Anda di halaman 1dari 9

SDGs

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS)


Makalah
Organisasi Manajemen
Dosen Pengampu: Fenny Bintarawati, S.ST

Oleh:
Putri Eka Fransiska

(13006)

AKADEMI KEBIDANAN SOKO TUNGGAL


SEMARANG
2015

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang...........................................................................

B.

Tujuan........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A.

Pengertian SDGs........................................................................

B.

Konsep SDGs.............................................................................

C.

Indikator SDGs..........................................................................

D.

Perbandingan SDGs dengan MDGs.........................................

E.

Tujuan SDGs.............................................................................

F.

Prinsip SDGs............................................................................

11

BAB III PENUTUP


A.
B.

Kesimpulan.................................................................................
Saran...........................................................................................

Daftar Pustaka.........................................................................................

12
12
13

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

Sebelum menggagas bagaimana implementasi Sustainable Development Goals


(SDGs) kedepan, akan lebih baik jika kita menengok sebentar ke belakang, melihat
pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di Indonesia. Kita tahu, MDGs
adalah sebuah paradigma pembangunan global yang dideklarasikan oleh 189
negara anggota. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada bulan September 2000.
Sejak deklarasi tersebut negara-negara yang hadir bersepakat untuk
mengintegrasikan MDGs sebagai bahan pembangunan nasionalnya. Indonesia
sebagai salah satu Negara yang menandatangani deklarasi MDGs mempunyai
komitmen untuk melaksanakan MDGs dalam program-program pembangunan yang
di rancang, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Bagaimana
hasilnya? Seperti yang tercantum dalam laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Millennium di Indonesia tahun 2011 (Bappenas, 2011) disampaikan beberapa
capaian pelaksanaan MDGs di Indonesia.
Pencapaian ini diindikasikan oleh angka kejadian dan tingkat kematian, serta
proporsi tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan dalam program
DOTS. Kedua, tujuan MDGs yang telah

menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015
(on-track) adalah (MDG 1), yaitu terdapat kemajuan yang sangat besar dari indeks
kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja
bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja, dan pervalensi balita dengan

berat badan rendah/kekurangan gizi; (MDG 2), yaitu APM SD, proporsi murid kelas 1
yang berhasil menamatkan sekolah dasar, serta angka melek huruf penduduk usia
15-24 tahun, perempuan dan laki-laki yang semuanya sudah mendekati 100 persen;
(MDG 3), yaitu rasio APM perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A,
SMP/MTs/Paket B, dari pendidikan tinggi yang hampir mendekati 100 persen serta
kontribusi perempan dalam pekerjaan upahan di sector non pertanian, dan proporsi
kursi yang diduduki perempuan di DPR yang meningkat; (MDG 4), yaitu penurunan
yang sudah mendekati dua pertiga angka kematian neonatal, bayi dan balita serta
proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak yang meningkat
pesat; (MDG 5), yaitu berupa peningkatan angka pemakaian kontasepsi bagi
perempuan menikah dengan menggunakan cara modern, penurunan angka
kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun, peningkatan cakupan pelayanan
antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan, dan penurunan kebutuhan KB yang tidak
terpenuhi (unmet need); (MDG 6), yaitu mengendalikan penyebaran dan AIDS
berupa peningkatan proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses
pada obat-obatan Antiretroviral (ARV).

