Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

KECEPATAN REAKSI DAN KENAIKAN TITIK DIDIH

KELOMPOK B4
Pieter William Supusepaa1)
1)
Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik
Soegijapranata, Semarang
Diterima: Kamis, 12 September 2019

ABSTRAK
Kecepatan reaksi atau yang sering disebut dengan laju reaksi dinyatakan dengan reaksi kimia
yang berlangsung dalam satuan per detik. Sedangkan kenaikan titik didih ialah meningkat nya
temperatur dimana tekanan uap setara dengan tekanan atmosfer. Tujuan dilakukan nya praktikum
ini adalah supaya dapat mengetahui pengaruh konsentrasi dan temperatur terhadap kecepatan
reaksi suatu zat dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju atau kecepatan reaksi,
mengetahui pengaruh jenis zat terlarut, jenis larutan, dan konsentrasi larutan terhadap kenaikan
titik didih suatu zat. faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi seperti temperatur, suhu,
luas permukaan sentuh, konsentrasi larutan, sifat dan keadaan zat pereaksi , tekanan dan
katalisator sedangkan faktor yang mempengaruhi kenaikan titik didih adalah konsentrasi, harga
kb.alat yang digunakan untuk praktikum kali ini ada tabung reaksi , pipet volum, pipet pilleus, rak
tabung stopwatch, label kertas, termometer, beaker glass, neraca analtik, pengaduk, hot plate,
dan masih banyak lagi. Kemudian bahan yang digunakan ada larutan perak nitrat (AgNO3) 0,01 N,
asam klorida (HCl) 0,5 N, aquades, gula pasir (untuk kelompok B1, B2, dan B3), dan garam NaCl
(untuk kelompok B4, B5, dan B6),.
Kata kunci: Faktor, Laju Reaksi, Titik Didih.

a
19.I1.0093
1
PENDAHULUAN Bahan-bahan yang digunakan dalam
percobaan pengaruh konsentrasi sebagai

TINJAUAN PUSTAKA faktor kecepatan reaksi adalah larutan perak

Praktikum kali ini akan membahas mengenai nitrat (AgNO3) 0,01 N, asam klorida (HCl) 0,5

laju atau kecepatan reaksi dan kenaikan titik N, dan aquades.

didih. Dimana Kecepatan reaksi atau yang


sering disebut dengan laju reaksi dinyatakan 1.1.2. Temperatur sebagai Faktor

dengan reaksi kimia yang berlangsung dalam Kecepatan Reaksi

satuan per detik sedangkan kenaikan titik 1.1.2.1. Alat


didih ialah meningkat nya temperatur dimana Alat-alat yang digunakan dalam percobaan

tekanan uap setara dengan tekanan atmosfer pengaruh temperatur sebagai faktor

TUJUAN PRAKTIKUM kecepatan reaksi adalah tabung reaksi, pipet

Tujuan dilakukan nya praktikum ini adalah volume, pompa pilleus, termometer,

supaya dapat mengetahui pengaruh waterbath, pipet tetes, rak tabung reaksi, dan

konsentrasi dan temperatur terhadap stopwatch.

kecepatan reaksi suatu zat dan mengetahui


faktor-faktor yang mempengaruhi laju atau 1.1.2.2. Bahan
kecepatan reaksi, mengetahui pengaruh jenis Bahan-bahan yang digunakan dalam
zat terlarut, jenis larutan, dan konsentrasi percobaan pengaruh temperatur sebagai
larutan terhadap kenaikan titik didih suatu faktor kecepatan reaksi adalah larutan perak
zat. nitrat (AgNO3) 0,01 N, asam klorida (HCl) 0,5
METODE PRAKTIKUM N, dan aquades.

1. Materi 1.2. Kenaikan Titik Didih


1.1. Kecepatan Reaksi 1.2.1. Alat
1.1.1. Konsentrasi sebagai Faktor Alat-alat yang digunakan dalam percobaan
Kecepatan Reaksi kenaikan titik didih adalah beaker glass,
termometer, gelas arloji, timbangan analitik,
1.1.1.1. Alat pengaduk, dan hot plate.
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan
pengaruh konsentrasi sebagai faktor 1.2.2. Bahan
kecepatan reaksi adalah tabung reaksi, pipet Bahan-bahan yang digunakan dalam
volume, pompa pilleus, rak tabung reaksi, percobaan kenaikan titik didih adalah
stopwatch, dan label kertas. aquades, gula pasir (untuk kelompok B1, B2,
dan B3), dan garam NaCl (untuk kelompok
1.1.1.2. Bahan B4, B5, dan B6),

2
2. Metode diletakkan kembali ke dalam rak tabung
2.1 Kecepatan Reaksi reaksi. Seluruh perubahan yang terjadi pada

2.1.1 Konsentrasi sebagai Faktor zat dan waktu yang dibutuhkan untuk zat

Kecepatan Reaksi tersebut bereaksi diamati dan dicatat.

2.1.1.1. Percobaan I
Pada percobaan I, larutan yang dijadikan 2.1.1.2 Percobaan II

sebagai kontrol adalah HCl 0,5 N, dan larutan Pada percobaan II, larutan yang dijadikan

yang dijadikan sebagai variabel adalah sebagai kontrol adalah AgNO3 0,01 N, dan

AgNO3 0,01 N. Semua alat-alat yang akan larutan yang dijadikan sebagai variabel

digunakan dipastikan sudah bersih dari adalah HCl 0,5 N. Semua alat-alat yang akan

kotoran. Semua alat-alat yang akan digunakan dipastikan sudah bersih dari

digunakan dipastikan sudah bersih dari kotoran. Semua alat-alat yang akan

kotoran. Lalu sebanyak 6 buah tabung reaksi digunakan dipastikan sudah bersih dari

disiapkan dan diletakkan pada rak tabung kotoran. Lalu sebanyak 6 buah tabung reaksi

reaksi. disiapkan dan diletakkan pada rak tabung

Tiga buah tabung reaksi pertama diisi reaksi.

dengan masing-masing 6 ml larutan HCl 0,5 Tiga buah tabung reaksi pertama diisi

N, tabung reaksi ke-4 diisi dengan 7 ml dengan masing-masing 6 ml larutan AgNO3

larutan AgNO3 0,01 N, tabung reaksi ke-5 0,01 N, tabung reaksi ke-4 diisi dengan 7 ml

diisi dengan 1 ml larutan pada tabung reaksi larutan HCl 0,5 N, tabung reaksi ke-5 diisi

ke-4 dan ditambah dengan 6 ml aquades, dengan 1 ml larutan pada tabung reaksi ke-4

tabung reaksi ke-6 diisi dengan 1 ml larutan dan ditambah dengan 6 ml aquades, tabung

pada tabung reksi ke-5 dan ditambah dengan reaksi ke-6 diisi dengan 1 ml larutan pada

5 ml aquades. Setelah larutan pada keenam tabung reksi ke-5 dan ditambah dengan 5 ml

tabung reaksi siap, stopwatch disiapkan dan aquades. Setelah larutan pada keenam

dilakukan penuangan, setiap proses tabung reaksi siap, stopwatch disiapkan dan

penuangan. Penuangan dilakukan dengan dilakukan penuangan, setiap proses

cara tabung reaksi ke-6 dituang ke dalam penuangan. Penuangan dilakukan dengan

tabung reaksi ke-1, lalu dengan cepat dituang cara tabung reaksi ke-6 dituang ke dalam

kembali ke dalam tabung reaksi ke-6. Untuk tabung reaksi ke-1, lalu dengan cepat dituang

tabung reaksi ke-5 dituang ke dalam tabung kembali ke dalam tabung reaksi ke-6. Untuk

reaksi ke-2, lalu dengan cepat dituang tabung reaksi ke-5 dituang ke dalam tabung

kembali ke dalam tabung reaksi ke-5. Dan reaksi ke-2, lalu dengan cepat dituang

untuk tabung reaksi ke-4 dituang ke dalam kembali ke dalam tabung reaksi ke-5. Dan

tabung reaksi ke-3, lalu dengan cepat di untuk tabung reaksi ke-4 dituang ke dalam

tuang kembali ke dalam tabung reaksi ke-4. tabung reaksi ke-3, lalu dengan cepat di

Setelah proses penuangan masing-masing tuang kembali ke dalam tabung reaksi ke-4.

