar diperoleh kurva pe-
dengan beban yang . an tanah. ngembangan. Pengujian dilanjutkan sampai tekanan pada contoh
•
tanah kurang dari tekanan overburden di tempat.
•
dalam analisis pengembang peroleh hubungan tersebut adalah
untuk n1em
Salah satu _cara h tak terganggu (undisturbed) pada beberapa
dengan mengambtl conto . d·uji potensi pengembangannya. Uji Cara yang lain yaitu uji
overburden pengembangan
dinzodifikasi (nzodified Slvell overburden, MSO) (Johnson dan
kedalaman dan masing-mkastng (!constant volume swell, CVS) telah stroman. 1976), yaitu (Gambar 2.41):
b l yo/unze onstan d ..
pengern angal · Stronlan ( 1976). Prose ur pengujtan
dilakukan oleh 1ohnson dan . (a) Letakkan contoh tanah tak terganggu (undisturbed) dalam
adalah sebagai berik'llt (Gambar 2.40). .
konsolidometer dan terapkan beban normal sama dengan tekanan
(a) Letakkan contoh tak terganggu dalam konsolidometer
k d dan overburden yang direncanakan (yaitu tegangan pada tanah saat
terapkan beban normal yang menghasilkan te anan sama engan fondasi telah dibangun).
tekanan overburden di tempat. (b) Kemudian, genangi contoh tanah dengan air dan biarkan
mengembang di bawah tekanan overburden rencana tersebut.
•
••
c:
~
-
-c:-
~ 0>
c:
CO ~
01 .0
c:
CO E
Cl>
~tl Pelepasan beban 0>
c:
Pembebanan
01 Cl>
c: c..
8. c:
c: ~
~
c: Pembasahan
0>
c:
al 0
2'
~
0>
Cl>
-------- ------------------ -------------
lr
0:::
Tegangan Tekanan
Tegangan . Tekanan
d1 tempat (a) pengembangan di tempat (cr) pengennbangan,cr.
(os)
Tegangan normal, cr (skala log)
Tegangan normal, o (skala log)
~ '
Colltoh soa/2.4:
. 1 lm pada kedalatnan 0,5 m. Beban fondasi
Fondast ukuran n1 x · . . · 0 kN/ 2 ... j 10 • :50 100 ICX
.b k b
me ngak1 at an c ban terbagi rata dt dasar fondast
_ , .14 m (tckan).
. Tcgangan vertikal total (kPa)
Tanah di bawah fondasi bcrupa letnpung eksp,tnstf dengan ~eraJat
kejenuhan saat dilakukan pengujian S = : 25%. Ta~1ah tnempunyat berat Gambar C2.2b.
volume 17 kNlin3, dengan kedalatnan zone akttf pengembangan 3,5
rn. Hasil uji pcngetnbangan di lab~rat.oriu~n diperlihat~an dalam
Gantbar C2.2b. Bila dari hitungan dtstnbust tegangan akibat beban PetZyelesaian:
fondasi pada kedalaman tertentu, diperlihatkan dalatn Tabel C2.1, Dianggap derajat kejenuhan sesudah pembasahan bervariasi dari
tentukan kenaikan permukaan tanah akibat pengembangan. 100% di pennukaan tanah dan S = 25% di dasar zone aktif. Telah
diketahui kedalan1an dasar fondasi 0,50 m, sehingga hitungan
Tabel C2.1 Distribusi tekanan akibat beban fondast kenaikan tegangan dimulai dari kedalaman tersebut (Tabel C2.2a dan
Kedalaman dari muka lanah (m) 0,625 0,875 1.25 1,75 2,5 2.2b). Dalam soal inL hitungan distribusi tegangan akibat beban
~O'v (kN/m2) 140 130 71 40 19 fondasi sudah diketahui. Apabila belum diketahui. maka harus
dihitung lebih dulu dengan menggunakan teori Boussinesq yang dapat
dipelajari dalam Buku Mekanika Tanah Il (Hary Christady
. . .
·······. ~ ...,, • •
- -·-
~., .... ,.,~- ...... '1 • . , ............ .
- __ • .! __ - •' ••:._ •• ~- r
Hardiyatmo).
0,50 m
----~q~=~1~~~k~Pa~--~------
- Tabel C2.2a.
--------------- ----------- --------------------• 2 @ 0,25 m
----------- ------ ------- ... Kcdalaman (m) 111 (cm)
Di pusat masing-masing lapisan
z1 (m) O'v flO'v Ov(lotal)
---------- ------------
--------- --------------- 2@ 0,50 m (kN/m )
2
(kNim 2) (kN/m2)
-- ..... ------- ------ ...
Lempung ekspa~sif: - - - - - - -- o.so- 0.75 25 0,12 II 140 151
145
s = 25%; Y= 17 kNim3 0,75 - 1,00 25 0.32 15 130
1,0 m 92
----- ----- --- --- ... ___ _ 1.00- 1.50 50 0.75 21 71
70
---- -- 1.50-2,00 50 I,25
2.00
30
42
40
19 61
2.00-300 100
Gambar C2.2a.
•
•
•
140
•
•
142
143
. . dua Jents · a
perten1uan antara k . discbabkan perbedaan gaya tarik anta
. · t k.an pennu aan ra
pnnstpnya, an da bidang singgung pertetnuan dua ma~erial Yan
n1olek.ul-n1.olekul paK . d' an tarikan permukaan dapat d1lihat da~ --- ---or---~
1
berbeda stfatnya.. .· eJa pada pipa kaptler· d' 1 k
yang tee up an dalarn
percobaan laboratonum . . r • • • Pa1m
-
. b . · · Ket1•11ggian a1r dalam ptpa kaptler akan lebth tmggi
beJana enst atr.
. d 1· agi air daia1n bejana (Gambar 3.1a ). Pennukaan air
dar1pa a tnb d' d' .
dalan1 cairan membentuk sudut a. terhadap tn tng ptpa kapiler.
Tekanan pada permukaan air dalam pipa dan tekanan pad~ permukaan
air pada bejana akan sama dengan tekana.n atmosfer. T1dak adanya
gaya Iuar yang mencegah air dalam ptpa dalam kedudukannya +
menunjukkan bahwa suatu gaya tarik bekerja pada lapisan tipis d; (b)
•
permukaan air dalam pipa kapiler.
Bila he = tinggi air dalam pipa kapiler, r = radius pipa, Yvr = muka tanah
referensi (yaitu tekanan udara sama dengan nol), maka dapat dibentu~ •
•
•
• •
•• •
••
• • .. • • ••~ ,.·: .•. • : ZCJrMI . . ~.h
persamaan gaya vertikal pada puncak kolom air sebagai berikut: .. . ... .. ·• ·~·. •.:,.,•;__/ ..• ,.,~.
......
• • •
•
• •• •••
•• •
T 2n r cos a + unr
2
=0 (3.1)
•
. I
•' '\
~mM)
•
•
•
• •• • •
•
• 'ZIOf""....
• •
.,. jerU\
•
.. ...•..;...••"'.·:..muka
• #
•• • • •
• ••• • •
•• . lllr Wlah ..
•
Dari persamaan tersebut tekanan air kapiler • • • .. #
• •
• • • • •• • • • • • •
• • • • • • • • • I
(d) '\
-2T cos a
u=--- (3.2) •
r Gambar 3.1 Analogi tekanan air kapiler dalam lapisan tanah dan kedudu.kannya
dengan c adalah konstanta yang bergantung pa~a bentuk butiran dan tanah disebut kedap air (impemzeable), bila tanah tersebut mempunyai
sudut kontak (C bervariasi diantara 10 - 50 mm-), sedang Dto adalah kemampuan meloloskan air yang sangat kecil.
diameter efektif yang dinyatakan dalam rnilimeter. Hansbo ( 1975~
menyarankan tinggi air kapiler untuk berbagai macam tanah seperti
yang ditunjuk.kan dalam Tabel 3.1. 3.2.1 Garis Aliran
•
dilukiskan dalam Gantbar 3.3. Tinggi energi total (total head) adalah vi2g - tinggi energi kecepatan (velocity head)(m)
tinggi energi elevasi atau elevation head (z) ditambah tinggi energi V -- kecepatan air (m/det)
-- 3 3
tekanan atau pressure head (h)(yaitu ketinggian kolom air hA atau hs Yw berat volume air (t/m kN/m )
•
2
di dalam p.ipa diukur dalam milimeter atau meter di atas titiknya). g -- percepatan gravitasi(m/dt )
Untuk aliran air di dalam tanah, tinggi energi kecepatan (velocity z -- tinggi energi elevasi (m)
h~ad) .diabaikan karen~ nilainya sangat kecil. Ketinggian air di dalam
I
p~pa ptez~~eter menunJukkan tekanan air pada titik tersebut. Tekanan Karena kecepatan rembesan di dalam tanah sangat kecil, maka
au pada t1t1k tertentu dapat dinyatakan oleh persamaan umum: tinggi energi kecepatan dalam suku persamaan Bemoulli dapat
diabaikan. Sehingga persamaan tinggi energi total menjadi,
P = Ywh {3.5)
h= P +z (3.8)
.t.k't' J?eknAgdan demikian tinggi energi tekanan (pressure head) pada Yw
t • J - 1t1 an B adalah:
Untuk menghitung debit rembesan lewat tanah pada kondisi
lzA = PA dan ha== Pn tertentu. ditinjau kondisi tanah seperti dalam Gambar 3.3. Luas
Yw Yw (3.6)
potongan melintang tanah sebesar A, dengan debit rembesan q.
dengan p adalah tekanan (tlm2 kN 2
' /m ), h adalah tinggi energi tekanan
•
148 149 •
elevasi (z) diambil positif bila titik yang ditinjau terletak di atas
bidang referensi (datum)(seperti pada Gambar 3.3), dan negatif bila
___.J.---· - - - ---r-- di bawahnya. Jarak vertikal antara elevasi piezometer di A dan B,
disebut tinggi energi hidrolik (hyd~aulic lzead), yaitu !1h.
Jika kecepatan aliran air da.lam tanah nol, semua ketinggian air
•
•
•
dalan1 pipa piezometer akan menunjukkan elevasi yang sama dan
• •
• • • • • • berimpit dengan pennukaan horisontal air tanah. Bila terdapat aliran
•
.-.. ..s--·-; • •• •• ••
•
• • • •
A . • . .· ... • • •
• air tanah, ketinggian air da'lam pipa piezometer akan berkurang
•
· • • • tanah · •
8 • • dengan jarak alirannya .
•
• •
• • • •
-- •
---+--
•
• • • •
• • •
,z,.
Hukunt Darcy
. 6./z dengan:
.,;;;;
1= -
.L (3.11) K =koefisien absolut 2
(cm ). tergantung dari sifat butiran
tanah
dengan L adalah jarak antara potongan A dan B. Nilai tinggi energi 3
Pw = rapat masssa air (g/cm )
I
154 155
·m
3.2.3 Uji pern1eabilitas di Laboratonu
iian untuk menentukan koefisien per.. q
•
•
•
diletakkan di dalam silinder. Pada gambar tersebut tinggi energi hilang .•. • 9 ..·.
•.. B
••
.
~ tuas A
•
••
adalah h. Aliran air lewat tanah diatur. Banyaknya air yang keluar • •
•• •
•
• •
• • •
•
••
ditampung di dalam gelas ukuran. Waktu pengumpulan air dicatat. . . .
•• • •
• •
•' •
• •
• • ••
•
••
•
Penyelesaiiln :
.. .. . .. .. .
•' •
llltngM ,.._,._ tanah 1
aL h1
k = 2,303X
At
log I :.~· ;·.:•.· •0· ~
... • ..
+.- dengan te~~
t2
. ...·· · T
•
.
L • •
tinggi ener;l
6xl7 150 072 m/d t hlang - ht
= 2 303 x log == 0, c e Scm
' I0,73xl00 70
1Jnggt energl
hUang total =- h
1 Unggl
hifq- h:a
Contoh soal 3.3 :
Pada uji penneabilitasfalling-head diperoleh data sebagai berikut: A= •
Dianggap hahwa air mengalir vertikal ke bawah, melewati dua lapis Kecepatan air rata-rata dalam contoh tanah:
tanah den?an lua~ penampang tabung yang sama, maka kecepatan
pada ~astng-mas~n.g tanah juga sama. Akan dihitung lebih dulu
koefisten penneabthtas ekivalen arah 't k
Berdasarkan Hukurn Darcy : v == ki z, ya1 u z·
atau
5
790,53 = 26,35 + -
Dengan memperhatikan Persamaan (3), maka k2 •
L lt 12 3
- = +- Jadi, k2 = 6,5 x 10- crnldet
kz kl k2 (5)
3.2.3.3 Penentuan Koefisien Permeabilitas dari Uji Konsolidasi
(6) 6 9
Koefisien penneabilitas tanah .le.mpung dari 10- sampai 10-
cm/det dapat ditentukan dalam sebuahfalling head penneanzeter yang
direncanakan khusus dari percobaan konsolidasi. Pada alat ini. luas
Persam~~n (6) n:erupakan persamaan untuk menghitung koefisien
benda uji dibuat besar. Untuk menghindari penggunaan pipa yang
penneab~l~tas ekivalen, dari 2 lapisan tanah yang berbeda
penneab•h_tas dalam arah vertikalnya. tinggi, tinggi tekanan dapat dibuat dengan jalan pemberian tekanan
udara. Skema alat ini ditunjukkan dalam Gambar 3.7.
Dan persamaan koefisien permeabilitas untukfalling head:
Penentuan koefisien penneabilitas diperoleh dari persamaan
k = 2,303 aL Io h1 konsolidasi sebagai berikut :
At h2
(3.23)
Untuk aliran hanya lewat ta h 1
na (pengukuran tahanan saringan):
k, = 2,303 2x!1 lo 100 dengan : •
20x5 IS
162 1.63
t!l.cr(l+e) (3.26)
k=----- (3.27)
peluapan t so !l.cr (1 + e)
.• cOritoh tariah .•
• clncln tempat
contoh tanah
Contoh soal 3.4:
ngan tembus air
Benda uji setebal 2,74 cm diletakkan di antara batu tembus air pada
alat konsolidometer. Pada pengujian dihasilkan derajat penurunan
Gambar 3.7 Uji permcabihtas dcngan alat konsolidasi. konsolidasi 50% (t50 ) tercapai dalam 12 menit. Hitung koefisien
konsolidasi dari benda uji. Dianggap bahwa benda uji pada tekanan .P1
2
= 1,473 kg/cm mempunyai angka pori e1 = 0,585. Pada akhir
Cv =koefisien konsolidasi 2
pengujian dengan tekanan p 2 = 2,946 kg/cm , angka pori ez = 0,499.
t = waktu pengaliran
T\' = faktor waktu
H = panjang rata-rata lintasan drainase
Penyelesaian:
Pada pengujian ini, rata-rata nilai e = Y2 (0,585 + 0,499) = 0,542
Kocfisien perubahan volume, dinyatakan oleh persamaan:
!l.e = 0,585- 0,499 = 0 ,0000584 cm 2 /g
mv = !:le (3.24) ~(J 2946-1473
1lcr(l +e)
t50 = 12 menit = 720 detik
dengan:
Koefisien penneabilitas selama pengujian:
e = perubahan angka pori pada perubahan tekanan tertentu
~ 8
. ~cr = tambahan tekanan yang diterapkan k = 0,198 X 1(0,584 X 10 ?
