Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN UMUM DAN STRATIFIKASI SOSIAL PROVINSI

SULAWESI UTARA
(Tugas ini untuk memenuhi salah satu mata kuliah Keperawatan Antropologi)

Disusun:
Aldy Nugraha S (P17320117076)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

2019
A. Gambaran provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sulawesi Utara terletak di wilayah paling utara pulau Sulawesi,
dan dikenal sebagai provinsi kepulauan. Ahli geologi Indonesia yang
merumuskan geomorfologi Pulau Sulawesi sebagaimana dikutip oleh
Tazrief Landoala (2013) menjelaskan bahwa secara geologi, pulau Sulawesi
merupakan wilayah yang geologinya sangat komplek, karena merupakan
perpaduan antara dua rangkaian orogen yaitu Busur kepulauan Asia timur
dan sistem pegunungan sunda.
Sederhananya boleh dikata bahwa busur Sulawesi Barat lebih
vulkanis, dengan banyak gunung berapi aktif di Sulawesi Utara dan vulkan
mati di Sulawesi Selatan. Sedangkan busur Sulawesi Timur, tidak ada sisa-
sisa vulkanisme, tapi lebih kaya mineral. Sumber- sumber minyak dan gas
bumi dari zaman Tertiary tersebar di kedua busur itu, terutama di Teluk
Tomini, Teluk Tolo, Teluk Bone, serta di Selat Makassar. Perbedaan
geomorfologi kedua pulau yang bertabrakan secara dahsyat itu menciptakan
topografi yang bergunung-gunung, di mana satu barisan gunung segera
diikuti barisan gunung lain, yang tiba-tiba dipotong secara hampir tegak
lurus oleh barisan gunung lain. Hal ini kurang lebih seperti kalau taplak
meja disorong dari beberapa sudut dan arah sekaligus. Makanya jarang
dijumpai pemandangan seperti di Jawa, Sumatera, atau Kalimantan, di mana
gunung-gunung seperti kerucut dikelilingi areal persawahan atau hutan
sejauh mata memandang. Kecuali di Sulawesi Selatan (itupun di selatan
Kabupaten Enrekang), tidak ditemukan hamparan tanah pertanian yang rata
sebagaimana yang ada di wilayah ini. Sederhananya, Sulawesi adalah pulau
gunung, lembah, dan danau, sementara dataran yang subur, umumnya
terdapat di sekeliling danau-danau yang bertaburan di keempat lengan pulau
Sulawesi. Ekologi yang demikian ikut menimbulkan begitu banyak
kelompok etno-linguistik. Setiap kali satu kelompok menyempal dari
kelompok induknya dan berpindah menempati sebuah lembah atau dataran
tinggi di seputar danau, kelompok itu terpisah oleh suatu.
Sulawesi Utara memiliki posisi strategis karena berhadapan
langsung dengan kawasan Asia Timur (Cina, Jepang, Korea Selatan,
Taiwan, ASEAN) dan Pasifik yang menjadi pusat perdagangan dan
pertumbuhan ekonomi regional. Kondisi ini menciptakan iklim yang
menarik bagi para wisatawan, pelaku bisnis, dan para investor domestik dan
internasional untuk berkunjung di Sulawesi Utara.
B. Stratifikasi Masyarakat Sulawesi Utara
Orang Minahasa adalah suatu suku bangsa yang mendiami suatu
daerah pada bagian timur laut jazirah Sulawesi Utara. Dalam ucapan umum
orang Minahasa menyebut diri meraka Orang Manado/Touwenang,
Minahasa, atau Kawanua. Sedangkan Suku Minahasa adalah salah satu suku
bangsa di Indonesia. Mereka berasal dari Kabupaten Minahasa provinsi
Sulawesi Utara. Suku Minahasa sebagian besar tersebar di seluruh provinsi
Sulawesi Utara. Suku Minahasa terbagi atas sembilan subsuku:
1. Babontehu
2. Bantik
3. Pasan Ratahan
4. Ponosakan
5. Tonsea
6. Tontemboan
7. Tondano
8. Tonsawang
9. Tombulu
Di antara sembilan subsuku di atas, yang termasuk subsuku terbesar
adalah : Tontemboan, Tonsea, Tombulu, dan Bantik. Minahasa berasal dari
kata "MINAESA" yang berarti persatuan, yang mana zaman dahulu
Minahasa dikenal dengan nama "MALESUNG". Menurut penyelidikan dari
Wilken dan Graafland bahwa pemukiman nenek moyang orang Minahasa
dahulunya di sekitar pegununggan Wulur Mahatus, kemudian berkembang
dan berpindah ke Mieutakan (daerah sekitar tompaso baru saat ini). Orang
minahasa yang dikenal dengan keturunan Toar Lumimuut pada waktu itu
dibagi dalam 3 (tiga) golongan yaitu :
1. Makarua Siow : para pengatur Ibadah dan Adat
2. Makatelu Pitu : yang mengatur pemerintahan
3. Pasiowan Telu : Rakyat
Berdasarkan penyelidikan Dr. J.P.G. Riedel, sekitar tahun 670 di