tabung reaksi selesai, tabung reaksi


3
Setelah proses penuangan masing-masing dipanaskan hingga suhunya mencapai 50oC.
tabung reaksi selesai, tabung reaksi Setelah mencapai suhu yang dibutuhkan,
diletakkan kembali ke dalam rak tabung tabung reaksi ke-2 dan ke-5 dimasukkan ke
reaksi. Seluruh perubahan yang terjadi pada dalam waterbath dan dikocok secara
zat dan waktu yang dibutuhkan untuk zat perlahan agar suhu dalam kedua tabung
tersebut bereaksi diamati dan dicatat. reaksi homogen dan tidak tumpah. Setelah
suhu larutan dalam tabung reaksi mencapai
2.1.2. Temperatur sebagai Faktor 50oC, tabung reaksi ke-2 dan ke-5
Kecepatan Reaksi dicampurkan. Waktu yang dibutuhkan zat
Semua alat-alat yang akan digunakan sampai mengalami kekeruhan dicatat.
dipastikan sudah bersih dari kotoran. Lalu Setelah itu, waterbath kembali dipanaskan
sebanyak 6 buah tabung reaksi disiapkan hingga suhu mencapai 75oC. Lalu tabung
dan diletakkan pada rak tabung reaksi. reaksi ke-3 dan ke-6 dimasukkan ke dalam
Tabung reaksi ke-1, ke-2, dan ke-3 masing- waterbath yang telah dipanaskan sambil
masing diisi dengan 6 ml larutan HCl 0,5 N, dikocok secara perlahan. Setelah suhu dalam
sedangkan untuk tabung reaksi ke-4, ke-5, tabung reaksi mencapai 75oC, tabung reaksi
dan ke-6 masing-masing diisi dengan 6 ml ke-3 dan ke-6 dicampurkan. Waktu yang
larutan AgNO3 0,01 N. dibutuhkan zat sampai mengalami kekeruhan
Setelah keenam tabung reaksi siap, dicatat.
stopwatch disiapkan. Selanjutnya, tabung Setelah semua proses selesai dilakukan,
reaksi ke-1 dan ke-4 dicampurkan tanpa tabung reaksi diletakkan pada rak tabung
pemansan terlebih dahulu. Waktu yang reaksi dan diamati kekeruhannya dan
dibutuhkan zat sampai mengalami kekeruhan endapannya, kekeruhan larutan dalam
dicatat. tabung reaksi juga dibandingkan satu sama
Setelah itu, waterbath disiapkan. Waterath lain.
diisi dengan air setinggi 6-7 cm dan 2.2. Kenaikan Titik Didih
Semua alat-alat yang akan digunakan gula/garam yang telah mendidih diukur dan
dipastikan sudah bersih dari kotoran. Lalu, dicatat.
beaker glass diisi dengan 100 ml aquades, Sebanyak 2,5 gram gula/garam dimasukkan
lalu didihkan diatas hot plate. kembali ke dalam beaker glass yang sama,
Sembari menunggu air dalam beaker glass lalu diaduk hingga larut seluruhnya. Suhu
mendidih, 2,5 gram gula/garam ditimbang pada larutan gula/garam yang telah
dalam gelas arloji sebanyak 3 kali. Setelah mendidih diukur dan dicatat.
mendidih, suhu pada air diukur Terakhir, sebanyak 2,5 gram gula/garam
menggunakan termometer. Setlah itu, dimasukkan kembali ke dalam beaker glass,
sebanyak 2,5 gram gula/garam dimasukkan lalu diaduk hingga larut seluruhnya. Suhu
ke dalam beaker glass, lalu diaduk hingga pada larutan gula/garam yang telah
larut seluruhnya. Suhu pada larutan mendidih diukur dan dicatat.
4
Kenaikan titik didih larutan dapat dihitung mereasikan satu larutan pada tabung enam
dengan rumus : yang kemudian dituangkan ke tabung satu