) (2.74/2)- = 1,95 X 10- cm/det.
Koefisten konsolidasi , dinyatakan oleh persanaaan: (1 + 0,542) X 720
k
C,=--- (3.25) Karena kondisi drainase air dari contoh benda uji adalah drainase ke
arah atas dan bawah, maka H = 2,74/2 =1,37 cm.
dengan Yw = berat volume air
r•
167
wakm(t)
.., ___
6(1') _
L
.,.,.. .
I I .. I I 'J
61
(33-lb) ~3.11
Keadaan 2:
(202- 122)/12 = 2k (50+ hc)/(0,42 X J) (2)
sebuah sun1ur digali dan airnya dip01npa dcngan debit air lertentu
secara kontinu (Gantbar 3..11 ). Bcrgantung pad a si fat tanah, 'o
pengujian dapat bcrlangsung sampai bcbcrapa hari\ sa1npai pcnurunan R R
pennukaan air tanah akibat pcn1ompaan rncnunjukkan kcdudukan
yang tetap. Pcrmukaan penurunan yang telah stabil, yaitu garis
Gambar 3.11 Uji pcrmeabilitas dcngan sumur uji.
penurunan muka air tanah yang terendah. diatnati dari bcberapa sumur
pengarnat yang digali di sekitar sumur pcnguj ian terse but. Penurunan
tnuka air terendah terdapat pada surnur uji. q = vA = kiA =k (dyld.x) A 3
(rn /det)
. , Unt~~ menghitung kocfisien pcrn1cabilitas (k), diperlukan
palm~ sedtktt dua sumur pcngamat. Penurunan pcnnukaan air di suatu dengan:
Joka.s~, ber~urang dengan bertambahnya jarak dari surnur uji. Bentuk V - kecepatan aliran (m/dct)
teontJS ~~ns P~ 1•10 ~unan bcrupa lingkaran dcngan pusat lingkaran pada - 2
A - luas aliran (n1 )
sumur UJl. Jan-Jan· R dalam t,con· h'd 1 ro l'k ·
1 a sutnuran dtsebut · · · ri
Jllrt·Jll I
•
- dyldx = gradicn hidrolik
pengaruh kerucut penurwum (radius of influence (if the depressioll dy -- ordinat kurva pcnurunan
cone).
dx - absis kurva pcnurunan
Aliran
. air ke dalam su .
· mur mcrupakan alir·1n gravitas1 una ' d' , na
rnu ka atr tanah n1engal· · t :>k• ' ' d
. . .· · aJnt c <tnan atrnosfer. Debit pemotnpaan pa a Luas penampang pcngaliran A dapat dianggap · ebagni cbuah
kon d 1s1 a1tran yang telah stab'l1 d' .
lllyatakan olch persatnaan Darcy: tabung vcrti kal dengan tinggi y dcngan jari-jari x. J adi.
170 171
A= 21t xy .
ru nan air adalah dyldx = z, maka (3.34b)
·· kurva penu
Bila ken_nn~gan . . dalam sun1ur:
persamaan debit atr yang rnasuk ke Jika penurunan muka air maksimum pad a deb'1t Q tertentu
adalah Smak, sedang Smak = H - h, maka akan diperoleh
q = k(dyldx) 2n .'J'
. d · tegrasi diperoleh: _ 2,303q R
Dengan pe.nlisahan vanabel an tn , k- Jog-
n(2H- Smak )Smak 'n (3.35)
•
,2 q J_.:! d:r
vdv=~
f
)I • ~ 2nk ,, X ~ari_ hasi_I pengamatan yang dilakukan oleh Sichardt (1930), R
dapat dtesttmast dengan menggunakan persamaan:
untuk y 1 =h. y2 = y dan XJ r - r
=ro. · 2 - • • maka
•
R = 3000 S .V k ( m ) (3.36)
., ., q X (3.32)
,,.. -h- = In-
. nk ro dengan
Jika terdapat dua sumur pengamat sembarang, Y2 = h2, Y1 = h1 S = penurunan muka air maksimum (m)
dan x 1 =r1 dan x 1 =r2• maka diperoleh: k = koefisien penneabilitas tanah (rnldet).
Penyelesawn :
I aumur r>enQamtt
R =300SJk =3000X3X 0,005 r:: 636~4 m •
(\
I
•
k=
2,303q
.,
lo !!_
r
! 1--l J-~r-----~
s ).~ lll3k ·- ----·-*J=,·-·-- I
, 8.1:-;.:~-f-:.tf-fe:-==--..:}r"!~lS..,-=r-----:
1t(2/l - m.'lk IJ
-
kn(211 - Snc·~· )Sm;.~.
I I t· ·
'. .
I I • ' fl
.... ,••..
~•
q= 2,3031,1g (R/r0 )
...•• ••
•
I
,
••
~~·--~
I
. .
•
. •
t--r....:..----
'
•
. , . ..,, . . ..,.. .' .
'
•
. •
.
• •• I •
y •
• •
_ 0,005 X 1t X (2 X 6 .. 3)3 = (),05 m3 /del leplun loloe eJr
•
•• •, . • . •
,
•
• •• • h .H r .
- 2,3031og (636,4/0, 1) • • •'
• •• •
•
• • • •
' • • • •
•
I
., •
3
= 174,25 m I jam
' ,,
3.2.4.2 Uji PermeabiliJas pada Sumur Artesis
Pada pcngujiun ini, surnur dibangun menernhus Japisan tanah
yang rnudah meloloskan air, di rnana lapisan ini diapit olch dua <.mnhar 3. I 2 Uj i pcnncabili 1as pad a l)lJ mu r ,1rtcsis.
lapif)an tanah yang kcclap ~ir di scbclah alas hawahnya. Air yang
mengalir dipengaruhi olch tckanan artesis. Surnur dapat digali sampai Aliran air ke ~aunur dengan pipa bcrlubang yang Lcrtutup pada
mcnembus dasar, di tcngah, .rnaupun pada batas atas Japisan loJos air bagiau d:Jsarnya, akan berupa aJiran radiaJ:
(Gamhar 3.12).
q= q -:: k dy
V•
J)ebit arah radial: A 2nxT rb:.
q = kA dy qtb.:
dx
(3.38) {Iy c: ,._,;,;,_ _
2nk'l'x
dcngan:
i "dy c:.
q -
J:J( dx
q - debit arah radial (rn3/dct) " 2nk.T ,,. x
A -
21tXT = Juas tcgak lurus arah aliran ( m2 ) .
11 - h = q
- ln -
R (3.39)
T c
teballapisan lolo~ air (rn) 2rrJ.T r0
dyldx = i = gradicn hidrolik.
k= q Jn R (3.40)
2nT( 11 - h) r 0
176
177
S akan diperoleh :
( .40), dengan H - h • _.,
.t2.4.3 Uji Permeabililas dengan M•IIIIIIIUI/u,n Lllbang Bor
I (3.4la)
Pnda waktu ini terdapat beberapa cara untuk uji permeabilitas di
7'11' s. Jnpangnn. misnlnya pengujian dengan menggunakan lubang bor
dua sumur pemeriksaan : (USBR. 1961 ). Cara pertnma. air diizinkan mengalir dengan tinggi
energi ynng tetap. ke dnlam ntnu ke luar dari lapisan yang dluji, lewat
ioa (I) 1'•> (3.4lb) ujung dnri lubnng pipn bor. Skemn pengujian dnpat dilihat pada
)(o S
1- 2 Gambar 3.1.\. Ujung terbawnh lubnng bor harus lebih dnri 5d, diukur
dnri In pi sun ntas dun bawah. dengan d adalah diameter dalam lubang
hlllya ttrdapat satu sumur pemen'ksaan:
pipn. Kctinggian air di dalam lubang 'bor dipelihara konstan,
loa (I\ I ro> (3.41c) perbcdann tinggi antara uir di dalum pipa dan muka air tanah = h.
le • 2,73T x (Smat - s,)
q konatan
••
• nurunan muka air pada sumur UJ I •
pe k
• penunman mu a air pada sumur pemer•ksaan
"k 1
2
1 .. sumur pemen saan
• penurunan muka air pada
z: • Jari-jari pipa umur UJI • h
•
"·~ .
jarak dari sumur uji ke sumur pemenksaan
•
• --
,., 3.9:
HituD& debit atiran ke dalam sumur dengan jari-:jari .o.l mY:
....____
:.,_..IUI
anesi bila
t
diketahui penurunan makstmum
•
m
amatan
• 3,0 m dan teballapisan lolos air = 6,0 m. Dan peng
blbwa jari-jari lingkaran pengaruh penurunan R • 150
cliuji, diperoleh nilai k • O,OOS m/det.
178 179
•
• •
tuk memelihara ketingg~a~ air supaya
Debit q yang konstan un . ermeabilitas, dth1tung dengan
B koefisten P 1 ·
konstan, diukur. esar dari percobaan ana ogt elektris
persamaan yang d·kembangkan
1
muka air tanah
sebagai berikut: ---- -y--
- - - -·
q (3.42)
k =__:=---
2,75dlz
ht
dengan: 0 < 1,5 m
d = diameter dalam pipa I I
I
h = beda tinggi air . . .
q = debit untuk memelihara tlnggt energt yang sama.
• I
I
I
'
I
I
I
L>4d
I I
(b.L.! I
(a) •
• •
l R _ lu.1~
11
- kt'lili n , b.t..,nh
. ~ t. , m I nt:uk\11 m k ~· p .\H\l\ t ·ml 's.m.
(~ambar 3.15 l lJl pcnn ·nhthl '~ \l ·n~nn l u~. ..
d . ' 'd l'k (i) ditentu"·tn dari p rl e l.nut nut~a air • tng
Jf3 lt ll .I ll I ) l • ' . ) > d l l! .4
d Ull r
\
Jan-Jan R. dapat dany ltakun dt'ngan persmnunn: \ ~(.· lilin~) I .mj.l np.) IU ..lS r ·nnuk:n.m
q • y'A R·a
~ ... .4b) (.. ·~la)
= (hu~ 1 ·ranuk t.m ) / (' Jumc. I n)
dengan:
182
183
•
i = M l!,L., = ST
~ D.L
L1 (3.53)
atau
•
l
S=-
T (3.54)
dengan Tadalah f1L1/AL. Persamaan kecepatan rembesan dalam tanah,
V~ V
Vs =- -=- T
n IlL n (3.55)
dengan v = kecepatan aJiran. Substitusi Persamaan (3.55) dan (3.54)
ke dalam Persamaan (3.52). akan diperoleh :
L • 2
Yw zn
v. = ,
c.IJ. T(s.,r
Gambar 3.16 Aliran air di dalam tanah.
dengan Vs adalah kecepatan air Jewat rongga pori. Bila akan dihitung
Jika volume tanah total adalah V dan porositas = n, maka kecepatan air lewat Juas kotor dari penampang tanah :
volume pori Vv = n V. Dengan mengambil Sv = luas pennukaan per Ywn
3
.
V= l
satuan volume tanah, dari Persamaan (3.51a), (3.56)
Cs1J.(Sv)2 T 2
adalah gradien mikroskopis. Faktor S dalam Persamaan (3.52) adalah _ SvV _ SvV = Sv {3.58)
S s- -
gradien mikroskopis untuk aliran lewat tanah. Dari Gambar 3.16, i == Vs (l-n)V (1-n)
4h I~ dan S = Ah /MJ, maka
Kombinasi Persamaan (3.56) dan (3.58), diperoleh
184 185
3
k1 _ (e1) /(1 + e 1)
- 3
k2 (e 2 ) /(l+e2 ) (3.64)
3
dimana k1 dan k2 adalah koefisien permeabilitas tanab pada kondtst
· ·e
an e2. · 1
1 Yw e · (3.59) d
- I
- CsCSs)2 T2 Jl l +e B~~erapa hubungan . yang lain dari persamaan koefisien
permeabthtas dan angka pon telah diusul kan, antara lain:
dengan e adalah angka pori. Persan1aan ini merupa~an hubungan
persama~n Kozeny (1927)-Cannan (1956). Karena v = kl, maka:
2
k ==-e-
1+ e (3.65)
(3.60)
(3.66)
Persamaan permeabilitas absolut dinyatakan oleh: Untuk pembanding ketepatan persamaan tersebut. beberapa
hasil pengamatan uji laboratorium constant-head! pada tanah pasir
11
K =k-- (3.61 ) seragam dari Madison ditunjukkan dalam Tabel3.5.
Yw
Tabel 3.5 Koefisten permeabilitas pasir seragam Madison, dari uji consran-head: D10
maka,
=0,2 mm
3
1 e
K= ., , - - (3.62) Nomor k:w e-'
C5(S5)-r- l +e pengUJlan (mm/det)
l+e
•
Persamaan Kozeny-Cannan baik untuk tanah berbutir kasar. 1 0.797 0.504 0.282 0.353 0.635
0.291 0.496
se~rt~ p~sir dan beberapa tanah lanau. Ketidakcocokan yang serius 2 0.704 0,394 0.205
0.367
3 0.606 0,303 0.139 0,229
teTjadJ blla persarnaan ini digunakan untuk tanah lempung. Untuk '
0 3
.67 ) diper?le~ da:i hasil pengujian
tanah dalam cm. Persamaa. ( h bervanast clan 0, 1 ke 3 mm dan tinggi h berkurang dalam arah Vx dan vz.