Minahasa telah terjadi suatu musyawarah di watu Pinawetengan yang
dimaksud untuk menegakkan adat istiadat serta pembagian wilayah
Minahasa. Pembagian wilayah minahasa tersebut dibagi dalam beberapa
anak suku, yaitu:
1. Anak suku Tontewoh (Tonsea) : wilayahnya ke timur laut
2. Anak suku Tombulu : wilayahnya menuju utara
3. Anak suku Toulour : menuju timur (atep)
4. Anak suku Tompekawa : ke barat laut, menempati sebelah timur
tombasian besar
Pada saat itu belum semua daratan minahasa ditempati, baru sampai
di garisan Sungai Ranoyapo, Gunung Soputan, Gunung Kawatak, Sungai
Rumbia. nanti setelah permulaan abad XV dengan semakin berkembangnya
keturunan Toar Lumimuut, dan terjadinya perang dengan Bolaang
Mongondow, maka penyebaran penduduk makin meluas keseluruh daerah
minahasa. hal ini sejalan dengan perkembangan anak suku sepert anak suku
Tonsea, Tombulu, Toulour, Tountemboan, Tonsawang, Ponosakan dan
bantik. Di Minahasa sejak dahulu tidak mengenal adanya pemerintahan
yang diperintah oleh raja. Yang ada adalah:
1. Walian :Pemimpin agama / adat serta dukun
2. Tonaas : Orang keras, yang ahli dibidang pertanian, kewanuaan,
mereka yang dipilih menjadi kepala walak
3. Teterusan : Panglima perang
4. Potuasan : Penasehat
Sebutan "SI TOU TIMOU TUMOU TOU" dalam bahasa Minahasa
artinya: "Manusia hidup untuk menghidupkan manusia". Ini jadi moto
keturunan Minahasa asli. Kata 'Tou' berarti manusia di bahasa Minahasa.
'Timou' berarti hidup. 'Tumou' berarti mengembangkan, merawat dan
mengajar. Filosofi kehidupan yang berasal dari Minahasa tua ini jadi sering
dikutip oleh almarhum Dr. G.S.S.J. Ratu-Langie (Dr. Sam Ratulangi, 1890-
1949), seorang filosof Minahasa, guru dan pahlawan nasional di Indonesia.
Pulau Sulawesi, dulu dipanggil Celebes, terletak di kalung mutiara
archipelago Indonesia, terbentuk seperti salah satu bunga anggrek. Sulawesi
Utara, sesuatu daerah yang indah, terletak di bagian utara timur Sulawesi,
mencakup 27.515 km persegi yang terdiri dari empat daerah - Bolaang
Mongondow, Gorontalo, Minahasa dan kepulauan Sangihe danTalaud.
Sulawesi Utara juga terkenal oleh sebab tanahnya yang subur yang menjadi
rumah tinggal untuk berbagai variasi tanaman dan binatang, didarat maupun
dilaut. Tertutup dengan daunan hijau pepohonan kelapa dan kebun-kebun
cengkeh, tanah itu juga menyumbang variasi buah-buahan dan sayuran yang
lengkap. Fauna Sulawesi Utara mencakup antara lain binatang langkah
seperti burung Maleo, Cuscus, Babirusa, Anoa dan Tangkasii (Tarsius
Spectrum). Untuk melindungi fauna ini, sebuah kebun alam telah di
berdirikan. Taman laut yang sangat menakjubkan menyelenggarakan
petualangan dibawah air. Variasi yang luar biasa dalam bidang panorama
dan cara kehidupan orang tertempat yang memiliki tradisi yang unik akan
memikat pengunjung dari luar. Penduduk Minahasa adalah orang Kristen
yang ramah dan salah satu suku-bangsa yang paling dekat dengan negara
barat. Hubungan pertama dengan orang Europa terjadi saat pedagang
Espanyol dan Portugal tiba disana. Tetapi hanya saat orang Belanda tiba,
agama Kristen tersebar terseluruhnya. Tradisi lama jadi terpengaruh oleh
keberadaan orang Belanda. "Minahasa" berasal dari confederasi masing-
masing suku-bangsa dan patung-patung yang ada jadi bukti sistem suku-
suku lama. Sulawesi Utara jadi salah satu produsen kelapa, cengkeh dan
pala yang terbesar di Indonesia, yaitu menambah pada kekayaan alamnya
DAFTAR PUSTAKA

http://sigarlaki.wordpress.com/2007/10/28/asal-usul-suku-minahasa/
http://www.sinarharapan.co.id/feature/wisata/2003/025/wis02.html
http://www.sinarharapan.co.id/feature/wisata/2004/0729/wis01.html
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=11&mnorutisi=7
http://sigarlaki.wordpress.com/2007/10/28/asal-usul-suku-minahasa/
http://sigarlaki.wordpress.com/2007/10/28/asal-usul-suku-minahasa/
http://sigarlaki.wordpress.com/2007/10/28/asal-usul-suku-minahasa/
http://www.sinarharapan.co.id/feature/wisata/2003/025/wis02.html
http://www.sinarharapan.co.id/feature/wisata/2004/0729/wis01.htm

Anda mungkin juga menyukai