∆Td =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
×
1000
× 0,521 hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari
𝑀𝑟 𝑚𝑙
dua menit.dan untuk tabung keempat yang
Ket : Mr Sukrosa (C12H22O11) = 342
dituangkan ke tabung tiga lebih cepat
Mr NaCl = 58,5
bereaksi dibandingkan tabung ke lima yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
dituangkan ke dalam tabung dua. Reaksi
Untuk kegiatan praktikum kali ini, dimulai
yang terbentuk antara NsS2O3 0,1 N dan
dengan materi konsentrasi sebagai faktor
HCl 0,5 N adalah Asam sulfida. Faktor
kecepatan reaksi dan memuat dua kali
yang mempengaruhi kenaikan titik didih
percobaan. Percobaan pertama
adalah konsentrasi, harga kb. Sedangkan
menggunakan larutan HCl 0,5 ml sebgai
Faktor yang mempengaruhi titik didih yaitu
control dan lautan NsS2O3 sebagai variable.
Tekanan, bila tekanan eksternalnya Kurang
Dapat disimpulkan bahwa semakin besar
dari satu atmosfir, maka titik didih cairan
konsentrasi zat-zat yang bereaksi, makin
menjadi lebih rendah dibanding titik didih
cepat pula reaksinya berlangsung. normal. Kemudian apabila tekanan
(Wachrodin, 2016). Dapat diketahui dari eksternalnya Sama dengan satu atmosfir,
cara pengenceran pertama dimana maka titik didih cairan dapat disebut
tabung enam dituangkan ke tabung satu sebagai titik didih normal. Kemudian
mengalami waktu pereaksi yang sangat apabila tekanan tekanan eksternalnya
lama dan hanya sedikit perubahan warna Lebih besar dari satu atmosfir, maka titik
tersebut. Berbeda dengan tabung empat didih cairan akan lebih besar dibanding
yang dituangkan kedalam tabung 3 titik didih normal. Selanjutnya faktor
dimana waktu untuk bereaksi nya suatu kedua yang mempengaruhi titik didih
larutan hanya membutuhkan waktu tidak adalah Jenis Molekul, jika gaya

lebih dari satu menit. Dan hasil antarmolekulnya Relatif kuat,maka titik

percobaan setiap kelompok memiliki nilai didih akan relatif tinggi. Namun apabila

yang berbeda-beda. Hal ini mungkin gaya antarmolekulnya yang relatif lemah,
maka titik didih akan relatif rendah juga.
terjadi dikarenakan beberapa faktor yaitu
(Para’pak Intan, 2014). Untuk percobaan
kesalahan dalam melakukan percobaan
kenaikan titik didih dapat ditarik kesimpulan
atau wadah untuk bereaksi nya sebuah
bahwa semakin tinggi konsentrasi,
larutan terbilang kecil. Kemudian lanjut
kenaikan titik didih larutan semakin tinggi.
kepada percobaan ke dua dimana larutan
Menurut perhitungan ∆𝑇 dari larutan garam
NsS2O3 sebagai kontrol dan larutan HCl
lebih tinggi disbanding larutan gula karena
sebagai variabel. Untuk hasil percobaan ke
massa molekul relative gula lebih tinggi
dua berbeda dengan percobaan satu
dibanding garam sehingga menyebabkan
dimana waktu yang ditempuh untuk
perbedaan nilai pada kenaikan titik didih.
5
KESIMPULAN konsentrasi larutan terhadap
kenaikan titik didih suatu zat.
Dari hasil praktikum diatas, dapat ditarik
b. faktor-faktor yang mempengaruhi
kesimpulan yaitu :
kecepatan reaksi seperti
a. faktor-faktor yang mempengaruhi temperatur, suhu, luas permukaan
laju atau kecepatan reaksi, sentuh, konsentrasi larutan, sifat
mengetahui pengaruh jenis zat dan keadaan zat pereaksi ,
terlarut, jenis larutan, dan tekanan dan katalisator
c.

DAFTAR PUSTAKA Widjaya, D. N. (2015). LAPORAN


PRAKTIKUM Kenaikan titik didih.
Para’pak Intan. (2014). Laporan Kimia Retrieved from
Titik Leleh dan Titik Didih. Retrieved https://www.academia.edu/19646613
from /LAPORAN_PRAKTIKUM_Kenaikan
https://www.academia.edu/9673673/ _titik_didih
Laporan_Kimia_Titik_Leleh_dan_Titi
k_Didih Putri, Laili Mei Ari, Trapsilo Prihandono,
Bambang Supriadi. (2017). Pengaruh
Wachrodin. (2016). KECEPATAN Konsentrasi Larutan Terhadap Laju
REAKSI. Retrieved from Kenaikan Suhu Larutan. Jurnal
http://blog.unnes.ac.id/wachrodin/201 Pembelajaran Fisika: Vol 6; No. 2;
6/05/25/kecepatan-reaksi/ Hal 147-153.