Hasen. di mana ukuran e fektt f tan a k d
. luruh tanah yang urang an 5. · Suatu elemen tanah jenuh dengan dimens1 dx. dy, dz berturut-
koefisien keseragaman u(c ) untuk se .. t
a Pengujtan yang ersen Ind' . turut dalam a~ah s~mbu x, y, dan z di mana aliran terjadi hanya pada
h 01·1 · rata-ratany · . bidang x, z, dtperhhatkan dalam Gambar 3.17. Komponen kecepatan
Koefisien l 00 adala at . d · 41 sampat 146. Walaupun
· · koefisten an aliran air masuk elemen adalah vx dan Vz. Perubahan kecepatan
memperlihatkan vanast ' tapi memperlihatkan kesamaan
persamaan Hazen hanya pendekatan, aliran arah x = 8vxf8x dan z = ovzfoz. Volume air masuk ke elemen
dengan Persamaan (3.66). · lk hubungan empiris untuk nilai k persatuan waktu dapat dinyatakan dengan persarnaan:
Casagrande juga mngusu an Vx dy dz + Vz dx dy
pada tanah pasir bersih:
, (3.68) dan volume air meninggalkan elemen persatuan waktu adalah :
k = 1,4 k o.s5 e-
.I.ttas pada e --085 8v 8v_
d engan ko.85 adala h koefisien penneab ' . (v + x dx) dydz +(v. + dz) dxdy
.. oz
I <;
x 8x
Jika elemen volume tetap dan air dianggap tidak mudah
Contoh soal3.1 0:
mampat, selisih antara volume air masuk dan keluar adalah nol,
. . pastr
Telah diketahui per rneabthtas · pada a~.gka pori. (e). sama
. .. dengan persamaan di atas akan menjadi:
0,85 adalah 0.05 cm/det. Hitung penneabthtas pasu llll, Jika angka
porinya menjadi 0,45. z
Penyelesaian:
')
3.3 REMBESAN
v x =kix =- k oh
Ox (3.69) l_____~~~~----------~x
v =ki =-k oh Gambar 3.17 Rembesan di dalam tanah.
z z oz (3.70) •
I
•
•
188
189
8e = v .= - k oh (3.73) Jika fungsi 0 (x,z) diberikan suatu nilai konstan 0t, maka d0 = O, dan
Ox .\ ox
8z
- =
v_
oe = v_ =-k 8/z (3.74) 8x vx
~
(3.78)
•
o: . o.:
Dari Persamaan (3.71). (3.73) dan (3.74): 1adi kemiringan dari kurva pad a tiap titiknya diberikan oJeh;
2 2 0 (x,z) = 0 1
88 88
- ., + ., =0 (3.75)
Ox.. 0: .. dengan menetapkan arah dari resultan kecepatan pada setiap titik.
kurvanya ·akan menunjukkan lintasan aliran. Jika fungsi 0(x1.:)
Fungsi 8 (x,z) memenuhi persamaan Laplace. diberikan beberapa nilai konstan 0 1• 0 2, 0 3••• •• kurva bentuk kedua
Integrasi Persamaan (3.73) dan (3.74) akan diperoleh: akan membentuk lintasan al.iran. Kurva-kurva ini disebut garis aliran.
e (x,z) =- kh(x,z) + c (3.76) Dari memperhatikan Gambar 3.18. aliran per satuan wak1u ant4Ua dua
garis aliran untuk nilai fungsi aliran 0 1 dan 0 2 diberikan oleh :
. dkengan c adalah kontant~. Jadi, jika fungsi e(x,z) diberikan suatu nilai
onstan e,, akan menunJukkan k d . . . . -
0.,
Jika fungsi 8(x ) d'be .k . ~rv_a . engan ntlat ttngg1 h 1 konstan. llq = ( -v z d.x+ v.\· d~)
,Z 1 rt an ntlat-ntlat 8 9 8 d oya 0t
suatu kurva akan terbentuk . . 1, 2, 3,.... an seterus '
(tapi dengan nilai yan be~;::an tmgg~ energi total (h) yang konsta~ = 0 2( 80 dt+ 80 dz)
demikian disebut gan· g k' a _pada tlap kurvanya). Kurva bentuk 0 1 dx d:.
' . ' s e lpotenslal.
Selanjutnya, ditinjau fun . k . = 02 - 01
aliran, dan dibentuk oleh gsi edua 0(x,z) yang disebut fungst
190 191 •
z •
_.-r-
... ..- - •
•
-
• ---
\
•
'\
\
.....
.~..... . ·- · '
· ~-· ·
\
...... t~..\ X
_.;...-- "'\
Gambar 3.18 Rembcsan antara dua garis aliran. \
\
Jadi aliran lewat saluran antara dua garis aliran adalah konstan.
Deferensial total dari fungsi e(x,z) adalah:
Gambar 3.19 Garis aliran dan garis ekipotensial.
d8=
oe oe
dx+ dz
ox 8z
Vx = V s COS a
Vz = •
V 5 Sill a
Jika a(x,z) konstan, maka de = 0 dan Selanjutnya, •
dz vx 88 88 Ox 88 8.:
=-- (3.79) •
-= +--
dx v_... 8/ &x 81 8.: 8/
~ . 2
= l's cos- a + Vs stn a
Dengan membandingkan Persamaan (3.78) dan (3.79) tamp~k
bahwa garis aliran dan garis ekipotensial berpotongan satu sama latn -- l's
tegak lurus. dan
Selcarang ditinjau dua garis aliran 0 1 dan (0 + .!\0) yang 80 80 Ox 80 8.:
dipisa~n ole~jarak /lb. Garis aliran berpotongan tegak lurus denga~
1
ob=8xob+8~5b
dua ekipotens1al 81 dan (6 1 +.!\6) yang dipisahkan oleh jarak /!.
(Gambar l.l9). Arab l dan b bersudut a. terhadap sumbu x dan z. pada .
=-Vs SIO a (- sin a) + l's '
cos- a
titik A kecepatan dalam arah 1 adalah v d k nen v dala111
arah x dan z adalah : s, engan ompo s
=Vs
192
193
Jadi,
o0
-=-
se
ob ot
atau secara pendekatan,
p
a r
~0 ~a
-=- (3.80) rr----r-l .,..._ _ u
'
3.3.1 Jaring Arus (Flow-net) '
Seke1ompok garis aHran dan garis ekipotensial disebut jaring
arus (flow-net). Garis ekipotensial adaJah garis-garis yang mempunyai
tinggi energi potensial yang sama (lz konstan). Gambar 3.20 memper-
lihatkan contoh dari sebuah jaring arus pada struktur turap baja.
Permeabi1itas lapisan lolos air dianggap isotropis ( kx = kz = k).
Perhatikan bahwa garis penuh adalah garis aliran dan garis titik-titik Gambar 3.20 1aring arus pada struktur tu rap.
adalah garis ekipotensial. Pada Gambar 3.20. PQ dan TfJ adalah garis
ekipotensial, sedang QRST dan VW adalah garis aliran. Dalam dan karena ~0 = flq dan ~8 = k ~h akan diperoleh
penggambaran jaring-arus, garis aliran dan garis ekipotensial
digambarkan secara coba-coba (trial and error). Pada prinsipnya, t:,.q = k t:Jz (3.81)
fungsi e{x,z) dan 0(x,z) harus diperoleh pada batas kondisi yang Gradien hidrolik diberikan menurut persamaan;
relevan. Penyelesaian diberikan dengan cara menganalisis hubungan
. /::,.h
beberapa kelompok garis ekipotensial dan garis aliran. Prinsip dasar l=- (3.82)
ya~g ha~s dipenuhi di da1am cara jaring anus ada1ah antara garis
/::,.1
L\q
f'.. "•
•
• •• ••• •
•
.• . •. • ..
h muka air hlr
/
''
,,
/
~
I
I ''
I
I
'
I
\
I ''
I I
• I \
I
\
I
'
•
13 = b3 (3.86)
•
198
199
(3.92)
- '+D 3.3.2.2 Teori Kondisi Mengapung (Quick- condition)
Yer - y le tanah tcrapung. . .
dengan Y' adalah
.. berat volun 't'k
barang tt t ' p·lda gans ahran,
•
dua vektor D Telah disebutkan bahwa tekanan hidrodinamis dapat mengubah
Pada tttlk 2, atau scnl ,nghasilkan vektot resultan gaya kcseimbangan lapisan tanah. Pada keadaan seimbang, besamya gaya
.
dan y' bekerja sahng teg, ak lurus, 11 1~
yang bekerja ke bawah W = i sama dengan gaya rembesan D = Yw ic,
Yang miring. . .. aliran vcttikal, berat volume atau
. 'k 3 di tnana m a 1
1
Pada tltt '
Wi - DJ, =0
efektifnya adalah: (3.95)
(3.93) dcngan ic adalah gradien hidrolik kritis pada keseimbangan gaya
Yer = y'- D
diatas. Bcsarnya berat tanah terendam air, adalah:
W =y'= (l - n)(G.\ - l)Yw
•
(3.96)
•
•
0 . D
• ••
•
•••
•
dengan:
• • •
•
.. .• ••
• 1
'
•
•
•
•
•
•
n = porositas
• • •
• • • •
•
•
• • •
• Gs = berat jenis tanah
e = angka pori
-y' -v' Yw = berat volume air
Gambar 3.24 Pcngaruh gay a rembcsan tcrhadap bcrat volume efektif tanah Substitusi y' dan D = Yw ic kedalam Persamaan (3.95), maka
Y' .
=Yw l e
. Disini, jika D = y', tanah akan nampak kehilangan .ber.a~ny:;
Persamaan gradien hidrolik kritis :
sehingga menjadi tidak stabil. Hal demikian, disebut kon~i~1 kntJS, al
mana pada keadaan ini terdapat gradien hidrolik kntls, de:~
konsekuensinya kecepatan aliran yang terjadi juga kecepatan n 11 lc
y'
=-
Yw •
(3.97)
(vc). Pada kondisi kritis:
•
atau dapat pula dibentuk persamaan :
D=yw~ (3.94)
. . maka
Bila kecepatan aliran melampui kecepata1,1 knt~s.. arti G, - 1 Yw - Yw jc =0 (3.98)
l+e
D > y'dan Yerdalam Persamaan (3.93) menjadi negatif. Halllll ~:la~ . G,. - 1
dalam keadaan mengapung atau terangkat ke atas. Tanah l =-·-
koodisi demikian disebut tanah dalam kondisi mengapung 8181 (' 1+ e . h'd rk
· ih (quick- condition). . . 'kan sebagai gradten • ro •
Gradien hidrolik kTitis dadefintst
200
201
b bkan kondisi Inengapung pada jenis
minimum yang akan m:nye a G =2.65 dan e = 0.65 (yaitu tanah = (0,2 X 10-4 X J0-2) ( 2,83/3)1 = 1,9 X IQ-7 m3/det
U t k paslr dengan s 'd l'k kri .
tanah tertentu. n u ) ·Iai gradien h1 ro 1
. den gan kepadatan sedang 'nt
tts: Persentase kenaikan debit, jika temperatur 30o t :
pastr
k 30 ll
=k 20 X 20
. Gs -1 _ 2.65 -1 = l (dari Tabel 3.3; J.!JofJ.t20 = 0,793)
I -
c - 1+ e
-
1+ 0.65 ll30
• 1
10 .• .,....... .. .
..
•• • • • •
"• • • •
Jadi, gradien keluar: • •• • • •
• • ••
• • • •
• •
•
•• •• • • •
5 • • • • •
i =i
(' BA
= 0,4
1,50
=0,30 • ••••
• ••
•
I
I
= i = y' =
1'9 -l =0 90
Gradien hidrolik kritis
c
Yw 1 ' Gambar CJ.S.
•
•
dengm
(hydratilk
Selanjamya.
he= . .,-.... _
ho=
214 215
2
Jil.,'"ll sebagian timbunan tcrendam air, m~l'"ll pad~ bagian yang Dengan Ysat = 2 tln1 ( 19 ' 62 kN/m3)' tegangan efektif di titik A .
terendam dipakai bemt volume apung (y') dan bahan tnnbunan. Cl'A' = ll Ysat + 4yw- uA ·
= 1 1 X 2 + 4 X 1 - 12,47
2
Contoh soal3.16: = 13:53 t/n1 (132,73 kN/m2)
Jaring arus untuk hitungan rembe"an di bawah turap diperlihatkan Pada titik B.
pada Gambar c.,.6.
Berat Yolume tanah jenuh tanah adalah 2 tfml
Tinggi energi tekanan di B:
(19.62 kN!tn3) tentukan tegangan efckttf pada titik A dan B.
ha= 11+4-9.4x8/l2=8,6m
= ha Yw = 8,60 X 1 =8,6 t/n1 (84.37
2 2
lln kN/m )
Tegangan efektif di titik B:
.-m
sm •
= 6Ysat +lyw- Us
•
2 2
1 = 6 x 2 + 1 x 1 - 8,60 = 4.4 t/m (43,16 kN/m )
m
..." ,.
. .. . ... .
2
•
. •. •. .. .
..., • ... •....... Perhatikan: Yw = 1 tlm
3 3
=9.81 kN/m
11 m 12 .. .. . . .
"• • •
6• m · • · '* . ..
••
.. .. •
•
•
• •
••
--- ------ •
•
•
• •
• •
•
• 3.3.2.4 Gaya Tekanan Air pada Struktur
• •• •
••
'apisan
•
~• •
* • J aring arus dapat digunakan ntuk menentukan besar gaya
•
• • • •
tekanan air keatas di ba\vah sebuah struktur. Cara hitungannya
ditunjukkan dalam contoh hitun2:an sebaQai
..... berik'"Ut
•• rt# • • ••
.
. .. -.. . ·.,. ...
....
•
•
•
......
Kondisi struk."tur bagian ba\vah dari sebuah bendung
digambarkan pada Gambar 3.29. Tinggi tekanan diD adalah (11 +
2,3m) dikurangi dengan kehilangan tinggi energi hidrolik. Titik D
bertepatan dengan garis ketiga pennulaan dengan sisi se~~~ ~ulu,
Gambar C3.6.
yang berarti bah\va kehilangan tinggi energi hidrolik pada ttuk tnJ = -
(hiNd)= 2(11/12) = 1.83 m.
Penyelesaian. ..·
Tinggi energi tekanan air di:
~
1 ,
Penyelesaian :
.
. •• •
•••
., • "-•
••• (a)
I I 7 I I 10 •
•••••
•
Debit re•nbesan q =
= 10 X 10_. X 1()()0 ll
. lebar bendung
•• ••
.,. .
• • • • •• • •
(b) Gradiea b.HIJI
'
•
...
.. .. . . . ' ..
• I
• •
•
•
•• • •
.
Selisih tingat9
•
218 219
•
. . . ng titik A sampai F, pada dasar Titik
(c) Tinggi energt tekanan sepandp Gambar C3.7. Karena titik A Tinggi tekanan (h)
(m) Tekanan air ke atas (=Jryw)
be d d Pat dilihat pa a .. k
n u.nga~ a . a aris ektpotenstal, ma a penurunan {kN/m2)
berada d.1 tengah. du ~ lah 3.5. Tinggi energi tekanan pada A 8,67
8,67 X 9,8] = 85,05
ekipotens1al pada ttttk A a a B 8,19
titik A adalah: c 7,24 80,34
•
D 6,76 71,02
35 E 66,32
-17., m-lOm x 10.5
l lA- ' =8,67 m 5,81
F 57,00
5,33
52,29
. .
Ntlat 12 n1 n1enunJu an . kk selisih elevasi antara tnuka air hulu
k k h'l dengan
titik yang ditinjau. dan perkalian 10 x 3.5/1~, 5 meny~ta an e. l angan Contoh soal 3.18:
·
ttngg• · energt· h'd
1 ro l'k
1 dt' titik tersebut · SelanJutnya,
~ httungan ddakukan
secara tabel. sebagai berikut (Yw= 9,81 kNJm·): Potongan melintang sebuah bendung, diperlihatkan pada Gambar
C3.8. Tentukan debit rembesan lewat dasar fondasi, kaJau diketahui
•
koefisien penneabilitas tanah di bawah bendung adaJah 2,5 X } o·S
I. .am m/det. Tentukan pula gaya tekanan ke atas yang ditimbulkan oleh
·f tekanan air di bawah fondasi bendung.
------------------~
Panjang:
10 m OR - L - a.s.m
2m
Penyelesaian:
\
\. I
tlnp Gambar jaring arus (jlow-net) dibutuhkan untuk menghitung debit
•\
\ rembesan. Dari gambar jaring arus. terlihat bahwa ada 4,8 lajur
9,4
' I saluran aliran dan 15 penurunan ek.ipotensial. Untuk selisih tinggi
3
'3,5 I I
•
8
I
I
tekanan 5,5 - 1 = 4,~0 meter, maka besamya debit rembesan :
I
I k 01: 10 x 1o-•
I' I
I I cmld8t 30 m N1 _5 4.8
I q = kh = 2,5><10 x4,5-
JVd 15 I
A 8 5 3
f
C 0 E F
•
= 3,6 x 10- m /det (per meter lebar bendung)
I (b) Diag111m ttnggi tekanan aif
Tekanan air dihitung pada titik-titik perpotongan dari garis
.I 5,&1 5,33m
dl daur bendung
ekipotensial dengan dasar fondast.· T'tnggt· energi total .(total-head)
. .
6,76
1.17 1,11
pada setiap titik dapat diperoleh dan· Janng
· · arus dan tinggt elevast
( _ dan
titiknya. Selanjutnya, hitungan dilakukan secara tabel Yw-9' 81
3
kN/m ).
•
Gambar C3.7.
•
•
220 221
Skala
muka turap = 8 .m dan tinggi muka air ~anah dibelakangnya = 5,00 m
--y---- 0 5m
di atas muka a1r. Tentukan besamya tekanan air netto di belakang
h s 4,5 m
tu rap dengan met ode j aring arus.
•
Penyelesainn:
1
Tinggi air di muka turap digunakan sebagai tinggi referensi. Total
dnggi tekanan pada ketinggian air tanah adalah 5,00 m Total energi
9 10 11 tekanan pada tanah di muka turap adalah nol. Tekanan air total (netto),
merupakan jumlah tekanan air di belakang dan di muka turap.
(a) Talllpaf'Yd bendung dan gambar ,lanng arus Pada titik 4.
• Di bagian belakang turap :
Titik h ":'
~ h-z u = r~(h- z)
(m) (m) (m) (kN/m2)
• -.
1
2
0.30
0,60.
-1 ,80
-1 ,80
2,10
2,40
20,60
23,54 -----·
_..... ...,
3 0,90 -1 ,80 2,70 26,49 .,..., I
4-~ . .
7
7a
2,10
2,25
-2 50
'
-2,50
4,60
4,75
45.13
46,60
1.5 ...
W' .
•
3.3.3 Kondisi Tanah Anisotropis Sudstitusi Persamaan (3.111) ke dalam Persamaan (3.110),
diperoleh:
Dalam tinjauan tanah anisotropis, walaupun tanah mungkin
homogen, tapi mempunyai perrneabilitas yang berbeda pada arah 2 2
8 /z 8 h
vertikal dan horizontalnya. Kebanyakan tanah pada kondisi alamnya 2 + 2 =0 (3.112)
Oxt f>z •
dalam keadaan anisotropis, artinya mempunyai koefisien penneabili-
tas yang tidak sama ke segala arah, yaitu maksimum searah lapisan Persamaan (3.112) merupakan persamaan kontinuitas untuk
(ara~ horisontal), dan minimum ke arah tegak lurus lapisannya (arah kondisi isotropis dalam bidang Xt dan z. Persamaan Xt =x J<kz Ik")
vertlkal). Arah-arah ini selanjutnya dinyatakan dalam arah x dan z. mendefinisikan faktor skala yang diterapkan dalam arah x, yang
Dalam kondisi ini, penneabilitas pada arah horizontal dan vertikalnya dimaksudkan untuk mentransformasikan keadaan anisotropis ke dalam
dapat dinyatakan dalam bentuk:
kondisi isotropis, di mana persamaan Laplace masih memenuhi.
kx = kmak dan kz = kann Sesudah jaring arus digambarkan untuk potongan yan~ sudah
ditransformasi, j aring arus kondisi sesungguhnya dapat . dtperol~h
Untuk hal ini, persamaan Darcy akan berbentuk: dengan menggunakan kebalikan dari faktor transfonnastnya. Btla
vX = -k X ,· -- -k 0h perlu, transfonnasi juga dapat dibuat dalam arah z.
X X O
X
(3.107) Nilai koefisien pern1eabilitas yang di~erap~ pa~ ~ongan
transformasinya, diberikan sebagai koefis1en tsotropik ekivalen,
•
dengan:
(3.108)
(3.113)
Dari
persamaan kontinuitas (3.17) dapat
•
224 225
1~anah
, z
J.3.4 Kondisi Berlapis
3.3.4.1 Menghitung Debit Rembesan Tanah Berlapis dengan Cara
Jaring Arus
v. T 6Z , Cara penggambaran jaring arus yang telah dipelajari
j_ .___ _ _ _...-J sebelumnya adalah untuk kondisi tanah yang homogen. Dalam
prakteknya, banyak dijumpai keadaan tanah yang tidak homogen.
\~·~·-----6x-·----~·~' s:perti yang ditunjukkan Gambar 3.31. Bila jaring arus akan
d•g~mbarkan untuk kondisi 2 Japisan yang berbeda, maka pada batas
lapJsannya gambar jaring arus akan patah. Kondisi demikian disebut
k~ndisi transfer. Gambar 3.31 memperlihatkan kondisi umum.
dun:ma lajur-lajur jaring arus memotong batas dari 2 lapisan tan~.
(b) Sl01a aaJI
Dengan cara yang sama, Contoh penggambaran jaring arus untuk struktur. ben~ungan
yang terletak pada 2 kondisi lapisan tanah berbeda, dtperlihatkan
b'lf 12 = 1/tg 82= tg u2 (3.118) dalam Gambar 3.33.
2
Gabungan dari ·Persamaan (3.115), (3.1 17), dan (3 .llS), Nilai k = 4 x 10-2 mm/det sedang k2 = 2 x 10- mmldet, maka:
1
k. tg e, tg a 2
~= = 2
(3.119) k1 _ 4x10- _.,
k,_ tg 8 2 tg a . k2 - 2xl0- 2 --
228
Oambarkan
,,, Gtunber
jika diketabu k,
11.0 m
>
Htkt + H l~
k ::: _...:._,:___.;::.-:-
(3. l2la)
3
). HI +llz = 3x l,4 x 10-4 + 4 x l x lo- + Sx OS
, x Jo-2 + x 5,l x 10
6 -6
dz
q=k z
dx
B
•
-
•
(3.122)
(3.122)
236 237
. (t
Y2 (H2 _ 0 2 sin a) = a stn a g a)(d- a cos a) (3.124)
0,3(AO)
diperoleh1 'I
I •
•
• ••
•
.., I '•
I I . .
d d- I l . . • ..•
a=--- -----:--,-
. - (3.125) H I .. 1••. •
. 'I
...,
cos- a sm a I • •
cosa I .
I I
I
q = ka sin a tg a (3.126)
Gambar 3.37 Penyesuaian jarak d pada cara Casagrande.
0,3(AD)
Diperoleh; •c 20 40 10 1010
a (derejat) ·
,
a=s- -
s ---
. '-a
(3.130)
Gamhar 3.39. Grafik untuk hitungan rembesan (Taylor, 1948).
sm
Dengan kesalahan sebesar kira-kira 4-So/o, s dapat dianggap Contoh soal 3.22 :
metupakan garis lurus A 'C. M aka, d diperlihatkan pada
Tampang melintang sebuah b_en ungan b h bendungan dalam
.
C3.12. H1tung . be yang Iewat tu u
3
debtt rem san ffi ak (c) Casag1ande.
m /hari, dengan cara: (a) Dupuit, (b) Scha em '
a = J (d +H )
2 2
- ~(d - H 2 ctg 2a)
2 (3.132)
•
240
••
(tl)
q = t (HI2 -Hz2)
2d
H, = 35 m dan H2 = 0 m
(c) c.a
d = 136,5
0,.3 I 1CJI5 • 31,5 ..
10,0m
Dari
I
I
•• I
I
lA' • 1.2 X
q = la
I
--
-· 15,0 10.0
3.3.5.4
arti yang diperlihatkan data~ Gambar 3.41a clan
besarnya sudut kemiringan a dan pennukaan air keluar
:unrt akan sarna sama dengan 90° dan 13So. Bila bangunan
seperti dalam Gambar 3.4lc, sudut kemiringan a dari
air keluar adalah 180°. Sudut kemiringan diukur searah
jarum jam. Perhatikan bahwa. titik F adalah fokus dari parabola.
FR • 2p; FV • p
FS • t : SR • 61
F V•
(b)
AD • (G + 4a) c
2
z - 1,8
x=
jup uatut
252
253
3.3.5.6 Kondisi Alirafl Masuk, Keluar, datr Kolldisi Transfer
Kondisi-kondisi aliran air n1asuk, keluar, dan kondisi transfe1 Q < 90"
dari garis rembesan melalui badan ben~UI~gan, ~clah dianalisis oleh ~73-.::.-~horizontal
Q
transfer diketahui, kemudian dapat digambarkan jaring arus pada (IU) Kondlel trllllfer
penampang tubuh bendungan. Gatnbar 3.45 memperlihatkan
potongan tubuh bendungan dengan koefisien penneabilitas yang Gambar 3.44 Kondisi aliran rembesan pada bendungan (A. Cisagrande, 1937).
homogen pada seluruh penampangnya. Untuk tnenggatnbarkan jaring
arus, maka prosedur berikut ini dapat diikuti.
(2) Gambarkan garis tinggi tekanan pada penampang melintang
( 1) Gamb~rkan garis fr~atis. dengan cara yang telah dipelajari.
bendungan. Titik-titik potong dari garis-garis tinggi tekanan dan
Per~atlk.an bah~a g.ans AB n1erupakan garis ekipotensial dan BC garis freatis merupakan titik kedudukan garis ekipotensial.
ga~s ahra~. Ttnggt energi tekanan pada sembarang titik pada (3) Gambarkan garis jaring arus. dengan mengingat garis
•
gans . freatts
. adalah
. nol · Jad·1, se I'ISI·h t1ngg•
. . energ1. total antara dua
ekipotensial dan garis aliran berpotongan tegak lurus. .
gans
. . ekipotens1al
. ' harus
· sama dengan sehsth · · elevasi antara tttt
· 'k-
(4) Debit rembesan yang lewat tubuh bendungannya, dttentukan
tttak dt mana. garis ekipot
. ens1a · 1 berpotongan dengan garis freaus. .
K arena kehtlangan ttngg· t k · 1 dengan menggunakan persamaan :
be d k 1 e anan antara dua garis ekipotensta
k~ e ata~ sama, maka dapal ditentukan penurunan q == kh Nr
e apotenstanya (Nd). Lalu dihitung nilai flh = h!No. Nct
I
254 255
N, 2,33
a
~ = 10
- --- --- ---- ---- -
muka air hulu
-------------
''"'"--::_ __ ~!!- Ah garis tlnggl tekanan
I
/
-------- 6.h
, I I
I
I
I
I
------ Ah
- - - - - - Ah ' ----t__
,,.....__-f- __ ___Ah_
,__
,' I , I
I
-------- . Ah ---~b
I
ll.h
I
' lapisan kedap air
•
·
d1mana N.f(l) ada1ah J. umlah laJ· ur aliran . pad
. a . tanah dengan 1 Filter
/
1 as k'1, dan NfP> adalah J·umlah laJur ahran pada tanah
pennea b1.l.t \
dengan permeabilitas k2. \
V
I
261
260
pengurangan volume biasanya ~kibat dari berkurang~ya udara yang .Terzagh i ( 192 3). memberi kan pnnstp
· · tega
bekerja pada segumpal tanah. Prinsip te n~an efektif yang
terdesak keluar dari ruang pon yang dapat metnbenkan perubahan pada tanah yang jenuh sempuma, yaitu : gangan efektlf hanya berlaku
susunan butiran. Volume tanah secara kesel uruhan dapat berubah (1) Tegangan. not mal total (er) pada su at u b'd
I ang di d 1
akibat adanya perubahan susunan yang lama, ke dalam susunan yan
ata~ · tanah total terma .akam· massa
tanah, ya1tu. tegangan akibat berat
baru. Perubahan yang terjadi, dapat dengan cara menggeser ruang pon, per satuan 1uas, yang arahn su alf dalam
menggelinding. Dengan demikian, terjadi pula perubahan gaya-gaya . . ya tegak Iurus
(2) Tekanan pon (u). d1sebut juga de ·
yang bekerja di antara butiran. bekerja ke segala arah ~ama besar ya"tntgatnk tekan~n netral yang
•
Tcgangan geser hanya dapat ditahan olch butiran-butiran tanah . , u e anan a1r yang ··
rongga d1 antara butiran padat. mengtst
yaitu oleh gaya-gaya yang berkembang pada bidang singgung anta; (3) Tegangan. nonnal efcktif (er') pad a suatu b'dI ang dJ. dalam massa
butiran. Tegangan normal yang bekerja. ditahan oleh tanah melalui
tana h, ya1tu tegangan yang dihasilkan dari beban .
penambahan gaya antar butimya. Jika tanah dalam keadaan jenuh tanah per satuan Juas bidangnya. berat buttran
sempurna. air yang mengisi ruang pori dapat juga menahan tegangan
Hubungan dari ketiganya adalah:
nonnal, dengan akibatnya akan terjadi kenaikan tekanan air pori. Pada
tanah granuler. seperti tanah pasir dan kerikil, secara fisik tegangan er=a'+u (4.1)
efek_ti~ kadang-kadang disebut tegangan intergranuler. Akan tetapi,
hal 101 sebetulnya tidak sama dengan tegangan kontak antar butiran. Prinsip ini dapat diterangkan dengan model fisik sebagai
Luas bidang kontak antar butiran sangat kecil, dimana untuk butiran berikut:
bulat kontak antar butimya berupa sebuah titik. . D!ti_njau suat~ ~i?an~ .AA di dalam tanah yang jenuh sempuma.
Btdang tnt melewat1 ttttk-tttik pada bidang singgung di antara butiran
(Gambar 4.1). Pada kenyataannya, bidang AA ini merupakan bidang
p
bergelombang sangat kecil tergantung besar butiran. Gaya normal P
yang bekerja pada luasan A, ditahan oleh gaya antar butiran dan
I sebag~an lagi oleh tekanan air pori. Besar dan arah gaya-gaya yang
~--- ·
t
-
bekerJa pada bidang kontak butiran sangatlah acak. Akan tetapi, secara
A pendekatan, untuk setiap titik bidang singgung di bidang AA, gaya-
gaya tersebut dapat dipisahkan menurut komponen arah normal (P')
dan arah tangensial (D pada arah dari bidang nyatanya yang secara
pendekatan sama dengan bidang AA. Tegangan normal efektif atau
tegangan vertikal efektif diartikan sebagai jumlah komponen P' di
1---------:t:--p------1
dalam luasan A, dibagi luas A, atau
(a) {b)
'LP' (4.2)
er'=-
A
Gambar4.1 (a) Gaya antar butiran pada segumpal tanah
(b) Kontak antar butiran (Skcmpton, 1960).
