Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Pengaruh Kepadatan Lahan Terhadap Ketersediaan Pangan

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah TPB Pendidikan Kewarga Negaraan
Kelompok 3

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Kismiyati El Karimah, M. Si

Disusun oleh :

Hapsari Rafiidah 210110180150

Feni Agustina 220110180239

Apri Nuri Delami 230110180201

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018
Kata Pengantar
Puji dan syukur selalu panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan segala
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah TPB Pendidikan Kewarganegaraan ini
berupa makalah yang Mengambil tema tentang “Prinsip pembangunan berkelanjutan dalam bidang
planet”.

Secara garis besar makalah ini menjelaskan tentang apa itu Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan atau sering dikenal sebagai SDG’s ( Sustainable Development Goals ) dan
bagaimana pengaplikasian dari salah satu tujuan SDG’s dalam kehidupan. Diharapkan makalah
ini dapat membantu kita semua untuk bisa melaksanakan hak dan kewajiban kita selaku agent of
change untuk menjaga dan membangun dunia menjadi lebih baik.

Tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung
pembuatan makalah ini, yaitu ibu dosen selaku pembimbing serta teman-teman semua yang turut
andil dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih, dan berharap semoga Tuhan selalu meridhoi
segala sesuatu yang menjadi usaha kami. Amiin.

Pangandaran, 9 November 2018

Penyusun
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
Sustainable Development Goals (SDG’s) yang disepakati tahun 2015
merupakan keberlanjutan dari Millennium Development Goals (MDG’s).
SDG’s menjadi sejarah baru dalam pembangunan global, karena dalam
kesepakatan SDGs dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
ke 70 ini memiliki tujuan pembangunan universal baru yang dimulai pada
tahun 2016 hingga tahun 2030. Menurut Panuluh (2016) SDG’s membawa 5
prinsip-prinsip mendasar yang menyeimbangkan dimensi ekonomi, sosial dan
lingkungan, yaitu 1) People (manusia), 2) Planet (bumi), 3) Prosperty
(kemakmuran), 4) Peace (perdamaian), dan 5) Partnership (kerjasama).
Kesepakatan SDG’s ini memiliki 17 tujuan dan 169 sasaran, berbeda
dengan MDGs yang hanya memiliki 8 tujuan dan 21 sasaran. Secara proses
MDGs juga memiliki kelemahan karena penyusunan hingga implementasinya
ekslusif dan sangat birokratis tanpa melibatkan peran stakeholder non-
pemerintah, seperti civil society organization, universitas/akademisi, sektor
bisnis dan swasta, serta kelompok lainnya (Panuluh & Fitri, 2016). Akan tetapi,
penyusunan SDGs sendiri memiliki beberapa tantangan karena masih terdapat
beberpa butir-butir target MDGs yang belum bisa dicapai dan harus diteruskan
di dalam SDGs (Erwandari, 2017).

SDGs disepakati oleh 193 kepala negara dan pemerintahan yang


merupakan anggota PBB dan termasuk Negara Indonesia. Penerapan SDGs di
Indonesia telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017.
Pemerintah Indonesia berusaha untuk menghindari keterlambatan
implementasi SDGs, hal ini dikarenakan sebelumnya dalam implementasi
MDGs Indonesia mengalami keterlambatan 10 tahun dari pengesahannya
pada tahun 2000. Pemerintah Indonesia menjelaskan bahwa keterlambatan
tersebut dikarenakan Indonesia pada saat itu masih dalam proes peulihan dari
situasi ekonomi setelah terjadinya krisis pada tahun 1998. Dalam Perpres
tersebut menguraikan 17 tujuan dari implementasi SDGs yang mana
termasuk dalam sasaran nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 di Indonesia. Penerapan Sustainable
Development Goals dalam Perpres Nomor 59 tahun 2017 memuat antara lain:

1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di mana pun.

2. Menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik,


serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.

3. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan


seluruh penduduk semua usia.

4. Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta


meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.

5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan.

6. Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang


berkelanjutan untuk semua.

7. Menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern


untuk semua.

8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,


kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang
layak untuk semua.

9. Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif


dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi.

10. Mengurangi kesenjangan intra dan antarnegara.


11. Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan
berkelanjutan.

12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.

13. Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan


dampaknya.

14. Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya


kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan.

15. Melindungi, merestorasi, dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan


ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan
penggurunan, memulihkan degradasi lahan, serta menghenti-kan
kehilangan keanekaragaman hayati.

16. Menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan


berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua, dan
membangun kelembagaan yang efektif, akuntabel, dan inklusif di semua
tingkatan.

17. Menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global


untuk pembangunan berkelanjutan (Humas Setkab, 2017).

I.II. Rumusan Masalah’


I.III. Tujuan
I.IV. Manfaat Penulisan

BAB II

PEMBAHASAN
II.I. Tujuan Salah Satu Poin Sdg’s
II.II. Realita
II.III. Penyelesaian

BAB III

PENUTUP
III.I. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai