Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah TPB Pendidikan Kewarga
Negaraan Kelompok 3
Disusun oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan,
baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga
semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman
sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah
ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam
hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya
menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami
susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin
mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini Pengaruh
Pemanfaatan Lahan Terhadap Ketahanan Pangan sebagai tambahan dalam menambah referensi
yang telah ada.
Pangandaran, 12 November 2018
Penyusun
i
Daftar Isi
Hal
Kata Pengantar ..................................................................................................................... i
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
I.I. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
I.II. Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
I.III. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
I.IV. Manfaat Penulisan .................................................................................................... 3
BAB II................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4
II.I. Pengertian Sdg’s ....................................................................................................... 4
II.II. Realita ....................................................................................................................... 9
II.III. Penyelesaian ........................................................................................................... 10
BAB III ............................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
III.I. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang
25 September 2015 bertempat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB), para pemimpin dunia secara resmi mengesahkan Agenda
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)
sebagai kesepakatan pembangunan global. Kurang lebih 193 kepala negara
hadir, termasuk Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla turut mengesahkan
Agenda SDGs.
1
Salah satu poin SDG’s yang berhubungan dengan pilar planet yaitu poin
6 tentang air bersih dan sanitasi layak, poin 13 tentang penanganan perubahan
iklim, poin 14 tentang ekosistem laut, dan poin 15 tentang ekosistem daratan.
Dari paparan poin sebelumnya, kami menemukan masalah di salah satu
wilayah Pangandaran yang berkaitan dengan poin SDG’s yaitu poin ke 15
dimana di daerah tersebut masih banyak lahan kosong yang belum
termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Selain itu, disana juga masih
terdapat masyarakat yang kebutuhan gizinya belum terpenuhi.
2
I.IV. Manfaat Penulisan
1. Untuk memahami lebih dalam mengenai SDG’s.
2. Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan dalam perubahan dunia
menjadi lebih baik.
3. Sebagai bahan referensi untuk pembelajaran.
4. Untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap apa saja yang terjadi di
lingkungan sekitar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
II.I. Pengertian Sdg’s
Pada September 2000, dalam KTT Millennium PBB di New
York, 189 negara, termasuk Indonesia, telah
mendeklarasikan Millennium Development Goals (MDG) atau Tujuan
Pembangunan Millenium, yang berisi delapan tujuan yang ingin dicapai
pada 2015 untuk menjawab tantangan-tantangan utama pembangunan
global.
Kabar baik lain dari ADB (2013). Sejumlah negara di Asia juga
mengalami kemajuan. Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan
secara signifikan di Malaysia, Vietnam dan Cina. Di Thailand dan
4
Malaysia, kebijakan jangka panjang untuk mengatasi kemiskinan
ditambah dengan perhatian mereka terhadap lingkungan telah membuat
negara-negara tersebut berada di jalur pertumbuhan yang
berkelanjutan. Indonesia juga dilaporkan mencapai kemajuan, tetapi
tidak di seluruh indikator.
5
kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Kemiskinan masih menjadi
isu penting dan utama, selain 2 capaian lainnya. Untuk mencapai tiga
tujuan mulia tersebut, disusunlah 17 tujuan global berikut in.
6
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur. Membangun infrastruktur
yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang
inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.
10. Mengurangi Kesenjangan. Mengurangi ketidaksetaraan baik
di dalam sebuah negara maupun di antara negara-negara di
dunia.
11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas. Membangun kota-kota
serta pemukiman yang inklusif, berkualitas, aman,
berketahanan dan berkelanjutan.
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab. Menjamin
keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
13. Aksi terhadap Iklim. Bertindak cepat untuk memerangi
perubahan iklim dan dampaknya.
14. Kehidupan Bawah Laut. Melestarikan dan menjaga
keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut untuk
perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.
15. Kehidupan di Darat. Melindungi, mengembalikan dan
meningkatkan keberlangsungan pemakaian ekosistem darat,
mengelola hutan secara berkelanjutan, menghentikan
kerugian keanekaragaman hayati.
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian. Meningkatkan
perdamian termasuk masyarakat untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua
orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk
seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif,
akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Memperkuat
implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global
untuk pembangunan yang berkelanjutan.
7
Menyikapi 17 tujuan global tersebut, Presiden Majelis Umum PBB
menegaskan bahwa ambisi dari negara-negara anggota PBB tersebut
hanya akan tercapai jika dunia telah damai, aman, serta
menghormati hak asasi manusia bukan di dunia dimana investasi
dalam persenjataan dan perang lebih besar sehingga menghancurkan
sebagian besar sumber daya yang telah menjadi komitmen untuk
berinvestasi dalam pembangunan berkelanjutan. Terdapat 7 alasan
mengapa SDGs akan lebih baik dari MDGs yakni :
8
6. PBB dinilai bisa menginspirasi negara-negara didunia
dengan SDGs.
7. Conference of the Parties 21 (COP21) di Paris melahirkan
perjanjian global perubahan iklim sebagai kerangka
transisi menuju ekonomi dan masyrakat rendah karbon
dan memiliki ketahanan terhadap perubahan iklim adalah
salah satu kesempatan untuk maju.
II.II. Realita
Pangandaran merupakan salah satu kabupaten yang baru berdiri
sejak tahun 2014, yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah
kabupaten Ciamis. Penyebab dari dibentuknya kabupaten Pangandaran
itu sendiri yaitu salah satunya karena wilayah Pangandaran dan
sekitarnya kurang terjaungkau oleh kabupaten Ciamis, oleh sebab itu
pemerintah jawa barat memutuskan untuk membentuk 1 kabupaten
baru yaitu kabupaten pangandaran yang mencakup wilayah Parigi,
Cijulang, Mangunjaya dan sekitarnya.
9
kosong tersebut secara optimal. Kemungkinan kedua yaitu tidak adanya
kejelasan kepemilikan hak tanah sehingga masyarakat ragu untuk
mengelola lahan tersebut. Padahal jika lahan tersebut dimanfaatkan
maka akan meningkatkan tingkat produktivitas wilayah pangandaran.
II.III. Penyelesaian
Untuk mewujudkan poin SDG’s ke 15 di wilayah pangandaran
agar tercapai target melindungi ,mengembalikan, dan meningkatkan
keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola lahan secara
berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah,
memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi
tanah maka perlu dilaksanakannya pengelolaan lahan secara optimal.
Salah satu cara untuk memanfaatkan lahan secara optimal diantaranya
10
BAB III
PENUTUP
III.I. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sdg2030indonesia.org/page/8-apa-itu
https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/publikasi/prinsip-dan-kesepakatan-
internasional/Pages/Tujuan-Pembangunan-Berkelanjutan.aspxx
http://sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Sample_buku_Jabar.pdff
https://cpps.ugm.ac.id/dari-mdgs-ke-sdgs-oleh-muhadjir-darwin//
12