262 263
cr = cr' + u (4.6a)
cr' = cr - ( 1 -a) u (4.10)
atau tegangan efektif:
dengan a adalah luas kontak an tar partikel per satuan luas kotor tanah.
cr ' =cr-u (4.6b) Untuk meninjau tegangan efektif akibat berat tanah yang ada di
Tekanan air pori beketja ke segala arah sama besar dan akan ata~nya, ditinjau suatu massa tanah yang berada dalam bidang
bekerja pada seluruh bidang permukaan butiran, tapi dianggap tidak honzontal dan dengan muka air tanah di permukaan tanah tersebut
mengubah volurne butiran. Kesalahan anggapan bidang kontak atau (Gambar 4.2). Tegangan vertikal total (crv), yaitu tegangan nounal
bidang singgung antar butiran, sangat kecil, hingga dapat diabaikan. pada bidang horizontal pada kedalaman z sama dengan berat seluruh
Harus din1engerti bah\\'a cr' tidak memberikan tegangan kontak yang material (padat + air) per satuan luas:
benar antara dua butiran. Tegangan kontak antara dua butiran, dalam Ov = Ysat Z (4.11)
kenyataannya adalah sangat lebih tinggi yaitu P 'IAc, dengan Ac adalah
dengan z adalah kedalaman yang ditinjau dan Ysat adalah berat volume
l~as kont~k ~ntara butiran. Pada butiran mineral Iempung, mungkin
tJCiak tefjadt kontak Jangsung, akibat partikel Iempung yang tanah jenuh. Tekanan air pori pada sembarang kedalaman akan berupa
tekanan hidrostatis, karena ruang pori di antara butiran sating
t~rselubung oleh lapisan air serapan (adsorbed water). Dalam hal ini
berhubungan. Karena itu, pada kedalaman z, tekanan air pori (u)
dtanggap bahwa gaya antar partikel dapat diteruskan lewat kekentalan
adalah:
yang tinggi dari air serapan yang mengelilingi butiran. Bila dilihal
(4.12)
pada gaya-gaya y~ng terjadi diantara butiran, gaya vettikaJ total atau u =YwZ
be~an P _dapat d1pandan~ sebagai jumJah dari gaya kontak anta:
buttran dJtambah gaya htdrostatis (A _ Ac)u di dalam rongga port
(Gambar 4 -lb). Karena tegangan netral hanya dapat bekerja pada
t
264 265
EFEKTIF r_~____,
Ah
- -
Jika air mengalir dengan gradien hidrolik . tertentu di dalam
-
7
I
•
V
..
"" •• Tanah ...• • ••
,
A
:·.
.·.
z
dh
Arah gaya rctnbesan ini searah dengan aliran (lihat bab 3). ·
Ditinjau kondisi aliran air di dalam tanah, seperti pada Gambar
4.4. Akan dihitung tegangan efektif yang bekerja pada titik A oleh •
Tegangan
'"" ""'"
efek.iif:
I I . . .
I H I .' · . . le.'llPUOQ Je«~'l
am
ikarena L___.- J ____ J : . . •
•
. .. .• .
• 7 m • • •
. •. . . .• . .. .. .. .
• •
• •
•
•
•
• •
•
• . •
..
•
•
•
••
• •
.
• .•
...·.
. . . .. .. - . .
.. •
.. •
.. •
•
.. r • • •
•
•
•
• ••
•
• - . . . . • .• • • •. " • • • .. . .. . .. •
• •
•
• • • •
• •• •
p . . .
:• : •· · · · · • . · . · .· Pasr = 18 15 ~
dengan Ysat adalah bt')rnt Y 1\nn" tanah j enuh. "':'" adalah bcmt volume ••
•
• ••
•
. • • •
. . {)
•
. • • .- • •·o .• • • • •
air. dan i adalah berat ,. lutne n1 ung. 1 crH!an n1en1perhatik n ... ·• •o• .. . ..A. ' ·• • \.r. . •·0· .
.. . 0 ' .. .
A •
'Cl . • • • • G
Persantaan 4.18 terlihat bah" a hila aliran air ke ba\vah. nmka • , . ~-
· O. . . 0 · . .u . ·
o· • ,.,..
. . • . u. •
o• • . . O .·· O ·· ·.·
·
• •
. • . .. . . • . . .• • • •
.• •
.
•
tegangan efek:tif bertan1bah.
...
' Gantbar C4.1.
Contoh soal 4.1: •
Lapisan tanah lenlpUng tebal -; Tll terlet.lk J i atJS lapi... 311 tanah r.l~ 1r ~1Lalnvu
. k.edulan1an ...2alian = H
tebal 4 n1 (Gantbar C4.l). DJlatn [api -an pJSir terdapat telanan P~n~urangan
... ....... tekanan akibat tanah ~alian
~
arte -is etinggi " n1. Kalau len1pung n1en1pun. •ai be rat volun1e Jl'nuh
3 = Hys.Jl = H X 19.6_ = 19.6_ H
Ysa• = 19.6_ k1 "'/1n dan dianggap dalan1 keadaan jenuh seluruhnya. 1 "'
hitung tegangan efek1if di titik P. dan hitung pula kedalan1an galian Tekanan tanah setebal 7 n1 = /z 1 x Ys:tt = 7 x 19.6- = 137.34 k1 /m-
mak intunt pada tanah lentpung sehingga terhindar dari bahaya tanah
mengapung (lz__eal'e). Diketahui pula berat volunh~ jenuh tanah pJsir }'_ Pada kondisi krit1s. rekanan art"'~i- = tekanan lapisan lempung tersisa.
= 1 _J 5 ~ lfn1~. ~1aka dapar dibentuk per:a1naan ~ bagai l>erik~t :
(b. J) Untukjangka pendek atau kondisi tak terdrainase (undraincd) Jadi, segera setelah penurunan muka air, akan terjadi tambahan
Dalarn jangka pendek, akibat adanya penurunan muka air tanah tekanan air pori sebesar flu = flaA' = 19,14 kN/m:!. Tegangan total
2
pada lapisan kerikil. terjadi tan1bahan beban oleh berat lapisan kerikil pada titikA (dengan crA' awal = 76,18 kN/m ), adalah
•
yang setnula terendanl air menjadi tidak terendam. Tekanan air pori
2
mula-Jnula pada titik A: llA = 4 Yw =39,24 kN/m dan pada titik B:
2
u8 = (4 + H 2 ) Yw = 98,1 kN/m , akan turun berangsur-angsur sampat = 76,18 + (4 X 9,81 + 19,14)
mencapai tekanan pori yang baru, yaitu pada kondisi setelah tnuka air = 134,56 kN/m
2
I
277
276
2 'Yb = yw 1+ 1.1 -
0 kN/m l+e
.,
crs = on- u 8 = 71,72-0 = 71,72 k.N/rn-
I
• Berat lapisan lempung yang tidak tergali untuk fondasi per satuan
luas:
Titik C:
2 6 X 'Yb X 1 =6
17.66 X 1 = 105,96 kN.
X
crc = 5Ysat+ 4yd= (5 X 17,48) + (4 X 17.93) = 159,12 kN/m
. . . . beban fondasi). di titik A, gaya
...,
Keadaan saat akhu penggahan (tanpa _ 10 x y x 1 =
uc = 5yw = 5 X 9,81 = 49,05 kN/m- · r satuan 1uas - "'
tekanan ke atas oleh tekanan artests pe
,_ 2
CJc- CJc- uc = 159,12-49,05 = 110.07 kN/m 98,1 kN.
Titik D: Gaya ke bawah _ 105,96 = 1,08
2 Faktor aman = - 98,1
CJn = lOvsat+ 4yd= (10 X 17,48) + (4 X 17,93) = 246,52 kN/Jn Gaya ke atas
•
2
uo = l()yw = 10 X 9,81 = 98.1 kN/m
cro'= Oo- un = 246,52-98,1 = 148,42 kN/m2
278 279
= 105.96 kN 1 m
Berat sisa lapisan lempung per satuan luas •
= 255.96 = 2.61
Faktor ama.n terhadap bahaya mengapung
98,1 sm 8
Untuk menghitung debit rembesan lev.rat lapisan lempung, telah -+-~----- •
diketahui letak muka air tanah di per rnukaan tanah lempung.
sm
Tinggi tekanan air di lapisan len1pung = 8 m
Tinggi tekanan air di lapi san kerikil = 10 m c
Tinggi energi energi yang hilang = 10-8 = 2 m
2m
....,_ ______ •
•
karena penn ' e abi 1itasnya yang kecil, dalam Contolz soal4.6:
Untuk tanah len1pung, . . . 11,UJ. an hanya tneresap pad a bagian
d . kirakan atr . .
Diketahui tanah dalam kondisi terendam air seperti ditunjukkan
waktu )'ang pendek tper . d 1 11 hal ini berat volumenya dapat
Jadt a at . dalarn Gambar C4.7: Kondisi permuk~an. air ditunjukkan datam
kecil dari lapisan .atasnya. '
. teganoan tot·tl
. ' dan tegangan efektif adalah
dianggap tetap. Hitungan o anlbar tersebut. Kedudukan permukaan arr dt dalam bejana dianggap
sebagai berikut : ~onstan. Te~t~ka~. tegangan total, tekanan air pori dan tegangan
efektif pada ttttk-ttttk A, B dan C.
(a) Sebelutn llujan.
2 pe 11yelesaian:
= 2 X Yd =2 X 17.66 =35,32 kN/m
Hitungan dilakukan dalam bentuk tabel dan diagram tekanan
X Yd)pasrr +
•
Di B: os = (2 (5 X Yb)leJT1>ung dapat dilihat pada Gambar C4.7.
2
= 2 X 17,66 + 5 X 15,70 = 113,82 kN/m
(Tanah lempung di atas nluka air tanah dianggap tak jenuh air)
Di C: Oc = (2 X Yd)pasir+ (10 'Yb + 2 Ysat)lcmpung
.~
= 2 X 17,66 + 10 X 15.70 + 2 X 17~46 = 227,24 kN/m2 T -
., h. c h.l c
oc' = oc- u =227,24-2 x 9,81 =207,62 kN/m.. t
Kondisi (b). air 01engalir ke at as. karcna kcduduk~n n1~ka air di 5.1 UMUM
dalan1 pipa piezon1eter yang terletak lcbth bawah, lcbth ttnggt.
•
Tcgangan total Tckanan air pon Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis
Titik Kcdalaman dari Tcgangan
(cr) (u) ctcktif (cr') kapasitas dukung tanah, stabilitas lereng, dan gaya dorong pada
pcnnukaan air dalam
bcjana dinding penahan tanah. Menurut teori Mohr (191 0) kondisi
keruntuhan suatu bahan terjadi oleh akibat adanya kombinasi keadaan
A h, + "2 hty,, + h2Ys:u (/It+hl + ~h)Yw h2y' -6hy..,..
kritis dari tegangan normal dan tegangan geser. Hubungan fungsi
lJ "] + ::: 1z ,y,\ + 1:(sat (h,+ z + ;z)Yw ry ' - try. .
'
c h, lz,y\\ lztYw 0 antara tegangan nonnal dan tegangan geser pada bidang runtuhnya,
dinyatakan oleh persamaan:
-r; = f(a) {5.1)
Kondisi (c). air mengalir ke bawah, sehingga kedudukan muka dengan -r; adalah tegangan geser pada saat terjadinya keruntuhan at?~
air di dala1n pipa piezometer yang terletak lebih atas. lebih tinggi. kegagalan (failure). dan a adalah tegangan normal pada saat kon.dtst
tersebut. Garis kegagalan yang didefinisikan dalam Persamaan (!).}),
Tittk Kedalaman dari Tcgangan total Tekanan air pon Tegangan efekttf adalah kurva yang ditunjukkan dalam Gambar 5.1. .
pcnnukaan air dalam (cr) (u) ( cr') Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dtlakukan oleh
bejana
butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Dengan dasar
A hJ + h2 hly\\' + hlYsut (h,+h2 -~h)Yw h2y' +.L\hy\1 pengertian ini, bila tanah n1enga 1an1t· pem bebanan· akan
. . ditahanholeh:
d
, . · pada JCfllS tana an
B lzt + z htYw + t'fsat (ht+ Z- i~)Yw 7.'( + l::(w ( 1) Kohesi tanah yang bergantung
c . . . . k t a dari teaangan norma1yang
"· lztYw htYw 0 kepadatannya, tetapt ttda tergan unb
p b
bekerja pada bidang gese~. be berbanding lurus
(2) Gesekan antara butir-buttr tanah yang sarnya
•
dengan tegangan nonnal pada bidang g~~emya .
Coulomb ( 1776) mendefinisikan f( a) sebaga1.
(5.2)
't = c + (J tg <p
\
284 285
T
t = c·+(cr - u) tg<p'
R (5.3)
• 't = c' + cr' tg <p'
_.,.,.
a --- dengan:
;.,.; ..
~
-
--<". T =C + 0' tg 0
• q> ' = sudut gesek dalam tanah efektif (derajat)
Persamaan (5.2) Incnghasilkan data yang relatif tidak te at,
nilai-n.i.lai c dan. <p yang diperolch sangat tergantung dari j~nis
L---------------------------~0' pcnguJ 1an yang dtlakukan. Persamaan (5.3) menghasilkan data untuk
nilai-nilai c' dan <p' yang relatif lebih tepat.
Gantbar 5.1 Kritcria kcgagalan Mohr dan Couloumb. Kuat geser tanah juga bisa dinyatakan dalam bentuk tegangan-
tegangan efektif Ot' dan cr3' pada saat keruntuhan terjadi. o 1' adalah
dengan: , tegangan utama mayor efektif dan o3' adalah tegangan utama minor
-r = kuat geser tanah (kN/m
., ..) efektif. Lingkaran Mohr dalam bentuk lingkaran tegangan. dengan
c = kohesi tanah (kN/m-) koordinat-koordinat -r dan o'. dilihatkan dalam Gambar 5.2.
q> = sudut gesek dalam tanah atau sudut gesek intern (derajat) Persamaan tegangan geser, dinyatakan oleh:
2
cr = tegangan norrr1al pada bidang runtuh (kN/m ) 't = Y2 (cr 1' - cr 3' ) sin 28 (5.4)
Persamaan (5.2) ini disebut kriteria keruntuhan atau kegagalan (5.5)
cr = Y2 (cr 1' + cr3') + Y2 (ot'- o3') cos 28
Mohr-Coulomb, di mana garis selubung kegagalan dari persamaan
tersebut dilukiskan dalam Gambar 5.1. dengan e adalah sudut teoretis antara bidang horizontal dengan bidang
Pengertian mengenai keruntuhan suatu bahan dapat diterangkan runtuh, yang besamya:
sebagai berikut (Gambar 5.1): Jika tegangan-tegangan baru mencapai (5.6)
titik P, keruntuhan tanah akibat geser tidak akan terjadi. Keruntuhan
e =45° + q>"/2
Dari Gambar 5.2 hubungan antara tegangan utama efektif saat
geser akan terjadi jika tegangan-tegangan mencapai titik Q yang
keruntuhan dan parameter kuat geser juga dapat dipero~eh. Besamya
terletak pada garis selubung kegagalan (failure envelope). Kedudukan
tegangan yang ditunjukkan oleh titik R tidak akan pemah terjadi, nilai parameter kuat geser, dapat ditentukan dart persamaan-
karena sebelum tegangan yang terjadi mencapai titik R, bahan sudah persamaan:
· mengalami keruntuhan. Tegangan-tegangan efektif yang terjadi di (5.7)
. ~(cr,~-cr"')
dalam tanah sangat di pengaruhi oleh tekanan air pori. Terzaghi ( 1925) Stn<p'=
c ctg q>' + ~ (cr, + cr 3
I I
)
mengubah persa~aan Coulomb dalam bentuk tegangan efektif sebagai
(5.8)
berikut:
•
286 287
,
a, pada Gambar 5.3, garis selubung kegagalan ditunjukkan oleh
persamaan:
garts selubung kegagalan
T
t (crJ' - cr3') =a· + Vz (o 1' + cr3') tg a'
(5.9)
e = 45° + 0'12 dengan a' dan a ' adalah parameter modifikasi dari kuat gesemya.