Selain itu, pengendalian penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru
malaria yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi anak balita yang tidur dengan
kelambu ber-insektisida belum memadai dalam rangka menurunkan jumlah kasus
baru malaria; (MDG 7), yaitu berupa penurunan konsumsi bahan perusak ozon,
proporsi tangkapan ikan yang tidak melebihi batas biologis yang aman, serta rasio
luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati terhadap
total luas kawasan hutan dan rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas
perairan territorial yang keduanya meningkat; (MDG 8), yaitu berupa keberhasilan
pengembangan system keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis
peraturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif yang diindikasikan oleh rasio
ekspor dan impor terhadap PDB, rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum,
dan rasio pinjaman di BPR yang semuanya meningkat pesat.
Setelah pelaksanaan MDGs, mainstream agenda pembangunan global
dipandu oleh dokumen baru sebagai kelanjutan MDGs yang disebut dengan
Sustainable Development Goals (SDGs). Meskipun saat ini dalam tahap
pembahasan, namun nampaknya dokumen SDGs yang akan dibahas pada akhir
September ini tidak akan banyak mengalami perubahan dari drfat yang sudah ada.
Artinya, bila komunitas masyarakat global bersepakat dengan konsep dan berbagai
indikator yang tertuang dalam dokumen yang sudah ada, maka SDGs akan efektif
diterapkan mulai tahun 2016 untuk 15 tahun kedepan, melanjutkan MDGs yang
akan berakhir pada tahun ini.

B.

Tujuan

1.

Untuk mengetahui apa yang dimaksud SDGs.

2.

Untuk mengetahui bagaimana Konsep SDGs.

3.

Untuk mengetahui apa saja Indikator SDGs.

4.

Untuk mengetahui apa saja Perbandingan SDGs dengan MDGs.

5.

Untuk mengetahui apa Tujuan SDGs.

6.

Untuk mengetahui bagaimana Prinsip SDGs.

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian SDGs

Singkatan atau kepanjangan dari sustainable development goals, yaitu sebuah


dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan
perundingan negara-negara di dunia.
B.

Konsep SDGs

Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang


mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGS. Terutama
berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deplation

sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin krusial,


perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih
berpihak pada kaum miskin. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Ir. Rr. Endah Murniningtyas,
Msc, Deputi bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, pada rapat pemikiran
awal pengembangan konsep Sustainable Development Goals (SDGS): Kerangka
Pembangunan Pasca 2015, Rabu (12/9) diruang SS 4. Rapat tersebut juga dihadiri
oleh perwakilan dari berbagai kementrian/lembaga.
Sustainable Development Goals (SDGS) ini menjadi salah satu isu yang dibahas di
KTT Rio. Oleh karenanya melalui rapat ini, Bappenas beserta Kementrian/Lembaga
lainnya dapat merumuskan suatu konsep penyusunan indikator untuk SDGS ini.
Ditambahkan oleh Dana A Kusuma, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Berkelanjutan, terkait dengan pengembangan
konsep awal SDGs tersebut, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca
MDGs 2015 semestinya dapat menjamin kelanjutan dari lingkunga hidup dan
sumber daya alam.
Terutama yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh dunia
internasional kedepannya, yaitu ketahanan pangan, ketahanan energy dan
ketahanan air. Ketiga masalah tersebut sangat penting diperhatikan dalam
pengembangan konsep SDGs 2015.
C.

Indikator SDGs

Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan SDGs, yaitu:
1.
Indikator yang melekat pada pembangunan manusia (Human Development),
seperti pendidikan dan kesehatan.
2.
Indikator yang melekat pada lingkungan kecil (Social Economic Development),
seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan serta pertumbuhan ekonomi.
3.
Indicator yang melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental
Development), seperti ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan
yang baik.

D.