6
1.1. Konsentrasi sebagai Faktor Kecepatan Reaksi

Kelompok Cara HCL konstan Na2S2O3 konstan


pengencer
Waktu(s) Warna + ket Waktu(s) Warna + ket
an

B1 6 dituang 1 191.77 Sedikit keruh 86.40 Sedikit keruh

5 dituang 2 155.47 Keruh 38.13 Sangat keruh

4 dituang 3 27.01 Sangat keruh 30.34 Keruh

B2 6 dituang 1 15.08 Putih keruh 52.48 Putih keruh

5 dituang 2 40.58 Putih keruh 48.64 Putih kesusuan

4 dituang 3 39.83 Putih susu 38.68 Putih kesusuan

B3 6 dituang 1 600 Tidak berubah 97 Sedikit keruh

5 dituang 2 165 Keruh 36 Keruh

4 dituang 3 33 Sangat keruh 32 Sangat keruh

B4 6 dituang 1 722 Sedikit keruh 46 Sedikt keruh

5 dituang 2 207 Keruh (putih) 33 Keruh (putih)

4 dituang 3 33 Keruh (putih pekat) 23 Keruh (putih pekat)

B5 6 dituang 1 600 Tidak berubah 88 Sedikit keruh

5 dituang 2 149 keruh 46 Keruh

4 dituang 3 34 Sangat keruh 32 Sangat keruh

B6 6 dituang 1 600 Tidak berubah 100 Sedikit keruh

5 dituang 2 205 Sedikit keruh 51 Keruh

4 dituang 3 44 Sangat Keruh 36 Sangat keruh

Keterangan HCl konstan : Tabung 1, 2, 3 : 4 ml larutan HCl


Tabung 4 : 5 ml larutan Na2S2O3
Tabung 5 : 1 ml larutan tabung 4 + 5 ml aquadestilata
Tabung 6 : 1 ml larutan tabung 5 + 4 ml aquadestilata
Keterangan Na2S2O3 konstan : Tabung 1, 2, 3 : 4 ml larutan Na2S2O3
Tabung 4 : 5 ml larutan HCl
Tabung 5 : 1 ml larutan tabung 4 + 5 ml aquadestilata
Tabung 6 : 1 ml larutan tabung 5 + 4 ml aquadestilata

7
Keterangan tabel
Tabel hasil praktikum diatas menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi zat-zat yang
bereaksi makin cepat reaksinya berlangsung.(Wachrodin, 2016).

1.2 Temperatur sebagai Faktor Kecepatan Reaksi

Kelompok Jenis tabung + keterangan Waktu (s) Warna Endapan dan


kekeruhan

B1 Tabung 1 (1+4) tanpa pemanasan 32.57 keruh

Tabung 2 (2+5) dipanaskan 50˚C 8.48 Keruh

Tabung 3 (3+6) dipanaskan 75˚C 3.51 Keruh

B2 Tabung 1 (1+4) tanpa pemanasan 6.23 Putih sangat keruh

Tabung 2 (2+5) dipanaskan 50˚C 12.23 Putih sangat keruh

Tabung 3 (3+6) dipanaskan 75˚C 13.85 Putih sangat keruh

B3 Tabung 1 (1+4) tanpa pemanasan 28 Keruh

Tabung 2 (2+5) dipanaskan 50˚C 10 Sangat keruh

Tabung 3 (3+6) dipanaskan 75˚C 8 Sangat keruh (putih susu)

B4 Tabung 1 (1+4) tanpa pemanasan 4 Putih (keruh)

Tabung 2 (2+5) dipanaskan 50˚C 13 Putih (keruh)

Tabung 3 (3+6) dipanaskan 75˚C 3 Putih (keruh)

B5 Tabung 1 (1+4) tanpa pemanasan 32 Putih (keruh)

Tabung 2 (2+5) dipanaskan 50˚C 17 Putih (keruh)

Tabung 3 (3+6) dipanaskan 75˚C 10 Putih (keruh)

B6 Tabung 1 (1+4) tanpa pemanasan 31 Keruh

Tabung 2 (2+5) dipanaskan 50˚C 15 Sangat keruh

Tabung 3 (3+6) dipanaskan 75˚C 9.4 Putih sangat keruh

Keterangan s : second
Keterangan tabel :