Pararneter c' dan q>' diperoleh dari persamaan:
<p' == arc sin (tg a')
,
a, (5.10)
a'
c =--
I
(5.11)
lf-~~---------------a~3-----t_~o~;--~~------------;a1r,------------a· cos <p'
•
•
288 289
(preeonsolidation pressure)
ISI. {5) Tegangan yang ada di lokasi (di
• tebnan maksimum yang pemah dialami oleh tanah tersebut. (6) perubahan tegangan selaaua
tanah.
overcoiiSolidotion (ovuconsolidation ratio _
(7) Tegangan yang di
(}(2.) nilai banding antara tekanan prakonsolidasi den ~
overbtuden efektif yang ada sekarang. Jadi, hila OCR ;a:' (8) Cara pengujian.
(9) Kecepatan pembebanan.
dalam koodisi nonnally consolidated, dan bi la OCR > 1, tanah
toodisi overconsolidaled.
(10) Kondisi drainase yang dipilib, ~
drainase tertutup (undrained).
..
Isailah-istilah yang berhubungan dengan konsolidasi tanah akan (11) Tekanan air pori yang ditimbulkao.
dalam bab konsolidasi (buku Mekanika Tanah ll). (12) Kriteria yang diambil untuk a.
Butir (1) sampai (5) ada ,..___ ~ .•
..J!L I . -~~ dJ ...........
yang tak dapat ......ontro , tetapo • dlli ..... -,-
lapa~gan, pen . . , dan kondisi gcologi. Bulir ( 6)
kuah~ benda UJI dan b~.dl uji ...._
geser tanah ditentukan dari uji-uji laboratorium
::ter kuat pengujtan. Sedangkan butir (7) · (12)
J*1a b LDda uji yang diambil dari lapangan yaitu dari basil pengeboum pengujian yang d.ipilih.
.... ancwakili. Tanah yang diambil dari Iapangan Ada beberapa cara 1D1tuk 11· ;..11111 •·::
;,.j
.( ... ,: .... • contob beD:Ia UJt akan berakibat fatal pada (3) Uji bebas
kn.,-mg. U ya, contob benda uji diperoleb bait (4) Uji geser kipas (wme lhelutesl).
.._ • D Aisi atau tidak
. asli (d"tsturbed-sample) maupun
~ cootob (11111lUturbed-sample). Pada penganHn
UJI daagan tabung, biasanya kerusakan contob 5.2.1Uji
ldlillta:il. Diagram skeanatis
Kllllaeser pada
.U lr tan
lo ~·t..-il
•
290 291
baJik
dari
diJihit pada
cra•o-.......
(f) dai basil uji
uu cu
w-ss• -
residu yaug
Jadi, ini berarti bahwa
ujiyaag baDY• cocok taDib
(5.13} (4) Proses pengujian baras
tanah
undrained dari tanalmya. tegangan total dan
tekan bebas tanah lempung pengujian berlangsunc. Jib
pengujian terlalu
akan tnenambab
lempung dengan konsistensinya geser yang lebih tinggi. W
sampai 15 JJJGDit.
>400
5.2.4 Uji Geler Klpa
200 - 400
lOO - 200 Uji geser kipas dapat
50 - lOO undrained baik di
25 - 50
< 25
jenuh yang tidak retak-retak. :'>,. . -...
-:r." ;11
•
dari jenis tanah tetSet:iUL
lempung lunak, yang kUat
biasanya tidak begitu meyakinbo bila anpadawaktu
nilai parameter kuat geser tat meyakinkan jib
agar kuat geser Alat penglljian
sama basH dengan 4 plat yaag
bal hams dipennbi, ujung dari batangl
atau trapesiu11,.
kipas san aa
Diameter
IGpas da.
bawah
•
302 303
peralatan tertentu, sampai lempung tergeser akibat rotasi d . Studi yang mendetai1 dalam
.
tpasnya. Kecepatan rotasi harus dalam
·
mterva 1 6° sampai J
an
2o • ndrained yang diperoleh
.. . . dari UJ.i gmenen~ukan hubungan
eser ki pas d1· 1 bo kuat geser
~c~ UJl tnaks1al kondisi l~n,l
k 11
menit. Jika diinginkan. hubungan antara tenaga puntiran dan r 1 lapangan,
. .
• urmnet · 11 ·· a ratorium dan d.1
1 da
dap~t dicatat selama pengujian. Untuk bentuk kipas cmpat pc~;:s d1lakukan oleh Arman et.al (1975). Hasil
pada Gambar 5.10.
UJ_~ tekan bebas, telah
pengUJJannya dapat dilihat
panJang seperti pada Gambar 5.9, kuat gcscr undrained d· gJ
ditentukan dari persamaan: apat •
0
T (5 14) t\ Of
su =-----~
,,
\
\
,l,
,,'
1
I
I ''~ I
8
;
,, ,
," ,
I
I
pf'( ~
Su = Cu = kohesi/kuat geser undrained
z (ft) I I \
dengan • T = puntiran p·td
I 1 \ I
k . . • a saat / '~ \
I
~gagalan. d = lebar seluruh k1pas dan h = tinggi kipas. Kuat d.., .....
........ +
pentfn~.cr
... ......'\
12 ... .... ......., I
I
bmsanya ditentukan pada interval kedalaman yang dianggap
,/ , ,' , ,,
p , "]) , ;
,, ,, I
I
(q' ,.,, I
torsI I \ ,
/
18 I
I \
\ I
I
I
~ -'~
I I
4
I
• I I I
~·
I
~
batang baja • 24
'l{
"
,, ,>
I
, ' '
I
,
I
'
30
•'
\
\
~ o Tillkl•
/,' I loon.-•
I
~:""
kipas baja • ~ci
fI llbor*fU'I'I
Gamb_~r 5.10 Hubungan kedalaman dan kuat geser undrained dari bcrbagai tipc
I I pengujtan (Arman dkk .• 1975).
l I
I \
-·"""'t::::::t:--- Tm
· ' volume be nda UJ··1 berangsu
(4) Untuk tanah pasir tidak pad at
/ _ . 'or""
. I / '.._ "'-.,
II / ....... -.. ... ,___ - - - - -
berkurang pada suatu nilai tertentu d k . r-angsur
/ / eedang ~--- konstan. an emudJan mendekati
// Pada pasir padat, butiran berhubungan sal· .
I
,'l tldak padat , , .
sama
,
. la1n dan rap<lt.
, , . mg mengunct satu
. . . Sebelum kegagalan geser terJ· ad'1, hubungan yang
sahng
, mengunc1 101 menambah perlawanan
• gesek pada b'd1 ang geser.
Setelah ~egangan punc~k tercapa1 pada nilai t::.L yang rendah, tingkat
perpfndahan horizontal aL
pcnguncJan antar buttrn~a turun dan tegangan geser selanjutnya
+
berkurang. Pengurangan ttngkat penguncian antar butir menghasilkan
penambahan volume contoh benda uji selama geseran berlangsung.
Kadang-kadang benda uji menjadi cukup mengembang sehingga
meluap dari tempatnya. Pada kondisi ini tegangan geser menjadi
konstan, yaitu pada nilai tegangan batasnya. Derajat hubungan sating
mengunci antar butir akan sangat besar pada tanah-tanah pasir yang
0
perplndahan horizontal li 1-
bergradasi baik dengan bcntuk butiran yang hersudut. Dalam keadaan
ini, pasir akan mempunyai kuat geser yang tinggi. Pada p11sir yang
tidak padat, derajat penguncian antar butir kecil, sehingga kenaikan
tegangan geser secara berangsur-angsur akan menghasilkan suatu nilai
tldak padat
yang menuju nilai tegangan batas, dengan tidak ada nilai tegangan
- geser puncak. Tiap kenaikan tegangan geser, akan diikuti oleh
pengurangan volume benda uji. Pada tegangan vertikal ~an teganga~
sel yang sama, nilai tegangan geser batas dan angka pon unt~~ pastr
tidak padat dan tanah pasir padat mendekati sama. Benda .uJI tanah
Gambar 5.13 HasH uji gcscr langsunp pada Lanah pasir. pasir dikatakan pada nilai banding pori kritis, jika tercapa• keadaan
volume benda uji yang tetap tak berubah pada proses penggeseran.
( 1). Pada tanah. pasir pad at dan sed ang, tegangan geser bertambah · · · n drained relevan
Pada tanah pasir hanya kuat geser dan penguJta ' .
oleh . perp1 ndahan . ' . . ku tn' (c' - O) pada mastng-
. ak1·bat geser . flL, pada suatu nila1. yang
d tgunakan dalam praktek. N1 1a• at geser 't' -
maks1mum. . -rm dan berk urang ke nJiai . . yang mendekati konstan
masing kondisi pasir diperlihatkan pada Tabel 5.2.
paanda n•laJ
kons 'tt pada perpind· h
. . , k'b
. a an a 1 at geser yang besar. Tegangan
y g tan (-r1) Jni meliupakan tegangan geser batas (ultimit).
308 309
5.2 Sudut gesek dalam cp' untuk tanah pasir Pa~a tanahkpasir padat, tahanan geser bertambah
Sudut gesek dalam efektif cp' Puncak, dt
. .
man a eruntuhan
d
geser mulai tel]· ad. T ba
1. a_nau ........L
Macam kondisi tnl menurun engan penambahan ........
tahanan geser konstan, dengan kuat geser pada':xt~.
Tidak padat Padat
kuat geser tanah pasir tersebut hila dalam kondisi padat dan
Dari Gambar CS.l, nilai sudut geser dalacn
padat (<p) = 45°, sedangkan pada kondisi tidak ,.tat . .
(cpt) = 32°.
as---•
atau •
regangan, •
1---!:;~~af:__-:;o---'-'..:-:.:-.:::----,. 6crt
T
't = v' tg q>
I
I selubung kegagalan
I
I
I seeungguhnya
I
-
I
I
\,
regangan, £
•
(a)
+
(B)
Ill
~~ //~~~'
---- T
~ao~---~,L/~-------------
... ____ ....... regangan, ~
6 = 45'+ lf/2 "t =a' tg <p
-
!.
-
(b)
20
•
0
A
Gambar 5.14 Uji triaksial pada tanah pasir (bJ
(a) pada penerapau tcgangan sel.
(b) pada penerapan tcgangan deviator. .. .ak ial draintd.
Gambar 5.15 Hasil UJI tn s
313
312
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi k
. d' rhatikan hahv~'a garis selubung yang . uat geser tanah . d'
Akan tetap1, per1u tpe . · . tas yang pahng besar pengaruhnya adalah angk . pastr 1
. . d G b 51 ~3 hanyalah 111erupakan gans pendekatan a ' · · a pon (e) Ka
dJbenkan ~a a ant ar . 1-ny,a akan berupa kurva (lengkung). Sudu~ angka pon akan berpengaruh pada kerapatan. Pad .. · rena
. ks' 1 b' l k . . a UJI geser langsung
karena gan s yang sesunggu 1 . rnaupun tna ta , 1 a ang a pon rendah atau kerapat an re1at1'f tmggt . .
gesek batas cp, dapat ditentukan dari persanwan: kuat geser (sudut gesek dalam) akan tinggi pula. '
Pengaruh
. angka. pori atau kerapatan relatif be t k
' n u utnanb ·
. (cru '-cr3 ') (5.17)
<p, =arc san , ') distribusl ukuran buttran dan ukuran partikel pada sudut kd 1 '
(cr" +cr 3 . d. . lk gese a am
tanah pastr yang t_st~p~ _an ol~h Casagrande (1936J diperlihatkan
, _ · + J'\ )'aitu
I'T teganoan yang terj adi pad a regangan dalam Tabel 5.3. N tlat-nila1nya d1peroleh dari uji triaksial pada benda
den oan O"tt - 0"3 LJ.V(o 0
yan; besar (saat tegangan geser konstan pada penggeseran). uji jenuh dengan besar tegangan sel sedan g.
Untuk jenis tanah yang sama. sudut gesek dala.m (<p) .yang Jika dua macam tanah pasir mempunyai kerapatan relatif (Dr)
ditentukan dari uji triaksial. sedikit lebih rendah <?.o - _3o) .danpada yang sama, tetapi gradasinya berlainan, pasir yang bergradasi Iebih
yang diperoleh dari uji geser langsung. Dal~m ~Jl tnakstal: ~ada baik akan mempunyai sudut gesek dalam (<p) yang lebih besar. Ukuran
tegangan sel (tegangan kekang) yang sangat t1ngg1 beberapa buttran butiran, untuk pasir dengan angka pori yang sama tak kelihatan
tanah mun 2 kin remuk. Pada kondisi ini garnbar grafiknya akan berupa banyak berpengaruh besar pada sudut gesek dalamnya. Jadi, pasir
Iengk-ung. Akan tetapi. biasanya. dalam praktek kondisi ter~ebut tidak halus dan pasir kasar pada angka pori yang sama akan mungk.in
akan pemah terjadi, walaupun kondisi regangan besar. J tka karena mempunyai sudut gesek dalam yang sama (Casagrande, 1936).
beberapa alasan, pengembangan volume pasir padat dicegah pada Parameter yang tak disebutkan pada Tabel 5.3 adalah kekasaran
tegangan cukup besar, maka butiran-butiran tanah akan pecah, permukaan butiran. Karena faktor ini sulit diukur. Pada umurnnya,
hasilnya merupakan fenomena geser pada volu~e konstan. semakin kasar pennukaan butiran, semakin besar pula sudut. gesek
dalamnya. Telah terbukti pula bahwa pasir basah mempunya1 sudut
gesek dalam 1o sampai 2° lebih rendah daripada pasir kering. . .
5.3.3 Faktor-faktor yang l\1empengaruhi Kuat Geser Tanah Pasir
faktor lain, yaitu pengaruh tegangan utama te~ga?. (cr2)· Nthu-
Karena tanah pasir terdiri dari butiran kasar, jika tahanan geser nilai sudut gesek yang dibicarakan di atas adalah hastl..UJ 1. ge~r tang-
tanah pasir bertambah, maka akan bertambah pula sudut gesek sung dan uji triaksial , di mana cr3 = az. Terdapat alat UJI tn~I~ yan~
dalamnya (<p). Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat geser tanah . . . . .