Perbandingan MDGs dan SGDs

Saat ini PBB telah merubah arah dan tujuan pembangunan global dari MDGs 2015
menjadi SDGs 2030, ini harus menjadi perhatian kita semua sebagai praktisi
kesehatan, khususnya dibidang kesehatan lingkungan agar kita mencermati lebih
jeli program dan kegiatan apa saja yang mesti dilakukan dalam mendukung
pembanganan global yang dicanangkan oleh PBB tersebut.
Dalam laporan citiscope yang terbaru diminggu ini dikatakan bahwa tujuan PBB
bekerja selama 2010-2030, yang dikenal sebagai tujuan pembangunan
berkelanjutan atau SDGs. Aktifitas perkotaan diseluruh dunia bekerja keras untuk
mendapatkan tujuan eksplisit terkait dengan kota-kata yang termasuk dalam daftar
yang disetujui oleh kelompok kerja PBB pada bulan juli. Tujuan akan disempurnakan
lebih lanjut dan dipilih oleh majelis umum PBB di September 2015.
Maksud SDGs adalah upaya untuk melanjutkan tindak lanjut secara luas
dipublikasikanya Millenium Develoment Goals (MDGs) yang telah dilaksanakan dari
tahun 2000-2015. Beberapa lembaga yang menyetujui adanya SDGs ini
mengatakan bahwa upaya ini belum pernah terjadi sebelumya diera MDGs untuk
memenuhi kebutuhan orang-orang termiskin didunia. Para kritikus mengatakan
sudah ada implementasi dibeberapa Negara namun pencapaianya sangat tidak
merata sesuai dengan tujuan berdasarkan topic MDGs, Negara atau wilayah dunia.
Untuk itulah SDGs ini dicadangkan oleh PBB.
Inilah perbedaan antara butir-butir tujuan MDGs 2015 dan SDGs 2030 sebagai
berikut:
Isi The Millennium Development Goals (MDGs) untuk 2000-2015
1.

Memberantas kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

2.

Mewujudkan pendidikan dasar

3.

Mempromosikan kesehatan gender dan pemberdayaan perempuan

4.

Menurunkan angka kematian anak

5.

Meningkatkan kesehatan ibu

6.

Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya

7.

Memastikan kelestarian lingkunngan

8.

Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

E.

Tujuan SDGs

Tujuan pembangunan berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk


2016-2030:
1.

Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya dimana-mana

2.
Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi,
dan mempromosika pertanian berkelanjutan
3.
usia

Pastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua segala

4.
Menjamin kualitas pendidikan inklusif, adil dan mempromosikan kesempatan
belajar seumur hidup untuk semua
5.
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan
anak perempuan.
6.
Memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan
sanitasi untuk semua
7.
Menjamin akses keenergi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan,
dan modern untuk semua
8.
Mempromosikan pertumbuhan yang berkelanjutan, inklusif dan berkelanjutan
ekonomi, kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk
semua
9.
Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi insklusif
dan berkelanjutan dan mendorong inovasi
10.

Mengurangi kesenjangan didalam dan antar nagara

11. Membuat kota-kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh dan
berkelanjutan
12.

Pastikan pola konsumsi dan produksi berkelanjutan

13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan


dampaknya
14. Melestarikan dan berkelanjutan menggunakan samudra, laut dan sumber daya
kelautan untuk pembangunan berkelanjutan
15. Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan
ekosistem darat, berkelanjutan mengelola hutan, memerangi desertifikasi, dan
menghantikan dan membalikkan degradasi lahan dan menghentikan hilangnya
keanekaragaman hayati
16. Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun
institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif disemua tingkatan
17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan.

F.

Prinsip SDGs

Prinsip-prinsip SDGs berdasarkan Outcome Document Rio+20, yaitu:


1. Tidak melemahkan komitmen internasional terhadap pencapaian MDGs pada
tahun 2015.
2. Mempertimbangkan perbedaan kondisi, kapasitas dan prioritas nasional.
3. Fokus pada pencapaian ketiga dimensi pembangunan berkelanjutan secara
berimbang ekonomi, sosial dan lingkungan.
4. Koheren dan terintegrasi dengan agenda pembangunan pasca 2015.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan

Sustainable Development Goals (SDGs) , yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi
sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di
dunia. Konsep SDGs diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang
mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGS. Terutama
berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000.
SDGs sendiripun mempunyai prinsip indicator dan tujuan untuk lebih baik lagi
dalam memperbaiki MDGs. Didalam MDGs dan SGDs ini sendiri mempunyai
perbedaan dimana isi dari SDGs ini lebih diperbanyak dan lebih berfokus.

B.

Saran

Penulis mengharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memanfaatkan


makalah ini untuk menambah wawasan untuk mengetahui tentang Kelanjutan dari
MDGs ke SDGs.

DAFTAR PUSTAKA
http://citicope.org/story/2014/comparing-mdgs-and-sdgs

Anda mungkin juga menyukai