8
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi suhu yang pakai untuk memanaskan sebuah larutan, maka semakin cepat
sebuah larutan menguap

1.2. Percobaan Kenaikan Titik Didih


Kelompok Zat terlarut Temperatur (˚C) ∆T (˚C)

B1 Air mendidih 100 -

Air + 2.5 g garam krosok 89 -11

Air + 5 g garam krosok 90 -10

Air + 7.5 g garam krosok 94 -6

B2 Air mendidih 80 -

Air + 2.5 g garam krosok 85 5

Air + 5 g garam krosok 95 15

Air + 7.5 g garam krosok 95 15

B3 Air mendidih 92 -

Air + 2.5 g garam krosok 88 -4

Air + 5 g garam krosok 87 -5

Air + 7.5 g garam krosok 89 -3

B4 Air mendidih 96 -

Air + 2.5 g gula batu 94 -2

Air + 5 g gula batu 94 -2

Air + 7.5 g gula batu 94 -2

B5 Air mendidih 90 -

Air + 2.5 g gula batu 90 -

Air + 5 g gula batu 91 1

Air + 7.5 g gula batu 92 2

B6 Air mendidih 95 -

9
Air + 2.5 g gula batu 92 -3

Air + 5 g gula batu 93 -2

Air + 7.5 g gula batu 93 -2

1.3. Perhitungan Kenaikan Titik Didih

Kelompok Banyak Bahan ∆Td (oC)

BI 2.5 g garam krosok 0.22˚C

5 g garam krosok 0.45˚C

7.5 g garam krosok 0.67˚C

B2 2.5 g garam krosok 0.22˚C

5 g garam krosok 0.45˚C

7.5 g garam krosok 0.67˚C

B3 2.5 g garam krosok 0.22˚C

5 g garam krosok 0.45˚C

7.5 g garam krosok 0.67˚C

B4 2.5 g gula batu 0.04˚C

5 g gula batu 0.07˚C

7.5 g gula batu 0.11˚C

B5 2.5 g gula batu 0.04˚C

5 g gula batu 0.07˚C

7.5 g gula batu 0.11˚C

B6 2.5 g gula batu 0.04˚C

5 g gula batu 0.07˚C

7.5 g gula batu 0.11˚C

Keterangan tabel :

10
Berdasarkan hasil kedua laporan praktikum diatas dapat disimpulkan dengan semakin tinggi
konsentrasi, kenaikan titik didih larutan semakin tinggi.

4.8.1.Perhitungan
Rumus perhitungan

𝐺𝑟𝑎𝑚 1000
Td = × × 𝐾𝑏
𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚𝑙)

Kbair = 0,521 o C

Mr gula = 342

Mr garam = 58,5

Garam krosok 2,5 gram

𝐺𝑟𝑎𝑚 1000
Td = × × 𝐾𝑏
𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚𝑙)

2,5 1000
Td = × × 0,521
58,5 100

∆Td = 0,223 ºC

Garam krosok 5 gram

𝐺𝑟𝑎𝑚 1000
Td = × × 𝐾𝑏
𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚𝑙)

5 1000
Td = × × 0,521
58,5 100

∆Td = 0,445 ºC

Garam halus 7,5 gram

𝐺𝑟𝑎𝑚 1000
Td = × × 𝐾𝑏
𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚𝑙)

7,5 1000
Td = × × 0,521
58,5 100

11
∆Td = 0,667 ºC

Gula batu 2,5 gram

𝐺𝑟𝑎𝑚 1000
Td = × × 𝐾𝑏
𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚𝑙)

2,5 1000
Td = × × 0,521
342 100

∆Td = 0,038 ºC

Gula batu 5 gram

𝐺𝑟𝑎𝑚 1000
Td = × × 𝐾𝑏
𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚𝑙)

5 1000
Td = × × 0,521
0,076 100

∆Td = 0,114 ºC

Gula batu 7,5 gram

𝐺𝑟𝑎𝑚 1000
Td = × × 𝐾𝑏
𝑀𝑟 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑚𝑙)

7,5 1000
Td = × × 0,521
342 100

∆Td = 0,114 ºC

12

Anda mungkin juga menyukai