Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan

Pada praktikum kali ini,praktikan akan melakukan percobaan laju reaksi dengan cara mencari
perbedaan pengaruh konsentrasi zat terhadap kecepatan reaksi. Sebelum memulai
praktikum praktikan harus memakai jas lab dan sarung tangan kenapa memakai jas lab dan
sarung tangan karena untuk melindungi anggota tubuh kita dari larutan kimia yang tentu
saja berbahaya dan bisa berakibat fatal. Kemudian setelah memakai jas dan peralatan alat
pelindung diri, praktikan langsung melajutkan untuk memulai praktikum. Hal pertama yang
dilakukan oleh praktikan adalah menyiapkan 6 tabung reaksi dan 2 buret. Praktikan memberi
tanda pada setiap tabung reaksi dan buret.Setelah ditandai,buret I di masukkan larutan
Na2S2O3. Setelah praktikan memasukkan larutan Na2S2O3 ke dalam buret 1,praktikan
memasukkan buret II dengan akuades. Ditambahkan larutan Na2S2O3 dan akuades ke dalam
tabung reaksi sesuai dengan tabel. Setelah menambahkan larutan Na2S2O3 dan akuades ke
dalam tabung reaksi, praktikan mencampurkan larutan di tabung reaksi setelah diisi untuk
homogenitas. Isi 6 tabung reaksi lainnya dengan masing-masing 1 mL larutan HCl. Siapkan
stopwatch dan mulailah dari tabung reaksi nomor 1. Tambahkan 1 mL larutan HCl dari
tabung yang sudah disiapkan ke dalam tabung reaksi nomor 1. Catat waktu reaksi
menggunakan stopwatch sambil dikocok perlahan. Ulangi langkah-langkah tadi untuk tabung
reaksi nomor 2 hingga 6. Waktu reaksi dimulai saat kedua larutan dicampurkan hingga
terjadi kekeruhan. Catat hasil observasi dan waktu reaksi pada setiap tabung reaksi.
Kemudian praktikan menganalisis hasil praktikum dan bandingkan waktu reaksi antara
tabung reaksi nomor 1 sampai 6.

Setelah praktikan mencari pengaruh konsentrasi zat terhadap kecepatan reaksi,praktikan


melanjutkan praktikum untuk mencari pengaruh temperatur terhadap kecepatan
reaksi.Pertama kali yang harus dilakukan praktikan adalah menyiapkan 12 tabung reaksi.
Tabung I diberi kode: 1, 2, 3, 4, 5, 6.Sedangkan tabung II diberi kode: a, b, c, d, e, f. Setelah
praktikan memberikan kode kepada 12 tabung reaksi, praktikan memasukkan 5 mL larutan
Na2S2O3 ke dalam masing-masing Tabung Reaksi 1 sampai 6. Masukkan 1 mL larutan HCl ke
dalam masing-masing Tabung Reaksi a sampai f. Ambil Tabung Reaksi 1 dan a. Tempatkan
kedua tabung ke dalam water bath pada suhu awal 30 °C. Biarkan dalam water bath selama
2 menit. Angkat kedua tabung dari water bath. Segera tuangkan larutan HCl ke dalam tabung
yang berisi larutan Na2S2O3 di kedua tabung. Catat waktu reaksi yang terjadi. Lakukan
langkah 4 dan 5 untuk setiap pasangan tabung reaksi (2-b, 3-c, 4-d, 5-e, 6-f) dengan interval
kenaikan suhu penangas air sebesar 5 °C setiap kali. Lakukan pencatatan waktu reaksi pada
setiap tahap peningkatan suhu. Rekam hasil waktu reaksi pada setiap pasangan tabung
reaksi. Buat grafik waktu reaksi terhadap suhu penangas air. Analisis hasil percobaan untuk
melihat pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi antara Na2S2O3 dan HCl.

Tujuan dari praktikum kecepatan reaksi adalah agar praktikan dapat mempelajari konsep
dasar tentang kecepatan reaksi sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau pembentukan
produk per satuan waktu, membantu siswa untuk melihat keterkaitan antara konsep teori
yang dipelajari dalam kelas dan aplikasinya dalam situasi praktis di laboratorium, mengamati
bagaimana perubahan suhu dapat memengaruhi kecepatan reaksi, dan praktikum ini
membantu dalam memahami konsep hukum laju reaksi terkait dengan suhu.

Kecepatan reaksi memiliki berbagai manfaat di bidang migas berikut adalah beberapa
manfaat yaitu Inhibitor korosi dalam pipa-pipa dan peralatan di industri migas, kecepatan
reaksi dapat memengaruhi laju korosi. Penentuan dan pemahaman kecepatan reaksi korosi
membantu dalam pengembangan dan penerapan inhibitor korosi yang efektif untuk
melindungi peralatan dan pipa-pipa dari kerusakan. Kemudian ada Enhanced Oil Recovery
(EOR) dalam usaha untuk meningkatkan produksi minyak dari ladang-ladang minyak yang
matang, teknik EOR melibatkan penerapan reaksi kimia untuk meningkatkan aliran minyak.
Pemahaman kecepatan reaksi diperlukan untuk merancang dan mengoptimalkan metode
EOR.

Anda mungkin juga menyukai