1atn, yattu UJI tn sta ak . 1 be k k b
ntu u u , s d't mana dengan . alat tni dapa
pasir, antara lain: . . . t gah pada ststem tegangan
dtvanastkan penerapan tegangan utama en d k
( 1) ukuran butiran .
yang bekerja. Ladd dkk. ( 1977) telah ~enyelidiki b_ah~a sl:;;t ;,:n
(2) air yang terdapat di antara butiran, dal~m tanah pasir tidak pad_at yang di~roleh dananuJ~f roleh dari
{3) kekasaran perrnukaan butiran. leb1h besar 2° sampai 4° dan sudut gesek ~alam y g k~alam dari
.. . . d t 01·tat sudut gese
(4) angka pori (e) atau kerapatan reJatif (re lative density) (D ,) UJt tnaksial. Untuk pasu yang pa a ' . o Faktor tegangan yang
penguj ian piane strain lebih besar 4o sampat. · 9 aruh terhadap
(5) distribusi ukuran butiran,
(6) bentuk butiran, pemah dialami oleh tanah pasir tidak begltU berpempengngaruhi pada
· ngat me
(7) tegangan utama tengah, dan sudut gesek dalam. Akan tetapl, sa ts dan Leonard, 1978).
(8) sejarah tegangan yang pemah dialami (overcnnsolidation). kelakuannya terhadap penurunan (Lambrec
•
315
314
/ \
terdrainase). faktor yang mempengaruhi karak:teristik tanah lempung
adalah sejarah tegangannya.
' I
,
r,~----~~-~-~----- ~~
\
tekanan air pori benda uji akan bertambah dengan Uc. Pada tahap ini,
karena hubungan dengan saluran drainase tetap dibiarkan terbuka
(a)
maka uc pelan-pelan akan menjadi nol. Setelah itu, tegangan deviator
b.cr (b.cr = cr1 - cr3) ditambah pelan-pelan. dengan katup drainase tetap
terbuka untuk mengizinkan terbuangnya air secara penub. Hasil dari +
tegangan deviator ini adalah tekanan air pori ud. Karena drainase
masih tetap terbuka. maka ud akhimya juga nol. Tegangan deviator
ditambah terus. sampai terjadi keruntuhan pada benda uji. Gambar
5.16 memperlihatkan sifat dari variasi tegangan deviator dengan
regangan aksial. Perhatikan dalam Gambar 5.16, bahwa selama
penerapan tegangan deviator. volume benda uji berangsur-angsur •
,..,5.2:
0•
consolidated drained (CD) diperoleh data sebagai 0
2 2 0 10 20 30
Gs =i 27,6 kN/m dan 4or = 27,6 kN/m • Kalau benda uji o.'• %7~
consolidated, maka:
sudut F$ek dalam (<P).
TUDtuh 9 (sudut bidang kegagalan dengan bidang
).
nor anal (or') dan tegangan geser ('tr) pada saat Jadi sudut gesek dalam:
cp =arc sin (0,33) = 19,3°
T
t =Ccu + a tg fpctl •
sefubung keg.agatan
tegangan efoktlf 't =cr' tg cp
aelubung kegagalan
tegangan total
T =a tg <pcu
.... B
' ' '\ Ccu
/ \
I \
I \
I
"' ' 1
a
dengan Ccu adalah perpotongan garis selubung kegagalan dengan tinjauan tegangan total dan tegangan e e
332 333
•
D1.1a dJ. ·seJesaikan dengan cara lain,
. yaitu dengan menggambarkan
. 'k-titik tegangan da1am koord1nat 1/z (crJ + cr3) dan Yz (0 1 - o l)
~~ambar CS.Sb), maka dari garis yang menghubungkan titik-titiknya
(a)
300 5 6 7 8
dapat diperoleh:
• •
Contoh 5.6:
(b) 0
o~--~100~~~~~300~-~~~000~~000~~7~00 H '1-hasil UJ.i triaksial consolidated undrained pada lempung
as I · ukkan dalarn tabel
jenuh dengan tegangan se I' cr3 =:. 300 kN/m , dttunJ
2 ·
112 ( 01' + 03') (kN/m2)
di bawah ini Uo= tinggi benda UJl awaJ):
Gambar CS.S.
0,02 0.04 0,08 0,12
/::J/1 '1 0 0,01 •
o 3 (kN/m 2) 150
2
300 450
Ot (kN/m ) 340 640 950 Penyelesaian: . . . uh maka 8 =
03' (kN/m2)
70 150 230 h dalam kondisl Jen ,
0 1' (kN/m2) Nilai 01 = (cr 1 _ cr3) + cr3• Karena tana . . dengan men.~
260 490 730
Vl(al - o 3) (kN/m2) I. Kenaikan tekanan air pori dthJtung
95 170 250
Y2 (O'J' + O'J')(kN/m2) persamaan:
165 320 480
l:lu =A 6.a atau A= ~u/~a
•
336 337
Tegangan utama total saat runtuh: pori ben~a uji pada pennuJaan pengujian tid k
aslinya d1 dalam tanah. Akan tetapi dalam ka berubah dari nilai
0) = ( 0} - 03)( + 03 contoh benda uji, akan terjadi sedikjt tamb~hra tek, pada pengambilan
= an angka pori Ad b
03 03 bahwa kuat geser 1empung kondisi undrain d d'1 1 · a ukti
I
Tegangan utama efektif saat runtuh: isotropis (anisotropis), yaitu kuat gese~ apangan adalah tidak
ya tergantung d · h
tegangan utama mayor (cr 1) relatif di lokasi be d .. an ara
01' = (cr1 - o3)r + cr3- u .f b d .. . n a UJI. Saat penguiian
tcgangan ef ek t1 en a UJ 1 t1dak berubah sesudah bek · ~ '
sel. Sebab untuk tanah jenuh pada konsisi tanpa d .erJanya tegangan
ramase, sembarang
Titik-titik tegangan dinyatakan oJeh titik pada puncak dari lingkaran tambahan tegangan .. se]
. menghasHkan tambahan tek ·
an an au port J1ka.
Mohr. Saat keruntuhan koordinat-koordinat titiknya: seluruh benda •
UJJ dan tanah yang sama ' seiumlah
J
UJ..1 unconso I'd
z ated
undrained.
.k dllakukan
. ... . dengan tegangan
. sel yang berbeda. akan meng _
(ol + cr3) f (cri - cr3) f hasd an nt 1a1-n1 1at tegangan devtator (cr1 - a 3) yang sama, pada saat
dan untuk tegangan total
2 2 keruntuhan.
Uji unconsolidated undrained dan uji undrained dari bagian
dan untuk tegangan efekti f pengujian consolidated undrained (tahap pengujian setelah
konsolidasi penuh diizinkan dengan jalan penerapan tegangan sel)
Gambar lingkaran Mohr diperlihatkan pada Gambar C5.7a dan dikerjakan dengan cepat, dan dapat puJa dilakukan pengukuran
Gambar C5.7b. Hasilnya: tekanan air pori. B iasanya keruntuhan dihasi1kan dalam periode 5- 15
untuk tegangan total : c = 0 kN/m dan <p = 12,5° 2 menit. Tiap pengujian diJaksanakan sampai tercapai nilai tegangan
')
untuk tegangan efektif : c' = 0 kN/m- dan <p' = 21,5° deviator maksimum atau regangan teJah melampaui regangan aksial
(ax.ial strain) sampai sebesar 20%.
Seperti telah disebutkan, dalam uji unconsolidated undrained,
Tegangan o 1, saat runtuh kN/m2 320 630 960 drainase tidak diizinkan selama proses pengujian. Pertama..teg~gan
Tegangan o 3, saat runtuh kN/m2 200 400 600 sel (cr3) diterapkan, setelah itu tegangan deviator (~o) dtker.Jakan
Tegangan 0 1', saat runtuh kN/m2 218 430 660
sampai contoh tanah runtuh. Dalam pengujian ini:
Tegangan 0 3', saat runtuh kN/m2 98 200 300
~ (Oa + 03)r kN/m2 260 515 780 tegangan utama mayor total = cr3 + /lcrr =<11
• ~ (Oa' + 03')r kN/m2 158 315 480 tegangan utama minor total = <13
Vz(Oa'· 0J')r=Y2(o,. 0"3)r kN/m2 60 ] 15 180 · · ·· nsolidated undrained,
B1la tanah Jenuh, UJI unco (L\0() )'llll
menghasilkan tegangan deviator pada sat kerun~ .
(b) Uji Triaksial Unconsolitktted Undrained praktis sama, seolah-olah mengabaikan tegan~~ :;.. pns
. l!ji triaksial ~engan c~ra unconsolidated undrained (tak terkon-
bentuk selubung kegagalan tegangan total kual get# .-a
horizontal atau <p = 0 (Gambar 5.25). Persamaan .
sohdast-tak terdratnase ), d1gunakan untuk menentu kan kuat ge ser
kondisi undrained dapat dinyatakan dalam persamaan·
tanah lempung pada kondisi as1inya (di dalam tanah), di mana angka
352 353
Dalam Gan1bar 5.33, terlihat bahwa nilai batas atas dan bawah Masalah lain yang menyangkut k
. . h "uat geser la h I
adalah kon d ISJ tan a . lempung yang tid k na empung
k'llmpulan kurvanya tidak berbeda jauh. Karena itu. nilai rata-rata
dapat digunakan untuk mengestitnasi kuat geser undra;ncd tanah lempung retak-retak, lapisan tanah yang be
. .f p d
t. sem~uma, misalnya
, r apts-1apts tanah .
lempung overconsolidated.
tcmpung sensttJ -· a a kond:isi ini Jempu .
b .
· ng Jasanya m ' orgamk,
Bjerrun1 dan Simon (1960) juga n1cnyarankan hubungan antara retakan, kotoran, dan 1nasalah lainnya yang be k.b 1
engan?ung
pcngujian tanah di Jaboratorium. ra at menyuhtkan
culp' dan indeks cair (Ll) untuk letnpung laut Non"'egia, seper1i yang
terlihat dalarn Gan1bar 5....,4. Keadaan 1nengapung untuk tanah Kerusakan.
contoh bend a UJ. i (sample
·
d1•
1 1
s ur'Jance) JUga
.
lempung terjadi pada indeks cair yang sangat tinggi. Karena itu, mcrnpengaruht
. kuat geser tanah lempung K t·'k-
· e 1 a tanah ]em sangat
Jempung Nor\vegia ini n1c1npunyai nilai banding cufp' kira-kira 0,1 diambJI dengan tabung contoh di dalam tanah 1 pung
· k I b"h ' empung akan
sampai 0, 15. Kenurngkinan akan diperoleh perbedaan nilai cufp ·, mendenta
. . e e 1 an tekanan dan regangan terutam d' 1 k .
. . a I o as1 sekttar.
tergantung dari 1nacan1 pengujian yang dilakukan, seperti dari uji dmd1ng tabung. ..Aktbat. dan . gesekan
. .antara dinding ·tabung cantoh dan
triaksial, geser kipas atau geser langsung. tanah,
. . benda UJI menJadt
. la1n dan kondisi aslinya · Hal 1 ·
am yang
terJadt pada \Vaktu perstapan benda uji seperti: pelepasan dari tabung
pemotongan maupun waktu penc~~akan, juga merupakan faktor yan~
menyebabkan kerusakan benda UJI. Lempung plastisitas rendah dan
lempung dengan sensitivitas rendah sangat mudah mengalami
kerusakan contoh benda uji. Pada lempung sensitivitas tinggi.
kemungkinan kerusakan contoh benda uji lebih rendah.
tanah 1 eampaJ 5 - -
0,4 ,-----....-----r------.~-- ....
0,3
p • (C.,Ip'~
(C.)p'~
3 Cufp' •
0,2
•• •
2 0,1 •
•
oL-~--~----~----~~--~
0 . 1 2 3
1 1~----2~--L--~L-~~~~
~ 8 10 cU'(U)
OCR
Ada beberapa masalah yang perlu diperhatikan dalam pengujian / tahlp 11 ',,
tanah lempung dengan cara consolidated undrained ini, yaitu: tahlp I
Pertama, untuk memenuhi persyaratan tekanan air pori selama •
Masalah kedua, yang tak sering disebutkan, hasil dari percobaan . d (UJdd 1971).
untuk menentukan parameter kuat geser tegangan efektif dan ·· nsolidated undraur~
Garnbar 5.35 Conloh perencanaan kond•s• eo
parameter kuat geser tegangan total, diperoleh dari beberapa pengujian
360 361
2 2 digunakan.
ini~ garis Kr (yaitu garis selubung kegagalan
p clan q) sudut sebesar a dengan
Dari 5.38, dapat dilihat: 5.1 KOEFISIE TEKANAN
(COEFFICIENT OF LA
(5.35) REST) (Ko)
•"=tga
Pada cairan, tekanan ·,._
(5.36) sama besar. Pada tanah, tekanan
dengan tekanan vertikal. Nilai : 1 ,
-•+X("-a-llw) K= (J.j
~.
)+lla (5.37)
(5.38)
.•'
'
I
' .
t,. !
*
48~
0.7
o.e ~o.a&
0.6
'~"
0.4
366 367
memadai. Kemudian 1z berkurang sedikit bila indeks plastisitas Bcban normal (kN) 0,20
0,40
bertambah, dengan nilai h terendah 0.32 untuk indeks plastisitas = 80. Bcban gcser pada kcruntuhan (kN) 0,205 0,80
0,26
Perlu diingat bahwa data di atas didasarkan pada pengamatan 0,355
laboratoriurrl pada benda uji terkonsolidasi. . Jika benda uji yang sa~a diuji dengan triaksial kom .
Kelakuan tanah di lapangan sangat komplcks. Laptsan yang
tegangan se) 100 kN/m , tentukan tegangan aksial prest dengan
beberapa meter berada di atas Iapisan lernpung lunak sering dalam kcruntuhannya. total pada saat
kondisi overconsolidated dan Ko dapat 1nempunyai nilai yang tinggi.
Kemudian Ko ini akan berkurang dcngan kedalatnannya bila OCR
berkurang, sampai nilainya sa1na dengan pada letnpung nonna/ly Pe11yelesaian:
consolidated, yaitu ketika OCR= I. 2
Luas dari kotak geser = 3600 mm tegangan-tegangan yang bekerja:
,
0.8 • 56 I 1I 223
57 72 99
0.7 0
18 0
0.1
0 •
° Ko =0,44 + 0 ,42 (P//1 00)
Ko o oo I Dari penggambaran garis selubung kegagalan (Gambar C5.9), dapat
0.5 8 • diperoleh: Cu = 45 kN!tn ;
2
<llu = 14,5°.
t......--"""'• • ' 0
0
0.4 ••
0.3 200~------~~------~--~---r------~
• Contoh tanah asli
0.2 o Contoh tanah tidak asli atau
contoh direkonsolidast di labo-
ratorium dari tanah endapan "'(kN/m~ J..------4-----Ht.----t---~
0.1
o~~--~~~~~~--~~--._~~
o 10 20 30 40 50 eo 10 Ill so 100 110
-
lndeks Plastisitas (PI)
· Gamhar SA2 Hubungan Ko dan indeks plastisitas yang diperoleh dari uji Cu= 45 kNJm2
laboratonum (Massarsch, I 979). 0
•
100
Contoh soal 5.9:
Gambar CS.9.
Hasil-hasil pengujian yang diperoleh dari pengujian geser
••
langsung ukuran 60 mm x 60 mm pada tanah len1pung berpasir adalah
seperti berilrut ini;
tnaksial dengan, o 3 = 100 kNtm·. Untuk mene::z) deopl sudut
Mohr, gambarkan garis lewat D (<T3 = 100
•
•
-
371
370
penyelesaian:
Penyelesaia11:
(a) Dari penggarnbaran lingkaran I\1ohr (Gan1bar CS.ll), garis
600 , - . - - - - , - - - - , - - - . - -__ .,..___
selubung kegagalan rnemberikan sudut gcsek dalarn Q>u = oo dan 1:
7
(kN/m )
2
Cu = 70 kN/rn • 2 400
(b) Dari hasil uji geser langsung Inen1berikan cd =40 kN/m dan cpd ==
•
100 0u• 0
Gambar CS.l2.
..
(c) Besarnya sudut gesek dalmn untuk tnlJauan tegangan totaL Jlka
diketahui <p' = 35° 300
(d) Besamya sudut bidang runtuh er.
Penyelesaian:
(a) dan (b). 100
Secara analitis:
•
0
(Ot - 03)f = o3r' [(crt'lcr3')mak - 1]
, 0 200 400 600 800
=0 3r- ~ur = 150-70 =80 kN/n1~ o, a' (kN!m')
2 •
375
374
Pada tabel di atas nilai AB= ~ud(~a1 )
2
660 kN/m •
Nilai A dihitung dengan Persantaan (5.30) : A =ABIB
A =flu/flo 1 =(660 - 490)/585 =0,29 Gambar variasi tegangan deviator denga
pada Gambar C5.14a. n regangannya, dapat dilihat
Penyelesaian:
0,4
(a) B = ~u/flcr3 = 120/300 = 0,4 (tahap pertama pengujian, sebelum
bekerjanya tegangan deviator) 0,2
Karena nilai B < 1, tanah dalam kondisi tidak jenuh.
(b) Untuk menggambar variasi tegangan deviator dengan regangan, A 0,0
0 5 - 10 15 20
Reg~,.n(')
25
fllllo (%)
2
flu 1 (kN/m )
2,5
30
5
30
7,5
0
10 15
-40 -110 -180
20 -0,4 -- -
2
(Aat) (kN/m ) 200 420 620 750 900 950 -0,6
AB 0,15 0,07 0 -0,05 -0,12 -0,19
A 0,38 0,18 0 -0,13 -0,30 -047 Gambar cs.t4b.
'
-76
377
Contoh soal5.16:
Sejun1Iah contoh benda uji tanah lanau. 1nasing-nu1 ing dengan berat
165 gran1 dan kadar air _om. dipadatkan ke dalarn silinder cetakan
yang n1e1npunyai volurne "'~7 rnl. Berat jeni tanah Gs = 2,65. Bend a uji
ken1udian diuji dalan1 alat triak ial. yang tnenghasilkan data sebagai ----- ,.....
'\ \
200 ... ,
berikut: \
'' '
0 ' ' \
\\
..,el (a.~} 'olume sclruna ,•olumc .)elama Saal runluh Saat runtuh
kon olidasi p 'ngo-ec;er.m
-.;: c- -
'
(kN/m*)
,
(k /m·) ml ml Gambar CS.IS.
(a) Kedua garis selubung kegagalan digatnbarkan dalan1 Gantbar Volurne saat kegagalan = 87-2 - 85 ml
cs.ts. Volun1e rongga pori -- 85-51,9
- 33,1 ml
(b) Hitungan dilakukan dengan rnenggunakan tabel sebagai berikut: Angka pori e - 33,1/51,9 - 0,638
- 0,2 X 2,65/0,638 : 83'1
Y2 (a, - 03) Y2 (cr, + cr3)- Ua Y2 (cr 1 + cr3)- Uw X SOA>
s - . ...-G/e
Gambar 5.161 daD
140 140 383 8'1 di-plot dalam
210 294 0,76 - Hasil dari hitungan-hitungan
280 505 537 0,79 88 Gambar 5.16b.
691 0,82 90
380 381
Tabel Cll.2.
0 200 300 400 480 510 500 550 580 560 Tanah X
300 t--~
Koefisien tekanan pori A L\u
TanahX 0 0.45 0,60 0.65 0,59 - - 0.45 0,33 0,31
Tanah Y 0 0.66 0,70 0.72 0,78 0.85 0,85 -
'
- -
Dari nilai A yang telah dihitung. kemudian di-plot pada Gambar 100
C5.17b dan Gambar C5.17c. Dari bentuk kurva Gantbar C5.17a
sampai Gambar C5.17c, dapat disimpulkan bahwa tanah X adalah 0
overconsolidated dan tanah Y adalah nonnally consolidated. 0 2 4 6 8 10
Regangan aksial (%)
Gambar CS.17b.
500
6a dag t::.u
(kN/m )
400
1,0
Tanah Y
Tanah Y 0,8
. A 0,6
Tanah X
0 ~--~--~--~--~--~--~--~--~ 0,4 .,_
0 8 16 24 32
Regangan aksial (%)
Gambar C5.17a.
•
0 300 400
• 0 100 200
G• • as (kN/m '
Gambar cs.t7c.
382 ' 383
Gambar C5.18.
384 385
q q
•
6. aa • - Aa1 Ao 1 >0
t
Ao3 • 0
Aa1 • 0
!J.aa < 0
c r----:!J.:-=a~,~
- =:!J.~a~------ P
B
A
450
CT p (a)
'
q
Gambar 5.43 (a) Lingkaran Mohr yang bcrurutan. A a,> 0
(b) Lintasan tcgangan . 6 a1 • 0 Aa3 '"' 0
•
6aa < 0
= Y2{ (cr1-u)-(a3-u)}
K>t
•
= Y2 (a, - a 3 ) (5.46)
Perhatikan pada Persamaan (5.46), bahwa pada tinjauan tegangan
•
efektif q = q' = Y2 (cr1 - cr3). Sebuah Iintasan tegangan memberikan
gambaran urutan dari kedudukan tegangan yang berturutan. Gambar Gantbar 5.44 Lintasan tegangan
S.44a menyajikan lintasan tegangan yang berawal dari kondisi cr1 = 0"3, (·a) mula-mula Ot = 03:
(b) mula-mula o, > 0 3 > o·•
~ (-03
(c) mula-muI a v -
= o.
386 I 387
I
yang n1erupakan kondisi awal yang ~mutnt~y~ digu.n~kan dalam Garis Kr ini membuat sudut a dengan sumbu tegan
banyak tipe pengujian laboratoriunl. J)an kond1s1 .awal nu, kemudian · b · gan normal Dari
Gambar 5 .4 5 , d apat d 1 entuk persamaan sebagai berikut ·
biasanya tegangan o 1 dan o3 diubah dengan kencukan tegangan yang
BC (o 1r'- o 3r')/2
satna (~o 1 = ~03 ), atau cara yang lain dapat dengan tnengubah salah tg a = --~ = --~--
satu tegangan utatnanya dcngan n1engusahakan tegangan utama yang oc: (crtr'+cr3r ') /2 (5.48)
lain tetap (n1isalnya 6.o 1 positif sedangkan ~0"3 = 0\ atau ~03 negatif dengan crtr' dan cr3r' adalah tegangan utama pada saat kegagalan.
• sedangkan ~o 1 = 0). Tentu saja cara yang lain dapat juga digunakan, Selanjutnya,
•
5.44c n1enunjukkan pembebanan yang dimulai dari cr1 = 03 = 0. tg a= s1n q> (5.50)
Selama pembebanan, o 1 dan cr3 ditan1bah dengan perbandingan yang
konstan.
Lintasan tegangan tidak mesti berupa garis lurus. Sebagai
contoh, bila tegangan-tegangan yang diterapkan sedemikian sehingga + = O't
~cr 1 = A (~cr3 ) , hasilnya adalah lintasan tegangan yang tidak lurus.
1 2
(a)
Lintasan tegangan dapat berupa beberapa seri garis lurus yang .. .
.......
• •
•• •• •
..J •, .. 0'
berhubungan. Dua pembebanan yang berbeda, mungkin hanya . : .· . -
-t·.·
.• :-• .•
3
T • •• ••
mengikuti satu kurva yang sama dalam bidang p - q. Akan tetapi,
satu dari bebannya mungkin berupa penambahan tegangan, sedangkan
t
yang lain pengurangan tegangan. Untuk menghindari pengertian yang
salah, tiap tegangan sebaiknya diberikan tanda panah untuk
menunjukkan pengertian dari tipe pembebanannya.
Gambar 5.45 menunjukkan gambar beberapa lingkaran Mohr (b)
pada sistem koordinat -r dan cr. Jika titik-titik dengan absis p dan
Ofdinat q dari masing-masing lingkaran Mohr dihubungkan maka
hasilnya adalah Jintasan tegangan yang dinyatakan dengan garis AB. ·
Garis lurus yang menghubungkan titik awal 0 dengan titik B (titik q'
tegangan pada lingkaran Mohr saat kegagalan), disebut garis Kc. Bila
tegangan lateral ditinjau pada kondisi tcgangan saat kegagalan.
_ <J3r '
Kf - ' (5.47)
Osr pad kondisi JcegagaJan.
Gambar 5.45 Lintasan tegangan a
388 389
1- K
=--
1+ K (5.54)
p'
dengan K = cr3/cr1. Bila 0 1 = 03 maka K = l. Lintasan tegangan K = 1,
Gambar 5.46 Hubungan gans Kcdengan selubung kcgagalan Mohr. adalah kondisi tegangan i sotropis tanpa tegangan geser.
Di dalam uj i oedometer (konsolidasi), karena regangan lateral
Dari Gan1bar 5.46, persamaan garis Kcadalah: nol, nilai K = Ko (yaitu sama dengan koefisien tekanan tanah diam).
qr' =a . + pr, tg a ' (5.51) Lintasan tegangan dengan tanda Ko dapat digunakan juga untuk
\
(Sj7)
~~ sini, selanjutnya nilai-nilai parameter kuat geser c' dan q>'
dapat d1h1tung. Penggunaan yang lain dari diagram p _ q adalah untuk
memperli~atkan baik lintasan tegangan total (total stress path = TSP)
maupun hntasan tegangan efektif (effective stress path = ESP) pada
392 393
•
-
q q
I Sedlmentasl dan
pengambflan contoh
koneolida&J
1.-)<,-- dl lapangan
I ',,
''
0
0
v '
L.::::::::..--------/--7 !1,' Uv
p' p'
AC :: kompresi Aksial , ev bcr1ambah ""I I
kedudukan contoh di laboratorium set>elum pengujlan LE pcrpanjangan lateral, CJv totap· m~ ... eap
=
AE c: perpa · • '"urang
nJangan akslal, o... be~urang , tetap
LC • kompresi lateral , Clv letap; Clll ~h
Kt (pcrpanjangan)
Gambar 5.49 Lintasan tcgangan sclama scdimcntasi dan akibat pcngambilan contoh
bcnda uji. pada Jcmpung normally consolidntrd, dcngan Kn < 1. -q •
•
394 395
•
600 0
0
Ko > 1 150 70
260 136
280 194
Gambar 5.52 Lintasan tegangan selama komprcst aksial dari Iempung overcon- 330 261
solidared. 334 (runtuh) 297
Dalan1 banyak masalah, dijutnpai air di dalam tanah pada (a) Gambarkan lintasan tegangan efektif pada saat keruntuhan.
kondisi statis. Jadi, tekanan air pori awal U0 yang bekerja pada benda (b) Dengan menggambarkan sebuah lintasan tegangan pada diagram
uji perlu diperhitungkan. Maka, terdapat tiga macam lintasan yang sama, tentukan tegangan utama maksimum, di mana benda
tegangan yang harus digunakan yaitu ESP, TSP, dan (T- u0 ) SP uji yang identik akan mengalami keruntuhan, jika sesudah
(lintasan tegangan dari tegangan total dikurangi tekanan air pori 2
dikonsolidasi dengan tegangan sel 600 kN/m benda uji lalu
statis). Ketiga lintasan tegangan diperlihatkan dalam Gambar 5.53, digeser pada kondisi drainase terbuka (drained) dengan tekanan
untuk lempung nonna/ly consolidated dengan tekanan air pori awal u0
balik (back pressure) nol.
dan dengan sistem pembebanan kompresi aksial.
(c) Secara sama, dapatkan pengaruhnya terhadap tegang:m ~tama
maksimum saat keruntuhan~ jika pada tahap konsohdasl d~
q
penggeseran soal (b) dilakukan tekanan balik sebesar 200 kN/m .
Penyelesaian •·
lini•t.n t~
(ESP) (j3 '= (j3- u (j I' p' =Yz (Ot' + 03') q =~ (a1• ;- a3')
2 (kN/m·)
'
(kN/m-) (kN/m )
(kN/m2)
llntaun tegangan 600 0.00
total (TSP) 600 600 75
'' 680 605
/
/
,;' 530 130
/ /
'' 724 594
/ 464 140
• oa' Ot p,p' 686 546
406 165
669 504
339 167
Gambar 5.53 Kedudukan ESP TSP d (T J 470
fidated (Lambe, 1967). ' ' an - Uo) SI untuk lempung normally conso- 303 637
•
• .tmal tanah din tantulaln ap~~lcah tanu m.upakan
belbutir aura tau berbutir h•lus
organ• ~- .
. . . . . . . . . . . . ._~(PI) Ta•e~Nr~Mft~r._..,., Jabll .,...,..., tam. d•o-n Tanah bertaati' hak!s. Labih Uri SO. ll•:ruat ..,....._.,
_._, ...............u.Udlt*
!!!!. .. ,...,~ ........ 50ti bll• u,lftgDif plda MMolft 10. ~~=50~
be; ill tNIIrn tGbll.-beidlu -ws.Wt Art o mm) •
no. 200 (<50~ btrll butifan totlt, btfdame•r U.ng
clad o.m .....~~
............ ~;
UJ,.. ..... ............. r..... u.-PL
p1ll1 Wll•n I.,JJit UJiuml
cl*tbutl butran
la~Mdnr
Mempun~ liftbol
Lakukan LL din PL
pada blltiran II'Jdllt ~ma,bau, •
.. ~ ..•. "
.... ....... ·-r.:~lllul
bale buNfr
dlam'.::l .......
......... dl98fft **cl•gram ~ IAnarvan• ~~
- fll<4 4CPI<7
SW SP
PI <4 4 <PI <7
~~-~·-
PI> 1 OL ML OH MH
)
• •